Anda di halaman 1dari 112

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di segala
bidang salah satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi yang
dilakukan di bidang kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi,
maka terjadi peningkatan usia harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan
dampak tersendiri dalam upaya peningkatan derajat/status kesehatan penduduk.
Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai
peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah merupakan hakekat
pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal,
sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut
dapat tercapai secara optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota
masyarakat bersama petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan telah diberlakukannya
UU No. 23 tahun 1992 yaitu pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap orang
berkewajiban untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
perorangan, keluarga dan lingkungan.
Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang kehidupan
mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya bidang kesehatan.
Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini telah terjadi pergeseran,
antara lain: perubahan upaya kuratif menjadi upaya preventif dan promotif, dan segi
kegiatan yang pasif menunggu masyarakat berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan
menjadi kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut berperan serta secara aktif
dalam uoaya peningkatan status kesehatannya.
Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek pelayanan
kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu dilibatkan secara lebih
aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan mengikuti seluruh kegiatan
kesehatan komunitas. Hal ini dimulai dari pengenalan masalah kesehatan sampai
penanggulangan masalah dengan melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam
masyarakat.
Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara setiap mahasiswa mampunyai satu
keluarga binaan dengan resiko tinggi sebagai kasus keluarga yang tersebar di RW II.
Pendekatan secara kelompok dilakukan dengan cara pembentukan kelompok kerja
kesehatan, pembentukan kelompok kerja lanjut usia, memberdayakan kader kesehatan
dan PKK serta mendayagunakan kelompok karang taruna. Dengan pendekatan dari
Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 1
masing-masing komponen diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih nyata kepada
masyarakat. Sedangkan pendekatan masyarakat sendiri dilakukan melalui kerjasama
yang baik dengan instansi terkait, Pokjakes dan seluruh komponen desa untuk
mengikut sertakan warga dalam upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan.
Masyarakat yang dimotori oleh Pokjakes diharapkan dapat mengenal masalah
kesehatan yang terjadi di wilayahnya, membuat keputusan tindakan kesehatan bagi
anggota keluarga/masyarakatnya, mampu memberikan perawatan, menciptakan
lingkungan yang sehat serta memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
Selain itu, selama proses belajar klinik di komunitas, mahasiswa
mengidentifikasi populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia untuk
bekerjasama dengan komunitas dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi
perubahan kemunitas dengan penerapan proses keperawatan komunitad dan
pengorganisasian komunitas. Harapan yang ada, masyarakat akan mandiri dalam upaya
meningkatkan status kesehatannya.
1.2 Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menemukan tujuan penulisan sebagai
berikut
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pengalaman praktik klinik keperawatan komunitas,
mahasiswa mampu menerapkan asuhan kepeawatan komunitas pada setiap area
pelayanan keperawatan di komunitas dengan pendekatan proses keperawatan
komunitas dan pengorganisasian komunitas.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan praktik klinik keperawatan komunitas, mahasiswa mampu:
1. Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas
2. Menentukan diagnosa kesehatan dan keperawatan komunitas untuk komunitas
yang spesifik berdasarkan analisa epidemiologi
3. Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi organisasi komunitas
dalam mengadakan perubahan serta peningkatan kesehatan komunitas
4. Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor resiko personal,
sosial dan lingkungan
5. Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk meningkatkan
kesehatan komunitas
6. Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 2


7. Mendemonstrasikan karakteristik peran profesional, berfikir kritis, belajar mandiri
dengan keterapilan komunikasi yang efektif dan kepemimpinan di dalam
komunitas.
1.3 Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan penulis di atas, ditemukan manfaat penulisan sebagai berikut :
1.3.1 Untuk Mahasiswa
1. Dapat belajar konsep konsep kesehatan komunitas dan Askep komunitas
secara nyata kepada masyarakat.
2. Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan keperawatan
komunitas
3. Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat
4. Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
1.3.2 Untuk Masyarakat
1. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari masalah
kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan yang di alami
masyarakat.
3. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan mempunyai upaya
peningkatan status kesehatan tersebut.
1.3.3 Untuk Pendidikan
1. Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi S1 Ilmu Keperwatan
STIKES ICME Jombangkhususnya di bidang keperawatan komunitas.
2. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model praktek
keperawatan komunitas selanjutnya.
1.3.4 Untuk Keperawatan
1. Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
2. Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga profesi
mampu mengembangkannya.
3. Salah satu bukti pra profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 3


Bab 2
Tinjauan Teori
2.1 Konsep Komunitas
2.1.1 Definisi
Komunitas adalah kelompok sosial yang ditentukan oleh batasan
geografi atau nilai dan interes yang umum guna menciptakan norma, nilai
dan interes yang umum guna menciptakan norma, nilai dan sosial
institusi (WHO, 1984).
Komunitas digambarkan sebagai tempat kumpul orang dan sistem
sosial. Tempat terdiri dari lingkungan fisik dan sosial, sedangkan
kumpulan orang terdiri dari gambaran populasi termesuk jumlah,
komposisi tinglat pendidikan, dan lain-lain. Dan sistem sosial terdiri dari
interaksi individu, kelompok, keluarga dan masyarakat(Saunders, 1982).
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau
saling berinteraksi. Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut
suatu sistem adat istiadat hidup tertentu yang berkesinambungan dan
terikat oleh suatu rasa identitas bersama (Koentjoraningrat, 1990).
Masyarakat atau komunitas adalah menunjuk pada bagian
masyarakat yang berempat tinggal disuatau wilayah dengan batas-batas
tertentu, dimana yang menjadi dasarnya adalah interkasi yang lebih besar
dari anggota-anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas
wilayahnya (Soedjono, Soekanto, 1992).
2.1.2 Ciri-Ciri Masyarakat Secara Umum
Menurut (Nasrul Effendi, 1990), dari berbagai pengertian diatas
maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat itu memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Interaksi diantara sesama anggota masyarakat
b. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
c. Saling tergantung satu dengan yang lainnya
d. Memiliki identitas bersama
1. Masyarakat Indonesia
Dilihat dari struktur sosial dan kebudayaan masyarakat
Indonesia dibagi dalam 3 kategori, yaitu :
a. Masyarakat Desa
1. Hubungan keluarga natara masyarakat sangat kuat
2. Percaya pada ketentuan gaib

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 5


3. Tingkat buta huruf relatif tinggi
4. Berlaku hukum tida tertulis
5. Tidak ada lembaga pendidikan khusus di bidang tekhnologi
6. Keterampilan diwariskan langsung oleh orang tua
7. Sisitem ekonomi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
b. Masyarakat Madya
1. Hubungan keluarga masih tetap kuat, dan hubungan
kemasyarakatan mulai mengendor.
2. Adat istiadat masih dihormati, dan sikapa masyarakat mulai
terbuka dari pengaruh luar
3. Timbul rasionalitas pada cara berpikir sehingga kepercayaan
terhadap kekuatan-kekuatan gaib mulai berkurang dan akan
timbul kembali apabila telah kehabisan akal.
4. Timbul lembaga pendidikan formal dalam masyarakat
terutama pendidikan dasar dan menengah
5. Tingkat buta huruf sudah mulai menurun
6. Hukum tertulis mulai mendampingi hukum tidak tertulis
7. Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada
produksi pasaran, sehingga menimbulkan deferensi dalam
struktur masyarakat karenanya uang semakin meningkat
penggunaannya.
8. Gotong Royong tradisional tinggi untuk keperluan social
dikalangan keluarga dan tetangga serta kegiatan-kegiatan
umum lainnya didasarkan upah
c. Masyarakat Modern
1. Hubungan antar manusia didasarkan atas kepentingan-
kepentingan pribadi
2. Hubungan antar masyarakat dilakukan secara terbuka dalam
suasana saling mempengaruhi
3. Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai sarana untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 6


4. Strata masyarakat digolongkan menurut profesi dan keahlian
yang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga-
lembaga keterampilan dan kejurusan.
5. Tingkat pendidikan formal dan merata
6. Hukum yang berlaku adalah hokum yang tertulis dan
kompleks
7. Ekonomi hampir seluruhnya ekonomi pasar yang didasarkan
atas pengunaan uang dan alat pembayaran lainnya
2. Ciri Masyarakat Sehat
a. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
b. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan terutama untuk ibu dan anak
c. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan
sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup
d. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan
peningkatan status social ekonomi masyarakat
e. Penurunuan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab
dan penyakit
1) Indikator Masyarakat Sehat
Menurut WHO, indikator masyarakat sehat yaitu sebagai berikut :
a. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat
meliputi :
1. Indikator Komprehensif
a) Angka kematian kasar menurun
b) Rasio angka mortalitas proporsional rendah
c) Umur harapan hidup meningkat
2. Indikator Spesifik
a) Angka kematian ibu dan anak menurun
b) Angka kematian karena penyakit menular menurun
c) Angka kelahairan menurun
3. Indikator pelayanan kesehatan
a) Rasio antara tenaga kesehatan dan jumlah penduduk
seimbang
b) Distribusi tenaga kesehatan merata

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 7


c) Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di RS,
fasilitas kesehatan lain
d) Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kesehatan.
2.2 Perawatan Kesehatan Komunitas
2.2.1 Pengertian perawatan komunitas
Perawatan kesehatan menurut Ruth B. Freeman (1961) adalah sebagai
suatu lapangan khusus di bidang kesehatan, keterampilan hubungan antar
manusia dan keterampilan erorganisasi diterapkan dalam hubungan yang
serasi kepada keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada
tenaga sosial demi untuk memelihara kesehatan masyarakat. Oleh
karenanya perawatan kesehatan masyarakat ditujukan kepada individu-
individu, keluarga, kelompok-kelompok yang mempengaruhi kesehatan
terhadap keseluruhan penduduk, peningkatan kesehatan, pemeliharaan
kesehatan, penyuluhan kesehatan, koordinasi dan pelayanan keperawatan
berkelanjutan dipergunakan dalam pendekatan yang menyeluruh terhadap
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keperawatan komunitas perlu dikembangkan di tatanan pelayanan
kesehatan dasar yang melibatkan komunitas secara aktif, sesuai
keyakinan keperawatan komunitas. Sedangkan asumsi dasar keperawatan
komunitas menurut American Nurses Assicoation (ANA, 1980)
didasarkan pada asumsi:
1. Sistem pelayanan kesehatan bersifat kompleks
2. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan
komponen pelayanan kesehatan
3. Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, dimana
hasil pendidikan dan penelitian melandasi praktek.
4. Fokus utama adalah keperawatan primer sehingga keperawatan
komunitas perlu dikembangkan di tatanan kesehatan utama.
Adapun unsur-unsur perawatan kesehatan mengacu kepada asumsi-
asumsi dasar mengenai perawatan kesehatan masyarakat, yaitu:
1. Bagian integral dari pelayanan kesehatan khususnya keperawatan
2. Merupakan bidang khusus keperawatan
3. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu
sosial (interaksi sosial dan peran serta masyarakat)
4. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 8


5. Ruang lingfkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif dengan penekanan pada upaya preventif
dan promotif.
6. Melibatkan partisipasi masyarakat.
7. Bekerja secara team (bekerjasama).
8. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan perilaku
9. Menggunakan proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah
10. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Keyakinan keperawatan komunitas yang mendasari praktik
keperawatan komunitas adalah:
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat
diterima semua orang
2. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan
dalam hal ini komunitas
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima
pelayanan perlu terjalin kerjasama yang baik
4. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat
mendukung maupun mengahambat
5. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar
tersebut, maka dapat dkembangkan falsafah keprawatan komunitas
sebagai landasan praktik keperawatan komunitas. Dalam falsafah
keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian etrhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-
sosio-kultural dan spiritual) terhadap kesehatan komunitas, dan
memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu
kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu:
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang
luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 9


2. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasrkan
kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang
sehat pada umumnya.
3. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan
dapat diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari
upaya kesehatan
4. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara berkesinambungan
6. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai
konsumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu
hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan
status kesehatan masyarakat
7. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakan secara berkesinambungan dan terus menerus
8. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri.
2.2.2 Tujuan Perawatan Kesehatan Komunitas
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi
kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga,
kelompok khusus dan msyarakat dalam hal:
1. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
2. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah
3. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
kesehatan/keperawatan
4. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi
5. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah
kesehatan/keperawatan

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 10


6. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan
7. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri
(self care).
8. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan, dan
9. Lebih spesifik lagi adalah untuk menunjang fungsi Puskesmas dalam
menurunkann angka kematian bayi, ibu dan balita serta diterimanya
norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera
10. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap
masalah kesehatan.
2.2.3 Sasaran
Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang
mempunyai masalah kesehatan/perawatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu
tersebut mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena
ketidakmampuan merawat diris endiri oleh suatu hal dan sebab, maka
akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik,
mental maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas
kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal
dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan
atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila
salah satu atau beberapa anggotat keluarga mempunyai masalah
kesehatan/keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota
keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adala kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi
yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya
adalah:
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan petumbuhannya, seperti:
a. Ibu hamil

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 11


b. Bayi baru lahir
c. Balita
d. Anal usia sekolah
e. Usia lanjut
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
a. Penderita penyakit menular, seperti: TBC, Lepra, AIDS, penyekit
kelamin lainnya.
b. Penderita dengan penyakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya.
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
a. Wanita tuna susila
b. Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
c. Kelompok-kelompok pekerja tertentu
d. Dan lain-lain
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
a. Panti wredha
b. Panti asuhan
c. Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
d. Penitipan balita
4. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan
bekerjasama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok
individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi sesama anggota masyarakat
akan muncul banyak permasalahan, baik permasalahan sosial,
kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.
2.2.4 Ruang Lingkup Perawatan Kesehatan Komunitas
Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan
mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga,

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 12


kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya
(resosialisasi).
Memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang
ditekankan adalah upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan
upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Puskesmas
maupun kunjungan rumah
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas ataupun
di rumah
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-
anggota keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau
masalah kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas
dan rumah sakit.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan
nifas.
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 13


4. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi
penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-
kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya Kusta,
TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita
Kusta, patah tulang mapun kelainan bawaan
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi
manual yang mungkin dilakukan oleh perawat
5. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adala upaya mengembalikan individu, keluarga
dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah
kelompok-kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita
suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat
khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain.
Disamping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat
menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut
dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal
ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-
batasan yang jeals dan dapat dimengerti.
2.2.5 Kegiatan Praktik Keperawatan Komunitas
Kegiatan praktik keperawatan komunitas yang dilakukan perawat
mempunyai lahan yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat
pelayanan kesehatan wilayah kerja perawat, tetapi secara umum kegiatan
praktik keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
1. Memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga,
kelompok khusus baik di rumah (home nursing), di sekolah (school health
nursing), di perusahaan, di Posyandu, di Polindes dan di daerah binaan
kesehatan masyarakat.
2. Penyuluhan/pendidikan kesehatan masyarakat dalam rangka merubah
perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Konsultasi dan pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi
4. Bimbingan dan pembinaan sesuai dengan masalah yang mereka hadapi
5. Melaksanakan rujukan terhadap kasus-kasus yang memerlukan
penanganan lebih lanjut

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 14


6. Penemuan kasus pada tingakat individu, keluarga, kelompok dan
amsyarakat
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit pelayanan kesehatan
8. Melaksanakan asuhan keperawatan komuniti, melalui pengenalan masalah
kesehatan masyarakat, perencanaan kesehtan, pelaksanaan dan penilaian
kegiatan dengan menggunakan proses keperawatan sebagai suatu usaha
pendekatan ilmiah keperawatan.
9. Mengadakan koordinasi di berbagai kegiatan asuhan keperawatan
komuniti
10. Mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan instansi
terkait.
11. Memberikan ketauladanan yang dapat dijadikan panutan oleh individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang berkaitan dengan keperawatan
dan kesehatan.
2.2.6 Model Pendekatan
Pendekatan yang digunakan perawat dalam memecahkan masalah
kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat secara keseluruhan adalah pendekatan pemecahan masalah
(problem solving approach) yang dituangkan dalam proses keperawatan
dengan memanfaatkan pendekatan epidemiologi yang dikatkan dengan upaya
kesehatan dasar (PHC).
Pendekatan pemecahan masalah dimaksudkan bahwa setiap masalah
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan masyakrakat akan
dapat diatsi oleh perawat melalui keterampilan melaksanakan intervensi
keperawatan sebagai bidang keahliannya dalam melaksanakan profesinya
sebagai perawat kesehatan masyarakat.
Bila kegiatan perawatan komunitas dan keluarga menggunakan
pendekatan terhadapat keluarga binaan disebut dengan family approach, maka
bila pembinaann keluarga berdasarkan atas seleksi kasus yang datang ke
Puskesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut disebut dengan case
approach, sedangkan bila pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
pendekatan yang dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui survei
mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat disebut community
approach.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 15


2.2.7 Metode
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat,
metode yang digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan
ilmiah di dalam bidang keperawatan, melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Pengkajian
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan perawat kesehatan masyarakat
dalam mengkaji masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat adalah:
a. Pengumpulan Data
Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan
menggunakan instrumen pengumpulan data dalam menghimpun
informasi.
Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta
faktor lingkungannya. Elemen pengkajian komunitas menurut
Anderson dan MC. Forlane (1958) terdiri dari inti komunitas, yaitu
meliputi demografi; populasi; nilai-nilai keyakinan dan riwayat
individu termasuk riwayat kesehatan. Sedangkan faktor lingkungan
adalah lingkungan fisik; pendidikan; keamanan dan transportasi;
politik dan pemerintahan; pelayanan kesehatan dan sosial;
komunikasi; ekonomi dan rekreasi.
Hal diatas perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang sesuai
dan efektif dalam langkah-langkah selanjutnya.
b. Analisa Data
Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah
diperoleh dan disusun dalam suatu format yang sistematis. Dalam
menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis.
Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor
stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di
komunitas. Selanjutnya dirumuskan maslah atau diagnosa
keperawatan. Menurut Mueke (1987) maslah tersebut terdiri dari:
a) Masalah sehat sakit
b) Karakteristik populasi
c) Karakteristik lingkungan

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 16


2. Perumusan Masalah dan Diagnosa Keperawatan/Kesehatan
Kegiatan ini dilakukan diberbagai tingkat sesuai dengan urutan
prioritasnya. Diagnosa keperawtan yang dirumuskan dapat aktual,
ancaman resiko atau wellness.
Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat antara
lain:
a. Masalah yang ditetapkan dari data umum
b. Masalah yang dianalisa dari hasil kessenjangan pelayanan kesehatan
Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk enentukan tindakan
yang lebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam
kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan:
a. Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat
b. Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat
c. Kemampuan dan sumber daya masyarakat
d. Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat
Kriteria skala prioritas:
a. Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan emosi
masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya
untuk segera ditanggulangi.
b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu kurun
waktu tertentu
c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat
d. Kemungkinan masalah untuk dapat dikelola dengan mempertimbangkan
berbagai alternatif dalam cara-cara pengelolaan masalah yang
menyangkut biaya, sumber daya, srana yang tersedia dan kesulitan yang
mungkin timbul (Effendi Nasrul, 1995).
3. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:
a. Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan
b. Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan
c. Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan
dilakukan.
4. Pelaksanaan

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 17


Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan
melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya
dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi. Hal-
hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan perawatan
kesehatan masyarakat adalah:
a. Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan
instansi terkaitMengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
b. Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat
Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan
komunitas terdiri atas:
a. Pencegahan Primer
Pencegahan yang terjadi sebelum sakit atau ketidak fungsinya dan
diaplikasikannya ke dalam populasi sehat pada umumnya dan
perlindungan khusus terhadap penyakit.
b. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa diri dan intervensi yang
tepat untuk menghambat proses patologis, sehingga memprependek
waktu sakit dan tingkat keparahan.
c. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dimulai pad saat cacat atau terjadi
ketidakmampuan sambil stabil atau menetap atau tidak dapat
diperbaiki sama sekali. Rehabilitasi sebagai pencegahan primer lebih
dari upaya menghambat proses penyakit sendiri, yaitu mengembalikan
individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari
ketidakmampuannya.
5. Penilaian/Evaluasi
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program
kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah masukan (input),
pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output).
Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan
dicapai, sesuai dengan perencanaan yang telah disusun semula. Ada 4
dimensi yang harus dipertimbangkan dalam melaksanakan penilaian,
yaitu:
a. Daya guna
b. Hasil guna

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 18


c. Kelayakan
d. Kecukupan
Fokus evaluasi adalah:
a. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan
b. Perkembangan atau kemajuan proses
c. Efisiensi biaya
d. Efektifitas kerja
e. Dampak: apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam rangka
waktu berapa?
Perubahan ini dapat diamati seperti gambar dibawah ini:

Keterangan:
: peran masyarakat
: peran perawat
Gambar diatas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien dalam
menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat lebih besar
daripada klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar daripada perawat.
Tujuan akhir perawatan komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait
dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan
yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan
adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu melalui proses keperawatan
2.3 Konsep Pukesmas
2.1.1 Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan ,serta pusat pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menyelengarakan kegiatan secara menyeluruh ,
terpadu dan kesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat
tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Azrul azwar (1980), puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi
fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 19


kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk
usaha-usaha kesehatan pokok.
Departemen Kesehatan RI (1987), puskesmas adalah sebagai pusat
pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina
kesehatan masyarakat serta menyelengarakan pelayanan kesehatan
tedepan dan terdekat dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok
yang menyeluruh dan terpandu di wilayah kerja.
1. Fungsi puskesmas
a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di
wilayahnya.
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam
rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk
melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya
sendiri
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien.
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan tehnik materi
dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada
masyarakat.
4. Memberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanakan program puskesmas
2. Visi Puskesmas
Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin di capai
melalui pembangunan pusat kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Masyarakat hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat
b. Memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata
c. Memiliki derajat kesehatan yang setimgi-tinginya di seluruh
wilayah republic Indonesia
3. Misi Puskesmas

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 20


Misi puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan yang dapat
dilakukan melalui berbagai upaya di antaranya adalah:
a. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa
b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
c. Mengadakan peralatan dan obat-obatan yang di sesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat
d. Mengembangkan pembangunan kesehatan masyarakat
desa(PKMD)
4. Strategi
Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehatan
adalah melalui pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh secara
pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang
menyeluruh.
5. Kegiatan pokok PUSKESMAS
Berdasarkan Buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru
ada 20 usaha pokok kesehatan yang dapat di lakukan oleh
puskesmas.. Usaha pokok kesehatan sangat tergantung pada factor
tenaga , sarana dan prasarana , biaya yang tersedia , serta
kemampuan menegemen dari tiap-tiap puskesmas berikut ini adalah
kegiatan pokok puskesmas:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak
1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu
menyusui, bayi, anak balita, dananak pra sekolah.
2. Memberikan nasihat tentang makanan guna mencegah gizi
buruk.
3. Imunisasi
4. Pemberian nasihat mengenai perkembangan anak dan cara
menstimulasinya
5. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah
untuk penyakit ringan
b. Upaya keluarga berencana
1. Mengadakan kursus keluarga berencana untuk para ibu dan
calon ibu yang mengunjungi KIA
2. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang
kemudian akan bekerja sebagai pengerak calon peserta
keluarga berencana

