Anda di halaman 1dari 5

3 Prinsip Dalam K3 (Keselamatan dan

Kesehatan Kerja)
3/15/2017

1 COMMENT

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) ialah salah satu sarana atau instrumen yang
bisa memberikan proteksi pada pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan
masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan itu adalah hak
asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. Terdapat 3 (tiga) hal utama sebagai prinsip
dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang perlu untuk di perhatikan yakni :

1. Usaha Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)


2. Status Kesehatan Pekerja
3. Pengkajian Bahaya Potensial Lingkungan kerja

UPAYA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Usaha K3 ialah sebuah usaha penyerasian pada kemampuan kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja dengan cara sehat tanpa ada
membahayakan dianya ataupun orang-orang seputarnya agar didapat produktivitas
kerja yang maksimal. Untuk lebih detilnya dapat diliat pada ilustrasi berikut ini :

A. Kapasitas Kerja

Kapasitas kerja ialah kemampuan fisik dan mental seorang untuk melakukan pekerjaan
dengn beban tertentu dengan cara maksimal, di mana kemampuan kerja seorang di
pengaruhi oleh kesehatan umum dan status gizi pekerja, pendidikan dan kursus. perlu
di ketahui kalau tingkat kesehatan dan kekuatan seorang pekerja adalah modal awal
utuk melakukan sebuah pekerjaan.
B. Beban Kerja

Beban kerja mencakup beban kerja fisik dan mental yang dirasa oleh pekerja dalam
melakukan pekerjaannya. beban kerja yang tidak cocok dengan kekuatan pekerja dapat
mengakibatkan masalah kesehatan yang dapat juga berpengaruh pada tingkah laku
dan hasil kerjanya.

C. Lingkungan Kerja

Lingkungan Pekerja yaitu lingkungan ditempat kerja dan lingkungan pekerja sebagai
individu atau lingkungan diluar tempat kerja. Pengertian yang lain dari lingkungan kerja
yaitu beberapa aspek di lingkungan tempat kerja itu yang bisa menyebabkan masalah
kesehatan pekerja. Aspek-faktor itu pada lain

 Aspek fisika (kebisingan, getaran, suhu, dll),


 Aspek Kimia (semua bahan kimia yang digunakan dalam sistem kerja)
 Aspek Biologi (Bakteri, virus, mikrobiologi yang lain)
 Aspek Faal ergonomi
 Aspek Psikososial (Stress kerja)

STATUS KESEHATAN PEKERJA

Status kesehatan seseorang pekerja di pengaruhi oleh 4 (empat) aspek terpenting


yakni :

1. Lingkungan Kerja
2. Tingkah laku Pekerja
3. Service Kesehatan Kerja
4. Aspek Herediter (Genetik)

1. Lingkungan Kerja

Yang disebut dengan lingkungan kerja di sini yaitu lingkungan tempat melakukan
pekerjaan, misalnya bangunan, perlengkapan, bahan, orang/pekerja lain, dan lain
sebagainya. Lingkungan kerja juga adalah beberapa aspek di lingkungan tempat kerja
yang bisa menyebabkan masalah kesehatan pekerja.

Aspek-faktor yang memengaruhi kesehatan seseorang pekerja yakni :

1. Aspek

Fisik diantaranya : Nada (Kebisingan), Radiasi, Suhu (Panas/dingin), Vibrasi (Getaran),


Desakan Hawa (Hiperbarik/Hipobarik), Pencahayaan. Bahaya atau masalah kesehatan
yang bisa muncul dari aspek lingkungan ini :

 Tuli permanen akibat kebisingan (misalnya ruang Generator, bengkel reparasi


alat, dan lain-lain)
 Heat stress, (misalnya ruang Generator, dapur, laundry, dan lain-lain)
 Raynaud’s syndrom karena getaran (Generator, bengkel dan lain-lain)
 Terpleset atau tergelincir disarankan menggunakan sepatu safety terbaru
 Leukemi akibat radiasi (X-ray, Radioterapi dan lain-lain)
 Kelelahan mata karena pencahayaan yang kurang,
 Kecelakaan misalnya : boiler meledak, jatuh ditangga, tersekap di lift, dll

