80
Substansi muatan lokal di MTs N Bangsal terdiri atas :
a. Bahasa Daerah (Jawa)
Sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai Budaya ( Jawa )
Masyarakat setempat dalam wujud Komunikasi dan Apresiasi
Sastra.
b. English Conversation
sebagai uapaya meningkatkan ketrampilan siswa dalam berbicara
Bahsa Inggris.
e. Mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta
silabus, dengan mengacu pada Standar Isi yang ditetapkan oleh
BSNP.
1) Pengembangan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar adalah langkah awal dalam membuat mata
pelajaran muatan lokal agar dapat dilaksanakan di sekolah. Adapun
langkah-langkah dalam mengembangkan standar kompetensi dan
kompetensi dasar adalah sebagai berikut:
a) Pengembangan Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah menentukan kompetensi
yang didasarkan pada materi sebagai basis pengetahuan.
b) Pengembangan Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kompetensi yang harus
dikuasai siswa. Penentuan ini dilakukan dengan melibatkan
guru, ahli bidang kajian, ahli dari instansi lain yang sesuai.
2) Pengembangan silabus secara umum mencakup:
a) Mengembangkan indikator
b) Mengidentifikasi materi pembelajaran
c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran
d) Pengalokasian waktu
e) Pengembangan penilaian
f) Menentukan Sumber Belajar
Langkah-langkah tersebut dapat mengacu pada penyusunan silabus mata
pelajaran.
81
e. Mengembangkan silabus muatan lokal dan perangkat kurikulum
muatan lokal lainnya, yang dilakukan bersama sekolah, mengacu pada
Standar Isi yang ditetapkan oleh BSNP
Peran Perguruan Tinggi dan LPMP antara lain memberikan bimbingan dan
bantuan teknis dalam:
a. Mengidentifikasi dan menjabarkan keadaan, potensi, dan
kebutuhan lingkungan ke dalam komposisi jenis muatan lokal;
b. Menentukan lingkup masing-masing bahan kajian/pelajaran;
c. Menentukan metode pengajaran yang sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik dan jenis bahan kajian/pelajaran
Peran instansi/lembaga di luar Depdiknas secara umum adalah:
a. Memberikan informasi mengenai potensi daerah yang meliputi
aspek sosial, ekonomi, budaya, kekayaan alam, dan sumber daya
manusia yang ada di daerah yang bersangkutan, serta prioritas
pembangunan daerah di berbagai sektor yang dikaitkan dengan
sumber daya manusia yang dibutuhkan;
b. Memberikan gambaran mengenai kemampuan-kemampuan dan
keterampilan yang diperlukan pada sektor-sektor tertentu;
c. Memberikan sumbangan pemikiran, pertimbangan, dan tenaga
dalam menentukan prioritas muatan lokal sesuai dengan nilai-nilai dan
norma setempat.
3. Rambu-rambu
Berikut ini rambu-rambu untuk diperhatikan dalam pelaksanaan muatan
lokal.
a. Sekolah yang mampu mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar beserta silabusnya dapat melaksanakan mata
pelajaran muatan lokal. Apabila sekolah belum mampu
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar beserta
silabusnya sekolah dapat melaksanakan muatan lokal berdasarkan
kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh sekolah, atau dapat
meminta bantuan kepada sekolah yang terdekat yang masih dalam
satu daerahnya. Bila beberapa sekolah dalam satu daerah belum
mampu mengembangkan dapat meminta bantuan TPK daerah, atau
meminta bantuan dari LPMP di propinsinya.
b. Bahan kajian hendaknya sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik yang mencakup perkembangan pengetahuan dan cara berpikir,
emosional, dan sosial peserta didik. Pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar diatur sedemikian rupa agar tidak memberatkan peserta didik
dan tidak mengganggu penguasaan pada kurikulum nasional. Oleh
karena itu dalam pelaksanaan muatan lokal dihindarkan adanya
pekerjaan rumah (PR).
c. Program pengajaran hendaknya dikembangkan dengan melihat
kedekatan dengan peserta didik yang meliputi dekat secara fisik dan
secara psikis. Dekat secara fisik maksudnya terdapat dalam
lingkungan tempat tinggal dan sekolah peserta didik, sedangkan dekat
secara psikis maksudnya bahwa bahan kajian tersebut mudah
dipahami oleh kemampuan berpikir dan mencernakan informasi sesuai
dengan usianya. Untuk itu, bahan pengajaran hendaknya disusun
berdasarkan prinsip belajar yaitu: (1) bertitik tolak dari hal-hal konkret
ke abstrak; (2) dikembangkan dari yang diketahui ke yang belum
82
diketahui; (3) dari pengalaman lama ke pengalaman baru; (4) dari yang
mudah/sederhana ke yang lebih sukar/rumit. Selain itu bahan
kajian/pelajaran hendaknya bermakna bagi peserta didik yaitu
bermanfaat karena dapat membantu peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari.
d. Bahan kajian/pelajaran hendaknya memberikan keluwesan bagi guru
dalam memilih metode mengajar dan sumber belajar seperti buku dan
nara sumber. Dalam kaitan dengan sumber belajar, guru diharapkan
dapat mengembangkan sumber belajar yang sesuai dengan
memanfaatkan potensi di lingkungan sekolah, misalnya dengan
memanfaatkan tanah/kebun sekolah, meminta bantuan dari instansi
terkait atau dunia usaha/industri (lapangan kerja) atau tokoh-tokoh
masyarakat. Selain itu guru hendaknya dapat memilih dan
menggunakan strategi yang melibatkan peserta didik aktif dalam
proses belajar mengajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial.
e. Bahan kajian muatan lokal yang diajarkan harus bersifat utuh dalam
arti mengacu kepada suatu tujuan pengajaran yang jelas dan memberi
makna kepada peserta didik. Bahan kajian muatan lokal juga dapat
disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester, dua
semester atau satu tahun ajaran.
f. Alokasi waktu untuk bahan kajian/pelajaran muatan lokal perlu
memperhatikan jumlah minggu efektif untuk mata pelajaran muatan
lokal pada setiap semester.
