Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Modulasi
Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu
sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah sinyal berfrekuensi tinggi
dan sinyal berfrekuensi rendah. Dengan memanfaatkan karakteristik
masing-masing sinyal, maka modulasi dapat juga digunakan untuk
mentransmisikan sinyal informasi pada daerah yang luas atau jauh.
Sebagai contoh Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim
ke tempat lain, sinyal tersebut harus ditumpangkan pada sinyal lain.
Dalam konteks radio siaran, sinyal yang menumpang adalah sinyal suara,
sedangkan yang ditumpangi adalah sinyal radio yang disebut sinyal
pembawa (carrier). Jenis dan cara penumpangan sangat beragam. Yaitu
untuk jenis penumpangan sinyal analog akan berbeda dengan sinyal
digital. Penumpangan sinyal suara juga akan berbeda dengan
penumpangan sinyal gambar, sinyal film, atau sinyal lain.
Dalam pengertian lain yaitu Modulasi adalah proses perubahan
suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu
membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi
(biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu
gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi
tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal
yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat
dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk
membentuk sinyal yang termodulasi.
Modulasi merupakan suatu proses dimana informasi, baik berupa
sinyal audio, video ataupun data diubah menjadi sinyal dengan frekuensi
tinggi sebelum dikirimkan. Secara garis besar modulasi dibagi menjadi
dua bagian yaitu sistem modulasi analog dan modulasi digital.

1
2.2. Tujuan Modulasi
Tujuan dilakukannya proses modulasi antara lain :
1. Untuk memudahkan proses radiasi
Pada kanal komunikasi berupa udara, diperlukan antena
untuk proses pemancaran/radiasi dan penerimaan sinyal. Dimensi
antena adalah berbanding terbalik dengan frekuensi sinyal yang
dipancarkan atau diterimanya.
2. Untuk memungkinkan multiplexing
Jika sebuah media transmisi dapat digunakan oleh
beberapa kanal, maka modulasi dapat digunakan untuk
menempatkan masing-masing kanal pada wilayah spektrum
frekuensi yang berbeda. Contohnya : teknik fdm pada sistem
telepon.
3. Untuk mengatasi keterbatasan peralatan
Pembuatan peralatan pengolahan sinyal (signal processing
devices) seperti filter dan amplifier memiliki tingkat kesulitan yang
berbeda untuk spectrum frekuensi tertentu. Untuk itu modulasi
dapat digunakan untuk menempatkan sinyal informasi ke wilayah
spektrum tertentu, dimana pembuatan peralatan pengolahan
sinyalnya menjadi paling mudah.
4. Untuk memungkinkan pembagian frekuensi
Modulasi memungkinkan beberapa stasiun radio dan
televisi untuk melakukan siaran secara bersamaan menggunakan
frekuensi sinyal pembawa yang berbeda. Sehingga tidak akan
terjadi interferensi antar stasiun. Di sisi penerima, dengan adanya
modulasi, maka dapat dilakukan pemilihan terhadap stasiun siaran
yang memang ingin didengarkan / ditonton..Contohnya: siaran
radio dan televisi.

2
5. Untuk mengurangi pengaruh noise dan interferensi
Pengaruh noise dan interferensi tidak dapat seluruhnya
dihilangkan darisistem komunikasi. Namun dimungkinkan untuk
menekan pengaruh gangguan tersebut dengan menggunakan
teknik modulasi tertentu. Sehingga penggunaan teknik modulasi
secara umum akan menyebabkan bandwidth transmisi yang lebih
besar dari bandwidth sinyal informasinya.
Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan
rentan untuk tergangu oleh noise. Sedangakan pada transmisi
dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum tinggi dan dibutuhkan modulasi
untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data, dari pita spektrum
yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada
transmisi data tanpa kabel (dengan antena), dengan membesarnya data
frekuensi yang dikirim maka dimensi antenna yang digunakan akan
mengecil
2.3. Fungsi Modulasi
Sinyal informasi biasanya memiliki spektrum yang rendah dan
rentan untuk terganggu oleh noise. Sedangkan pada transmisi
dibutuhkan sinyal yang memiliki spektrum tinggi dan dibutuhkan modulasi
untuk memindahkan posisi spektrum dari sinyal data, dari pita spektrum
yang rendah ke spektrum yang jauh lebih tinggi. Hal ini dilakukan pada
transmisi data tanpa kabel (dengan antena), dengan membesarnya data
frekuensi yang dikirim maka dimensi antenna yang digunakan akan
mengecil.
2.4. Modulasi Analog
Modulasi analog adalah komunikasi yang mentransmisikan sinyal-
sinyal analog yaitu time signal yang berada pada nilai kontinu pada
interval waktu yang terdefinisikan.

