Referensi
http://www.idbiodiversitas.com/2016/07/ psikologi-pendidikan.html
belajarpsikologi.comkonsep-psikologi/
Uraian Materi
pendekatan dalam pembelajaran klinik preseptoring monitoring supervise
1. Supervisi klinik
Adalah seorang praktisi profesional yang mampu menjalin “ interaksif profesiaonal
parnership” dimana ada upaya untuk membagi tanggung jawab kepada supervisi untuk
menstimulasi refleksi kritis, memeriksa dan mengkaji penampilan profesional, serta
memberikan suport dan perhatian.
2. Preseptoring
Pengertian
Kitchin 1993
Suatu bentuk dari pembelajaran klinik individu yang membantu individu tersebut
menjadi lebih ahli di dalam strukur organisasi dan profesional
Craven 1993
Suatu program pembelajaran yang terorganisasi dan terencana yang mana staf perawat
preceptor meningkatkan keterlibatan perawat baru
Adalah seorang praktisi yang memiliki pengalaman di bidangnya yang mampu
memberikan support kepada preseptee sehingga memahami perannya dalam hubungan
kesejawatan.
Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar, memperoleh pengalaman dan
praktek keperawatan dalam lingkungan yang aman bagi pasien dan mahasiswa
Tugas :
- Memberi suport
- Supervisi
- Memonitor proses belajar
- Menilai penampilan mahasiswa
Peran :
- Menyakinkan bahwa mahasiswa dapat mencapai tujuan belajar
- Mahasiswa dapat di evaluasi secara proporsional
- Tercapai 3 partnership antara mahasiswa, akademi dan preseptor
b. Preceptor
1) Bertanggung jawab untuk mengembangkan orang lain secara profesional agar mencapai
potensi.
2) Ikut merumuskan dan terus menunjukkan pengembangan profesional.
3) Bertanggung jawab untuk mendiskusikan praktek individu dan memberikan umpan
balik.
4) Bertanggung jawab untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman individu yang dimiliki.
5) Memiliki wawasan dan empati dengan praktisi bidan baru selama fase transisi.
6) Bertingkah laku sebagai role model yang teladan.
7) Menerima persiapan sebagai peran.
8) Meningkatkan cakupan prinsip-prinsip peraturan konsil kebidanan.
c. Bidan klinik
1) Proses penjaminan kualitas.
2) Menanamkan kerangka pengetahuan dan sikap diawal kerja.
3) Mempromosikan dan mendorong kultur kerja yang terbuka, jujur, dan transparan
diantara para staf kebidanan,
4) Mendukung pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas dan efisien.
5) Mengindikasikan komitmen organisasi dalam pembelajaran.