Anda di halaman 1dari 3

Laporan praktikum

SEISMIK REFLEKSI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IX

ISMIRA LUTHFIA H221 16 010


RIANA TRI SARTIKA H221 16 304

PROGRAM STUDI GEOFISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Metode seismik merupakan salah satu metode geofisika aktif untuk
mengidentifikasi keadaan bawah permukaan menggunakan prinsip perambatan
gelombang. Konsep dasar teknik seismik adalah apabila suatu sumber gelombang
dibangkitkan di permukaan bumi akibat material bumi yang bersifat elastik maka
gelombang seismik yang terjadi akan dijalarkan ke dalam bumi dalam berbagai
arah. Pada bagian batas antar lapisan, gelombang ini sebagiannya dipantulkan dan
sebagian lain dibiaskan untuk diteruskan ke permukaan bumi. Di permukaan bumi
gelombang tersebut akan diterima oleh serangkaian detektor (geophone) yang
umumnya disusun membentuk garis lurus dengan sumber ledakan (profil line),
selanjutnya dicatat/direkam oleh suatu alat seismogram. Dengan didapatkan waktu
tempuh gelombang dan jarak antar geophone dan sumber ledakan, maka struktur
lapisan geologi di bawah permukaan bumi dapat diperkirakan berdasarkan besar
kecepatannya (Buana, 2010).

Berdasarkan penjalaran gelombangnya, metode seismik dibedakan menjadi dua


metode yaitu metode seismik refraksi dan metode seismik refleksi. Metode seismik
refleksi merupakan metode yang sering digunakan dalam eksplorasi migas karena
mempunyai resolusi tinggi. Seismik refleksi merupakan metode yang
memanfaatkan penjalaran gelombang kedalam bumi yang di timbulkan dari sumber
yang disebut (source) dan diterima oleh geophone yang menggunakan beberapa
Hukum penjalaran gelombang seperti hukum Snellius, Hyugen dan asas fermat
(Permana, 2015).

Secara umum, metode seismik refleksi terbagi atas tiga bagian penting yaitu
pertama adalah akuisisi data seismik yang merupakan kegiatan untuk memperoleh
data dari lapangan yang disurvei, kedua adalah pem-prosesan data seismik sehingga
dihasilkan penampang seismik yang mewakili daerah bawah permukaan yang siap
untuk diinterpretasikan, dan yang ketiga adalah interpretasi data seismik untuk
memperkirakan keadaan geologi di bawah permukaan dan juga untuk
memperkirakan material batuan di bawah permukaan bumi, pada praktikum kali ini
di khususkan pada proses pengolahan data seismik refleksi yang nantinya akan
menghasilkan output berupa penampang seismik (Hasanuddin, 2005).
Salah satu software yang digunakan dalam pengolahan data seismik adalah Promax
yang dikeluarkan oleh perusahaan bernama Landmark, perusahaan ini
memproduksi software dalam bidang Geofisika dan Geologi. Dalam pengolahan
data seismik menggunakan promax ada beberapa tahapan yang harus dilalui untuk
menghasilkan sebuah penampang seismik, maka dari itu dilakakun praktikum
pengolahan data seismik refleksi agar praktikan mampu mengetahui tahapan-
tahapan pengolahan yang harus dilakukan pada saat melakukan pengolahan data
seismik refleksi.

I.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
1. Mengetahui proses akuisisi data seismik refleksi di software Tesseral Pro
2. Mengetahui processing data seismik refleksi menggunakan software
Promax
3. Mampu menghasilkan penampang seismik yang memiliki rasio signal to
noise S/N yang tinggi

I.3 Manfaat
Manfaat dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat menambah pengetahuan
dan skill dari praktikan khususnya dalam mengolah data seismik 2D Land
menggunakan software Promax yang nantinya akan menghasilkan penampang
seismik yang memiliki signal to Noise (S/N) yang tinggi sehingga informasi
mengenai struktur bawah permukaan dapat di interpretasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai