Anda di halaman 1dari 9

89

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMAN 9 Makassar


Kelas/Semester : XI/Genap
Tema : Larutan Asam Basa
Sub Tema : Indikator Asam Basa
Pertemuan : II (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/atau pH
larutan.
4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indikator yang tepat
untuk menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10.7 Menentukan trayek pH larutan berdasarkan perubahan warna larutan
dengan menggunakan beberapa indikator.
3.10.8 Membedakan asam basa dengan menggunakan indikator kertas
lakmus melalui percobaan.
3.10.9 Menentukan sifat asam dan basa larutan berdasarkan indikator
universal melalui percobaan.
3.10.10Menentukan kekuatan asam dan basa yang konsentrasinya sama
berdasarkan indikator universal melalui percobaan.
4.10.1 Terampil merancang percobaan untuk menentukan bahan alam yang
dapat digunakan sebagai indikator asam-basa.
90

4.10.2 Terampil melakukan percobaan untuk menentukan bahan alam yang


dapat digunakan sebagai indikator asam-basa.
4.10.3 Terampil mempresentasikan hasil percobaan penentuan bahan alam
yang dapat digunakan sebagai indikator asam-basa.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menentukan trayek pH larutan berdasarkan
perubahan warna larutan dengan menggunakan beberapa indikator.
2. Peserta didik mampu membedakan asam basa dengan menggunakan
indikator kertas lakmus melalui percobaan.
3. Peserta didik mampu menentukan sifat asam dan basa larutan berdasarkan
indikator universal melalui percobaan.
4. Peserta didik dapat menentukan kekuatan asam dan basa yang
konsentrasinya sama berdasarkan indikator universal melalui percobaan.
5. Peserta didik terampil merancang percobaan untuk menentukan bahan
alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam-basa.
6. Peserta didik terampil melakukan percobaan untuk menentukan bahan
alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam-basa.
7. Peserta didik terampil mempresentasikan hasil percobaan penentuan bahan
alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam-basa.

E. Materi Pembelajaran
Indikator asam basa adalah petunjuk tentang derajat keasaman suatu larutan
berdasarkan perubahan warna indikator akibat perubahan pH larutan. Indikator
asam basa biasanya merupakan asam atau basa organik lemah. Berikut ini jenis-
jenis indikator asam dan basa.
1. Kertas lakmus
Kertas lakmus adalah suatu indikator (petunjuk) yang dapat membedakan
sifat asam dan basa suatu larutan. Pada kertas lakmus terdapat senyawa organik
yang dapat berubah warna pada kondisi asam atau basa. Kertas lakmus merah
akan berubah menjadi warna biru jika dicelupkan ke dalam larutan basa. Kertas
lakmus biru akan berubah menjadi merah jika dicelupkan ke dalam larutan asam,
seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Perubahan warna larutan dengan menggunakan kertas lakmus merah dan
keras lakmus biru
91

2. Indikator Universal
Pengukuran pH menggunakan indikator universal dapat menentukan secara
tepat pH suatu larutan. Ada dua jenis indikator universal, yaitu dalam bentuk
larutan dan dalam bentuk kertas. Cara mengukurnya yaitu teteskan larutan yang
akan diuji ke dalam larutan indikator universal atau celupkan kertas indikator
universal ke dalam larutan uji. Warna yang dihasilkan kemudian dibandingkan
dengan warna standar yang terdapat pada kemasan indikator tersebut. Adapun
warna indikator pada setiap pH dapat pada tabel berikut
Tabel 2. Warna indikator pada setiap pH

Macam-macam contoh indikator universal yang biasa digunakan


dalam pengukur pH larutan seperti yang terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Macam-macam Indikator Universal


3. Larutan Indikator
Di labolatorium, indikator yang sering didipakai ialah larutan indikator
fenolftalein (PP) metil merah (mm), metil jingga (mo) dan juga bromtimol blue
(BTB). Larutan indikator tersebut seringkali digunakan untuk titrasi larutan.
Penggunaan larutan indikator pada titrasi itu sendiri harus dengan ketelitian dan
pengamatan yang sangat tinggi. Pasalnya, perubahan warna akan terjadi hanya
dengan beberapa mL.

