PENDAHULUAN
kreatif, mandiri, berpengendalian diri, dan tentunya memiliki akhlak dan akal
matang. Oleh karena itu di setiap jenjang maupun level manapun proses
1
Sejalan dengan dinamika pendidikan yang ada, guru adalah tenaga
negeri. Guru merupakan sosok manusia yang dapat “digugu” (ditaati) dan
ditiru (diikuti), sosok yang ditaati karena ucapanya memuat nasehat kebenaran
disekolah sangatlah penting karena guru harus memiliki sikap yang positif
terhadap jabatannya dan sebagai contoh bagi para muridnya. Seperti dalam
pepatah, “guru kencing berdiri, murid kencing berlari.” Karena guru adalah
seorang figur yang menjadi contoh bagi muridnya, apa yang dilakukan oleh
seorang guru memungkinkan muridnya akan meniru dari apa yang telah
diajarkan oleh sang guru, jika guru melakukan sebuah kesalahan dalam proses
pengajaranya maka murid kemungkinan akan menirukan dari apa yang telah
tanggung jawab dan jiwa rela memberikan layanan sosial diatas kepentingan
pribadi. Sesuai dengan tuntutan jabatan guru tersebut, maka jabatan guru
2
merupakan jabatan "profesi". Oleh karena itu, tujuan program belajar
mengajar akan dapat dicapai oleh guru yang mempunyai sikap professional
yang positif. Oleh karena itu, tujuan program belajar mengajar akan dapat
dicapai oleh guru yang mempunyai sikap profesional yang positif. Profesional
kinerja dari seorang guru honorer bukan hanya akan berkontribusi terhadap
kualitas lulusan yang akan dihasilkan oleh sekolah itu, melainkan juga akan
berlanjut pada kualitas kinerja dan jasa para lulusan dari sekolah tersebut
Dalam penjelasan mengenai guru honorer atau GTT (guru tidak tetap)
ini adalah guru yang diangkat atau dipekerjaan dalam suatu sekolah untuk
pendidikan. GTT ini tidak berkedudukan sebagai PNS (pegawai negeri sipil)
dan dapat diberhentikan oleh pihak sekolah dalam waktu tertentu. ( Ratna. M.
K. 2008)
sebagai guru tetap secara langsung, namun untuk mendapatkan status sebagai
guru tetap atau PNS. Harus melalui tes yang diadakan oleh pemerintah. Guru
3
setempat akan kekurangan tenaga pengajar oleh kepala sekolah. Pemerintah
golongan, yaitu guru honorer daerah, guru honorer yayasan, dan guru tidak
tetap tenaga bantu Guru honorer daerah merupakan guru honorer yang
diangkat oleh daerah karena daerah tersebut keurangan tenaga pengajar pada
tenaga yang berada dalam yayasan dan disalurkan oleh yayasan kebeberapa
sekolah yang kekurangan tenaga pengajar, biasanya guru tidak tetap yayasan
ini berada disekolah yang berstatus Swasta, dan guru tenaga bantu ialah
mereka yang hanya membantu kekurangan dari tenaga pengajar dan bersifat
cuti dan perlindungan hukum. Selain itu status kepegawaiannya pun kurang
begitu jelas, guru honorer hanya dikontrak saja. Jika kontraknya selesai,
seorang guru honorer tidak akan tahu apakah kontraknya tersebut akan
sekolah, baik itu Negeri atau Swasta sampai saat ini belum memiliki standar
upah yang berhak mereka terima dimana dalam pekerjaan itu guru honorer
4
memiliki bobot jam pelajaran, tanggung jawab dengan siswa yang sama
dengan mereka yang telah berstatus sebagai PNS. Dengan kata lain guru
honorer menerima insentif atau upah mereka tidak sebangding dengan apa
yang telah dilakukanya dengan jam kerja, dan rasa tanggung jawab terhadap
siswa yang sama dengan PNS. menutupi kekurangan Jumlah total guru
72 orang, dari total lima SMA Negeri. Terbanyak ada di dua SMA Negeri ,
yakni SMA Negeri 3 Sambi Rampas dengan SMA Negeri 4 Sambi Rampas.
honorer. Kisaran gajih yang mereka terima adalah RP 300.000 – RP 625. 000.
via telepon, dan dijadikan data menta sebelum peneliti terjun langsung ke
sekolah-sekolah.
5
GURU KONDISI
NO NAMA SEKOLAH
L P GAJI
T0TAL 29 43 2.700.000
Mengkaji dari data lapangan yang ada maka sangat terlihat bahwa
sangatlah rendah hal ini akan terlihat dari gaji yang diterima tidak lebih besar
KETERANGAN
PROVINSI Persentase
SK
2017 2018 Kenaikan
Gubernur
(%)
Rp.
NUSA TENGGARA TIMUR Rp .1.660.000 9%
1.525.000
6
Untuk melakukan standarisasi gaji guru honorer. Minimal guru
diterima sekarang ini berkisar RP 300.000-RP 500. 000 per bulan. Jelas
guru honorer bisa memiliki pendatan yang lebih layak untuk kesejahteraan
sosial mereka. Gaji guru honorer sangat tidak manusiawi. Setiap bulannya
pendidikan bangsa ini, walau terkadang mereka yang menerima upah minim
harus menerima dalam beberapa bulan berjalan. Oleh sebab itu mengapa
dalam bentuk pengabdian kepada negara tidak sesuai dengan hak upah yang
7
Apabila upah/gaji yang diterima oleh guru honorer minim bukan tidak
mungkin motivasi kerja seorang guru honorer akan menjadi rendah jika apa
yang diperolehnya tidak sesuai dengan apa yang dikerjakannya, seperti jam
kerjanya yang terlalu padat tetapi penghasilannya tidak sesuai dengan apa
kerja seorang guru honorer menjadi tinggi salah satunya adalah keinginan
guru, dalam hal ini berkaitan dengan kesejahteraan, kondisi kerja, kesempatan
salah satu penentu semangat kerja guru adalah besar kecilnya imbalan. Makin
8
1.3 Rumusan Masalah
2. Korelasi Upah guru komite terhadap motivasi mengajar guru SMA Negeri Se-
1. Secara Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat menjadikan acuan dan bahan pentimbangan bagi
9
2. Secara Praktis
a. Bagi Sekolah
b. Bagi Guru
mengajar.
c. Bagi Peneliti
d. Bagi Pemerintah
Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda dari pembaca maka berikut ini
lebih jauh, korelasi tidak hanya dapat dipahami sebatas pengertian tersebut.
Korelasi merupakan salah satu teknik analisis dalam statistik yang digunakan
(Sugiyono,2013:228)
10
2. Upah atau gaji yang diberikan kepada tenaga kerja merupakan penghargaan
bentuk penghargaan lain. Upah sendiri merupakana salah satu faktor yang
sensitif karena upah merupakan salah satu faktor pendorong untuk bekerja
Upah merupakan imbalan jasa yang diterima seseorang dalam hubungan kerja
Jadi dapat disimpulkan bahwa upah adalah imbalan yang diterima oleh
3. Motivasi mengajar seorang guru komite akan menjadi rendah jika apa yang
kerjanya yang terlalu padat tetapi penghasilannya tidak sesuai dengan apa
mengajar seorang guru komite menjadi tinggi salah satunya adalah keinginan
Motivasi mengajar adalah semangat yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.
11
4. Guru Honorer merupakan guru yang diangkat secara resmi oleh pemerintah
Guru honorer atau guru tidak tetap adalah guru yang hanya menggunakan
dengan guru honorer adalah: Guru tidak tetap yang belum berstatus minimal
sebagai calon pegawai negeri sipil, dan digaji per jam pelajaran.
Guru honorer adalah guru yang diangkat oleh kepala sekolah untuk mengatasi
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan
dari pemberi kerja kepada pekeerja yang ditetapkan dan dibayarkan sesuai
termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas pekerjaan atau jasa
hubungan kerja yang berupa uang atau barang, melalui perjanjian kerja,
berbagai bentuk jasa yang disediakan atau yang diberikan oleh tenaga kerja
diterima oleh buruh sesuai dengan jumlah dan kualitas yang dicurahkan
Dari definisi diatas dapat disimpulkan upah adalah balas jasa atau
13
2.1.2 Guru Komite Sekolah
14
yang berfungsi sebagai forum resmi untuk mengakomodasikan dan membahas
pendidikan.
berikut:
15
d) Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan
berikut:
pendidikan.
pendidikan.
16
d) Mediator antara pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan
pendidikan
pendidikan.
raga, daya kreasi dan cipta, serta apresiasi seni dan budaya.
mampu.