83
C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
84
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Mendengarkan
1. Memahami siaran atau cerita 1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari
yang disampaikan secara media elektronik (berita dan nonberita
langsung /tidak langsung dalam bentuk bahasa daerah / Pujok
kulonan / Madura)
1.2 Mengidentifikasi unsur sastra
Jawa/Madura (intrinsik dan ekstrinsik)
suatu cerita yang disampaikan secara
langsung/melalui rekaman
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, 2.1 Memperkenalkan diri dan orang lain di
perasaan, dan informasi melalui dalam forum resmi dengan intonasi yang
kegiatan berkenalan, berdiskusi, tepat
dan bercerita
2.2 Mendiskusikan masalah (yang
ditemukan dari berbagai berita, artikel,
majalah atau buku berbahasa
Jawa/Madura)
2.3 Menceritakan berbagai pengalaman
dengan pilihan kata dan ekspresi yang
tepat sesuai dengan kaidah bahasa
Jawa/Madura
Membaca
3. Memahami berbagai teks 3.1 Menemukan ide pokok berbagai teks
bacaan nonsastra dengan nonsastra dengan teknik membaca
berbagai teknik membaca cepat (150 kata/menit)
3.2 Mengidentifikasi ide teks nonsastra dari
berbagai sumber melalui teknik
membaca ekstensif
Menulis
4. Mengungkapkan informasi 4.1 Menulis gagasan dengan menggunakan
dalam berbagai bentuk paragraf pola urutan waktu dan tempat dalam
(naratif, deskriptif, ekspositif) bentuk paragraf naratif
4.2 Menulis hasil observasi dalam bentuk
paragraf deskriptif
4.3 Menulis gagasan secara logis dan
sistematis dalam bentuk ragam paragraf
ekspositif
Mendengarkan
5. Memahami langgam, kidungan 5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk
yang disampaikan secara suatu langgam, kidungan yang
langsung/tidak langsung disampaikan secara langsung ataupun
melalui rekaman
5.2 Mengungkapkan isi suatu langgam,
kidungan yang disampaikan secara
langsung ataupun melalui rekaman
Berbicara
6. Membahas cerita cekak melalui
6.1 Mengemukakan hal-hal yang menarik
kegiatan diskusi berbahasa
atau mengesankan dari cerita pendek
Jawa / Madura
melalui kegiatan diskusi berbahasa
Jawa / Madura
6.2 Menemukan nilai-nilai cerita pendek
melalui kegiatan diskusi
Membaca
7. Memahami wacana sastra 7.1 Membacakan cerita cekak dengan lafal, 85
melalui kegiatan membaca nada, tekanan, dan intonasi yang tepat
Cerita cekak
7.2 Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik
suatu cerita cekak dengan kehidupan
sehari-hari
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal English
Conversation terdapat pada Lampiran KTSP ini.
86
BAB VI
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
1. Pelayanan Konseling
Layanan konseling ini akan dilakukan oleh BP dalam bentuk pelayanan
berupa :
Masalah kesulitan belajar peserta didik
Pengembangan karier peserta didik
Pemilihan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Masalah dalam kehidupan sosial peserta didik
Sasaran dari pelayanan konseling ini adalah semua siswa mulai dari kelas VII
sampai dengan kelas IX. Kegiatan ini mulai tahun pelajaran 2008/2009
dimasukkan pada struktur kurikulum dengan beban belajar 1 jam pelajaran
per minggu.
KLS SMS SK KD
VII 1 2. Mew 1.1 Memiliki sikap dan kebiasa-
ujudkan diri sebagai an yang mantap dalam beri-
pribadi yang beriman dan man dan bertaqwa terhadap
bertaqwa terhadap Tuhan Tuhan YME.
Yang Maha Esa, mantap 1.2 Memiliki pemahaman ten-
dan mandiri serta sehat tang kekuatan diri dan dapat
jasmani dan rohani mengembangkannya untuk
kegiatan-kegiatan yang kre-
atif dan produktif
2. Memiliki kemampuan da- 2.1 Mampu berkomunikasi baik
lam mengenal dan ber- secara lisan maupun tulisan
hubungan dengan ling- termasuk dalam menerima
kungan sosialnya yang dan menyampaikan pen-
dilandasi berbudi pekerti dapat.
luhur, tanggungjawab 2.2 Bertingkahlaku dengan me-
kemasyarakatan dan njunjung tinggi tata krama,
kenegaraan sopan santun serta nilai-nilai
agama, adat istiadat, hokum
dan kebiasaan yang ber-
laku.
2.3 Memiliki hubungan yang di-
namis, harmonis dan pro-
duktif dengan teman sebaya
2.4 Memahami kondisi dan per-
aturan sekolah serta upaya
melaksanakannya secara
dinamis dan bertanggung-
jawab
87
3.4 Memiliki pemahaman yang
mantap tentang pentingnya
kondisi jasmani yang sehat
dalam kegiatan belajar
88
9.4 Memiliki kemampuan ber-
orientasi hidup berkeluarga
SILABUS
PMR
1. Pelaku pertolongan pertama 1. - Memasang Pembalut mitella
2. Pembalutan - Memasang Pembalut platengah
- Memasang pembalut kassa
89
7. Anatomi dan faal tubuh
dasar
8. Pembidaian
9. Kesehatan lapangan
10. Cedera alat gerak
SILABUS
UKS
1. Pendidikan Kesehatan 1. Pendidikan kesehatan
2. Pelayananan Kesehatan 2. Gizi
3. Pembinaan Lingkungan 3. P3K, P3P
Sekolah Sehat 4. Pencegahan penyakit
5. Penjaringan kesehatan
1. Kantin sehat
2. BK
3. Ceramah agama
1. Kesehatan lingkungan
2. Kebon sekolah
3. Apotek hidup
4. Pramuka
Tujuan dalam pramuka adalah :
Sebagai wahana bagi peserta didik untuk berlatih berorganisasi.
Melatih peserta didik untuk terampil dan mandiri.