2
Dalam membahas modulasi analog yang perlu diketahui adalah
adanya suatu teori yaitu Modulation Theorem yang juga dikenal dengan
sebutan Frequency Translation. Carrier wave Hal ini dikarenakan adanya
shifting atau pergeseran dari spektrum di dalam frequency domain.
Adapun fungsi modulasi adalah untuk merubah atau menempatkan
frekuensi rendah menjadi frekuensi yang lebih tinggi agar dapat
dikirimkan atau ditransmisikan melalui media transmisi. Modulasi Analog
yang umum dikenal ada beberapa macam bentuk modulasi antara lain
1. Amplitude Modulation (AM)
2. Frequency Modulation (FM)
2.5. Amplitude Modulation (AM)
Modulasi ini adalah modulasi yang paling sederhana, dimana
frekuensi pembawa atau carrier diubah amplitudonya sesuai dengan
signal informasi atau message signal yang akan dikirimkan.
Dengan kata lain AM adalah modulasi yang mana amplitudo dari
signal pembawa (carrier) berubah karakteristiknya sesuai dengan
amplitudo signal informasi. Modulasi ini disebut juga linear modulation,
artinya bahwa pergeseran frekuensinya bersifat linier mengikuti signal
informasi yang akan ditransmisikan.
Amplitudo modulasi ini biasanya digunakan pada stasiun
pemancar radio telegrafi dan merupakan jenis modulasi yang paling tua.
Amplitudo modulasi sekarang ini sudah sangat luas digunakan untuk
pemakaian suara analog yang memerlukan penerima yang sangat
sederhana seperti pemancar radio komersial atau dipancarkan melalui
propagasi ionosfir yang memerlukan bandwith yang kecil.
Amplitude modulation adalah peristiwa modulasi terjadi dengan
merubah-ubah amplitudo gelombang pembawa sesuai dengan
perubahan amplitudo gelombang informasi. Modulasi jenis ini adalah
modulasi yang paling mudah dan sederhana, tetapi mudah dipengaruhi

2
oleh keadaan transmisinya. Seperti : redaman oleh udara, noise,
interfrensi dan bentuk-bentuk gangguan lainnya. Gelombang pembawa
(carrier wave) diubah amplitudonya sesuai dengan signal informasi yang
akan dikirimkan. Modulasi ini disebut juga linear modulation, artinya
bahwa pergeseran frekuensinya bersifat linier mengikuti signal informasi
yang akan ditransmisikan.
Di pemancar radio dengan teknik AM, amplitudo gelombang carrier
akan diubah seiring dengan perubahan sinyal informasi (suara) yang
dimasukkan. Frekuensi gelombang carrier-nya relatif tetap. Kemudian,
sinyal dilewatkan ke RF (Radio Frequency) Amplifier untuk dikuatkan
agar bisa dikirim ke jarak yang jauh. Setelah itu, dipancarkan melalui
antena. Tentu saja dalam perjalanannya mencapai penerima, gelombang
akan mengalami redaman (fading) oleh udara, mendapat interferensi dari
frekuensi-frekuensi lain, noise, atau bentuk-bentuk gangguan lainnya.
Gangguan-gangguan itu umumnya berupa variasi amplitudo sehingga
mau tidak mau akan memengaruhi amplitudo gelombang yang terkirim.
Akibatnya, informasi yang akan dikirim pun akan berubah, dan ujung-
ujungnya mutu informasi yang diterima jelas berkurang, dan efek yang
kita rasakan sangat nyata. Cara mengurangi kerugian yang diakibatkan
oleh redaman, noise, dan interferensi cukup sulit. Pengurangan amplitudo
gelombang (yang mempunyai amplitudo lebih kecil), akan berdampak
pada pengurangan sinyal asli.
Amplitudo modulasi banyak digunakan pada komunikasi mobile
seperti handy talky, radio siaran maupun komunikasi HF. Alasan utama
mengapa amlitudo modulasi masih digunakan karena bentuk gelombang
AM mempunyai kelebihan sederhana pada bagian pembangkitanya dan
pada penerimanya. Proses modulasi antara sinyal informasi dengan
sinyal pembawa dapat digambarkan seperti pada gambar.

