Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Keadaan asli sebelum dimodifikasi Gedung hotel Clarion


dan Convention Hall Makassar dibagi menjadi 2 bagian yaitu hotel
clarion mempunyai 10 lantai dan convention call Makassar
mempunyai 4 lantai. Kedua gedung tersebut menjadi satu gedung
sehingga terdapat perbedaan ketinggian. Gedung tersebut terletak di
wilayah gempa 2 yang memiliki resiko gempa yang rendah dan
gedung tersebut dibangun dengan menggunakan beton bertulang
biasa dengan sistem cor di tempat.

Modifikasi gedung hotel clarion pada convention hall


Makassar ini diajukan untuk penyusunan tugas akhir karna gedung
tersebut diasumsikan akan di bangun di daerah Ulumbu Satarmese,
Kab. Manggarai Nusa Tenggara Timur wilayah gempa 5 yang
memiliki resiko gempa tinggi dengan menggunakan Sistem ganda
(dual system ) dari 4 lantai menjadi 12 lantai. Penerapan contoh
desain struktur bangunan yang melibatkan Sistem Rangka Pemikul
Momen Khusus (SRPMK) dan Dinding Struktur Khusus (DSK)
sebagai suatu sistem yang dikenal dengan Sistem Ganda (SG) yang
dikenai gempa kuat di daerah resiko gempa tinggi (Tavio dan
Kusuma 2009).
Perhitungan penulangan pada struktur gedung ini dilakukan
dengan mengacu pada SNI 03-2847-2002 tentang perhitungan
struktur beton dan Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Bangunan Gedung (SNI 03 – 1726 – 2002).

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimana memodifikasi gedung hotel clarion pada convention hall


dari 4 lantai menjadi 12 lantai pada wilayah gempa 5 yang memiliki

1
2

resiko gempa tinggi dengan menggunakan Sistem ganda (dual


system )?

1.3. Batas Masalah


Penulisan Tugas Akhir ini, ada beberapa masalah yang dibatasi
yaitu:
1. Perencanaan struktur gedung ini tidak meninjau analisa biaya
yang dipakai dalam penyelesaian pekerjaan proyek.
2. Perencanaan struktur gedung ini tidak meninjau manajemen
konstruksi, selematan kerja, dan metode pelaksanaan dalam
penyelesaian pekerjaan proyek.
3. Tidak memperhitungkan sistem saluran air baik air bersih
maupun kotor, sistem utilitas gedung, jaringan listrik, finising,
dan tidak ditinjau dari segi arsitekturnya.

1.4. Tujuan

Tujuan utama dari penyusunan tugas akhir ini ialah dapat merancang
struktur gedung beton bertulang 12 lantai dengan ketinggian 43 m
dengan sistem ganda (dual system). Tujuan utama tersebut dapat
dirincikan sebagai berikut:

1. Dapat menentukan preliminary desain untuk komponen struktur


kolom, balok, plat lantai, tangga, pondasi,dan shearwall.
2. Menghitung pembebanan pada struktur gedung hotel Clarion
pada struktur utama, kemudian merencanakan kekuatan elemen
struktur sekunder yang meliputi plat lantai dan tangga.
3. Menghitung beban-beban yang bekerja yaitu beban mati, beban
hidup, dan beban gempa termasuk kombinasi pembebanan.
4. Untuk gedung ini analisisnya menggunakan bantuan program
ETABS v. 9.7.1
5. Struktur gedung ini diasumsikan dengan sistem ganda (dual
system) dengan wilayah gempa 5 untuk daerah Ulumbu
Satarmese, Kab. Manggarai Nusa Tenggara Timur.
6. Menganalisis data tanah yang telah ada , mengitung gaya aksial
akibat beban mati dan beban hidup bangunan dan gaya akibat
3

beban gempa kemudian merancang struktur bawah gedungyang


meliputi jumlah tiang pancang, pile cap yang sudah ada dan
sloof dari gambar rencana semula.
7. Dari hasil perhitungan gedung di atas dituangkan dalam bentuk
gambar teknik dengan menggunakan program AUTO CAD
2007.

1.5 Manfaat
Penyusunan Tugas Akhir dapat memberikan manfaat dalam bidang
teknik sipil, diantara adalah sebagai berikut:

Membuat bangunan gedung Hotel Clarion yang kuat menahan beban


Vertikal (gravitasi) dan beban Lateral (gempa) dengan metode
sistem ganda ( Dual system )
4

“Halaman ini sengaja dikosongkan”

Anda mungkin juga menyukai