Anda di halaman 1dari 13

Surat­surat Pastoral kepada Timotius dan Titus

Perubahan   kebudayaan   yang   terjadi   di   semua   aspek   kehidupan   juga   mempengaruhi


Gereja. Di dalam kepercayaan dan kebiasaan yang sudah diajarkan kepada kita, tidak semua
berasal dari Kristus, dan karena itu banyak hal bisa berubah. Tetapi juga ada risiko terjadinya
distorsi pada iman yang otentik. Jadi, manakah pedoman keimanan di mana semua pendapat
kita harus tunduk?
Masalah ini sudah pernah timbul dalam Gereja ketika pada tahun 64­67 Masehi, Petrus
dan Paulus mati sebagai martir di Roma. Gereja, khususnya di Barat, tidak lagi memiliki
saksi­saksi Kristus yang mampu mewartakan baik perbuatan­Nya maupun perkataan­Nya.
Sulit bagi orang Yunani untuk menerima pewartaan Kristiani sebagaimana juga bagi orang
Yahudi. Bahkan orang­orang yang berkehendak baik di antara para pendengar menafsirkan
pewartaan – sebagaimana kita juga buat sekarang – melalui cara berpikir mereka sendiri,
sehingga membelokkan pewartaan itu ke bentuk pewartaan yang sesuai dengan prasangka­
prasangka pada zaman mereka.
Kemudian,   datanglah   kesempatan   bagi   orang­orang   yang   gemar   berdiskusi   untuk
membahas isi pewartaan secara lebih mendalam daripada yang dilakukan rasul­rasul, bahkan
untuk   mengatakan   hal   yang   belum   dikatakan   para   rasul.   Beberapa   orang   bahkan
memberanikan   diri   mengajarkan   doktrin   mereka   sendiri.   Alangkah   cepatnya   meneladan
Kristus digantikan oleh teori dan pembahasan tentang agama!
Karena   itu,   pengganti   para   rasul   perlu   mempertahankan   doktrin   yang   sudah   mereka
terima dari para rasul. Mereka juga harus berhati­hati dalam pemilihan dan pembentukan
susunan petugas Gereja karena mereka ini harus menjaga kelestarian pewartaan yang asli.
Demikianlah keprihatinan yang kita temukan dalam surat­surat kepada Timotius dan Titus.
Surat­surat   yang   berasal­usul   sama   ini   diberi   judul   sebagai   surat   Paulus,   tetapi   baik
bentuk maupun isinya memperlihatkan bahwa surat­surat ini tidak berasal dari Paulus. Pasti
surat­surat ini ditulis di bawah tekanan keadaan yang baru saja disebutkan, yaitu sekitar tahun
90­100 Masehi. Karena itu dipandang baik kalau ajaran Gereja ditempatkan di bawah kuasa
Paulus, dan sudah pasti bahwa beberapa alinea yang lebih pribadi, yang ditulis oleh Paulus
sendiri,   disisipkan   pada   beberapa   bagian;   pada   bagian   tertentu   kita   dapat   dengan   jelas
menemukan nasihat­nasihat Paulus kepada Timotius dan Titus atau seorang pembantu Paulus
lainnya.
Surat­surat kepada Timotius dan Titus ini disebut surat­surat pastoral karena surat­surat
ini ditujukan kepada “gembala­gembala Gereja”. Surat­surat ini patut diberi label pastoral
karena satu  alasan lain lagi yang sering kali kurang disadari. Surat­surat ini dialamatkan
kepada para utusan Paulus yang, meski tidak diberi gelar rasul, bertindak sebagai pelayan
sabda   yang  berpindah­pindah  dan  memiliki   kewenangan   atas   gereja­gereja   lokal.   Mereka
diingatkan   akan   cita­cita   misionernya   karena   mereka   rela   membaktikan   hidupnya   bagi
Kristus dan pewartaan Sabda. Namun demikian pada saat yang sama mereka diperintahkan
untuk   mengawasi   para   pelayan   Gereja   lokal.   Entah   mereka   uskup,   penatua   atau   diakon,
mereka dipilih oleh jemaat dan mempergunakan sebagian waktu mereka untuk memimpin
dan   mengajar   saudara­saudari   mereka.   Mereka   juga   merayakan   sakramen   Gereja   seperti
pembaptisan, Ekaristi dan pengurapan orang sakit.
Demikianlah kita mendapati di sini dua jenis pelayanan yang saling melengkapi untuk
memenuhi tugas­tugas pastoral. Tugas yang pertama di mana Timotius dan Titus merupakan
contoh,   adalah   meneruskan   misi   para   rasul,   mengikuti   pola   hidup   mereka   yang   sudah
ditahbiskan dan menikmati  kewenangan  apostolik.  Tugas  yang kedua  adalah  melatih  diri
mereka   di   dalam   jemaat   yang   telah   memilih   mereka.   Dewasa   ini   kita   berbicara   tentang
kerasulan awam, karena kaum awam ini tetap menjadi milik keluarga mereka dan milik umat
sekaligus, meskipun mereka telah ditahbiskan lewat penumpangan tangan dan telah diakui
oleh otoritas apostolik. Kita akan berusaha untuk mengerti sifat saling melengkapi ini karena
perkembangan   Gereja   Latin   mempersatukan   pelayanan   yang   berbeda   ini   dalam   rentang
waktu   berabad­abad   lamanya   yang   membentuknya   menjadi   satu   kelompok   klerus   yang
bersifat   hirarkis.   Lihat   pokok   ini   dalam   Bil   4:1   dan   Ibr   9:2.   Perjanjian   Baru   memberi
kesaksian tentang organisasi yang beraneka ragam dalam Gereja perdana di banyak wilayah
budaya Kekaisaran Romawi. Di satu pihak Gereja ingin tetap tampil sebagai Gereja yang
didirikan oleh para rasul, di lain pihak gereja mengambil contoh komunitas Yahudi yang
memiliki   para   penatua.   Kemudian   barulah   bentuk­bentuk   pelayanan   dibakukan   menurut
kebutuhan dan konteks sosial. Mengenai Timotius, lihat Kis 16:1 tentang bagaimana Paulus
bertemu dengannya. Lihat juga 1Kor 10:10 dan Flp 2:19.

