Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

FORMULASI FILM BUKAL MUKOADHESIF DENGAN


PRAGELATINASI PATI BIJI CEMPEDAK (Artocarpus integer
Merr.) SEBAGAI POLIMER BIOADHESIF

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Icep Iqbal Fuadi; 1304015227; 2013
Ariska Nurchotimah; 1404015040;2014
Novita Indah Permatasari; 1504015272; 2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA


JAKARTA
2017
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……..........................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ....ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... ........... iii
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Permasalahan Penelitian...................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 2
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... .......... .3
2.1 Cempedak ................................................................................................ 3
2.2 Pati Biji Cempedak ............................................................................. 3
2.3 Gelatinasi............................................................................................. 4
2.4 Pragelatinasi Pati Biji Cempedak …………………………………... 4
2.5 Sifat Mukoadhesif Dari Film Bukal ………………………………... 4
2.6 Monografi Zat Aktif ………………………………………………... 4
BAB 3. METODELOGI PENELITIAN ............................................... ........ 5
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 5
3.2 Alat dan Bahan Penelitian .................................................................. 5
3.3 Prosedur Penelitian.............................................................................. 5
3.3.1 Isolasi Pati Biji Cempedak ……………………………………… 5
3.3.2 Pragelatinasi Pati Biji Cempedak ……………………………….. 5
3.3.3 Karakteristik Pati Biji Cempedak ……………………………….. 5
3.3.4 Formulasi Sediaan Film Bukal Mukoadhesif Propanolol HCl ….. 7
3.3.5 Pembuatan Film Bukal Mukoadhesif Propanolol HCl ………….. 7
3.3.6 Evaluasi Film Bukal Mukoadhesif Propanolol HCl …………….. 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................. 9
4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ……………………………... 9
4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P ………….……........................................ 9
DAFTAR PUSTAKA…………………........................................................ 10
LAMPIRAN……………. ……………………..................…...................... 11

iii
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cara penghantaran obat melalui mukosa mulut dapat dilakukan melalui
sublingual (dibawah lidah) atau disisipkan di antara gusi dan pipi (bukal).
Pemakaian secara bukal lebih disukai dari pada sublingual karena mukosa bukal
kurang permeabel dibandingkan sublingual. Di samping itu, mukosa bukal
memiliki otot-otot yang lembut, memiliki immobile mukosa yang cukup banyak,
dan tidak sering terkena air ludah seperti area sublingual (Shojaei, 1998) sehingga
merupakan area yang lebih cocok untuk penghantaran obat secara transmukosa
melalui mulut.
Sistem penghantaran bukal merupakan suatu sistem penghantaran obat
melalui mukosa bukal, obat diletakkan di antara gusi dan membran pipi bagian
dalam. Kelebihan rute bukal yaitu dapat digunakan untuk penghantaran obat
sistemik karena jaringannya tervaskularisasi baik dan mukosanya relatif
permeabel, dapat meningkatkan bioavailabilitas obat karena obat tidak mengalami
metabolisme lintas pertama, dapat diterapkan pada pasien yang tidak kooperatif
saat terapi dibutuhkan, dapat digunakan untuk obat dengan waktu paruh dan
rentang terapi pendek. Absorpsi yang optimal diperlukan pada penghantaran obat
secara bukal agar jumlah zat aktif yang masuk ke sirkulasi sistemik berada pada
dosis terapi. dengan cara memformulasikan obat menjadi bentuk sediaan yang
bersifat mukoadhesif. Salah satu bentuk sediaan mukoadhesif untuk penghantaran
bukal adalah film dengan bentuknya yang tipis, lebih ringan, dan lebih fleksibel
dibandingkan lainnya sehingga nyaman untuk penggunaan pasien.
Pati merupakan polimer yang bermanfaat untuk menghasilkan bahan
biodegradabel termoplastik karena harganya yang murah dan ketersediaannya di
alam berlimpah. Modifikasi pati secara fisika dan kimia bertujuan memperbaiki
karakter pati. Dengan modifikasi yang tepat, diharapkan terjadi perubahan satu
atau lebih sifat berikutnya, yaitu daya mengembang dalam air dingin,
pembentukan film, kelarutan dalam air, kestabilan dalam lingkungan tinggi kadar
garam, dan ketahanan film terhadap air (Huber K.C., BeMiller, 2010).
Salah satu modifikasi pati secara fisika adalah pragelatinasi. Pada
penelitian ini menggunakan pati biji cempedak pragelitinasi yang diharapkan
dapat meningkatkansifat mekanik serta mengubah sifat hidrofilisitasnya sehingga
dapat memperluas pemanfaat pati biji cempedak sebagai bahan pembentuk film
bukal.dengan demikian, eksipien baru ini diharapkan dapat menggantikan
penggunaan eksipien impor lain yang harganya lebih mahal.
2

