Anda di halaman 1dari 10

289

Pola Komunikasi Keluarga dalam Menentukan Konsumsi


Nutrisi bagi Anggota Keluarga

Damayanti Wardyaningrum
Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Al Azhar Indonesia
Kompleks Masjid Agung Al Azhar Jl. Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telp (021) 724 4456 / e-mail : damayanti@uai.ac.id

Abstract

This research focuses in family communication pattern about nutrition consumption for
the family members. The object of the research are dairy farmer family in Lembang West Java.
The research use qualitative decriptive method to analyse internal and external factor regarding
family communication pattern in nutrition fulfilment. The result of communication pattern indi-
cate that mother more dominant than father in determine nutrition fulfillment in family. Some
internal factor that determine family communication pattern are family talking time, lack of
knowledge about nutrition and low of income. The external factors that determine family com-
munication patern are social environment and low involment of social organization role (coop-
erative, school and family welfare organizations). The knowledge improvement in nutrition con-
sumption to all family member will influence family communication pattern from dominant or
unbalance split pattern becomes balance split pattern.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi keluarga dalam memenuhi konsumsi
nutrisi bagi anggota keluarga. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif menganalisis pola komunikasi
internal dan eksternal. Objek penelitian ini adalah keluarga peternak sapi perah di Lembang Jawa
Barat. Penelitian ini menemukan pola komunikasi dalam menentukan konsumsi nutrisi pada anggota
keluarga didominasi oleh ibu. Faktor internal yang menentukan pola komunikasi keluarga adalah waktu
yang digunakan anggota keluarga untuk saling berkomunikasi, rendahnya pengetahuan ayah dan ibu
tentang konsumsi nutrisi, serta keterbatasan ekonomi. Sedangkan faktor eksternal yang menentukan
pola komunikasi keluarga dalam menentukan konsumsi nutrisi adalah lingkungan sosial tempat tinggal
keluarga peternak yang cenderung kurang berinteraksi dengan masyarakat dari wilayah lain, dan
kurangnya peran organisasi masyarakat dalam memberikan pengetahuan tentang nutrisi seperti
koperasi,organisasi PKK dan sekolah. Peningkatan pengetahuan anggota keluarga tentang konsumsi
nutrisi melalui peran organisasi masyarakat atau lembaga dapat mengoptimalkan pola komunikasi
keluarga menjadi lebih seimbang.

Kata Kunci : pola komunikasi keluarga, konsumsi nutrisi, faktor internal dan eksternal

Pendahuluan oleh National Center on Addiction and Sub-


stance Abuse (CASA) Columbia University,
Beberapa penelitian tentang pola makan Amerika Serikat menunjukkan bahwa makan
anak memberikan gambaran bahwa perilaku anak bersama keluarga dapat membantu anak dalam
dalam mengonsumsi makanan sangat dipengaruhi beberapa hal seperti membantu mereka men-
oleh keluarga. Sebuah studi yang pernah dilakukan dapatkan nilai yang lebih baik. Selain itu sebuah

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


290 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 289 - 298

hasil penelitian dari University of Minneapolis, Permasalahan tentang perilaku mengon-