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 21


3. Memasang IUD , cara-cara penggunaan pil, kondom dengan
member sarannaya.
4. Upaya perbaikan gizi
1) Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi
2) Mengembangkan program perbaikan gizi
3) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat
5. Upaya kesehatan lingkungan
Kegiatan – kegiatan utama kesehaatan lingkungan yang
dilakukan staf puskesmas di antaranya adalah:
1) Penyehatan air bersih
2) Penyehatan pembuangan kotoran
3) Penyehatan lingkungan perumahan
4) Penyehatan air buangan/limbah
5) Pengawasan sanitasi tempat umum
6) Penyehatan makanan dan minuman
7) Pelaksanaan peraturan perundangan
6. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
1) Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
2) Melaporkan kasus penyakit menular
3) Menyelidiki benar atau tidak laporan yang masuk
4) Tindakan permulaan untuk menahan penyakit menular
5) Menyembuhkan penderita hingga tidak lagi menjadi
sumber penyakit
6) Pemberian imunisasi
7) Pemberantasan vector
8) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

7. Upaya penggobatan
1) Melaksanakan diagnosis sedini mungkin melalui
pengkajian riwayat penyakit, mengadakan pemeriksaan
fisik, mengadakan pemeriksaan laboraatorium, dan
membuat diagnosis
2) Melaksanakan tindakan pengobatan
3) Melakukan upaya rujukan
8. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 22


1) Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas
di klinik , rumah,dan kelompok-kelompok masyarakat
2) Di tinggkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan
tersendiri, tetapi di tinggkat kabupaten di adakan tenaga-
tenaga coordinator penyuluhan kesehatan
6. Peran Puskesmas
Dalam kontek otonomi daerah saat ini, puskesmas
mempunyai peran yang sangat viltal. Sebagai institusi pelaksana
teknis, puskesmas di tuntut memiliki kemampuan manajerial dan
wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan.
Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk keikutsertaan untuk
menentukan kebijakan daerah melalui system perencanaan yang
matang , tata laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta system
evaluasi dan pemantauan yang akurat.puskesmas juga di tuntut
dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan
pelayanan kesehatan secara kompeherensif dan terpadu
7. Wilayah kerja puskesmas
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau
sebagian dari kacamata. Factor kepadatan penduduk , luas daerak
geografis dan keadaan infra struktur lainya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat pemerintah dearah tingkat II ,
sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas di tetapkan oleh
Bupati, mendengar saran teknis dari kantor Wilayah Departemen
Kesehatan Provinsi. Di kota besar wilayah kerja biasa satu
kelurahan. Sedangkan puskesmas di ibu kota kecamatan merupakan
puskesmas rujukan yang berfungsi sebagai pusat rujukan dari
puskesmas kelurahan yang juga mempunyai fungsi koordinasi.
Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata- 30
ribu penduduk setiap puskesmas
8. Fasilitas penunjang
Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan , maka
puskesmas perlu di tunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang
lebih sederhana yang di sebut puskesmas pembantu dan puskesmas
keliling

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 23


a. Puskesmas pembantu
Puskesmas pembantu lebih sering disebut Pustu atau Pusban,
merupakan unit pelayanan kesehatan yang sederhana yang
berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan puskesmas sebagai ruang lingkup
wilaya yang kecil.
b. Puskesmas keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan
keliling yang di lengkapi dengan kendaraan bermotor roda dua
atau prahu motor, peralatan kesehatn , peralatan komunikasi,
serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas dalam
wilayah yang belum terjangkau oleh pelayanan
kesehatan.Kegiatan pelayanan kesehatan adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di
daerah terpencil atau daerah yang sulit di jangkau oleh
pelayanan kesehatan
2. Melakukan penyelidikan tentangkejadian luar biasa
3. Dapat dipergunakan sebagai alat trasfortasi penderita
dalam rangka rujukan bagi kasus darurat
4. Melakukan penyuluhan kesehtan dengan menggunakan
alat audio visual.
c. Bidan desa
Setiap daerah pasti di sediakan seorang bidan yang
bertangung jawab langsung kepada kepala kesehatan. Wilayah
kerja bidan desa adalah satu desa dengan jumlah penduduk
rata-rata 3000 jiwa. Tugas bidan desa adalah membina peran
serta masyarakat melalui pembinaan posyandu dan pembinaan
kelompok desa dasawarsa serta pertolongan persalinan di
rumah penduduk.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 24


BAB 3
PENGKAJIAN KOMUNITAS

Asuhan keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa


kelompok 1 S1 Keperawatan semeseter 7A melalui praktik keperawatan di
masyarakat berlangsung mulai dari Tanggal 3 Desember 2018 s/d 8 Desember
2018 Praktik Keperawatan Komunitas ini dilakukan di dusun Mindi desa
Mundusewu Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
3.1. Tahap Persiapan
1. Persiapan tim mahasiswa
Tahap persiapan ini merupakan tahap awal pra praktik klinik/terjun
ke lapangan, berbagai kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara
lain:
a. Pembekalan
Pembekalan dilakukan pada taggal 3 Desember 2018 pukul
10.00-13.00 WIB di Balai Desa Mundusewu oleh pembimbing
praktik komunitas Dr Hariyono S, Kep. M,Kep. Materi yang
diberikan adalah tentang mekanisme perijinan, dan peraturan-
peraturan bagi mahasiswa praktik dan tugas yang harus diselesaikan.
b. Pengorganisasian Kelompok
Mempermudah pelaksanaan praktik dan sebagai penanggung
jawab kegiatan praktik dari mahasiswa, maka dibentuk organisasi
kelompok.
a) Ketua Kelompok : Aggy bintara
b) Wakil Kelompok : Ahmad Bebi Waluyo
c) Sekretaris :
1. Disca putri
2. Fathiya Ni’mah
d) Bendahara :
1. Zahratul mauedah
2. Eka Nurul Hidayanti

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 30


e) Kelompok Kerja :
a) Kia :
1. Ayu Wulandari
2. Kurnia putrid
3. Bayu Tri
b) Lansia :
1. Sri Retno Handayani
2. Martha Permadi
c) Kesling :
1. Saadatul
2. deny
d) Remaja :
1. Ayu Wulandari
2. Mia ayu Lestari

c. Persiapan Administrasi
Sebagai langkah selanjutnya, dipersiapkannya administrasi
untuk mengadakan konsolidasi dan perijinan kepada instansi terkait.
Surat perijinan diperoleh dari pendidikan yang harus disampaikan ke
Kecamatan Bareng , Kelurahan Mundusewu dan Dusun Mindi.
Selain itu, disusunlah administrasi untuk keperluan praktik dari
mahasiswa sendiri, yaitu format pengkajian kesehatan komunitas,
format asuhan keperawatan keluarga, administrasi kesekretariatan
dan administrasi keuangan.
d. Konsolidasi
Konsolidasi dan kerjasama dengan berbagai instansi terkait
dilakukan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 03-05 Desember 2018
dengan mengajukan permohonan ijin dan kerjasama kepada camat
Bareng, Balai desa Mundusewu dan Lurah Mudusewu dusun Mindi.
Selanjutnya, secara resmi mahasiswa diterjunkan pada tanggal 5
Desember 2018 di wilayah RW I dusun Mindi desa Mundusewu

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 31


Kelurahan Bareng kecamatan Bareng kabupaten Bareng yang
meliputi RT 01-02 sebagai wilayah binaan mahasiswa S1
keperawatan Angkatan 2015 Kelompok 1 Gerbong 1 melalui
perijinan Ketua RW I dusun mindi
e. Orientasi dan Analisa Situasi
Orientasi dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:
a) Pembekalan yang diberikan oleh Bidan Desa dan kepala Dusun
Ibu Rini Pertemuan antara ketua RW I dengan perwakilan
mahasiswa dilakukan di rumah Ibu bidan Ibu Firoh pada tanggal
03 Desember 2018 pukul 19.00-20.30 WIB. Ketua RW I dusun
Mindi menerima kehadiran mahasiswa dan mahasiswa
menyampaikan maksud dan tujuan praktik klinik keperawatan
komunitas yang akan dilaksanakan. Ketua RW I memberikan
gambaran tentang keadaan lingkungan RW I secara umum dan
status kesehatan warga RW I.
b) Orientasi dan analisa situasi selanjutnya dilakukan oleh
mahasiswa sendiri dengan membagi mahasiswa dalam 2
kelompok kecil sesuai dengan jumlah RT, dan dilakukan
pengenalan lingkungan oleh mahasiswa sendiri.
c) Pembukaan dilakukan sebagai bentuk pertemuan pertama kali
memasuki daerah binaan dan berinteraksi dengan warga.
Perencanaan dan pelaksanaannya dapat dilihat pada uraian tahap
pelaksanaan kegiatan.
2. Persiapan lapangan
…………………….
3.2. Tahap Pengkajian
3.2.1 Data Umum
a. Geografi
Geografi : Luas m2
Wilayah Dusun Jabaran mempunyai 3 RT dan 1 RW
Batas Wilayah:

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 32


1) Utara : Dusun Mindi
2) Selatan : Dusun Banyu Urip
3) Timur : Desa Pakel
4) Barat :Desa Kebun Suruh Kebondalem

b. Denah Wilayah

Gambar 3.1 : denah wilayah desa bareng


c. Demografi
Wilayah Dusun Jabaran Desa Bareng memiliki 1 RW dan 2
RT dengan:
1) Jumlah penduduk : 513 jiwa
2) Jumlah KK : 170 KK
3) Komposisi Penduduk
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan
bservasi terlihat pada diagram berikut :
4) Komposisi Penduduk
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara dan
observasi terlihat pada diagram berikut :

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 33


a) Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018

Proporsi Jumlah Penduduk


Di Dusun Mindi Berdasarkan
Jenis Kelamin

Perempuan Laki-laki Laki-laki


(260 orang) (253 Perempuan
51% orang
49%

Sumber data : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.2 : Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018
Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin diatas
didapatkan sebagian besar di Dusun Mindi, Desa Mundusewu,
Kec Bareng Kab Jombang berjenis kelamin perempuan dengan
presentase sebesar 51% .