Penggunaan propranolol hidroklorida secara bukal memungkinkan obat


lebih efektif dalam penyampaian obat ke reseptor. Hal ini, memungkinkan
ketersediaan hayati obat yang mencapai reseptor lebih banyak dibandingkan
dengan obat yang melalui proses metabolisme di hati.Propanolol HCl mengalami
metabolisme lintas pertama hati pada pemakaian secara oral, dengan ketersediaan
hayati antara 15-23%. Salah satu upaya untuk meningkatkan ketersediaan hayati
propranolol HCl adalah dengan memformulasi dalam bentuk sediaan film bukal
mukoadhesif.
Pada penelitian ini, pati biji cempedak akan dipragelatinasi. Pragelatinasi
pati biji cempedak lalu dikarakterisasi dan digunakan sebagai bahan pembentuk
film bukal dengan menggunakan zat aktif propanolol HCl sebagai model obat.
1.2 Permasalahan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah penelitian ini adalah
bagaimana pengaruh konsentrasi polimer pragelatinasi pati biji cempedak
terhadap sifat fisik dan pelepasan propanolol HCl dari sediaan film bukal.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan
konsentrasi penggunaan pragelatinasi pati biji cempedak sebagai polimer terhadap
sifat fisik dan pelepasan propanolol HCl dari sediaan film bukal mukoadhesif.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Memberikan informasi tentang pati biji cempedak pragelatinasi sebagai
polimer film bukal mukoadhesif.
b. Memberi informasi tentang pengaruh pati biji cempedak pragelatinasi
sebagai polimer film bukal mukoadhesif terhadap sifat fisik film bukal
mukoadhesif.
1.5 Luaran
1. Sediaan Film Bukal Mukoadhesif Propanolol HCl.
2. Artikel Ilmiah, peneliti berharap hasil penelitian ini dapat dipublikasikan
baik melalui media cetak, media elektronik, maupun jurnal ilmiah, dan
seminar nasional.
3. Paten, jika hasil penelitian yang telah dilakukan merupakan ide orisinil
(murni) yang belum pernah dibuat sebelumnya dan sudah dipatenkan.
3

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cempedak (Artocarpus integer Merr.)


a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : A. integer
b. Deskripsi
Daun tipis agak kaku seperti kulit, bertangkai, bulat telur terbalik sampai
jorong. Perbungaan sendiri-sendiri, muncul di ketiak daun. Buah semu majemuk
(syncarp) berbentuk silinder sampai bulat, kehijauan, kekuningan sampai
kecokelatan, dengan tonjolan piramidal serupa duri lunak yang rapat atau licin
berpetak-petak dengan mata faset. Biji bulat gepeng atau memanjang, 2-3 cm.
c. Kandungan
Biji buah cempedak, sebenarnya mempunyai potensi yang tak kalah besar
untuk dimanfaatkan.Komposisi biji cempedak mengandung protein 10-13%,
lemak 0,5-1,5%, karbohidrat 77-81%, kadar air 46-78% (Verheij et al., 1997).
Minyak dari biji cempedak dilaporkan mengandung asam linoleat sebesar 40,2%,
asam palmitat 30,2% (Renata, 2009).
2.2 Pati Biji Cempedak (Artocarpus integer Merr.)
Pati biji cempedak berwarna kekuningan, hal ini dipengaruhi oleh warna
dari bahan yang akan dibuat pati, dalam hal ini adalah kotiledon dari biji
cempedak yang berwarna putih kekuningan dan dipengaruhi oleh kandungan
getah yang terkandung dalam biji cempedak. Bentuk partikel pati biji cempedak
serupa dengan bentuk pati pada umumnya yaitu ada yang berbentuk granul bulat
dan ada pula yang bagian ujung membulat. Pati biji cempedak praktis tidak larut
dalam air dingin dan etanol.
2.3 Gelatinasi
Apabila granul pati dipanaskan di dalam air, maka energi panas ini
menyebabkan ikatan hidrogen pada granul pati pecah dan air masuk ke dalam
granul. Dengan adanya molekul air yang berdifusi ke dalam granul pati, molekul
air membentuk ikatan hidrogen dengan amilosa dan amilopektin (MC Williams,
2001). Kondisi diatas menyebabkan molekul air yang terus menerus masuk ke
dalam granul pati membuat ikatan hidrogen dengan amilosa maupun amilopektin
pada bagian amorf maupun kristal. Granul pati menjadi membengkak dan sejalan
dengan itu meningkat pula ukuran granulnya sampai batas tertentu sebelum
granulnya pecah. Inilah yang disebut gelatinasi.
4

2.4 Pragelatinasi Pati Biji Cempedak


Pragelatinasi pati biji cempedak merupakan modifikasi dari pati biji
cempedak yang diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan polimer bioadhesif.
Pragelatinasi pati memiliki kemampuan membentuk gel dan kelarutan yang baik
pada air dingin. Pati terpragelatinasi merupakan hasil modifikasi pati yang
dilakukan dengan memecahkan seluruh atau sebagian granul pati. Pragelatinasi
pati memiliki kemampuan membentuk gel dan kelarutan yang baik pada air dingin
(Breuninger et al., 2009).

2.5 Sifat Mukoadhesif Dari Film Bukal


Mukoadhesif adalah sistem penghantaran obat yang memanfaatkan sifat-
sifat musin dalam mukosa mukus. Sistem penghantaran ini digunakan untuk
memformulasikan sediaan lepas terkendali dengan tujuan memperpanjang waktu
tinggal obat tersebut disaluran cerna dan mengatur kecepatan serta jumlah obat
yang dilepas (Sofiah dkk 2007).
Konsep penggunaan polimer mukoadhesif untuk memperpanjang waktu
transit mukosa bukal adalah dengan menyalut zat aktif dengan suatu polimer
bioadhesif yang dapat terikat pada molekul musin dilapisan mukus sehingga
sistem akan ditahan pada epitel permukaan untuk periode waktu diperpanjang.
Selanjutnya, molekul zat aktif yang terkandung dalam sistem penghantaran yang
disalut dengan polimer bioadhesif ini dilepaskan secara konstan untuk diabsorpsi.
2.6 Monografi Zat Aktif
Propanolol HCl (Anonim 2014)
Fungsi : Anti Hipertensi
Pemerian : Hablur, jernih hingga putih atau serbuk hablur; putih; tidak berbau.
Kelarutan : Mudah larut dalam piridin, Praktis tidak larut dalam air dan dalam
eter, sukar larut dalam etanol encer dan dalam kloroform.
Stabilitas : Dalam wadah tutup baik.
5

BAB 3.METODOLOGI PENELITIAN

3.1 TempatPenelitian
Penelitian dilakukandi Laboratorium Teknologi Formulasi Sediaan Solid,
Laboratorium Farmasi Fisika Fakultas Farmasi dan Sains Universitas
Muhammadiyah Prof.DR. HAMKA.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian
Alat- alat yang digunakan meliputi : neraca analitik, oven, mesin
pengering semprot, viskometer brookfield, pH meter, pengaduk magnetik, thermal
analyzer, mikrometer sekrup, SEM, desikator, termometer, moisture content
analyzer, homogenizer, spektrofotometer UV dan alat gelas lainnya.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bahan yang
digunakan pada penelitian ini adalah propanolol HCl, pragelatinasi pati biji
cempedak, propilenglikol, gliserol, aspartame, dan aquadest.
3.3 Prosedur penelitian
3.3.1 Isolasi Pati Biji Cempedak
Biji cempedak dibuang kulitnya, dicuci dengan air mengalir, dipotong
kecil-kecil dan diblender dengan penambahan air. Bahan disaring dengan kain
putih, diperas, ampas diblender kembali dengan penambahan air, disaring dan
diperas kembali. Filtrat diendapkan sampai airnya jernih dan buang airnya. Pati
dicuci kembali sampai bersih kemudian keringkan dalam oven. Pati yang telah
kering digiling dan ayak melalui mesh 80.