2. Aspek Kimia.

Yang termasuk dalam lingkup kerja kimiawi yaitu semua bahan kimia yang dipakai
dalam sistem kerja di lingkungan kerja yang berupa :

 Debu (asbes, berilium, biji timah putih, dan lain-lain)


 Uap (Uap logam)
 Gas (Sianida, gas asam sulfida, CO, dan lain-lain)
 Larutan (asam kuat atau basa kuat

Bahaya bahan kimia dapat datang dari :

 Desinfektans pensuci hama (misalnya ruang Bedah, Obsgyn, dan lain-lain) dapat
mengakibatkan masalah pernapasan, dermatitis
 Uap zat anaestesi (misalnya ruang Operasi) dapat menyebabkan
gangguanpernafasan
 Mercuri (Tensimeter pecah, termometer dan lain-lain) dapat mengakibatkan
kecelakaan misalnya luka.
 Debu zat kimia (Gudang obat, desinfektan dan lain-lain) dapat mengakibatkan
Masalah Pernapasan yang bisa jadi Kanker paru-paru dalam periode panjang
 Keracunan (zat desinfektan, Insektisida)
 Ledakan/kebakaran oleh zat kimia/gas O2, dan lain-lain.

3. Biologi

1. BAKTERI. Penyakit yang bisa dikarenakan oleh bakteri, misalnya : penyakit antraks,
Penyakit TBC, dll
2. VIRUS. Penyakit yang dpt dikarenakan oleh virus, misalnya : Hepatitis (nakes di RS),
Rabies (petugas laboratorium), dll
3. JAMUR, misalnya : Dermatofitosis terdapat pada pemulung, tukang bersihkan, dan
lain-lain.
4. PARASIT, misalnya : Ankilostomiasis, tripanosomiasis yang biasanya terkena oleh
pekerja diperkebunan, pertanian, kehutanan, dll

 Aspek Faal ergonomic biasanya dikarenakan oleh perlengkapan kerja yang tidak
cocok dengan ukuran badan atau anggota tubuh (tidak ergonomik). Hal
semacam ini dapat menyebabkan kelelahan dengan cara fisik dan ada keluhan-
keluhan dan masalah kesehatan, misalnya : Carpal tunnel syndrome, tendinitis,
tenosynovitis, dan lain sebagainya.
 Aspek Psikologi Yakni suasana kerja yg tidak serasi misalnya pekerjaan
monoton, gaji yg kurang, jalinan atasan-bawahan yg kurang baik, dan lain-lain.
Hal itu Dapat menyebabkan stres kerja dengan tanda-tanda psikosomatis
berbentuk mual, muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati, jantung berdebar-debar,
dan lain-lain.

2. Perilaku Pekerja

Dipengaruhi antara lain oleh pendidikan, pengetahuan, kebiasaan-kebiasaan&fasilitas


yang tersedia. Jadi erat hubungannya dengan beberapa aspek ekonomi, sosial
&budaya. Perilaku kerja akan memengaruhi kemampuan kerja, beban kerja dan cara
melakukan pekerjaan.
3. Pelayanan Kesehatan Kerja

Program Service Kesehatan Kerja, mencakup :

1. Service promotif
2. Service preventif
3. Service kuratif
4. Service rehabilitatif.
5. Aspek Genetik (Herediter)

Dibanding denganKetiga aspek yang lain aspek genetik ini sangat kecil peranannya
pada status kesehatan seseorang pekerja. Tetapi aspek genetik seorang dpt
mengakibatkan seseorang pekerja lebih rawan terserang suatu penyakit.

Anda mungkin juga menyukai