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 34


b) Proporsi Penduduk Berdasarkan Usia di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018

Proporsi Penduduk Berdasarkan


Usia di Dusun Mindi
1 orang 18 orang
0% 66 orang
70 orang 3%
13% 0 < 5 tahun
14%
5 < 13 tahun
41 orang
13 < 18 tahun
8%
114 orang 18 < 45 tahun
22%
203 orang 45 < 60 tahun
40% 60 < 90 tahun
90 > tahun

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.3 Proporsi Penduduk Berdasarkan Usia di Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
Proporsi Penduduk Berdasarkan Usia diatas didapatkan
sebagian besar warga Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec
Bareng Kab Jombang adalah usia 13 < 18 tahun dengan
prosentase 40%,

c) Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dalam KK di Dusun


Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 35


Proporsi Penduduk Berdasarkan
Hubungan dalam KK di Dusun
Mindi
170 orang
33%
Kepala Keluarga
343 orang
Anggota Keluarga
67%

Sumber data : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.4 Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dalam KK di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018
Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan dalam KK
didapatkan Sebagian besar penduduk di Dusun Mindi,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018 adalah anggota
keluarga dengan prosentase sebesar 67 %.

d) Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Kawin di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 36


Proporsi Penduduk Berdasarkan
50 Status Kawin di Dusun Mindi
orang
10%

Kawin
Tidak Kawin
192 orang 271 orang
37% 53% Janda/Duda

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.5 Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Kawin di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018

Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Kawin didapatkan


warga di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018 kawin dengan prosentase sebesar
53%.

e) Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama di Dusun Mindi, Desa


Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 37


Proporsi Penduduk Berdasarkan
Hindu
Agama di Dusun Mindi
0% Budha Khonghucu
0% 0%

Islam
123 orang Kristen
24%
Hindu
390 orang
Budha
76%
Khonghucu

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.6 Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama di Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama didapatkan hampir
seluruh penduduk di Dusun Mindi, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018 beragama islam dengan prosentase
sebesar 76%.

f) Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku di Dusun Mindi, Desa


Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018

Proporsi Penduduk Berdasarkan suku di


0 orang
Dusun Mindi
0 orang
0% 0%

Jawa
513 orang
100% Madura
Lainnya

Sumber : Dusun Mindi 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 38


Gambar 3.7 Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku di Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku didapatkan
seluruhnya penduduk di Dusun Mindi, Desa Mundusewu,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018 bersuku jawa
dengan prosentase sebesar 100%.

g) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018

Proporsi Penduduk Berdasarkan


Pendidikan di Dusun Mindi
29 orang Tidak Sekolah
2 orang 6%
0% 13 orang
3% TK

23 SD
57 orang orang
11% 4%
SMP
27
orang SMA
5%
5
357 orang
orang PT
70%
1%
0
orang Non Formal
0%
Tidak Sedang Sekolah

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.8 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 39


Proporsi Penduduk Berdasarkan pendidikan didapatkan
hampir seluruhnya penduduk di Dusun Mindi, Desa Mundusewu,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018 berpendidikan
Tidak Sedang Sekolah dengan prosentase sebesar 70%.

h) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018

Proporsi Penduduk Berdasarkan


Pendidikan Pns/
di Dusun Mindi
Tni/Polri
1%

Pegawai
Swasta
19%

Lainnya Wiraswasta
49% 7%

Petani
17%

Buruh Tani
Tidak Bekerja nelayan 0%
7% 0%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 9 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan didapatkan
hampir setengahnya penduduk di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
memiliki pekerjaaan lainnya dengan prosentase sebesar 49%.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 40


i) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan (Per KK) di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018

Proporsi Penduduk Berdasarkan


Pendapatan (Per KK) di Dusun Mindi

12%

35%
< 1 Juta
1 - < 3 Juta
3 Juta >
53%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 10 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan (Per KK) di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan (Per KK)
didapatkan sebagian penduduk di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
berpendapatan 1 - < 3jt dengan prsentase sebesar 53%.

j) Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran (Per KK) di


Dusun Mindi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 41


Proporsi Penduduk Berdasarkan
Pengeluaran (Per KK) di Dusun Mindi

6%

29%
< 1 Juta
1 - < 3 Juta
3 Juta >
65%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 11 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)
di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)
didapatkan sebagian besar penduduk di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
berpengeluaran 1 - < 3jt dengan prosentase sebesar 63%.

k) Proporsi penduduk berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir di


Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 42


Proporsi penduduk berdasarkan
penyakit 6 bulan terakhir di
Dusun Mindi

24% 27% Kolesterol


Asam Urat
Hipertensi
16%
Rheumatik
33%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 12 Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendapatan (Per KK) di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018
Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir
didapatkan hampir sebagian penduduk di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
menderita penyakit asam urat dengan prosentase sebesar 30%.

3.2.2 Data Khusus


a. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Hasil pengolahan data yang berdasarkan angket, wawancara
dan observasi terlihat pada diagram berikut :
1) Pasangan Usia Subur
a. Proporsi Pasangan Usia subur Berdasarkan Jenis KB di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab.
Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 43


Proporsi Pasangan Usia subur
Berdasarkan Jenis KB di Dusun Mindi
1orang 0 orang
2% 0%
0
orang
1 0% 7 orang
orang 13% IUD
2% 16 orang
Pil
29%
Suntik
Kondom
Implan
MOW
30 orang MOP
54%

Sumber : Desa Mindi 2018


Gambar 3. 13 Proporsi Pasangan Usia subur Berdasarkan Jenis
KB di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab.
Jombang Tahun 2018
Proporsi Pasangan Usia subur Berdasarkan Jenis KB
didapatkan hampir separuh PUS di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018
mengikuti program KB Suntik dengan prosentase 54%.

b. Proporsi Pasangan Usia Subur berdasarkan Ada Tidaknya


Keluhan Selama Mengikuti Program KB di Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab Jombang Tahun 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 44


Proporsi Pasangan Usia Subur
berdasarkan Ada Tidaknya Keluhan
Selama Mengikuti Program KB di
Dusun Mindi

14 orang
25% ya

41 orang tidak
75%

Sumber : Desa Mindi 2018


Gambar 3. 14 Proporsi Pasangan Usia Subur berdasarkan Ada
Tidaknya Keluhan Selama Mengikuti Program KB di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi Pasangan Usia Subur berdasarkan Ada
Tidaknya Keluhan Selama Mengikuti Program KB
didapatkan hampir seluruh PUS di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018
tidak mempunyai keluhan yaitu dengan prosentase 75%.

c. Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Alasan Tidak


Mengikuti KB di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec.
Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 45


Proporsi Pasangan Usia Subur
Berdasarkan Alasan Tidak
Mengikuti KB di Dusun Mindi

26%
37% takut
dilarang
lainnya

37%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.15 Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Alasan
Tidak Mengikuti KB di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec.
Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Alasan
Tidak Mengikuti KB didapatkan hampir sebagian PUS di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab.
Jombang Tahun 2018 alasan tidak mengikuti KB karena
dilarang dan lainnya yaitu dengan prosentase 37%.
d. Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Penyakit
Kelamin di Dusun Mindi,Desa Mundusewu, Kec. Bareng,
Kab. Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 46


Proporsi Pasangan Usia Subur
Berdasarkan Penyakit Kelamin di
Dusun Mindi

0%
0% Gonore
Sifilis
HIV
Lainnya
0%
Sehat
100%
0%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 16 Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan
Penyakit Kelamin di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec Bareng,
Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi Pasangan Usia Subur Berdasarkan Penyakit
Kelamin didapatkan tidak ada yang menderita penyakit
kelamin dengan persentase 100%
.
2) Ibu hamil
a. Proporsi ibu hamil berdasarkan ANC di Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018

Proporsi ibu hamil berdasarkan


ANC di Dusun Mindi
0%
0%

Rutin
Tidak rutin
Tidak pernah
3 orang
100%

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 47


Sumber : Dusun Mindi 2018
Gambar 3. 17 Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan ANC di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi ibu hamil Berdasarkan ANC didapatkan hampir
seluruh ibu hamil rutin melakukan pemeriksaan ANC
dengan peresentase 100%.

b. Proporsi ibu hamil berdasarkan Imun TT di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018

Proporsi ibu hamil


berdasarkan Imun TT di
Dusun Mindi
0%

lengkap
tidak lengkap
3 orang
100%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 18 Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Imun TT di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018.

Proporsi ibu hamil Berdasarkan imun TT di Dusun


Mindi didapatkan hampir seluruh ibu hamil lengkap
mendapatkan imun TT dengan peresentase 100%.

c. Proporsi ibu hamil berdasarkan Buku KIA di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 48


Proporsi ibu hamil
berdasarkan Buku KIA di
Dusun Mindi
0%

Punya
Tidak Punya
3 orang
100%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 18 Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Buku KIA di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang
Tahun 2018.

Proporsi ibu hamil Berdasarkan buku KIA di Dusun


Mindi didapatkan hampir seluruh ibu hamil punya dengan
peresentase 100%.

d. Proporsi ibu hamil berdasarkan Pil Fe di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018

Proporsi ibu hamil


berdasarkan Pil Fe di Dusun
Mindi
0%
0%

Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah
3 orang
100%

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 49


Sumber : Dusun Mindi 2018
Gambar 3. 18 Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Pil Fe di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun
2018.

Proporsi ibu hamil Berdasarkan pil Fe di Dusun Mindi


didapatkan hampir seluruh ibu hamil rutin mendapatkan
dengan peresentase 100%

e. Proporsi ibu hamil berdasarkan keluhan di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018

Proporsi ibu hamil berdasarkan


keluhan di Dusun Mindi
0%

1 orang Anemia
33% Pre Eklamsi
Lainnya
2 orang
67% Tidak Ada Keluhan
0%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 18 Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Keluhan di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun
2018.

Proporsi ibu hamil Berdasarkan Keluhan di Dusun


Mindi didapatkan hampir seluruh ibu hamil tidak punya
dengan peresentase 67%.
f. Proporsi ibu hamil berdasarkan gizi di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 50


Proporsi ibu hamil
berdasarkan gizi di Dusun
Mindi
0%

0%
Baik
Cukup
Kurang
3 orang
100%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 18 Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Gizi di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun
2018.

Proporsi ibu hamil Berdasarkan Gizi di Dusun Mindi


didapatkan hampir seluruh ibu hamil gizinya baik dengan
peresentase 100%

g. Proporsi Ibu Hamil berdasarkan Rencana Lahir di Dusun


Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang
Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 51


Proporsi Ibu Hamil
berdasarkan Rencana Lahir di
Dusun Mindi
0%

Spontan
SC
3 orang
100%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 18 Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Rencana Lahir di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang
Tahun 2018.

Proporsi ibu hamil Berdasarkan Rencana Lahir di Dusun


Mindi didapatkan hampir seluruh ibu hamil tidak punya
dengan peresentase 100%

h. Proporsi ibu hamil berdasarkan Penolong di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018

Proporsi ibu hamil


berdasarkan Penolong di
Dusun Mindi, Desa
0%

1 orang Dokter
33%
Bidan
2 orang Dukun
67%

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 52


Sumber : Dusun Mindi 2018
Gambar 3. 18 Proporsi Ibu Hamil Berdasarkan Penolong di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun
2018.

Proporsi ibu hamil Berdasarkan Penolong di Dusun


Mindi didapatkan hampir seluruh ibu hamil ditolong bidan
dengan peresentase 67%.

3) Bufas/buteki
a. Proporsi bufas/buteki berdasarkan produksi ASI di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng Kab. Jombang
Tahun 2018

Proporsi bufas/buteki
berdasarkan produksi ASI di
Dusun Mindi

3 orang
100%
Tidak Lancar
Lancar

0%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 19 Proporsi Bufas/Buteki berdasarkan produksi ASI di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng Kab.
Jombang 2018
Proporsi bufas/buteki berdasarkan produksi ASI di Dusun
Mindi didapatkan hampir seluruh bufas/buteki Lancar
dengan persentase 100%.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 53


b. Proporsi bufas/buteki berdasarkan keluhan produksi ASI di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng Kab.
Jombang Tahun 2018

Proporsi bufas/buteki
berdasarkan keluhan
produksi ASI di Dusun Mindi
0%

Ya
Tidak
3 orang
100%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.20 Proporsi bufas/buteki berdasarkan keluhan produksi
ASI di Dusun Mindi, Desa Mundusewu Kec. Bareng Kab. Jombang
2018
Proporsi bufas/buteki berdasarkan keluhan produksi Asi
di Dusun Mindi didapatkan data seluruh bufas/buteki tidak
memiliki keluhan.

