Anda di halaman 1dari 11

A.

PENDAHULUAN

Pancasila memiliki kedudukan dan fungsi yang beragam, antara lain


sebagai dasar negara, ideologi negara, pandangan hidup bangsa dan jiwa
kepribadian bangsa. Pancasila juga memiliki nilai-nilai yang patut menjadi
acuan atas tindakan atas nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.
Nilai-nilai pancasila ini bersifat universal, dapat ditemukan dimanapun dan
kapanpun dan memberikan ciri khusus bangsa Indonesia yang diwujudkan
melalui sikap dan perilaku yang mengamalkan nilai-nilai tersebut.
Negara Indonesia memiliki dasar yang bukan jiplakan dari manapun,
melainkan asli Indonesia yang telah dimiliki oleh bangsa Inonesia sejak dulu.
kita menyadari bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sirat akan
makna dan merupkan satu kesatuan, hubungan antara satu sila dengan sila
lainnya.
Dalam zaman millennial ini, pengamalan pancasila sebagai etika dalam
masyarakat Indonesia hanya sekedar ucapan belaka, ataupun materi yang
disampaikan dimedia-media pembelajaran saja. Masyarakat Indonesia
kehilangan jati diri. Citra bangsa ini sebagai bangsa yang memiliki sikap yang
menyenangkan semakin memudar. Masyarakat semakin mundur dalam hal
bersikap, semakin marak kelakuan-kelakuan yang menyimpang dari nilai-nilai
Pancasila. Sementara, citra kesantunan dan keramahan budaya Indonesia
sendiri merupakan hal yang harus dipertahankan malah mulai terabaikan.
Oleh karena itu dibuatnya makalah ini bertujuan untuk kembali
mengingat pentingnya pengamalan etika pancasila dalam kehidupan
bermasyarat, berbangsa bernegara.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini masalah yang akan kami bahas diantaranya meliputi :
1. Bagaimana realitas kehidupan masyarakat Indonesia ?
2. Bagaimana penerapan etika pancasila dalam kehidupan sehari-hari ?
C. Kajian Teoritis
Pancasila adalah merupakan suatu sistem nilai, artinya setiap sila
memang mempunyai nilai-nilai dimana nilai-nilai tersebut merupakan sumber
dari segala penjabaran norma-norma hukum , norma moral dan norma-norma
kenegaraan lainnya. Dalam filsafat pancasila terkandung di dalamnya suatu
pemikiran-pemikiran yang bersifat kritis, mendasar, sistematis dan rasional
serta menyeluruh dan sistem pemikiran ini merupakan suatu nilai. Oleh karena
itu suatu pemikiran filsafat tidak secara langsung menyajikan norma-norma
yang merupakan pedoman dalam suatu tindakan atau aspek praksis melainkan
suatu nilai-nilai yang bersifat mendasar.
Etika pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk
pada nilai-nilai pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan dan keadilan. Etika termasuk kelompok filsafat praktis dan dibagi
menjadi dua kelompok yaitu etika umum dan etika khusus. Etika ini merupakan
suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan
moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan
mengapa kita harus mengambil sikap bertanggung jawab berhadapan dengan
pelbagai ajaran moral (Suseno, 1987).
Norma, moral, dan nilai merupakan komponen yang penyusun lahirnya
etika. Ketiga hal tersebut saling berkaitan satu sama lain. Nilai akan berguna
menuntun sikap dan tingkah laku manusia bila adanya norma dan moral yang
menjadi bentuk pengaplikasian nilai tersebut. Bagi manusia nilai berfungsi
sebagai landasan, alasan, acuan atau motivasi dalam segala tingkah laku dan
perbuatannya. Norma disebut juga peraturan sosial dimana norma ini
menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi
sosial. Norma ini disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat
dapat berlangsung tertib seperti yang diharapkan. Moral adalah penyebutan
manusia terhadap tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak
memiliki moral seringkali disebut amoral atau tidak bermoral dan tidak memiliki
nilai positif di mata manusia lainnya. Moral itu sendiri harus dimiliki oleh
manusia karena manusia tanpa moral tidak akan bisa melakukan proses
sosialisasi. Dengan adanya moral maka manusia bisa dihormati oleh manusia
lainnya. Demikianlah tiga hal penting yang membentuk etika memiliki kekuatan
masing-masing yang tentulah saling berkaitan demi tujuan yang sama yang
diwujudkan dalam etika.
Etika pancasila tidak membedakan atau bertentangan dengan aliran-
aliran besar etika yang mendasarkan pada kewajiban, tujuan tindakan dan
pengembangan karakter moral, namun justru merangkum semua itu. Etika
pancasila juga bersifat universal dapat diterima oleh siapapun dan kapanpun.
Adanya etika pancasila sebagai sistem etika terkait dengan banyaknya
problema yang dihadapi bangsa Indonesia. Etika pancasila diperlukan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sebab berisikan tuntunan
nilai-nilai moral yang hidup. Namun, diperlukan juga sikap yang kritis-rasional
agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami nilai-nilai pancasila.
Etika dalam bermasyarakat adalah segala yang mengatur masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari, kebiasaan, adat-istiadat, watak, perasaan, sikap
dan cara berpikir. Etika pada dasarnya dibentuk dari kebiasaan yang telah
terjadi sejak turun temurun atau sudah dilakukan oleh nenek moyang. Etika
juga berasal dari nilai-nilai keagamaan yang dipercayai oleh masyarakat
sehingga bisa dikatakan etika pada umunya adalah jenis hukum yang mengatur
moral, cara bersikap dan adat dalam bermasyarakat.
Dalam bersosialisasi dalam masyarakat pentingnya etika merupakan ha
yang utama dikarenakan komunikasi yang baik tergnatung dari baik dan
burunknya etika. Oleh karena itu, pemahaman mengenai etika sangat penting
demi terjaganya hubungan yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

D. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Pancasila sebagai Etika Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara
Pada era sekarang ini kebutuhan akan norma etika masih sangat
diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh
karena itu, maka keluarlah ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang etika
kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang merupakan
penjabaran nilai-nilai pancasila sebagai pedoman berpikir dan bertingkah laku
yang merupakan cerminan dari nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang
sudah mengakar dalam kepribadian masyarakat Indonesia sejak dulu.
Etika kehidupan berbangsa dan bernegara meliputi:
a. Etika sosial dan budaya
Etika sosial menyangkut mengenai kewajiban dan pola perilaku manusia.
Etika ini memiliki hubungan yang erat dengan etika individual dan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain ini dikarenakan kewajiban manusia
terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling
berkaitan. Etika ini menyangkut hubungan manusia dengan manusia
lainnya sehingga memperlihatkan rasa kemanusiaan yang mendalam
dengan dengan menerapkan sikap jujur, saling mengasihi dan
menyayangi, kepedulian, saling memahami, saling menghargai, tolong
menolong diantara sesame manusia dan sesama bangsa.
b. Etika Pemerintahan dan Politik
Etika politik ini kembali pada yang bersangkutan didalamnya yaitu
manusia. Dalam hal ini manusia sebagai subjek yang menerapkan etika
politik itu sendiri berkaitan dengan pembahasan moral. Ini dikarenakan
pembahasan tentang moral merujuk pada manusia. Maka etika politik ini
tetap meletakkan dasar fundamental manusia sebagai manusia. Dasar
ini lebih menguatkan bahwa etika politik bahwa kebaikan senantiasa
didasarkan pada hakikat manusia yang beradab dan berbudaya. Etika ini
memiliki tujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, adil,
makmur, efisien, efektif serta menumbuhkan suasana politik yang
demokratis, bertanggung jawab, tanggap akan pendapat rakyat,
menghargai perbedaan, jujur, serta menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
c. Etika penegakan hukum yang berkeadilan
Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk tegaknya
atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman
berperilaku atau hubungan-hubungan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Dalam arti luas, penegakan hukum mencakup pada nilai-nilai
keadilan yang terkandung di dalam formal maupun nilai-nilai keadilan
yang hidup dalam masyarakat. Dalam arti sempit, penegakan hukum itu
hanya menyangkut penegakan peraturan yang formal dan tertulis saja.
Etika ini bertujuan agar penegakan hukum secara adil, perlakuan yang
sama dan tidak diskriminatif terhadap setiap warga negara di hadapan
hukum, dan menghindarkan penggunaan hukum secara salah sebagai
alat kekuasaan.
d. Etika keilmuan dan disiplin kehidupan
Etika ini diwujudkan dengan adanya sikap menjunjung tinggi nilai-nilai
ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu berpikir rasional, kritis,
logis, dan objektif. Dengan adanya pedoman tersebut, penyelenggaraan
negara dan warga negara berperilaku secara baik yang bersumber dari
nilai-nilai pancasila dalam kehidupannya.
Dengan berpedoman pada etika kehidupan berbangsa dan bernegara
tersebut penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara, dan
bermasyarakat dapat menuju kearah yang diinginkan dan cita-cita luhur bangsa
Indonesia dapat terwujud. Etika kehidupan berbangsa ini dapat kita pandang
sebagai norma etik negara sebagai perwujudan dari nilai-nilai dasar pancasila.

