Bab 4 Perhitungan
Bab 4 Perhitungan
PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Konstruksi Perkerasan Lentur dengan Metode CBR
a. Data Volume Lalu Lintas
1. Mobil penumpang (4 ton) = 2002 kendaraan / hari
2. Mobil Pick Up (6 ton) = 52 kendaraan / hari
3. Bus sedang (6 ton) = 42 kendaraan / hari
4. Bus besar (9 ton) = 53 kendaraan / hari
5. Truk sedang (13 ton) = 71 kendaraan / hari
6. Truk 2 As (18 ton) = 100 kendaraan / hari
7. Truk 3 As (25 ton) = 117 kendaraan / hari
8. Trailler (40 ton) = 58 kendaraan / hari
b. Pertumbuhan Lalu Lintas
1. Selama masa perencanaan dan pembangunan =6%
2. Selama masa layan (mulai tahun 2019) =5%
c. Kemiringan Medan = 1,17% (dari Desain Jalan Raya I). Kemiringan ini termasuk ke
dalam jenis datar
d. Umur Rencana = 10 tahun
II 2.600 - 12.000
a. Mobil Penumpang
Beban = 4 ton
LHR = 2002 kendaraan / hari
K = 1 (sumbu tunggal)
Konfigurasi untuk sumbu kendaraan mobil penumpang adalah 50 % dan 50 %
L depan = 50 % x beban = 50 % x 4 = 2 ton
L belakang = 50 % x beban = 50 % x 4 = 2 ton
𝐿
ESAL = 𝐾 . (8,16)4
2 2
= 1 . (8,16)4 + 1. (8,16)4
= 0,0072 SAL
b. Truk 3 As
Beban = 25 ton
LHR = 117 kendaraan / hari
K1 = 1 (sumbu tunggal)
K2 = 0,086 (sumbu ganda)
Konfigurasi untuk sumbu kendaraan truk 3 as adalah 25 % dan 75 %
L depan = 25 % x beban = 25 % x 25 = 6,25 ton
L belakang = 75 % x beban = 75 % x 25 = 18,75 ton
𝐿 𝐿
ESAL = 𝐾1 . (8,16)4 + 𝐾2 . (8,16)4
6,25 18,75
= 1 . (8,16)4 + 0,0086. ( 8,16 )4
= 2,7416 SAL
c. Trailler
Beban = 40 ton
LHR = 58 kendaraan / hari
K1 = 1 (sumbu tunggal)
K2 = 0,086 (sumbu ganda)
K3 = 0,021 (sumbu triple)
Konfigurasi untuk sumbu kendaraan truk 3 as adalah 12,5%, 37,5% dan 50%
L depan = 12,5 % x beban = 12,5 % x 40 = 5,00 ton
L tengah = 37,5 % x beban = 37,5 % x 40 = 15,00 ton
L belakang = 50,0 % x beban = 50,0 % x 40 = 20,00 ton
𝐿 𝐿
ESAL = 𝐾1 . (8,16)4 + 𝐾2 . (8,16)4
5,00 15,00 20,00
= 1 . (8,16)4 + 0,0086. ( 8,16 )4 + 0,031 . ( 8,16 )4
= 2,2417 SAL
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan ESAL untuk Tiap Jenis Kendaraan
berat ESAL Sumbu ESAL
Kendaraan Depan Tengah Belakang K1 K2 K3
(ton) Depan Tengah Belakang Kendaraan
a . Mobil
4 50% 50% 1 0.0036 0.0036 0.0072
penumpang