Amerika Serikat menemukan bahwa banyaknya sumsi makan pada keluarga yang perlu diper-
frekuensi makan malam bersama keluarga ber- hatikan diantaranya adalah kebiasaan jajan anak.
hubungan dengan semakin banyaknya perilaku Jika anak berada di rumah, konsumsi makanan
positif anak. Dari makan malam bersama setiap bisa dikontrol oleh keluarga namun pada saat di
anggota akan menikmati makanan yang lebih sehat sekolah meskipun ada guru namun anak menen-
dibanding jajan di luar rumah. Makan malam yang tukan sendiri jenis makanan yang dipilih. Pada
baik seharusnya dilakukan di meja makan bersama sebuah artikel lain yang membahas tentang
anggota keluarga yang lain, dan tidak perlu dila- kebiasaan jajan anak diantaranya mengupas
kukan di sebuah restoran, hal ini cukup dilakukan masalah kantin sekolah. Selain dari unsur makanan
di rumah saja. Sayangnya, kecenderungan anak kantin yang sehat diantaranya adalah lantainya
sekarang, malah lebih senang makan di depan bersih, ada tempat sampah dan tersedia keran air
televisi. Studi dari Children’s Nutrition Research untuk mencuci tangan. Meskipun sudah terdapat
Center (CNRC) menemukan bahwa anak yang kantin sehat, namun masih banyak anak yang
memiliki kelebihan berat badan (obesitas), fre- memilih jajan diluar sekolah. Banyak faktor yang
kuensi makannya di depan televisi sebesar 50 per- mendasari pilihan anak terhadap jajanan, dian-
sen sedangkan untuk anak yang berat badannya taranya adalah soal selera, rasa dan harga (Kom-
normal, frekuensi makannya hanya 35 persen di pas Minggu 14 Maret 2010). Namun demikian
depan televisi (Kompas, Minggu 14 Maret 2010). keputusan anak dalam mengkonsumsi makanan
Selain cara makan anak persoalan lain yang dibeli juga sebenarnya sangat tergantung
yang cukup penting adalah kualitas konsumsi dengan pesan-pesan yang senantiasa disampaikan
nutrisi pada masyarakat Indonesia. Salah satu hal oleh ayah dan ibunya dirumah.
yang memprihantinkan di antaranya adalah Kebiasaan anggota keluarga mengonsumsi
mengenai konsumsi susu. Susu merupakan ma- nutrisi (terutama pada anak) sangat erat kaitannya
kanan alami yang dapat dijadikan sumber nutrisi dengan kebiasaan orang tua. Anak akan lebih mu-
sebagai pelengkap pola makan sehat seimbang. dah meniru pola makan orang tua, atau lingkungan
Konsumsi susu masyarakat Indonesia termasuk di mana anak sering berada, misalnya lingkungan
yang paling rendah di Asia. Konsumsi susu di Vi- rumah dan sekolah. Selain itu pola asuh keluarga
etnam bahkan lebih tinggi dari Indonesia yaitu termasuk pola komunikasi orang tua dalam me-
sekitar sembilan liter per tahun per orang. Se- nyampaikan pesan-pesan dan mencontohkan
dangkan Malaysia, konsumsi susunya bahkan perilaku tentang konsumsi nutrisi sehari-hari juga
mencapai 25 liter per tahun per orang. (Tempo menentukan perilaku anak. Kondisi terbentuknya
Interaktif, 27 Mei 2008). Untuk bisa menyamai perilaku ini adalah proses belajar seseorang melalui
Malaysia yang konsumsi susunya lebih dari classical conditioning dan behavioral learning.
20 liter setiap kapita setiap tahun diperlukan waktu Yaitu suatu teori belajar yang menjelaskan bahwa
120 tahun. Konsumsi susu anak Indonesia ternyata manusia adalah makhluk pasif yang bisa diajarkan
juga lebih rendah dibandingkan anak-anak bangsa perilaku tertentu melalui pengulangan dan dari
lain. Diperlukan waktu sampai 600 tahun untuk mengamati perilaku orang lain (Sumarwan,
mengejar ketinggalan dari Amerika Serikat. Rata- 2004:95).
rata konsumsi kalsium di AS mencapai 743 mg Dalam keluarga terdapat perilaku tertentu
setiap hari. Sementara masyarakat Indonesiaa 23 yang biasa dilakukan anggota keluarga seperti
mg setiap hari, dan 1/40-nya berasal dari susu. pembagian peran, keputusan membeli sesuatu,
(Bila digo-longkan menurut umur, anak-anak me- boleh tidaknya anggota keluarga melakukan se-
merlukan asupan kalsium 1.179 mg setiap hari dan suatu dan sebagainya. Hal ini tergantung dari sistem
dewasa 530 mg setiap hari). Susu juga dapat me- atau peraturan yang diterapkan pada tiap-tiap
lengkapi kebutuhan protein dari hewan karena pro- keluarga. Peraturan dalam keluarga biasanya
tein dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun sel merupakan kesepakatan baik yang disampaikan
yang rusak, membentuk enzim dan hormon serta secara eksplisit yang artinya dikemukakan secara
energi (Notoatmodjo, 2010:222). jelas melalui percakapan maupun tidak melalui

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Wardyaningrum, Pola Komunikasi Keluarga dalam Menentukan Konsumsi Nutrisi ... 291

percakapan (Segrin & Jeanne, 2005:83). Ter- masyarakat yang berfokus pada konsumsi nutrisi
masuk kebiasaan keluarga yang terkait dengan keluarga, juga penelitian ini dapat memberikan
perilaku mengonsumsi makanan misalnya, kese- sumbangan informasi untuk pengembangan pro-
pakatan anggota keluarga dalam memilih jenis gram pembinaan kesejahteraan keluarga.
makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Konsep utama yang digunakan dalam pe-
Selain faktor kebiasaan dalam menentukan nelitian adalah komunikasi keluarga dan kesehatan
pola makan keluarga unsur pengetahuan juga masyarakat khususnya tentang konsumsi nutrisi
sangat berpengaruh. Pengetahuan yang dimiliki untuk keluarga serta konsep perilaku konsumen
akan disampaikan kepada anggota keluarga lainnya yang membahas tentang proses belajar seseorang
atau digunakan sebagai bagian dari keputusan yang dan peran setiap anggota keluarga dalam mengon-
akan diambil ketika harus membeli atau menen- sumsi makanan sehari-hari.
tukan jenis produk yang akan dikonsumsi (Scifman
& Kanuk, 2000:440.) Pada umumnya, orang tua Komunikasi Keluarga
menjadi panutan dan teladan bagi anggota ke-
luarga lainnya, sehingga penyampaian informasi Konsep keluarga sangat tergantung dari
mengenai perilaku hidup sehat akan lebih efektif konteks masyarakat di mana teori atau konsep
apabila disampaikan oleh orang tua pada anggota tentang keluarga dilahirkan. Di masyarakat Barat
keluarga lain (Setiawati & Dermawan, 2008:39). keluarga bisa terbentuk baik dengan atau tanpa
Permasalahan mengenai pola komunikasi ikatan perkawinan yang sah, di budaya Timur yang
keluarga dalam penentuan konsumsi nutrisi dapat disebut keluarga adalah mereka yang terikat dalam
ditinjau dari beberapa aspek baik internal maupun ikatan perkawinan yang sah. Jumlah anggota kelu-
eksternal. Aspek internal yaitu tentang komunikasi arga di masyarakat Barat biasanya hanya terdiri
yang dilakukan di antara anggota keluarga seperti dari anggota keluarga inti yaitu ayah, ibu dan anak.
hal-hal apa saja yang sering dibicarakan, bagai- Sedangkan di masyarakat Timur konsep anggota
mana cara penyampaiannya, pengetahuan apa saja keluarga bukan hanya terdiri dari keluarga inti
yang dimiliki anggota keluarga mengenai nutrisi namun termasuk anggota keluarga yang lainnya
termasuk kapan waktu yang digunakan untuk seperti nenek, kakek, adik, keponakan dan seba-
berkomunikasi. Dari hal-hal tersebut dapat dike- gainya yang tinggal dalam satu rumah (Sumar-
tahui bagaimana pola komunikasi keluarga yang wan, 2004:229).
terbentuk dalam menentukan nutrisi bagi anggota Keluarga juga menentukan bagaimana
keluarganya. Selain itu aspek eksternal yang me- bentuk komunikasi yang disepakati dan akhirnya
nentukan pola komunikasi keluarga juga perlu dikaji membentuk suatu pola tertentu yang membedakan
seperti, aspek lingkungan di mana dan dengan siapa antara satu keluarga dengan keluarga lainnya. Pola
saja setiap anggota keluarga berinteraksi. Aspek komunikasi keluarga juga menentukan tingkat ke-
eksternal ini akan menentukan pengetahuan yang puasan anggota keluarga didalamnya. Keluarga
dimiliki, kebiasaan yang ditiru dan akses terhadap adalah termasuk kelompok primer dimana sese-
sumberdaya untuk memperoleh nutrisi. orang biasanya berada. Sebagai kelompok primer
Tujuan penelitian ini selain untuk menge- maka komunikasi yang dilakukan para anggota-
tahui tentang pola komunikasi keluarga khususnya nya berbeda dengan kelompok sekunder. Untuk
komunikasi antara ayah dan ibu dalam menentukan memahami pola komunikasi keluarga maka perlu
konsumsi nutrisi bagi anggota keluarga juga untuk diketahui pula beberapa aspek yang terkait dengan
mengetahui faktor-faktor eksternal apa saja yang keluarga seperti tipe keluarga dan pada tingkatan
dapat membentuk pola komunikasi keluarga dalam mana keluarga sebagai suatu kelompok masya-
menentukan konsumsi nutrisi. Lingkungan keluarga rakat.
yang menjadi objek penelitian adalah peternak sapi Menurut Cooley seperti yang dikutip oleh
perah di wilayah Lembang Jawa Barat. Rohim (2009:95) sebagai kelompok primer maka
Hasil penelitian selain diharapkan ber- keluarga memiliki beberapa karakteristik. Pertama,
manfaat bagi pengembangan kajian antar disiplin kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat
ilmu komunikasi keluarga dan ilmu kesehatan dalam dan meluas, dalam arti menembus