2
Gambar 1: amplitude modulation

2.5.1 Jenis-jenis Amplitude Modulation (AM)


Adapun beberapa jenis dari modulasi amplitudo, yaitu
1. AM SSB (single sideband)
Adalah salah satu jenis modulasi amplitudo dimana
spektrum frekuensi yang dipancarkan hanya salah satu dari
spektrum frekuensi AM yaitu frekuensi LSB (Lower
Sideband) atau frekuensi USB (Upper Sideband) saja.
2. AM DSBFC (Double sideband full carrier)
Disebut juga full AM dimana spektrum yang
dipancarkan adalah spektrum frekuensi AM yaitu frekuensi
LSB dan frekuensi USB. Bandwidth sinyal termodulasinya
adalah sama dengan dua kali sinyal informasinya.
3. AM DSBSC (Double sideband supprised carrier )
Adalah jenis modulasi amplitudo dimana spektrum
frekuensi carrier di tekan mendekati nol.
4. AM VSB (Vestigial sideband)
Sering digunakan pada industri tele dan siskomersial
untuk transmisi dan penerimaan sinyal Video. Pada VSB

2
sebagian komponen LSB ikut di transmisikan dengan
komponen USB dan komponen pembawa.
Dalam penerapanya Di pemancar radio dengan teknik AM,
amplitudo gelombang carrier akan diubah seiring dengan perubahan
sinyal informasi (suara) yang dimasukkan. Frekuensi gelombang
carrier-nya relatif tetap. Kemudian, sinyal dilewatkan ke RF (Radio
Frequency) Amplifier untuk dikuatkan agar bisa dikirim ke jarak yang
jauh. Setelah itu, dipancarkan melalui antenna.
2.5.2 Pro dan Kontrak Antara AM dan FM
Keuntungan dari radio AM adalah bahwa itu adalah relatif
mudah untuk mendeteksi dengan peralatan sederhana, bahkan jika
sinyal tidak sangat kuat. Keuntungan lain adalah bahwa ia memiliki
bandwidth sempit daripada FM, dan cakupan yang lebih luas
dibandingkan dengan radio FM. Kerugian utama dari AM adalah
bahwa sinyal dipengaruhi oleh badai listrik dan interferensi frekuensi
radio lainnya. Juga, meskipun pemancar radio dapat mengirimkan
gelombang suara frekuensi hingga 15 kHz, sebagian besar penerima
mampu mereproduksi frekuensi hanya sampai 5 kHz atau kurang.
Lebar pita FM diciptakan untuk secara khusus mengatasi kelemahan
gangguan radio AM.
Sebuah keuntungan yang berbeda bahwa FM ini lebih daripada
AM adalah radio FM memiliki kualitas suara yang lebih baik daripada
radio AM. Kerugian sinyal FM adalah bahwa itu lebih lokal dan tidak
dapat dikirim melalui jarak jauh. Dengan demikian, mungkin diperlukan
stasiun radio FM lebih untuk menutupi area yang luas. Selain itu,
kehadiran gedung-gedung tinggi atau daratan dapat membatasi
cakupan dan kualitas FM. Ketiga, FM memerlukan penerima yang
cukup rumit dan pemancar dari sinyal AM.

2
2.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Amplitude Modulation (AM)
Dalam prateknya AM pun dapat terjadi kekurangan maupun
kelebihannya di dalam melakukan pemrosesan diantaranya yaitu :
Kekurangan:
1. Dapat terganggu oleh gangguan atmosfir.
2. Daya yang dibutuhkan lebih besar dibandingkan FM

Kelebihanya:
1. Memiliki range jangkauan yang luas karena sinyal AM
mampu dipantulkan pada lapisan udara teratas yaitu
ionosfer.
2. Lebih mudah dimodulasi karena lebih sederhana.
2.6. Frequency Modulation (FM)
Modulasi frekuensi adalah proses dimana frekuensi gelombang
carrier diubah-ubah mengacu pada amplitudo sinyal pemodulasi, yaitu
dengan cara menyelipkan sinyal informasi pada gelombang carrier. Jika
sinyal informasi telah diselipkan maka frekuensi gelombang carrier akan
naik menuju harga maksimum, sesuai dari amplitudo sinyal informasi
yang naik menuju harga maksimum dalam arah positif. Kemudian
frekuensi gelombang carrier akan turun kembali menuju harga frekuensi
aslinya sesuai dengan harga amplitudo sinyal informasi yang menuju
harga minimum dalam arah negatif, kemudian frekuensi gelombang
carrier akan naik kembali menuju harga aslinya sesuai dengan harga
amplitudo sinyal informasi yang turun kembali ke harga nol.
Persamaan hasil modulasi frekuensi:

e FM  Ac sin c t  m f cos  c t 

Rumus 1: Gelombang hasil modulasi frekuensi

2
Dalam modulasi amplitudo (AM) maka nilai ‘Ac‘ akan berubah-
ubah menurut fungsi dari sinyal yang ditumpangkan. Sedangkan dalam
modulasi sudut yang diubah-ubah adalah salah satu dari komponen ‘wc +
‘  c.’ Jika yang diubah-ubah adalah komponen ‘wc‘ maka disebut
Frekuensi Modulation (FM), dan jika komponen ‘  c ‘ yang diubah-ubah
maka disebut Phase Modulation (PM).
Frekuensi dari gelombang pembawa (carrier wave) diubah-ubah
menurut besarnya amplitudo dari sinyal informasi. Karena noise pada
umumnya terjadi dalam bentuk perubahan amplitudo, FM lebih tahan
terhadap noise dibandingkan dengan AM.
Jadi dalam sistem FM, sinyal modulasi (yang ditumpangkan) akan
menyebabkan frekuensi dari gelombang pembawa berubah-ubah sesuai
perubahan frekuensi dari sinyal modulasi. Sedangkan pada PM
perubahan dari sinyal modulasi akan merubah fasa dari gelombang
pembawa. Hubungan antara perubahan frekuensi dari gelombang
pembawa, perubahan fasa dari gelombang pembawa, dan frekuensi
sinyal modulasi dinyatakan sebagai indeks modulasi (m) dimana :

m = Perubahan frekuensi (peak to peak Hz) / frekuensi

E m maks
modulasi (Hz) m f 
Ec maks
Rumus 2: Indeks modulasi frekuensi

Dalam siaran FM, gelombang pembawa harus memiliki perubahan


frekuensi yang sesuai dengan amplituda dari sinyal modulasi, tetapi
bebas frekuensi sinyal modulasi yang diatur oleh frekuensi modulator
Dimana :

2
e FM = Gelombang hasil modulasi frekuensi

c = Frekuensi sudut pembawa (rad/s)

m = Frekuensi sudut pemodulasi

f = Deviasi frekuensi (Hz)

fm = Frekuensi modulasi (Hz)

mf = Indeks modulasi frekuensi

Penggunaan modulasi FM misalnya pada pengiriman siaran


televisi, telephone dan lain-lain. Proses modulasi FM antara sinyal
informasi dengan sinyal pembawa dapat digambarkan seperti pada
gambar

Gambar 2: frekuensi modulasi

2.6.1 Fungsi FM (Frekuensi Modulasi)


Tujuan dari pemancar FM adalah untuk merubah satu atau lebih
sinyal input yang berupa frekuensi audio (AF) menjadi gelombang
termodulasi dalam sinyal RF (Radio Frekuensi) yang dimaksudkan
sebagai output daya yang kemudian ditumpankan ke sistem antena
untuk dipancarkan. Dalam bentuk sederhana dapat dipisahkan atas

2
modulator FM dan sebuah power amplifier RF dalam satu unit.
Sebenarnya pemancar FM terdiri atas rangkaian blok sub sistem yang
memiliki fungsi tersendiri yaitu :
1. FM exciter merubah sinyal audio menjadi frekuensi RF yang
sudah termodulasi.
2. Intermediate Power Amplifier (IPA) dibutuhkan pada
beberapa pemancar untuk meningkatkan tingkat daya RF
agar mampu menghandle final stage.
3. Power Amplifier ditingkat akhir menaikkan power dari sinyal
sesuai yang dibutuhkan oleh sistem antena.
4. Catu daya (power supply) merubah input power dari sumber
AC menjadi tegangan dan arus DC atau AC yang dibutuhkan
oleh tiap subsistem.
5. Transmitter Control System memonitor, melindungi dan
memberikan perintah bagi tiap subsistem sehingga mereka
dapat bekerja sama dan memberikan hasil yang diinginkan.
6. RF lowpass filter membatasi frekuensi yang tidak diingikan
dari output pemancar.
7. Directional coupler yang mengindikasikan bahwa daya
sedang dikirimkan atau diterima dari sistem antena.
2.6.2 Keuntungan dan Kerugian FM Terhadap AM
Dalam pemakaiannya proses modulation frequency memiliki
kelebihan terhadap AM dan kekurangan terhadap AM diantaranya
yaitu :
Keuntungan FM terhadap AM
1. Amplitudo sinyal FM konstan, sehingga pemancar tidak
memerlukan penguat linier (Kelas A, B) seperti pada
pemancar AM, tapi cukup penguat Kelas C yang mempunyai
efisiensi lebih baik.

