Bab Iii Bahaya Listrik
Bab Iii Bahaya Listrik
BAHAYA LISTRIK
Seperti dilaporkan oleh Dewan Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan, setiap tahunnya
terjadi lebih kurang 30 kecelakaan listrik fatal yang mengakibatkan kematian serta 1000
kecelakaan kerja termasuk karena kejutan listrik ataupun kebakaran. Disamping itu terdapat
juga sekitar 20.000 kasus kebakaran kecil yang disebabkan oleh listrik. Penyebab dari
sebagian besar kecelakaan tersebut adalah kecerobohan atau kesalahan dalam penggunaan
peralatan listrik atau perbaikan-perbaikan yang dilakukan tanpa memutuskan rangkaian dari
sumber suplaianya terlebih dahulu. Pada tahun-tahun belakangan ini juga ditemui adanya
kapasitasnya atas dasar alasan-alasan ekonomis. Hal ini juga berakibat pada berkurangnya
Sebuah instalasi listrik yang dirancang dan diinstalasikan sesuai dengan peraturan-
peraturan yang berlaku akan memiliki tingkat perlindungan yang tinggi terhadap bahaya
kejutan listrik ataupun resiko kebakaran. Akan tetapi keselamatan akhir dari seseorang akan
bergantung pada pemahaman yang baik dari seseorang yang mengoperasikan peralatan-
Arus listrik yang melalui tubuh manusia dapat menimbulkan reaksi yang bermacam-
21
Tabel 1. Pengaruh Arus pada Tubuh Manusia
kontrol
1,2 - 1,6 mA Mulai terasa seakan-akan ada yang merayap ditangan.
1,6 - 6,0 mA Tangan sampai kesemutan
6,0 - 8,0 mA Tangan mulai kaku, rasa kesemutan
13 - 15 mA Rasa sakit tidak tertahan, masih dapat dilepaskan penghantar
20 - 50 mA Dapat merusak tubuh manusia
50 - 100 mA Mengakibatkan kematian
Arus Persepsi: Arus yang melalui tubuh manusia atau mulai memberi pengaruh. Mula-
mula akan merangsang syaraf sehingga akan terasa suatu getaran yang tidak berbahaya
Arus Otot: arus yang mulai mempengaruhi otot, bila harga arus persepsi dinaikkan akan
bertambah rasa yang tidak enak dan makin lama akan terasa sakit yang tidak bisa ditahan,
Arus fibrilasi: Lebih besar dari arus otot yang menyebabkan orang rubuh, pingsan dan
meninggal.
Arus reaksi: Arus yang terkecil yang menyebabkan orang terkejut (kecelakaan
sampingan).
gambar 3.1.
22
Gambar 3.1 Pengaruh Arus listrik Terhadap tubuh manusia
Daerah AC-1 : Dari 0 sampai 0,5 mA, tidak menimbulkan reaksi apa-apa;
Daerah AC-2 : Batas garis a sampai b, biasanya tanpa pengaruh fisiologis yang
membahayakan
Daerah AC-3 : Batas garis b sampai kurva c1, biasanya diharapkan tanpa kerusakan organik.
Kemungkinan kontraksi otot seperti kejang dan sulit bernapas untuk durasi
aliran arus yang lebih lama dari 2 detik. Dalam hal ini dapat membuat
Daerah AC-4 : Diatas kurva c1, bertambah sesuai besarnya arus dan waktu, efek pada pato-
dengan kira-kira 5%
Daerah AC-4-2: Batas daerah kurva c2- c3, probabilitas fibrilasi ventrikular sampai dengan
kira-kira 50%
Daerah AC-4-3: Batas daerah kurva c3, Probabilitas fibrilasi ventrikular diatas 50%.
Arus Bocor adalah arus yang pada sebuah instalasi mengalir ke bagian konduktif asing
dalam sirkuit atau arus yang relatif kecil yang mengalir ke permukaan isolasi.
Tegangan sentuh adalah tegangan yang timbul pada tubuh manusia diakibatkan
listrik, dimana bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian
konduktif yang merupakan bagian dari sirkit listriknya yang dalam keadaan
24
Gambar 3.3 Sentuhan langsung pada bagian yang bertegangan
2. Sentuh tak langsung adalah menyentuh pada bagian konduktif terbuka (BKT)
Bagian aktif harus seluruhnya tertutup dengan isolasi yang hanya dapat dilepas dengan
merusaknya.
Proteksi harus dilengkapi dengan isolasi yang mampu menahan stress yang mungkin
mengenaianya dalam pelayanan seperti pengaruh mekanik, kimia, listrik dan termal.
Jika tempat kabel masuk kedalam perlengkapan listrik berada dalam jangkauan, maka
lapisan isolasi dan selubung kabel harus masuk ke dalam kotak hubung, atau dalam
Lapisan logam pelindung kabel tidak boleh dimasukkan ke dalam kotak hubung, tetapi
Proteksi yang diberikan oleh selungkup terhadap sentuh langsung ke bagian berbahaya
Jika diperlukan untuk melepas penghalang atau membuka selungkup atau untuk
26
Sesudah pemutusan suplai ke bagian aktif yang diberi pengamanan oleh penghalang
Rintangan dimaksudkan untuk mencegah sentuh tidak sengaja dengan bagian aktif,
tetapi tidak mencegah sentuh disengaja dengan cara menghindari rintangan secara sengaja.
Pendekatan badan dengan tidak sengaja ke bagian aktif, atau sentuh tidak sengaja
dengan bagian aktif selama operasi dari perlengkapan aktif dalam pelayanan normal.
sentuh yang tidak sengaja dengan bagian aktif. Bagian bertegangan yang dapat terjangkau
27
e) Proteksi tambahan dengan gawai pengaman arus sisa (GPAS)
Penggunaan GPAS, dengan arus sisa operasi pengenal tidak lebih dari 30 mA,
merupakan proteksi tambahan terhadap kejut listrik dalam pelayanan normal, dalam hal
kegagalan tindakan proteksi lainnya atau karena kecerobohan pemakai. Proteksi dengan
Dalam keadaan normal arus yang masuk dan keluar ke trafo arus toroidal adalah sama,
sehingga pada inti tidak timbul fluksi, sehingga di sekunder tidak dibangkitkan tegangan.
Tetapi jika terjadi sentuhan seperti pada gambar 3.6 sebagian arus melalui tubuh manusia,
sehingga arus yang masuk dan keluar dari trafo arus toroidal tidak sama dengan beda arus.
(∆I). Beda arus (∆I) ini akan membangkitkan fluksi pada trafo arus tersebut, dan ini akan
menginduksikan tegangan pada sisi sekunder dan akan membuka GPAS. Untuk memproteksi
28
3.2.2 Proteksi Dari Bahaya Sentuh tidak langsung.
Sentuh tak langsung adalah sentuh pada BKT (bagian konduktif terbuka)
perlengkapan atau instalasi yang menjadi bertegangan akibat kegagalan isolasi (Gambar3.4)
ganda
tercegahlah timbulnya tegangan sentuh yang terlalu tinggi pada BKT perlengkapan
Installations in Buildings atau SLI 173-1-2-3-4 dan 7; Instalasi Listrik untuk Bangunan.
Kebakaran menyebabkan kehilangan nyawa dan tak hanya meliputi seseorang saja, tetapi
dapat terjadi di tempat-tempat di mana banyak manusia berkumpul, seperti pabrik, pusat
perbelanjaan dsb.nya. Selain kehilangan nyawa manusia juga mengakibatkan kerugian besar
Kebakaran dapat terjadi jika ada tiga unsur yaitu bahan yang mudah terbakar,
oksigen dan percikan api. Sementara menurut data yang dikumpulkan 50% lebih dari total
Proses terjadinya bunga api dapat dilihat pada penjelasan berikut ini:
Bersamaan dengan koneksi atau sambungan kabel yang tak sempurna, suatu fenomena
yang disebut bersamaan dengan "tracking" (jejakan) adalah sumber utama dari kebakaran.