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


292 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 289 - 298

kepribadian yang paling dalam dan tersembunyi, saling berganti peran. Meskipun dalam praktek-
menyingkap unsur-unsur backstage. Sedangkan nya yang disebut seimbang tidak selalu dapat
meluas artinya sedikit sekali kendala yang dipraktekan dan porsinya tidak selalu sama antara
menentukan rintangan dan cara berkomunikasi. waktu kewaktu namun pola ini masih dikatakan
Pada kelompok primer, diungkapkan hal-hal yang seimbang.The balance split pattern adalah pola
bersifat pribadi dengan menggunakan berbagai komunikasi yang memberikan peran seimbang
lambang verbal maupun nonverbal. Kedua, pada pada setiap individu namun setiap individu memiliki
kelompok primer komunikasi yang berlangsung porsi pada otoritasnya masing-masing. The un-
bersifat personal. Dalam komunikasi primer, yang balanced split pattern adalah bentuk pola
penting buat seseorang adalah siapa dia, bukan komunikasi dimana seorang pasangan atau
apakah dia. Hubungan dengan kelompok primer anggota keluarga nampak lebih dominan. Individu
sangat unik dan tidak dapat digantikan. Misalnya tersebut menguasai lebih dari separuh keputusan
hubungan antara ibu dan anak. Ketiga, pada dalam keluarga. Sedangkan pada pola the mo-
kelompok primer, komunikasi lebih menekankan nopoly pattern otoritas berada pada satu orang.
pada aspek hubungan, daripada aspek isi. Ko- Cara menyampaikan pesan cenderung bernada
munikasi dilakukan untuk memelihara hubungan perintah atau mengajarkan daripada berkomu-
baik, dan isi komunikasi bukan sesuatu yang amat nikasi, jarang bertanya kepada anggota keluarga
penting. Berbeda dengan kelompok sekunder yang yang lain, dan selalu paling berhak menentukan
lebih dipentingkan adalah aspek isinya bukan pada keputusan akhir (De Vitto, 2001 : 359-360).
aspek hubungan. Ketiga, pada kelompok primer Pola komunikasi antara anggota keluarga
pesan yang disampaikan cenderung lebih bersifat (terutama dalam konteks suami dan istri atau ayah
ekspresif dan berlangsung secara informal. dan ibu) terkait juga dengan fungsi peran yang
Konsep lain yang terkait dengan ko- secara spesifik dijalankan oleh masing-masing
munikasi keluarga dikemukakan oleh peneliti individu. Fungsi peran yang biasanya dikaitkan
Olson, Sprenkle and Russel dalam Galvin and oleh peran suami dan istri terbagi menjadi be-
Brommel (1986:13) yang memfokuskan pada berapa bagian yaitu : (1) menyediakan kebutuh-
penyatuan beberapa konsep yang berkaitan an sandang, pangan papan; (2) mengelola ru-
dengan perkawinan dan interaksi dalam sistem mah, anggaran rumah tangga, menegakkan aturan;
keluarga. Komunikasi keluarga juga sangat terpola (3) mengasuh, memberikan dukungan dan
berdasarkan atas skema-skema tertentu yang membimbing; (4) mengembangkan kemampuan
menentukan bagaimana anggota keluarga dan bakat; (5) memenuhi kebutuhan seksual
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Skema pasangan dan menjadi panutan bagi anak (Galvin
ini terdiri atas pengetahuan mengenai : seberapa dan Broomel,1986:101). Dengan demikian, pola
intim suatu keluarga; derajat individualitas dalam komunikasi dalam keluarga juga ditentukan oleh
keluarga dan faktor eksternal keluarga seperti tugas masing-masing individu dalam menjalankan
teman; jarak geografis dan hal-hal lainnya (Fitz- perannya. Di Indonesia umumnya istri memiliki
park dalam Morissan & Wardhany, 2009:184). kewenangan untuk mengelola keperluan domestik
Pola komunikasi disetiap keluarga biasanya di keluarga sedangkan suami berperan dalam
berbeda-beda tergantung pola mana yang paling menyediakan kebutuhan dan mengelola hal-hal
sesuai untuk setiap keluarga. Pola komunikasi yang bersifat eksternal. Namun demikian, hal ini
keluarga menurut De Vito terdiri dari empat jenis juga tergantung dari tipe keluarga yang dianut.
yaitu : The Equality Pattern, The Balanced Split Fitzpark mengidentifikasi empat tipe ke-
Pattern, The Unbalanced Split Pattern dan luarga yang ditentukan dari cara bagaimana mere-
Monopoly Pattern. ka menggunakan uang, waktu dan energi serta de-
Pada the equality pattern setiap pa- rajat anggota keluarga dalam mengungkapkan
sangan atau anggota keluarga memiliki peran perasaan. Empat tipe tersebut adalah (1) konsen-
yang sama dalam pengungkapan pendapat, sual; (2) pluralistis; (3) protektif; (4) laissez-faire.
mendengarkan atau meminta sesuatu. Pembagian Pada tipe konsensual keluarga sangat sering me-
peran tidak selalu sama dan satu sama lain dapat lakukan percakapan, namun memiliki kepatuhan

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Wardyaningrum, Pola Komunikasi Keluarga dalam Menentukan Konsumsi Nutrisi ... 293

yang tinggi. Tipe keluarga pluralistis adalah ke- atau sering disebut status gizi. Apabila tubuh berada
luarga yang sangat sering melakukan percakapan dalam tingkat kesehatan gizi optimum, dimana
namun memiliki kepatuhan yang rendah. Anggota jaringan jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut
keluarga sering berbicara secara terbuka, tetapi status gizi optimum. Dalam keadaan demikian
setiap orang mengambil keputusan masing-masing. tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai daya
Tipe keluarga protektif jarang melakukan per- tahan yang tinggi. Apabila konsumsi gizi makanan
cakapan namun memilliki kepatuhan yang tinggi, seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tu-
banyak sifat patuh namun jarang berkomunikasi. buh maka akan menimbulkan penyakit dan pe-
Sedangkan tipe laissez-faire anggota keluarga nurunan daya tahan tubuh akibat kekurangan
jarang saling berkomunikasi dan tidak saling peduli gizi (mal nutrition).
dengan apa yang dilakukan anggota keluarga la- Hal penting yang perlu diketahui oleh ma-
innya (Fitzpark dalam Morissan dan Wardhany, syarakat adalah tentang empat fungsi pokok ma-
2009:186). kanan bagi kehidupan manusia yaitu : (1) Meme-
lihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau per-
Konsep Nutrisi Keluarga kembangan serta mengganti jaringan tubuh yang
rusak; (2) Memperoleh energi guna melakukan
Perilaku konsumsi makanan sehat bergizi kegiatan sehari-hari; (3) Mengatur metabolisme
sebagai salah satu unsur untuk mencapai perilaku dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral,
sehat masyarakat,harus dimulai dari tatanan dan cairan tubuh yang lain; (4) berperan dalam
keluarga. Keluarga adalah tempat persemaian mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai
manusia sebagai anggota masyarakat. Masing- penyakit. Agar makanan yang dikonsumsi memiliki
masing anggota keluarga menjadi tempat yang keempat fungsi tersebut maka makanan hendaklah
kondusif untuk tumbuhnya perilaku sehat bagi mengandung zat-zat tertentu sehingga memenuhi
anak-anak (Notoatmodjo, 2007:38). Perilaku ke- fungsi tersebut, dan zat-zat ini yang disebut gizi
sehatan adalah tindakan atau aktivitas atau kegiatan atau nutrisi. Zat-zat makanan yang diperlukan un-
baik yang bisa diobservasi secara kasat mata atau- tuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini di-
pun tidak terhadap stimulus yang berkaitan dengan kelompokkan menjadi lima macam yaitu : protein,
sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral (Noto-
makanan, minuman dan lingkungan. Termasuk di- atmodjo, 2007: 224).
dalamnya upaya pengaturan gizi makanan (Setia- Di antara zat-zat makanan yang mengan-
wati dan Dermawan, 2008:39). dung unsur lengkap seperti diuraikan di atas ada-
Keluarga juga menjadi dasar terbentuknya lah susu. Pada keluarga peternak yang menjadi
kebiasaan konsumsi seseorang. Konsumsi objek penelitian ini susu murni merupakan nutrisi
makanan terkait dengan terpenuhinya syarat yang mudah diperoleh setiap hari. Susu selain
kesehatan bagi seseorang. Kondisi ibu yang sehat sumber pangan penyempurna yang kandungan
akan menentukan kualitas janin dan bayi. gizinya lengkap, beberapa manfaat susu bagi
Selanjutnya pada usia kanak-kanak jenis makanan kesehatan yaitu untuk kesehatan tulang dan gigi;
akan ditentukan oleh orang tua dan pengaruh mengurangi resiko tekanan darah; mencegah
teman. Pada saat seseorang dewasa maka kon- keropos tulang; mengurangi resiko penyakit jan-
sumsi makanan sangat tergantung dengan penge- tung; mengurangi resiko terkena kanker usus;
tahuan yang dimiliki dan kebiasaan keluarga. mengoptimalkan produksi melatonin; bahkan
Aspek kesehatan yang salah satunya masalah dapat meminimalkan dampak keracunan logam
gizi adalah hal mendasar bagi terciptanya kese- berat (Winarno dan Ivonne, 2007:41-46).
hatan yang optimal sehingga keluarga dapat Kesadaran tentang isu kesehatan terutama
tumbuh secara fisik dan mental serta memiliki dibidang konsumsi nutrisi perlu dimulai dari level
produktifitas yang tinggi. individu yang berada dilingkungan keluarga. Selain
Konsumsi gizi makanan pada seseorang itu individu berada dalam lingkungan sosial dan
dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan, peningkatan kesadaran individu akan berdampak