B. Realitas kehidupan masyarakat Indonesia


Dapat dilihat pada zaman sekarang ini masyarakat Indonesia telah
mengalami banyak perkembangan baik dalam segi teknologi maupun sosial
budaya. Perkembangan ini memiliki efek yang serta merta, sedikit demi sedikit
mengubah struktural kemasyarakatan. Bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang berjumlah besar serta wilayah Indonesai yang luas dna memiliki
keragaman yang banyak. Keragaman itu sendiri dari perbedaan dalam hal suku
bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial-budaya, ekonomi, dan
jenis kelamin. Keanekaragaman ini merupakan kekayaan dan keindahan
bangsa Indonesia.
Dari keanekaragaman tersebut sangat cocok dengan etika pancasila
yang mewadahi segala perbedaan dan menyatukannya dalam nilai-nilai
pancasila. Namun, realita bangsa Indonesia saat ini sangat memprihatinkan.
Banyak polemik yang terjadi, praktik KKN, multikulturalisme yang memicu
perang antarsuku-agama, penyebaran informasi yang tidak benar, fakta yang
diputarbalikkan, serta beragam polemik lainnya yang bisa dinilai telah
menyimpang dari nilai-nilai pancasila.
Pancasila yang merupakan dasar negara yang digali dari akar-akar
kehidupan bangsa Indonesia yang memiliki nilai-nilai yang menjamin
terwujudnya kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seluruh rakyat Indonesia
merupakan ideologi yang cocok terhadap kepribadian bangsa Indonesia ini
justru seakan terlupakan. Dalam konteks kehidupan kebangsaan bangsa ini
juga mengalami krisis nilai-nilai kebangsaan yang ditandai dengan berbagai
fenomena merebaknya berbagai paham yang tiak sesuai dengan pencasila
seperti radikalisme, ancaman bangkitnya komunis, potensi konflik horizontal,
korupsi yang kian merajalela, menguatnya primordialisme, yang kaya semakin
kaya dan yang miskin semakin melarat, penyalahgunaan kekuasaan,
pembatasan pemberian pendapat, dan penyebaran berita-berita yang tidak
sesuai dengan kenyataan dan sebagainya.
Indonesia sebagai negara yang Bhinneka Tunggal Ika, kebhinekaan
merupakan realitas bangsa Indonesia yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Pentingnya kebhinekaan harus dimaknai oleh masyarakat
melalui pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan spiritualitas agar
mendorong terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa agar tetap lestari dan
jati diri bangsa terbentuk. Tanpa spiritualis masyarakat sulit menerima 3dan
saling memahami perbedaan yang ditemuinya apalagi pengaruh globalisasi
telah masuk ke dalam kehidupan masyarakat dan bisa menjadi ancaman
keberadaan negara kebangsaan.
Berbicara mengenai sila ketuhanan agama pada hakikatnya harus
mendasari politik, agar politik benar-benar mampu mencapai tujuan sucinya
yaitu demi kemaslahatan rakyat banyak, akan tetapi institusi agama harus
dipisahkan dari politik agar tidak terjadi politisasi agama.
Globalisasi adalah hal yang benar-benar berpengaruh terhadap
perubahan kehidupan masyarakat Indonesia. Pengeruh tersebut berjalan
dengan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja
pengaruh tersebut menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem
kebudayaan masyarakat.