• 1.3 Di dalam bab pertama ini, kita menemukan gabungan banyak topik; pada
intinya ini mengulang apa yang sudah dikatakan Paulus dalam surat-surat lain, yang
sudah diberikan komentarnya.
Kita akan mencatat hanya apa yang dikatakan tentang nabi-nabi palsu. Karena
para rasul yang telah melihat Kristus sudah mati, maka ada sementara orang yang
melupakan bahwa seluruh iman berdasar atas apa yang diajarkan Kristus. Alih-alih
membaca dan menjalani hidup menurut Injil, sejumlah orang mulai berdiskusi dan
mengem-bangkan teori-teori keagamaan. Lihat pengantar pada Kolose.
Tujuan dari peringatan kami adalah cinta kasih yang timbul dari pikiran yang suci
(ay. 5). Timotius harus dengan tegas melenyapkan diskusi-diskusi yang melemahkan
Gereja dan menghambat perkembangan cinta kasih yang menyelamatkan manusia.
Bahkan pertumpahan darah muncul karena argumentasi-argumentasi keagamaan.
Inti dari alinea ini adalah ayat 15: Yesus Kristus datang ke dunia untuk
menyelamatkan para pendosa. Para majikan baru lebih suka bertahan dengan teori-
teorinya daripada menghadapi kenyataan dosa. Dan kenyataan dosa inilah yang
membuat karunia Allah menjadi karunia sejati, dan keselamatan kita sebagai
keselamatan sejati.

• 2.1 Sebagai yang terutama di antara aturan-aturan untuk setiap kategori orang
beriman, kita melihat bahwa dalam aturan-aturan untuk persekutuan jemaat ada dua
hal terpenting, yaitu:
– Doa untuk para penguasa
– Tingkah laku kaum wanita dalam Gereja.
Aku minta supaya doa permohonan diadakan (ay. 1). Paulus menginginkan agar
orang-orang Kristiani bersatu dengan kawan-kawannya, setia kepada bangsanya, dan
mendoakan mereka. Walaupun orang kafir adalah berdosa dan percaya pada
takhayul, namun mereka cukup religius. Agama melekat pada setiap tindakan
mereka. Hal ini menjelaskan mengapa, beberapa tahun kemudian, orang-orang Kris-
tiani disiksa sebagai pembangkang dan pengkhianat karena mereka tidak beribadat
kepada kaisar dan dewa-dewanya. Mungkin ajakan Paulus untuk berdoa bagi kaum
penguasa disebabkan oleh kenyataan – sebagaimana tampak dalam alinea ini –
bahwa kecurigaan terhadap orang Kristiani menjadi semakin meningkat dan perlu
usaha untuk menghapus kecurigaan ini.
Kesetiaan kepada Kristus tidak menghambat kesetiaan kepada negara kecuali kalau
negara dijadikan idola atau dewa, dan hal ini terjadi kalau, atas nama negara, rakyat
diminta untuk mematuhi para penguasa secara buta. Kita tidak dapat berhenti
mengkritik mereka tetapi juga tetap memandang mereka sebagai saudara-saudari
kendatipun mereka tidak sepaham dengan kita.
Kita harus berdoa untuk para penguasa. Apakah ini berarti bahwa kita tidak dapat
mencari penguasa lain yang lebih jujur dan lebih baik? Tentu saja kita dapat. Lihat
komentar pada Rm 13.
Ayat 9-14 mengenai kaum wanita; untuk memahami mengapa surat ini begitu
keras, kita harus ingat bahwa ada banyak pembicaraan tentang kemerdekaan di
dalam Gereja, dan kondisi hidup bersama di dalam jemaat sangat sederhana,
sehingga kadang-kadang terjadi penyelewengan.
Di pihak lain, kita selalu mendapat kesulitan menerima tuntutan dalam Injil
manakala masyarakat mengajarkan kepada kita hal yang berbeda. Sikap Yesus
terhadap kaum wanita adalah revolusioner dan memerdekakan, dan pada awal
mulanya, Gereja mengikuti contoh-Nya (lih. 1Kor 7). Tetapi tidak lama kemudian,
mereka kembali kepada kebiasaan memberikan kedudukan yang sangat terbatas
dalam masyarakat kepada kaum wanita, dan hal ini terjadi juga pada pertemuan-
pertemuan keagamaan mereka.
Di dalam seluruh sejarah Gereja, ada penghormatan yang besar terhadap martabat
kaum wanita dan ada banyak inisiatif yang menguntungkan mereka, tetapi hanya
ada beberapa periode saja di mana kaum emansipasi wanita lebih baik persamaan
hak dengan kaum pria. Di berbagai tempat, wanita lebih bebas selama Abad
Pertengahan daripada menjelang abad 19, yang sangat dekat dengan abad kita.
Demikian juga pada masyarakat kota, baik dalam urusan duniawi maupun urusan
Gerejani, kaum wanita menduduki tempat yang jauh berbeda daripada yang
diberikan kepadanya di dalam masyarakat yang lebih tertutup.
Sesungguhnya Gereja sendiri tidak mengubah dunia dan masyarakat kecuali kalau
rakyat sendiri sudah belajar untuk mengetahui kenyataan hidup manusia secara lebih
baik.
Bagian tulisan ini, yang mengingatkan kita akan 1Kor 11:1-30 dan 14-34,
menentang emansipasi wanita dengan argumen alkitabiah yang sama, yang
biasanya digunakan oleh pakar-pakar Yahudi.
Allah menghendaki supaya semua orang selamat. Paulus mengulangi dengan
caranya sendiri bagian tulisan yang berisikan kata-kata terakhir Yesus di dalam Injil
Matius: Injil harus diwartakan kepada setiap orang, kepada segala bangsa. Bisa saja
hanya sedikit yang akan percaya tetapi penginjilan itu perlu diadakan supaya seluruh
umat manusia dapat mencapai tujuan yang ditentukan oleh Allah.