4) Balita
a. Proporsi balita berdasarkan BB di KMS Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 54


Proporsi balita berdasarkan
BB di KMS Dusun Mindi
0%

3 Orang
17%
Hijau
Kuning
Merah
15 orang
83%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.21 Proporsi balita berdasarkan BB di KMS
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab.
Jombang Tahun 2018
Proporsi balita berdasarkan BB di KMS didapatkan
hampir seluruhnya balita Dusun Mindi, Kec. Bareng Kab.
Jombang Tahun 2018 memliki berat badan di KMS hijau
yaitu sebnyak 83%.

b. Proporsi balita berdasarkan ASI Eksklusif di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 55


Proporsi balita berdasarkan
ASI Eksklusif di Dusun Mindi

11%

Ya
Tidak

89%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.22 Proporsi balita berdasarkan ASI Eksklusif Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi balita berdasarkan ASI Eksklusif didapatkan
sebagian besar balita Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec.
Bareng Kab. Jombang Tahun 2018 minum ASI sebanyak
89%.
c. Proporsi balita berdasarkan Imunisasi Dasar Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2018

Proporsi balita berdasarkan


Imunisasi Dasar Dusun Mindi
0%

11%

Lengkap
Belum lengkap
Tidak Lengkap

89%

Sumber : Dusun Mindi 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 56


Gambar 3.23 Proporsi balita berdasarkan Imunisasi Dasar Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi balita berdasarkan Imunisasi dasar didapatkan
sebagian besar balita Dusun Mindi, Kec. Bareng Kab.
Jombang Tahun 2018 berstatus imunisasi lengkap dengan
prosentase 89%.

d. Proporsi balita berdasarkan Posyandu Dusun Mindi, Desa


Mundusewu, Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2018

Proporsi balita berdasarkan


Posyandu Dusun Mindi
0%
0%

Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah

100%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 24 Proporsi balita berdasarkan Posyandu
Dsusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng Kab.
Jombang Tahun 2018
Proporsi balita berdasarkan Posyandu didapatkan hampir
seluruh balita Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec.
Bareng Kab. Jombang Tahun 2018 rutin mengikuti
posyandu dengan prosentase 100%.

e. Proporsi balita berdasarkan Pemberian Vitamin A Dusun


Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng Kab. Jombang
Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 57


Proporsi balita berdasarkan
Pemberian Vitamin A Dusun
Mindi
0%

11%
Rutin
Tidak Rutin
Tidak Pernah
89%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.25 Proporsi balita berdasarkan Pemberian
Vitamin A Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec.
Bareng Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi balita berdasarkan Pemberian Vitamin A
didapatkan hampir seluruh balita Dusun Mindi, Kec.
Bareng Kab. Jombang Tahun 2018 rutin mengikuti
pemberian Vitamin A dengan prosentase 89%.

f. Proporsi balita berdasarkan pemberian MPASI Dusun


Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng Kab. Jombang
Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 58


Proporsi balita berdasarkan
pemberian MPASI Dusun
Mindi
6%

< 6 Bulan
> 6 Bulan

94%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.26 Proporsi balita berdasarkan pemberian Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi balita berdasarkan pemberian MPASI didapatkan
setengah balita Dusun Mindi, Kec. Bareng Kab. Jombang
Tahun 2018 diberikan MPASI > 6 bulan dengan prosentase
94%.

b. Anak dan Remaja


1) Anak usia sekolah
a. Proporsi Anak Usia Sekolah berdasarkan Status
Kesehatan Gizi Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec.
Bareng Kab. Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 59


Proporsi Anak Usia Sekolah
berdasarkan Status Kesehatan
Gizi Dusun Mindi
0%

33% Baik
Cukup

67% Kurang

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 27 Proporsi Anak Usia Sekolah berdasarkan Status
Kesehatan Gizi Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng
Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi Anak Usia Sekolah berdasarkan Status
Kesehatan Gizi didapatkan sebagian besar anak usia
sekolah Dusun Mindi, Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun
2018 memiliki status gizi baik dengan prosentase 67 %.

b. Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Imunisasi Dasar


Lengkap Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng
Kab. Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 60


Proporsi Anak Usia Sekolah
Berdasarkan Imunisasi
Dasar Lengkap Dusun Mindi

9%

Lengkap
Tidak Lengkap

91%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.28 Proporsi Anak Usia Sekolah
Berdasarkan Imunisasi Dasar Lengkap Dusun Mindi,
Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Imunisasi
Dasar Lengkap didapatkan hampir seluruhnya anak usia
sekolah Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng
Kab. Jombang Tahun 2018 memiliki status imunisasi
lengkap dengan prosentase 91%.

c. Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Kerutinan


Menggosok Gigi Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec.
Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 61


Proporsi Anak Usia Sekolah
Berdasarkan Kerutinan
Menggosok Gigi Dusun Mindi
0%

12%
Rutin
Tidak rutin
Tidak pernah
88%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.29 Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan
Kerutinan Menggosok Gigi Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec.
Bareng Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Kerutinan
Menggosok Gigi didapatkan sebagian besar anak usia
sekolah Dusun Mindi Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun
2018 tidak rutin menggosok gigi dengan prosentase 88 %.

d. Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah


Tidaknya Mengalami Sakit Gigi Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 62


Proporsi Anak Usia Sekolah
Berdasarkan Pernah Tidaknya
Mengalami Sakit Gigi Dusun Mindi

23%

Ya
Tidak

77%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.30 Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah
Tidaknya Mengalami Sakit Gigi di Dusun Mindi Kec. Bareng
Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah
Tidaknya Mengalami Sakit Gigi didapatkan sebagian
besar anak usia Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec.
Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018 tidak pernah
mengalami sakit gigi dengan prosentase 77%.

e. Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah


Tidaknya Tidak Naik Kelas Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 63


Proporsi Anak Usia Sekolah
Berdasarkan Pernah Tidaknya Tidak
Naik Kelas Dusun Mindi
5%

Pernah
Tidak pernah

95%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 31 Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah
Tidaknya Tidak Naik Kelas Dusun Mindi, Desa Mundusewu,
Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Pernah
Tidaknya Tidak Naik Kelas didapatkan hampir seluruhnya
anak usia sekolah Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec.
Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018 dengan prosentase
95%.

2) Remaja
a. Proporsi Remaja berdasarkan Jenis kenakalan Remaja
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab.
Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 64


Proporsi Remaja berdasarkan
Jenis kenakalan Remaja
Dusun Mindi
Merokok
Napza
36% 30%
Miras
Seks bebas
12% Geng Motor
0%
18% Tidak ada
4%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.32 Proporsi Remaja berdasarkan Jenis kenakalan
Remaja Dusun Mindi Kec. Bareng Kab. Jombang Tahun 2018
Proporsi Remaja berdasarkan Jenis kenakalan Remaja
didapatakan hampir sebagian remaja Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kec. Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018
tidak ada yang terlibat kenakalan remaja dengan
prosentase 36%.

b. Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan Berorganisasi


Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng, Kab.
Jombang Tahun 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 65


Proporsi Remaja Berdasarkan
Keaktifan Berorganisasi
Dusun Mindi

41% Aktif
Tidak Aktif
59%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 33 Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan
Berorganisasi Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng Kab.
Jombang Tahun 2018
Proporsi Remaja Berdasarkan Keaktifan
Berorganisasi didapatkan sebagian besar remaja Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kec. Bareng,, Kab. Jombang
Tahun 2018 tidak aktif mengikuti organisasi sejumlah
dengan prosentase 59%.

3) Lansia
a. Proporsi Lansia berdasarkan Kerutinan Mengikuti
Posyandu Lansia di Dusun Mindi, Desa Mundusewu,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 66


Proporsi Lansia berdasarkan Kerutinan
Mengikuti Posyandu Lansia di Dusun
Mindi

12%

Rutin
26% Tidak Rutin
62% Tidak Pernah

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.34 Proporsi Lansia berdasarkan Kerutinan Mengikuti
Posyandu Lansia di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan
Bareng, Kabupaten Jombang 2018.
Proporsi Lansia berdasarkan Kerutinan Mengikuti
Posyandu Lansia didapatkan hampir setengah lansia di
Dusun Mindi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018 tidak rutin mengikuti posyandu lansia dengan
prosentase sebesar 62%.

b. Proporsi Lansia Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan di


Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 67


Proporsi Lansia Berdasarkan
Pemeriksaan Kesehatan di Dusun
Mindi

14%
Rutin
Tidak rutin
31% 55%
Tidak pernah

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.35 Proporsi Lansia Berdasarkan Pemeriksaan
Kesehatan di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng
Kabupaten Jombang 2018.
Proporsi Lansia Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan
didapatkan hampir sebagian lansia di Dusun Mindi,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018 rutin
mengikuti pemeriksaan kegiatan dengan prosentase 55%.

c. Proporsi Lansia Berdasarkan Kegiatan Sosial di Dusun


Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 68


Proporsi Lansia Berdasarkan
Kegiatan Sosial di Dusun
Mindi

10%
Rutin
26% Tidak rutin
64% Tidak pernah

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 36 Proporsi Lansia Berdasarkan Kegiatan Sosial di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.
Proporsi Lansia Berdasarkan Kegiatan Sosial didapatkan
setengahnya lansia di Dusun Mindi, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018 tidak rutin mengikuti kegiatan
social dengan prosentase sebesar 64%.

4) Kesehatan Lingkungan (Per KK)


a. Proporsi KK Berdasarkan Status Rumah di Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 69


Proporsi KK Berdasarkan
Status Rumah di Dusun Mindi
0%

sendiri
sewa

100%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 37 Proporsi KK Berdasarkan Status Rumah di Dusun
Larangan, Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018.
Proporsi KK Berdasarkan Status Rumah didapatkan
hampir seluruh status rumah di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
memiliki status rumah sendiri dengan prosentase sebesar
100%.

b. Proporsi KK Berdasarkan Jenis Rumah di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 70


Proporsi KK Berdasarkan Jenis
Rumah di Dusun Mindi

12%

Permanen
Semi permanen

88%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 38 Proporsi KK Berdasarkan Jenis Rumah di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.
Proporsi KK Berdasarkan Jenis Rumah didapatkan
hampir seluruhnya jenis rumah di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
memiliki jenis rumah permanen dengan prosentase sebesar
88%.

c. Proporsi KK Berdasarkan Keadaan Lantai di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 71


Proporsi KK Berdasarkan
Keadaan Lantai di Dusun
Mindi

29%
KA
TKA
71%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.39 Proporsi KK Berdasarkan Keadaan Lantai di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.

Proporsi KK Berdasarkan Keadaan Lantai didapatkan


sebagian besar lantai rumah di Dusun Mindi, Kecamatan
Bareng, Kabupaten Jombang 2018 memiliki lantai KA
dengan prosentase 71 %.

d. Proporsi KK Berdasarkan Ventilasi di Dusun Mindi, Desa


Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 72


Proporsi KK Berdasarkan
Ventilasi di Dusun Mindi

32%
< 20%
> 20%
68%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.40 Proporsi KK Berdasarkan Ventilasi di Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018.
Proporsi KK Berdasarkan Ventilasi didapatkan sebagian
besar rumah di Dusun Mindi, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018 memiliki ventilasi >20% dengan
prosentase 68%.

e. Proporsi KK Berdasarkan Luas Rumah di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 73


Proporsi KK Berdasarkan Luas
Rumah di Dusun Mindi

16%

Ya
Tidak

84%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 41 Proporsi KK Berdasarkan Luas di Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018.
Proporsi KK Berdasarkan Luas Rumah didapatkan
sebagian besar di Dusun Mindi, Desa Mundusewu,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018 meiliki luas
rumah 8m tiap orang dengan prosentase sebesar 84%.

f. Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Bersih di Dusun


Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 74


Proporsi KK Berdasarkan
Sumber Air Bersih di Dusun
Mindi
0%
0%
0%
PDAM
Sumur
Sungai
Lainnya
100%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 42 Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Bersih di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.
Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Bersih didapatkan
hampir seluruhnya di Dusun Mindi, Desa Mundusewu,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
menggunakan sumber air bersih sumur dengan prosentase
sebesar 100%.

g. Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Minum di Dusun


Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 75


Proporsi KK Berdasarkan
Sumber Air Minum di Dusun
Mindi
0%

Air masak
47%
Air mineral
53%
Tidak dimasak

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 43 Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Minum di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, , Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.
Proporsi KK Berdasarkan Sumber Air Minum
didapatkan sebagian sumber air minum Dusun Mindi,
kecamatan Bareng, Kab. Jombang Tahun 2018
menggunakan air mineral dengan prosentase 53%.

h. Proporsi KK Berdasarkan Jenis jamban di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 76


Proporsi KK Berdasarkan Jenis
jamban di Dusun Mindi
0%

0%
Leher angsa
Cemplung
Tidak punya

100%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 44 Proporsi KK Berdasarkan Jenis jamban di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.