3.3.2 Pragelitinasi Pati Biji Cempedak


Pati biji cempedak dipanaskan dalam sejumlah air (20% pati dalam
aquades) diatas suhu gelatinasinya (diatas suhu 700C) hingga diperoleh mucilago.
Kemudian mucilage tersebut dikeringkan dengan menggunakan Drum Drier pada
suhu 800C ± 50C. serpihan yang diperoleh kemudian dihaluskan dengan disc mill
dan diayak melalui pengayak mesh 60 sehingga didapatkan serbuk pragelitinisasi
pati biji cempedak (Anwar et al., 2006).
3.3.3 Karakteristik Pati Biji Cempedak
1. Karakteristik Fisik
a. Penampilan Fisik
Penampilan fisik dari pragelitinasi pati biji cempedak meliputi bentuk,
warna, bau, dan rasa.
b. Identifikasi amilum
Uji identifikasi Didihkan 1 bagian pati biji cempedak dengan 50 bagian
air, lalu tambahkan larutan Iodium. Diamati warna yang terjadi yang dihasilkan
warna biru. Uji identifikasi pati biji cempedak menggunakan air dingin tidak
larut.( Fessenden, 1993 : 354 ).
6

c. Kadar Air
Kadar air pragelatinasi pati biji cempedak diukur dengan alat moisture
content analyzer. Alat tersebut dipanaskan terlebih dahulu selama kurang lebih 10
menit, lalu sebanyak ± 2 gram sampel ditaburkan diatas wadah alumunium secara
merata dan suhu diatur 1050C.
2. Karakteristik Fungsional
a. Indek Mengembang
Sebanyak ±500 mg serbuk pragelatinasi pati biji cempedak dicetak
menjadi tablet. Tablet dimasukkan kedalam cawan petri berisi 20 ml medium
berbagai pH, yaitu HCl pH 1,2 dan 5, dapar fosfat pH 6,8 dan 7,4, aquadest,
larutan NaOH pH 10 dan 12. Indeks mengembang diukur berdasarkan
peningkatan bobot tablet pragelatinasi pati biji cempedak pada titik-titik waktu
tertentu hingga 8 jam. Indeks mengembang lalu dihitung dengan rumus berikut:
Wt−W0
Indeks Mengembang (%) = x 100%
W0

Dimana Wt adalah bobot tablet pragelatinasi pati biji cempedak yang terbaca pada
waktu t, dan W0 adalah bobot awal tablet pragelatinasi pati biji cempedak.
b. Adesivitas
Diukur terhadap pragelatinasi pati biji cempedak yang berbentuk serbuk
dan dibentuk film dengan pelarut aquadest (tanpa plasticizer atau tambahan zat
lain) menggunakan alat texture analyzer yang dihubungkan dengan komputer dan
dijalankan dengan XTRA Dimension Software. Jaringan bukal kambing
dibersihkan dan disimpan pada medium dapar fosfat pH 6,8. Potongan film
tersebut ditempelkan datas jaringan bukal dan dibiarkan kontak selama 50 detik,
kemudian diberikan dapar fosfat pH 6,8. Jaringan dilekatkan pada lempeng yang
tersedia pada alat dengan posisi mukosa dan film menghadap ke luar. Alat
dinyalakan dan probe diatur agak memberikan gaya sebesar 150 gF dengan
kecepatan 0,5 mm/detik. Setelah itu, probe diangkat dengan kecepatan 1
mm/detik.
7

3.3.4 Formulasi sediaan Film Bukal Mukoadhesif Propanolol HCl


Tabel 1. Formula sediaan film bukal Mukoadhesif Propanolol HCl

Formula Fungsi
Bahan
1 2 3 4
Propanolol HCl
2,3 2,3 2,3 2,3 Zat aktif
(mg)

Pragelatinasi pati
5 10 15 20 Polimer
biji cempedak (%)
mukoadhesif
Propilenglikol (%) 5 5 5 5 Film
Gliserol (%) 0,9 0,9 0,9 0,9 Plasticizer
Aspartam 0,2 0,2 0,2 0,2 Pemanis
Aquades ad 100 100 100 100 Pelarut