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


294 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 289 - 298

pada keluarga, sekolah, tempat kerja, struktur berikan informasi yang relevan tentang informan.
sosial, atau komunitas yang mempengaruhi Pengurus koperasi yang diwawancarai adalah
individu (Liliweri, 2008:57). Penelitian ini dili- mereka yang menangani bidang penyuluhan, dan
hat aspek-aspek eksternal agar dapat memberikan ketua kelompok peternak yang rata-rata memiliki
gambaran lebih luas dan utuh mengenai pola ko- anggota ratusan peternak. Hal ini dilakukan untuk
munikasi keluarga dalam penentuan nutrisi bagi membandingkan dan melakukan pengecekan
anggota keluarga. silang terhadap derajat kepercayaan suatu infor-
masi yang diperoleh dari para informan ayah dan
Metode Penelitian ibu peternak.
Analisis data dilakukan dengan menelaah
Jenis penelitian ini adalah kualitatif des- seluruh data yang diperoleh dari berbagai sumber.
kriptif dengan metode wawancara dan observasi Selanjutnya dilakukan reduksi data dan penyu-
sebagai tehnik pengumpulan data. Wawancara di- sunan data menurut kategori yang telah disusun
lakukan terhadap informan yaitu anggota keluarga dalam kerangka konsep serta dilakukan intepretasi
ayah dan ibu peternak yang memiliki anak usia data.
sekolah serta memiliki beberapa ekor sapi yang
sedang menghasilkan susu. Wawancara dilakukan Hasil Penelitian dan Pembahasan
dengan menggunakan panduan wawancara (inter- Pola Komunikasi Keluarga
view guide) agar data yang dikumpulkan tidak
terlepas dari konteks permasalahan. Keluarga yang menjadi objek kajian dalam
Guna mendukung hasil wawancara dila- penelitian ini adalah keluarga peternak sapi di
kukan observasi untuk dapat memperoleh data wilayah Lembang Jawa Barat. Di wilayah ini ter-
yang lebih akurat dan bermanfaat (Paton dalam dapat sekitar 6000 peternak sapi perah yang
Poerwandari, 2009:135). Observasi dilakukan de- dikelola oleh Koperasi selama lebih dari 30 tahun.
ngan mengamati aktivitas peternak sehari-hari, Peternak umumnya tinggal bersama keluarga inti
lingkungan disekitar tempat tinggal peternak se- dan masih berada berdekatan dengan keluarga
perti warung yang menjual makanan, pasar tempat besarnya. Aktivitas sehari-hari keluarga peternak
peternak belanja makanan yang dikunjungi peter- adalah memerah susu, mencari pakan ternak dan
nak setiap 15 hari setelah menerima setoran susu, merawat sapi yang dilakukan secara bersama
kandang sapi yang terletak disamping rumah pe- antara suami dan istri setiap hari tanpa ada hari
ternak, sekolah tempat anak-anak peternak bela- libur.
jar yang disekitarnya terdapat penjual makanan, Terdapat pembagian peran antara ibu dan
dan lahan yang dijadikan tempat menanam sayuran ayah pada keluarga peternak. Ibu memiliki tugas
untuk dikonsumsi sehari-hari. mengurus rumah, menyediakan kebutuhan anggota
Dalam penelitian ini penulis menggunakan keluarga serta mengurus ternak yang umumnya
triangulasi teori untuk menentukan keabsahan terletak bersebelahan dengan tempat tinggal. Ke-
penelitian yaitu dengan menggunakan beberapa giatan ibu mengurus ternak meliputi membersihkan
persepktif yang berbeda untuk mengintepretasikan kandang, memberi makan dan minum, meman-
data yang sama. Konsep yang digunakan tidak dikan sampai turut mengawasi pada saat ternak
hanya menggunakan konsep komunikasi dengan diinseminasi. Sementara ayah bertugas memeras
fokus pada komunikasi keluarga sebagai kajian susu pada dini hari dan sore hari, membawa hasil
utama penelitian ini namun juga digunakan konsep- perahan ke tempat penampungan, mencari rumput
konsep tentang kesehatan masyarakat khususnya untuk pakan ternak dari pagi hingga siang hari serta
konsumsi nutrisi dan perilaku konsumen. kadangkala menghadiri kegiatan penyuluhan dari
Guna menunjang keabsahan data dilaukan koperasi pada malam hari. Dengan demikian Ibu
proses konfirmasi terhadap jawaban informan menghabiskan waktu lebih banyak untuk me-
dengan melakukan wawancara kepada pihak lain lakukan kegiatan disekitar rumah sedangkan ayah
yaitu pengurus koperasi yang dianggap dapat mem- menggunakan sebagian besar waktunya diluar

