Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERAWATAN BAYI (MEMANDIKAN BAYI)

RUANG NEONATUS RUMAH SAKIT ISLAM JEMURSARI SURABAYA

DISUSUN OLEH :

1. WIDYA KHOIRUNNISA (1250014098)


2. YUNNI KUSUMAWATI ()
3. YANTI ()

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah dan inayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Satuan Acara Penyuluhan dengan judul
“Perawatan bayi (memandikan bayi)”, untuk memenuhi persyaratan praktek klinik
di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya
Penyusunan SAP ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak yang
selalu memberikan bimbingan, dukungan, semangat, dan berbagi pengetahuan.
Dengan selesainya SAP, kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan dan selalu memberikan anugerah
yang begitu besar sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan SAP ini
2. Semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penulisan SAP
ini.
Kami menyadari bahwa SAP ini masih banyak kekurangan, namun demikian
kiranya masih dapat memberi manfaat bagi perkembangan kajian keilmuan
penyuluhan pada umumnya dan para pembacanya.

Surabaya, 17 Oktober 2016


Penyusun
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN BAYI (MEMANDIKAN BAYI)

Pokok Bahasan : Perawatan bayi

Sub Pokok Bahasan : Memandikan Bayi

Sasaran : Keluarga pasien

Tempat : R. Neonatus Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya

Hari / Tanggal : Jum’at, 21 Oktober 2016

Pelaksana : Mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan Fakultas


Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Surabaya

Waktu : 13.00 – 14.00 WIB

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan, keluarga memahami dan mampu
menjelaskan tentang cara memandikan bayi.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :
a. Memahami pengertian memandikan bayi
b. Memahami tujuan memandikan bayi
c. Memahami waktu memandikan bayi
d. Memahami hal- hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan bayi
e. Memahami prosedur memandikan bayi : persiapan alat dan tehnik memandikan
bayi.
f. Mampu mendemonstrasikan cara memandikan bayi yang benar

3. Materi Penyuluhan
a. Pengertian memandikan bayi
b. Tujuan memandikan bayi
c. Waktu memandikan bayi
d. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan bayi
e. Prosedur memandikan bayi : persiapan alat dan tehnik memandikan bayi.
f. Demonstrasi memandikan bayi

4. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi

5. Media
a. Leaflet
b. LCD
c. Laptop

6. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Kegiatan Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Metode dan Media
Pembukaan  Salam pembuka
Memperhatikan dan
( 5 menit)  Menjelaskan maksud dan Ceramah
mendengarkan.
tujuan penyuluhan
Penyajian Menyampaikan materi : Memperhatikan danCeramah dengan media
( 35 menit)  Pengertian mendengarkan leaflet.
memandikan bayi keterangan. demonstrasi
 Tujuan memandikan Bertanya suatu hal Diskusi tanya jawab.
bayi yang tidak
 Waktu memandikan dimengerti.
bayi
 Hal- hal yang perlu
diperhatikan dalam
memandikan bayi
 Prosedur memandikan
bayi : persiapan alat
dan tehnik memandikan
bayi.
 Demonstrasi
memandikan bayi
 Memberikan kesempatan
bertanya
Penutup  Mengevaluasi hasil Menjawab Tanya jawab
( 20 menit) penyuluhan pertanyaan

 Memberikan penyuluhan

kesimpulan
 Salam

7. Evaluasi
 Prosedur : Post test
 Jenis tes : pertanyaan secara lisan
 Butir soal : 3 soal

Butir – butir pertanyaan :


1. Kapan waktu memandikan bayi yang tepat ?
2. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memandikan bayi ?
3. Apa saja persiapan alat dalam memandikan bayi ?