3.3.5 Pembuatan Film Bukal Mukoadhesif Propanolol HCl


Sejumlah propanolol dan aspartam dilarutkan dalam aquades. Polimer
Pragelatinasi biji cempedak didispersikan dalam aquades dengan bantuan
pengadukan. Propilenglikol dan gliserol dilarutkan dalam aquades, setelah
larut/terdispersi homogen, seluruh bahan dicampurkan dengan pengadukan
magnetik hingga homogen. Campuran kemudian didiamkan pada suhu ruangan
untuk menghilangkan gelembung udara. Setelah gelembung udara tidak ada,
campuran dituang sebanyak 13gram kedalam wadah yang tahan panas dan
dikeringkan pada suhu 500C dalam oven hingga film fleksibel terbentuk.
3.3.6 Evaluasi Film Bukal Mukoadhesif Propanolol HCl
a. Organoleptis dan Morfologi Film
Sediaan diamati bentuk, warna, bau serta teksturnya (V, Bharath K. et al.,
2011). Bentuk permukaan film bukal mukoadhesif juga diperiksa dengan alat
scanning Electron Microscope (SEM) (Lala, Thorat, 2011).
b. Bobot dan ketebalan film(Lala dkk 2011)
Untuk evaluasi bobot dan tebal film, lima lembar film dari setiap hasil
formulasi diambil dan ditimbang satu per satu dengan timbangan analitik serta
diukur ketebalannya pada lima titik lokasi berbeda (ditengah dan dikeempat tepi
film) dengan micrometer sekrup.
8

c. pH Permukaan(Mohamed et al., 2011)


Film dibuat berkontak dengan 5 ml aquades (pH 6,5 ± 0,1) selama 2 jam
pada suhu ruang. pH permukaan diukur dengan elektroda kaca pada permukaan
film, ditunggu hingga terjadi keseimbangan selama 1 menit.
d. Ketahanan pelipatan bukal film(Nafee, 2003; V, Bharath K. et al., 2011)
Ketahanan pelipatan film ditentukan dengan pengulangan pelipatan film
dari tiap formulasi pada lokasi yang sama hingga film tersebut sobek. Jumlah
pelipatan film dapat dilipat pada tempat yang sama tanpa mengalami sobek
merupakan nilai ketahanan pelipatan.
e. Indeks mengembang(Alagusundaram et al., 2009)
Film bukal ditempatkan dalam cawan petri dan kertas mm blok diletakkan
dibawah cawan petri untuk mengukur peningkatan area karena pengembangan
film. Sebanyak 50 ml dapar fosfat pH 6,8 dituang ke dalam cawan petri.
f. Uji kekuatan mucoadhesive in-vitro
Alat texture analyzer yang dihubungkan dengan komputer dan dijalankan
dengan XTRA Dimension Software. Jaringan bukal kambing digunakan dalam
waktu 2 jam dari rumah penjagalan. Membran mukosa dipisahkan dengan
melepaskan jaringan lemak yang mendasari. Membran dicuci dengan akuades dan
kemudian dengan dapar fosfat pH 6,6 dan kemudian direndam dengan
menggunakan dapar fosfat pH 6,6 sampai jaringan akan digunakan. Sampel film
ditempelkan padaujung probe dengan pita perekat ganda. Jaringan dilekatkan pada
lempeng yang tersedia pada alat dengan posisi mukosa menghadap ke luar. Film
dan mukosa dibiarkan kontak selama 75 detik, setelah itu, probe diangkat dengan
kecepatan 1 mm/detik.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
1. Peralatan Penunjang Rp 5.050.000,00
2. Bahan Habis Pakai Rp 2.650.000,00
3. Perjalanan Rp 1.800.000,00
4. Lain lain Rp 2.500.000,00
Jumlah Rp 12.000.000,00

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P


Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
No Uraian Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan
proposal dan
peryaratan
1 Administrasi
Pengempulan
dan penyediaan
2 bahan penelitian
Pembuatan
pragelatinasi
pati biji
3 cempedak
Karakteristik
pati biji
4 cempedak
pembuatan film
5 mukoadhesif
Evaluasi film
6 mukoadhesif
Analisa data
7 hasil penelitian
Penulisan
Laporan
8 Penelitan
Keterangan :
: Ada kegiatan
10

DAFTAR PUSTAKA

Ansel HC. 1985.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ed. IV.Terjemahan: Farida