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Wardyaningrum, Pola Komunikasi Keluarga dalam Menentukan Konsumsi Nutrisi ... 295

rumah. Dari aktivitas ayah dan ibu pada keluarga sekolah. Dari kondisi ini dapat disimpulkan bahwa
peternak dalam memenuhi konsumsi nutrisi bagi ayah berusaha mengetahui jenis makanan yang
anggota keluarga ditemukan pola komunikasi yang dikonsumsi anggota keluarga melalui ibu karena
cenderung didominasi oleh ibu (unbalance split tidak selalu berkomunikasi secara langsung de-
pattern). Ibu menguasai hampir sebagian besar ngan anak.
komunikasi yang terkait dengan pemenuhan Faktor internal kedua yang menentukan
konsumsi nutrisi dibandingkan ayah. Namun disisi pola komunikasi keluarga adalah rendahnya
lain ditemukan kecenderungan bahwa keluarga pengetahuan yang dimiliki ayah dan ibu peternak
peternak sesungguhnya dapat memiliki pola tentang konsumsi nutrisi. Pengetahuan ayah dan
komunikasi yang lebih seimbang (balance split ibu antara lain ditentukan oleh tingkat pendidikan
pattern) dengan meninjau peran ayah dari ak- yang rata-rata hanya sampai sekolah dasar dengan
tivitasnya sehari-hari. Pada tahap selanjutnya pilihan jenis pekerjaan beternak sapi perah yang
penelitian ini menemukan faktor-faktor yang diperoleh secara turun temurun serta dilakukan
menentukan terbentuknya pola komunikasi yang dengan cara yang masih tradisional.
didominasi oleh ibu baik dari faktor internal mau- Pengetahuan ayah dan ibu tentang nutrisi
pun eksternal. sangat standart, meskipun diantara keluarga pe-
ternak memiliki sumber daya pangan yang diha-
Faktor-faktor internal yang menentukan pola silkan sendiri seperti tanaman sayuran dan karbo-
komunikasi keluarga hidrat serta mampu memperoleh protein dari telur
dan susu namun tidak nampak adanya kreativitas
Temuan yang diperoleh tentang faktor- dalam membuat varian makanan. Anak-anak pe-
faktor internal yang menentukan pola komunikasi ternak memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan
keluarga pada keluarga peternak adalah waktu dalam kemasan yang diperoleh dari warung-warung
bertemu antara anggota keluarga, pengetahuan disekitar tempat tinggal atau disekolah. Selain
tentang nutrisi yang kurang memadai dan ke- itu makanan sehari-hari yang disukai anak adalah
mampuan ekonomi yang rendah. telur dan mie instant. Alasan mereka karena mu-
Pada faktor internal yang terkait dengan dah diperoleh dan praktis memasaknya. Di seki-
waktu, anggota keluarga peternak sering meng- tar lingkungan tempat tinggal peternak terdapat
gunakan waktu untuk saling berkomunikasi pada warung-warung yang menjual makanan dengan
malam hari. Pada pagi hari anak lebih sering berin- kandungan gizi rendah dan menggunakan bahan
teraksi dengan Ibu karena ayah sejak dini hari pengawet. Selain kemasan makanan yang warna-
sudah bekerja memerah susu dan dilanjutkan pergi warni membuat anak tertarik, ayah dan ibu pe-
mencari pakan ternak hingga siang hari. Pada si- ternak cenderung kurang melarang anak-anaknya
ang hari setelah pulang sekolah anak-anak lebih membeli makanan jajanan dan tidak menyedia-
banyak memiliki waktu makan siang dengan ibu kan makanan pengganti yang diolah sendiri di-
dan hanya sesekali bersama dengan ayah. Ibu rumah.
memiliki waktu yang banyak untuk berinteraksi Dalam hal mengonsumsi susu ternyata
dengan anak sehingga lebih mengetahui jenis anak-anak peternak lebih menyukai susu dalam
makanan yang dikonsumsi anggota keluarga dari kemasan yang dijual di warung-warung. Rasa
mulai menentukan menu makanan setiap hari, yang bervariasi merupakan salah satu alasan anak-
membeli bahan makanan sampai menyajikan. Ayah anak menyukai susu dalam kemasan. Hal ini sesuai
dan anak kadangkala ikut menentukan jenis dengan hasil penelitian pendahuluan yang pernah
makanan yang ingin dikonsumsi. dilakukan peneliti bahwa kurang dari 40 persen
Para ayah memiliki waktu lebih sedikit keluarga yang mengonsumsi susu. Padahal 75
untuk bertemu dan berinteraksi dengan keluarga, persen para ibu peternak mengetahui kandungan
namun umumnya mengetahui konsumsi makanan susu dan manfaatnya bagi tubuh. Alasan yang di-
anggota keluarganya, bahkan diantaranya menge- kemukakan keluarga peternak mengapa mereka
tahui jenis makanan yang dikonsumsi anak di enggan mengonsumsi susu hasil perahan sendiri