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Kelompok Eksperimen
a. Model : Problem Solving
b. Pendekatan : Scientific
c. Metode : Tutor sebaya, diskusi, tanya jawab, presentasi
92

Deskripsi Kegiatan Pembelajaran


Kegiatan Awal ( 10 menit ) :
1. Peserta didik memberi salam kepada pendidik.
2. Peserta didik dibimbing pendidik dalam menyiapkan diri untuk belajar
3. Absensi sebagai pembelajaran kedisiplinan dan berdo’a.
4. Pendidik memberikan apersepsi kepada peserta didik tentang materi
sebelumnya mengenai konsep asam dan basa.
Teori asam basa Arrhenius
- Asam adalah senyawa yang menghasilkan ion H+ dalam air.
- Basa adalah senyawa yang menghasilkan ion OH- dalam air.
Teori asam basa Bronsted Lowry
- Asam adalah senyawa pemberi (donor) proton.
- Basa adalah senyawa penerima (akseptor) proton.
Teori asam basa Lewis
- Asam adalah senyawa penerima (akseptor) elektron.
- Basa adalah senyawa pemberi elektron (donor) elektron.
5. Peserta didik mendengarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan inti ( 60 menit ) :
6. Peserta didik diminta duduk berdasarkan kelompok pada pertemuan
sebelumnya yang masing-masing kelompok memiliki seorang tutor.
7. Peserta didik menerima buku paket dan LKPD terkait materi indikator asam
dan basa.
8. Pendidik menyampaikan sub pokok materi indikator asam dan basa pada
peserta didik dan meminta masing-masing tutor menjelaskan dan
mengajarkan mengenai materi asam dan basa pada teman kelompoknya.
9. Peserta didik diberi sebuah permasalahan berupa soal latihan pada LKPD.
10. Peserta didik melakukan tahapan model pembelajaran problem solving
dalam memecahkan masalah dengan bimbingan dan arahan masing-masing
tutor:
 Fase identifikasi permasalahan:
Tutor bersama dengan anggota kelompoknya mengidentifikasi
permasalahan pada soal latihan. Peserta didik diharapkan
mengidentifikasi apa yang ditanyakan soal, apa saja informasi yang
diperlukan dan bagaimana akan menyelesaikan soal. Pertanyaan-
pertanyaan yang diharapkan muncul seperti :
a. Apa yang dimaksud dengan indikator universal dan kertas lakmus?
b. Kenapa terjadi perubahan warna pada indikator?
c. Apa yang dimaksud dengan pH
d. Bagaimana membuktikan perubahan warna terhadap pH?
 Fase representasi/penyajian permasalahan:
93

Tutor bersama dengan anggota kelompoknya merumuskan dan


memahami masalah secara benar. Penyajian masalah yang diharapkan :
Soal 1: Mengapa pada konsentrasi yang sama HCl, NaOH, CH3COOH,
dan NH3 memiliki pH yang berbeda?
Soal 2: Mengapa indikator kertas lakmus menunjukkan warna biru dan
merah ketika dicelupkan kedalam larutan?
Soal 3: Mengapa indikator universal berubah warna dicelupkan kedalam
larutan?
Soal 4: Berapakah perkiraan rentang pH Larutan A, dan Larutan B, bila
menggunakan indikator Metil jingga, Metil Merah, Bromtimol Biru dan
fenoftalin dan indikator universal?
 Fase perencanaan pemecahan:
Tutor membimbing dan mengarahkan anggota kelompoknya untuk
membuat perencanaan penyelesaian masalah dengan menyiapkan
persiapan untuk melakukan pratikum indikator asam dan basa, mulai dari
menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, dan membagi tugas dalam
melakukan percobaan.
 Fase menerapkan/ mengimplementasikan perencanaan:
Tutor bersama dengan anggota kelompoknya menerapkan pemecahan
yang telah dibuat dengan melakukan pratikum dan mengisi hasil yang
diperoleh pada LKPD. Penerapan terhadap penyelesaian masalah yang
diharapkan adalah:
1. Keempat senyawa memiliki pH yang yang berbeda pada konsentrasi
yang sama karena kekuatannya. Dimana asam klorida dan asam
asetat dalam konsentrasi yang sama tetapi memiliki pH yang berbeda
karena asam klorida dalam air akan terionisasi sempurna sedangkan
asam asetat terionisasi sebagian. Sedangkan NaOH dan amonia
memiliki pH yang berbeda karena NaOH dalam air akan terdisosiasi
sempurna sedangkan amonia terdisosiasi sebagian.
2. Terjadi perubahan warna pada indikator yang digunakan untuk
menguji senyawa asam basa, dimana pada penggunaan kertas lakmus
untuk senyawa asam, kertas lakmus merah akan tetap merah dan biru
akan berubah menjadi merah, sedangkan basa akan membirukan
kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru tetap biru.
3. Karena indikator universal berisi larutan dari beberapa senyawa yang
menunjukkan beberapa perubahan warna yang halus pada rentang pH
antara 1-14 untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan larutan.
4. Larutan A (HCl) bersifat Asam dan memiliki rentang pH 3,1 – 4,2.
Sedangkan Larutan B (NaOH) bersifat Basa dan memiliki rentang
pH 7,6 – 10.
94

(Perwakilan peserta didik diminta oleh pendidik untuk memprentasikan


pemecahan masalahnya untuk menilai apakah hasil perencanaan dan
pemecahan masalah telah mampu memecahkan permasalahan)
 Fase menilai perencanaan:
Tutor bersama dengan anggota kelompoknya melakukan penilaian
terhadap perencanaan masalah
 Fase menilai pemecahan:
Tutor bersama dengan anggota kelompoknya melakukan penilaian
terhadap hasil pemecahan masalah
Kegiatan Akhir ( 10 menit ) :
11. Tutor melalui bimbingan pendidik menyimpulkan materi indikator asam
dan basa serta menyampaikan kepada teman-temannya.
12. Peserta didik menyimak penguatan oleh pendidik tentang kesimpulan
materi konsep asam dan basa.
13. Peserta didik diminta mengumpulkan LKPD dan buku paket.
14. Peserta didik mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh pendidik.
15. Peserta didik menerima tugas rumah untuk mempelajari materi pada
pertemuan selanjutnya (hubungan pH dan konsentrasi) dan menyarankan
peserta didik belajar melalui tutornya.
Pendidik menutup pelajaran dengan mengucap salam dan peserta didik
menjawab salam dari pendidik.

2. Kelompok Kontrol
a. Model : Problem Solving
b. Pendekatan : Scientific
c. Metode : Diskusi, tanya jawab, dan presentasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 10 menit ):
1. Peserta didik memberi salam kepada pendidik.
2. Peserta didik dibimbing pendidik dalam menyiapkan diri untuk belajar
3. Absensi sebagai pembelajaran kedisiplinan dan berdo’a.
4. Pendidik memberikan apersepsi kepada peserta didik tentang materi
sebelumnya mengenai konsep asam basa.
Teori asam basa Arrhenius
- Asam adalah senyawa yang menghasilkan ion H+ dalam air.
- Basa adalah senyawa yang menghasilkan ion OH- dalam air.
Teori asam basa Bronsted Lowry
- Asam adalah senyawa pemberi (donor) proton.
- Basa adalah senyawa penerima (akseptor) proton.
95

Teori asam basa Lewis


- Asam adalah senyawa penerima (akseptor) elektron.
- Basa adalah senyawa pemberi elektron (donor) elektron.
5. Peserta didik mendengarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
Kegiatan inti ( 60 menit ):
6. Peserta didik diminta duduk berdasarkan kelompok pada pertemuan
sebelumnya.
7. Peserta didik menerima buku paket dan LKPD terkait materi indikator
asam dan basa.
8. Pendidik menyampaikan sub pokok materi indikator asam dan basa pada
peserta didik dan meminta peserta didik untuk membaca buku paket kimia
tentang materi asam dan basa.
9. Peserta didik diberi sebuah permasalahan berupa soal latihan pada LKPD.
10. Peserta didik melakukan tahapan model pembelajaran problem solving
dalam memecahkan masalah:
 Fase identifikasi permasalahan:
Peserta didik melakukan identifikasi permasalahan pada soal latihan.
Peserta didik diharapkan mengidentifikasi apa yang ditanyakan soal, apa
saja informasi yang diperlukan dan bagaimana akan menyelesaikan soal.
Pertanyaan-pertanyaan yang diharapkan muncul seperti :
a. Apa yang dimaksud dengan indikator universal dan kertas lakmus?
b. Kenapa terjadi perubahan warna pada indikator?
c. Apa yang dimaksud dengan pH
d. Bagaiman membuktikan perubahan warna terhadap pH?
 Fase representasi/ penyajian permasalahan:
Peserta didik merumuskan dan memahami masalah secara benar.
Penyajian masalah yang diharapkan :
Soal 1: Mengapa pada konsentrasi yang sama HCl, NaOH, CH3COOH,
dan NH3 memiliki pH yang berbeda?
Soal 2: Mengapa indikator kertas lakmus menunjukkan warna biru dan
merah ketika dicelupkan kedalam larutan?
Soal 3: Mengapa indikator universal berubah warna dicelupkan kedalam
larutan?
Soal 4: Berapakah perkiraan rentang pH Larutan A, dan Larutan B, bila
menggunakan indikator Metil jingga, Metil Merah, Bromtimol Biru dan
fenoftalin dan indikator universal?
 Fase perencanaan pemecahan:
Peserta didik membuat perencanaan penyelesaian masalah dengan
menyiapkan persiapan untuk melakukan pratikum indikator asam dan
basa, mulai dari menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, dan
membagi tugas dalam melakukan percobaan.
96

