Anda di halaman 1dari 13

Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : Jumad 05 Mei 2018


Jam : 09.00 – 09.30
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas
Sumber data : Ibu Yolanita Asmin,S.Pd

Deskripsi Data:
Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan
dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
ibu Yolanita Asmin upah yang diterima/bulan RP 500.000 di dapat dari gaji
komite. Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun
kebutuhan-kebutuhan dari ibu Yolanita Asmin adalah kebutuhan makan minum
dan pakyan serta keperluan-keperluan lainnya. Jika upah yang diterimah oleh guru
honorer terus-terusan bergantung pada uang komite maka bukan tidakakan
mungkin akan berpengaruh pada kinerja mengajar guru.
Walaupun upah yang diterima saat ini sangat minim, akan tetapi saya tidak
berputusasa untuk menerapkan pengetahuan saya kepada anak didik saya tidak,
karena saya yakin suatau saat mungkin pemerintah propinsi bisa membuka mata
dan melihat kondisi dan mensejahterakan guru honorer. Walaupun kabar burung
yang sering kami dengar selama ini tentah upah guru honorer harus sesuai dengan
UMP, jujur saja sampai saat ini 1% saja saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 4 Khususnya.
Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : Jumad 05 Mei 2018


Jam : 10.30 – 11.10
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas
Sumber data : Bpk. Yerito Bedi,S.Pd

Deskripsi Data:
Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan
dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
Bpk. Yerito Bedi upah yang diterima/bulan RP 500.000 di dapat dari gaji komite.
Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun kebutuhan-
kebutuhan dari Bpk.Yerito Bedi adalah kebutuhan keluarga serta keperluan-
keperluan lainnya. Jika upah yang diterimah oleh guru honorer terus-terusan
bergantung pada uang komite maka bukan tidakakan mungkin akan berpengaruh
pada kinerja mengajar guru. Ketidak nyamanan guru pada saat menyusun
perangkat dan metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap cara menngajar
guru. Ketidak nyamanan yang dimaksut disebabkan karena tidak terpenuhinya
kebutuhan-kebutuhan yang mendasar dalam keluarga, sehingga guru mencari
penghasilan tambahan di luar seperti ojek, bertani dan lain sebagainya. Hal inilah
yang mengakibatkan ketidak konsentrasian seorang guru. Jujur saja jika saya
membandingkan pendapatan saya antara bertani dengan penghasilan yang di dapat
dari gaji guru, pendapatan yang paling besar diperoleh dari bertani.
Berbicara tentang UMP sebenarnya itu adalah kabar burung semata dari
tahun 20017 saya sudah mendengarkannya, akan tetapi sampai saat ini 1% saja
saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 4 Khususnya.
Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : Jumad 05 Mei 2018


Jam : 11.30 – 12.15
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas
Sumber data : Ibu Kresensia Eni, A.Md

Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan


dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
Ibu Kresensia Eni upah yang diterima/bulan RP 650.000 di dapat dari gaji komite.
Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun kebutuhan-
kebutuhannya adalah kebutuhan keluarga serta keperluan-keperluan lainnya. Jika
upah yang diterimah oleh guru honorer terus-terusan bergantung pada uang
komite maka bukan tidakakan mungkin akan berpengaruh pada kinerja mengajar
guru. Ketidak nyamanan guru pada saat menyusun perangkat dan metode
pembelajaran akan berpengaruh terhadap cara menngajar guru. Ketidak nyamanan
yang dimaksut disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang
mendasar dalam keluarga, sehingga guru mencari penghasilan tambahan di luar
seperti ojek, bertani dan lain sebagainya. Hal inilah yang mengakibatkan ketidak
konsentrasian seorang guru. Jujur saja jika saya membandingkan pendapatan saya
antara bertani dengan penghasilan yang di dapat dari gaji guru, pendapatan yang
paling besar diperoleh dari bertani.
Berbicara tentang UMP sebenarnya itu adalah kabar burung semata dari
tahun 20017 saya sudah mendengarkannya, akan tetapi sampai saat ini 1% saja
saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 4 Khususnya.
Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : Sabtu 06 Mei 2018


Jam : 09.00 – 09.35
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas
Sumber data : Ibu Maria Yati Imbu, S.Pd

Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan


dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
Ibu Maria Yati Imbu upah yang diterima/bulan RP 650.000 di dapat dari gaji
komite. Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun
kebutuhan-kebutuhannya adalah kebutuhan keluarga serta keperluan-keperluan
lainnya. Jika upah yang diterimah oleh guru honorer terus-terusan bergantung
pada uang komite maka bukan tidakakan mungkin akan berpengaruh pada kinerja
mengajar guru. Ketidak nyamanan guru pada saat menyusun perangkat dan
metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap cara menngajar guru. Ketidak
nyamanan yang dimaksut disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan yang mendasar dalam keluarga, sehingga guru mencari penghasilan
tambahan di luar seperti ojek, bertani dan lain sebagainya. Hal inilah yang
mengakibatkan ketidak konsentrasian seorang guru. Jujur saja jika saya
membandingkan pendapatan saya antara bertani dengan penghasilan yang di dapat
dari gaji guru, pendapatan yang paling besar diperoleh dari bertani.
Berbicara tentang UMP sebenarnya itu adalah kabar burung semata dari
tahun 20017 saya sudah mendengarkannya, akan tetapi sampai saat ini 1% saja
saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 4 Khususnya.
Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : Sabtu 06 Mei 2018


Jam : 10.00 – 11.20
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas
Sumber data : Bpk. Forkarius Ramalan, S.Pd

Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan


dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
Bpk. Forkarius Ramalan upah yang diterima/bulan RP 720.000 di dapat dari gaji
komite. Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun
kebutuhan-kebutuhannya adalah kebutuhan keluarga serta keperluan-keperluan
lainnya. Jika upah yang diterimah oleh guru honorer terus-terusan bergantung
pada uang komite maka bukan tidakakan mungkin akan berpengaruh pada kinerja
mengajar guru. Ketidak nyamanan guru pada saat menyusun perangkat dan
metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap cara menngajar guru. Ketidak
nyamanan yang dimaksut disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan yang mendasar dalam keluarga, sehingga guru mencari penghasilan
tambahan di luar seperti ojek, bertani dan lain sebagainya. Hal inilah yang
mengakibatkan ketidak konsentrasian seorang guru. Jujur saja jika saya
membandingkan pendapatan saya antara bertani dengan penghasilan yang di dapat
dari gaji guru, pendapatan yang paling besar diperoleh dari bertani.
Berbicara tentang UMP sebenarnya itu adalah kabar burung semata dari
tahun 20017 saya sudah mendengarkannya, akan tetapi sampai saat ini 1% saja
saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 4 Khususnya.
Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : Sabtu 06 Mei 2018


Jam : 11.40 – 12.20
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas
Sumber data : Bpk. Agustinus Mansu, A.Md

Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan


dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
Bpk. Agustinus Mansu upah yang diterima/bulan RP 720.000 di dapat dari gaji
komite. Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun
kebutuhan-kebutuhannya adalah kebutuhan keluarga serta keperluan-keperluan
lainnya. Jika upah yang diterimah oleh guru honorer terus-terusan bergantung
pada uang komite maka bukan tidakakan mungkin akan berpengaruh pada kinerja
mengajar guru. Ketidak nyamanan guru pada saat menyusun perangkat dan
metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap cara menngajar guru. Ketidak
nyamanan yang dimaksut disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan yang mendasar dalam keluarga, sehingga guru mencari penghasilan
tambahan di luar seperti ojek, bertani dan lain sebagainya. Hal inilah yang
mengakibatkan ketidak konsentrasian seorang guru. Jujur saja jika saya
membandingkan pendapatan saya antara bertani dengan penghasilan yang di dapat
dari gaji guru, pendapatan yang paling besar diperoleh dari bertani.
Berbicara tentang UMP sebenarnya itu adalah kabar burung semata dari
tahun 20017 saya sudah mendengarkannya, akan tetapi sampai saat ini 1% saja
saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 4 Khususnya.
Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : Sabtu 06 Mei 2018


Jam : 12.30 – 13.00
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas
Sumber data : Ibu Oliva Jemini, S.Pd

Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan


dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 4 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
Ibu Oliva Jeminiupah yang diterima/bulan RP 720.000 di dapat dari gaji komite.
Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun kebutuhan-
kebutuhannya adalah kebutuhan keluarga serta keperluan-keperluan lainnya. Jika
upah yang diterimah oleh guru honorer terus-terusan bergantung pada uang
komite maka bukan tidakakan mungkin akan berpengaruh pada kinerja mengajar
guru. Ketidak nyamanan guru pada saat menyusun perangkat dan metode
pembelajaran akan berpengaruh terhadap cara menngajar guru. Ketidak nyamanan
yang dimaksut disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan yang
mendasar dalam keluarga, sehingga guru mencari penghasilan tambahan di luar
seperti ojek, bertani dan lain sebagainya. Hal inilah yang mengakibatkan ketidak
konsentrasian seorang guru. Jujur saja jika saya membandingkan pendapatan saya
antara bertani dengan penghasilan yang di dapat dari gaji guru, pendapatan yang
paling besar diperoleh dari bertani.
Berbicara tentang UMP sebenarnya itu adalah kabar burung semata dari
tahun 20017 saya sudah mendengarkannya, akan tetapi sampai saat ini 1% saja
saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 4 Khususnya.
Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : …………..
Jam : 09.30 – 10.00
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 3 Sambi Rampas
Sumber data : Bpk. Florianus Samsul, S.Pd

Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan


dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 3 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
Bpk. Florianus Samsul upah yang diterima/bulan RP 720.000 di dapat dari gaji
komite. Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun
kebutuhan-kebutuhannya adalah kebutuhan keluarga serta keperluan-keperluan
lainnya. Jika upah yang diterimah oleh guru honorer terus-terusan bergantung
pada uang komite maka bukan tidakakan mungkin akan berpengaruh pada kinerja
mengajar guru. Ketidak nyamanan guru pada saat menyusun perangkat dan
metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap cara menngajar guru. Ketidak
nyamanan yang dimaksut disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan yang mendasar dalam keluarga, sehingga guru mencari penghasilan
tambahan di luar seperti ojek, bertani dan lain sebagainya. Hal inilah yang
mengakibatkan ketidak konsentrasian seorang guru. Jujur saja jika saya
membandingkan pendapatan saya antara bertani dengan penghasilan yang di dapat
dari gaji guru, pendapatan yang paling besar diperoleh dari bertani.
Berbicara tentang UMP sebenarnya itu adalah kabar burung semata dari
tahun 20017 saya sudah mendengarkannya, akan tetapi sampai saat ini 1% saja
saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 3 Khususnya.
Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : …………..
Jam : 10.30 – 12.00
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 3 Sambi Rampas
Sumber data : Bpk. Gregorius Trisgama, S.Pd

Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan


dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 3 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
Bpk. Florianus Samsul upah yang diterima/bulan RP 560.000 di dapat dari gaji
komite. Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun
kebutuhan-kebutuhannya adalah kebutuhan keluarga serta keperluan-keperluan
lainnya. Jika upah yang diterimah oleh guru honorer terus-terusan bergantung
pada uang komite maka bukan tidakakan mungkin akan berpengaruh pada kinerja
mengajar guru. Ketidak nyamanan guru pada saat menyusun perangkat dan
metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap cara menngajar guru. Ketidak
nyamanan yang dimaksut disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan yang mendasar dalam keluarga, sehingga guru mencari penghasilan
tambahan di luar seperti ojek, bertani dan lain sebagainya. Hal inilah yang
mengakibatkan ketidak konsentrasian seorang guru. Jujur saja jika saya
membandingkan pendapatan saya antara bertani dengan penghasilan yang di dapat
dari gaji guru, pendapatan yang paling besar diperoleh dari bertani.
Berbicara tentang UMP sebenarnya itu adalah kabar burung semata dari
tahun 20017 saya sudah mendengarkannya, akan tetapi sampai saat ini 1% saja
saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 3 Khususnya.
Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : …………..
Jam : 09.30 – 10.15
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 3 Sambi Rampas
Sumber data : Bpk. Mikael Yansen, S.Pd

Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan


dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 3 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
Bpk. Florianus Samsul upah yang diterima/bulan RP 560.000 di dapat dari gaji
komite. Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun
kebutuhan-kebutuhannya adalah kebutuhan keluarga serta keperluan-keperluan
lainnya. Jika upah yang diterimah oleh guru honorer terus-terusan bergantung
pada uang komite maka bukan tidakakan mungkin akan berpengaruh pada kinerja
mengajar guru. Ketidak nyamanan guru pada saat menyusun perangkat dan
metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap cara menngajar guru. Ketidak
nyamanan yang dimaksut disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan yang mendasar dalam keluarga, sehingga guru mencari penghasilan
tambahan di luar seperti ojek, bertani dan lain sebagainya. Hal inilah yang
mengakibatkan ketidak konsentrasian seorang guru. Jujur saja jika saya
membandingkan pendapatan saya antara bertani dengan penghasilan yang di dapat
dari gaji guru, pendapatan yang paling besar diperoleh dari bertani.
Berbicara tentang UMP sebenarnya itu adalah kabar burung semata dari
tahun 20017 saya sudah mendengarkannya, akan tetapi sampai saat ini 1% saja
saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 3 Khususnya.
Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : …………..
Jam : 10.30 – 11.10
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 3 Sambi Rampas
Sumber data : Ibu Maria Firgita Nata, S.Pd

Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan


dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 3 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
Bpk. Florianus Samsul upah yang diterima/bulan RP 560.000 di dapat dari gaji
komite. Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun
kebutuhan-kebutuhannya adalah kebutuhan keluarga serta keperluan-keperluan
lainnya. Jika upah yang diterimah oleh guru honorer terus-terusan bergantung
pada uang komite maka bukan tidakakan mungkin akan berpengaruh pada kinerja
mengajar guru. Ketidak nyamanan guru pada saat menyusun perangkat dan
metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap cara menngajar guru. Ketidak
nyamanan yang dimaksut disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan yang mendasar dalam keluarga, sehingga guru mencari penghasilan
tambahan di luar seperti ojek, bertani dan lain sebagainya. Hal inilah yang
mengakibatkan ketidak konsentrasian seorang guru. Jujur saja jika saya
membandingkan pendapatan saya antara bertani dengan penghasilan yang di dapat
dari gaji guru, pendapatan yang paling besar diperoleh dari bertani.
Berbicara tentang UMP sebenarnya itu adalah kabar burung semata dari
tahun 20017 saya sudah mendengarkannya, akan tetapi sampai saat ini 1% saja
saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 3 Khususnya.
Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : …………..
Jam : 11.30 – 12.00
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 3 Sambi Rampas
Sumber data : Ibu Indera Setiawati, S.Pd

Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan


dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 3 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
Bpk. Florianus Samsul upah yang diterima/bulan RP 560.000 di dapat dari gaji
komite. Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun
kebutuhan-kebutuhannya adalah kebutuhan keluarga serta keperluan-keperluan
lainnya. Jika upah yang diterimah oleh guru honorer terus-terusan bergantung
pada uang komite maka bukan tidakakan mungkin akan berpengaruh pada kinerja
mengajar guru. Ketidak nyamanan guru pada saat menyusun perangkat dan
metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap cara menngajar guru. Ketidak
nyamanan yang dimaksut disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan yang mendasar dalam keluarga, sehingga guru mencari penghasilan
tambahan di luar seperti ojek, bertani dan lain sebagainya. Hal inilah yang
mengakibatkan ketidak konsentrasian seorang guru. Jujur saja jika saya
membandingkan pendapatan saya antara bertani dengan penghasilan yang di dapat
dari gaji guru, pendapatan yang paling besar diperoleh dari bertani.
Berbicara tentang UMP sebenarnya itu adalah kabar burung semata dari
tahun 20017 saya sudah mendengarkannya, akan tetapi sampai saat ini 1% saja
saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 3 Khususnya.
Metode pengumpulan data wawancara

Hari/tanggal : …………..
Jam : 12.15 – 12.50
Lokasi : Ruangan Guru SMA Negeri 3 Sambi Rampas
Sumber data : Ibu Gamariah, S.Pd

Wawancara ini merupakan yang pertama dengan infonrman dan


dilaksanakan di ruangan guru SMA Negeri 3 Sambi Rampas pertanyaan-
pertanyaan yang disampaikan menyangkut upah guru honoren dan kinerja guru di
sekolah.
Dari hasil wawancara tersebut mendapatkan informasi bahwa upah yang di
terima tidak sebanding dengan kinerja yang dilakukan oleh guru. Khusus untuk
Bpk. Florianus Samsul upah yang diterima/bulan RP 560.000 di dapat dari gaji
komite. Dengan jumlah uang sekolah/tahun adalah RP 1.800.000. Adapun
kebutuhan-kebutuhannya adalah kebutuhan keluarga serta keperluan-keperluan
lainnya. Jika upah yang diterimah oleh guru honorer terus-terusan bergantung
pada uang komite maka bukan tidakakan mungkin akan berpengaruh pada kinerja
mengajar guru. Ketidak nyamanan guru pada saat menyusun perangkat dan
metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap cara menngajar guru. Ketidak
nyamanan yang dimaksut disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan-
kebutuhan yang mendasar dalam keluarga, sehingga guru mencari penghasilan
tambahan di luar seperti ojek, bertani dan lain sebagainya. Hal inilah yang
mengakibatkan ketidak konsentrasian seorang guru. Jujur saja jika saya
membandingkan pendapatan saya antara bertani dengan penghasilan yang di dapat
dari gaji guru, pendapatan yang paling besar diperoleh dari bertani.
Berbicara tentang UMP sebenarnya itu adalah kabar burung semata dari
tahun 20017 saya sudah mendengarkannya, akan tetapi sampai saat ini 1% saja
saya belum mendapatkannya.
Jadi dari saya bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah propinsi
terhadap guru-guru honorer akan berdampak buruk terhadap kinerja guru honorer
dan mutu pendidikan di NTT pada umumnya dan SMA Negeri 3 Khususnya.

Anda mungkin juga menyukai