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


296 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 289 - 298

adalah rasa bosan, jijik atau lebih baik semua hasil luarga konsensual cenderung memiliki kepatuhan
susu yang diproduksi dijual ke koperasi. yang tinggi kepada orang tua, sehingga hal ini dapat
Faktor internal ketiga yang menentukan membantu mendukung terbentuknya pola
pola komunikasi keluarga peternak adalah penda- komunikasi yang lebih seimbang dalam keluarga.
patan yang rendah (rata-rata kurang dari satu juta
rupiah perbulan). Anggota keluarga tidak memi- Faktor-faktor eksternal yang menentukan
liki banyak pilihan untuk menentukan menu yang pola komunikasi keluarga
mengandung unsur protein seperti daging dan ikan,
atau buah-buahan yang bagi mereka cukup mahal. Ditemukan dua faktor eksternal yang dapat
Ayah dan anak biasanya menyampaikan keinginan menentukan pola komunikasi keluarga yaitu
untuk mengonsumsi variasi menu makanan seperti lingkungan sosial dan peran organisasi masyarakat.
daging, ikan dan buah kepada ibu hanya pada saat Pada faktor sosial peneliti menyimpulkan bahwa
memperoleh pembayaran dari koperasi setiap keluarga peternak umumnya memiliki keterikatan
15 hari. Temuan lain yang diperoleh tentang ke- yang cukup tinggi dengan keluarga besar. Umum-
tersediaan sumber pangan diantaranya terbatas- nya mereka memilih tinggal di wilayah yang sama
nya lahan yang dahulu digunakan untuk menanam dan masih berdekatan dengan keluarga besarnya.
sayuran dan buah kini digunakan untuk menanam Banyak keputusan yang diambil keluarga ter-
rumput untuk pakan ternak. Keterbatasan eko- gantung dengan pendapat dari keluarga besar.
nomi peternak tidak memiliki banyak pilihan untuk Misalnya dalam menentukan jenis pekerjaan
mengonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang dipilih, dalam pengelolaan ternak atau pem-
yang optimal. bangunan rumah. Frekuensi bertemu serta berin-
Komunikasi dalam menentukan nutrisi teraksi dalam berbagai aktivitas bersama sanak
cenderung lebih besar porsinya dilakukan oleh famili cukup sering dilakukan. Cenderung tidak
para ibu karena faktor waktu serta peran yang ditemukan masyarakat pendatang dari wilayah
dimilikinya, namun diperoleh temuan mengenai diluar Jawa Barat dan kurangnya interaksi dengan
peran ayah dalam menentukan konsumsi nutrisi kelompok diluar wilayah tersebut. Kondisi ini
keluarga. Ayah adalah penentu berapa jumlah liter menjadikan pengetahuan yang diperoleh anggo-
susu yang diserahkan ke koperasi untuk dijual dan ta keluarga tentang nutrisi diperoleh secara turun
berapa liter yang dapat dikonsumsi sendiri. temurun dan dalam lingkup yang terbatas. Sehing-
Umumnya ayah memiliki kebiasaan mengonsumsi ga nampak kurangnya inovasi dalam mengelola
susu setelah memerah namun hanya sebagian kecil hasil ternak atau sumberdaya pangan yang lain.
yang mengalokasikan susu perahan untuk dikon- Faktor eksternal kedua adalah keterlibatan
sumsi keluarga terutama pada anak. Sehingga organisasi masyarakat. Ditemukan kurangnya
sesungguhnya ayah memiliki peluang lebih besar aktivitas organisasi Pendidikan Kesejahteraan
untuk menentukan konsumsi susu bagi kelu- Keluarga (PKK) yang umumnya dikelola oleh
arganya. para ibu dan memiliki 10 program pokok yang
Peran ayah sebagai peternak dapat di- diantaranya adalah tentang gizi keluarga. Pen-
tingkatkan dalam menentukan konsumsi nutrisi didikan yang dicapai anak-anak peternak hanya
bagi anggota keluarga maka pola komunikasi beberapa di antaranya yang mencapai SMU
antara ayah dan ibu dapat mengarah pada pola dan informasi mengenai nutrisi maupun varian
komunikasi yang lebih seimbang (balance split makanan sangat jarang diberikan disekolah. Se-
pattern). Ayah dan ibu memiliki peran dalam me- hingga pengetahuan tentang konsumsi nutrisi
nentukan nutrisi bagi anggota keluarga sesuai yang diperoleh keluarga peternak lebih cenderung
dengan porsinya masing-masing. Kondisi ini juga melalui proses pengamatan terhadap perilaku
sangat mendukung karena umumnya tipe keluarga orang-orang yang berada di lingkungan sekitarnya
peternak adalah tipe keluarga konsensual yang dan kemudian melakukan peniruan (observational
sangat sering melakukan percakapan diantara learning). Proses belajar yang diperoleh dari
anggota keluarga. Selain itu anak-anak pada ke- pengetahuan (cognitive learning) tentang

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


Wardyaningrum, Pola Komunikasi Keluarga dalam Menentukan Konsumsi Nutrisi ... 297

konsumsi nutrisi hampir tidak ditemukan. Pada ningkatkan pengetahuan tentang manfaat nutrisi
proses belajar dari pengetahuan, seseorang terutama konsumsi susu kepada anggotanya
mengalami proses belajar melalui pemecahan sehingga para ayah dapat memiliki peran lebih
masalah sehingga dapat mengendalikan ling- besar dalam menyampaikan informasi tentang
kungannya. Sampai saat ini lembaga koperasi nutrisi kepada keluarga. Organisasi PKK dapat
memberikan pengetahuan kepada peternak se- melibatkan ibu dalam menyampaikan informasi
bagai anggota koperasi sebatas kualitas susu yang tentang nutrisi serta bagaimana mengelola nutrisi
baik untuk kepentingan suplai susu ke produsen. keluarga yang optimal meskipun memiliki ke-
Aktivitas dari lembaga PKK, sekolah dan kope- terbatasan ekonomi. Sedangkan instansi sekolah
rasi kurang memberikan kontribusi dalam pembe- dapat memasukan kegiatan tentang pengenalan
rian pengetahuan tentang nutrisi pada anggota nutrisi melalui mata pelajaran atau kegiatan eks-
keluarga peternak. tra kurikuler. Dengan peningkatan pengetahuan
yang dimiliki oleh seluruh anggota keluarga maka
Simpulan pola komunikasi diantara anggota keluarga yang
semula cenderung didominasi oleh ibu dapat
Terdapat pembagian peran antara ayah dan menjadi lebih seimbang karena adanya komuni-
ibu pada keluarga peternak dimana ibu memiliki kasi tentang nutrisi dari ayah dan anak. Pening-
porsi peran dan waktu yang lebih besar untuk katan pengetahuan tentang nutrisi yang disam-
berinteraksi dengan keluarga, sehingga komunikasi paikan kepada anggota keluarga hendaknya
keluarga dalam menentukan konsumsi nutrisi berbentuk informasi praktis namun memberikan
cenderung didominasi oleh ibu (unbalance split banyak manfaat bukan saja bagi kesehatan ang-
pattern). Pola komunikasi dominan yang ter- gota keluarga namun dapat meningkatkan
bentuk ditentukan oleh faktor internal yaitu waktu kesejahteraan ekonomi keluarga.
berkomunikasi antar anggota keluarga, rendahnya
pengetahuan tentang nutrisi dan keterbatasan Ucapan Terimakasih
ekonomi. Sedangkan faktor eksternal yang
menentukan pola komunikasi keluarga adalah Terimakasih peneliti sampaikan kepada
lingkungan sosial dimana keluarga peternak Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
cenderung kurang berinteraksi dengan masyarakat (LP2M) Universitas Al Azhar Indonesia dan
dari wilayah lain. Selain itu kurangnya peran Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU)
organisasi masyarakat dalam memberikan Lembang Jawa Barat yang telah mendukung penuh
pengetahuan tentang nutrisi seperti lembaga pelaksanan penelitian ini.
koperasi yang menaungi peternak,organisasi PKK
dan sekolah. Daftar Pustaka
Ditinjau dari peran ayah dan faktor kepe-
milikan sumber daya sebenarnya pihak ayah dan DeVito, Joseph A, 2001, The Interpersonal
ibu memiliki potensi untuk membentuk pola Communication Book, Addison Wesley,
komunikasi menjadi lebih seimbang (balance split Longman, New York.
pattern). Ayah sebagai penentu hasil perahan susu Galvin, Kathleen M & Bernard J, Brommel, 1986,
berpeluang untuk mengarahkan anggota keluarga Family Communication: Cohesion and
untuk mengonsumsi susu. Komunikasi yang Change, Scott, Foresman and Company,
disampaikan dapat berupa perintah, persuasi atau England.
menggunakan contoh perilaku sehari-hari dengan Liliweri, Alo, 2008, Dasar-Dasar Komunikasi
menggunakan pendekatan yang sesuai dengan Kesehatan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
kebutuhan ibu dan anak. Perlu ditingkatkan keter- Morisan dan Wardhani, Andy C Ghalia Indone-
libatan organisasi masyarakat atau lembaga terkait sia, 2009, Teori Komunikasi tentang
dalam memberikan informasi tentang nutrisi pada Komunikator, Pesan, Percakapan dan
anggota keluarga. Lembaga koperasi dapat me- Hubungan, Ghalia Indonesia, Jakarta.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com


298 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 8, Nomor 3, September - Desember 2010, halaman 289 - 298

Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Kesehatan Segrin, Chris and Flora Jeanne, 2005, Family
Masyarakat, Ilmu dan Seni, Rineka Communication, Lawrence Erlbaum
Cipta, Jakarta. Associates, United States of America.
Poerwandari, E. Kristi, 2009, Pendekatan Kuali- Sumarwan, Ujang, 2004, Perilaku Konsumen,
tatif Untuk Penelitian Perilaku Manu- Teori dan Penerapannya dalam Pema-
sia, LPSP3 Fakultas Psikologi Universi- saran, Ghalia Indonesia, Jakarta.
tas Indonesia, Depok. Winarno F.G, dan Fernandez Ivone, E, 2007, Susu
Rohim, Syaiful H., 2009, Teori Komunikasi, dan Produk Fermentasinya M-Brio
Persepektif, Ragam & Aplikasi, Rineka Press, Bogor.
Cipta, Jakarta.
Sciffmann, Leon G dan Leslie Lazar Kanuk, 2000, Artikel :
Consumer Behaviour, Prentice-Hall,
New Jersey. Kompas, Minggu 14 Maret 2010, Kantin
Setiawati dan Dermawan, Proses Pembelajaran Sekolah Mulai jadi Perhatian.
dalam Pendidikan Kesehatan, 2008, Kompas, Minggu 14 Maret 2010, Berbagi Hati
Trans Info Media, Jakarta. Ketika Makan Malam.

PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com

Anda mungkin juga menyukai