• 3.1 Di sini Paulus berbicara mengenai para pemimpin, uskup dan diakon (lihat
Komentar tentang Tit 1:6 dan Flp 1:1).

• 14. Alinea singkat ini mengingatkan kita bahwa walau memang kitalah yang
bertanggung jawab atas Gereja Allah, namun kita bukanlah pendiri ataupun
penguasanya. Gereja dilahirkan melalui intervensi dari Allah yang murah hati ketika
ia memutuskan bahwa Putra-Nya harus menyatukan diri dengan bangsa manusia
sebagaimana diungkapkan dalam puisi singkat ini.
Di sini kita menggunakan berkat ilahi (ay. 16) untuk kata yang di tempat lain kita
terjemahkan dengan kesalehan ataupun agama (lih. 2:2; 4:7; 6:3; 5,6; 2Tim 3:5 dan
Tit 1:1). Pada zaman itu, kata tersebut kebanyakan digunakan untuk mengartikan
sikap cinta kasih terhadap Bapa dan sesama, yang menjadi ciri khas orang beriman
tulen yang secara polos mengikuti teladan Allah.
Gereja adalah “tiang dan dasar dari kebenaran”. Kita harus memahami ini sebagai
kalimat yang mengacu kepada konsep-konsep pemikiran pada zaman itu; yaitu dari
atas, dari dunia di mana segala-galanya adalah kebenaran, Allah menurunkan Ke-
benaran-Nya ke bumi sebagai pilar, atau tanda yang kelihatan tempat kita bisa
bersandar. Walaupun terjadi ketidaksetiaan di dalam Gereja, Allah toh menggunakan
Gereja untuk melestarikan pengetahuan yang benar dari Bapa, Putra, dan Roh Kudus
di dalam dunia. Tanpa pengetahuan ini manusia tidak akan bebas dan umat manusia
tidak akan dapat mencapai kedewasaannya.

• 4.1 Sesudah kematian para rasul, penguasa-penguasa baru yang suka mengutak-
atik iman, muncul di dalam Gereja.
Salah satu kesalahan dari orang-orang tersebut adalah meremehkan segala
sesuatu yang berasal dari tubuh; mereka mengecam pernikahan dan melarang orang
makan daging dan minum anggur. Tentang perkawinan, lihat Pengantar pada Kolose.
Bagi orang-orang yang mengatakan bahwa materi berasal dari kekuatan-kekuatan
jahat sedangkan jiwa berasal dari Allah yang baik, melahirkan anak sama dengan
mengurung di dalam tubuh yang jahat jiwa-jiwa yang nantinya akan diselamatkan.
Karena itu mereka mengecam, bukan hubungan seks, melainkan perkawinan dan
prokreasi. Sikap meremehkan tubuh dan kodrat yang diciptakan Allah jelas bukan
sikap Kristiani (lih. Kol 2:23).
Pada hari-hari akhir (ay. 1); inilah hari-hari yang bermula dari kebangkitan Yesus
sampai dengan kedatangannya yang kedua (Ibr 1:2, Yak 5:3).
Roh mengatakan kepada kita secara jelas. Nabi-nabi Gereja sering meramalkan
bahwa akan datang orang-orang yang akan mengajarkan teori-teori mereka sendiri,
dan bukan iman yang otentik.
Orang-orang beriman menerima dengan ucapan syukur. Sejak permulaan sudah
menjadi kebiasaan di dalam keluarga-keluarga Kristiani untuk bersyukur kepada Allah
pada waktu makan keluarga.
Biasakan dirimu dalam kesalehan (ay. 7). Di sini kita menemui bahaya lain. Berbeda
dengan pengajar-pengajar yang meremehkan kehidupan dan menghendaki supaya
kita hidup sebagai orang yang berperilaku aneh, terdapat orang-orang lain yang
begitu asyik dengan hal-hal duniawi. Dalam dunia Yunani-Romawi, ada banyak
kegemaran pada olahraga dan perlombaan. Tanpa memandang hina tubuh, kita
diminta untuk memeriksa apakah kita secara berimbang memberikan penghargaan
serta waktu yang selayaknya kepada masing-masing bagian.

