Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN KANKER SERVIKS

Topik : Penyakit Sistem Reproduksi pada Wanita


Subtopik : Penyakit Kanker Serviks
Sasaran : Ibu-ibu PKK
Tempat : Pukesmas
Hari/Tanggal : Sabtu, 10 Juni 2017
Waktu : 1 x 30 menit

A. Latar Belakang
Pada tahun 2014, WHO menyatakan terdapat lebih dari 92 ribu kasus kematian pada
penduduk wanita akibat penyakit kanker. Sebesar 10,3 persennya merupakan jumlah kematian
akibat kanker serviks. Sedangkan jumlah kasus baru kanker serviks berjumlah hampir 21 ribu.
Sejak tahun 2000 hingga tahun 2012, semakin muda usia wanita yang terserang kanker serviks,
yaitu kisaran usia 21-22 tahun di tahun 2000 dan mencapai usia di bawah 20 tahun pada tahun
2012. Penelitian WHO menyingkapkan kurangnya tindakan skrining penyakit kanker di
Indonesia. Khususnya untuk skrining kanker serviks yaitu sitologi serviks dan ulasan asam
asetat, secara umum belum tersedia di pusat kesehatan primer pada tahun 2014. Ini ikut
berpengaruh pada jumlah kematian kanker serviks di Indonesia yang tergolong tinggi karena
sebagian besar disebabkan oleh keterlambatan dalam diagnosis. Biasanya, kanker sudah
menyebar ke organ lain di dalam tubuh ketika seseorang memeriksakan kondisinya. Inilah
penyebab pengobatan yang dilakukan menjadi semakin sulit. Sedangkan di Kalimantan tengah
sendiri penderita yang sudah terdaptar pada tahun 2013 ada 335 wanita.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 30 menit, masyarakat dapat mengerti dan mamahami
tentang pencegahan kanker serviks.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama ± 30 menit masyarakat mengetahui dan mampu:
· Menjelaskan dan memahami pengertian kanker serviks
· Mengerti penyebab kanker serviks
· Mengerti tanda dan gejala kanker serviks
· Mengerti risiko tinggi terkena kanker serviks
· Mengerti pencegahan dan memahami pengobatan kanker serviks
C. Sasaran
Sasaran pada promosi kesehatan ditujukan kepada para ibu-ibu PKK.
D. Materi
(Terlampir)
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
F. Media
1. LCD
2. Laptop
3. PPT
4. Leaflet
G. Jadwal Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Respon Metode
Orientasi 5 menit  Memberi salam dan  Menjawab salam Ceramah
berkenalan.
 Menjelaskan kontrak  Bersedia mengikuti
waktu kegiatan
 Menjelaskan Tujuan  Mendengarkan dan
Penyuluhan memperhatikan
Kerja 20  Menjelaskan  Mendengarkan dan
menit pengertian kanker memperhatikan
serviks informasi yang
 Menjelaskan dijelaskan
penyebab dari kanker
serviks
 Menjelaskan tanda
dan gejala dari kanker
serviks
 Menjelaskan risiko
terkena kanker serviks
 Menjelaskan cara
pencegahan dan
pengobatan dari
kanker serviks
Terminasi 5 menit  Memberikan  Mengajukan Ceramah
kesempatan untuk pertanyaan dan
bertanya tanya
 Menjawab pertanyaan  Memperhatikan jawab
 Menyimpulkan materi  Mendengarkan
yang telah disampaikan penjelasan
 Memberi salam
penutup  Menjawab salam

H. Rencana Evaluasi
a. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penyuluhan kesehatan dengan
memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:
1. Jelaskan kembali pengertian kanker serviks
2. Jelaskan penyebab dari kanker serviks
3. Menyebutkan tanda dan gejala dari kanker serviks
4. Menyebutkan risiko terkena kanker serviks
5. Menyebutkan cara pencegahan dan pengobatan dari kanker serviks
b. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Menyiapkan SAP
b) Menyiapkan materi dan media
c) Kontrak waktu dengan sasaran
d) Menyiapkan tempat
e) Menyiapkan pertanyaan
2. Evaluasi proses
a) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penyuluhan kesehatan berlangsung
b) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
d) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penyuluhan kesehatan berlangsung
e) Tanya jawab berjalan dengan baik
3. Evaluasi hasil
a) Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan 80
% lebih dengan benar
b) Pendidikan kesehatan dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu
menjawab pertanyaan antara 50 – 80 % dengan benar
c) Pendidikan kesehatan dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya mampu
menjawab kurang dari 50 % dengan benar.
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