Proporsi KK Berdasarkan Jenis jamban didapatkan


sebagian besar warga di Dusun Mindi, Desa Mundusewu,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
menggunakan jenis jamban leher angsa dengan prosentase
100%.

i. Proporsi KK Berdasarkan Tempat BAB di Dusun Mindi,


Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 77


Proporsi KK Berdasarkan
Tempat BAB di Dusun Mindi
0%
0%

WC
Sungai
Ladang

100%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 45 Proporsi KK Berdasarkan Tempat BAB di Dusun
Mindi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018.
Proporsi KK Berdasarkan Tempat BAB didapatkan
hampir seluruh warga di Dusun Mindi, Desa Mundusewu,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
menggunakan WC dengan prosentase 100%.

j. Proporsi KK Berdasarkan Ada Tidaknya Jentik di Dusun


Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 78


Proporsi KK Berdasarkan Ada
Tidaknya Jentik di Dusun Mindi

41%
Ada
Tidak
59%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 46 Proporsi KK Berdasarkan Ada Tidaknya Jentik di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.
Proporsi KK Berdasarkan Ada Tidaknya Jentik
didapatkan sebagian besar warga di Dusun Mindi,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018 tidak ada
jentik dengan prosentase %.

k. Proporsi KK Berdasarkan Jenis Tempat Sampah di Dusun


Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 79


Proporsi KK Berdasarkan
Jenis Tempat Sampah di
Dusun Mindi
0%
0%

Ditimbun
Dibakar
TPA
100%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 47 Proporsi KK Berdasarkan Jenis Tempat Sampah di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.
Proporsi KK Berdasarkan Jenis Tempat Sampah
didapatkan sebagian besar warga di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
ditimbun dengan prosentase 100%.

l. Proporsi KK Berdasarkan Limbah Jenis saluran di Dusun


Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 80


Proporsi KK Berdasarkan
Limbah Jenis saluran di Dusun
Mindi
0%

12%
Got
Sungai
Tidak ada
88%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 48 Proporsi KK Berdasarkan Jenis saluran Limbah di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.
Proporsi KK Berdasarkan Jenis saluran Limbah
didapatkan sebagian besar warga di Dusun Mindi,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018.
menggunakan saluran limbah jenis got dengan prosentase
88%.

m. Proporsi KK Terkait Kesehatan Lingkungan Berdasarkan


Binatang di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan
Bareng, Kabupaten Jombang 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 81


Proporsi KK Terkait Kesehatan
Lingkungan Berdasarkan Binatang
di Dusun Mindi
0%

0%

Piaraan
Pengerat
Serangga

100%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.49 Proporsi KK Terkait Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Binatang di Dusun Mindi, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018.
Proporsi KK Terkait Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan Binatang didapatkan rumah di Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018 terdapat hewan peliharaan dengan prosentase 100 %.

n. Proporsi KK Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak di


Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 82


Proporsi KK Berdasarkan
Kondisi Kandang Ternak di
Dusun Mindi
0%

10%
Bersih
Kotor
Tidak ada
90%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 50 Proporsi KK Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak
di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.
Proporsi KK Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak
didapatkan di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan
Bareng, Kabupaten Jombang 2018 memilki kandang ternak
bersih dengan prosentase 90%.

5) Perilaku Terhadap Kesehatan


a. Proporsi KK berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 83


Proporsi KK berdasarkan Pemanfaatan
Fasyankes di Dusun Mindi
2%

19%
30% RS
PKM
Klinik
Alternatif
49%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.51 Proporsi KK berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes
di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018
Proporsi KK berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes
didapatkan sebagiaan warga di Dusun Mindi, Kecamatan
Bareng, Kabupaten Jombang 2018 Menggunakan
pemanfaatan fasyankes PKM dengan prosentase sebesar
49%.

b. Proporsi KK Berdasarkan Jaminan Kesehatan di Dusun


Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 84


Proporsi KK Berdasarkan
Jaminan Kesehatan di Dusun
Mindi
2%

29% BPJS
Mandiri
Lainnya
69%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.52 Proporsi KK Berdasarkan Jaminan Kesehatan di
Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018
Proporsi KK Berdasarkan Jaminan Kesehatan
didapatkan setengahnya warga di Desa Tebel, Kecamatan
Bareng, Kabupaten Jombang 2018 menggunakan jaminan
kesehatan mandiri dengan prosentase sebesar 69%.

c. Proporsi KK Berdasarkan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai


Sabun di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan
Bareng, Kabupaten Jombang 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 85


Proporsi KK Berdasarkan Kebiasaan
Cuci Tangan Pakai Sabun di Dusun
Mindi

19%

Ya
Tidak

81%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 53 Proporsi KK Berdasarkan Kebiasaan Cuci Tangan
Pakai di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018
Proporsi KK Berdasarkan Kebiasaan Cuci Tangan
Pakai Sabun didapatkan sebagiaan besar warga di Dusun
Mindi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
melakukan kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun
dengan prosentase sebesar 81%.

d. Proporsi KK berdasarkan Konsumsi Lauk Pauk Setiap hari


di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 86


Proporsi KK berdasarkan
Konsumsi Lauk Pauk Setiap
hari di Dusun Mindi
4%

Ya
Tidak

96%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 54 Proporsi KK berdasarkan Konsumsi Lauk Pauk
Setiap hari di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan
Bareng, Kabupaten Jombang 2018
Proporsi KK berdasarkan Konsumsi Lauk Pauk Setiap
hari didapatkan hampir seluruhnya warga di Dusun Mindi,
Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018 mengkonsumsi lauk pauk setiap hari dengan
prosentase 96%.

e. Proporsi KK berdasarkan Konsumsi Makanan Sayur dan


Buah/ Hari di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan
Bareng, Kabupaten Jombang 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 87


Proporsi KK berdasarkan Konsumsi
Makanan Sayur dan Buah/ Hari di
Dusun Mindi

8%

Ya
Tidak

92%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 55 Proporsi KK berdasarkan Konsumsi Makanan
Sayur dan Buah/Hari di Dusun Mindi, Desa Mundusewu,
Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
Proporsi KK berdasarkan Konsumsi Makanan Sayur dan
Buah/ Hari didapatkan hampir seluruhnya warga di Dusun
Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang 2018 telah mengkonsumsi sayur dan buah tiap
dengan prosentase 92%.

f. Proporsi KK Berdasarkan Tidak Merokok di dalam Rumah


di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 88


Proporsi KK Berdasarkan Tidak
Merokok di dalam Rumah di
Dusun Mindi

13%

Ya
Tidak

87%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3. 56 Proporsi KK Berdasarkan Tidak Merokok di dalam
Rumah di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018.
Proporsi KK Berdasarkan Tidak Merokok di dalam
Rumah didapatkan sebagian warga di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang 2018
tidak merokok dalam rumah dengan prosentase sebesar
87%.

g. Proporsi KK berdasarkan Kebiasaan Olahraga Setiap Hari


di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng,
Kabupaten Jombang 2018

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 89


Proporsi KK berdasarkan
Kebiasaan Olahraga Setiap Hari di
Dusun Mindi

25%
Ya
Tidak
75%

Sumber : Dusun Mindi 2018


Gambar 3.57 Proporsi KK berdasarkan Kebiasaan Olahraga
Setiap Hari di Dusun Mindi, Desa Mundusewu, Kecamatan
Bareng, Kabupaten Jombang 2018
Proporsi KK berdasarkan Kebiasaan Olahraga Setiap
Hari didapatkan sebagian besar di Dusun Mindi, Desa
Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang
2018. Tidak melakukan kebiasaan olahraga setiap hari
dengan prosentase sebesar 75 %.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 90


3.3. Tahap Analisa Data

ANALISA DATA PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS


MAHASISWA STIKES INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG
DIDUSUN...............................................................................................................
.............

N DATA DATA OBYEKTIF MASALAH


O SUBYEKTIF
(KIA) (KIA)
1 a) (Kesehatan Ibu) 1. Mengekspresikan keinginan untuk Kesiapan
Hampir melakukan penanganan terhadap faktor meningkatkan
seluruhnya ibu risiko manajemen
dengan usia 2. Mengekspresikan keinginan untuk kesehatan ibu dan
produktif di melakukan penanganan terhadaap gejala anak
Desa Mindi 3. Mengekspresikan keinginan untuk
mengatakan melakukan penanganan terhadap
mengikuti regimen yang diprogramkan
program 4. Mengekspresikan keinginan untuk
KB……….. memenuhi status imunisasi/vaksinasi
5. Mengekspresikan keinginan untuk
b) (Balita) menangani penyakit
Ibu yang 6. Mengekspresikan keinginan untuk
mempunyai meningkatkan pilihan hidup sehari-hari
anak balita di untuk memenuhi kebutuhan
dusun Larangan Fakta didesa
mengatakan 7. Terdapat ….wanita usia subur
rutin 8. Wanita usia subur pengguna KB :
memeriksakan 9. IUD ………..
anak mereka ke 10. Pil ……..
posyandu balita 11. suntik ……….
………….. 12. Kondom …………
13. Implan ……….
14. MOW …..
15. MOP ……….
16. Hampir seluruhnya wanita usia subur di
desa Mindi tidak mempunyai keluhan
terkait program keluarga berencana
…………………
17. Terdapat setengahnya wanita usia subur
di desa Mindi yang mengalami penyakit
kelamin ……………
18. Hampir seluruhnya ibu hamil di desa
Mindi rutin melakukan pemeriksaan
ANC ………………
19. Hampir seluruhnya ibu hamil di desa
Mindi telah melakukan Imun TT
Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 91
lengkap ………….
20. Hampir seluruh ibu hamil di desa Mindi
rutin mengkonsumsi pil Fe …………
21. Sebagian besar ibu hamil di desa Mindi
memiliki status gizi baik ……………
22. Balita di desa berjumlah 185 balita
23. Sebagian kecil balita di desa Mindi
tidak mendapatkan ASI eksklusif
…………….
24. Hampir dari setengah Balita di desa
Mindi diberikan MP ASI <6 bulan
………..