• 11. Dalam berhadapan dengan semua pengajar palsu itu, Timotius harus menjadi
contoh seorang rasul tulen.
Jangan biarkan siapa pun mencela dirimu karena usiamu yang masih muda.
Biasanya di dalam jemaat-jemaat Kristiani, dan di dalam kelompok-kelompok Yahudi,
pemimpin adalah orang-orang yang lebih tua. Karena itu, mereka disebut “kaum tua-
tua” atau “presbiter” (yang sama artinya). Timotius, yang mengujungi jemaat yang
bersangkutan atas nama Paulus, mempunyai wibawa di atas kaum tua-tua walaupun
ia jauh lebih muda dari mereka. Teladan dan imannya yang tulus, dan
pengetahuannya yang dalam tentang Kitab Suci, menjadi kekuatannya.
Jangan abaikan karunia rohani (ay. 34). Kalau seseorang ditunjuk untuk tugas
kerasulan atau kedudukan resmi di dalam jemaat, hal ini dipandang sebagai karunia
rohani. Misalnya, menjadi presbiter, diakon, uskup dan nabi. Tetapi karunia lain
seperti misalnya kemampuan menyembuhkan orang sakit, berasal langsung dari Roh
Kudus, sementara tugas sebagai rasul diterima melalui penumpangan tangan.
Seorang rasul atau nabi menumpangkan tangannya ke atas calon untuk
memindahkan kepadanya kewenangan yang sudah diterimanya sendiri dengan cara
yang sama. Jadi, di dalam Gereja, setiap pemimpin menerima kekuasaannya dari
Kristus melalui orang-orang yang bila dirunut ke belakang akan sampai kepada para
rasul.
Pada kesempatan ini, nabi-nabi yang hadir juga berbicara kepada calon dengan
memberikan anjuran-anjuran dan peringatan-peringatan (lihat 1:18). Timotius
ditahbiskan dengan kata-kata kenabian. Paulus sendiri yang menumpangkan tangan
ke atasnya (2Tim 1:6). Nabi-nabi dan presbiter lainnya mengambil bagian dalam hal
ini.
Curahkan perhatianmu kepada kegiatan membaca, berkhotbah dan mengajar
sampai aku datang. Nasihat ini selalu berlaku. Bertekun dalam membaca dan
belajar adalah hal yang paling menuntut pengor banan dari para profesional.
Sedikit sekali orang yang cukup berani untuk melanjutkan studinya setelah mereka
lulus ujian. Bahkan di dalam Gereja pun demikian juga halnya. Para “gembala” baik
klerus maupun awam selalu tergoda untuk berpikir bahwa kegiatan ini atau itu
berguna sebagai tugas penggembalaan, bahwa waktu luang adalah untuk
“bersantai”, bahkan sampai menunda studi maupun perenungan Sabda. Gereja
selalu kekurangan manusia yang dapat mengungkapkan imannya secara kreatif –
suatu karunia yang timbul dari pengetahuan rohani maupun dari kontak yang tetap
dengan Sabda Allah. Senyum, keramahan, dan psikologi tidak akan dapat
menggantikan kharisma ini.
• 5.1 Sejak permulaan, wanita mempunyai peranan tersendiri yang unik di dalam
Gereja. Beberapa wanita, yang disebut janda, menempati kedudukan resmi.
Paulus melihat tiga macam janda: pertama, janda yang tidak membutuhkan
bantuan dari jemaat karena mereka mempunyai kerabat; kedua, para janda yang
memang membutuhkan pertolongan dari jemaat. Akhirnya ada janda-janda tertentu
yang bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi tertentu baik dengan bantuan Gereja
maupun tidak.
Mereka layak dikecam (ay. 12). Ini berarti, dengan meninggalkan kedudukannya
sebagai “janda” dari kategori ketiga supaya bisa kawin lagi, mereka melanggar
komitmen yang sudah dijanjikannya di depan umum. “Janda-janda” tersebut sudah
mempersembahkan diri untuk berbakti kepada Kristus dengan cara yang sama
seperti para biarawati masa kini.
Janda yang tulen adalah yang sudah meletakkan harapannya pada Allah. Kita
seharusnya membaca apa yang Paulus katakan di dalam 1Kor 7 tentang kebebasan
lebih besar yang dimiliki orang-orang bujang untuk mengabdi kepada Allah. Setiap
orang yang sudah dibaptis dipanggil untuk menjadi milik Kristus secara utuh. Kalau
karena keadaan hidup, kita menjadi sendiri lagi, dan bebas dari tanggung jawab
keluarga, keadaan ini mungkin merupakan undangan dari Allah agar kita
mengabdikan diri seutuhnya kepada pelayanan Gereja dan doa yang terus-menerus.
Seandainya dewasa ini orang-orang Kristiani pensiunan memeriksa hidupnya dalam
terang kehadiran Allah, maka Gereja akan memiliki lebih banyak pemimpin dan
misionaris daripada yang diperlukan.