17
e) Melakukan penilaian sekolah untuk pengembangan pelaksanaan
karyawan.
memiliki peran yang banyak didalam lingkup pendidikan. Salah satu dari
dengan guru komite sekolah/guru tidak tetap adalah tenaga kependidikan yang
mengabdi atas kehendak sendiri yang dilegalisasi surat keputusan dari kepala
18
(guru) yang di siapkan untuk mengantisipasi kekurangan tenaga guru di dalam
berikut:
pendidikan;
APBD”;dengan demikian, guru tidak tetap adalah guru yang tidak masuk
tidak tetap adalah mereka mengabdi atas kehendak sendiri yang dilegalisasi
19
2.1.3 Motivasi Mengajar
kepada siswa tetapi banyak hal yang akan dipertimbangkan dan dilakukan.
berikut:
suatu usaha yang dilakukan guru agar membuat siswa dapat belajar
20
siswa (4) Mengembang profesi guru dengan membaca informasi
pendidikan.
dalam tugas, disiplin masuk kerja, antusia yang tinggi dalam menjalankan
tugas-tugas guru, kereatif dalam menjalankan tugas dan ikut serta dalam
motivasi mengajar bukan hanya dilihat dari faktor dimana guru dengan
juga dilihat dari keempat indikator yaitu disiplin masuk kerja, mengerjakan
a. Kebutuhan-kebutuhan
21
dengan emosi-emosinya dan fungsi fisiologikalnya, bertindak
b. Tujuan-tujuan
c. Sikap
d. Kemampuan-kemampuan
gaji atau upah merupakan salah satu faktor ekstrinsik yang dapat
b. Keamanan Pekerjaan
22
c. Pengawasan
itu sendiri
dari dimensi tersebut. Peranan guru sulit digantikan oleh yang lain. Dipandang
23
dominan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran.
lebih khusus lagi proses pembelajaran yang diperankan oleh guru tidak dapat
membayar gaji guru sekitar dua pertiga dari anggaran rutin pendidikan.
Oleh karena itu kenaikan gaji guru dan pengangkatan guru PNS selalu
kesejahteraan guru tidak harus selalu berupa gaji, melainkan imbalan materiil
komite SMA Negeri di Kecamatan Sambi Rampas dimana gajinya tidak lebih
24
Data gaji guru-guru SMA Negeri Se-Kecamatan Sambi Rampas
SMA
2 NEGERI 2 SAMBI RAMPAS 5 9
550.000/Bulan
SMA
3 NEGERI 3 SAMBI RAMPAS 1 8
650.000/Bulan
0
SMA
4 NEGERI 4 SAMBI RAMPAS 5 1
400.000/bulan
1
SMA
5 NEGERI 5 SAMBI RAMPAS 1 4
350.000/Bulan
2
KETERANGAN
S
K
G
PROVINSI u
Persentase
2017 2018 b
Kenaikan (%)
e
r
n
u
r
25
Melihat kondisi ini, dalam presepsi masyarakat, sebagian besar guru
berada pada lapisan berpenghasilan rendah dan hanya sebagian kecil berada
guru dalam menjalankan tugas pokoknya. Seseorang akan lebih tenang dalam
dalam menjalankan tugas akan terganggu. Secara sosial guru yang merasakan
akan terpecah dan hasil pekerjaannyapun tidak bisa optimal. Secara psikologis
gaji yang cukup akan merangsang seseorang bekerja secara giat atau sudah
mantap dengan profesinya tersebut, yakin bahwa profesi tersebut akan mampu
pada kesungguhan, komitmen, dan produktivitas kerja. Dan salah satu penentu
prestasi kerja guru adalah besar kecilnya imbalan. Makin tinggi imbalan,
Guru Komite
26
Dari kerangka pikir diatas dapat dijelaskan bahwa upah/gaji adalah
Motivasi Mengajaar
imbalan jasa yang diterima seseorang dalam hubungan kerja yang berupa
uang atau barang, melalui perjanjian kerja, imbalan jasa diperuntukkan untuk
memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. Bertilik dari hal di atas maka
merupakan salah satu pekerja, dalam hal ini tenaga kependidikan tentunya
tingkatan kebutuhan pada teori tersebut. Hasil dari upaya guru dalam
kinerja guru, yang pada hasil akhirnya nanti akan menghasilkan output-output
dalam koridor tujuan pekerjaan itu sendiri (guru). Hasil dari mengajar guru
adalah prestasi yang diperoleh siswa selama dalam kurun waktu tertentu.