2 (Anak dan remaja) (Anak dan Remaja)

Sebagian besr 1. Gagal melakukan tindakan mencegah Perilaku kesehatan


remaja di dusun masalah kesehatan : Sebagian remaja cenderung beresiko
Mndi mengatakan terlihat merokok saat berkumpul
merokok 2. Gagal mencapai pengendalian optimal :
sebagian remaja di dusun Mindi meski
sering di beri penyluhan masih tetap
merokok
3. Meminimalkan perubahan status
kesehatatan : sebagian besar remaja di
dusun Mindi masih mengatakan masih
belum merasakan perubahan status
kesehatan yang besar
4. Tidak menerima perubahan status
kesehatan : sebagian besar remaja
masih merokok meski di berikan
penyuluhan

3 (Lansia) (Lansia)

a) Sebagian 1. Bukti nyeri dengan menggunakan Nyeri akut


lansia…..di standar daftar periksa nyeri untuk
desa Mindi pasien yang tidak dapat
mengatakan mengungkapkannya
nyeri sendi 2. Ekspresi wajah nyeri ( mis., mata
bagian kaki kurang bercahaya, tampak kacau,
gerakan meta berpencar atau tetap
pada satu fokus, meringis )
3. Keluhan tentang intensitas
menggunakan standar skala nyeri (
mis., skala Wong-Baker FACES,
skala analog visual, skala penilaian
Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 92
numeric )
4. Mengekspresikan perilaku ( mis.,
gelisah, merengek, menangis,
waspada )
5. Perubahan posisi untuk menghindari
nyeri
6. Sikap melindungi area nyeri.
P : kebanykan lansia mengeluh nyeri kaki
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : kaki kana kiri
S:3
T : nyeri timbul ketika dingin

b) Sebagian lansia 1. Jumlah lansia di desa Mindi … orang Ketidakefektifan


di desa Mindi 2. Sebagian lansia di desa Mindi rutin Pemeliharaan
mengatakan mengikuti posyandu lansia …. Kesehatan Lansia
tidak rutin 3. Hampir sebagian lansia di desa Mindi
mengikuti tidak pernah mengikuti posyandu lansia
kegiatan ……
posyandu 4. Sebagian besar lansia di desa Mindi
lansia tidak rutin dan tidak pernah mengikuti
pemeriksaan kesehatan …..
5. Sebagian lansia di desa Mindi yang
rutin mengikuti kegiatan sosial

4 (Kesling) (Kesling)
a) Sebagian besar 1. Layanan kota yang tidak adekuat Defisiensi pengetahuan
warga di (pembuangan sampah, fasilitas masyarakat tentang
lingkungan Desa penanganan kotoran) bahaya
Mindi 2. Penggunaan kontaminan pencemaran udara
membuang lingkungan di rumah terhadap
sampah dengan 3. Sebagian kecil masyarakat di desa lingkungan
cara dibakar dan Mindi masih menggunakan sumber
di buang di air minum yang tidak di masak
sungai …………
Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 93
4. Sebagian kecil masyarakat di desa
Mindi BAB di sungai…………
5. Hampir seluruhnya warga di desa
Mindi membuang sampah dengan
dibakar …………
6. Hampir dari setengahnya warga di
desa Mindi memiliki binatang
piaraan ………..
7. Hampir dari setengah dari warga di
desa Mindi memiliki kandang
ternak dengan kondisi kandang
kotor …………
8. Sebagian besar masyarakat di
dusun Larangan merokok di dalam
rumah ,,,,,,,,,,,,,

5 ( Spiritual) ( Spiritual )

Kebanyakan 1. Menyatakan keinginan meningkatkan Kesiapan


wargamengata berdoa meningkatkan
kan ikut dalam 2. Menyatakan keinginan meningkatkan kesejahteraan
kegiatan bacaan spiritual spiritual
pengajian 3. Menyatakan keinginan meningkatkan
dusun partisipasi dalam aktifitas religius

*Dapatditambahkan kelompok khusus lain yang ada dan penting diberikan


ASKEP di daerah tersebut (contoh : pondok pesantren, kelompok penderita
HIV/AIDS, dsb.)

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 94


HASIL TABULASI
1. Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persent (%)
1 Laki- Laki 253 49
2 Perempuan 260 51
Jumlah 513 100

2. Proporsi Penduduk Berdasarkan Umur dalam tahun


No Umur Dalam Tahun Jumlah Persent (%)
1 0-<5 18 3
2 5 - < 13 66 13
3 13 - < 18 41 8
4 18 - < 45 203 40
5 45 - < 60 114 22
6 60 - < 90 70 14
7 90 > 1 0
Jumlah 513 100

3. Proporsi Penduduk Berdasarkan Hubungan Dalam KK


No Hubungan dlm KK Jumlah Persent (%)
1 Kepala Keluarga (KK) 170 33
2 Anggota Keluarga (AK) 343 67
Jumlah 513 100

4. Proporsi Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan


No Status Perkawinan Jumlah Persent (%)

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 95


1 Kawin 271 53
2 Tidak Kawin 192 37
3 Janda/ Duda 50 10
Jumlah 513 100

5. Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama


No Agama Jumlah Persent (%)
1 Islam 390 76
2 Kristen 123 24
3 Hindu 0
4 Budha 0
5 Khonghucu 0
6 Lain- lain 0
Jumlah 513 100

6. Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku


No Suku Jumlah Persent (%)
1 Jawa 513 100
2 Madura
3 Lain- lain
Jumlah 513 100

7. Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan


No Pendidikan Jumlah Persent (%)
1 Tidak Sekolah 29 6
2 TK 13 3
3 SD 57 11
4 SMP 23 4
5 SMA 27 5
6 PT 5 1

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 96


7 Non Formal 0 0
8 Tidak tamat SD 2 0
9 Tidak sedang sekolah 357 70
Jumlah 513 100

8. Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan


No Umur Dalam Tahun Jumlah Persent (%)
1 PNS/ TNI/Polri 6 1%
2 Pegawai Swasta 100 19%
3 Wiraswasta 36 7%
4 Petani 86 17%
5 Buruh Tani 0 0%
6 Nelayan 0 0%
7 Tidak Bekerja 35 7%
8 Lain- lain 250 49%
Jumlah 513 100%

9. Proporsi Keluarga Berdasarkan Pendapatan (Per KK)


No Pendapatan Jumlah Persent (%)
1 < 1 juta 50 29%
2 1 - < 3 Juta 110 65%
3 3 juta> 10 6%
Jumlah 170 100%

10. Proporsi Keluarga Berdasarkan Pengeluaran (Per KK)


No Pengeluaran Jumlah Persent (%)
1 < 1 juta 50 29%
2 1 - < 3 Juta 110 65%
3 3 juta> 10 6%
Jumlah 170 100%

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 97


11. Proporsi Penduduk Berdasarkan penyakit 6 bulan terakhir
(Tiap Anggota Keluarga)
No Penyakit 6 bulan terakhir Jumlah Persent (%)
1 Kolesterol 50 27
2 Hipertensi 30 16
3 Asam urat 60 33
4 Rheumatik 45 24
Jumlah 185 100
12. Proporsi PUS yang menjadi Akseptor KB Berdasarkan Jenis
Kontrasepsi Yang dipakai
No KB Jumlah Persent (%)
1 IUD 0 0
2 Pil 16 29
3 Suntik 30 54
4 Kondom 1 2
5 Implan 0 0
6 MOW 7 13
7 MOP 1 2
Jumlah 55 100

13. Proporsi PUS yang mempunyai Keluhan


No Keluhan Jumlah Persent (%)
1 Ya 14 25
2 Tidak 41 75
Jumlah 55 100

14. Proporsi PUS Berdasarkan Alasan Yang Tidak Menjadi


Akseptor KB
No Alasan Tidak KB Jumlah Persent (%)
1 Takut 38 26

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 98


2 Dilarang Suami 55 37
3 Lain- lain 55 37
Jumlah 148 100

15. Proporsi PUS yang memiliki penyakit Kelamin


No Penyakit Kelamin Jumlah Persent (%)
1 Gonorea 0 0
2 Siphilis 0 0
3 HIV 0 0
4 Sehat 203 100
Jumlah 203 100

16. Proporsi Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan ANC


No ANC Jumlah Persent (%)
1 Rutin 3 100
2 Tidak Rutin 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 3 100

17. Proporsi Ibu hamil yang melakukan Imun TT


No Imun TT Jumlah Persent (%)
1 Lengkap 3 100
2 Tidak Lengkap 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 3 100

18. Proporsi Ibu hamil yang memiliki Buku KIA


No Buku KIA Jumlah Persent (%)

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 99


1 Punya 3 100
2 Tidak Punya 0 0
Jumlah 3 100

19. Proporsi Ibu hamil yang Konsumsi Pil Fe


No Pil Fe Jumlah Persent (%)
1 Rutin 3 100
2 Tidak Rutin 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 3 100

20. Proporsi Ibu hamil yang memiliki Keluhan


No Keluhan Jumlah Persent (%)
1 Anemia 0 0
2 Pre Eklamsia 1 33
3 Tidak ada keluhan 2 67
Jumlah 3 100

21. Proporsi Ibu hamil berdasarkan status Gizi


No Status Gizi Jumlah Persent (%)
1 Baik 3 100
2 Cukup 0 0
3 Kurang 0 0
Jumlah 3 100

22. Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana Cara Melahirkan


No Rencana Lahir Jumlah Persent (%)
1 Spontan 3 100
2 SC 0 0
Jumlah 3 100

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 100


23. Proporsi Ibu hamil berdasarkan Rencana Penolong
Persalinan
No Penolong Jumlah Persent (%)
1 Dokter 1 33
2 Bidan 2 67
3 Dukun 0 0
Jumlah 3 100

24. Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan Kondisi ASI


No ASI Jumlah Persent (%)
1 Lancar 3 100
2 Tidak Lancar 0 0
Jumlah 3 100

25. Proporsi Bufas atau Buteki berdasarkan ada tidaknya


keluhan
No Keluhan Jumlah Persent (%)
1 Ya 0 0
2 Tidak 3 100
Jumlah 3 100
26. Proporsi Balita berdasarkan BB di KMS
No BB di KMS Jumlah Persent (%)
1 Hijau 15 83
2 Kuning 3 17
3 Merah 0 0
Jumlah 18 100

27. Proporsi Balita berdasarkan minum ASI Eksklusif

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 101


No ASI Eksklusif Jumlah Persent (%)
1 Ya 16 89
2 Tidak 2 11
Jumlah 18 100

28. Proporsi Balita berdasarkan Imunisasi Dasar


No Imunisasi Dasar Jumlah Persent (%)
1 Lengkap 16 89
2 Belum lengkap 2 11
3 Tidak Lengkap 0 0
Jumlah 18 100

29. Proporsi Balita berdasarkan keikutsertaan dalam posyandu


No Posyandu Jumlah Persent (%)
1 Rutin 18 100
2 Tidak Rutin 0 0
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 18 100

30. Proporsi Balita berdasarkan pemberian Vit. A


No Vit. A Jumlah Persent (%)
1 Rutin 16 89
2 Tidak Rutin 2 11
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 18 100

31. Proporsi Balita berdasarkan Konsumsi MP ASI


No MP ASI Jumlah Persent (%)
1 < 6 bulan 1 6
2 >6 bulan 17 94

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 102


Jumlah 18 100

32. ProporsiAnakSekolahberdasarkan status Gizi

No Status Gizi Jumlah Persent (%)


1 Baik 44 67
2 Cukup 22 33
3 Kurang 0 0
Jumlah 88 100

33. ProporsiAnakSekolahberdasarkan status imunisasi


No Imunisasi Jumlah Persent (%)
1 Lengkap 60 91
2 Tidak Lengkap 6 9
Jumlah 66 100

34. ProporsiAnakSekolahberdasarkanKebiasaanGosok Gigi


No Gosok Gigi Jumlah Persent (%)
1 Rutin 58 88
2 Tidak Rutin 8 12
3 Tidak Pernah 0 0
Jumlah 2 100

35. ProporsiAnakSekolahberdasarkanPernahtidaknyamengalami
sakit Gigi
No Sakit Gigi Jumlah Persent (%)
1 Ya 15 23

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 103


2 Tidak 51 77
Jumlah 66 100

36. ProporsiAnakSekolahberdasarkanTidak Naik Kelas


No Tidak Naik Kelas Jumlah Persent (%)
1 Pernah 3 5
2 Tidak Pernah 63 95
Jumlah 66 100