 Fase menerapkan/ mengimplementasikan perencanaan:


Peserta didik menerapkan pemecahan yang telah dibuat dengan
melakukan pratikum dan mengisi hasil yang diperoleh pada LKPD.
Penerapan terhadap penyelesaian masalah yang diharapkan adalah:
1. Keempat senyawa memiliki pH yang yang berbeda pada
konsentrasi yang sama karena kekuatannya. Dimana asam klorida
dan asam asetat dalam konsentrasi yang sama tetapi memiliki pH
yang berbeda karena asam klorida dalam air akan terionisasi
sempurna sedangkan asam asetat terionisasi sebagian. Sedangkan
NaOH dan amonia memiliki pH yang berbeda karena NaOH dalam
air akan terdisosiasi sempurna sedangkan amonia terdisosiasi
sebagian.
2. Terjadi perubahan warna pada indikator yang digunakan untuk
menguji senyawa asam basa, dimana pada penggunaan kertas
lakmus untuk senyawa asam, kertas lakmus merah akan tetap merah
dan biru akan berubah menjadi merah, sedangkan basa akan
membirukan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru tetap biru.
3. Karena indikator universal berisi larutan dari beberapa senyawa
yang menunjukkan beberapa perubahan warna yang halus pada
rentang pH antara 1-14 untuk menunjukkan keasaman atau
kebasaan larutan.
4. Larutan A (HCl) bersifat Asam dan memiliki rentang pH 3,1 – 4,2.
Sedangkan Larutan B (NaOH) bersifat Basa dan memiliki rentang
pH 7,6 – 10.
(Perwakilan peserta didik diminta oleh pendidik untuk memprentasikan
pemecahan masalahnya untuk menilai apakah hasil perencanaan dan
pemecahan masalah telah mampu memecahkan permasalahan)
 Fase menilai perencanaan:
Peserta didik melakukan penilaian terhadap perencanaan masalah.
 Fase menilai pemecahan:
Peserta didik melakukan penilaian terhadap hasil pemecahan masalah.
Kegiatan Akhir ( 10 menit ):
11. Salah seorang peserta didik diminta oleh pendidik untuk menyimpulkan
materi indikator asam dan basa.
12. Peserta didik menyimak penguatan oleh pendidik tentang kesimpulan
materi konsep asam dan basa.
13. Peserta didik diminta mengumpulkan LKPD dan buku paket.
14. Peserta didik mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh pendidik.
15. Peserta didik menerima tugas rumah untuk mempelajari materi pada
pertemuan selanjutnya (hubungan pH dan konsentrasi) dan menyarankan
97

peserta didik belajar melalui tutornya.


16. Pendidik menutup pelajaran dengan mengucap salam dan peserta didik
menjawab salam dari pendidik.

G. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Penilaian
a. Penilaian Sikap: Jurnal penilaian sikap
b. Penilaian pengetahuan: Tes tertulis dan bentuk essay LKPD
c. Penilaian keterampilan: Pedoman penilaian keterampilan
H. Media / Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran: Slide presentation dan LKPD
2. Alat dan Bahan: LCD, papan tulis dan spidol
3. Sumber Belajar
Bahan Ajar, Internet
Purba, M. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Erlangga
Sutresna, N. 2007. Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung: Grafindo Media
Pratama.

Anda mungkin juga menyukai