• 17. Paulus berbicara lagi tentang para penatua atau “presbiter” yang
bertanggung jawab atas jemaat setempat. Paulus menginginkan supaya jemaat
membantu pemimpin-pemimpin baik secara rohani maupun secara finansial.
Kita sudah mencatat bahwa kaum tua-tua yang bertanggung jawab atas jemaat
dan memimpin pada upacara perjamuan, dipilih dari antara orang beriman yang
paling terpandang. Alinea ini memperlihatkan bahwa pelayanan utama yang diha-
rapkan dari mereka adalah mewartakan Sabda. Mereka layak menerima kompensasi
ganda. Cukup mengherankan kalau melihat bahwa dalam banyak paroki sekarang,
dewan pastoral paroki terdiri dari lebih banyak kaum awam yang berkompeten – di
dalam hal-hal sosial atau material daripada orang-orang yang kompeten dalam hal
Sabda; atau pun kaum terpelajar atau yang mempunyai karunia kenabian, yang
dapat memberikan semangat kepada jemaat.
Tetapi mereka harus melaksanakan tugas. Tegurlah orang itu di depan jemaat
supaya orang lain menjadi takut; orang Kristiani pertama bukanlah malaikat.
Sesekali, iman mereka yang antusias dan jujur membutuhkan disiplin yang kuat
supaya mereka menjadi lebih setia terhadap komitmen-komitmennya. Selain itu,
pernahkah pemimpin-pemimpin jemaat tidak menimbulkan persoalan?
Pada 5:18, perhatikanlah kutipan dari Injil, “pekerja layak menerima upahnya” (Luk
16:7). Bagian ini memperlihatkan kepada kita bahwa pada waktu surat ini ditulis
sekitar tahun 90 Masehi, Injil sudah dipandang sebagai Kitab Suci.
Lihat Kol 3:22 dan Tit 2:9 tentang tanggung jawab para pelayan.
Pada awal dan akhir bab ini, pengarang menuntut kesetiaan pada tradisi. Iman
bukanlah doktrin yang dapat disesuaikan dengan selera seseorang. Para pemimpin
diharuskan untuk memiliki sikap menghormati dan rendah hati terhadap harta
warisan yang dipercayakan kepada mereka untuk disampaikan kepada orang lain.
Kita sudah dapat melihat dua kesalahan:
– Bukannya memperdalam iman, beberapa pemimpin malah memperbanyak kata-
katanya.
– Yang lain menggantikan penyerahkan diri kepada Sabda Allah dengan sikap kritis,
yang mencoba menilai iman dan mempertimbangkan apakah ini cocok dengan
gagasan-gagasan mereka sendiri.
Uang disebut dua kali (6:10 dan 6:17-19). Sesudah tahun-tahun pertama yang
ditandai dengan iman yang antusias, Gereja menemukan bahwa, bahkan untuk orang
beriman, segala sesuatu akan lenyap kalau cinta terhadap uang berlangsung terus.
Itulah drama yang terjadi di beberapa negara tertentu di mana kelompok-kelompok
Kristiani yang sudah mantap terbawa-bawa bersama seluruh masyarakat dalam
upaya mengejar uang; iman tetap penting bagi mereka, tetapi iman ini hanya men-
dorong kesetiaan kepada ritus keagamaan. Uang yang sudah menjadi pegangan
hidup kita akan mengurangi kepercayaan kita kepada Allah (6:10) dan akan
memisahkan kita dari orang lain.
Gembala-gembala Gereja seharusnya menjadi yang paling sadar tentang bahaya
ini (6:10) bagi mereka. Keselamatan berarti menempatkan diri pada ‘kawasan’
kehidupan yang kurang menjamin dalam masyarakat, di mana tindakan iman selalu
dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan, dan menerima pengorbanan dengan gembira
(12). Kita menjadi petugas Allah dan saksi Kristus, sebagaimana Dia sendiri telah
menjadi saksi Bapa (6:13), bukan dengan jalan mengutamakan pemenuhan kebutuh-
an pribadi.
Paulus mengimbau Timotius untuk menghindari semua bahaya itu dan tetap setia
kepada iman dan bebas dari ketamakan. Dengan berbuat demikian Timotius akan
menjadi “manusia yang berkenan kepada Allah”, seorang saksi Kritus.

1 Dari Paulus, rasul Yesus Kristus atas perintah Allah


1

Penyelamat kita, dan Yesus Kristus, dasar pengharapan kita,


2
kepada Timotius, putraku yang sejati dalam iman.
Semoga Allah Bapa dan Kristus Yesus Tuhan kita memberi kamu
rahmat, kerahiman dan damai.
Pengajar-pengajar palsu
•3
Ketika aku berangkat ke Makedonia, aku meminta engkau
tinggal di Efesus untuk memperingatkan orang-orang tertentu, agar
jangan menyebarkan ajaran- ajaran yang sesat, 4 atau menyibukkan
diri dengan dongeng-dongeng dan silsilah- silsilah yang
panjang-panjang. Hal ini hanya akan menimbulkan pertengkaran,
dan tidak berguna untuk memajukan pelayanan yang lebih baik
kepada Allah oleh iman. 5 Tujuan peringatan kami ialah kasih, yang
muncul dari suatu hati yang murni, nurani yang baik dan iman yang
tulus.
6
Beberapa orang telah berpaling dari hal-hal ini dan tersesat ke
dalam pembicaraan yang tidak berguna. 7 Mereka me-nyatakan diri
sebagai pengajar Hukum Taurat, tetapi sebenarnya mereka sendiri
tidak mengerti apa yang mereka katakan.
8
Kita semua mengetahui bahwa Hukum Taurat itu baik, jika
digunakan untuk tujuannya yang benar. 9 Hukum Taurat tidak
diperuntukkan bagi orang benar, tetapi bagi orang durhaka, orang
jahat dan berdosa, untuk mereka yang tidak menghormati Allah dan
agama, untuk mereka yang membunuh orang tua sendiri, untuk
para pembunuh pada umumnya, 10 untuk orang-orang cabul dan
pemburit, penculik dan pemeras, untuk para penipu dan yang
melakukan sumpah palsu dan untuk segala sesuatu yang
bertentangan dengan ajaran yang benar, 11 yang bertentangan
dengan Injil Allah yang mulia dan penuh kebahagiaan, yang telah
dipercayakan kepadaku.
12
Aku mengucap syukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita, yang
telah memberikan kepadaku kekuatan, karena Ia menganggap aku
setia dan telah menentukan aku untuk tugas pelayanan-Nya,
13
sekalipun aku seorang penghujat, seorang musuh yang
menganiaya umat Allah. Namun demikian Ia telah menyatakan
kerahiman-Nya kepadaku, karena aku tidak memahami apa yang
kulakukan ketika aku menentang iman. 14 Kerahiman Tuhan kita
sungguh melimpah, bersama dengan iman dan kasih di dalam
Kristus Yesus.
15
Ucapan ini benar dan dapat dipercaya: Kristus Yesus telah
datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa,
dan akulah yang pertama. 16 Oleh sebab itu, aku telah mendapat
pengampunan; Kristus Yesus hendak menyatakan kesabaran-Nya di
dalam aku, agar aku dapat menjadi contoh untuk semua orang yang
percaya dan mendapat hidup abadi. 17 Kepada Raja segala masa,
Allah satu-satunya yang hidup mengatasi segala ciptaan yang
kelihatan dan yang dapat binasa – kepada-Nya hormat dan
kemuliaan selama-lamanya. Amin!
18
Timotius, putraku, aku memerintahkan engkau untuk
melakukan perjuangan yang luhur, dan dengan demikian mengge-
napkan perkataan nabi yang telah diucapkan atasmu.
19
Berpeganglah pada iman dan hati nurani yang murni, tidak
seperti mereka yang mengabaikan hati nuraninya dan dengan
demikian membinasakan imannya, 20 seperti Himeneus dan
Aleksander, yang telah kuserahkan ke dalam tangan Iblis, agar
mereka belajar untuk tidak menghujat lagi.