Penyakit sistem reproduksi pada wanita banyak macamnya, diantaranya adalah kanker
serviks, kanker ovarium, mioma uteri, KET, endometrium, myometrium, condiloma accuminata,
kanker payudara, dan lain-lain. Dari berbagai macam penyakit sistem reproduksi tersebut, yang
paling banyak dikenal oleh masyarakat dan sudah meluas ke seluruh dunia adalah kanker serviks.
Penyakit ini banyak ditakuti oleh kaum wanita dan kanker serviks ini merupakan penyakit yang
dapat menyebabkan kematian nomer 1 pada wanita di seluruh dunia. Oleh karena itu materi
penyuluhan penyakit sistem reproduksi difokuskan pada penyakit kanker serviks.
1. Pengertian

Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri
berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia
berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif
secara seksual. Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak memiliki gejala. Gejala kanker
serviks yang paling umum adalah pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan
seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause. Meski terjadi pendarahan, belum berarti
Anda menderita kanker serviks. Untuk memastikan penyebab kondisi Anda, segera
tanyakan kepada dokter. Jika dicurigai terdapat kanker serviks, rujukan menemui dokter spesialis
akan diberikan.

Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat
dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di
sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).

Kanker serviks adalah sutu proses keganasan yang terjadi pada serviks dimana terdapat
kelompok sel yang abnormal yang terbentuk oleh sel – sel jaringan yang tumbuh secara terus
menerus dan tidak terbatas.
2. Penyebab
Jenis kanker ini disebabkan oleh human pappilomavirus (HPV) pada 70% - 80% kasus. Pada
HPV tipe tertentu dapat menyebabkan kanker serviks yaitu HPV tipe 16 dan 18, sedangkan
untuk beberapa tipe
lainnya hanya menyebabkan timbulnya kutil yang biasa tidak membahayakan dan akan lenyap
dengan sendirinya. Namun selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim
juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka
waktu cukup lama.
Pemicu awal penyakit ini beberapa diantaranya disebabkan dari kebiasan kita sendiri tapi karena
tidak tahu apa yang kita lakukan itu salah,misalnya:
a. Hubungan seksual di usia yang terlalu muda, berganti-ganti partner seks, atau berhubungan
seks dengan pria yang sering berganti pasangan.
b. Seringnya mencuci vagina dengan antiseptik. Banyak antiseptik yang menyebabkan iritasi
pada leher rahim dan antiseptik juga bisa membunuh kuman baik di vagina yaitu Basillus
Doderlain penghasil asam laktat yang menjaga kelembaban daerah kewanitaan.
c. Jumlah kehamilan juga meningkatkan risiko kanker serviks
d. Seringnya menaburi vagina dengan bedak sehingga menimbulkan iritasi.Penggunaan
Hormon Estrogen bagi wanita yang telah menopause secara tidak terkontrol.
e. Daya tahan tubuh yang lemah, kurangnya konsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat.
f. Faktor sosial ekonomi
g. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akan
berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi di serviks yang kemudian menjadi
infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya
kanker serviks.

3. Tanda dan gejala


 Keputihan biasanya menyerupai air berwarna pink / coklat
 Pendarahan vagina
 Nyeri panggul dengan tungkai
 Kencing darah
 Nafsu makan berkurang
 Kelelahan
 Dari vagina keluar air kemih atau tinja, patah tulang
4 Faktor resiko tinggi terkena kanker serviks
 Kebiasaan merokok
 Mulai melakukan hubungan seksual pada usia dibawah 18 tahun
 Sering berganti – ganti pasangan sesual
 Sering menderita infeksi di daerah kelamin
 Adanya virus HPV (Human Papiloma Virus)
 Tingginya peritas dan jarak persalinan terlampau dekat

5. Deteksi dini
a. IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) yaitu pemeriksaan leher rahim dengan cara
melihat langsung leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5%. Bila
setelah pulasan asam asetat 3-5% ada perubahan warna, yaitu tampak bercak putih, maka maka
indikasi terdapat lesi kanker.
b. Papsmear yaitu pemeriksaan dengan cara mengambil cairan di porsio (dalam leher rahim)
dan kemudian di fiksasi dengan alkohol 95% untuk di bawa ke laboratorium untuk di periksa
lebih lanjut menggunakan mikroskop.

6. Cara Pencegahan dan Pengobatan Kanker Serviks


a. Pencegahan
Pencegahan yang bisa di lakukan untuk mengihindari terkena kanker serviks, yaitu:
- Wanita usia di atas 25 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai anak perlu melakukan
pemeriksaan papsmear minimal setahun sekali atau menurut petunjuk dokter.
- Pilih kontrasepsi dengan metode barrier misalnya kondom, karena dapat memberi
perlindungan terhadap kanker serviks.
- Hindari hubungan seks pada usia muda dan jangan berganti-ganti pasangan seks.
- Dianjurkan untuk berperilaku sehat, seperti menjaga kebersihan alat kelamin dan tidak
merokok.
- Perbanyak konsumsi sayuran dan buah segar

b. Pengobatan
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin,
tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui
pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
1) Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
2) Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel
yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk
memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh
ahli kandungan.
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat
diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
a) Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta
leher rahimnya.
b) Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan
secara internal maupun eksternal

Anda mungkin juga menyukai