Ibrahim. UI Press. Jakarta. Hlm: 282 – 605.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia Edisi 1.
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia IV. Direktorat Jendral
Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia III. Direktorat Jendral
Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1979. Materia Medika Indonesia Volume V. Direktorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta
Gotalia F. Skripsi. 2012. Formulasi film bukal mukoadesif dengan pragelatinisasi
pati singkong ftalat sebagai polimer pembentuk film. Universitas Indonesia.
Depok.
Hadisoewignyo L, Fudholi A. 2013. Sediaan Solida. Pustaka Belajar.Yogyakarta.
Huber, K.C.,BeMiller, J.N. 2010. Modified starch : chemistry and properties. In
A.C. Bertolini (Ed.), Starches: Characterization, Propertie, and
Applications. Boca Raton : CRC Press.Hlm: 145-203.
Katzung GB. 2002. Farmakologi: dasar dan klinik. Buku 2. Ed 8. Terjemahan :
Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran Universitas Airlangga.
Mishra S, Kumar G, Kothiyal P. 2012. Formulation and evaluation of buccal
patches of simvastatin by using different polymers. Pharm Innov.1(7): 87-
92.
Shojaei, A.H. 1998. Buccal mucosa as a route for systemic drug delivery : a
revies. J Pharm Pharmaceut Sci. 1 (1): 15-30.
Siregar CJP, Wikars S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet : Dasar- Dasar
Praktis, Cetakan 1. EGC. Jakarta.Hlm: 193-203.
Tjay TH., Rahardja K. 2007. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek-
Efek Sampingnya. Ed VI.PT Elex Media Komputindo.Jakarta.
Wade, A., Weller, P.J. 1994. Handbook of Pharmaceutical Excipients. 2nd edition.
American Pharmaceutical Asociation and Pharmaceutical Washington. The
Pharmaceutical Press. London.
11
12
13
14

1.4 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ari Widayanti, M.Farm., Apt
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 3175076801760009
5 NIDN 0328017603
6 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 28 Januari 1976
7 E-mail ariwidayanti@yahoo.com
8 Nomor Telepon/HP 08176813449
9 Alamat Kantor Jl. Delima II/IV, Klender, Jakarta
Timur
10 Nomor Telepon/Faks 021-86603233
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1=-orang; S-2=-orang; S-3= -
orang
12 Mata Kuliah Yang Diampu 1. Farmasi Fisika
2. Stabilitas Obat
3. Teknologi Sediaan Solid
4. Kosmetik
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Prof. DR. Universitas Andalas -
HAMKA
Bidang Ilmu Farmasi Farmasi -
Tahun Masuk-Lulus 2000-2003 2008-2011 -
Judul Pengaruh Peningkatan Pengembangan Formula -
Skripsi/Tesis/Disertasi Konsentrasi Matrix Sediaan Lepas Lambat
Etilselulosa terhadap disolusi Nifedipin dengan sistem
tablet Teofillin lepas lambat mukoadhesif
Nama 1.Drs. TaufikRiadi, M. 1. Prof. DR. Auzal -
Pembimbing/Promotor Si.,Apt. Halim, Apt.
2.Fith Khaira Nursal, M. Si., 2. Dr. Muslim Suardi,
Apt. M.Sc., Apt.
15

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
Formulasi Suppositoria
Ekstrak daun Haendeleum LemLit
1 2010 6.000.000
dalam Basis Lemak Coklat UHAMKA

Formulasi Tablet Paracetamol


dengan Amilum Biji Mangga ( LemLit
2 2010 Mangifera indica Linn) sebagai UHAMKA 6.000.000
Pengikat yang dibuat secara
granulasi Basah
Formulasi Paper Soap Lemlit
Pembersih Wajah Minyak UHAMKA
Atsiri Daun Jeruk Nipis (Citrus
3 2012 aurantifolia) 7.500.000
Penelitian Lemlit UHAMKA,
358/F.03.07/2012
Penulis ke 1 dari 2 penulis
2015 Mikrokapsul Ibuprofen Dengan
Metode Penguapan Pelarut
4 Menggunakan Polimer
Sambung Silang Kitosan–
Glutaraldehid Sebagai Penyalut

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber Jumlah
(Rp)
1. 2014 Sosialisasi DaGuSi Bu Obat di Fakultas 5.000.000
Lingkungan RW 03 Kel. Malaka Sari
Jakarta Timur
2. 2014 Pemberdayaan Masyarakat dalam LPPM 12.000.000
pembuatan Shampo the Hijau di STIKES
Muhammadiyah Ciamis
3. 2015 Penyuluhan DaGuSiBu Obat di PC Fakultas 5.000.000
Aisiyah Jakarta Timur
16

