Anda di halaman 1dari 5

Perencanaan Pembangunan Polder Tambak Lorok Untuk Mengatasi Banjir dan Rob

Ahmad Alvin Nuha, Satrio Elang P


1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Jl. Pawiyatan Luhur, Bendan Duwur, Semarang 50236.
2
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang
Jl. Pawiyatan Luhur, Bendan Duwur, Semarang 50236.

ABSTRAK

Tambak lorok merupakan wilayah pesisir utara kota Semarang yang langsung berbatasan
dengan laut Jawa. Akibat banjir dan rob yang sering terjadi di wilayah tersebut akan
mengancam perkemangan ekonomi yang lambat. Drainase sistem Polder dianggap sebagai
penyelesaian yang sangat cocok untuk mengatasi banjir dan rob. Pembangunan polder ini
memiliki tujuan mengembalikan keadaan perekonomian kembali berjalan dengan normal dan
mampu berkembang. Dalam hal pembangunan sistem polder ini akan meliputi berbagai
perencanaan dari perencanaan saluran drainase, stasiun pompa, kolam retensi, dan juga
tanggul laut. Dalam pembangunan kolam retensi nantinya akan disesuaikan dengan kondisis
ekstising yang ada di lapangan. Dan dalam pembangunan tanggul elevasinya disesuaikan
dengan prediksi perhitungan tinggi gelombang air laut yang ada di wilayah Tambak Lorok

PENDAHULUAN
1.1.Permasalahn wilayah Tambak Lorok
Wilayah negara Indonesia sebagian besar adalah lautan, dan kitaketahui pula banyak
kota-kota besar terletak di bagian pesisir yang dimana kota tersebut mempunyai perekonomian
yang maju dan juga mempunyai jumlah penduduk yang banyak. Namun di kota tersebut untuk
insfrastrukturnya sangat kurang dan kurang mendapatkan perhatian. Khususnyya pada kota
Semarang yang mulai tahun 90-an dibagian wilayah pesisirnya mulai dipadati oleh penduduk
yang dipengaruhi oleh faktor urbanisasi maupun peningkatan populasi yang maju dengan
sangat pesat. Dengan kepadatan penduduk tersebut maka banyak bangunan konstruksi yang di
bangun baik itu rumah penduduk maupun gedung-gedung pencakar langit penunjang ekonomi
masyarakat tersebut, salah satu dampaknya yang cukup siknifikan akibat pembanguan tersebut
adalah penurunan tanah akibat beban yang berlebihan.
Dalam hal ini ketika terjadinya masukya air laut naik ke daratan saat mengalami
pasang disebut dengan Rob. Penyebabnya sendiri ada 2 macam diantaranya penurunan muka
tanah, dan naiknya muka air laut. Pada kasus ini seperti halnya yang terjadi di Tambak Lorok
yang terkenal sebagai kampungnya nelayan akiabat padatnya penduduk dan wilayah pesisir
yang mempunyai potensi industrinya sangat besar. Namun wilayah ini selalu terkena Rob
saat air laut mengalami pasang. Hal ini disebabkan karena lapisan tanah yang ada disana
sangat lunak namun pembangunan bangunan konstruksi sangat pesat ini menyebabkan
terjadinya penurunan tanah + 5 cm dalam kurun waktu 1 tahun.
Untuk menangani masalah tersebut yang paling cocok berdasarkan kondisi peta
topografinya adalah pembuatan polder. Diamana polder ini merupakan sistem seperti halnya
wilayah reklamasi yang dapat melakukan pengontrolan muka air (permukaan air dan tanah)
dengan kondisi muka tanah di tinggikan atau dibiarkan sebagai mana mestinya. Polder ini
merupakan penangan masalah dengan membangun sebuah bangunan fisik, dimana di dalamnya
mencakup system drainase, kolam retensi, maupun tanggul yang mengelilinggi kawasan
tersebut, dan juga dilengkapi dengan pompa air yang berfungsi sebagai system pengolahan air
yang tidak dapat dipisahkan. Lokasi perencanaan ini berada di Tmbak Lorok yang berada di
desa Tanjung Mas bagian utara wilayah Kota Semarang.

Gambar 1. Lokasi polder tambak loro (bersumber dari google earth, 2018)

Dikarenakan di wilayah Tambak Lorok banyak pembangunan konstruksi dan juga


banyak saluran drainase yang mengalami sedimentasi dan mengalami rusak, maka ada
beberapa hal beberapa permasalahan yang ada di tambak lorok untuk saat ini diantaranya :
1. Terjadinya sedimentasi akibat sampah organik maupun tidak organik yang dibawa
oleh banjir mengarah ke hulu pintu air yang ada di tambak lorok
2. Ketika terjadi hujan yang deras maka wilayah ini akan di genangi oleh air karena
juga di akibatkan limpahan banjir dari daratan yang lebih tinggi
3. Ketika air laut pasang maka daerah ini secara otomatis akan mengalami rob yang
diakibatkan muka tanah yang lebih rendah dari pada muka air laut
4. Adanya kerusakan di beberapa saluran drainase yang kurang terawat.
Hal yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalah tersebut haruslah dilakukan kajian
tentang pembangunan konstruksi penanganan banjir ataupun rob berdasarkan tipe bagunan
konstruksi dan juga sistem pengelolahan drainase di wilayah tersebut. Alternatif penyelesaian
yang di usulkan atau di rencanakan haruslah sesuai dan cocok dengan keadaan wilayah
tersebut. Dalam hal ini konstruksi yang paling cocok untu mengatasi permasalahn tersebut
adalah dengan melakukan pembangunan Polder karena dengan sistem pengontrolan air dengan
polder ini bisa menghalang air laut saat pasang untuk naik ke daratan dan mengatur debit air
dengan bantuan pompa air dan ketika air pasang maupun hujan yang deras wilayah ini tidak
akan tergenang air.
1.2.Sistem polder Tambak Lorok
Dataran rendah yang wilayahnya dikelilinggi oleh tanggul yang yang tinggi dinamakan
dengan polder. Di daerah ini sistem dari buangan air baik dari air hujan maupun air kotor
semuanya dikumpulkan di kanal ataupun sungai selanjutnya air ini akan di pompa menuju
daratan yang lebih tinggi, dan akhirnya dipompa menuju sungai yang mengarah ke laut.
Sistem polder ini sangat cocok digunakan untuk mengatasi banjir maupun rob yang ada di
daerah perkotaan yang mengalami penurunan muka tanah sehingga lebih rendah dari muka air
laut. Dalam subsitem-subsistemnya pengelolaan tata air ini sangatlah mandiri dan juga
demokratis sehingga dapat dikembangkan oleh dan untuk masyarakat dalam mengatasi
permasalah banjir an juga rob diwilayah tersebut.hal yang paling penting dri sistem polder ini
adalah dalam hal pengelolaanya, dimana sistemnya dikelola secara mandiri dan demokratis
yang berbasis pada partisipasi masyarakat besertaan dengan infrastruktur yang dirancang,
digunakan, dan di pelihara oleh masyarakat setempat.

METODOLOGI PENELITIAN
Dalam melakukan perencanaan dalam pembangunan sistem polder yang berfungsi
untuk menanggulangi banjir dan rob, dapat dilakukan dengan metodologi dibawah ini :
A. Survei Lapangan
Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan terkini datau awal saluran
drainase maupun bangunan yang ada di dalam wilayah Tsmbak lorok. Survei ini bertujuan
untuk mendapatkan informasi permasalahan terkini dan memahami lokasi yang akan
dikerjakan, juga menndapatkan kemungkinan-keungkinan usulan ntuk mengatasi masalah
tersebut. Dalam dalam hal ini juga bisa digunakan untuk memperkiran saluran drainase,
dimensi tanggul, maupun bangunan yang dalam proses ini juga memanfaatkan peta topografi
dan GPS.
B. Melakukan studi pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh referensi yang dapat dijadikan acuan dalam
melakukan perencanaan sistem polder ini. Pustaka yang digunakan dapat berupa
referensi yang berisi teoritis perencanaan teknis komponen sistem polder dan juga
peraturan pemerintah pusat, pedoman dan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh badan
yang berkaitan dalam perencanaan ini.

C. Pengumpulan data :
Dalam hal ini data-data penting yang dibutuhkan dalam perencanaan adlah sebagai
berikut:
1. Data curah hujan
2. Peta topografi
3. Data angina
4. Data pasang surut air laut
5. Data tanah
D. Analisis lokasi
dilakukan untuk menentukan lokasi yang dapat digunakan untuk lokasi kolam retensi,
tanggul dan stasiun pompa. Pada analisis ini dibutuhkan peta hasil pencitraan satelit agar
dapat ditentukan dengan tepat lokasinya. Sementara analisis tata guna lahan dilakukan
untuk memperoleh prosentase penggunaan lahan pada masing-masing daerah aliran
sungai.

E. Analisis Hidrologi
Model analisis ini digunakan untuk menganalisis debit banjir dengan cara melakukan
simulasi limpasan dari curah hujan priodik yang digunakan untuk melakukan simulasi
kejadian tunggal atau simulasi kejadian secara tetus-menerus yang kualitas dan
kuantitasnya ditinjau dari wilayah perkotaan tersebut. Menggunaka software EPA
SWMM.
F. Analisis fluktuasi
muka air laut yang dilakukan terdiri dari dua bagian yaitu analisis pembangkitan
gelombang dengan metode SMB (Sverdrup-Munk-Bretschsneider) untuk memperoleh
tinggi gelombang di lokasi perencanaan, kemudian analisis pasang surut dengan metode
Admiralty untuk memperoleh pasang tertinggi.
G. Analisis eksisting
menganalisis kondisi eksisting Sungai Tenggang dan Sringin dengan menggunakan
pemodelan HEC-RAS (Hydrologic Engineering Center-River Analysis System) 5.0.1
untuk mengetahui kemampuan sungai dalam melewatkan debit banjir rencana.