b. Mobil Pick up 6 34% 66% 1 0.0039 0.0555 0.0594
c. Bus sedang 6 34% 66% 1 0.0039 0.0555 0.0594
d. Bus besar 9 34% 66% 1 0.0198 0.2808 0.3006
e. Truck sedang 13 34% 66% 1 0.0861 1.2223 1.3084
f. Truck 2 As 18 34% 66% 1 0.3164 4.4927 4.8091
g. Truck 3 As 25 25% 75% 1 0.086 0.3442 2.3974 2.7416
h. Trailler 40 12.5% 37.5% 50% 1 0.086 0.031 0.1410 0.9820 1.1187 2.2417
Dimana ,
= 6%
c = 0,5 , diperoleh dari distribusi 2 lajur 2 arah (tabel ) dan lebar jalan
n = Lama perbedaan waktu antara masa perencanaan dan akhir konstruksi. Dari 2015
hingga 2019, lama perbedaan waktunya adalah 4 tahun
669,458 + 1090,477
LET = 2
= 879,968 SAL
𝑈𝑅
LER = LET . 10
10
LER = 879,968 . 10
= 879,968 SAL
4.1.8 Perhitungan Nilai CBR
a. Cara Analitis
Nilai R untuk perhitungan nilai CBR segmen terlebih dahulu telah diperoleh dari tabel
1. Segmen 1
Data : 5,5% , 4,6% , 2,6% , 5,1% , 5,4% , 5,7% , 7,4%, 8,0%
R : 2,96 (diperoleh dari Tabel)
5,5 + 4,6 + 2,6 + 5,1 + 5,4 + 5,7 + 7,4 + 8,0
CBR rata-rata = = 5,538 %
8
𝐶𝐵𝑅 max − 𝐶𝐵𝑅 𝑚𝑖𝑛
CBR segmen = CBR rata-rata – ( )
𝑅
8,0 − 2,6
= 5,538 – ( ) = 3,713 %
2,96
2. Segmen 2
Data : 5,0% , 4,6% , 4,4% , 6,4% , 7,2% , 7,2% , 5,7% , 6,6% , 3,0% , 8,9%
R : 3,18 (diperoleh dari Tabel)
5,0 + 4,6 + 4,4 + 6,4 + 7,2 + 7,2 + 5,7 + 6,6 + 3,0 + 8,9
CBR rata-rata = = 5,90 %
10
𝐶𝐵𝑅 max − 𝐶𝐵𝑅 𝑚𝑖𝑛
CBR segmen = CBR rata-rata – ( )
𝑅
8,9 − 3,0
= 5,90 – ( ) = 4,045 %
3,18
3. Segmen 3
Data : 2,3% , 3,6% , 5,6% , 5,1% , 6,2% , 4,6%
R : 2,67 (diperoleh dari Tabel)
2,3 + 3,6 + 5,6 + 5,1 + 6,2 + 4,6
CBR rata-rata = = 4,567 %
6
𝐶𝐵𝑅 max − 𝐶𝐵𝑅 𝑚𝑖𝑛
CBR segmen = CBR rata-rata – ( )
𝑅
6,2 − 2,3
= 4,567 – ( ) = 3,106 %
2,67
b. Cara Grafis
1. Segmen 1
Jumlah
CBR > CBR %
2 8 100.00
3 7 87.50
4 7 87.50
5 6 75.00
6 2 25.00
7 2 25.00
8 1 12.50
2. Segmen 2
Jumlah
CBR > CBR %
2 10 100.00
3 10 100.00
4 9 90.00
5 7 70.00
6 5 50.00
7 3 30.00
8 1 10.00
3. Segmen 3
Jumlah
CBR > CBR %
2 6 100.00
3 5 83.33
4 4 66.67
5 3 50.00
6 1 16.67
7 0 0.00
8 0 0.00
Pada perhitungan tebal perkerasan dengan metode CBR, menggunakan persamaan berikut:
Dimana :
𝛿 = Faktor drainase. Berdasarkan data yang dimiliki yaitu kondisi air tanah tinggi dan jenis
tanah berbutir halus, maka didapat nilai faktor drainase 3,5 – 5,0. Pada desain ini nilai 𝛿 yang