C. Penerapan Etika Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari


Dalam sejarah bangsa Indonesia, pancasila telah terbukti kekokohannya.
Pancasila mampu mempertahankan keutuhan NKRI. Tentu kita telah
mengetahui nilai-nilai pancasila dan telah memahami jerih payah para tokoh
pejuang bangsa Indonesia dalam merumuskan pancasila sebagai dasar
negara. Pancasila merupakan cerminan jiwa kebangsaan Indonesia. Nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya sangatlah luhur.
Segenap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara terangkum dalam
pancasila yang telah dirancang sedemikian rupa hingga sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang melatarbelakangi terwujudnya
pancasila tidak cukup dihafalkan dan dibaca setiap upacar bendera, namun
juga menghayati nilai-nilai pancasila dan kemudian menerapkannya dalam
tindakan yang nyata karena pancasila tidak akan memiliki makna tanpa
pengamalan. Di dalam pancasila terdapat nilai-nilai dan makna yang dapat
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Sila pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengandung makna bahwa negara melindungi setiap pemeluk
agama, dimana agama tersebut tentu adalah agama yang diakui.
Pemeluk masing-masing agama menjalankan ibadahnya sesuai dengan
ajaran agamanya tanpa adanya paksaan dari siapa pun untuk memluk
agama, bukan untuk mendirikan suatu agama. Tidak memaksakan suatu
agama atau kepercayaan dan bertoleransi dalam beragama, yakni saling
menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agam dan
kepercayaan masing-masing.
2. Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab, bahwa setiap warga
negara mendapatkan perlakuan yang sama dimata hukum, karean
Indonesia merupakan negara hukum. Maka haruslah ada pengakuan
terhadap persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban
antara sesame manusia. bertingkah laku sesuai dengan adab dan norma
yang berlaku dimasyarakat.
3. Sila ketiga: Persatuan Indonesia, bermakna bahwa seluruh penduduk
yang mendiami kepulauan Indonesia dari sabang sampai merauke
merupakan saudara, dan disatukan dengan adanya pancasila tanpa
membedakan suku bangsa, agama, rasa, bahkan adat istiadat atau
kebudayaan. Penduduk Indonesia adalah satu yakni satu bangsa
Indoenesia, satu tanah air yaitu tanah air Indonesia haruslah menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, rela berkorban demi bangsa
dan negara serta menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan,
4. Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, bahwa setiap pengambilan
keputusan hendaknya dilakukan dengan cara musyawarah untuk
mencapai mufakat. Dalam sila ini juga terdapat maksud kemerdekaan
menyuarakan pendapat, mengharagi pendapat orang lain, tidak
mementingkan diri sendiri ataupun kelompok. Tidak ada pemaksaan
kehendak kepada orang lain. Melakukan musyawarah berarti
menginginkan keputusan yang tidak merugikan satu pihak dan
merugikan pihak yang lainnya, memperoleh keputusan yang bulat dan
adil yang selanjutnya direalisasikan dalam tindakan bersama.
5. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. nilai-nilai
dalam sila ini memiliki makna bahwa seluruh masyarakat Indonesia,
penduduk Indonesia berhak mendapatkan penghidupan yang layak yang
sesuai dengan UUD 1945 dalam setiap lini kehidupan. Bahwa seluruh
Rakyat Indonesia berhak mendapat keadilan, memiliki kewajiban
menghormati dan menghargai hak-hak orang lain. Memiliki tanggung
jawab untuk bersikap adil terhadap sesama. Adanya kemakmuran yang
merata bagi seluruh rakyat sehingga terciptanya kesejahteraan pada
seluruh rakyat Indonesia.

