Anda di halaman 1dari 5

A.

Sehat
Sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental, dan
sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan (WHO). Sehat adalah fungsi
efektif dari self care resources (sumber-sumber perawatan diri) yang menjamin
tindakan untuk self care actions (perawatan diri) secara adekuat. Self care resources
mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan self care actions,
merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual (Paune, 1983).
Kesehatan adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam dalam
berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan,
perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian diperlukan untuk
mempertahankan stabilitas dan integritas struktural (Pender, 1982).
B. Indikator Kesehatan
Indikato merupakan variabel yang bisa membantu kita dalam kegiatan pengukuran
berbagai macam perubahan yang terjadi baik secara langsung ataupun tidak langsung
(WHO). Indikator merupakan sebuah ukuran secara tidak langsung dari sebuah
kondisi/status yang terjadi. Misalnya bobot/massa pada bayi yang disesuaikan dengan
umur merupakan indikator dari gizi bayi tersebut (Wilson dan Sapanuchart).
Indikator kesehatan adalah ukuran yang menggambarkan atau menunjukan
status kesehatan sekelompok orang dalam populasi tertentu, misalnya angka kematian
kasar.
Indikator sehat menurut WHO :
1. Berhubungan dengan status kesehatan masyarakat
 Indikator komprehensif
- Angka kematian kasar
- Rasio angka moralitas proporsional rendah
- Umur harapan hidup meningkat
 Indikator spesifi
- Angka kematian ibu dan anak menurun
- Angka kematian karena penyakit menular menurun
- Angka kelahiran menurun
2. Berhubungan dengan pelayanan kesehatan
 rasio antara pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk seimbang
 distribusi tenaga kesehatan merata
 informasi lengkap tentang fasilitas kesehatan
 informasi tentang sarana pelayanan kesehatan di Rumah sakit, Puskesmas
dan lain-lain.
Jenis-jenis indikator kesehatan:
1. Indikator kebijakan kesehatan (input)
Meliputi:
a. Komitmen politik terhadap pelayanan kesehatan dasar: kebijakan di
masyarakat dan perencanaan kesehatan.
b. Alokasi SDM dan sumber daya keuangan dari total yang ada.
c. Derajat kesetaraan untuk distribusi dari sumber daya dan fasilitas
d. Desentarlisasi untuk perencanaan dan manajemen kesehatan
e. Mekanisme partisipasi masyarakat
f. Tiktar koordinasi lintas sektor
g. Kerjasama yang terjalin antar pemerintah dan LSM
2. Indikator perkembangan sosial dan ekonomi (input)
Digunakan untuk menganalisa situasi mendasar yang mempengaruhi kesehatan,
meliputi:
a. Tingkat dan distribusi kesejahteraan ekonomi
b. Jenis dan tingkatan angkatan kerja/pekerjaan
c. Tingkat pendidikan dan buta huruf kelompok dewasa
d. Ketersediaan dan distribusi suplai makanan untuk tiap rumah tangga
3. Indikator kependudukan
Mencakup faktor-faktor struktur umur dan jenis kelamin, kepadatan penduduk,
distribusi penduduk, migrasi. Indikator lain yang berhubungan dengan
pertumbuhan penduduk, musalnya: angka kematian dan kelahiran, angka fertilitas,
angka pertumbumhan alami.
4. Indikator penyediaan layanan kesehatan
Berhubungan dengan akses terhadap program dan fasilitas kesehatan
dimasyarakat, pustu, puskesmas, RS rujukan, cakupan dari 8 elemen esensial dari
pelayanan kesehatan dasar.
Pelayanan kesehatan dasar:
 Pendidikan kesehatan
 Suplai makanan dan gizi yang baik
 Air bersih dan sanitasi
 KIA, termasuk KB
 Imunisasi
 P2M
 Pengobatan yang baik dan benar
 Penyediaan obat esensial dan suplainya
5. Indikator status kesehatan
a. Status nutrisi
Dapat di estimasi dengan cara:
 % bayi BBLR: paling sering digunakan
 Pengukuran anthropometri:
- Pengukuran lingkar lengan atas (LILA)
- Pengukurang tinggi badan
- Pengukuran berat badan
 Status kesehatan anak: % anak-anak penderita malnutrisi ringan,
sedang, berat.
b. Kesakitan
Indikator-indikator kesakitan: berdasarkan angka insiden dan prevalensi dari
penyakit spesifik, seperti malaria, diare, lepra. Cara paling sederhana tingkat
kesakitan adalah menganalisa pola kesakitan untuk semua umur dan
menentukan 10 penyebab utama. Untuk lebih akurat, dianalisa secara terpisah
per kelompok umur.
c. Kematian
Indikator kematian utama adalah:
 Angka kematian kasar, untuk semua umur
 Infant Mortality Rate (IMR)
 Angka kematian kelompok 1-4 tahun
 Maternal Mortality Rate (MMR)
 Angka harapan hidup
 Angka kematian spesifik penyakit
PERILAKU SEHAT
Pengertian Perilaku Sehat
Perilaku adalah kegiatan manusia atau makhluk hidup lain yang dapat dilihat
secara langsung pada waktu tertentu di satu tempat tertentu . Sedangkan perilaku sehat
adalah perilaku yang didasarkan pada prinsip-prinsip kesehatan (Ircham, 2005).
Menurut Notoatmodjo (2010), Perilaku sehat merupakan perilaku-perilaku yang
berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatannya. Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons
seseorang (organisme) terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Notoatmodjo, 2003).
Perilaku sehat mencakup perilaku-perilaku (overt dan covert behavior) dalam
mencegah atau menghindari dari penyakit dan penyebab penyakit atau masalah atau
penyebab masalah kesehatan dan perilaku dalam mengupayakan meningkatnya
kesehatan. Contoh: makan dengan gizi seimbang, olahraga teratur, tidak merokok dan
minuman keras (Notoatmodjo, 2010). Sedangkan menurut Sunaryo (2004) Perilaku
sehat adalah tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, dan
penjagaan kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi.