Oleh karena itu dalam kerangka berfikir ini adakah korelasi upsh/gaji guru
27
2.3 Hipotesis Penelitian
dan informasi yang relevan sebagai dasar dan landasan untuk menguji benar
tidaknya hipotesis.
motivasi mengajar, dan sebaliknya jika upah/gaji yang diterima rendah maka
28
BAB III
METODE PENELITIAN
untuk mengetahui suatu masalah, tujuan, dan manfaat yang terkait dengan judul
populasi guru komite SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 4 Sambi Rampas, sampel
merupakan sebagian dari guru SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 4 Sambi
untuk mencari hubungan dua variable bila data kedua variable berbentuk interval
atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah sama.” Penelitian
29
penelitian ini terdiri atas satu variabel independen (bebas) dan dependen
x yr
mengkaji hubungan antar variabel dalam suatu penelitian. Desain penelitian dapat
menjadi petunjuk bagi peneliti untuk mencapai tujuan penelitian dan juga sampai
penuntun bagi peneliti dalam seluruh proses penelitian Ryoyanto, (2010: 43).
numerikal (angka) yang diperoleh dengan metode statistik (Sugiyono, 2013: 14).
30
Upah Guru Komite yang yang akan diukur melalui kuesioner akan
guru.
keselamatan kerja.
bekerja
kerja.
31
e. Motivasi Aktualisasi diri merupakan dorongan bekerja untuk mampu
3.4.1 Populasi
sebanyak 72 orang.
GURU
NO NAMA SEKOLAH JUMLAH
L P
32
4 SMA NEGERI 4 SAMBI RAMPAS 7 9 16
T0TAL 29 43 72
3.4.2 Sampel
jadi jumlah sampel (N) yang digunakan dalam analisis sebanyak 32.
suatu alat atau vasilitas yang penting untuk mendapatkan data yang akurat,
33
dengan demikian suatu penelitian akan berhasil apabila data yang diperlukan
memperoleh data berkaitan dengan upa/gaji guru komite (X) dan data motivasi
tersebut terdiri atas …… pertanyaan yang dibagi kedalam dua variabel yaitu
3.5.1 Angket
digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup yaitu angket yang
yang akan diukur; dari indikator tersebut akan dijabarkan menjadi butir
34
yang merupakan ciri-ciri yang mencerminkan kesejahteraan guru
Tunjangan Gaji
1,2 2
Yang Memadai
Insentif
Tingkat Uang 3,4 2
Kesejahteraan Rapat
Guru
Insentif Uang
5,6,7 3
Kegiatan
Mengoreksi
20,21 2
ulangan siswa
Mengembangkan
profesi guru 22,23,24 3
dengan membaca
informasi
35
pendidikan
Jumlah 24 Butir
JAWABAN SKOR/NILAI
SS 4
S 3
TS 2
STS 1
Keterangan
No Aspek Yang Dibutuhkan
ada Tidak ada
1. Lokasi Penelitian
2. Administrasi Sekolah
3. Foto-Foto Penelitian
ini adalah Field Research. Field Research adalah pengumpulan data dan
36
informasi yang terkait dengan obyek penelitian di SMA Negeri Se-Kecamatan
upah/gaji guru komite dan data tentang motivasi guru dalam mengajar.
Dalam menganalisis data yang telah terkumpul dari penelitian yang bersifat
sebagai berikut :
37
Dalam menganalisis ini, penulis memasukkan data yang telah terkumpul
data selanjutnya.
sebagai berikut :
𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥) (∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 }{𝑁 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 }
Keterangan :
N : Jumlah Sampel
∑ : Sigma Jumlah
38
4.7.3 Analisis Lanjut
Analisis ini merupakan data lebih lanjut dari hasil nilai kualitatif analisis
“r” tabel dengan taraf signifikan 5 % (0,05). Jika “ro” sama dengan atau
lebih besar dari “r”, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima, sehingga
DAFTAR PUSTAKA
39
Menengah Atas Kota Palembang. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya
Vol.4, No 7 Juni 2006.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa
Depar-temen Pendidikan Nasional.
Aritonang, Keke T. 2005. “Kompensasi Kerja, Motivasi Kerja Guru dan
Kinerja Guru SMP Kristen BPK Penabur Jakarta”. Jurnal Pendidikan
Penabur No.04/ th.IV/ Juli 2005.
KBBI, 1991, 232
Sukirno, Pedoman Kerja Komite Sekolah (Yogyakarta: Pustaka Widyatama,
2006),
Kepmendiknas. No: 044/4/2002;Fungsi Komite Sekolah
40