Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan keperawatan kepada individu,

keluarga, kelompok atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.

Asuhan keperawatan adalah rangkaian interaksi perawat dengan klien dan

lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian

klien dalam merawat dirinya (UU RI No.38 tahun 2014 tentang Keperawatan).

Proses keperawatan adalah suatu metode ilmiah yang sistematis dan

terorganisir untuk memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Kegiatan dalam

proses keperawatan dirancang langkah demi langkah dengan urutan yang khusus

dengan menggunakan pendekatan ilmiah, serta berfokus pada respons manusia

agar memperoleh pengertian yang relevan dengan status kesehatan klien (Setiadi,

2012).

Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam

jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan

nutrisi. Resiko Congestive Heart Failure akan meningkat pada orang lanjut usia

karena penurunan fungsi ventrikel akibat proses penuaan. Congestive Heart

Failure dapat menjadi kronis apabila disertai dengan penyakit-penyakit seperti

hipertensi, penyakit katub jantung, kardiomiopati (kelainan fungsi otot jantung).

Congestive Heart Failure juga dapat berubah menjadi akut dan berkembang secara

tiba-tiba pada kasus miokard infark (Ardiansyah, 2012).

Sekitar 4,7 juta orang menderita gagal jantung di Amerika pada tahun 2013

(1,5-2% dari total populasi), dengan tingkat insiden 550.000 kasus per tahun, dari

sejumlah pasien tersebut, hanya 0,4-2% saja yang mengeluhkan timbulnya gejala

(Rina, 2012). Data Riskesdas 2013 menunjukkan prevalensi penyakit gagal jantung

1
meningkat seiring bertambahnya umur, tertinggi pada umur 65-74 tahun (0,5%)

untuk yang terdiagnosa dokter, menurun sedikit pada umur ≥ 75 tahun (0,4%).

Prevalensinya lebih tinggi pada perempuan (0,2%) dibanding laki-laki (0,1). Di

Sulawesi Utara sendiri prevalensi gagal jantung mencapai 0,4 % untuk yang

terdiagnosis dan 0,14 % untuk prevalensi gejala. Data dari Dinas Kesehatan Kota

Tomohon, jumlah klien dengan diagnosa Congestive Heart Failure tahun 2016

berjumlah 455 orang dan tahun 2017 (Januari – Agustus) berjumlah 370 orang.

Menurut data rekam medik RSU GMIM Bethesda Tomohon jumlah klien

yang dirawat dengan Congestive Heart Failure tahun 2014 berjumlah 129 orang 6

diantaranya meninggal, tahun 2015 berjumlah 90 orang, 7 diantaranya meninggal,

tahun 2016 berjumlah 144 orang 11 diantaranya meninggal dan tahun 2017

(Januari – September) berjumlah 76 orang Data Ruangan Yohanes menunjukkan

bahwa jumlah klien yang dirawat dengan Congestive Heart Failure tahun 2014

berjumlah 23 orang, tahun 2015 berjumlah 25 orang, tahun 2016 berjumlah 32

orang dan tahun 2017 berjumlah 25 orang.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk membahas dan menerapkan

Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. B.M. dengan Gangguan Sistem

Kardiovaskuler Congestive Heart Failure di Ruangan Yohanes RSU GMIM

Bethesda Tomohon.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mampu menerapkan Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. B.M. dengan

Gangguan Sistem Kardiovaskuler Congestive Heart Failure di Ruangan

Yohanes RSU GMIM Bethesda Tomohon

2
2. Tujuan Khusus

a. Dapat melakukan Pengkajian Keperawatan pada Klien Tn. B.M.

dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Congestive Heart Failure di

Ruangan Yohanes RSU GMIM Bethesda Tomohon.

b. Dapat menegakkan Diagnosa Keperawatan pada Klien Tn. B.M. dengan

Gangguan Sistem Kardiovaskuler Congestive Heart Failure di Ruangan

Yohanes RSU GMIM Bethesda Tomohon.

c. Dapat membuat Rencana Keperawatan pada Klien Tn. B.M. dengan

Gangguan Sistem Kardiovaskuler Congestive Heart Failure di Ruangan

Yohanes RSU GMIM Bethesda Tomohon

d. Dapat melaksanakan Tindakan Keperawatan pada Klien Tn. B.M. dengan

Gangguan Sistem Kardiovaskuler Congestive Heart Failure di Ruangan

Yohanes RSU GMIM Bethesda Tomohon.

e. Dapat melaksanakan Evaluasi Keperawatan pada Klien Tn. B.M. dengan

Gangguan Sistem Kardiovaskuler Congestive Heart Failure di Ruangan

Yohanes RSU GMIM Bethesda Tomohon

f. Dapat mendokumentasikan Asuhan Keperawatan pada Klien Tn. B.M.

dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Congestive Heart Failure di

Ruangan Yohanes RSU GMIM Bethesda Tomohon

C. Metode Penulisan

1. Studi Kepustakaan

Membaca dan mempelajari buku-buku, mencari melalui internet materi

yang berhubungan dengan judul penelitian.

2. Studi Kasus

Mengangkat satu kasus dan menerapkan asuhan keperawatan dengan

menggunakan metode pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari

lima tahap yaitu pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan,

3
perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan evaluasi

keperawatan.

3. Studi Dokumentasi

Membaca, mempelajari, menganalisa data melalui rekam medik RSU

GMIM Bethesda Tomohon dan melalui status klien.

D. Manfaat Penulisan

1. Institusi RSU GMIM Bethesda Tomohon

Sebagai salah satu contoh dalam pengembangan pelayanan asuhan

keperawatan pada klien dengan Congestive Heart Failure di RSU GMIM

Bethesda Tomohon.

2. Institusi AKPER Bethesda Tomohon

Sebagai salah satu buku bacaan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dalam

perawatan klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler Congestive Heart

Failure, serta dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian berikuTn.ya.

3. Penulis

Dapat menerapkan teori-teori sesuai dengan yang didapat tanpa

mengesampingkan pengalaman dan kondisi yang ada, serta menambah

wawasan, mendorong untuk berfikir kritis dan ilmiah dalam memberikan

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler

Congestive Heart Failure di Ruangan Yohanes RSU GMIM Bethesda

Tomohon

E. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan, dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah,

tujuan penulisan, metode penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : Tinjauan pustaka, meliputi : A. Konsep dasar penyakit ; pengertian,

etiologi, anatomi fisiologi kardiovaskuler, manifestasi klinis, klasifikasi,

patofisiologi Congestive Heart Failure, patofisiologi dan penyimpangan KDM ,

4
Congestive Heart Failure, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan,

prognosis. B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan yang terdiri dari : pengkajian

keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan

keperawatan dan evaluasi keperawatan. BAB III : Tinjauan Kasus, dalam bab ini

merupakan kegiatan penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan

sistem kardiovaskuler Congestive Heart Failure. BAB IV : Pembahasan

menguraikan tentang kesenjangan antara teori dan praktek keperawatan yang

dilaksanakan pada klien dengan gangguan sistem kardiovaskuler Congestive

Heart Failure. BAB V : Penutup : Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka,

Lampiran – lampiran.

Anda mungkin juga menyukai