2
2. Adanya capture effect pada penerima FM, yakni sinyal yang
lebih kuat ‟mengalahkan‟ sinyal lain yang lebih lemah pada
frekuensi yang (hampir) sama. Dalam hal ini sinyal yang
lebih lemah diterima di (limitter) penerima dengan
mengalami peredaman, bukannya penguatan. Kondisi ini,
dapat mencegah interferensi dengan sinyal lain yang tidak
diinginkan.
3. FM tebih tahan terhadap derau, dapat dicapai dengan
rangkaian ‟pre-emphasis‟ yang tidak terdapat di sistem AM.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Derau mempunyai
efek yang lebih besar di frekuensi- frekuensi tinggi daripada
rendah. Rangkaian pre-amphasis di pemancar akan
menaikkan amplitudo komponen-komponen frekuensi tinggi,
sehingga lebih tahan terhadap derau. Di penerima, melalui
rangkaian de-emphasis, nilai amplitudo komponen2
frekuensi tinggi tersebut dikembalikan ke semula.
4. Pada Pemancar FM komersial, kanal frekuensi yang
berdekatan dipisahkan oleh ‟guard band‟ selebar 25 kHz,
sehingga mencegah interferensi antar kanal. Pemancar FM
beroperasi pada daerah frekuensi VHF dan UHF dengan
lebih sedikit derau dibandingkan dengan daerah frekuensi
pemancar AM, yakni MF dan HF.
5. Komunikasi FM mendekati ‟line of sight‟ (antena pemancar
dan penerima harus saling ‟melihat‟ yang membatasi radius
penerimaan. Hal ini memungkinkan dioperasikannya
beberapa pemancar berbeda pada frekuensi yang sama
dengan interferensi yang kecil.
Kerugian FM terhadap AM

2
1. Kanal yang dibutuhkan pada komunikasi FM jauh lebih lebar
dari AM.
2. Peralatan pemancar dan penerima FM labih rumit daripada
AM, terutama bagian modulator dan demodulatornya.
3. Penerimaan ‟Line of Sight‟ pada FM menyebabkan daerah
cakupan FM lebih kecil daripada AM.
2.6.3 Kelebihan dan Kekurangan FM
Di dalam melakukan proses, FM dapat juga memiliki kelebihan
dan kekurangannya yaitu :
Kelebihan
1. Lebih tahan noise (gangguan atmosfir) karena frekuensi
88 –108 Mhz jarang terkena noise seperti itu.
2. Daya yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan AM.
3. Bandwith lebih lebar dibandingkan AM memungkinkan
transmisi stereo.

Kekurangan
1. Lebih rumit dibandingkan AM.
2. Akibat dari lebarnya bandwith maka meyebabkan
mahalnya biaya pada frekuensi.

2.7. Perbedaan AM dan FM


Perbedaan antara Radio AM dan Radio FM – Dilihat dari jenis
modulasinya radio penerima dibedakan dalam dua macam yaitu Radio
AM jika modulasi yang digunakan modulasi amplitudo yang
mempunyai sifat amplitudo sinyal termodulasi bervariasi mengikuti
variasi amplitudo sinyal informasi. Radio penerima jenis yang kedua
adalah radio FM jika modulasi yang digunakan modulasi frekuensi,