2• 1
Pertama-tama aku mohon dengan sangat agar disampaikan
doa-doa permohonan dan syukur untuk semua orang, 2 untuk
raja-raja dan semua kekuasaan, agar kita dapat menikmati hidup
yang tenteram dan damai dalam kesalehan dan kehormatan. 3 Ini
baik dan berkenan kepada Allah. 4 Sebab Ia menghendaki agar
semua orang diselamatkan dan dapat mengetahui kebenaran. 5 Ka-
rena hanya ada satu Allah, maka juga ada hanya seorang
Pengantara antara Allah dan manusia, ialah Kristus Yesus, yang
sungguh-sungguh manusia, 6 yang me-nyerahkan hidup-Nya
sebagai tebusan bagi semua orang. Kesaksian untuk ini diberikan
pada waktu yang tepat. 7 Untuk ini aku telah ditetapkan menjadi
pewarta dan rasul, seorang pengajar bangsa-bangsa kafir dalam
iman dan kebenaran. (Yang kukatakan ini sungguh benar, aku tidak
menipu).
8
Aku mau agar semua orang laki-laki di segala tempat
mengangkat tangan yang bersih ke surga dalam doa, tanpa marah
dan perselisihan.
9
Dan hendaklah kaum wanita berpakaian sederhana dan sopan,
jangan dengan gaya rambut yang berkepang-kepang, berhiaskan
emas dan permata, memakai pakaian yang mahal-mahal, 10 tetapi
hendaklah mereka berdandankan perbuatan baik, seperti pantas
untuk wanita-wanita yang beribadah kepada Allah. 11 Hendaklah
wanita-wanita belajar dalam ketenangan dan kepatuhan. 12 Aku
tidak mengizinkan wanita mengajar atau berkuasa atas laki-laki.
Hendaknya mereka berdiam diri. 13 Sebab Adam diciptakan lebih
dahulu dari Hawa. 14 Adam tidak ditipu, tetapi wanita itulah yang
ditipu dan jatuh ke dalam dosa. 15 Tetapi dengan menjadi ibu wanita
diselamatkan, jika mereka hidup teratur dan kudus, dalam iman dan
kasih.
Pemimpin-pemimpin umat dan para diakon

3• 1
Jika seorang menginginkan jabatan pelayanan sebagai
penilik umat, ia menginginkan suatu tugas yang luhur. 2 Seorang
penilik umat harus tanpa cacat, beristri satu, penuh tanggung jawab
dan bijaksana, berkelakuan baik, murah hati dan pandai mengajar,
3
bukan seorang peminum, tidak suka bertengkar, tetapi lembut dan
suka damai, juga tidak serakah. 4 Ia harus seorang yang dapat
mengatur rumah tangganya, yang anak-anaknya patuh dan sopan
santun. 5 Jika ia tidak dapat mengatur rumah tangganya sendiri, ba-
gaimana ia dapat memimpin umat Allah?
6
Ia tidak boleh seorang yang baru saja bertobat, agar ia jangan
menjadi angkuh dan jatuh ke dalam kebinasaan seperti setan.
7
Terlebih lagi ia harus mempunyai nama baik di antara orang-orang
luar, agar orang tidak berbicara jelek tentang dia, sehingga ia jatuh
ke dalam jerat setan.
8
Diakon-diakon pula harus sungguh-sungguh, tulus ikhlas dan
dapat menahan hawa nafsu minum minuman keras, tidak tamak
akan uang, 9 mereka harus bertahan dalam iman dengan hati nurani
yang murni. 10 Biarlah mereka dicoba dulu dan jika tidak bersalah,
dapat diterima sebagai diakon. 11 Sama halnya dengan wanita-
wanita, mereka harus teliti, tidak terbawa omong kosong, tetapi
santun dan dapat dipercaya.
12
Seorang diakon harus beristri satu, sanggup mendidik
anak-anaknya dan mengurus rumah tangganya. 13 Mereka yang
melakukan tugas diakon dengan baik akan memperoleh kedudukan
yang terhormat, dan dapat berbicara penuh wibawa tentang iman.

Aku menulis semuanya ini kepadamu, meskipun aku berharap
14

akan segera menemui kamu. 15 Jika aku terlambat datang, kamu


sudah tahu bagaimana seharusnya perilakumu dalam keluarga
Allah, ialah umat Allah yang hidup, yang adalah tiang dan dasar
kebenaran. 16 Betapa agung rahasia iman kita:
Ia telah dinyatakan dalam daging
dan dikuduskan oleh Roh;
diperlihatkan kepada para malaikat
dan diwartakan kepada bangsa- bangsa.
Dunia percaya kepada-Nya.
Ia telah diangkat dalam kemuliaan.