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1. Formulasi Mukoadhesif FarmaSains 1/3/April 2011
Nifedipin Menggunakan
Kombinasi Polimer
Carbopol 934 dan Gelatin
Type B, FARMASAINS
Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu
Kefarmasian ISSN 2086-
6968 Vol 1 No. 3, April
2011
Penulis ke 1 dari 3 penulis
2 Optimasi Konsentrasi FarmaSains 1/6/Oktober 2012
Asam Sitrat dan Asam
Tatrat (1:2) sebagai
sumber asam ditinjau dari
sifat Fisik Granul
Effervescent Sari Buah
Mengkudu ( Morinda
citrifolia ),
FARMASAINS Jurnal
Ilmiah Ilmu-Ilmu
Kefarmasian ISSN 2086-
2968 Vol 1 No. 6 Oktober
2012
Penulis ke 1 dari 3 penulis
3 Pengaruh pemberian Farmasains April 2013
sukrosa dan fruktosa cair ISSN 2086 - 6968
sebagai pemanis terhadap
sifat fisik kembang gula
jeli Sari buah Pare
4 Optimizing combination ijourptp@gmail.com 2013
Lactose-manitol as filler www.ijptpcworld.com
Lozenges areca seed ISSN: 1989-8111
extract in wet granulation
5 Optimasi kombinasi
Sucrose Manitol sebagai Media Farmasi , MF/2014/IV001-2
pengisi dalam sediaan UAD Yogjakarta
tablet hisap ekstrak Kental
biji Pinang secara
granulasi basah
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan penunjang
Material Justifikasi Volume Harga satuan Jumlah Biaya (Rp)
pemakaian ( Rp)
Bahan gelas Sewa 25 alat 800.000 800.000
laboratorium
Peralaan mesin Sewa 12 alat 2.000.000 2.000.000
evaluasi
Peralatan mesin Sewa 1 alat 2.250.000 2.250.000
analisa
Spektrofotomete
r UV
SUB TOTAL ( Rp) 5.050.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Volume Harga satuan / kg Jumlah Biaya
pemakaian ( Rp) (Rp)
Cempedak 5 buah 80.000/buah 400.000
Propanolol HCl Bahan kimia 500 gram 2.200.000/kg 1.100.000
Propilenglikol Bahan kimia 2 liter 150.000/liter 300.000
Gliserol Bahan kimia 2 liter 125.000/liter 250.000
Aspartam Bahan kimia 1 kg 500.000/kg 500.000
Aquadest Bahan kimia 2 derigen 50.000/derigen 100.000

SUB TOTAL ( Rp) 2.650.000


3.Perjalanan
Perjalanan ke Justifikasi Volume Harga satuan Jmlah Biaya (Rp)
tempat/kota – n pemakaian ( Rp)
Laboratorium 3 orang 250.000/orang 750.000
Terpadu Fakultas
Farmasi dan Sains
UHAMKA
Laboratorium 3 orang 350.000/orang 1.050.000
Farmasi UI
SUB TOTAL ( Rp) 1.800.000
4.Lain-lain

Material Justifikasi Kuantitas Harga satuan Jumlah (Rp)


pemakaian ( Rp)
Administrasi, publikasi, 2.500.000 2.500.000
seminar, laporan, ATK.

SUB TOTAL ( Rp) 2.500.000


Total (keseluruhan) ( Rp) 12.000.000
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program Bidang Alokasi waktu Uraian tugas


studi ilmu ( jam / minggu )
1 Icep Iqbal Farmasi Kesehatan 10 jam/minggu Bertanggungjawab
Fuadi / terhadap:
1304015227 a. Penyampaian
informasi dosen-
anggota
b. Pembuatan outline
dan pengembangan
materi PKM-P
c. Pelaporan hasil
penelitian dan
evaluasi hasil
penelitian
d. Pelaksanaan
Penelitian PKM-P
2 Ariska Farmasi Kesehatan 10 jam/minggu Bertanggungjawab
Nurchotimah terhadap:
/ 1404015040 a. Koordinasi dengan
anggota
b. Penulisan PKM-P
c. Pengolahan data
dan pembuatan
laporan PKM-P
d. Pelaksanaan
penelitian PKM-P
3 Novita Indah Farmasi Kesehatan 10 jam/minggu Bertanggungjawab
Permatasari / terhadap:
1504015272 a. Mengumpulkan
referensi yang
terkait penelitian
PKM-P
b. Penyusunan
kerangka kerja
penelitian PKM-P
c. Penulisan PKM-P
d. Pelaksanaan
penelitian PKM-P
92020
20

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Anda mungkin juga menyukai