240210170062
Sayur
belum
dicuci
(2x2.5
cm) 239 1195
Moura Zhafarinnadia
240210170062
Sayur
sudah
dicuci
(2x2.5 130 615
cm)
Ikan
belum
dicuci
(2x2.5 130 615
cm)
Ikan
sudah
dicuci
(2x2.5 67 335
cm)
Ayam
belum
dicuci
(2x2.5 TBUD TBUD
cm)
Ayam
sudah
dicuci
(2x2.5 TBUD TBUD
cm)
mempunyai enzim protease di dalam sel, namun tidak semua enzim protease
tersebut dilepaskan ke mediumnya (Abraham et al, 1993). Jenis bakteri
proteolitik adalah bakteri-bakteri normal yang hidup dalam bahan pangan dan
juga dalam tubuh makhluk hidup seperti Escherichia coli, Vibrio cholera,
Salmonella dan Staphylococcus (Fardiaz, 1992).
Sampel yang digunakan pada praktikum ini adalah kangkung, daging
ayam dan daging ikan. Sampel ini diberi perlakuan yang berbeda yaitu dicuci dan
tidak dicuci. Tujuannya agar dapat diketahui jumlah kontaminan pada bahan baku
tersebut sebelum dan setelah dicuci. Sampel yang akan digunakan harus dipotong
secara aseptis. Pemotongan secara aseptis ini dimaksudkan agar tidak ada mikroba
yang menempel pada bahan baku ketika dilakukan pemotongan menggunakan
pisau. Sampel yang telah dipotong dimasukkan ke dalam tabung falcon yang
berisi NaCl fisiologi. Penambahan NaCl fisiologi berfungsi untuk pengenceran
sehingga jumlah mikroorganisme yang akan diuji tidak terlalu banyak dan
mengakibatkan tidak bisa untuk dihitung. Setelah itu tabung falcon dikocok
sampai larutannya keruh menggunakan vortex. Pengcocokkan dilakukan agar
seluruh mikroorganisme yang terdapat pada sampel dapat tersebar merata pada
NaCl fisiologis. Inokulasikan 1 mL suspensi ke dalam dua cawan petri dan
ditambahkan media Skim Milk Agar (SMA). Media SMA adalah suatu medium
yang mengandung kasein, digunakan untuk mendeteksi mikroba yang bersifat
proteolitik. Adapun cara membuat SMA adalah dengan mencampurkan PCA atau
medium lainnya yang tidak mengandung karbohidrat dengan konsentrasi dua kali
lipat (double strength) pada suhu 50-550C, ditambah susu skim steril pada susu
500C dalam jumlah sama. Dalam penuangan media SMA ke dalam cawan petri
digunakan metode pour plate. Metode pour plate adalah suatu teknik di dalam
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar-agar dengan cara
mencampurkan media agar-agar yang masih cair dengan stok kultur bakteri
sehingga sel-sel tersebut tersebar merata dan diam baik di permukaan agar-agar
atau di dalam agar-agar.
Media SMA digunakan pada praktikum kali ini karena merupakan media
spesifik untuk pertumbuhan bakteri proteolitik (Sukardi dan Sukamto, 1999).
Media Skim Milk Agar (SMA) terdiri dari media NA steril dan susu skim. Susu
Moura Zhafarinnadia
240210170062
skim digunakan sebagai sumber substrat. Susu skim merupakan susu yang
mengandung protein tinggi 3,7% dan lemak 0,1% (Jay, 1992).
Cawan petri diinkubasikan pada dua suhu yang berbeda yaitu pada suhu
37oC untuk melihat pertumbuhan bakteri proteolitik dan suhu 55oC untuk melihat
pertumbuhan total bakteri termofil. Pertumbuhan bakteri proteolitik ditandai
dengan adanya areal bening di sekeliling koloni. Susu skim mengandung kasein
sebagai protein susu dimana akan dipecah oleh mikroorganisme proteolitik
menjadi senyawa nitrogen terlarut sehingga koloni akan dikelilingi area bening.
Area bening tersebut menunjukkan bahwa mikroba yang tumbuh mempunyai
aktivitas proteolitik (Fardiaz, 1992).
Pengamatan dilakukan dengan cara melihat areal bening dan menghitung jumlah
koloni dan bakteri/ mL suspensi dengan rumus sebagai berikut :
25 𝑚𝐿
⅀Bakteri proteolitik = 1 cm2 x x Jumlah koloni/mL suspensi
1 𝑚𝐿
Berikut ini salah satu contoh perhitungan jumlah bakteri proteolitik pada sampel
ikan yang sudah di cuci:
25 𝑚𝐿
⅀Bakteri proteolitik = 1 cm2 x x 67 = 1.675 bakteri/mL suspensi
1 𝑚𝐿
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum kali ini yaitu sebagai berikut :
1. Jumlah bakteri proteolitik terbanyak yang tumbuh pada sampel sebelum
dicuci terdapat pada daging ayam (TBUD).
2. Jumlah bakteri proteolitik terbanyak yang tumbuh pada sampel setelah
dicuci terdapat pada daging ayam (TBUD).
3. Jumlah bakteri termofilik terbanyak yang tumbuh pada sampel sebelum
dicuci terdapat pada daging ikan dan daging ayam (TBUD).
4. Bakteri proteolitik yang kemungkinan tumbuh dalam sampel yang
diinkubasi pada suhu 37oC adalah Pseudomonas dan Micrococcus.
5. Bakteri termofilik yang kemungkinan tumbuh dalam sampel adalah
Bacillus, Colstridium, dan Lactobacillus thermophillus.
Moura Zhafarinnadia
240210170062
DAFTAR PUSTAKA
Jay, J.M. 1992. Modern Food Microbiology. Van Nostrand Reinhold, New York.
Jenie, Betty Sri Laksmi. 1988. Sanitasi Dalam Industri Pangan. Pusat Antar
Universitas Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.