4• Dengan jelas Roh menyampaikan kepada kita, bahwa pada


1

hari-hari terakhir beberapa orang akan meninggalkan iman dan


mengikuti roh-roh yang menipu dan ajaran-ajaran setan, 2 dan di-
bimbing oleh orang-orang munafik, yang hati nuraninya penuh
kekejian.
3
Mereka ini melarang orang menikah dan makan beberapa jenis
makanan tertentu, yang telah diciptakan oleh Allah dan diterima
dengan penuh syukur oleh orang-orang yang mengetahui
kebenaran dan yang beriman. 4 Segala sesuatu yang diciptakan oleh
Allah itu baik, dan semua makanan itu halal; tak ada sesuatu yang
harus ditolak, jika kita menerimanya dengan hati penuh syukur.
5
Sebab semuanya itu telah diberkati dan dikuduskan dengan sabda
Allah dan doa.
6
Jika engkau menjelaskan semuanya ini kepada saudara-saudara,
maka engkau akan membuktikan diri sebagai seorang pelayan
Kristus Yesus yang baik, yang dibina dalam perkara-perkara iman
dan ajaran yang sehat, yang sudah kauikuti. 7 Jauhilah
dongeng-dongeng dan cerita-cerita yang sia-sia.
Latihlah dirimu dalam kesalehan. 8 Manfaat latihan badan itu
terbatas; sedang kesalehan selalu berguna untuk segala hal, karena
mengandung harapan untuk hidup sekarang ini dan hidup yang
akan datang. 9 Ajaran ini dapat kauyakini dan kaupercayai. 10 Itulah
sebabnya Kita berjerih payah dan berjuang karena kita percaya
pada Allah yang hidup, Penyelamat semua manusia, terutama
mereka yang percaya.
Nasihat bagi Timotius

Perintahkanlah dan ajarkanlah semua hal ini. 12 Janganlah
11

seorang pun meremehkan engkau karena usiamu yang muda.


Jadilah contoh bagi orang-orang beriman dalam cara engkau
berbicara dan bertindak, dalam kasih, dalam iman dan hidupmu
yang murni. 13 Rajinlah membaca, mewartakan dan mengajar,
sampai aku datang.
14
Janganlah melalaikan karunia rohani yang diberikan kepadamu
dengan nubuat nabi ketika para penatua meletakkan tangan
atasmu. 15 Renungkanlah dan laksanakanlah hal itu agar
kemajuanmu dapat dilihat oleh semua orang. 16 Jagalah dirimu dan
perhatikanlah ajaranmu. Hendaklah teguh dalam melakukan
semuanya ini, maka engkau akan menyelamatkan baik dirimu
sendiri maupun para pendengarmu.
Janda-janda di dalam umat

5• Janganlah memarahi orang yang lebih tua; sebaliknya


1

nasihatilah dia seakan-akan dia itu bapamu sendiri. Perlakukanlah


orang-orang muda seperti saudara-saudaramu, 2 dan perlakukanlah
dengan hati murni wanita-wanita yang lebih tua sebagai ibumu dan
anak-anak gadis seperti saudari-saudarimu.
3
Perhatikanlah para janda yang benar-benar janda. 4 Jika
janda-janda itu mempunyai anak-anak atau cucu, maka mereka
inilah yang harus melakukan kewajiban terhadap keluarganya
sendiri dan harus membalas jasa orang tuanya. Hal ini berkenan
kepada Allah.
5
Orang yang sungguh-sungguh janda ialah orang yang ditinggal
sendirian, dan hanya berharap pada Allah, sambil berdoa siang dan
malam memohon bantuan Allah. 6 Sebaliknya seorang janda yang
hidup sekehendak hatinya sesungguhnya sudah mati sekalipun
masih hidup. 7 Peringatkanlah mereka tentang hal ini dan semoga
mereka hidup tak bercela. 8 Mereka yang tidak memelihara anggota-
anggota keluarga mereka, terutama dari rumah mereka sendiri,
telah mengingkari iman dan lebih buruk dari orang-orang yang tidak
beriman.
9
Yang dapat dimasukkan dalam daftar janda-janda ialah mereka
yang sudah berusia enam puluh tahun dan hanya sekali menikah.
10
Ia harus terpuji karena perbuatan-perbuatannya yang baik dan
karena mendidik anak-anaknya, dan rela memberi tumpangan serta
dengan rendah hati melayani para kudus, menolong orang-orang
yang menderita dan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang
lain. 11 Janganlah menerima janda-janda yang masih muda ke dalam
daftar janda-janda; mungkin sekali mereka mempunyai
keinginan-keinginan yang tidak ditujukan kepada Kristus dan
barangkali hendak menikah lagi. 12 Dengan demikian mereka patut
dihukum karena melanggar janji mereka yang pertama. 13 Lagi pula
mereka akan membiasakan diri dengan hidup bermalas-malas,
masuk keluar rumah orang. Dan bukan hanya bermalas-malas!
Mereka juga suka bergunjing dan suka mencampuri urusan orang,
mengatakan hal-hal yang tidak boleh mereka katakan.
14
Maka aku mau bahwa janda-janda muda menikah lagi dan
mempunyai anak- anak, mengurus rumah tangga mereka dan oleh
itu tidak memberi alasan kepada lawan-lawan untuk menjelekkan
kita. 15 Beberapa orang telah tersesat dan mengikuti Iblis. 16 Jika ada
orang beriman yang mempunyai janda-janda dalam keluarga
mereka, hendaklah ia membantu mereka; dengan demikian umat
tidak dibebani dan dapat menolong mereka yang sungguh-sungguh
janda.
Mengenai tua-tua