 Prosedur : Re-demonstrasi
 Jenis tes : Demontrasi ulang
MATERI PENYULUHAN PERAWATAN BAYI (MEMANDIKAN BAYI)
A. Pengertian Memandikan Bayi
Memandikan adalah suatu cara membersihkan tubuh seseorang dengan cara
menyiram, merendam diri dalam air. Memandikan bayi yang benar adalah suatu cara
membersihkan tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air
berdasarkan urut-urutan yang sesuai (Choirunisa, 2009).
Memandikan bayi dapat dilakukan minimal 6-24 jam setelah melahirkna. verniks,
suatu zat yang menyerupai lilin yang menutupi bayi saat lahir, harus dibiarkan terserap ke
dalam kulit karena ini merupakan pelembab yang luar biasa. Jika rambut bayi perlu dicuci,
gunakan air dan sisir saja untuk mengangkat kotoran. Anda dapat membersihkan bagian
atas dan bawah bayi anda dalam beberapa hari pertama, dengan menggunakan kapas
(organic jika memungkinkan) dan air, dengan lembut membasuh mukanya (hati-hati di
sekitar area halus sekitar mata) dan area popok. Ini memungkinkan kulit bayi anda
menyesuaikan diri dengan dunia luar. Kemudian, jika anda memandikan bayi, peganglah
dengan lembut di dalam air, dua atau tiga kali seminggu (Parker, 2008).

B. Tujuan Memandikan Bayi

a. Membersihkan kulit dari kotoran


b. Memberikan rasa nyaman kepada bayi
c. Mempertahankan kebersihan neonatus sehari-hari
d. Memungkinkan untuk observasi kulit bayi.
C. Waktu perawatan memandikan bayi

Bayi baru lahir sebenarnya cukup dimandikan 3 kali dalam seminggu karena
bayi tidak banyak bergerak dan tidak terekspos debu di luar rumah. Pada bulan-bulan
pertama, bayi biasanya dimandikan pada jam 09.30-10.00, sebelum diberi minum
pada pukul 10.00 untuk memandikannya pakailah air yang cukup hangat karena suhu
tubuh bayi terpengaruh dan mudah berubah. Terlalu sering memandikan bayi justru
dapat membuat kulit bayi keringMemandikan bayi sebaiknya hanya memakan waktu
paling lama 5 menit. Terlalu lama memandikan bayi akan membuat air mandi menjadi
dingin sehingga bayi rentan sakit.
Saat memandikan bayi sebaiknya tidak terganggu dan menyenangkan, anda
harus tenang dan percaya diri, jadi jika anda sibuk dan hari terasa tidak tenang,
duduklah sejenak dan santai. Mandikan bayi sebelum memberi makan, selama ia tidak
begitu lapar. Terlalu cepat memandikan setelah memberi makan mungkin
membuatnya tidak nyaman dan ia bisa muntah. Bayi sangat cepat kehilangan
kehangatan tubuhnya, jadi jaga ruangan agar tetap hangat dan bebas hembusan angin.
A. Hal yang perlu diperhatikan
 Jangan memandikan bayi sebelum atau sesudah makan karena jika perut yang
penuh tidak sengaja tertekan maka bayi akan muntah serta bayi akan sulit di ajak
bekerja sama jika perutnya kosong
 Hindari keadaan dingin
- Pastikan bahwa tempat mandi cukup hangat, jangan buka baju bayi sampai
bak mandi terisi cukup dan siap untuk memandikan bayi.
- Siapkan handuk besar dan lembut untuk membungkus segera setelah bayi
diangkat dari air.
- Memeriksa suhu air
- Pastikan air hangat agar bayi tidak kedinginan maupun kepanasan
Jangan meninggalkan bayi sendirian ketika sedang mandi
Hal yang perlu diperhatikan oleh ibu :
 Saat lahir bayi tidak boleh segera dimandikan.
 Bayi baru boleh dimandikan paling cepat 6 jam setelah lahir dan setelah
kondisi stabil. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir dapat
menyebabkan hipotermia yang sangat membahayakan kesehatan BBL.
 Mandikan dengan air hangat di ruangan yang hangat.
 Mandikan dengan cepat.
 Keringkan seluruh tubuh dengan cepat menggunakan handuk atau kain kering,
 Pakaikan baju, topi bayi dan dibungkus dengan selimut/kain kering.
 Bayi tidak boleh dibedong terlalu ketat. Membedong bayi terlalu aakan
membatasi gerakan sehingga aktivitas otot berkurang dengan demikian tidak
menghasilkan panas tubuh sehingga dapat membuat bayi kedinginan.
 Bayi jangan memakai gurita. Pemakaian gurita dapat menekan lambung sehingga
dapat menyebabkan muntah serta membatasi pernapasan.
Jangan memandikan bayi jika bayi demam atau pilek.
D. Prosedur Pelaksanaan
Berikut ini daftar lengkap keperluan untuk memandikan bayi:
1. Persiapan Alat dan Bahan
a. Pakaian bersih
b. Popok
c. Gedong
d. Bak Mandi
e. Air hangat
f. Handuk mandi
g. Waslap
h. Sabun
i. Sampo
j. Sisir
k. Minyak telon
l. Perlak dan alasnya
m. Alkohol dan kasa steril untuk merawat tali pusat
n. Ember untuk pakaian kotor
(Hidayat Aziz, 2009)