Berikut adalah contoh sikap yang mencerminkan etika pancasila dan dapat
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Sila Ketuhanan Yang Maha Esa:
 Memiliki satu agama dan menjalankannya sesuai dengan ajaran
kepercayaannya tersebut.
 Menjalankan agama dengan tetap memperhatikan kondisi sekitar
dengan tidak mengganggu ketertiban dan keamanan ditengah
masyarakat.
 Menjaga toleransi antar umat beragama dan saling hormat
menghormati agar tercapai kedamaian dan kenyamanan
bersama.
 Saling bekerja sama antar umat beragama dalam hal yang
bersifat untuk memajukan kepentingan umum.
 Tidak adanya pemaksaan untuk menganut agama tertentu,
karena sesuai dengan UUD 1945, setiap orang berhak untuk
memilih dan memeluk agama sesuai dengan apa yang sesuai
dengan yang dikehendakinya.
- Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab :
 Menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat karena
Indonesaia terdiri dari banyak suku, agama, ras dan adat istiadat.
 Senantiasa menjaga adab atau kesopanan, kebaikan budi pekerti
dalam keadaan apapun.
 Tidak melakukan diskriminasi pada siapapun, entah karena
perbedaan tingkat pendidikan, kondisi ekonomi, dan lain
sebagainya.
 Berani dalam menyuarakan kebenaran, menegur kesalahan dari
seseorang tapi masih dengan memperhatikan adab dalam
berkomunikasi ataupun bertindak.
 Menjaga keseimbangan dalam hal pelaksanaan hak dan
kewajiban. Jangan sampai timbul kerugian terhadap hak orang
lain hanya karena kita melalaikan kewajiban kita.
- Sila Persatuan Indonesia
Cinta tanah air untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah
masyarakat karena menyadari bahwa kita bertanah air yang satu, yaitu
Indonesia. Mencintai dan mengonsumsi produk dalam negeri merupakan
salah satu wujud penerapan sial persatuan Indonesia. Berusaha untuk
menghasilkan prestasi yang dapat membanggakan negeri baik ditingkat
nasional maupun internasional, serta meningkatkan kreativitas dan
inovasi untuk memajukan bangsa Indonesia.
- Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat/kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan.
 Mengutamakan pengambilan keputusan dengan musyawarah
mufakat untuk menyelesaikan setiap permasalahan dalam
kehidupan kita maupun kehidupan bangsa dan negara.
 Ikut serta dalam pemilihan umum dengan kita menggunakan hak
pilih untuk memilih pemimpin yang berkualitas demi kemajuan
bangsa.
 Tidak melakukan paksaan dan penekanan terhadap orang lain
agar menyetujui apa yang kita katakan atau lakukan. Begitupun
sebaliknya, tidak ada yang dapat memaksakan kehendaknya
pada kita.
 Menghormati hasil musyawarah sekalipun betentangan dengan
pendapat kita dan melaksanakannya dengan sepenuh hati.
 Turut berpartisipasi saat adanya musyawarah yang bertujuan
untuk kepentingan masyarakat dan bangsa.
- Sila keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Senantiasa membantu orang lain yang sedang dilanda kesulitan.
 Meningkatkan kepekaan sosial dengan mengadakan kegiatan
yang dapat memberi dampak yang baik bagi sesama, misalnya,
bakti sosial, donor darah, konser amal, dan lain sebagainya.
 Berusaha untuk tetap adil dalam kegiatan apapun yang kita
lakukan.
 Tidak mengganggu orang lain dengan apapun yang kita lakukan
dan menegur siapapun yang mengganggu ketertiban dan
keamanan di tengah masyarakat.
 Menghargai hasil karya atau hasil karsa cipta yang dimiliki orang
lain.
 Berani memperjuangkan keadilan baik untuk diri sendiri maupun
orang lain dan membantu orang lain untuk memperjuangkan
keadilan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
Etika pancasila merupakan pedoman bersikap dalam kehidupan
bermasyarakat yang mengatur norma kehidupan berbangsa dan bernegara
yang harus diterapkan bukan hanya sebagian masayarakat, namun seluruh
elemen masyarakat agar tidak terjadinya krisis nilai-nilai pancasila dan sebagai
solusi terhadap berbagai polemik yang terjadi sekarang ini.
b. Saran
Etika pancasila yang terdapat dalam pancasila harus senantiasa
diterapkan dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga terwujudnya perilaku yang sesuai dengan adat, budaya dan karakter
bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai