Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.16, No.1 Januari 2012, hlm.

147–156
Terakreditasi SK. No. 64a/DIKTI/Kep/2010
http://jurkubank.wordpress.com

DETERMINASI AUDIT INTERNAL DALAM MEWUJUDKAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE SERTA IMPLIKASINYA PADA
KINERJA BANK

Dedi Kusmayadi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya, 46115.

Abstract
The objective of the research was to find out the effect of internal audit on good corporate governance and its
impact to performance of government bank Tasikmalaya regency. The method used in the research was census
method with descriptive explanatory approach. The data collecting technique used to obtain the primary data
was through interviews and by means of questionnaire. Path analysis was used to analyze the data.The results
showed that: the internal audit gave positive and significant effect on good corporate governance, the internal
audit and good corporate governance, partially and simultaneously gave positive and significant effect on
performance of government bank Tasikmalaya regency.
Key words: internal audit, good corporate governance, bank performance.

Perkembangan jumlah bank umum di Indonesia cenderung menurun, tahun 2007 berjumlah 1817
setiap tahun cenderung mengalami penurunan. unit, tahun 2008 berjumlah 1771 unit dan tahun 2009
Tahun 1996 ketika rating versi Biro Riset Infobank berjumlah 1733 unit. Penurunan ini sebagai akibat
diluncurkan, jumlah bank umum masih sebanyak dari faktor adanya merger atau konsolidasi mau-
240 bank. Setahun berikutnya menjadi 236 bank, pun BPR yang dilikuidasi, namun jika ditinjau dari
tahun 2007 tinggal tersisa 130 bank, dan tahun 2008 indikator aset, pada tahun tersebut memperlihat-
sampai dengan tahun 2010 jumlahnya tinggal 122 kan pertumbuhan cukup signifikan yaitu tahun
bank, terdiri dari 4 bank pemerintah dan 118 bank 2007, sebesar Rp55,4 triliun, tahun 2008, Rp64,8 tri-
umum swasta. Kondisi ini berbeda dengan Bank liun dan tahun 2009, menjadi Rp75,1 triliun (Bank
Perkreditan Rakyat (BPR), meskipun mengalami Indonesia, 2010).
pengaruh yang sama tetapi implikasinya tidak Begitu juga jika dilihat dari jumlah dana
seperti yang dialami oleh bank umum. Umpama- pihak ketiga, lending, maupun kinerja keuangan,
nya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yaitu dengan menggunakan data tahun 2008 sampai de-
tahun 2007, tahun 2008 dan tahun 2009, kondisi ngan tahun 2010 menunjukkan pertumbuhan po-
BPR konvensional dilihat dari jumlah kelembagaan sitif. Dana pihak ketiga tahun 2008 sebesar Rp 21,2

Korespondensi dengan Penulis:


Dedi Kusmayadi: Telp. +62 265 330 634; Fax. +62 265 325 812
E-mail: dieks68@yahoo.com

| 147 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 16, No.1, Januari 2012: 147–156

triliun, tahun 2009 sebesar Rp25,5 triliun dan tahun sangat aman walau dalam tiga tahun terakhir me-
2010 sebesar Rp31,3 triliun; dilihat dari lending atau nunjukkan trend menurun tapi masih jauh di atas
kredit yang diberikan tahun 2008 sebesar Rp25,4 12.5% sebagai batas minimal CAR, begitu juga de-
triliun, tahun 2009 sebesar Rp28,0 triliun dan tahun ngan LDR, BOPO menunjukkan trend operasional
2010 sebesar Rp33,8 triliun (Bank Indonesia, 2011), bank semakin efisien, ROA dan ROE nampak mem-
sedangkan dilihat dari kinerja dengan mengguna- perlihatkan kondisi yang baik, artinya kondisi BPR
kan indikator beberapa rasio keuangan (CAR, LDR, di Kabupaten Tasikmalaya profitable. Bahkan ting-
BOPO, ROA, ROE, NPL) memperlihatkan perkem- kat NPL menunjukkan arah positif, artinya kompo-
bangan yang positif, sebagaimana pada Gambar sisi kredit kurang lancar dalam kurun waktu tiga
1. tahun terakhir memberikan trend semakin menurun
atau kualitas aktiva produktif semakin meningkat.
Menyadari eksistensi atau going concern suatu
bank terletak pada trust masyarakat maka tatake-
lola yang baik adalah merupakan salah satu faktor
kunci yang harus dicapai oleh pihak manajemen.
Banyak fakta menunjukkan dengan tatakelola dan
pengendalian yang buruk memberikan akibat
tragis, misalnya di Amerika Serikat terjadinya
skandal Enron pada akhir tahun 2001, akibat ter-
Gambar 1. Kinerja Keuangan BPR Skala Nasional
Sumber: Bank Indonesia, 2010 jadinya fraud dengan modus windows dressing, be-
gitu pula yang terjadi pada perusahaan kelas dunia
lainya seperti World Com, Global Crossing, Conseco,
Gambar 1 memberikan ilustrasi tentang
Adelphia, dan Rite Aid mengalami kemunduran se-
kualitas kinerja BPR secara nasional semakin baik,
bagai akibat dari lemahnya peran auditor inter-
artinya penguatan modal semakin meningkat,
nal. Begitupula di Indonesia, misalnya kasus Kimia
operasional semakin efisiensi, kemampulabaan
Farma, Bank Lippo atau kasus L/C pada bank BNI
semakin meningkat serta masalah kredit non lancar
yang menjadi sorotan masyarakat karena menye-
cenderung menurun. Dengan menggunakan indi-
babkan kerugian negara sebesar Rp 1,7 triliun, atau
kator keuangan yang sama gambaran kinerja BPR
kasus Bank Century, semua ini merupakan contoh
yang ada di wilayah KBI Tasikmalaya disajikan
kasus akibat lemahnya pengawasan internal dan
dalam Gambar 2.
lemahnya praktik tata kelola yang baik sehingga
Gambar 2, mengilustrasikan bahwa dilihat menyebabkan terjadinya fraud dan kerugian yang
dari CAR posisi BPR di Kabupaten Tasikmalaya luar biasa (Retnadi, 2008).
Lawrence (2005), menjelaskan bahwa audit
internal adalah sebuah penilaian yang sistematis
dan objektif yang dilakukan auditor internal ter-
hadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda da-
lam organisasi untuk menentukan apakah (1) infor-
masi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat
diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan
Gambar 2. Kinerja Keuangan BPR KBI Tasikmalaya telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peratur-
Sumber: http//:www.bi/go.id 2010
an eksternal serta kebijakan dan prosedur internal

| 148 |
Determinasi Audit Internal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance Serta Implikasinya Pada Kinerja Bank
Dedi Kusmayadi

yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi dit internal memiliki peran yang kuat dalam pen-
yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya capaian efektivitas sistem pengendalian dan kinerja
telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan bisnis.
(6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif- Daniri (2005), menjelaskan bahwa audit in-
semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsul- ternal adalah merupakan salah satu elemen penting
tasikan dengan manajemen dan membantu ang- dalam mendukung efektifitas good corporate gover-
gota organisasi dalam menjalankan tanggung nance. Menurut Pedoman Good Corporate Governance
jawabnya secara efektif. Perbankan Indonesia (Indonesian Banking Sektor
Ruang lingkup kegiatan audit internal men- Code) yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebi-
cakup bidang yang sangat luas dan kompleks meli- jakan Corporate Governance (KNKCG) pada Januari
puti seluruh tingkatan manajemen baik yang sifat- 2006, menjelaskan bahwa good corporate governance
nya administratif maupun operasional yaitu meli- adalah seperangkat peraturan yang mengatur hu-
puti: (1) evaluasi pengendalian internal; (2) evaluasi bungan antara pemegang saham, pengurus (penge-
pengelolaan; (3) evalusi proses governance (Tunggal, lola) perusahaan, pihak kreditor, pemerintah, kar-
2008). Lebih lanjut Hunger & Wheelen (2007) men- yawan serta para pemegang kepentingan internal
jelaskan mengenai esensi pelaksanaan audit inter- dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-
nal adalah berada dalam tahap evaluasi dan pe- hak dan kewajiban mereka, sehingga menciptakan
ngendalian (evaluation and control), berdasarkan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepen-
hasil evaluasi dan pengendalian ini para manajer tingan (stakeholder), yang berlandaskan lima prinsip,
di semua level menggunakan informasi (umpan yaitu: (a) transparansi (transparancy), (2) akunta-
balik) hasil kinerja untuk melakukan tindakan per- bilitas (accountability), (3) pertanggungjawaban (re-
baikan berkesinambungan dan pemecahan masa- sponsibility), (4) independensi (independency), dan
lah. Dengan demikian peran audit internal menjadi (5) kewajaran (fairness),
sangat penting dalam meningkatkan pengawasan Penelitian Gusnardi (2008), menyimpulkan
internal, optimalisasi mekanisme checks and balances, bahwa audit internal dengan menggunakan ukur-
serta melakukan fungsi kontrol dalam membantu an independensi, kemampuan profesional, lingkup
manajemen mencapai tujuannya melalui terwujud- pekerjaan, pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan
nya good corporate governance. Beberapa penelitian manajemen bagian audit internal secara simultan
terdahulu yang berkaitan dengan audit internal berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan good
diantaranya dilakukan oleh Lawrance & Murphy corporate governance pada BUMN Tbk di Indone-
(2002) dan Manuel (2002), menunjukkan bahwa sia. Begitu juga penelitian Kusmayadi (2009), meng -
audit internal berpengaruh positif terhadap tercip- kaji satuan pengawasan internal kaitanya dengan
tanya bisnis yang efisien dan efektif, hasil peneli- pelaksanaan good corporate governance di lingkungan
tian Holzinger (1999), menemukan bahwa fungsi pemerintah daerah Kota dan Kabupaten se-Priangan
penting audit internal adalah orientasi ke masa Timur menunjukkan temuan bahwa satuan penga-
depan, kecermatan dalam penetapan risiko, me- wasan internal berpengaruh signifikan terhadap
ningkatkan efektifitas adan efisiensi operasi, pem- good corporate governance. Penelitian Glover, et al.
berian value added terhadap pemegang saham. Wid- (1998), menemukan bahwa audit internal cukup
ener & Selto (1999), melakukan penelitian terhadap penting dalam mendukung manajemen mencapai
600 perusahaan atas di Amerika Serikat berkaitan tujuan perusahaan, meliputi: memastikan efektivi-
dengan sistem pengendalian manajemen dan tas sistem informasi, meningkatkan daya guna sum-
kinerja, hasil penelitian menunjukkan bahwa au- berdaya (economy, efficiency, effectiviness), deteksi