Tracking adalah suatu gejala atau kejadian alam, di mana suatu lapisan konduktif
didirikan (established) di atas permukaan bahan isolasi. Bila terdapat kerusakan pada isolasi
kabel, maka pada mulanya arus yang sangat kecil (miliamps atau microamps) secara sebentar-
30
Percikan api yang terjadi karena kesalahan isolasi ini sangat minimal dan gejala
tersebut dapat berjalan sangat lama, berbulan-bulan kadang-kadang bertahun-tahun. Jadi tiap-
tiap waktu arus mengalir di atas permukaan bahan isolasi, bila sifatnya organik, akan terjadi
Bila lembab bertemu dengan kotoran (debu yang kotor di atas permukaan isolasi),
maka akan menghasilkan hubungan konduktif jembatan. Dalam keadaan tersebut, arus rambat
(creepage current) yang juga disebut arus tracking akan mengalir dalam tiap-tiap peristiwa
tersebut dan kerusakan yang terjadi karenanya akan menambah sampai arus tracking
Semula arus kecil sekali (kurang dari 1 mA) dan tak menimbulkan banyak panas, yang
pada mulanya cukup untuk mengeringkan lembab, sehingga arus rambat tersebut berhenti
31
mengalir dan baru muncul lagi bila adanya pengaruh lembab yang baru, di mana terdapat
percikan api pada celah-celah yang tadinya dalam keadaan kering. Karena proses tersebut
berlangsung cukup lama terhadap permukaan isolasi, dan dengan demikian dapat merusak
ini perlahan-lahan pasti akan memperbesar, begitu pula arus gangguan dan bila terdapat
lembab berikutnya, akan menghasilkan arus yang lebih besar, kira-kira 5-50 mA dan mengalir
Untuk arus yang lebih besar lagi melebihi 150 mA dan kemungkinan di sekitarnya
adanya bahan yang mudah terbakar, karena pengembangan panas pada titik-titik gangguan
Karena jembatan ini yang juga disebut "tahanan konduktif panas", yang dalam keadaan panas
lebih banyak mengalirkan arus dari pada dalam keadaan dingin, maka proses tersebut akan
dipercepat. Dengan menambah jumlah percikan api, permukaan arang akan melebar, dan arus
rambat akan terus berkembang dan akan mencapai nilai 300 - 500 mA. Antara jembatan-
jembatan arang akan timbul jembatan cetusan api yang panas, dan arus gangguan tiba-tiba
32
akan berobah menjadi busur api. Bila busur api menyala, maka terbentuk kelompok-kelompok
arang dan setelah setengah gelombang, arang atau karbon tersebut akan menyala dan
memancarkan juga elektron-elektron, sehingga busur api tepat menyala dan material akan
membakar.
Busur api menyala, sampai arus sisa (leakage current) dapat dieliminir atau diputuskan hanya
oleh SPAS (Sakelar Pemutus Arus Sisa) atau elcb (earth leakage circuit breaker) 500 mA atau
padam sendiri. Jadi pengamanan pertama untuk menghindari tracking dalam instalasi listrik
adalah memilih dengan tepat instalasi dan peralatan supaya cocok dalam lingkungannya di
Pengamanan yang kedua adalah dengan dipasangnya SPAS, karena pengamanan dengan
dipasangnya SPAS adalah sangat efektif bila adanya gangguan isolasi ke bumi. Seperti telah
dikatakan di atas bahwa gangguan tracking adalah gangguan antara penghantar dan netral
SPAS (elcb)
Sesuai PUIL 1987 - Pasal 910, bahwa untuk mencegah bahaya kebakaran harus dipasang
SPAS dalam instalasi listrik. Dalam banyak hal suatu pengaman lebur (sekering) atau APP
hanya mengamankan arus lebih atau arus hubung singkat dan memutus seketika dalam 3 detik
bagian sirkuit listrik yang berbaha. Sedangkan dalam hal kerusakan isolasi (penuaan, retak
dsb.nya) di mana periode arus rambat beroperasi sangat lama dan karena arus bocor selalu
mengalir ke bumi, maka gejala ini hanya dapat dideteksi oleh SPAS atau elcb, red 300 mA
dengan waktu tunda (time delay) dari 50 mdet. Di beberapa negara Eropa seperti Jerman dan
33
Perancis, dalam instalasi listrik diharuskan untuk dipasang elcb dari 500mA maupun dalam
Perlengkapan listrik yang digunakan tidak sesuai dengan prosedur yang benar dan
1. Peralatan yang dipilih untuk dipasang dalam instalasi listrik harus memenuhi standar
2. Pemasangan peralatan harus mentaati ketentuan dalam PUIL, dan bila cocok sesuai
3. Instalasi listrik harus diadakan pemeriksaan dan pengujian secara teratur terhadap
34