Melatih siswa untuk mempertahankan hidup
Memiliki jiwa sosial dan peduli kepada orang lain
Memiliki sikap kerjasama kelompok
Dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat
Sasaran dari kegiatan pramuka ini adalah kelas VII dan kelas VIII.
a. Tingkat Penggalang Ramu
SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1. Memahami Bendera Kebangsaan Indonesia.
kebangsaan. 2. Memahami I-agL1 Indonesia Raya.
3. Mengetahui arti dan hafal pada, Pancasila.
4. Membiasakan Bahasa Indonesia di
pertemuan penggalang.
5. Mengetahui dan hafal Dasa Darma dan Tri
2. Memiliki kecakapan Satya
pramuka. 6. Mengetahui dan membiasakan salam
pramuka.
7. Mengetahui lambang gerakan pramuka.
90
8. Mengetahui sruktur organisasi dalam gugus
depan
9. Mengikuti latihan pasukan penggalang
3. Memiliki kecakapan minimal 6 kali berturLit-tarot.
10. Melakukan baris- berbaris
11. Menyampaikan berita secara lisan.
12. Mengumpulkan data untuk melakukan
pertolongan pertama pada kecelakaan
13. Membuat dan menggunakan simpul-simpul
4. Melengkapi administrasi. 14. Menjamu tamu dengan balk (untuk putri);
5. Memiliki kecakapan spiritual 15. Membuat dua hasty karya (untuk putra)
16. Memiliki buku tabungan
17. Membayar uang iuran pada gugus depan
18. Mengetahui dan bisa mengucapkan
syahadat.
19. Mengerti rukun iman dan Islam.
b. Tingkat Penggalang Rakit
SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1. Mengetahui lambang negara Indonesia.
kebangsaan. 2. Hafal menyanyikan lagu-lagu kebangsaan.
3. Mengetahui hari nasional dan pahlawan
2. Memiliki kecakapan nasional.
sosial 4. Mengikuti kerja bakti gotong royong.
3. Memiliki kecakapan 5. Mengetahui sopan santun dalam pergaulan
pramuka. 6. Mengamalkan dasa darma dan tri satya.
7. Mengetahui tanda pengenal pramuka.
8. Dapat memimpin barisan.
9. Menggunakan isyarat morse dan semaphore.
10. Mengikuti latihan pasukan penggalang ramu
3. Memiliki minimal 10 kali.
ketrampilan 11. Memperbaiki kerusakan keeil alai rumah
tangga
12. Memberi pertolongan pertama pada
kecelakaan.
4. Memelihara 13. Memasak makanan di perkemahan.
kesehatan . 14. Membuat peta lapangan dan sketsa
pemandangan.
5. Memiliki kecakapan 15. Mengetahui makanan yang bergizi.
spiritual 16. Mengetahui jenis penyakit menular.
17. Memelihara lanaman berguna dan binatang
ternak.
18. Membaca do'a harian .
c. Tingkat Penggalang Terap
SILABUS
1. Memiliki kecakapan 1. Mengetahui arti dan sejarah Sumpah Pemuda
kebangsaan. 2. Bersungguh-sungguh mengamalkan pancasila
3. Mengetahui tentang PBB.
2. Memiliki kecakapan 4. Mengetahui tempat-tempat di kecamatan
social. 5. Mengikuti kerja bakti di kampung, tempat
ibadah Berta pernah membantu lembaga
seperti PMI, PKK dan karang taruna
6. Mengikuti latihan pasukan sebagai pengalang
3. Memiliki kecakapan rakit minimal 10 kali.
pramuka. 7. Menaksir jarak, tinggi, lugs, isi, berat dan
3. Memiliki kecakapan persona suhu.
8. Membuat peta pity.
91
9. Merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil
10. Membuat alai rumah tangy sederhana
4. Menielihara. 11. Menerapkan kebersihan dan kesehatan di
kesehatan perkemahan, (11 rumah dan Illinnya.
12. Melakukan olah raga atletik atau renang dan
5. Memiliki olah raga perniainan.
kelengkapan 17. Memiliki buku tabungan.
administrasi 18. Membayar uang itiran.
19. Membantu jalannya administrasi keuangan
6. Kecakapan spiritual gusu depannya.
20. Memiliki minimal Bata Panda Kecakapan
Khusus.
21. Mengetahui hari hari rays Islam.
22. Bertindak sebagai imam dalam sholat
berjamaah di perkemahan.
SILABUS
1. Tajuid 1. Makhariful khuruf
2. Sifat Al huruf
3. Ahkan Al huruf
4. Ahkam Almad wal qasor
7. Drum Band
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
- Menumbuhkan sifat cinta tanah air.
- Menumbuhkan sifat patriot pada peserta didik.
- Melestarikan budaya modern.
- Mengembangkan bakat, minat dan prestasi siswa dalam bidang Drum
Band
- Meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam drum band
- Mempersiapkan siswa dalam lomba drum band
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas VII s.d kelas VIII
SILABUS
a. Not balok
3. Pemahaman Not b. Not angka
a. Lagu wajib
4. Membuat lagu b. Lagu populer
a. Kedisiplinan / sikap
5. Baris berbaris b. Kirab
c. Display
d. Rampak
a. Daerah
6. Kejuaraan b. Wilayah
c. Nasional
2. Seni Teater
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
Melatih peserta didik seni drama , teater, sinetron.
Melatih peserta didik di bidang akting
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas VII s.d kelas VIII
SILABUS
1. Teknik mukadimah 1.1. Macam-macam muqodimah dalam pidato
1.2. Praktek muqodimah yang berkaitan dengan
tema pidato umum
94
5. Ekspresi 5.1. Ekspresi dan sikap saat berbicara didepan
umum
SILABUS
1. Menguasai tehnik bermain 1. Menerapkan tehnik passing yang baik.
bola volley 2. Melakukan variasi servis yang baik.
3. Melakukan smash dengan baik.
12. Atletik :
Tujuan :
Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang Atletik sebagai
olahraga prestasi.
Meningkatkan kesehatan fisik dan mental siswa
Menumbuhan sportifitas siswa
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas VII s.d. kelas VIII
95
Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam
bidang Tenis Meja sebagai olahraga prestasi.
Meningkatkan kesehatan fisik dan mental siswa
Menumbuhan sportifitas siswa.
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas VII s.d. kelas VIII
SILABUS
1. Mempraktekan teknik dasar 1. Mempraktekan teknik dasar :
permainan Tenis Meja - Memegang bat
- Pukulan servis
- Pukulan forenhand
- Pukulan backhand
- Pukulan smash
- Pukulan spin
2. Bermain dengan peraturan
SILABUS
1. Mempraktekan teknik dasar Bulu 1. Mempraktekan teknik dasar
Tangkis memegang raket
1. Pukulan
2. Backhand
3. Forenthand
4. Smash
5. Lob
6. cup
7. Bermain dengan peraturan
16. Komputer
Tujuan kegiatan ini adalah :
Membantu peserta didik agar mahir dalam mengoperasionalkan
komputer.
Melatih peserta didik memanfaatkan program pengolah kata dan pengolah
angka/data.
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas VII s.d. kelas kelas VIII
96
Mengembangkan prestasi dalam mata pelajaran bahasa Inggris
Sasaran dalam kegiatan ini kelas VII s.d. kelas VIII
SILABUS
Material
No Meeting
First grade Second grade
1 1 Introduction Preface
Number, Mukti & Fraction +
2 2 Sentence (brush up)
Vocabularies
Days, Months & years +
3 3 Daily activiteis
Vocabularies
4 4 Test I Test I
5 5 Telling time + Expression 16 tense
6 6 Gritting + Daily Expression Simple present + progressive
7 7 Conversation + Expression Present perfect + progressive
8 8 Test II Simple past + progressive
9 9 Part of Speech Past perfect + progressive
10 10 Pronoun + Exercise Simple future + progressive
11 11 Adverb + Noun + Exercise Future perfect + progressive
12 12 Test III Past perfect + progressive
Conjunction & adjective +
13 13 Past future + progressive
Exercise
14 14 Verb exercise Test II
Interjection & preposition +
15 15 Pasiive voice (introduction)
exercise
16 16 Test IV Passive – active
17 17 Phrase + exercise Active – passive
18 18 Sentence I Test III
19 19 Sentence II Modal auxiliary
20 20 Test V Wishes, ability, advisability
Suggestion, necessity,
21 21 Yes No Question
prohibition
Preference, request,
22 22 Word question
permission
23 23 Taq question Possibility, impossibility
24 24 Test VI Test IV
25 25 5 tense (Introduction) Admiration
26 26 Simple present Speaking skill I
27 27 Present continous Speaking skill II
28 28 Test VII Tets V
Elliptical structure
29 29 Present perfect
(introduction)
30 30 Simple past Use adverb
31 31 Simple future Use conjunction
32 32 Test VIII Test VI
33 33 Reading (Identify) Degree of comparison
34 34 Reading (Translation) Comparative degree
35 35 Reading ( Analysis) Superlative degree
36 36 Writing (Narartive) Test VII
37 37 Writing ((Describing) Writing (recount)
38 38 Brush Up Writing (anecdote)
39 39 Oral exam Writing (procedure)
40 40 Written exam Writing exam
97
18. Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
Melatih siswa dalam berorganisasi
Mempersiapkan siswa untukmenjadi pemimpin yang handal
Melatih siswa untuk bersikap demokratis
Melatih siswa belajar mengambil keputusan dengan tepat
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelas VII dan VIII terutama pengurus OSIS
SILABUS
1. Keorganisasian 1. Pengertian organisasi
2. Unsur-unsur organisasi
2. Manajemen organisasi
98
19. Bimbingan Belajar Bagi Kelas IX
Tujuan :
Melatih siswa dalam mengerjakan soal-soal Mata Pelajaran yang di UNAS kan
SILABUS
1. Menguasai materi 1. Memahami materi-materi penting di kelas VII
SKL dari pelajaran ujian 2. Memahami materi-materi penting di kelas VIII
nasional 3. Memahami materi-materi penting di kelas IX
SILABUS
1. Pejabat Upacara 1.4. Pembina Upacara
1.5. Pemimpin Upacara
1.6. Pengatur Upacara
1.7. Pembawa Upacara
SILABUS
1. Wudhu 1.1. Praktek penerapan / pelaksanaan syarat dan
rukun wudhu
1.2. Do’a sesudah wudhu
1.3. Sunah wudhu
2. I’tikaf 2.1. I’tikaf sebelum pelaksanaan jamaah
2.2. Sholat sunnah sebelum jamaah
100
c) Menjaga Kebersihan Kelas dan Lingkungan :
Tujuan :
Membiasakan siswa untuk selalu menjaga
kebersihan.
Mengingatkan siswa akan pentingnya menjaga
kesehatan
d) Berdo’a bersama setiap awal dan akhir pelajaran :
Tujuan :
Membiasakan siswa untuk selalu berdo’a setiap
melaksanakan kegiatan yang positif sebagai penguat batin.
Mengingatkan siswa betapa kecilnya manusia di
hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
e) Berjabat tangan dengan guru setiap awal dan akhir pelajaran :
Tujuan :
Membiasakan siswa untuk menyadari
persaudaraan.
Membiasakan siswa untuk saling mermaafkan.
Mengingatkan siswa bahwa setiap manusia tidak
luput dari kesalahan.
f) Menjaga Kerapian Berpakaian :
Tujuan :
Membiasakan siswa untuk selalu berpenampilan
rapi.
Membiasakan siswa menyadari pentingnya
menghargai diri sendiri.
g) Berbicara sopan setiap saat kepada setiap warga sekolah :
Tujuan :
Membiasakan siswa selalu berkata sopan
terhadap sesama.
Membiasakan siswa menyadari pentingnya
menghargai diri.
101
Tujuan :
Membiasakan siswa saling mengasihi sesama dan membantu
orang lain yang sedang menderita.
5. Mengadakan Ta’ziah :
Tujuan :
Membiasakan siswa saling berbagi rasa terhadap orang lain yang
sedang kesusahan.
102
c) Kegiatan Pengembangan Diri Tidak Terprogram (rutin, spontan dan
keteladanan) dilaksanakan pada waktu jam pembelajaran efektif dibina
oleh guru dan konselor sekolah.
2 Tidak Terprogram
a. Rutin
a. Upacara Bendera VII s/d Senin 06.30 – 07.15
IX
VII s/d Senin s/d
b. Sholat Dhuhur Berjamaah Sesuai jadwal
IX Sabtu
c. Menjaga Kebersihan Kelas dan VII s/d Senin s/d
07.00 – 12.45
Lingkungan IX Sabtu
e. Berdo’a bersama setiap awal dan akhir VII s/d Senin s/d
Sesuai jadwal
pelajaran IX Sabtu
f. Berjabat tangan dengan guru setiap VII s/d Senin s/d
Sesuai jadwal
awal dan akhir pelajaran IX Sabtu
g. Menjaga Kerapian Berpakaian VII s/d Senin s/d 07.00 – 12.45
103
IX Sabtu
h. Berbicara sopan setiap saat kepada VII s/d Senin s/d
07.00 – 12.45
setiap warga sekolah IX Sabtu
b. Spontan
A. Membiasakan VII s/d
Senin s/d
mengucap salam kepada setiap warga IX Situasional
Sabtu
sekolah yang baru ditemui
B. Membiasakan VII s/d Senin s/d
Situasional
membuang sampah pada tempatnya IX Sabtu
C. Membiasakan VII s/d
Senin s/d
mengatasi silang pendapat dengan IX Situasional
Sabtu
benar
D. Kunjungan VII s/d
Kepada Teman yang sakit IX Senin s/d
Situasional
Sabtu
e) Alokasi Waktu
Pengembangan diri untuk kelas VII s/d kelas VIII dialokasikan 3 jam pelajaran
(ekuivalen 2 X 60 menit) . Pengembangan diri untuk kelas IX diarahkan pada
program pembelajaran intensif dalam rangka persiapan menghadapi Ujian
Nasional.
f) Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala (setiap
akhir semester) kepada sekolah dan orang tua dalam bentuk nilai kualitatif : A,
B, C, atau D
104
BAB VII
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP ( LIFE SKILL )
105
dalam kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi (communication
skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill).
Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan untuk menghadapi
pekerjaan atau keadaan tertentu. Kecakapan ini terdiri dari kecakapan akademik
(academic skill) atau kecakapan intelektual, dan kecakapan vokasional
(vokational skill). Kecakapan akademik terkait dengan bidang pekerjaan yang
lebih memerlukan pemikiran atau kerja intelektual. Kecakapan vokasional terkait
dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan motorik.
Kecakapan-kecakapan ini mencakup kecakapan vokasional dasar (basic
vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill).
Menurut konsep di atas, kecakapan hidup adalah kemampuan dan
keberanian untuk menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif
dan kreatif mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya. Konsep
kecakapan hidup lebih luas dari keterampilan vokasional atau keterampilan untuk
bekerja. Orang yang tidak bekerja, misalnya ibu rumah tangga atau orang yang
sudah pensiun tetap memerlukan kecakapan hidup. Seperti halnya orang yang
bekerja, mereka juga menghadapi berbagai masalah yang harus dipecahkan,
orang yang sedang menempuh pendidikanpun memerlukan kecakapan hidup,
karena mereka tentunya juga memiliki permasalahan kehidupan.
Pendidikan berorientasi kecakapan hidup bagi peserta didik adalah
sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan
kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun
sebagai warga negara. Apabila hal ini dapat dicapai, maka faktor ketergantungan
terhadap lapangan pekerjaan yang sudah ada sebagai akibat tingginya
pengangguran, dapat diturunkan, yang berarti produktivitas nasional akan
meningkat secara bertahap. (Depdiknas, diolah)
LIFE SKILL
SELF
AWARENESS
THINGKING SKILL
KESADARAN DIRI
106
KECAKAPAN
BERFIKIR DAN
BERNALAR
KECAKAPAN
MENGOLAH KECAKAPAN
KECAKAPAN
INFORMASI DAN MEMECAHKAN
MENGENALI
MENGAMBIL MASALAH SECARA
INFORMASI
KEPUTUSAN ARIF DAN KREATIF
DENGAN CERDAS
KECAKAPAN
KOMUNIKASI
KECAKAPAN KECAKAPAN
KECAKAPAN KECAKAPAN MENULISKAN
MENDENGAR PENDAPAT /
BERBICARA MEMBACA GAGASAN
KAN
KECAKAPAN VOKASIONAL
DASAR KHUSUS
KECAKAPAN
AKADEMIC
107
C. PENGINTERNALISASIAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM
SEMUA MATA PELAJARAN
Pendidikan kecakapan hidup sudah menjadi suatu kebijakan seiring dengan
berlakunya Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan. Standar isi dan standar
kompetensi ini akan menjadi acuan daerah/sekolah dalam mengembangkan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada masing-masing jenjang
pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan kecakapan hidup dengan sendirinya
harus mengacu kepada standar-standar yang telah ditetap pemerintah. Standar isi
dan standar kompetensi lulusan merupakan salah satu bagian dari Standar Nasional
Pendidikan. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompertensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh
satuan pendidikan. Dokumen standar isi mencakup: (1) kerangka dasar kurikulum,
(2) struktur kurikulum, (3) standar kompetensi dan kompetensi dasar, (4) beban
belajar, dan (5) kalender pendidikan.
Muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum adalah: pendidikan agama,
pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga,
keterampilan/kejuruan, pembiasaan dan muatan lokal. Masing-masing muatan
memiliki tujuan pendidikan yang berbeda dan peluang untuk memasukkan
kecakapan hidup secara terintegratif. Berikut ini disajikan contoh muatan wajib,
tujuan, dan pengembangan kecakapan hidup.
111
BAB VIII
A. KETUNTASAN BELAJAR
Ketuntasan belajar didasarkan hasil analisis SKBM/KKM tiap mata
pelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Tinjauan analisis didasarkan
kompleksitas tiap KD, tingkat kemampuan siswa memahami pelajaran
(intake), serta daya dukung (kemampuan guru, dukungan masyarakat, sarana
dan prasarana).
Berdasarkan hasil analisis di atas, MTs N Bangsal Kab. Mojokerto
menetapkan SKBM/KKM (Ketuntasan Kompetensi Minimal) sebagaimana
dalam tabel berikut.
INTERVAL ANALISIS
KOMPLEKSITAS Rentang Angka Keterangan
Sederhana Mudah
Tinggi > 65
Dicapai
INTERVAL ANALISIS
RENTANG
DAYA DUKUNG KETERANGAN
ANGKA
Sedang 65 - 79
112
3. Intake ( Tingkat Kemampuan Siswa )
- SKBM Kelas VII : didasarkan pada hasil seleksi PSB / Nilai UKM.
- SKBM Kelas VIII dan Kelas IX : Didasarkan pada tingkat pencapaian
SKBM siswa pada semester atau kelas sebelumnya.
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan
intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:
55 + 86 + 70 = 70,3
3
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 70
113
CATATAN DAN KETERANGAN :
1. Peserta didik yang belum mencapai SKBM/KKM harus mengikuti
program remedi sampai mencapai SKBM/KKM. Pelaksanaan remedi
maksimal dua kali.
2. Peserta didik yang mencapai nilai 80 % - 90 % dapat mengikuti
program pengayaan.
3. Peserta didik yang mencapai nilai 91% – 100% dapat mengikuti
program percepatan (accelerated) kelompok.
4. Kegiatan perbaikan dan pengayaan dilaksanakan di luar jam tatap
muka (sepulang sekolah) dengan jadwal sebagaimana yang telah
dirancang oleh masing-masing guru Mata Pelajaran / Guru Kelas.
B. SISTEM PENILAIAN :
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar
peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Untuk itu,
diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan sudah
atau belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi
penilaian kelas merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan kurikulum
berbasis kompetensi.
Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dapat
dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai
dengan kompetensi atau hasil belajar yang akan dinilai. Oleh sebab itu,
penilaian kelas lebih merupakan proses pengumpulan dan penggunaan
informasi oleh guru untuk memberikan keputusan, dalam hal ini nilai terhadap
hasil belajar peserta didik berdasarkan tahapan belajarnya. Dari proses ini,
diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.
Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui
langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan
informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar
peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar
peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti
penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper
and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui
kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam
suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik
menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar
seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta
didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut
sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru
tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.
1. Kriteria Penilaian Kelas
a. Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam
pelajaran bahasa Indonesia misalnya, guru menilai kompetensi
berbicara. Penilaian valid jika menggunakan tes lisan. Jika
menggunakan tes tertulis penilaian tidak valid.
b. Reliabilitas
114
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.
Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang
reliable dan menjamin konsistensi. Misalnya guru menilai dengan
proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung
sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama.
Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek
dan penskorannya harus jelas.
c. Terfokus pada kompetensi
Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian harus
terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan
hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).
d. Keseluruhan/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan
alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga
tergambar profil kompetensi peserta didik.
e. Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian
harus adil, terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria
yang jelas dalam pemberian skor.
f. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru
dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
115
a. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Teknik penilaian Pendidikan Agama
Islam dilakukan dengan cara tes dan non tes. Bentuk penilaian berupa tes
tertulis, tes lisan dan unjuk kerja.
116
g. Sistem Penilaian Mata Pelajaran Seni Budaya :
Sistem penilaian menggunakan PBK. Penilaian ini diarahkan pada
penguasaan konsep dan praktek. Penilaian dilaksanakan untuk mengukur
kemajuan belajar dan hasil belajar. Teknik penilaian dilakkan dengan cara
tes tulis, tes lisan dan praktek. Penentuan teknik penilaian disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dasar dan indikator. Bentuk penilaian
berupa uraian singkat, pilihan ganda, tugas rumah, unjuk kerja, dan
portofolio.
C. PINDAH MADRASAH
1. MTs N Bangsal memfasilitasi siswa yang pindah Madrasah /
Sekolah :
- Antar Madrasah / Sekolah pelaksana KTSP
- Antar Madrasah / Sekolah pelaksana KTSP dengan Madrasah /
Sekolah yang belum melaksanakan KTSP.
2. Untuk Pelaksanaan Pindah Madrasah / Sekolah lintas Propinsi /
Kabupaten / Kota, dikoordinasikan dengan Kandepag Kanwil
Propinsi dan Mapenda Kab / Kota, serta Dinas Pendidikan
Setempat.
3. Madrasah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi siswa
sesuai dengan prinsip managemen berbasis Madrasah, antara lain
mencangkup hal-hal sebagai berikut :
Menyesuaikan bentuk Laporan Hasil Belajar ( LHBS ) dari
Sekolah / Madrasah Asal sesuai dengan bentuk Raport yang
digunakan oleh Madrasah tujuan.
Melakukan Test Masuk pengendali Mutu ( UPM ) daerah atau
Madrasah tertentu bagi siswa Pindahan.
117
D. KRITERIA KENAIKAN KELAS, KELULUSAN UJIAN MADRASAH DAN
UJIAN NASIONAL
Kenaikan Kelas :
- Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran
- Siswa dinyatakan tidak naik ke kelas VIII, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari
3 mata pelajaran
- Siswa dinyatakan tidak naik ke kelas IX, apabila yang bersangkutan
tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 mata
pelajaran
- Siswa yang tidak naik kelas, diwajibkan mengulang, yaitu mengikuti
seluruh kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas yang sama pada
tahun pelajaran berikutnya.
- Madrasah melaporkan hasil penilaian kepada peserta didik, orang
tua, dan pihak-pihak yang berkepentingan.
- Laporan memuat deskripsi kemajuan dan hasil belajar secara utuh
dan menyeluruh.
- Hasil penilaian dapat digunakan untuk mendiagnosis dan
memberikan umpan balik untuk perbaikan pembelajaran dan
program pendidikan berikutnya.
E. Kriteria Kelulusan
1. Berdasarkan PP 19/2005 pasal 27 ayat 1, peserta didik dinyatakan lulus
jika memenuhi syarat sebagai berikut.
1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2. memperoleh nilai minimal 65 (enam puluh lima pada penilaian akhir
untuk seluruh kelompok mata pelajaran:
a. agama dan akhlak mulia
b. kewarganegaraan dan kepribadian
118
c. estetika
d. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
3. Lulus Ujian Sekolah untuk mata pelajaran Non Ujian Nasional
4. Lulus Ujian Nasional ( Sesuai dengan Peraturan Pemerintah atau
Permendiknas )
119
BAB IX
REVISI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
A. TINJAUAN KURIKULUM
Tinjauan kurikulum merupakan kegiatan mengevaluasi kurikulum
dengan membandingkan antara kompetensi dasar atau standar kompetensi
mata pelajaran yang dipersyaratkan secara nasional dengan kondisi nyata di
madrasah seperti manajemen pendidikan di madrasah, somber daya yang
tersedia dan pencapaian ketuntasan belajar siswa.
Tinjauan kurikulum dilaksanakan selambat-lambatnya satu tahun
sekali dengan melibatkan para guru mata pelajaran, waka kurikulum, waka
kesiswaan, waka sarana dan prasarana.
Tinjauan kurikulum dimuat dalarn berita acara sebagaimana form berita acara
tinjauan kurikulum (F-BATK) dan disahkan oleh Kepala Madrasah.
-120
C. PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN
MTsN Bangsal melakukan Pengembangan Kurikulum secara parsial terhadap
Kompetensi, materi, metode dan evaluasi untuk lebih mengarah kepada
tercapainya Visi Madrasah, sebagaimana berikut :
a. Pengembangan kurikulum dilakukan untuk menjaga agar kurikulum yang
digunakan oleh madrasah selalu mengarah kepada tercapainya visi
madrasah, sesuai dengan perkembangan IPTEK dan harapan stakeholder
Monitoring
dan Evaluasi
internal
Kompetensi Pengukuran
Tinjauan Ketuntasan Implementasi
Lulusan
Kurikulum Belajar dalam PBM
tercapai?
-121
BAB X
KALENDER PENDIDIKAN
-122
- Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang
dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
pada MTs Negeri Bangsal Kab. Mojokerto berdasarkan Kalender Pendidikan
MTs Negeri Bangsal Kab. Mojokerto Tahun Pelajaran 2008/2009 adalah
sebagai berikut :
ALOKASI
NO KEGIATAN KETERANGAN
WAKTU
1 Minggu Efektif Belajar antara 34 - 38 Digunakan untuk kegiatan
minggu. pembelajaran efektif.
2 Jeda tengah semester 2 minggu Satu minggu setiap semester
3 Jeda antar semester 2 minggu antara semester I dan II
4 Libur akhir tahun 2 minggu Digunakan untuk persiapan
pelajaran kegiatan dan
administrasi akhir dan awal
tahun pelajaran.
5 Hari libur keagamaan 2 - 4 minggu Berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional
dan / Keputusan Menteri
Agama
6 Hari libur umum Maksimum 2 Disesuaikan dengan
nasional minggu peraturan pemerintah
7. Hari libur khusus 1 minggu
8. Kegiatan khusus 2 minggu Digunakan untuk kegiatan
yang diprogramkan secara
madrasah
khusus tanpa mengurangi
Jumlah minggu efektif
belajar dun waktu
pembelajaran efektif
Disamping itu proses pengalaman belajar memuat kecakapan hidup ( life skill) yang
perlu dikuasai peserta didik .Kegitan proses belajar dilaksanakan sebagai berikut:
Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada peserta didik,
khususnya guru agar dapat amelaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
Kegiatan prembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta
didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
Penentuan urutan pembelajaran harus sesuai dengan hirarki konsep materi pembelajaran.
Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung 2 unsur yang
mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa yaitu kegiatan siswa dan materi
pelajaran.
Tugas guru dalam pengelolaan Kegiatan pembelajaran meliputi :
1. Menyusun Prota , Prosem dan RPP
2. Menyusun pemetaan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan indikator hasil
belajar
3. Menyusun Silabus
4. Menyusun Model ( Strategi ) pembelajaran
5. Menyusun RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran )
6. Menyusun bahan ajar
7. Menyiapkan sarana pembelajaran , termasuk media pembelajaran
Dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran di kelas , menggunakan tehnik Cooperative
Learning. Yaitu pembelajaran yang dirancang secara kelompok- kelompok kecil dimana
siswa belajar dan bekerja sama sampai pada pengalaman belajar yang optimal baik
individu maupun kelompok . Dalam kelas kooperatif guru harus menciptakan suasana
siswa saling kebergantungan positif , tanggung jawab perseorangan , tatap muka ,
komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok. Dalam proses pengelompokan
siswa , guru harus menggunakan sistem pengelompokan heterogen berdasarkan tingkat
kemampuan akademiknya. Satu kelompok beranggotakan satu siswa pandai (apper) tiga
siswa normal (midle), dan satu siswa katagori kurang ( lower).
Tabel
JUMLAH HARI EFEKTIF SEKOLAH, EFEKTIF FAKULTATIF,
DAN HARI LIBUR MTsN BANGSAL
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
SEMESTER I
SEMESTER II
NO BULAN JME HES HEF KTS LU LHB LS LPP LHR JML
1 Januari 2009 5 0
2 Februari 2009 4 23 4 1 5
3 Maret 2009 4 21 5 4 9
4 April 2009 4 25 4 1 5
5 Mei 2009 4 24 5 2 7
6 Juni 2009 4 24 5 1 6
7 Juli 2009 2 9 12 14
-124
JML 20 122 25 19 12 46
Keterangan :
JME : Jumlah Minggu Efektif LU : Libur Umum
JPE : Jumlah Minggu Efektif LHB : Libur Hari Besar
HES : Hari Efektif Sekolah LS : Libur Semester
HEF : Hari Efektif Fakultatif LPP : Libur Permulaan Puasa
KTS : Kegiatan Tengah Semester LHR : Libur Hari Raya
-125
PENGATURAN WAKTU KBM :
Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran
menjadi semester 1 (satu) dan semester 2 (dua).
-126
ALOKASI WAKTU KBM
MTsN BANGSAL KAB. MOJOKERTO
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
JUM’AT SABTU
Kegiatan tengah semester diisi dengan penilaian hasil belajar berupa ulangan harian,
hasil ulangan murni disampaikan ke wali murid dalam bentuk raport sisipan tengah
semester 1.
Tengah semester 2 tidak ada kegiatan, karena mendesaknya ujian nasional.
-127
LIBUR SEKOLAH
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan sekolah, pemerintah pusat, provinsi,
dan kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini:
- Keputusan menteri Pendidikan Nasional, dan/atu Menteri Agama dalam hal
yang terkait dengan hari raya keagamaan.
- Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan
hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang
dan jenis pendidikan
-128
Rincian Kegiatan Sekolah
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2008/2009 adalah sebagaimana tertera
pada tabel berikut ini.
RINCIAN KEGIATAN MADRASAH TAHUN 2008/2009
KETERAN
NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN
GAN
1 Rapat Persiapan PSB 23 Juni 2008
2 Penerimaan Peserta didik Baru 9 – 11 Juli 2008
3 Rapat Persiapan KBM Semester 1 14 Juli 2008
4 Hari pertama TP 2008/2009 16 Juli 2008
5 MOS peserta didik kelas VII 16 – 18 Juli 2008
6 Permulaan Tatap muka KBM 19 Juli 2008
7 Rapat koordinasi Wali kelas Hari Selasa
8 Peringatan Kemerdekaan RI 14- 17 Ags 2008
9 Kegiatan Komputer/Praktek Sesuai jadwal
10 Libur Awal Puasa 1-2 Sept 2008
11 Libur Idul Fitri 3 -7 Okt 2008
12 Rapat Persiapan Uji Komp Smt.1 31 Des 2008
13 Pelaksanaan Ulangan Smt. Ganjil 8-13 Jan 2009
14 Koreksi dan pengumpulan Nilai 15-16 Jan 2009
15 Pembagian LHB 18 Jan. 2009
16 Libur Semester 1 19 -24 Jan. 2009
17 Hari Pertama Semester 2 ( KBM ) 22 Jan. 2009
18 Kegiatan keagamaan 31 Mar 2009
19 Rapat Panitia US/UN/ Smt 2 Apr 2009
20 Try out UN 1 kls IX 14 – 15 Januari 2009
21 Try Out UN 2 23 – 26 Pebr 2009
22 Try Out UN 3 23 – 27 Mrt 2009
23 Uji Kompetensi Smt 2 kls IX 13 – 18 Apr 2009
24 UN Utama 27 – 30 Apr 2009
25 UN susulan 4 – 7 Mei 2009
26 Ujian Praktek 4 – 8 Mei 2009
27 Ujian Madrasah utama 11 – 15 Mei 2009
28 UM susulan 18 – 23 Mei 2009
29 Koreksi bersama UM 18 Mei 2009
30 Setor nilai Ke Ketua KKM 22 Mei 2009
31 Pengumuman hasil UN Juni minggu ke 3
32 Pelaksanaan Ulangan Smt Genap 18 Jun –23 Jun09
33 Rapat Pleno Kelulusan 23 Jun . 2009
34 Rapat Pleno Kenaikan Kelas 28 Jun 2009
35 Pembagian SKHU/ Ijazah 29 Juni 2009
36 Pembagian Raport Kenaikan Kls 30 Juni 2009
37 Rapat Kerja Sekolah 2 – 3 Juli 2009
38 Libur Semester Genap 4 Juli–21 Juli ‘09
39 Masuk Sekolah kembali 23 Juli 2009
Ket :
-129
BAB X
PENUTUP
Kurikulum yang disusun ini disesuaikan dengan potensi sumber daya dan
kemampuan nyata yang ada di madrasah dengan tetap mengakomodasi budaya
setempat yakni budaya Jawa dengan dialek bahasa Jawa yang khas.
Implementasi kurikulum ini melibatkan seluruh komponen yang ada di sekolah,
baik kepala sekolah, komite, siswa, konselor, dan guru mata pelajaran maupun
stakeholder untuk mencapai tujuan sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan
nasional.
Walaupun Kurikulum ini telah disusun dengan seksama dan melibatkan tim
yang diwakili oleh segenap unsur yang ada di sekolah, namun masih ada
kekurangannya, maka saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat
membangun tetap kami harapkan agar kurikulum ini menjadi lebih sempurna.
Kurikulum ini dilengkapi Silabus dan RPP sebagaimana terlampir, untuk
memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
mata pelajaran yang diajarkan
Kurikulum ini setiap tahun terus dievaluasi oleh semua warga sekolah,
karena itu setiap tahun diadakan perbaikan perbaikan demi menuju kebaikan
dan kesempurnaan yang menjadi harapan kita bersama.
Akhirnya kami bergharap agar kurikulum ini dapat menjadi pedoman
operasional dalam melaksanakan kegiatan Pembelajaran di Madrasah
Tsanawiyah Negeri Bangsal Kabupaten Mojokerto tahun pelajaran 2008/2009
dan tahun berikutnya.
-130
-131
KALENDER PENDIDIKAN:
Keterangan:
= Hari Pertama Masuk / MOS = Libur Umum
= Hari Ahad / Minggu = Perkiraan Ujian Nasional
= Libur Semester = Laporan hasil Belajar
r = = Uji Kompetensi / Project Work Kelas XII
= Hari Efektif Belajar = Perkiraan Ujian Madrasah
-132
-133
-134