digunakan adalah sebesar 4,0 (dari tabel )
𝜂 = Faktor lingkungan dan curah hujan. Berdasarkan data yang dimiliki yaitu curah hujan
banyak dan nilai PI > 10 %, yaitu 24 % maka diambil antara nilai 6,00 – 12,00. Pada desain
ini nilai 𝜂 yang digunakan adalah sebesar 8,0 (dari tabel )
1. n1 = LER . UR . 365
= 879,968 . 10 . 365
= 3211883,2 kali
2. n2 = LEP . 365 . (1 + 𝑎)𝑈𝑅 . 10
= 669,458 . 365 . (1 + 0,06)10 . 10
= 4375975,208 kali
N terbesar adalah n2 = 4375975,208 kali
P = Beban sumbu yang diperkirakan = 8160 kg
𝑃
=√ dimana Ta = 5,65 kg/cm2
2 . 𝜋 . 𝑇𝑎
8160
=√ = 15,161 cm
2 . 𝜋 . 5,65
Contoh perhitungan :
1. Segmen 1 (Cara Analitis)
Diketahui : Data - Data Berikut diperoleh dari Tabel ( )
CBR = 3,713 %
a1 =2
a2 =1
a3 = 0,75
D1 = 5 cm
D2 = 15 cm
= 38,972 cm
Hek = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
ℎ𝑒𝑘 −(𝑎1 . 𝐷1 + 𝑎2 . 𝐷2)
D3 =
𝑎3
38,972 − (2 . 5 + 1 . 15)
= = 18,629 ≈ 20 cm
0,75
= 42,968 cm
Hek = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
ℎ𝑒𝑘 −(𝑎1 . 𝐷1 + 𝑎2 . 𝐷2)
D3 =
𝑎3
42,968 − (2 . 5 + 1 . 15)
= = 23,957 ≈ 25 cm
0,75
Ipt yang digunakan adalah 2,0 – 2,5 karena nilai LER yang diperoleh adalah 879,968
dimana nilai LER antara 10 – 1000 dan klasifikasi jalan yang digunakan adalah arteri, maka
nilai IPt yang digunakan adalah IPt bernilai 2,5 (Tabel )
4.2.3 Menentukan Faktor Regional (FR)
b. Data curah hujan = 1486 mm/tahun, termasuk iklim II , karena > 900 mm/tahun
(Tabel)
Cara Analitis
Cara Grafis
Cara Grafis
Cara Grafis
𝐼𝑃𝑜−𝐼𝑃𝑡
log( )
4,2−1,5
log(𝐿𝐸𝑅 𝑥 365 𝑥 𝑈𝑅) = 9,3 log(𝐼𝑇𝑃 + 2,54) − 3,9892 + 138072
0,4+
(𝐼𝑇𝑃+2,54)5,19
1
− log (𝐹𝑅) + 0,371(𝐷𝐷𝑇 − 3)
1
log (1,5) + 0,371(4,15 − 3)
6,507 ≈ 6,507
Jadi, ITP untuk segmen 1 dengan metode trial and error adalah 10,222
b. Segmen 1 (Cara Grafis)
Diketahui : DDT = 3,884
LER = 879,968
FR = 1,5
IPt = 2,5
IP0 =4
UR = 10 tahun
𝐿𝑜𝑔 (𝐿𝐸𝑅 𝑥 365 𝑥 𝑈𝑅) = 𝐿𝑜𝑔 (879,968 𝑥 365 𝑥 10) = 6,507
Dicoba ITP = 10,613
4−2,5
log( )
4,2−1,5
6,507 = 9,3 log(10,613 + 2,54) − 3,9892 + 138072 −
0,4+
(10,613 + 2,54)5,19
1
log (1,5) + 0,371(3,884 − 3)
6,507 ≈ 6,507
Jadi, ITP untuk segmen 1 dengan metode trial and error adalah 10,613
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan ITP dengan metode trial and error
Segmen Cara DDT ITP
Analitis 4.150 10.222
1
Grafis 3.884 10.613
Analitis 4.310 9.99
2
Grafis 4.270 10.048
Analitis 3.816 10.714
3
Grafis 3.455 11.26
4.2.6 Menentukan Tebal Lapisan Perkerasan
Penentuan nilai ITP antara cara analitis dan grafis adalah dengan cara mengambil nilai
ITP terkecil di antara kedua nilai tersebut. Dari nomogram, diperoleh ITP untuk masing-
masing segmen adalah sebagai berikut :
1. Segmen 1 : 11
2. Segmen 2 : 10,5
3. Segmen 3 : 11,5
Sedangkan, bila menggunakan metode trial and error diperoleh nilai ITP adalah
sebagai berikut :
1. Segmen 1 : 10,222
2. Segmen 2 : 9,99
3. Segmen 3 : 10,714
A. Tebal lapisan berdasarkan nilai ITP nomogram
1. Lapisan pondasi
a. Tebal minimum = 20 cm
b. Bahan = batu pecah, stabilitas tanah dengan semen dan kapur
2. Lapisan permukaan
a. Tebal minimum = 10 cm
b. Bahan = laston
3. Koefisien relatif bahan perkerasan
a1 = 0,4 (laston)
a2 = 0,14 (batu pecah kelas A)
a3 = 0,13 (sirtu kelas A)
4. Tebal lapisan segmen 1
Diketahui : ITP = 11,0
a1 = 0,4
a2 = 0,14
a3 = 0,13
D1 = 10 cm
D2 = 20 cm
ITP = a1. D1 + a2. D2 + a3. D3
𝐼𝑇𝑃 − (𝑎1 . 𝐷1) − (𝑎2 . 𝐷2)
D3 =
𝑎3
11,0 − (0,4 . 10) − (0,14 .20)
=
0,13
= 32,308 cm ≈ 35 cm
B. Tebal lapisan perkerasan berdasarkan nilai ITP trial and error
1. Lapisan pondasi
a. Tebal minimum = 20 cm
b. Bahan = batu pecah, stabilitas tanah dengan semen dan kapur
2. Lapisan permukaan
a. Tebal minimum = 10 cm
b. Bahan = laston
3. Koefisien relatif bahan perkerasan
a1 = 0,4 (laston)
a2 = 0,14 (batu pecah kelas A)
a3 = 0,13 (sirtu kelas A)
4. Tebal lapisan segmen 1
Diketahui : ITP = 10,222
a1 = 0,4
a2 = 0,14
a3 = 0,13
D1 = 10 cm
D2 = 20 cm
ITP = a1. D1 + a2. D2 + a3. D3
𝐼𝑇𝑃 − (𝑎1 . 𝐷1) − (𝑎2 . 𝐷2)
D3 =
𝑎3
10,222− (0,4 . 10) − (0,14 .20)
=
0,13
= 26,323 cm ≈ 30 cm
Konstruksi perkerasan ini memiliki umur rencana 10 tahun dan konstruksi tahap
kedua dilaksanakan pada awal tahun ke- 4
= 296,638 SAL
Jadi, LER tahap I dimana x = 1,67
LER tahap I = x . LER I
= 1,67 . 296,638
= 495,385 SAL
4.3.2 Tahap II selama 6 tahun
a. Menghitung Lintas Ekivalen Akhir (LEA)
LEAII = 𝐿𝐸𝑃 II . (1 + 𝑟)𝑛
= 813,73 . (1 + 0,05)6
= 1090,477 SAL
b. Menghitung Lintasan Ekivalen Tengah (LET)