| 149 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 16, No.1, Januari 2012: 147–156

kecurangan, evaluasi pengendalian intern, dan Penelitian dari Klapper & Love (2002) , me-
mendorong terwujudnya corporate governance. Pene- nunjukkan bahwa corporate governance berpengaruh
litian lain yang konsisten dilakukan pula oleh positif terhadap kinerja dan nilai perusahaan,
Leung, et al. (2002), Halla (1999), Bookal (2002), kemudian penelitian Mitton (2002) menemukan
Cattrysse (2005), dan D’silva & Ridley (2005), yang bahwa indikator yang berkaitan dengan corporate
menemukan bahwa fungi audit internal memberi- governance mempunyai dampak yang kuat terha-
kan kontribusi sangat penting dalam mewujudkan dap terhadap kinerja perusahaan. Begitupula pene-
kualitas proses corporate governance. litian yang dilakukan oleh Black, et al. (2003),
Menurut Corporate Governance Perception In- Khomsiyah (2003), Darmawati, dkk, (2004), mem-
dex (CGPI) 2008, terdapat empat manfaat penerapan peroleh temuan yang hampir sama bahwa good cor-
corporate governance, yaitu: (1) meningkatkan kinerja porate governance memiliki hubungan positif dengan
perusahaan melalui terciptanya proses pengambil- nilai/kinerja perusahaan.
an keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi Penelitian Gompers, et al. (2003), menemukan
perusahaan, serta lebih meningkatkan pelayanan terdapat hubungan positif antara indeks corporate
kepada stakeholders, (2) mempermudah diperoleh- governance dengan kinerja perusahaan jangka pan-
nya dana pembiayaan yang lebih murah (karena jang, sedangkan Siallagan & Machfoedz (2006) me-
faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan me- nemukan bahwa mekanisme corporate governance
ningkatkan corporate value, (3) mengembalikan ke- berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Wardhani
percayaan investor untuk menanamkan modalnya (2006), menemukan bahwa corporate governance ber-
di Indonesia, dan (4) pemegang saham akan merasa pengaruh positif terhadap kinerja operasional dan
puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus kinerja pasar perusahaan.
akan meningkatkan shareholders’s values dan dividen. Selain penelitian yang konsisten, terdapat
Dengan demikian secara teoretis, praktik good pula hasil penelitian yang bertentangan dengan
corporate governance dapat meningkatkan kinerja hasil penelitian sebelumnya, penelitian dari Dalton,
dan mengurangi tingkat risiko sebuah entitas serta et al. (1998) yang menyimpulkan tidak terdapat hu-
meningkatkan kepercayaan stakeholders. Kinerja bungan corporate governance dengan kinerja perusa-
adalah prestasi yang dicapai suatu organisasi atau haan.
entitas dalam periode akuntansi tertentu yang di-
ukur berdasarkan perbandingan dengan berbagai HIPOTESIS
standar (Shim, 1999).
Berdasarkan latar belakang dan hasil peneli-
Beberapa penelitian terdahulu berkaitan good
tian sebelumnya, maka hipotesis yang digunakan
corporate governance dengan kinerja memberikan
dalam penelitian ini adalah:
gambaran sebagai berikut: hasil penelitian The In-
donesian Institute for Corporate Governance (IICG) H1: Audit internal berpengaruh positif dalam me-
(2002), menyimpulkan alasan utama perusahaan wujudkan good corporate governance Bank Peme-
menerapkan good corporate governance adalah kepa- rintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya
tuhan terhadap peraturan, perusahaan meyakini H2: Audit internal dan good corporate governance se-
bahwa implementasi good corporate governance meru- cara simultan maupun parsial berpengaruh po-
pakan bentuk lain penegakan etika bisnis dan etika sitif terhadap kinerja Bank Pemerintah Daerah
kerja yang sudah lama menjadi komitmen per- Kabupaten Tasikmalaya
usahaan, dan implementasi good corporate governance
berhubungan dengan peningkatan citra perusahaan.

| 150 |
Determinasi Audit Internal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance Serta Implikasinya Pada Kinerja Bank
Dedi Kusmayadi

METODE internal, evaluasi pengelolaan risiko, dan evaluasi


proses governance.
Populasi penelitian adalah bank milik peme-
rintah daerah Kabupaten Tasikmalaya dengan jum-
lah anggota populasi sebanyak 33 BPR. Dari 33 BPR
Good Corporate Governance
tersebut 30 bank adalah PD BPR BKPD dengan Yang dimaksud good corporate governance ada-
komposisi modal 95% milik pemerintah daerah lah struktur, sistem, dan proses yang digunakan
Kabupaten Tasikmalaya dan 5% milik pemerintah oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk
desa, sedangkan sebanyak 3 bank adalah PD BPR memberikan nilai tambah perusahaan secara ber-
LPK, dengan komposisi modal 50% milik pemerin- kesinambungan dalam jangka panjang, dengan
tah daerah Kabupaten Tasikmalaya, 35% milik pe- tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lain-
merintah Provinsi Jawa Barat, dan 15% milik Bank nya, berlandaskan peraturan perundangan dan
Jabar. Penyebaran lokasi wilayah usaha 8 bank ber- norma yang berlaku berdasarkan prinsip-prinsip
ada di wilayah pemerintah Kota Tasikmalaya dan keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
25 bank berada di wilayah pemerintah Kabupaten kemandirian, dan kewajaran.
Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan
adalah sensus, dengan demikian seluruh anggota Kinerja
populasi dijadikan unit analisis dalam penelitian
Yang dimaksud dengan adalah prestasi yang
ini.
dicapai oleh suatu organisasi atau entitas dalam
Jenis data penelitian terdiri dari data primer periode tertentu.Informasi yang diperoleh menda-
dan data sekunder. Data Primer digunakan untuk sarkan pada konsep balanced scorecard (perspektif
memperoleh informasi berkaitan dengan pelak- keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis
sanaan audit internal, good corporate governance, dan intern, dan perspektif pembelajaran dan pertum-
kinerja. Data sekunder diperlukan untuk memper- buhan).
oleh informasi keuangan dalam hal ini laporan ke-
Teknik pengumpulan data primer dilakukan
uangan laba rugi, neraca dan informasi lain yang
melalui cara: (1) penyebaran kuesioner, kuesioner
berkaitan dengan objek penelitian.
diisi dan ditunjukkan kepada pihak yang memiliki
Adapun definisi operasional variabel yang kompetensi mengenai isi kuesioner, pengisi kuesi-
digunakan dalam penelitian ini, dirumuskan se- oner mengenai audit internal dan good corporate
bagai berikut: governance ditujukan ke direksi/SPI, dan untuk pe-
ngisisan kuesioner mengenai kinerja di isi bagian
Audit Internal akuntansi; (2) wawancara, kegiatan ini dilaksana-
kan sebagai upaya untuk melengkapi informasi
Yang dimaksud audit internal adalah suatu
yang belum dan tidak bisa diperoleh melalui kuesi-
aktivitas konsultasi dan pemberian keyakinan yang
oner serta untuk memperoleh gambaran yang
obyektif dan independen yang dirancang untuk
komprehensif mengenai aktifitas berkaitan dengan
menambah nilai dan memperbaiki operasi suatu
subtansi dimaksud sehingga informasi yang dibu-
organisasi, untuk membantu organisasi mencapai
tuhkan cukup memadai. Pengumpulan data sekun-
tujuan dengan menyelengarakan suatu pendekatan
der dilakukan melalui telaah buku, jurnal ilmiah
disiplin yang sistematis untuk menilai dan meng-
serta informasi dan publikasi dari instansi/lembaga
efektifkan manajemen risiko, pengendalian, dan
terkait.
proses tatakelola yang baik. Ruang lingkup yang
Skala yang digunakan adalah likert, yaitu
diteliti berkaitan dengan evaluasi pengendalian
skala multipoint yang mengungkap perbedaan

| 151 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 16, No.1, Januari 2012: 147–156

urutan dan persamaan besaran perbedaan dalam internal terhadap good corporate governance, dan
respon interval yang secara spesifik menggunakan substruktur 2 menggambarkan pengaruh audit
lima pilihan. internal dan good corporate governance terhadap ki-
Uji instrumen penelitian meliputi: uji validitas nerja. Hasil pengujian sub struktur 1 dan substruk-
dan uji reliabilitas. Uji validitas menggunakan pro- tur 2, disajikan dalam Tabel 1 dan 2, rekapitulasi
duct moment dan uji reliabilitas menggunakan al- hasil analisis pengaruh langsung dan tidak lang-
pha cronbach, adapun kaidah keputusan yaitu jika sung serta besarnya pengaruh variabel audit inter-
nilai koefisien ≥ 0.70 maka instrumen tersebut nal dan good corporate governance terhadap kinerja
dinyatakan reliabel. Dari hasil uji coba instrumen disajikan pada Tabel 3.
penelitian terhadap 25 orang responden diperoleh Hasil pengujian pada Tabel 1, menunjukkan
hasil uji validitas nilai r hit di atas nilai batas kritis bahwa besar pengaruh (R 2) audit internal terhadap
(0,396), dan untuk uji reliabilitas menunjukan hasil penerapan good corporate governance sebesar 45,3%,
di atas batas kritis (0,70). hal ini menunjukkan bahwa good coorporate gover-
Penelitian ini bersifat penjelasan (explanatory nance dipengaruhi oleh audit internal sebesar
research). Alat analisis dalam penelitian ini meng- 45,3% sehingga pengaruh faktor residu diketahui
gunakan analisis jalur, sedang program yang digu- sebesar 54,7%. Koefisien beta (path coefficients)
nakan adalah program SPSS. diperoleh 0,673, dengan t test sebesar 5,064, dan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan hasil terse-
but menunjukkan bahwa hipotesis alternatif per-
HASIL
tama yang menyatakan audit internal berpengaruh
Alat analisis dalam penelitian ini mengguna- positif dalam mewujudkan coorporate governance
dĂďĞůϭ
kan analisis jalur, dengan memiliki 2 sub struktur. diterima.
Sub struktur 1 menggambarkan pengaruh audit
dĂďĞůϭ
Adjusted Coeff.
Keterangan R R2 SE t t Sig. F
dĂďĞůϭ R2 Beta
Tabel Hasil Uji Pengaruh
1.Keterangan Audit Internal terhadap
2 Adjusted
Good Corporate Coeff.
Governance
Audit Internal (X1) 0,673
R 0,453
R 0,435 413,816
SE 0,673 5,064
t t0,000
Sig. 25,648
F
R2 Beta
 Audit Internal (X ) 0,673 0,453 Adjusted
0,435 413,816 Coeff.
0,673 5,064 0,000 25,648
Keterangan1 R R 2 SE t t Sig. F
 R2 Beta
dĂďĞůϮ
Audit Internal (X1) 0,673 0,453 0,435 413,816 0,673 5,064 0,000 25,648

dĂďĞůϮ
Hasil Uji Pengaruh Audit Adjusted Coeff. Kinerja
Tabel 2.Keterangan R Internal
R2dan Good Corporate Governance
SE terhadap t t Sig. F F Sig
R2 Beta
dĂďĞůϮ Adjusted Coeff.
Audit Internal (X1)
Keterangan R R2 SE 0,372 4,510
t 0,0000
t Sig. F F Sig
0,942 0,888 R2
0,881 407,604 Beta 25,648 0,000
GCG (X2) 0,651 7,890 ,000
Audit Internal (X1) Adjusted Coeff.
0,372 4,510 0,0000
Keterangan
 GCG (X 0,942
R R2
0,888 0,881 407,604
SE t t Sig. 25,648
F 0,000
F Sig
2) R2 Beta
0,651 7,890 ,000
 Audit Internal (X1) 0,942 0,888 0,881 407,604
0,372 4,510 0,0000
25,648 0,000
dĂďĞůϯ
GCG (X2) 0,651 7,890 ,000
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Analisis Jalur

dĂďĞůϯ
Pengaruh Sub Total
Keterangan Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh
Langsung Pengaruh
dĂďĞůϯ
Pengaruh X
Pengaruh
(0,372)2
Sub Total
0,138
Keterangan
1 Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh
Langsung Pengaruh
(0,372)(0,673)(0,651)x2 0,326
Pengaruh X1 (0,372)2
Pengaruh 0,138
Sub Total
Keterangan Pengaruh X1 terhadapPengaruh
Y Tidak Langsung 0,464
Total Pengaruh
Langsung
2 (0,372)(0,673)(0,651)x2 0,326
Pengaruh
Pengaruh X2 (0,651) 0,424
Pengaruh X1 Pengaruh X1 2 terhadap Y
(0,372)X2 terhadap Y 0,138 0,464
Pengaruh 0,424
Pengaruh X2 (0,651)2 (0,372)(0,673)(0,651)x2 0,424
0,326
Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y 0,888
Pengaruh
PengaruhXX1 2 terhadap
terhadapYY 0,424
0,464
 Pengaruh
Pengaruh X2 (0,651)2 X1 dan X2 terhadap Y 0,424 0,888
 Pengaruh X2 terhadap Y | 152 | 0,424
Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y 0,888
 1

1
Ϭ͘ϯϯϱ
yϭ
Ϭ͘ϯϯϱ
Determinasi Audit Internal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance Serta Implikasinya Pada Kinerja Bank
Dedi Kusmayadi

Hasil pengujian pada Tabel 2, menunjukkan PEMBAHASAN


bahwa besarnya pengaruh (R 2) audit internal dan
Pengaruh Audit Internal dalam Mewujudkan
good corporate governance terhadap kinerja secara
simultan sebesar 88,8%, sehingga dapat diketahui
Good Corporate Governance
besarnya pengaruh faktor residu sebesar 11,2%, Hasil analisis menunjukkan bahwa audit in-
nilai Ftest sebesar 119,200 dengan nilai signifikansi ternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap
0,000. Koefisien beta (path coefficients) untuk corporate governance. Hasil tersebut menunjukkan
variabel audit internal diperoleh 0,372, t test sebesar semakin baik dan memadainya audit internal di-
4,510, dan nilai signifikansi sebesar 0,000, sedang- laksanakan maka akan memberikan implikasi se-
kan untuk variabel good corporate governace diperoleh makin baiknya penerapan good corporate governance,
koefisien beta (path coefficients) diperoleh 0,651, t test dan sebaliknya jika audit internal tidak dilaksa-
sebesar 7,890, dan nilai signifikansi sebesar 0,000. nakan dengan baik dan memadai akan berimplikasi
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa pula terhadap tidak akan memadainya penerapan
hipotesis alternatif kedua yang menyatakan audit good corporate governance. Hal ini berarti bahwa au-
internal dan good corporate governance secara simul- dit internal pada bank milik pemerintah Kabupaten
tan dan parsial berpengaruh positif terhadap kinerja Tasikmalaya dipandang sebagai elemen penting
diterima. dan strategis serta sangat dibutuhkan dalam men-
Hasil pengujian pada Tabel 3, menunjukkan dukung efektifitas terwujudnya good corporate gov-
perhitungan pengaruh langsung dan tidak lang- ernance. Melalui audit internal penilaian yang siste-
sung serta perhitungan besarnya pengaruh vari- matis dan objektif dilakukan oleh auditor internal
abel audit internal dan good corporate governace terha- terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda
dap kinerja. Besarnya total pengaruh audit inter- dalam organisasi, sehingga melalui optimalisasi
nal terhadap kinerja sebesar 46,4%, terdiri dari pe- proses audit internal manjemen akan memperoleh
ngaruh langsung sebesar 13,8% dan pengaruh tidak informasi yang berharga sebagai bahan pertim-
langsung sebesar 32,6%, sedangkan total besarnya bangan dalam pengambilan kebijakan, diantaranya
pengaruh good corporate governance terhadap kinerja (a) informasi keuangan yang handal, (b) informasi
sebesar 42,4%. Gambar 3 menyajikan diagram jalur berkaitan dengan efektif dan efisiensi operasi, (c)
lengkap beserta nilai koefisien jalurnya. informasi mengenai manajemen risiko, (d) infor-
masi pencapaian rencana, serta (e) informasi me-
ngenai tingkat ketaatan terhadap peraturan dan
1
ketentuan yang berlaku. Secara teoritis hasil pene-
0.335 litian ini konsisten dengan teori dari Lawrance
X1
(2005), Hunger & Wheelen (2007), dan Daniri
0.372 (2005), bahwa audit internal merupakan salah satu
elemen sangat penting dalam meningkatkan
0.673 Y pengawasan internal, optimalisasi mekanisme
checks and balances, serta melakukan fungsi kontrol
0.651 dalam membantu manajemen mencapai tujuannya
X2 melalui terwujudnya good corporate governance, se-
0.740
dangkan secara empiris penelitian ini konsisten de-
ngan penelitian Gusnardi (2008), yang menemukan
Gambar
Gambar Struktur Lengkap
3.3.Struktur LengkapAnalisis Jalur Jalur
Analisis pelaksanaan kegiatan pemeriksaan dan manajemen

PEMBAHASAN
| 153 |
Pengaruh Audit Internal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance
Hasil analisis menunjukkan bahwa audit internal berpengaruh positif dan
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 16, No.1, Januari 2012: 147–156

bagian audit internal secara simultan berpengaruh dari aktivitas audit yang menunjukkan adanya ke-
signifikan terhadap pelaksanaan good corporate gov- lemahan, ketidak sesuaian, kekeliruan, ataupun
ernance. Kusmayadi (2009), menemukan satuan pe- kegagalan pencapaian kinerja yang telah ditetapkan
ngawasan internal berpengaruh signifikan ter- akan memengaruhi seluruh tahapan dalam proses
hadap good corporate governance. Penelitian Glover, manajemen strategis, baik berupa penyesuaian,
et al. (1998), menemukan audit internal cukup pen- penyempurnaan bahkan terjadinya perubahan.
ting dalam mendukung manajemen mencapai tuju- Temuan hasil penelitian mengenai audit in-
an perusahaan, meliputi: memastikan efektivitas ternal secara parsial berpengaruh positif dan signi-
sistem informasi, meningkatkan daya guna sum- fikan terhadap kinerja, konsisten dengan penelitian
berdaya (economy, efficiency, effectiviness), deteksi dari Smith, Lawrance & Murphy (2002), dan
kecurangan, evaluasi pengendalian intern, dan Manuel, (2002), yang menemukan audit internal
mendorong terwujudnya corporate governance. Pene- berpengaruh positif terhadap terciptanya bisnis
litian lain yang konsisten dilakukan oleh Halla yang efisien dan efektif. Holzinger (1999), dari hasil
(1999), Bookal (2002), Leung, et al. (2002), Cattrysse studi empirisnya menemukan fungsi urgen audit
(2005), dan D’Silva & Ridley (2005), menyimpulkan internal adalah orientasi ke masa depan, kecer-
penelitian yang hampir sama bahwa fungsi audit matan dalam penetapan risiko, meningkatkan efek-
internal memberikan kontribusi sangat penting da- tifitas adan efisiensi operasi, pemberian value added
lam mewujudkan kualitas proses corporate gover- terhadap pemegang saham, sedangkan penelitian
nance. Widener & Selto (1999), menemukan bahwa audit
internal memiliki peran yang kuat dalam pen-
Pengaruh Audit Internal dan Penerapan capaian efektivitas sistem pengendalian dan kinerja
bisnis.
Good Corporate Governance secara Simultan
maupun Parsial terhadap Kinerja Bank Secara teoritis, praktik good corporate gover-
nance dapat meningkatkan kinerja dan mengurangi
Hasil analisis menunjukkan bahwa audit in- tingkat risiko sebuah entitas serta meningkatkan
ternal dan good corporate governance secara simultan kepercayaan stakeholders. Hasil penelitian menun-
maupun parsial berpengaruh positif dan signifikan jukkan bahwa secara parsial good corporate gover-
terhadap kinerja pada bank milik pemerintah Kabu- nance berpengaruh positif dan signifikan terhadap
paten Tasikmalaya. Hasil tersebut menunjukkan kinerja. Hal ini berarti bahwa good corporate gover-
semakin baik dan memadainya audit internal dan nance merupakan instrumen pokok sebuah entitas
pelaksanaan good corporate governance maka akan dalam mencapai kinerja yang baik. Hasil penelitian
memberikan implikasi terhadap semakin baiknya ini konsisten dengan penelitian dari The Indone-
kinerja. Dengan demikian hasil penelitian ini mem- sian Institute for Corporate Governance (IICG) (2002),
berikan indikasi kuat bahwa audit internal pada menyimpulkan alasan utama perusahaan menerap-
bank milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tasik- kan good corporate governance adalah kepatuhan ter-
malaya memiliki peran yang strategis dalam men- hadap peraturan, perusahaan meyakini bahwa
dorong terwujudnya proses good corporate gover- implementasi good corporate governance merupakan
nance maupun pencapaian kinerja yang ditetapkan. bentuk lain penegakan etika bisnis dan etika kerja
Hasil penelitian ini konsisten dengan teori Hun- yang sudah lama menjadi komitmen perusahaan,
ger & Wheelen (2007), bahwa audit internal sangat dan implementasi good corporate governance ber-
penting artinya bagi manajemen perusahaan di hubungan dengan peningkatan citra perusahaan.
semua level sehingga informasi (umpan balik) be- Penelitian dari Klapper & Love (2002) , me-
rupa temuan dan rekomendasi yang dihasilkan nemukan corporate governance berpengaruh positif