2. Prosedur Pelaksanaan Memandikan Bayi


1) Siapkan keperluan mandi dan pakaian bayi sebelum pakaian bayi dilepas
2) Cuci tangan
3) Menutup pintu dan jendela ruangan serta membuka pakaian bayi
4) Memeriksa air
Periksalah suhu air dengan siku atau bagian dalam pergelangan tangan. Air tidak
boleh terlalu panas atau terlalu dingin.jika anda ingin memeriksa air dengan
thermometer, suhu sebaiknya 37-380C .
5) Buka pakaian bayi dan masukkan pakaian ke ke tempat kotor
6) Basahi waslap dengan menggunakan air hangat dan sabun
7) Kemudian kepala bayi ditaruh di atas tangan kiri, lalu disabun kemudian
bersihkan dengan waslap sampai bersih.
8) Bersihkan dengan washlap bersabun pada area kepala dengan gerakan memutar,
telinga, mata,leher, ketiak, badan, sela paha, dan sela bokong bayi hingga rata,
9) Bagian punggung dibersihkan dengan mengganti tangan kiri, dan bayi dengan
bagian muka bersandar pada lengan kanan dengan waslap basah sampai bersih,
lihat daerah-daerah lipatan jangan ada yang tersisa.
10) Bokong, perinium, genetalia dibersihkan paling akhir untuk mencegah
kontaminasi karena daerah ini paling kotor.
11) Angkat badan bayi dengan tangan kiri menyangga leher hingga pergelangan
tangan berada dibawah leher, tiga jari dibawah ketiak kiri bayi dan ibu jari serta
telunjuk dibagian bahu kiri.
12) Masukkan ke bak mandi yang berisi air hangat
13) Bersihkan dari kepala, telinga, mata, leher, ketiak, badan, sela paha, dan sela
bokong bayi hingga rata
14) Angkat dan keringkan bayi dengan handuk
15) Bila tali pusat belum lepas, lakukan perawatan tali pusat
16) Lakukan perawatan tali pusat, keringkan betul – betul dengan handuk yang lembut
17) Bungkus tali pusat dengan kasa steril
18) Oleskan badan bayi dengan minyak telon
19) Pakaikan popok, pakaian bayi
20) Bersihkan telinga dan hidung dengan kapas pembersih, rambut disisir
21) Bila kuku panjang, potong kuku
22) Bungkus bayi dengan selimut/ gedong
23) Bereskan tempat tidur dan alat
24) Cuci tangan
DAFTAR PUSTAKA

Deswani. K. 2010. Panduan Praktik Klinik dan Laboratorium keperawatan maternitas.


Jakarta : Salemba Medika.
Depkes, 2007, Pelatihan Asuhan Normal Bahan Tambahan Inisiasi Menyusui Dini, Jakarta,
Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.
Sarwono Prawiharhardjo, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta, PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawiharhardjo, 2008, Ilmu Kebidanan, Jakarta, PT. Bina Pustaka
Iis Sinsin, 2008, Masa Kehamilan Dan Persalinan, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo
Choirunisa. 2009. Panduan Terpenting Merawat Bayi dan Balita. Yogyakarta : Moncer
Publisher

Anda mungkin juga menyukai