Hendaklah para penatua yang memimpin dengan baik
17

mendapat balasan dua kali lipat, terutama mereka yang berjerih


payah dalam mewartakan dan mengajar. 18 Kitab Suci mengatakan,
“Janganlah memberangus mulut lembu yang sedang mengirik”, dan
“Orang yang bekerja patut mendapat upah.”
19
Tuduhan terhadap seorang penatua janganlah kauterima,
kecuali dengan kesaksian dua atau tiga orang. 20 Marahilah para
pendosa di hadapan umat, sebagai peringatan untuk orang-orang
lain.
21
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus serta malaikat-malaikat
pilihan-Nya aku mohon kepadamu untuk patuh kepada
petunjuk-petunjuk ini tanpa memihak dan membeda-bedakan.
22
Janganlah terburu- buru meletakkan tangan, atas seseorang agar
tidak turut bertanggung jawab atas dosa orang lain. Jagalah dirimu
bersih dari cela. 24 Dosa-dosa sementara orang dapat dilihat dengan
jelas, malah sebelum diperiksa; sedang dosa orang lain baru dike-
tahui di kemudian hari. 25 Demikian juga perbuatan-perbuatan baik
jelas kelihatan; sekalipun tidak kelihatan sekarang, tidak akan
tinggal tersembunyi.
23
Janganlah minum hanya air, tetapi ambillah sedikit anggur
untuk membantu pencernaanmu, sebab engkau kerap kali sakit.

6 Hendaklah mereka yang menang gung beban perhambaan


1

memberikan hormat kepada tuan mereka, agar orang tidak berbi-


cara jelek tentang Allah dan ajaran-ajaran-Nya. 2 Dan mereka yang
bertuankan orang beriman, jangan kurang menghormatinya,
dengan alasan bahwa mereka adalah saudara-saudara. Sebaliknya
mereka harus memberikan pelayanan yang lebih baik, karena
dengan demikian mereka melakukan perbuatan baik untuk
orang-orang beriman dan sahabat-sahabat terkasih.
Cinta akan uang
Ajarkanlah dan wartakanlah hal-hal ini. 3
Barangsiapa
mengajarkan ajaran yang lain, dan tidak mengikuti ajaran yang
sehat Tuhan kita Kristus Yesus dan ajaran iman yang benar,
4
sesungguhnya ia adalah seorang yang congkak dan tidak mengerti
apa-apa. Ia suka akan pertengkaran dan perdebatan yang
menghasilkan kecemburuan dan penghinaan, 5 perkelahian dan
perselisihan yang tak berkeputusan antara orang-orang yang tidak
waras dan jauh dari kebenaran. Untuk mereka kesalehan hanyalah
untuk mendapat keuntungan.
6
Dalam kenyataan, kesalehan adalah suatu harta, apabila kita
puas dengan yang kita miliki. 7 Sebab kita tidak membawa sesuatu
ke dalam dunia ini, dan kita pun tidak dapat membawa sesuatu
keluar dari dunia ini. 8 Oleh sebab itu, hendaklah kita puas jika ada
makanan dan pakaian. 9 Orang-orang yang ingin menjadi kaya akan
jatuh ke dalam cobaan dan akan terjerat. Keinginan-keinginan yang
bodoh dan merugikan akan menjatuhkan mereka ke dalam
keruntuhan dan kebinasaan. 10 Sungguh, cinta akan uang adalah
akar dari segala kejahatan. Oleh keserakahan ini ada orang sudah
tersesat dari iman, dan mengakibatkan berbagai macam penderi-
taan untuk dirinya sendiri.
11
Tetapi engkau, manusia Allah, jauhilah semuanya ini.
Berusahalah menjadi kudus dan saleh, beriman dan penuh kasih,
sabar dan lembut. 12 Perjuangkanlah perjuangan iman yang benar
dan berusahalah memperoleh hidup abadi. Untuk ini engkau telah
dipanggil ketika engkau mengucapkan pengakuan iman di hadapan
sekian banyak saksi.
13
Sekarang ini, di hadapan Allah yang memberi hidup kepada
segala sesuatu, dan di hadapan Kristus Yesus yang telah memberi
kesaksian yang baik juga di depan Pontius Pilatus, 14 aku
memberikan kepadamu perintah ini: laksanakanlah perintah ini
secara murni dan tanpa cela sampai kedatangan yang mulia Kristus
Yesus Tuhan kita; 15 ini akan dilaksanakan pada waktunya oleh
Penguasa agung satu-satunya, Raja segala raja dan Tuhan segala
tuan. 16 Kepada Dia, satu-satunya yang tidak dapat mati, yang
tinggal dalam cahaya yang tak terhampiri dan yang tidak pernah
terlihat atau dapat dilihat oleh seorang manusia pun, kepada-Nya
kemuliaan dan kekuasaan selama-lamuanya. Amin!
17
Peringatkanlah orang-orang yang kaya di dunia ini untuk tidak
angkuh dan menaruh kepercayaan mereka pada harta kekayaan
yang tidak pasti. Sebaiknya hendaklah mereka percaya pada Allah,
yang dengan murah hati memberikan kepada kita apa yang kita
butuhkan untuk kebahagiaan kita. 18 Hendaklah mereka berbuat
baik, menjadi kaya dengan perbuatan-perbuatan baik dan murah
hati; hendaklah mereka berbagi dengan orang- orang lain. 19 Dengan
demikian mereka menimbun harta yang benar untuk masa datang
dan memperoleh hidup yang sesungguhnya.
20
Hai Timotius, jagalah apa yang telah dipercayakan kepadamu;
jauhilah pembicaraan yang tidak berguna, dan perdebatan yang
timbul dari pengetahuan yang hampa. 21 Beberapa orang telah
kehilangan iman karena menerima pengetahuan yang sedemikian.
Rahmat Allah menyertai kamu sekalian.

Anda mungkin juga menyukai