| 154 |
Determinasi Audit Internal dalam Mewujudkan Good Corporate Governance Serta Implikasinya Pada Kinerja Bank
Dedi Kusmayadi

terhadap kinerja dan nilai perusahaan, kemudian madainya audit internal dan pelaksanaan good cor-
penelitian Mitton (2002), yang menemukan indi- porate governance maka akan memberikan implikasi
kator yang berkaitan dengan corporate governance terhadap semakin baiknya kinerja , hal ini membe-
mempunyai dampak yang kuat terhadap terhadap rikan indikasi kuat bahwa audit internal pada bank
kinerja perusahaan. Penelitian Gompers, et al. milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya
(2003), menemukan hubungan positif antara indeks memiliki peran yang strategis dalam mendorong
corporate governance dengan kinerja perusahaan terwujudnya proses good corporate governance mau-
jangka panjang, sedangkan Siallagan & Machfoedz pun pencapaian kinerja yang ditetapkan
(2006) menemukan bahwa mekanisme corporate
governance berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Saran
Wardhani (2006), menemukan bahwa corporate gov-
ernance berpengaruh positif terhadap kinerja ope- Diharapkan bagi bank Pemerintah Daerah
rasional dan kinerja pasar perusahaan. Kabupaten Tasikmalaya yang belum ada fungsi
audit internal agar segera membentuk, selain un-
Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh
tuk pemenuhan regulasi Bank Indonesia juga se-
Black, et al. (2003), Khomsiyah (2003), dan Darma-
bagai upaya mengoptimalkan fungsi pengendalian
wati, dkk, (2004), yang memperoleh temuan hampir
internal bank. Selain itu peran aktif badan pengawas
sama bahwa good corporate governance memiliki hu-
sebagai wakil pemilik perlu di optimalkan sebagai
bungan positif dengan nilai/kinerja perusahaan.
upaya peningkatan fungsi kontrol secara inde-
penden. Hal ini sangat penting karena good corpo-
KESIMPULAN DAN SARAN rate governance dan pencapaian kinerja yang baik
Kesimpulan pada bank milik pemerintah Kabupaten Tasik-
malaya akan terwujud jika fungsi pengendalian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji penga- internal berjalan dengan baik. Pelaksanaan pening-
ruh audit internal dalam mewujudkan good corpo- katan kemampuan dan profesionalitas sumber
rate governance, menguji pengaruh secara simultan daya manusia bank pemerintah Daerah Kabupaten
maupun parsial audit internal dan good corporate Tasikmalaya harus terencana, berjenjang dan dila-
governance terhadap kinerja. Hasil penelitian me- kukan secara berkesinambungan, dengan pem-
nunjukkan audit internal berpengaruh positif signi- biayaan sesuai dengan PBI yaitu sebesar 5% dari
fikan terhadap penerapan good corporate governance. total biaya tenaga kerja.
Hasil tersebut menunjukkan semakin baik dan me- Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
madainya audit internal dilaksanakan maka akan melakukan penelitian pada bank jenis yang sama,
memberikan implikasi semakin baiknya penerapan namun perlu dipertimbangkan untuk menambah
good corporate governance, hal ini memberikan indi- variabel komitmen pimpinan, budaya organisasi
kasi kuat bahwa audit internal pada bank milik dan kualitas SDM maupun variabel lainya seperti
pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dipandang se- kondisi makro ekonomi. Perlu juga di antisifasi ke-
bagai elemen penting dan strategis serta sangat terbatasan yang terjadi dalam penelitian ini, yaitu
dibutuhkan dalam mendukung efektifitas terwu- masih terdapatnya anggota populasi yang belum
judnya good corporate governance. memiliki fungsi audit internal, sehingga yang men-
Audit internal dan penerapan good corporate jadi responden untuk populasi tidak sama, hal ini
governance baik secara parsial maupun simultan ber- memungkinkan adanya kekurang pahaman
pengaruh positif dan signifikan terhadap bank responden mengenai esensi yang ditanyakan yang
Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Hasil berimplikasi terhadap kualitas jawaban yang
tersebut menunjukkan semakin baik dan me- diberikan.

| 155 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol. 16, No.1, Januari 2012: 147–156

DAFTAR PUSTAKA Khomsiyah. 2003. Hubungan Corporate Governance dan


Pengungkapan Informasi: Pengujian Simultan.
Black, B.S., Jang, H., & Kim, W. 2003. Predicting Firms Makalah SNA VI.
Corporate Governance Choices: Evidence from
Korea. Working Paper. Klapper, L. F. & Love, I. 2004. Corporate Governance,
Investor Protection, and Performance in Emerging
Bookal, L.E. 2002. Internal Auditors: Integral to Good Markets. Journal of Corporate Finance, 10: 703-728.
Corporate Governance. Internal Auditing, 10: 44–
49. Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance. 2006.
Pedoman Good Corporate Governance Perbankan In-
Cattrysse. 2005. Reflections on Corporate Governance and donesia. Jakarta: KNKCG 2006.
The Role of The Internal Auditor. Belgium: Roularta
Media Group. Lawrance, S. & Murphy, S.L. 2002. The Global Impact of
Internal Auditing. Internal Auditing (IAD) Journal,
Dalton, D. R., Daily, C. M., Ellstrand, A. E., & Johnson, J. 17(1).
L. 1998. Meta-analytic Reviews of Board Compo-
sition, Leadership Structure, and Financial Per- Leung, P., Cooper, B.J., & Robertson, P. 2002. The Role of
formance. Strategic Management Journal, 19(3): 269- Internal Audit In Corporate Governance and Manage-
290. ment. The Institute of Internal Auditor.

Daniri, M.A. 2005. Good Corporate Governance, Konsep dan Manuel, J. 2002. The Audit of the Operational Efficiency
Penerapannya dalam Konteks Indonesia. Jakarta: Ray of Management. Official Journal of the European
Indonesia. Communities, 259(1): 1-4.

Kusmayadi, D. 2009, Pengaruh Satuan Pengawas Inter- Mitton. T. 2002. A Cross-Firm Analysis of the Impact of
nal dan Penatausahaan Keuangan Daerah Corporate Governance on the East Asian Finan-
terhadap Good Corporate Governance. Jurnal cial Crisis. Journal of Financial Economics, 64: 215-
Ichsan Gorontalo, 4(2). 241.

D’Silva, K. & Ridley, J. 2005. Internal Auditing’s Interna- Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006
tional Contribution to Governance. Faculty of Busi- Tanggal 30 Januari 2006, Tentang Pelaksanaan Good
ness, Computing & Information Management. Corporate Governance Bagi Bank Umum.
London South Bank University. England.
Siallagan & Machfoedz, M. 2006. Mekanisme Corporate
Glover, S., Romney, M., & Marshall, B. 1998. Intern Au- Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan.
diting Polls and Data Survey, Software, Techno- Makalah SNA IX.
logical Change, Statistical Data Many Countries.
Surat Edaran Bank Indonesia No.9/12/DPNP Tahun
Internal Auditor (IAU) Journal, 55(4).
2007. Tentang Pelaksanaan Good Corporate Gover-
Gompers, P.A, Ishii, J.L., & Metrict. 2003. Corporate Gov- nance Bagi Bank Umum.
ernance and Equity Prices. Working Paper (August).
Tunggal, A.W. 2008. Memahami Internal Audit Auditing.
Gusnardi. 2008. Analisis Faktor Audit Internal dan Jakarta: Penerbit Harvarindo.
Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan Good Cor-
porate Governance. Jurnal Ekuitas, 12(3): 353-372. Wardhani, R. 2006. Mekanisme Corporate Governance
dalam Perusahaan yang Mengalami
Halla, I.P. 1999. A View of Corporate Governance and Permasalahan Keuangan (Financially Distressed
Control in Finland. Managerial Auditing Journal Firms). Makalah SNA IX.
14(3): 146-150.
Widener, S.K. & Selto, F.H. 1999. Management Control
Holzinger, A. 1999. The New Internal Auditing Func- System and Boundaries of the Firm: Why do Firms
tion. Internal Auditor (IAU) Journal, 56(3): 187-203. Outsource Internal Auditing Activities. Journal
Managerial Accounting Research, 11: 45-73.
Hunger, J.D. & Wheelen, T.L. 2007. Strategic Management
an Business Policy. Ninth Edition. New Jersey:
Prentice Hall Upper Saddle River.

| 156 |

Anda mungkin juga menyukai