2
yaitu sinyal termodulasi frekuensi bervariasi mengikuti variasi amplitudo
sinyal infotmasi.
Frekuensi pembawa radio modulasi amplitudo (AM) dalam
cakupan 535 sampai 1605 kHz. Pembawa frekuensi dari 540 sampai
1600 kHz ditandai dengan interval 10 kHz. Radio FM mempunyai
band dari 88 sampai 108 MHz antara televisi kanal 6 dan 7 VHF.
Stasiun FM ditandai dengan frekuensi senter pada 200 kHz
pemisahan dimulai pada 88,1 MHz untuk maksimum 100 stasiun.
Stasiun FM ini mempunyai deviasi maksimum 75 kHz dari frekuensi
senter upper 25 kHz dan lower “jalur pemandu’ untuk meminimkan
interaksi dengan pengaturan band frekuensi.
Informasi dipancarkan dari stasiun radio AM, secara listrik
gambaran suara (yang diambil dari mikrophone atau sumber program
lain) digunakan untuk memodulasi amplitudo gelombang pembawa
kemudian dipancarkan dari antena pemancar stasiun radio. Ini
kontras dengan radio FM dimana sinyal digunakan untuk modulasi
frekuensi pembawa. Spektrum frekuensi antara 535 kHz dan 1605 kHz
dan gelombang pembawa dipisahkan dengan 10 kHz.
Penerima radio dapat di-tune untuk menerima satu dari
sejumlah frekuensi pembawa radio dalam area penerimaan. Ini
membuat praktis dengan memindahkan sinyal dari pembawa pada
frekuensi menengah dalam radio dengan proses yang dinamakan
heterodyne. Penerima heterodyne, kebanyakan secara elektronik
mempertahankan pengaturan frekuensi menengah sehingga hanya
sebagian kecil dari rangkaian penerima harus diatur bila stasiun
berubah.
Adapun dalam sumber lain mengatakan bahwa Modulasi dalam
komunikasi radio dapat dibagi menjadi dua jenis: AM, FM. Dari 2 jenis

2
ini, dua jenis modulasi yaitu AM dan FM secara luas dikenal karena
menjadi bagian aplikatif komersial utama komunikasi radio.
Perbedaan antara AM dan FM adalah:
1. Evolusi: Diformulasikan pada 1870-an, AM adalah proses modulasi
yang relatif lebih tua dibandingkan dengan FM yang ditemukan pada
tahun 1930 oleh Edwin Armstrong.
2. Teknologi: AM singkatan modulasi amplitudo dimana amplitudo dari
pembawa gelombang dimodulasi sesuai sinyal pesan. Aspek-aspek
lain dari pembawa gelombang seperti fase frekuensi dan lain-lain
tetap konstan. Di sisi lain, FM berarti modulasi frekuensi dan hanya
frekuensi perubahan pembawa gelombang sementara amplitudo, fase
dan lain-lain tetap konstan.
3. Rentang frekuensi kerja: AM bekerja antara 540-1.650 KHz
sementara FM bekerja di 88-108 MHz.
4. Konsumsi Daya: sinyal transmisi FM lebih tinggi dari sistem sinyal
transmisi AM.
5. Kualitas Sinyal: kualitas sinyal FM jauh unggul dari AM. Selain itu,
sinyal suara AM sulit untuk menyaring penerimaan sedangkan FM
dengan mudah menyaring penerimaan kebisingan.
6. Memudar: Memudar mengacu variasi daya selama transmisi sinyal.
Karena memudar, kekuatan dengan sinyal yang diterima dapat
bervariasi secara signifikan dan penerimaan tidak akan berkualitas
baik. Memudar lebih menonjol dalam AM dibandingkan dengan FM.
Itu sebabnya, saluran radio AM sering menghadapi masalah di mana
intensitas suara bervariasi sementara saluran radio FM memiliki
penerimaan yang baik konstan.
7. Panjang gelombang: Panjang gelombang AM bekerja di kisaran KHz
sementara di Panjang gelombang FM bekerja di kisaran MHz.
Akibatnya, gelombang AM memiliki panjang gelombang yang lebih

2
tinggi daripada yang FM. Sebuah panjang gelombang yang lebih
tinggi meningkatkan jangkauan sinyal AM dibandingkan dengan FM
yang memiliki area terbatas cakupan.
8. Konsumsi Bandwidth: sinyal AM mengkonsumsi 30 KHz bandwidth
untuk setiap saat sedangkan di FM adalah 80KHz bandwidth yang
dikonsumsi oleh masing-masing sinyal. Oleh karena itu, selama
rentang terbatas bandwidth, lebih banyak jumlah sinyal dapat dikirim
dalam AM dari FM.
9. Sirkuit Kompleksitas: AM adalah proses yang lebih tua dan memiliki
sirkuit yang sangat sederhana. Di sisi lain, FM memerlukan sirkuit
yang rumit untuk transmisi dan penerimaan sinyal.
10. Aspek Komersial: Menyiapkan sistem komunikasi radio berbasis AM
sangat ekonomis karena tidak ada sirkuit yang rumit dan proses yang
mudah dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai