Makalah BK
Makalah BK
Peran dan konstribusi guru mata pelajaran tetap sangat diharapkan guna
kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan dan Konseling di
sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak sebagai
konselor bagi siswanya. Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran
yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi
pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam
bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-
guru mata pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus
manusiawi-religius, bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli,
memahami dan menghargai tanpa syarat.
d. Menerima siswa alih tangan dari konselor, yaitu siswa yang menuntut konselor
memerlukan pelayanan khusus, seperti pengajaran/latihan perbaikan, dan program
pengayaan.
Apabila dirinci ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh seorang guru
ketika ia diminta mengambil bagian dalam penyelenggaraan program bimbingan dan
konseling di sekolah.
Seorang guru dalam kinerjanya dapat berperan sebagai informator terutama berkaitan
dengan tugasnya membantu guru pembimbing atau konselor dalam
memasyarakatkan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa pada umumnya.
Melalui peranan ini guru dapat menginformasikan berbagai hal tentang
layanan bimbingan dan konseling, tujuan, fungsi, dan manfaatnya bagi siswa.
Dalam kedudukanya yang strategis, yakni berhadapan langsung dengan siswa, guru
dapat berperanan sebagai mediator antara siswa dengan guru pembimbing. Hal itu
tampak misalny pada saat seorang guru diminta untuk melakukan kegiatan
identifikasi siswa yang memerlukan bimbingan dan pengalihtanganan siswa yang
memerlukan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing atau konselor
sekolah.
Dalam peranan ini guru dapat berperan sebagai pemberi motivasi siswa dalam
memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah skaligus memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh layanan konseling, misalnya pada saat
siswa seharusnya mengikutu pelajaran di kelas. Tanpa kerelaan guru dlam memberi
kesempatan kepada siswa menerima layanan, layanan konseling perorangan akan
sulit terlaksanan mengingat terbatasnya jam khusus bimbingan pada sekolah –
sekolah kita.
Sebagai mitra seprofesi yakni sama sama sebagai tenaga pendidik di sekolah , guru
dapat berperanan sebagai kolabolator konselor di sekolah, misalnya dalam
penyelenggaraan berbagai jenis layanan orientasi informasi, layanan pembelajaran
atau dalam pelaksanaan kegiatan pendukung seperti konferensi kasus, himpunan data
dan kegiatan lainya yang relevan.
Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata
pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :
Implementasi peranan guru mata pelajaran antara lain adalah sebagai berikut:
Wali kelas sebagai pengelola kelas tertentu dalam pelayanan bimbingan dan
konseling mempuyai peranan :