Klasifikasi Perilaku Sehat


Klasifikasi perilaku sehat menurut Notoatmodjo (2007) yaitu :
1. Makan dengan menu seimbang.
Menu seimbang (approriate diet). Menu seimbang di sini dalam arti
kualitas (mengandung zat-zat gizi yang diperlukan tubuh), dan kuantitas dalam arti
jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang, tetapi juga tidak
lebih). Secara kualitas mungkin di Indonesia dikenal dengan ungkapan empat sehat
lima sempurna.
2. Olahraga teratur
Olahraga teratur juga mencakup kualitas (gerakan), dan kuantitas dalam arti
frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olahraga. Dengan sendirinya kedua
aspek ini tergantung dari usia, dan status kesehatan yang bersangkutan.
3. Tidak merokok
Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan berbagai macam penyakit.
Ironisnya kebiasaan merokok ini, khususnya Indonesia, seolah-olah sudah
membudaya. Hampir 50% penduduk Indonesia usia dewasa merokok.
4. Tidak minum-minuman alkohol
Kebiasaan minum alkohol cenderung meningkat. Sekitar 1% penduduk
Indonesia dewasa diperkirakan sudah mempunyai kebiasaan minum-minuan alkohol
dan makin meningkat pula.
5. Istirahat yang cukup.
Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan untuk penyesuaian
dengan lingkungan modern, mengharuskan orang untuk bekerja keras dan
berlebihan, sehingga waktu istirahat berkurang. Hal ini juga dapat membahayakan
kesehatan. Istirahat cukup bukan saja berguna untuk memelihara kesehatan fisik,
tetapi juga untuk kesehatan mental. Istirahat yang cukup adalah kebutuhan dasar
manusia untuk mempertahankan kesehatan seseorang (Notoatmodjo, 2010).
6. Pengendalian atau manajemen stres
Stress akan terjadi pada siapa saja, dan akibatnya bermacam-macam bagi
kesehatan. Lebih-lebih sebagai akibat dari tuntutan hidup yang keras seperti
diuraikan di atas. Kecenderungan stress akan meningkat pada setiap orang. Stres
tidak dapat dihindari oleh siapa saja, namun yang dapat dilakukan adalah mengatasi,
mengendalikan atau mengelola stress tersebut agar tidak mengakibatkan gangguan
kesehatan, baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental (Notoatmodjo,2010). Kita
harus dapat mengendalikan atau mengelola stress dengan kegiatan-kegiatan yang
positif.
7. Perilaku atau gaya hidup lain yang positif bagi kesehatan
Perilaku atau gaya hidup lain yang baik untuk kesehatan, yang intinya adalah
tindakan atau perilaku seseorang agar dapat terhindar dari berbagai macam penyakit
dan masalah kesehatan, termasuk perilaku untuk meningkatkan kesehatan
(Notoatmodjo,2010).

Anda mungkin juga menyukai