Kanker Tugas Buk Feni Yang Benar
Kanker Tugas Buk Feni Yang Benar
1.1 Defenisi
1
b. Klasifikasi
d. Pemeriksaan sitogi
Untuk jaringan malignan yang harus diidentifikasi menurut nama, derajat, dan
tahap, jaringan ini harus paparkan terlebih dahulu pemeriksaan sitology dan histologi
dengan mengunakan cahaya atau mikroskop electron.
e. Penanda tumor
Penanda tumor merupakan molekul protein yang dapat dideteksi dalam serum
atau cairan tubuh lainnya. Penanda ini digunakan sebagai indicator biokimia atas
adanya malignansi. Jumlah protein pemanda tumor yang kecil ditemukan pada
jaringan tubuh yang normal atau tumor benigna dan tidak spesifik untuk malignansi.
2
f. Pencintraan onkologi
g. Pemeriksaan laboraturium
Sebagian besar pemeriksaan laboratorium pada darah, urinr, dan cairan tubuh
lainya digunakan untuk menghilangkan gangguan nutrisi dan kondisi non-kanker
lainnya yang dapat menimbulkan gejala bagi pasien. Bersamaan dengan pemeriksaan
diagnostic lainnya.
3
Dan prostat.
1.3 pencegahan
4
dengan penapisan atau screening terhadap kemungkinan terkena kanker. Tes
penapisan kanker ini dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya kanker
sehingga dapat menurunkan jumlah kematian akibat kanker karena jika kanker
ditemukan pada stadium sangat dini, dimana kanker belum menyebar lebih jauh,
biasanya kanker tersebut dapat diobati dan memberikan hasil yang optimal.
Terapi Mental
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam hal terapi mental untuk penderita kanker
adalah :
1. Mengelola stress
5
pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, bioterapi, terapi fotodinamik, transplan
sumsum tulang dan sel batang, terapi hormone, dan terapi komplementer. Ketika
kanker didiagnosis, focus awalnya adalah pada pembedahan dan terapi medis. Tujuan
terapi meliputi
b. Pembedahan
6
pasien yang memilih pembedahan profilaktik sebagai tindakan preventif terhadap
kanker, pendidikan kesehatan dan konseling pra bedah yang komprehensif harus
diberikan kunjungan lanjutan pasca bedah jangka panjang harus di pastikan untuk
memantau perubahan psikologis dan fisiologis pasien terhdap pembedahan.
Tanggung jawab perawat adalah berfokus pada persiapan pasien secara fisik dan
psikologis terhadap pembedahan, dan pemberian pendidikan kesehatan mengenai
perawatan pasca-bedah rutin yang mengharapkan partisipasi pasien. Sebelum
pembedahan, perawat harus memberikan kesempatan pada pasien untuk mengajukan
pertanyaan dan berdiskusi mengenai masalah dan ketakutannya. Pada bebberapa
kasus, pasien ingin mendiskusikan pilihan terapi alternative. Pada kasus terakhir,
perawat harus menghubungi spesialis onkologi dan ahli bedah serta mengatur
pertemuan dengan pasien sebelum pembedahan dilakukan.
7
c. Kemoterapi
8
fungsinya. Oleh sebab itu, spesialis onkologi biasanya memberikan jumlah
kemoterapi yang maksimum yang ditoleransi oleh pasien. Kemoterapi dosisi tinggi
tetap bersifat kontrovesial.
Agens kemoterapeutik dapat diklasifikasikan menjadi agens pada sel atau sifat
farmakologis agens. Menerut efek agens terhadap sel, agens kemoterrrapeutik dapat
dibagi menjadi dua agens yang spesifik teeerhadap siklus sel dan agens tidak spesifik
terhadap siklus sel. Agens yang spesifik terhadap siklus sel efektif pada fase yang
spesifik (mis. Fase S dan M) pada siklus sel untuk mencegah replikasi sel dengan
merusak DNA seluler dan menghambat produksi protein yang diperlukan bagi
sintesis DNA dan RNA. Agens yang tidak spesifik terhadap siklus sel efektif pada
seluruh fase siklus sel, termasuk fase istirahat. Berikut adalah kelas obat kemoterapi,
antara lain:
Agen alkilasi
Antimetabolite
Hormone dan antagonis hormone
Beragam agens
Efek samping dan efek toksik kemoterapi beragam, sesuai dengan obat yang
digunakan dan lama terapi. Karena sebagian besar obat ini bekerja pada sel yang
timbuh dengan cepat, efek sampingnya merupakan manifestasi kerusakan pada sel
sammatik yang membelah normal secara tepat. Efek samping hormone
mengungkapkan kerja hormone yang digunakan atau supresi hormone normal, seperti
efek maskulinasi pada hormone pria yang diberikan pada kanker ovarium. Jaringan
biasanya dipengaruhi oleh obat sitotoksik .
9
Banyak rumah sakit swasta dan Negara bagian yang memerlukan staf terlatih
dan sah untuk memberikan kemoterapi. Apoteker di rumah sakit besar dan lembaga
perawatan dirumah yang mandiri biasanya menyiapkan obat kemoterapi untuk
pemberian parenteral menurut pedoman keamanan khusus yang ditentukan oleh
pemerintah federal atau oncology nursing society. Pada beberapa lembaga, perawat
menyiapkan dan memberikan obat ini. Karena kemungkinan efek karsinogenik,
professional layananan kesehatan umumnya direkomendasikan untuk memakai
sarung tangan, masker, dan gaun ketikan menyiapkan dan memberikan obat serta
membuang peralatan. Perawat harus melakukan perwatan ketika menangani produk
ekskresi pasien yang melakukan kemoterapi dan mengajarkan pasien untuk
membuang cairan tubuh mereka sendiri secara aman. Medikasi oral cenderung
menurunkan resiko pemajanan, tetapi sebuah resiko bagaimanapun, sebagian besar
ditularkan melalui eksresi urine.
10
cairan agar membuang obat keluar dari tubuh. Beristirahat lebih lama, yang dapat
membantu terapi dan membantu pasien menghindari penyakit lain.
d. Terapi radiasi
Masih terapi pilihan bagi tumor atau beberapa spesialis onkologi, radiasi dapat
digunakan untuk membunuh tumor, mengurangi ukuran nya, menurunkan nyeri, atau
meredakan obstruksi. Nodus limfe dan jaringan sekitar terpajan ketika dicuragai
mulai terjadi metastasis. Terapi radiasi terdiri atas pengiriman radiasi ionisasi gama
dan rotgen pada salah satu cara berikut ini:
1. Radiasi eksternal
Radiasi eksternal juga disebut dengan teleterapi, termasuk pengiriman radiasi
dari sumber yang memiliki beberapa jarak dari pasien. Dosis yang relative
sama di berikan ke tumor.
2. Radiasi internal
Radiasi internal juga disebut dengan brakiterapi, radiasi diberikan kedalam
tubuh dengan menempelkan jumlah materi radioaktif yang kecil secara
langsung kedalam tumor atau rongga tubuh ketika menghindari penyebaran
radiasi pada jaringan atau organ sekitar. Teknik ini memungkinkan pemberian
dosis radiasi yang tinggi pada tumor ketika membebaskan jaringan sekitar.
e. Bioterapi
11
system imun yang kompeten merupakan daya tahan ibu yang paling penting melawan
penyakit, fungsi dari berbagai sel imun dalam menghadapi beragam jenis malignansi
harus terus dikaji. Saat ini bioterapi digunakan untuk malignansi hematologi, seperti
limfoma dan leukemia sel berambut, dan tumor padat, seperti kanker ginjal, kanker
paru, dan melanoma (Trinh, 2008: Wu et al., 2008).
f. Terapi fotodinamik
Terapi fotodinamik merupakan metode penanganan beberapa nama yang berbeda: foto
terapi, foto radiasi dan foto kemoterapi. Pasien yang memiiki tumor dan tumbuh di
permukaan kandung kemih, rongga peritoneum, dinding dada, pleura, bronkus, atau kepala
dan leher merupakan calon yang mendapatkan terapi ini. Pasien diberikan dosis senyawa
fotosinsitasi perintravena, photofrin, yang secara selektif menyimpang konsentrasi yang lebih
tinggi dijaringan maligna.
g. Terapi komplementer
12
penggunaan terapi komplementer pada spesialis onkologi, untuk mencegah kemungkinan
interaksi terapi komplementer dengan terapi medis.
Jenis Penjelasan
Agens bontani Herbal diyakini menjadi tumbuhan yang paling “alami” dan “aman”
dengan harapan menyembuhkann kanker
Suplemen Senyawa kimia meliputi vitamin, mineral, enzim, asam amino, dan
nutrisi asam lemak esensial, atau protein
Regimen diet Pencernaan hanya pada zat alami diyakini memiliki efek
membersihkan tubuh dan memperlambat pertumbuhan kanker.
Pendekatan Keyakinan pada tuhan atau kekuatan alam yang lebih besar diyakini
spiritual membantu pemulihan kanker.
Berbagai terapi Aromaterapi digunakan pada pasien yang mengalami kanker untuk
mengurangi mual, muntah, dan menurunkan ansietas.
Kanker adalah kelas penyakit beragam yang sangat berbeda dalam hal penyebab
dan biologisnya. Setiap organisme, bahkan tumbuhan, bisa terkena kanker. Hampir
semua kanker yang dikenal muncul secara bertahap, saat kecacatan bertumpuk di
dalam sel kanker dan sel anak-anaknya.
13
Setiap hal yang bereplikasi memiliki kemungkinan cacat (mutasi). Kecuali jika
pencegahan dan perbaikan kecatatan ditangani dengan baik, kecacatan itu akan tetap
ada, dan mungkin diwariskan ke sel anang/(daughter cell). Biasanya, tubuh
melakukan penjagaan terhadap kanker dengan berbagai metode, seperti apoptosis,
molekul pembantu (beberapa polimerase DNA), penuaan/(senescence), dan lain-lain.
Namun, metode koreksi-kecatatan ini sering kali gagal, terutama di dalam lingkungan
yang membuat kecatatan lebih mungkin untuk muncul dan menyebar. Sebagai
contohnya, lingkungan tersebut mengandung bahan-bahan yang merusak, disebut
dengan bahan karsinogen, cedera berkala (fisik, panas, dan lain-lain), atau lingkungan
yang membuat sel tidak mungkin bertahan, seperti hipoksia. Karena itu, kanker
adalah penyakit progresif, dan berbagai kecacatan progresif ini perlahan
berakumulasi hingga sel mulai bertindak berkebalikan dengan fungsi seharusnya di
dalam organisme. Kecacatan sel, sebagai penyebab kanker, biasanya bisa
memperkuat dirinya sendiri (self-amplifying), pada akhirnya akan berlipat ganda
secara eksponensial. Sebagai contohnya :
Mutasi bisa menyebabkan sel menjadi neoplastik, membuat sel bermigrasi dan
dan merusak sel yang lebih sehat.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
Bodles-Brakhop, A.M., & Draghia-Akli, R (2008). DNA Vaccination And Gene
therapy.Optimization and delivery for cancer therapy.
16