Teknik Pengambilan Sampel Udara
Teknik Pengambilan Sampel Udara
a.Tidak berwarna
b.Tidak berbau
c.Tidak berasa
d.Tidak tercampur dengan benda asing
e. Terasa segar apabila kita hirup
f. Terasa sejuk
g. Dapat digunakan sebagai terapi kesehatan tubuh
13
Kategori Rentang Karbon Nitrogen Ozon (O3) Sulfur
Monoksid (NO2) Dioksida
a (CO) (SO2)
Baik 0-50 Tidak ada Sedikit Luka pada Luka pada
efek berbau Beberapa Beberapa
spesies spesies
tumbuhan tumbuhan
akibat akibat
kombinasi kombinasi
dengan dengan O3
SO2 (Selama 4
(Selama 4 Jam)
Jam)
Sedang 51 – 100 Perubahan Berbau Luka pada Luka pada
kimia Beberap Beberapa
darah tapi spesies spesies
tidak tumbuhan tumbuhan
terdeteksi
Tidak 101 – 199 Peningkata Bau dan Penuruna Bau,
Sehat n pada kehilangan kemampua Meningkat
kardiovask warna. n pada atlit nya
ular pada Peningkata yang kerusakan
perokok n berlatih tanaman
yang sakit reaktivitas keras
jantung pembuluh
tenggoroka
n pada
penderit
asma
Sangat 200-299 Meningkat Meningkat Olah raga Meningkat
Tidak nya nya ringan nya
Sehat kardiovask sensitivitas mengakiba sensitivitas
ular pada pasien tkan pada
orang yang pengaruh pasien
bukan berpenyakl parnafasan berpenyaki
perokok t asma dan pada t asma dan
yang bronchitis pasien bronchitis
berpenyaki yang
t Jantung, berpenyaki
akan t paru-paru
tampak kronis
beberapa
14
kelemahan
terlihat
secara
nyata
16
dianggap penting untuk mengetahui kualitas udara akibat dari
suatu kegiatan tertentu.
17
Beberapa petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penentuan titik pengambilan sampel udara ambien adalah:
18
4. Meletakkan peralatan di daerah dengan
gedung/bangunan yang rendah dan saling berjauhan.
Kelembaban
Kelembaban udara juga mempengaruhui konsentrasi
pencemar di udara padakelembapan yang tinggi maka kadar
uap air di udara dapat bereaksi dengan pencemar di udara,
menjadi zat lain yang tidak berbahaya atau menjadi pencemar
sekunder.
Tekanan Udara
Tekanan udara tertentu dapat mempercepat atau menghambat
terjadinya terjadinya suatu reaksi kimia antara pencemar
dengan zat pencemar di udara atau zat-zat yang ada di udara,
sehingga pencemar udara dapat bertambah atau berkurang.
19
Angin
Angin adalah udara yang bergerak, akibat pergerakkan udara
maka akan terjadi suatu proses penyebaran yang dapat
mengakibatkan pengenceran dari bahan pencemaran udara,
sehingga kadar suatu pencemar pada jarak tertentu dari sumber
akan mempunyai kadar berbeda, demikianjuga halnya dengan
arah dan kecepatan angin mempengaruhui kadar bahan
pencemar setempat.
Keadaan Awan
Keadaan awan dapat mempengaruhui keadaan cuaca udara,
termasuk juga banyaknya sinar matahari yang menyinari bumi.
Kedua hal ini dapat mempengaruhui reaksi kimia pencemaran
udara dengan zat-zat yang ada di udara.
Sinar Matahari
Sinar matahari dapat mempengaruhui kadar bahan pencemar
di udara karena adanya sinar matahari tersebut maka beberapa
pencemar diudara dapat dipercepat atau diperlambat reaksinya
dengan zat-zat lain di udara sehingga kadarnya dapat berbeda
menurut banyaknya sinar matahari yang menyinari bumi.
Demikan juga banyaknya panas matahari yang sampai kebumi
dapat mempengaruhui kadar pencemar di udara.
Curah hujan
Hujan merupakan suatu partikel air di udara yang bergerak dari
atas jatuh ke bumi. Dengan adanya hujan maka bahan
pencemar berupa gas tertentu dapat diserap kedalam partikel
air. Begitu pula partikel debu baik yang inert maupun partikel
debu yang lain dapat ditangkap dan menempel pada partikel
air dan dibawa jatuh kebumi, dengan demikian bahan
20
pencemar dalam bentuk partikel dapat berkurang akibat
jatuhnya hujan
Metode Pengukur Kualitas Udara Ambien
Untuk sampling kualitas udara ambien, teknik pengambilan
sampel kualitas udara ambien saat ini terbagi dalam dua
kelompok besar yaitu pemantauan kualitas udara secara aktif
(konvensional) dan secara pasif. Dari sisi parameter yang akan
diukur, pemantauan kualitas udara terdiri dari pemantauan gas
dan partikulat
21
Peralatan yang dipakai untuk melakukan pengukuran debu
SPM (melayang-layang) ada 4 jenis alat diantaranya :
22
2. Timbang kertas saring, dengan neraca analitik pada
suhu 105 oC dengan menggunakan vinset (Hati-hati
jangan sampai banyak tersentuh tangan)
3. Pasangkan pada alat TSP, dengan membuka atap
alat TSP. Kemudian dipasangkan kembali atapnya.
4. Simpan alat HVS tersebut pada tempat yang sudah
ditentukan sebelumnya.
5. Operasikan alat dengan cara, menghiduo (pada
posisi ”On” ) pompa hisap dan mencatat angka flow
ratenya (laju alir udaranya).
6. Matikan alat sampai batas waktu yang telah
ditetapkan.
7. Ambil kertasnya, panaskan pada oven listrik pada
suhu Timbang kertas saringnya.
8. Hitung kadar TSPnya sebagai mg/NM3
9. Metoda penggunaan alat ini bisa juga dilakukam,
terhadap pm 10 atau pun dilanjutkan pada
pengukuran parameter logam
23
Gambar Middle Volume Sampler
Parameter :
24
Kemudian direaksikan dengan fenol dan natrium hipoklorit
dalam suasana basa dengan katalis natrium nitroprussida, akan
membentuk senyawa komplek indofenol yang berwarna biru.
Intensitas warna biru yang terbentuk diukur dengan
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 630
nm dengan kisaran konsentrasi 20μg/Nm3 sampai 700
μg/Nm3 (0,025 ppm sampai 1 ppm).
Sampling :
25
HgCl42- + SO2 + H2O → HgCl2SO32- + 2H+ + 2Cl–
26