37. ProporsiRemajaberdasarkanKenakalan
No KenakalanRemaja Jumlah Persent (%)
1 Rokok 20 30
2 Napza 8 12
3 Miras 12 18
4 SeksBebas 3 4
5 Geng Motor 0 0
6 Tidak Ada 24 95
Jumlah 67 100

38. ProporsiRemajaberdasarkanKeikutsertaandalamorganisasi
No Ikut Organisasi Jumlah Persent (%)
1 Aktif 4 66,7
2 Tidak Aktif 2 33,3
Jumlah 6 100

39. Proporsilansiaberdasarkankeikutsertaandalamposyandu
No Posyandu Jumlah Persent (%)
1 Rutin 16 44
2 Tidak Rutin 14 39
3 Tidak Pernah 6 17

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 104


Jumlah 36 100

40. ProporsilansiaberdasarkanPemeriksaanKesehatan
No Pemeriksaan Kesehatan Jumlah Persent (%)
1 Rutin 15 48
2 Tidak Rutin 14 45
3 Tidak Pernah 2 6
Jumlah 31 100

41. ProporsilansiaberdasarkanKegiatan social


No Kegiatan Sosial Jumlah Persent (%)
1 Rutin 11 35
2 Tidak Rutin 15 48
3 Tidak Pernah 5 16
Jumlah 31 100

42. Proporsi Keluarga Berdasarkan Status Rumah


No Status Rumah Jumlah Persent (%)
1 Sendiri 6 100
2 Sewa
Jumlah 6 100

43. Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah


No Jenis Rumah Jumlah Persent (%)
1 Permanen 6 100
2 Semi Permanen
3 Tidak Permanen
Jumlah 6 100

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 105


44. Proporsi Rumah Berdasarkan Lantai
No Lantai Jumlah Persent (%)
1 Aman 6 100
2 Tidak Aman
Jumlah 6 100

45. Proporsi Rumah Berdasarkan Ventilasi


No Ventilasi Jumlah Persent (%)
1 <20 % 2 33.3
2 >20% 4 66,7
Jumlah 6 100

46. Proporsi Keluarga Berdasarkan Luas Rumah 8m2/org


No L Rumah 8m2/org Jumlah Persent (%)
1 Ya 4 66,7
2 Tidak 2 33,3
Jumlah 6 100

47. Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Bersih


No Sumber Air Bersih Jumlah Persent (%)
1 PAM 33 25
2 Sumur 100 74
3 Sungai
4 Lain-lain 1 1
Jumlah 134 100

48. Proporsi Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum


No Sumber Air Minum Jumlah Persent (%)
1 Air Masak 91 74
2 Air Mineral 32 26

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 106


3 Tidak Masak
Jumlah 123 100

49. Proporsi Keluarga Berdasarkan Jenis Jamban


No Jenis Jamban Jumlah Persent (%)
1 Leher Angsa 3 50
2 Cemplung 2 33,4
3 Tidak Punya 1 16,6
Jumlah 6 100

50. Proporsi Keluarga Berdasarkan Tempat BAB


No Tempat BAB Jumlah Persent (%)
1 WC 5 83,4
2 Sungai 1 16,6
3 Ladang
Jumlah 6 100

51. Proporsi Keluarga Berdasarkan Adanya Jentik


No Jentik Jumlah Persent (%)
1 Ada 28 24
2 Tidak Ada 90 76
Jumlah 118 100

52. Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada Tidaknya Tempat


sampah
No Tempat Sampah Jumlah Persent (%)
1 Ditimbun
2 Dibakar 3 50

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 107


3 TPA 3 50
Jumlah 6 100

53. Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Saluran Limbah


No Saluran Limbah Jumlah Persent (%)
1 Got 39 29
2 Sungai 38 28
3 Tidak Ada 57 43
Jumlah 134 100

54. Proporsi Keluarga Berdasarkan Ada tidaknya Binatang


No Binatang Jumlah Persent (%)
1 Piaraan 52 94
2 Pengerat 2 4
3 Serangga 1 2
Jumlah 55 100

55. Proporsi Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang Ternak


No Kandang Ternak Jumlah Persent (%)
1 Bersih 3 50
2 Kotor 1 16,6
3 Tidak Ada 2 33,4
Jumlah 6 100

56. Proporsi Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Fasyankes


No Pemanfaatan Fasyankes Jumlah Persent (%)
1 RS 13 10
2 PKM 114 85
3 Klinik 7 5

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 108


4 Alternatif
Jumlah 134 100

57. Proporsi Keluarga Berdasarkan Jaminan Kesehatan


No Jaminan Kesehatan Jumlah Persent (%)
1 BPJS 190 56
2 Mandiri 60 18
3 Lain-lain 90 26
Jumlah 340 100

58. Proporsi Keluarga Berdasarkan Kebiasaan CTPS (Cuci


Tangan Pakai Sabun)
No CTPS Jumlah Persent (%)
1 Ya 4 66,6
2 Tidak 2 33,4
Jumlah 6 100

59. Proporsi Keluarga Berdasarkan Konsumsi Lauk/ Hari


No Konsumsi Lauk/ hari Jumlah Persent (%)
1 Ya 6 100
2 Tidak
Jumlah 6 100

60. Proporsi Keluarga Berdasarkan Makan Sayur dan Buah/


Hari
No Makan Sayur dan Buah/ Jumlah Persent (%)
Hari
1 Ya 5 83,4
2 Tidak 1 16,6
Jumlah 6 100

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 109


61. Proporsi Keluarga Berdasarkan Tidak Merokok Dalam
Rumah
No Tidak Merokok Dalam Jumlah Persent (%)
Rumah
1 Ya 2 33,4
2 Tidak 4 66,6
Jumlah 6 100

62. Proporsi Keluarga Berdasarkan Olah Raga/ Hari


No Olah Raga/ hari Jumlah Persent (%)
1 Ya 80 60
2 Tidak 54 40
Jumlah 134 100

63. Fasilitas Pendidikan

No Jenis Pendidikan Jumlah

1 TK 2
2 SD 1
3 SMP
4 SMA
5 PT

64. FasilitasKesehatan

No JenisFasilitasKesehatan Jumlah

1 RS
2 PKM
3 KlinikSwasta 1

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 110


4 Poskesdes/ Ponkesdes
5 PosyanduBalita 1
6 PosyanduLansia
7 KlinikAlternatif
8 Lain – lain

65. SaranaKegiatanKelompok

No JenisKegiatankelompok Jumlah

1 Karangtaruna 1
2 PKK 1
3 TPA 1
4 Kegiatankeagamaan 3
5 Lain – lain
66. SaranaIbadah
No JenisTempatIbadah Jumlah
1 Masjid 1
2 Mushola 2
3 Gereja 1
4 Vihara
5 Pura
6 Lain – lain

67. SaranaOlah raga


No TempatOlah Raga Jumlah
1 Lap. Sepak Bola 1
2 Lap. Bola Volley 1
3 Lap. BuluTangkis 1
4 Lain – lain

68. TempatPertemuan

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 111


No TempatPertemuan Jumlah
1 Balaidesa 1
2 BalaiDukuh 1
3 Balai RW 1
4 Balai RT 1
5 Lain – lain

69. Pusat KegiatanEkonomi


No Jenis Jumlah
1 Pasar Tradisional 1
2 Pasar Swalayan 1
3 Tokokelontong 5
4 Warung 10
5 Lain – lain

70. Industri
No Jenis Jumlah
1 Makanan
2 Pakaian
3 Sepatu
4 Lain – lain

71. Keamanan
No FasilitasKeamanan Jumlah
1 PemadamKebakaran 1
2 Pos Polisi 1
3 Poskamling 1
4 Lain – lain

72. Transportasi
Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 112
No Jenis Jumlah
1 AngkutanUmum 2
2 AngkutanPribadi 5

73. Politik Dan Pemerintah


No Jenis Ada/ Tidak
1 StrukturOrganisasi Ada
2 PKK, LKMD, dll Ada
3 Kebijakanyankes Ada

74. Fasilitaskomunikasi
No Fasilitas Ada/ Tidak
1 Radio Ada
2 TV Ada
3 Telepon/Hp Ada
4 Internet Ada
5 Koran/Majalah Ada
75. LayananInformasi
No LayananInformasi Ada/ Tidak
1 Radio Ada
2 TV Ada
3 Internet Ada
4 Papanpengumuman Ada
5 Keliling Ada

76. Rekreasi

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 113


No Fasilitas Ada/ Tidak

1 Wisataalam Ada
2 Kolam renang Tidakada
3 Taman Kota Tidakada
4 Bioskop Ada
5 Lain – lain

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 114


Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 115
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Praktik klinik keperawatan komunitas yang dilaksanakan mahasiswa
Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
Angkatan III Kelompok 3 Gerbong II, merupakan suatu program profesi untuk
mengaplikasikan konsep-konsep perawatan kesehatan masyarakat dengan
menggunakan proses keperawatan masyarakat sebagai suatu pendekatan ilmiah.
Terdapat 3 kegiatan yang dilakukan dalam praktik klinik keperawatan
komunitas, yaitu praktik klinik keperawatan komunitas itu sendiri, praktik klinik
keperawatan keluarga dan praktik klinik di Puskesmas.
Pelaksanaan ketiga praaktik linik tersebut tidak meninggalkan konsep proses
keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan, intervensi dan evaluasi kegiatan yang
terstruktur.
Secara garis besar keberhasilan praktik klinik keperawtaan komunitas yang
dilakukan oleh mahasiswa mempunyai tingkat keberhasilan 90%, hal ini dibuktikan
dengan meningkatnya pengetahuan warga tentang kebutuhan kesehatannya,
antusiasme warga untuk meningkatkan status kesehatannya dan memandang
penting kesehatan untuk kelangsungan hidupnya, hal ini di motori oleh Pokjakes
“SENTOSA” dan aparat desa sebagai penanggung jawab tertinggi.

5.2 Saran
Demi kesuksesan dan keberlangsungan praktik klinik keperawatan
komunitas dan perkembangan keprawatan sendiri maka disarankan:
1. Untuk optimalisasi persiapan mahasiswa, maka diharapkan adanya pembinaan
dan bimbingan yang intensif pra terjun ke lapangan dengan konsep bimbingan
yang telah terstruktur rapi dan baku, baik dari segi mekanisme bimbingan
maupun konsep-konsep keperawatan komunitas sendiri.
2. Untuk memperlebar jangkauan kerjasama dengan berbagai instansi sehingga
mempermudah mahasiswa dalam pelaksanaan praktik klinik keperawatan
komunitas, maka diharapkan adanya kerjasama antara PSIK-FK Unair dengan
pihak-pihak terkait dengan model kontrak kerja/waktu tentang keberadaan
praktik klinik keperawatan komunitas di wilayah kerja puskesmas yang telah
ditentukan.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 36


3. Diharapkan mahasiswa lebih meningkatkan kemampuan dan menambah bekal
tentang konsep keperawatan komunitas, sehingga terdapat optimalisasi kinerja
dala melaksanakan praktik klinik keperawatan komunitas.
4. Mahasiswa diharapkan mempunyai konsep yang lebih tentang pengorganisasian
masyarakat dengan berbagai alternatif pendekatan, sehingga akan lebih
mempermudah pelaksanaan praktik klinik di masyarakat.
5. Sebagai penunjang program kegiatan Puskesmas, diharapkan adanya kerjasama
dan bimbingan secara intensif dari Puskesmas untuk mahasiswa maupun
Kelompok Kerja Kesehatan yang ada di masyarakat.
6. Diharapkan program PHN dari Puskesmas dapat dilaksanakan secara optimal
sehingga pembinaan kesehatan dari berbagai segi dapat mencapai tujuan.

Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 37


Laporan Praktika Komunitas Kelompok 1 Page 38

Anda mungkin juga menyukai