Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PENGANTAR PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

NAMA : RUDIMAN PARIADI

NIM : E1B016050

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWRGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2018
U3

PERMASALAHAN PENDIDIKAN DI PERBATASAN INDONESIA

Pendidikan merupakan faktor yang amat penting untuk menunjang kemampuan suatu
negara. Bukan hanya pendidikan akademik saja, namun moral dan ketrampilan juga tidak
kalah penting dalam mewujudkan suatu generasi bangsa yang baik dan berkualitas. Masalah
pendidikan merupakan masalah utama daerah perbatasan Indonesia-Malaysia yang
mengakibatkan melemahnya ekonomi masyarakat serta meningkatnya jumlah angka
pengangguran. Masalah pendidikan di daerah perbatasan yang nilai masih kurang layak,
karena kurangnya tenaga pengajar yang profesional, fasilitas penunjang pembelajaran yang
kurang memadai, dan rendahnya kesadaran diri masyarakat untuk menuntut ilmu. Masyarakat
daerah perbatasan cenderung memilih bekerja untuk memenuhi kebutuhan sekarang
dibandingkan dengan menuntut ilmu untuk kebutuhan masa depan, akibatnya masyarakat di
perbatasan mengalami krisis nasionalisme, dan tingginya angka buta huruf di daerah
perbatasan.

Daerah-daerah perbatasan yang pada hakikatnya merupakan daerah terdepan sebagai


pintu gerbang untuk memasuki Indonesia menjadi daerah yang paling terbelakang dalam hal
pendidikan dan kesejahteraan guru. Kenyataan tersebut tentu saja sangat bertentangan dengan
konstitusi karena sesuai dengan pasal 34 UUD 1945, setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Artinya, baik anak-anak di daerah perkotaan
maupun anak-anak di daerah perbatasan mempunyai hak yang sama, yaitu sama-sama
mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Tidak dapat dipungkiri bahwa selain memiliki
hak, warga negara juga mempunyai kewajiban untuk membela kedaulatan negara. Namun,
ketika pemerintah tidak dapat memenuhi hak-hak warga negara, warga negara tersebut juga
cenderung untuk mengabaikan kewajibannya.

 Contohnya adalah yang terjadi masyarakat yang berdomisili di sepanjang


perbatasan. Mereka lebih berinteraksi dan berorientasi kepada desa terdekat
negara tetangga.
Tak banyak yang mengetahui atau peduli dengan nasib pendidikan anak-anak di daerah
perbatasan. Banyak anak di perbatasan yang bernasib malang karena tak dapat memperoleh
pendidikan yang bermutu. Di beberapa perkampungan atau dusun di perbatasan Kalimantan
misalnya, anak-anak harus berjalan kaki 1-2 jam sejauh hingga 6 Km melintasi hutan dan
menuruni bukit untuk mendapatkan pendidikan di sekolah setiap hari. Potret umum siswa di
perbatasan memang sangat memprihatinkan. Namun, nasib para gurunya pun tak kalah
memprihatinkan, terutama para guru honorer. Para guru tersebut banyak yang harus mengajar
2-3 kelas sekaligus.( Azki, M. H. 2014 )
Kesenjangan sosial ekonomi masyarakat daerah perbatasan dengan masyarakat negara
tetangga mempengaruhi watak dan pola hidup masyarakat setempat dan berdampak negatif
bagi pengamanan daerah perbatasan dan rasa nasionalisme. Inilah dampak buruk yang terjadi
apabila pendidikan dan kesejahteraan masyarakat di daerah perbatasan diabaikan, karena
akan mengikis rasa nasionalisme yang bukan tidak mungkin akan mengancam kedaulatan
bangsa.

Masyarakat di daerah perbatasan harus lebih diperhatikan kebutuhannya, sehingga


mereka tidak terbengkala dari dunia luar. Namun pada kenyataannya fasilitas yang ada
kurang memadai sehingga menjadikan masalah yang perlu diselesaikan oleh pemerintah
negara Indonesia hingga saat ini. Masalah utama yang perlu diperhatikan yaitu masalah
pendidikan yang menjadi penyebab bertambahnya jumlah angka pengangguran dan buta
huruf di daerah perbatasan.

1. SOLUSI UNTUK PERMASALAH PENDIDIKAN DAERAH PERBATASAN

Dengan melihat permasalahan pendidikan di daerah perbatasan yang memprihatinkan


seharusnya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Langkah yang seharusnya dijalankan
oleh pemerintah yaitu memulai mengadakan pembangunan jalan dari daerah perbatasan
menuju daerah kota, dengan mendatangkan alat-alat berat dan bahan-bahan yang digunakan
dalam perbaikan jalan, mendatangkan aparat-aparat keamanan untuk menjaga alat dan bahan,
juga mendatangkan tenaga-tenaga yang dapat diandalkan dalam perbaikan jalan. Selain itu,
pemerintah juga menyediakan dana sebagai pembangunan sinyal-sinyal televisi dan operator
telefon, menjalankan program listrik masuk desa yang menjadi program pemerintah sehingga
penduduk perbatasan lebih mengenal budaya yang dimiliki negara sendiri dan fasilitas juga
dapat bersaing dengan negara tetangga (Malaysia). (Alie Marzukie,2014)
a. SOLUSI

 Kondisi dan kualitas pendidikan Indonesia di daerah perbatasan perlu ditata


ulang, dengan menata sistem terlebih dahulu.

 Faktor-faktor yang menjadikan rendahnya mutu pendidikan seperti, kurangnya


tenaga pendidik, kita harus menambahnya namun mencari tenaga pendidik yang
profesional mau ditempatkan di daerah perbatasan, rendahnya kesejahteraan
guru, minimnya kualitas sarana fisik, fasilitas yang ada harus memadai dengan
melengkapinya menggunakan dana BOS , dll.

 Memberbaiki fasilitas sekolah dan meratakan pendidikan gratis agar terjangkau


di semua tempat, khusunya daerah perbatasan, agar masyarakat tidak
menyekolahkan anaknya di negara tetangga, seperti Timor Leste, Malaysia, dll.

 Pemerintah harus memprioritaskan pendidikan daerah perbatasan dengan


upaya-upaya menggunkan solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah
sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Dan solusi
teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung
dengan pendidikan. (Kilas Panta,2017)

Tenaga pengajar yang telah ditugaskan di daerah perbatasan seharusnya mengabdikan


diri dengan sungguh-sungguh sesuai hakikat pengajar. Disamping mengabdi di sekolah-
sekolah tenaga pendidik seharusnya juga memberikan pelatihan-pelatihan, seperti membaca,
menulis, berhitung dll kepada penduduk perbatasan yang usianya sudah tidak layak berada di
bangku sekolah sebagai upaya mengurangi angka buta huruf di daerah perbatasan. Selain itu
para pengajar juga seharusnya memberikan pelajaran kesenian yang mempealajari adat dan
budaya yang ada di Indonesia dan mempraktikan budaya-budaya tersebut untuk
menumbuhkan kembali semangat nasionalisme penduduk perbatasan. (Alie Marzukie,2014)
DAFTAR PUSTAKA

Alie Marzukie,2014 www.nasional.kompas.com

Azki, M. H. 2014. Batas Negara Indonesia,


http://www.slideshare.net/MuhammadHaikalAzki/batas-negara-indonesia.

http://fearlessmey.wordpress.com/2011/12/27/perbatasan-wilayahindonesia-dan-
permasalahannya

Anda mungkin juga menyukai