H. Perenanaan teknis
Perencanaan teknis ini mencakup berbagai komponen perancangan dari sistem polder
yitu kolam retensi, pompa, serta tanggul yang mengelilingi

HASIL DAN PEMBAHASAN


Untuk membuat sistem polder hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan
analisis untuk menentukan wilayah mana yang akan dijadikan sebagai kolam retensi
berdasarkan peta topografi yang ada. Setelah itu selanjutnya kita harus menlakukan analisis
hidrolo gi untuk mendapatkan debit rencana banjir terlebih dahulu.dengan mengolah data hujan
harian maksimum dan tahunan rata-rata dengan melakukan pertimbangan dari pengaruh
beberapa stasiun hujan yang dekat dengan wilayah Tambak lorok mengunakan metode
perhitungan Polygon Thiessen. Kemudian dianalisis menjadi curah hujan rencana dengan
menggunakan berbagai distribusi. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan pemodelan
HEC-HMS 4.0. Metode yang digunakan adalah SCS (Soil Conservation Service) Curve
Number, yang dipengaruhi oleh penggunaan lahan pada daerah aliran sungai yang ditinjau
dengan diwakili oleh curve number tersebut. Setelah mendapatkan data debit banjir hal
selanjutnya yang harus dilakukan adalah menentukan jumlah pompa yang dibutuhkan
berdasrkan luas kolam retensi berdasakan perhitungan menggunakan HEC-HMS 4.0.
Analisis kondisi eksisting dilakukan untuk mengetahui aliran sungai yang akan
digunakan untuk mengalirkan banjir itu muat atu tidak, dari hasil analisis kondisi eksisting kita
dapat menentukan tindakan untuk meluaskan sungai ketika muka air rencana banjir lebih tinggi
atau membiarkan jika muka air rencana banjir tidak lebih tinggi dari tinggi sungai
Analisis fluktuasi muka air laut dilakukan untuk memperoleh ketinggian tanggul laut
yang menjadi pembatas antara polder dan laut. Analisis fluktuasi yang pertama adalah
menganalisis pembangkitan gelombang. Menggunakan perhitungan menggunakan metode
SMB atau SverdrupMunk-Bretschneider (CERC, 1984).Selanjutnya dilakukan perhitungan
gelombang pecah untuk menentukan tinggi gelombang di lokasi perencanaan. Berdasarkan
pada peta bathimetri di lokasi perencanaan untuk memeperoleh kemiringan dasar pantai.
Selanjutnya berdasarkan data tersebut dapat dihitung kenaikan muka air laut akibat gelombang
(wave set-up). Tinggi sea level rise dapat dilihat berdasarkan grafik kenaikan muka air laut.
Analisis pasang surut dilakukan dengan menggunakan metode Admiralty. Dikarenakan
pada lokasi perencanaan tanggul mengalami penurunan tanah setiap tahun, maka pada
perencaan ini juga harus diperhatikan akibat dari penurunan tanah. Penurunan tanah yang
diperhitungkan adalah + 5 cm per tahun atau 50 cm dalam kurun waktu 10 tahun, sehingga
dapat ditentukan tinggi tanggul yang direncanakan.

Gambar 3. Perencanaan Sistem Polder Tambak Lorok

KESIMPULAN
Hasil kesimpulan yang dapat diambil dari perencanaan Sitem polder pada wilayah Tambak
Lorok untuk mengatasi masalah dan banjir dan rob adalah sebagai berikut ini:
1. Sistem polder yang sangat efesien dalam pengolahan air sangat cocok untuk daerah
wilayah Tambak lorok yang mengalami muka air laut lebih tinggi dari pada muka tanah.
2. Analisis hidrologi, fluktuasi dan eksisting dilakukan agar mengetahuai apa saja dampak
negatif dari bencana banjir dan rob yang ada di Tambak Lorok, dan mengetahui
penyelesian maslah yang harus dilakukan dengan mempertimbangkan hasil dari analisis-
analisis tersebut untuk menentuka berap tinggi elevasi tanggul yang harus dibut, berapa
luas kolam resistensi,dan berapa luas aliran sungai yang harus di buat untuk mengalirkan
air limpasan banjir ke laut.

DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/106205-ID-none.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/103990-ID-none.pdf

Anda mungkin juga menyukai