LEA I + 𝐿𝐸𝐴 II
LETII = 2
813,73 + 1090,477
= 2
= 952,104 SAL
c. Menghitung Lintas Ekivalen Rencana (LER)
𝑈𝑅
LERII = LETII . 10
6
= 952,104 . 10
= 571,262 SAL
Jadi, LER tahap II dimana y = 2,50
LER tahap I = y . LER II
= 2,50 . 571,262
= 1.428,155 SAL
4.3.3 Menentukan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) dengan Memakai Nomogram
a. Segmen 1
Diketahui : CBR = 3,713 % (Nilai CBR maksimum dari metode CBR)
DDT = 4,15
LERI = 495,385 SAL
IP0 ≥ 4
IPt = 2,5
Dari grafik nomogram, diperoleh ITP 1 = 10,3
Diketahui : LERII = 1.428,155 SAL
IP0 ≥ 4
IPt = 2,5
Jadi, diperoleh ITP total = 11,7
b. Segmen 2
Diketahui : CBR = 4,045 %
DDT = 4,31
LERI = 495,385 SAL
IP0 ≥ 4
IPt = 2,5
Dari grafik nomogram, diperoleh ITP 1 = 10,0
Diketahui : LERII = 1.428,155 SAL
IP0 ≥ 4
IPt = 2,5
Jadi, diperoleh ITP total = 11,5
c. Segmen 3
Diketahui : CBR = 3,22 %
DDT = 3,816
LERI = 495,385 SAL
IP0 ≥ 4
IPt = 2,5
Dari grafik nomogram, diperoleh ITP 1 = 10,6
Diketahui : LERII = 1.428,155 SAL
IP0 ≥ 4
IPt = 2,5
Jadi, diperoleh ITP total = 12,2
ITP I
ITP Total
ITP Total
ITP Total
ITP Total =
log(𝐿𝐸𝑅II 𝑥 365 𝑥 𝑈𝑅2)
𝐼𝑃𝑜 − 𝐼𝑃𝑡
log ( )
4,2 − 1,5
= 9,3 log(𝐼𝑇𝑃𝑡𝑜𝑡 + 2,54) − 3,9892 +
138072
0,4 +
(𝐼𝑇𝑃𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 + 2,54)5,19
1
− log (𝐹𝑅) + 0,371(𝐷𝐷𝑇 − 3)
a. Segmen 1
Diketahui : DDT = 4,15
LERI = 495,385
LERII = 1.428,155
IP0 =4
IPt = 2,5
X = 1,67
Y = 2,50
ITP I = log(𝐿𝐸𝑅1 . 365 . 𝑈𝑅) = log(495,385 . 365 . 4) = 5,859
Dicoba ITP = 7,905
4−2,5
log( )
4,2−1,5
5,859 = 9,3 log(7,905 + 2,54) − 3,9892 + 138072 −
0,4+
(7,905 + 2,54)5,19
1
log (1,5) + 0,371(4,15 − 3)
5,859 ≈ 5,859
ITP total = log(𝐿𝐸𝑅2 . 365 . 𝑈𝑅) = log(1428,155 . 365 . 10) = 6,717
Dicoba ITP = 11,065
4−2,5
log( ) 1
4,2−1,5
6,717 = 9,3 log 11,065 − 3,9892 + 138072 − log (1,5) +
0,4+
(11,065 + 2,54)5,19
0,371(4,15 − 3)
6,717 ≈ 6,717
Contoh Perhitungan :
a. Segmen 1,
Diketahui : ITPI = 10,3
ITP total = 11,7
D1 = 10 cm
D2 = 20 cm
1. Perkerasan Tahap I
ITP I = a1 . D1 + a2 . D2 + a3 . D3
𝐼𝑇𝑃 I − (a1 . D1 + a2 . D2)
D3 = 0,13
10,3 − (0,4 . 10 + 0,14 . 20)
D3 = = 26,923 cm ≈ 30 cm
0,13
2. Perkerasan Tahap II
ITP II = ITP total – ITP I
= 11,7 – 10,3
= 1,4
𝐼𝑇𝑃 II
D0 = 𝑎0
1,4
= 0,4 = 3,5 cm ≈ 5 cm