Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri agar
pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud. Untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) pada tahun 2015, perlu upaya percepatan yang lebih besar dan
kerja keras. AKI di Indonesia saat ini menjadi permasalahan yang sangat serius
dan masih tertinggi di Asia, sekitar 99% dari seluruh kematian ibu terjadi di
negara berkembang. Sekitar 80% kematian maternal merupakan akibat
meningkatnya komplikasi selama kehamilan, persalinan dan setelah persalinan.
(WHO 2014).
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2015 Angka
Kematian Ibu (AKI) di dunia 216 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2015). AKI
di Negara berkembang 230 per 100.000 kelahiran hidupdan AKI di negara maju
16 per 100.000 kelahiran hidup. AKI di Asia Timur 33 per 100.000 kelahiran
hidup, Asia Selatan 190 per 100.000 kelahiran hidup, Asia Tenggara 140 per
100.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 74 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,
2014).
Data AKB menurut World Health Organization (WHO) ialah sebesar 35
per 1.000 kelahiran hidup untuk tahun 2012. Pada tahun 1990 silam, AKB
secara global sebesar 63 per 1.000 kelahiran hidup. Menurut laporan WHO
pada tahun 2000, Angka Kematian Bayi (AKB) di dunia 54 per 1000 kelahiran
hidup kemudian tahun 2006 menjadi 49 per 1000 kelahiran hidup (Wijaya,
2010). Dari data tersebut, AKB dunia menduduki kriteria sedang. Kedua data
AKB tersebut dapat kita bandingkan dengan target MDGs untuk AKB, yakni 23
per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. AKB untuk
Indonesia pada tahun 2012 terjadi penurunan mencapai 32/1000 kelahiran

1
2

hidup dari 34/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2012). AKB dari
34/1000 menjadi 23/1000 kelahiran hidup dan menurunkan prevalensi gizi
kurang balita menjadi 15 % pada tahun 2015, termasuk tidak terjadi lagi kasus
penculikan dan perdagangan bayi baru lahir (zero toleran) di Puskesmas dan
Rumah Sakit (SDKI, 2012).
Berdasarkan laporan, tahun 2015 jumlah kasus kematian bayi adalah
1.086 kasus dari 104.597 kelahiran hidup, meningkat dibandingkan tahun 2014
dengan 1.070 kematian bayi dari 104.358 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan
NTB, 2015).
Program terbaru dari pemerintah yaitu mengubah MDGs menjadi SDGs
2016-2030, program terbaru ini lebih terfokusnya pada penyempurnaan dan
penyelesaian kasus angka kematian yang tinggi di Indonesia. Target yang
ditentukan oleh SDGs sampai dengan tahun 2030 yaitu mengurangi AKI hingga
dibawah 70/100.000 KH, target Angka Kematian Neonatal (AKN) yang telah
ditentukan yaitu mengurangi sampai 12 per 1.000 KH sedangkan target AKB
yang telah ditentukan yaitu mengurangi AKB hingga dibawah 25/1.000 KH
(Kemenkes RI,2015)
Upaya-upaya pelayanan kesehatan ibu dan anak dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan hingga
kelahiran, masa nifas dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya antara lain
melalui peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar sehingga dapat
menekan AKI dan AKB.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan Komprehensif dan
Terintegrasi dengan pendekatan Manajemen Kebidanan pada Asuhan Bayi 1
sampai 6 bulan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data subyektif pada bayi
Ny.M dengan asuhan kebidanan bayi 1 sampai 6 bulan.
b. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data obyektif pada bayi
Ny.M dengan asuhan kebidanan bayi 1 sampai 6 bulan
3

c. Mahasiswa mampu melakukan analisa data pada bayi Ny.M dengan


asuhan kebidanan bayi 1 sampai 6 bulan
d. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan pada bayi Ny.M dengan
asuhan kebidanan bayi 1 sampai 6 bulan

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa D-IV Kebidanan
Mendapatkan pengalaman menerapkan manajemen kebidanan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada bayi sehingga nantinya pada saat
bekerja di lapangan dapat dilakukan secara sistematis yang pada akhirnya
meningkatkan mutu pelayanan yang akan memberikan dampak menurunkan
angka kematian ibu dan bayi.
2. Bagi Masyarakat
Dapat menambah pengetahuan klien khususnya dan masyarakat umumnya
dalam asuhan kebidanan pada bayi
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat memberikan masukan bagi intitusi pendidikan dan institusi pendidikan
dan institusi pelayanan kesehatan tentang kendala dan masalah-masalah
kesehatan yang terjadi pada masyarakat, khususnya masalah yang terkait
dengan kebidanan, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
4. Bagi Institusi Pelayanan
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan dan pelaksanaan Asuhan Kebidanan pada bayi
5. Bagi Ny.M dan keluarga
Diharapkan dengan menjadi klien binaan dalam program ini Ny.M dan
keluarga dapat lebih memahami mengenai asuhan pada bayi yang sesuai
standar pelayanan serta diharapkan klien dan keluarganya mengetahui peran
dan fungsi seorang bidan yang lebih kompleks.

Anda mungkin juga menyukai