PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem saluran pencernaan adalah saluran yang berfungsi untuk mencerna makanan,
mengabsorpsi zat-zat gizi, dan mengekresi sisa-sisa pencernaan. Saluran cerna terdiri atas
mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus.
Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan
lambung, absorpsi zat-zat gizi, dan proses buang air besar (defekasi). Gangguan ini antara
lain terjadi karena infeksi atau peradangan, gangguan motilitas, perdarahan atau hematemesis
– melena, kondisi saluran cerna pasca bedah, dan tumor atau kanker. Penyakit-penyakit
saluran cerna yang terjadi antara lain stenosis esofagus, gastritis akut atau kronik,
hematenesis –melena, ulkus peptikum, sindroma dumping, hemoroid, diare dan kostipasi.
Manifestasi yang terjadi pada pasien dapat berupa disfagia, dyspepsia, diare,
konstipasi hematenesis, melena dan hematokesia. Menurut lokasinya, penyakit saluran cerna
dibagi dalam 2 kelompok, yaitu penyakit saluran cerna atas dan penyakit saluran cerna
bawah.
B. RUMUSAN MASALAH
Makalah ini akan membahas tentang :
1. Diet pada pasien penyakit lambung.
2. Diet pada pasien dengan penyakit pada usus halus dan usus besar.
3. Diet pada saluran perncernaan
C. TUJUAN MASALAH
Adapun tujuan pembuatan makalah ini diantaranya untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah gizi yang diberikan oleh dosen pembimbing, membagi pengetahuan kepada
pembaca tentang diet pada pasien dengan penyakit lambung, usus halus, dan usus besar.
BAB II
PEMBAHASAN
Nilai Gizi
Energi 1942 kkal Besi 28,5 mg
Protein 75 g Vitamin A 15369 RE
Lemak 79 g Tiamin 0,8 mg
Karbohidrat 241 g Vitamn C 205 mg
Kalsium 817 mg
Papaya, pisang, jeruk manis, sari buah; Buah yang tinggi serat atau
pir dan peach dalam kaleng. dapat menimbulkan gas seperti
Buah-buahan jambu biji, nanas, apel,
kedondong, durian, nangka;
buah yang dikeringkan.
Bumbu
Nilai Gizi
Energy 2054 kkal Besi 26 mg
Protein 70 g Vitamin A 29103 RE
Lemak 69 g Tiamin 0,8 mg
Karbohidrat 290 g Vitamn C 204 mg
Kalsium 653 mg
Daging sapi empuk, hati, ikan, ayam Daging, ikan ,ayam yang
Sumber direbus, disemur, ditim, dipanggang; dikaleng, dikeringkan, diasap,
protein hewani telur ayam direbus, didadar, ditim, diberi bumbu-bumbu tajam;
diceplok air dan dicampur dalam daging babi; telur digoreng.
makanan; susu.
Tahu, tempe digoreng; kacang
Sumber Tahu, tempe disrebus, ditim, ditumis; tanah, kacang merah, kacang
protein nabati kacang hijau direbus. polo.
Sayuran dikeringkan.
Sayuran Sayuran yang tidak banyak serat dan
tidak menimbulkan gas dimasak;
bayam, buncis, kacang panjang, bit, labu
siam, labu kuning, wortel, tomat direbus
dan ditumis, disetup dan diberi santan.
DIET PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT PADA USUS HALUS DAN USUS
BESAR
Penyakit usus adalah peradangan terutama pada ileum dan usus besar dengan gejala
diare, disertai darah, lender, nyeri abdomen, berat badan berkurang, nafsu makan berkurang,
demam, dan kemungkinan terjadi steatorea (adanya lemak daam feses).
Serat makanan adalah polisakarida non pati yang terdapat daam semua makanan nabati.
Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat
terdiri atas dua golongan, yaitu serat larut air dan serat tidak arut air. Serat yang tidak larut air
Adalah beras, gandum, sayuran, dan buah-buahan. Serat ini dapat mencegah obstisipasi
hemoroid dan hipertikulosis.
Serat yang larut air, kacang-kacangan, sayur, dan buah-buahan sehingga dapat menurunkan
absorbs lemak dan kolesterol darah.
Tujuan diet penyakit usus
1. Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
2. Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat terjadi pada proses menelan, mengosongkan
lambung, absorpsi zat-zat gizi, dan proses buang air besar (defekasi). Gangguan ini antara
lain terjadi karena infeksi atau peradangan, gangguan motilitas, perdarahan atau hematemesis
– melena, kondisi saluran cerna pasca bedah, dan tumor atau kanker. Penyakit-penyakit
saluran cerna yang terjadi antara lain stenosis esofagus, gastritis akut atau kronik,
hematenesis –melena, ulkus peptikum, sindroma dumping, hemoroid, diare dan kostipasi.
Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi gangguan pada saluran
pencernaan. Ada pun gangguan saluran pencernaan itu meliputi flatulensi, diare, gastrities
dan tipoid.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk pembelajaran kami
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Notadmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.
Jakarta.
2. Beck, Mary E. 2011. Ilmu Gizi dan Diet – Hubungannya Dengan Penyakit – penyakit untuk
Perawat dan Dokter. Jakarta: Andi Publisher
3. Agustina, Elza. 2011. 100% Buku Pintar Diet Sehat, Diet Obesitas, dan Diet Kesehatan.
Jakarta: Gramedia
http://gitasukmaningsih.blogspot.co.id/2014/05/diet-pada-penyakit-saluran-pencernaan.html