Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Untung Sriwidodo
Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Bangun Sugito
Alumnus Program Pascasarjana Magister Manajemen Unisri Surakarta

ABSTRACT
Research into this by taking sample all employees PD BPR Bank Pasar
Surakarta amounting to 40 people Target of this research to study and
analyze leadership influence, trust, and job satisfaction on employees
performance at PD BPR Bank Pasar Surakarta by partial and together.
Result of this research show the existence of influence is significant
between independent variable with dependent variable by partial and also
together. Variable owning biggest influence is job satisfaction. Job satisfaction
of employees can be formed to through: activity which mentally challenge,
proper reward, job condition supporting, friend job according to, according to
personality with job.

Keywords: leadership influence, trust, job satisfaction, employees


performance

PENDAHULUAN masukkan organisasinya dengan situasi


Di era pasar bebasa seperti stagnasi dan akhirnya akan mengalami
sekarang ini, banyak organisasi yang keruntuhan.
gulung tikar, karena tidak memiliki Keefektifan organisasi dalam men-
keunggulan kompetitif, hanya organisasi capai visi, misi dan tujuan organisasi tidak
yang melakukan perbaikan terus-menerus terlepas dari peranan pemimpin. Kepe-
(continue improcement) yang mampu mimpinan merupakan tulang punggung
bertahan, bahkan dapat berkembang. pengembangan organisasi, karena tanpa
Organisasi sekarang harus dilandasi kepemimpinan yang baik akan sulit untuk
keluwesan, tim kerja yang baik, keperca- mencapai tujuan organisasi, bahkan untuk
an antara atasan dengan bawahan se- beradaptasi dengan perubahan yang
hingga kinerja bawahan dapat maksimum. sedang terjadi di dalam maupun di luar
Sebaiknya organisasi yang merasa puas organisasi.
dengan apa yang dicapai sekarang, akan Sikap pemimpin dapat memberikan
tenggelam dan selanjutnya akan tinggal pengaruh terhadap bawahannya, misal-
menunggu saat kematian. nya terhadap kepercayaan, kepuasan
Kepemimpinan sebagai salah satu kerja, kinerja dan lain-lain. Disadari bahwa
penentu arah dan tujuan organisasi harus tidak ada satu pun gaya kepemimpinan
menyikapi dunia yang sudah berubah ini, yang terbaik yang berlaku universal untuk
atau setidaknya jika tidak memberi segala situasi atau lingkungan, maka
tanggapan, besar kemungkinan akan me- pendekatan situasional/kontingensi dalam

Drs. Untung Sriwidodo, M.Si adalah Staf Pengajar PPS Magister Manajemen Universitas Slamet Riyadi
Surakarta
Bangun Sugito, SE, MM adalah Alumnus PPS Magister Manajemen Ekonomi Universitas Slamet Riyadi
Surakarta

Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan dan Kepuasan Kerja … (Untung SW. dan Bangun S.) 35
memilih model kepemimpinan yang efektif khusus menitikbertkan pada sumberdaya
menjadi alternatif jawaban terbaik manusia. Bidang manajemen sumberdaya
(Handoko, 1996: 23). manusia memerlukan pengetahuan yang
Salah satu faktor pendekatan luas untuk menyangkut bidang ilmu jiwa
situasional yang akan semakin berpe- dan psikologi, sosiologi, ekonmi dan
ngaruh terhadap efektifitas kepemimpinan administrasi. Disamping juga memerlukan
yang dekade mendatang adalah relasi kemampuan untuk memahami suatu yang
antara pemimpin dan pengikut. Esensi tidak logis, kemampuan untuk mempro-
relasi tersebut adalah interaksi antara yeksikan diri ke dalam suatu posisi yang
pribadi yang berbeda motifasi dan potensi lain tanpa kehilangan tingkah laku dan
kekuasaan, termasuk di dalamnya reaksi manusia.
keterampilan, kepercayaan, dalam rangka Secara lebih terperinci, di bawah ini
mencapai tujuan bersama. Interaksi ini akan dikemukakan pendapat mengenai
memiliki dua bentuk, yaitu kepemimpinan definisi manajemen sumberdaya manusia
transformasional dan transaksional (Yulk, di antaranya menurut Hadari Nawawi:
1998: 4). Sumberdaya manusia adalah orang yang
Kepemimpinan transaksional mau- bekerja dan berfungsi sebagai aset orga-
pun kepemimpinan transformasional sa- nisasi/perusahaan yang dapat dihitung
ngat dibutuhkan di setiap organisasi. jumlahnya (kuantitatif) (Hadari Nawawi,
Organisasi membutuhkan visi, dorongan, 2001: 37). Sedangkan pengertian manaje-
dan komitmen yang dibentuk oleh pemim- men sumberdaya manusia menurut Alex
pin transformasional. Sementara itu, S. Nitisemito adalah orang yang bekerja
organisasi juga membutuhkan pemimpin memiliki skill dan kemampuan dalam
transaksional yang dapat memberikan menjalankan tugas-tugasnya serta mem-
arahan, berfokus pada hal-hal yang punyai pengalaman kerja yang cukup
sifatnya terinci, menjelaskan perilaku yang (Alex S. Nitisemito, 1996: 41).
diharapkan, serta memberikan reward dan
punishment. Kepemimpinan
Berdasarkan tinjauan di atas pene- Kegiatan manusia secara bersama-
liti berpendapat bahwa demi terciptanya sama selalu membutuhkan kepemimpin-
suatu peneliatian yang komprehenshif an, untuk menciptakan suati usaha yang
yang dapat menjelaskan bagaimana peri- terencana dan sistematis. Demikian juga
laku seorang pemimpin dapat mempenga- suatu organisasi yang terdiri dari
ruhi kinerja bawahan dalam sudut sekumpulan manusia yang bekerja sama
pandang teori kepemimpinan, maka pene- untuk mencapai tujuan tertentu, penting
litian tentang pengaruh kepemimpinan, artinya bagi pemimpin selaku pusat
kepercayaan dan kepuasan terhadap penggerak organisasi berusaha mengeta-
kinerja karyawan pada PD. BPR Bank hui keinginan karyawan atau anggotanya
Pasar Surakarta, sangatlah memiliki arti yaitu apa yang mendorong anggotanya
penting bagi organisasi tersebut. berperilaku tertentu disesuaikan dengan
tujuan organisasi tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Kepercayaan
Manajemen Sumberdaya Manusia Para pemimpin perlu dipercayai oleh
Manajemen sumberdaya manusia para pengikutnya karena kepercayaan
secara garis besar diartikan sebagai merupakan mortar (lesung) yang mengi-
manajemen yang menitikberatkan perhati- katkan para bawahan kepada pemim-
an kualitas pada sumberdaya manusia pinnya. Kepercayaan terhadap pemimpin
dalam suatu badan tertentu. Jadi memiliki korelasi positif dengan berbagai
manajemen sumberdaya manusia adalah hasil seperti perilaku keanggotaan organi-
suatu cabang dari manajemen yang sasi, kinerja dan kepuasan.

36 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 2 No. 1 Desember 2007 : 35 – 43


Diungkapkan bahwa kepercayaan atau pengalaman kerja (Luthans, 1998
merupakan sebuah faktor penentu yang :126). Kepuasan kerja mencerminkan
penting dari kepuasan terhadap pemimpin perasaan seseorang terhadap pekerjaan-
karena berasal dari keadaan afektif nya, hal in nampak pada sikap positif
(misalnya kekaguman terhadap pemim- karyawan terhadap pekerjaan dan segala
pin) maupun keadaan kognitif (misalnya sesuatu yang disadari di lingkungan
pemimpin memiliki kepercayaan diri yang kerjanya. Setiap karyawan memiliki tingkat
tinggi karena kemampuan atau atributnya) kepuasan yang berbeda-beda sesuai
bukan berasal dari perilaku yang diamati dengan sistem nilai yang berlaku pada
pimpinan (Conger dkk, 2000: 34). perusahan.
Kepercayaan dapat diartikan sebagai Dari batasan-batasan mengenai ke-
keinginan untuk bergantung kepada pihak puasan kerja di atas, sebenarnya batasan
lain serta harapan bahwa pihak lain yang sederhana dan operasional menurut
membalas apabila pihak tersebut bekerja peneliti adalah tingkat kesenangan yang
sama. Kemampuan atau berkompetisi dirasakan seseorang dari hasil pekerjaan-
yang dilihat adalah penting bagi keper- nya yang secara keseluruhan dapat
cayaan dalam hubungan antara pemimpin memuaskan kebutuhannya.
dan bawahan di organisasai karena
bawahan tidak mungkin membangun ke- Kinerja Karyawan
percayaan terhadap pemimpin mereka Keberhasilan seorang pemimpin
kecuali jika mereka percaya bahwa pim- salah satu indikasinya adalah mampu
pinan mampu memenuhi peran kepemim- menciptakan iklim kerja yang kondusif
pinannya. bagi lingkungannya, seperti pemberian
kesempatan kepada bawahan untuk
Kepuasan Kerja mengembangkan potensi dan prestasi
Kebutuhan akan kepuasan kerja dalam diri mereka yang menimbulkan
pada dasarnya diawali dengan adanya perasaan puas dalam bekerja atau kata
kebutuhan fisik dan dilanjutkan dengan lain mampu memotivasi anak buahnya.
keberadaan seseorang pada suatu Keberhasilan seorang pemimpin
pekerjaan tertentu. Dengan kerja maka dalam menggerakkan karyawannya dapat
orang akan memperoleh upah/gaji (uang). dilihat dari tindakan, sikap dan perilaku
Uang tersebut dapat dipakai untuk pemimpin tersebut sehingga dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya, sedang- menciptakan kinerja yang tinggi di dalam
kan kebutuhan psikis dipenuhi dengan dirinya sendiri, bawahan, rekan kerja
adanya keadaan yang menyenangkan maupun atasannya. Kinerja ini menurut
atau hubungan antar individu di dalam berbagai pendapat para ahli mempunyai
lingkungan kerja. Hal ini juga dapat di pengertian sebagai berikut:
wujudkan dengan adanya kerja sama 1. Kinerja menurut (Stephen B. Robbins,
yang baik antara atasan dengan bawahan 2001: 52) didefinisikan sebagai fungsi
dan dengan sesama rekan kerja. dari instruksi antara kemampuan dan
Ada beberapa pengertian tentang motivasi.
kepuasan kerja oleh beberapa ahli yaitu: 2. Menurut (Henry Simamora, 2002: 48),
Kepuasan kerja adalah keadaan kinerja diartikan tingkat hasil kerja
emosional yang menyenangkan atau tidak karyawan dalam mencapai persyarat-
menyenangkan dengan mana karyawan an-persyaratan kerja yang diberikan.
memandang pekerjaan mereka. (T. Hani
Handoko, 1997: 193). Kepuasan kerja Penelitian Terdahulu
adalah suatu keadaan emosi seseorang Rina Kusumawati (2006) meneliti
yang positif atau menyenangkan yang mengenai pengaruh kedisiplinan, budaya
dihasilkan dari penilaian suatu pekerjaan organisasi dan kekuasan terhadap

Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan dan Kepuasan Kerja … (Untung SW. dan Bangun S.) 37
pengembangan karier PNS di lingkungan METODE PENELITIAN
Dinas Pariwisata Kabupaten Boyolali Lokasi Penelitian
dengan Jumlah sampel penelitian 29 Lokasi penelitian ini dilaksanakan
orang menunjukkan budaya bahwa di PD. BPR Bank Pasar Surakarta,
organisasi berpengaruh signifikan terha- dengan menggunakan metode penelitian
dap pengembangan karier dengan t sensus. Alasan peneliti melakukan
hitung 5,829 dan nilai signifikan 0,000, penelitian PD. BPR Bank Pasar Surakarta
kedisiplinan juga berpengaruh terhadap karena diperolehnya izin penelitian serta
pengembangan karier dengan t hitung tersedianya data yang lengkap guna
7,493 dan nilai signifikan 0,000. penyusunan penelitian.
Fitri Nugraheni (2006) meneliti
mengenai “Pengaruh Gaya Kepemim- Populasi dan Sampel
pinan Transformasional dan Transaksio- Populasi adalah sekumpulan kasus
nal Terhadap Kinerja dengan Kepercaya- yang perlu memenuhi syarat-syarat yang
an Terhadap Pimpinan dan Keadilan berkaitan dengan masalah penelitian
Distributif sebagai Variabel Pemoderasi” (Suharsimi Arikunto, 1998: 115). Dalam
hasil penelitian diproleh kesimpulan penelitian ini sebagai populasi adalah
bahwa gaya kepemimpinan tranformasio- seluruh karyawan PD. BPR Bank Pasar
nal dan gaya kepemimpinan transaksional Surakarta yaitu sejumlah 40 karyawan.
melalui kepercayaan dan keadilan Sampel adalah sebagai atau wakil
distributif berpengaruh signifikan terhadap dari populasi yang diteliti (Suharsimi
kinerja karyawan. Arikunto, 1998: 109). Sampel adalah
sebagian dari objek penelitian (Sutrisno
Hipotesis Hadi, 1998: 212). Karena jumlah populasi
Hipotesis adalah pernyataan yang terbatas yaitu sebanyak 40 orang,
mengenai suatu hal yang harus diuji maka dalam penelitian ini semua anggota
kebenarannya. Hipotesis tersebut harus populasi dijadikan sampel penelitian atau
diuji dan dibuktikan kebenarannya lewat sampel total. Jadi dalam penelitian ini
penelitian dan pengevaluasian data sampel yang digunakan sebanyak 40
responden.
penelitian. (Djarwanto Ps dan Pangestu
Subagyo, 2000: 183).
Variabel Penelitian
Agar penelitian ini lebih terarah dan
Variabel independen adalah variabel
dapat mencapai hasil yang diharapkan,
yang mempengaruhi variabel depen-den.
maka dikemukakan hipotesis sebagai Variabel independen dalam penelitian ini
berikut: adalah :
H1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan a. Kepemimpinan
kepemimpinan, kepercayaan dan Variabel kepemimpinan dalam peneli-
kepuasan secara persial terhadap tian ini diukur dengan menggunakan
kinerja karyawan pada PD. BPR skala likert dan disimbolkan dengan X1
Bank Pasar Surakarta. b. Kepercayaan
H2 : Diduga ada pengaruh yang signifikan Variabel kepercayaan dalam peneliti
kepemimpinan, kepercayaan dan ini diukur dengan menggunakan skala
kepuasan secara bersama-sama likert dan disimbolkan dengan X2
terhadap kinerja karyawan pada PD. c. Kepuasan Kerja
BPR Bank Pasar Surakarta. Variabel kepuasan kerja dalam peneli-
H3 : Diduga variabel yang paling dominan tian ini diukur dengan menggunakan
pengaruhya terhadap kinerja skala likert dan disimbolkan dengan X3
karyawan pada PD. BPR Bank Pasar Variabel dependen adalah variabel
Surakarta adalah kepuasan kerja. yang dipengaruhi oleh variabel dependen.

38 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 2 No. 1 Desember 2007 : 35 – 43


Variabel dependen dalam penelitian ini memperoleh data yang berkaitan
adalah kinerja karyawan. Variabel kinerja dengan organisasi perusahaan.
karyawan dalam peneliti ini diukur dengan 3. Observasi
menggunakan skala likert dan Yaitu teknik pengumpulan data de-
disimbolkan dengan Y. ngan cara mengadakan pengamatan
langsung terhadap objek yang diteliti.
Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data Metode Analisis Data
Data kualitatif adalah data yang tidak 1. Analisis Deskriptif
berwujud angka, antara lain: Analisis deskriptif adalah teknik anali-
- Gambaran umum perusahaan sis data dengan cara mengklasifikasi
- Struktur organisasi perusahaan data berdasarkan perbedaan tingkat
- Jawaban responden mengenai kepe- karakteristik yang ada dan disajikan
mimpinan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
- Jawaban responden mengenai ke- numerical, yaitu pengelompokan atau
percayaan klasifikasi frekuensi yang didasarkan
- Jawaban responden mengenai ke- pada keterangan kualitatif yang
puasan kerja diperoleh dari data yang dikumpulkan
- Jawaban responden mengenai kiner- melalui penyebaran kuesioner. Dalam
ja karyawan penelitian ini analisis kualitatif diguna-
Data kuantitatif adalah data yang kan untuk menggambarkan karakteris-
berupa angka-angka, yaitu jumlah tik demografi dari responden yang
karyawan PD. BPR Bank Pasar dijadikan sampel penelitian.
Surakarta.
2. Analisis Regresi Linear Berganda
2. Sumber Data Analisiss ini digunakan untuk menge-
Data primer dan data sekunder, data tahui pengaruh antara variabel bebas
primer yaitu data yang diperoleh yaitu kepemimpinan (X1), kepercayaan
secara langsung oleh peneliti dari (X2) dan kepuasan kerja (X3) terhadap
responden, yaitu melalui wawancara variabel terikat yaitu kinerja karyawan
dan kuesioner. Data sekunder yaitu (Y), dengan rumus :
data yang diperoleh secara tidak
langsung oleh peneliti, tetapi telah Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e
dikumpulkan oleh pihak lain misalnya (Djarwanto Ps. dan Pangestu
dari jurnal, majalah, buku, referensi Subagyo, 2000: 299)
dan lain-lain.
Di mana :
Teknik Pengumpulan Data Y = Kinerja karyawan
1. Kuesioner X1 = Kepemimpinan
Merupakan teknik pengumpulan data X2 = Kepercayaan
yang dilakukan dengan cara memberi X3 = Kepuasan kerja
seperangkat pertanyaan atau pernya- a = Konstanta
taan tertulis secara tertutup kepada b = Koefisien regresi
responden yaitu karyawan dan e = Variabel pengganggu
Pimpinan PD. BPR Bank Pasar Kota
Surakarta. 3. Uji t
2. Wawancara Analisis ini digunakan untuk mengeta-
Yaitu dengan melakukan tanya jawab hui tingkat signifikan pengaruh secara
secara langsung kepada pihak yang parsial masing-masingvariabel bebas
berwenang dalam perusahaan untuk yaitu kepemimpinan (X1), kepercayaan

Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan dan Kepuasan Kerja … (Untung SW. dan Bangun S.) 39
(X2) dan kepuasan kerja (X3) terhadap melaksanakan usaha yang berazaskan
variabel terikat yaitu kinerja karyawan demokrasi ekonomi dengan prinsip kehati-
(Y). Level of significance (α) hatian, membantu dan mendorong
ditetapkan 5 persen. pertumbuhan perekonomian dan pem-
4. Uji F bangunan daerah di segala bidang,
Uji ini untuk mengetahui tingkat sebagai salah satu sumber pendapatan
signifikan pengaruh secara bersama- daerah dalam rangka meningkatkan taraf
sama variabel bebas yaitu kepemim- hidup rakyat dan menjalankan misi
pinan (X1), kepercayaan (X2) dan perusahaan sebagai lembaga perbankan
kepuasan kerja (X3) terhadap variabel maka akan dapat meningkatkan kinerja
terikat yaitu kinerja karyawan (Y). karyawan. Si samping itu seorang pemim-
Level of significance (α) ditetapkan 5 pin dapat memberikan tauladan dan
persen. memberikan motivasi kepada bawahan-
5. Koefisien determinasi nya. Hal tersebut sesuai dengan teori yan
Koefisien determinasi digunakan untuk dikemukakan oleh Heidjrahman dan Suad
mengetahui sumbangan atau penga- Husnan, (1998: 46) yaitu: Fungsi perenca-
ruh variabel bebas terhadap variabel naan.
terikat dalam bentuk persentase. Pekerjaan seorang pemimpin itu
terdiri dari tindakan-tindakan yang berbe-
PEMBAHASAN da-beda dan berubah-ubah, maka untuk
kelanjutan kegiatan-kegiatan itu ia harus
Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk membuat perencanaan yang menyeluruh
menguji pengaruh variabel bebas yaitu bagi organisasinya maupun untuk dirinya
kepemimpinan (X1), kepercayaan (X2) dan sendiri agar tujuan organisasi dapat
kepuasan kerja (X3) terhadap variabel tercapai.
terikat yaitu kinerja karyawan (Y). Dengan
alat bantu komputer program SPSS 12.0 Fungsi pandangan ke depan
diperoleh persamaan garis regresinya Analisis menyatakan bahwa pan-
sebagai berikut : dangan ke depan seorang pemimpin
artinya harus memiliki pemikiran dan
Y = -9,083 + 0,037X1 + 0,416X2 + 0,496X3 penglihatan yang mempu menopang apa
+e yang akan terjadi merupakan hal yang
benar-benar penting apabila seseorang
Interpretasi dari persamaan regresi hendak membawa para pengikut atau
tersebut adalah : anak buahnya ke arah yang dituju.
Konstanta -9,083 artinya jika tidak ada Senantiasa memandang ke depan berarti
kepemimpinan (X1), kepercayaan selalu waspada terhadap segala
(X2) dan kepuasan kerja (X3), maka kemungkunan risiko yang akan terjadi
kinerja karyawan (Y) turun sebesar dalam menjalankan kegiatan organsasi.
9,083 satuan.
b1 = 0,037 (positif) artinya variabel Fungsi pengembangan loyalitas
kepemimpinan (X1), berpengaruh Fungsi ketiga dari para pemimpin
positif terhadap kinerja karyawan (Y),
adalah pengembangan loyalitas atau
dengan asumsi kepercayaan (X2)
kesetaan para pembantu dan pengikut
dan kepuasan kerja (X3) dianggap
kepada para pemimpin dan organisasi.
tetap.
Hal tersebut dapat peneliti dijelaskan Hal ini merupakan tanggung jawab yang
bahwa direktur PD BPR Bank Pasar tidak kecil. Pengembangan kesetiaan itu
Surakarta seorang pemimpin yang dapat tidak hanya diantara para pengikut dan
melaksanakan misi perusahaan yaitu para pemimpin rendahan. Seorang pe-

40 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 2 No. 1 Desember 2007 : 35 – 43


mimpin harus mampu menciptakan rasa Surakarta dapat menciptakan rasa
cinta, rasa hormat dan kepercayaan kepercayaan antara pemimpin dengan
terhadap organisasi kelompok dan para bawahannya, misalnya kepercayaan
pimpinan serta tugas dan pekerjaannya. pemimpin kepada karyawan mengenai
Fungsi pengawasan terhadap sikap loyalitas terhadap kebijakan perusa-
pelaksanaan rencana haan, adanya pendelegasian wewenang
Fungsi kepemimpinan selain mem- dari atasan kepada bawahannya, adanya
buat rencana juga mengawasi apakah pelaporan pertanggungjawaban dari
betul-betul rencana itu dilaksanakan bawahan ke atasan, adanya metting yang
sebagaimana mestinya sampai terca- dilakukan secara kontinyu untuk meng-
painya tujuan yang telah ditentukan. evaluasi pendelegasian yang diberikan
Tugas mereka yang duduk di bagian oleh pemimpin kepada bawahan.
puncak piramida organisasi yang selau Sehingga dengan adanya berbagai usaha
meneliti kemajuan terlaksanya rencana. tersebut di atas dapat meningkatkan
kinerja karyawan.
Fungsi pengambilan keputusan
Seorang pemimpin harus dapat b3 = 0,496 (positif) artinya variabel ke-
mengambil keputusan dengan cepat dan puasan kerja (X3) berpengaruh positif
tepat, sehingga masalah-masalah yang terhadap kinerja karyawan (Y),
timbul dalam organisasi dapat disele- dengan asumsi variabel kepemim-
saikan agar tidak mengganggu jalannya pinan (X1) dan kepercayaan (X2)
kegiantan organisasi. dianggap tetap.

Fungsi memberi anugrah Hal tersebut dapat peneliti jelaskan


Fungsi selanjutnya dari seorang bahwa seorang karyawan yang memiliki
pemimpin adalah memberi anugerah. tingkat kepuasan dalam melakukan
Anugerah dalam arti ganjaran/hadiah/ pekerjaan akan dapat meningkatkan
pujian dan celaan/pidana. Bagi seorang kinerjanya. Kepuasan kerja karyawan
pemimpin yang tidak cukup apabila ia dapat terbentuk melalui :
hanya memberi hadiah saja kepada para 1. Kerja yang secara mental menantang,
anak buahnya yang bekerja dengan baik. karyawan cenderung menyukai
Sebaiknya guna menjaga rasa keseim- pekerjaan-pekerjaan yang memberi
bangan rasa keadilan di lingkungan mereka kesempatan untuk mengguna-
organisasi pemimpin harus mampu dan kan keterampilan dan kemampuan
berani mengambil tindakan terhadap mereka dan menawarkan tugas,
bawahannya yang tidak baik, yang malas kebebasan dan umpan balik mengenai
atau berbuat salah yang merugikan betapa baik mereka mengerjakan.
organisasi yang dipimpinnya, dengan Karakteristik ini membuat kerja secara
jalan memberikan celaan, teguran atau mental menantang. Pekerjaan yang
hukuman yang semestinya. terlalu kurang menantang menciptakan
kebosanan, tetapi terlalu banyak
b2 = 0,416 (positif) artinya variabel menantang menciptakan frustasi dan
kepercayaan (X2) berpengaruh positif perusahaan gagal. Pada kondisi
terhadap kinerja karyawan (Y), tantangan yang sedang, kebanyakan
dengan asumsi variabel kepemim- karyawan yang akan mengalami
pinan (X1) dan kepuasan kerja (X3) kesenangan dan kepuasan.
dianggap tetap. 2. Ganjaran yang pantas, para karyawan
menginginkan sistem upah dan
Hal tersebut dapat peneliti jelaskan kebijakan promosi yang mereka
bahwa direktur PD BPR Bank Pasar persepsikan sebagai rasa keadilan,

Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan dan Kepuasan Kerja … (Untung SW. dan Bangun S.) 41
sesuai dengan harapan karyawan. Bila Koefisien Determinasi
upah dilihat sebagai rasa keadilan Dari hasil penghitungan diperoleh
yang didasarkan pada tuntutan peker- nilai adjusted R Square = 0,567 berarti
jaan, tingkat keterampilan individu, dan diketahui bahwa pengaruh yang diberikan
standar pengupahan komunitas, oleh variabel bebas yaitu kepemimpinan
kemungkinan besar akan dihasilkan (X1), kepercayaan (X2) dan kepuasan
kepuasan. Tentu saja, tidak semua kerja (X3) terhadap variabel terikat yaitu
orang mengejar uang. Banyak orang kinerja karyawan (Y) sebesar 56,7 persen
bersedia menerima baik uang yang sedangkan sisanya (100% - 56,7%) 43,3
lebih kecil untuk bekerja dalam lokasi
persen dipengaruhi oleh variabel lain
yang lebih diinginkan atau mempunyai
diluar variabel yang diteliti.
keleluasaan yang lebih besar dalam
kerja yang mereka lakukan pada jam-
jam kerja. Selain itu karyawan dalam KESIMPULAN
bekerja menginginkan adanya promosi Hasil penelitian yang dilakukan
jabatan serta adanya perubahan oleh peneliti mengenai pengaruh kepe-
status sosial. Dengan adanya mimpinan, kepercayaan dan kepuasan
pemenuhan hak karyawan secara adil kerja terhadap kinerja karyawan pada PD
maka karyawan akan merasa puas. BPR Bank Pasar Surakarta diperoleh ada
3. Kondisi kerja yang mendukung, ada- pengaruh yang positif dan signifikan. Hasil
nya suasana kerja di PD BPR Bank penelitian tersebut mendukung dari hasil
Pasar Surakarta yang kondusif, karya-
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
wan lebih merasa nyaman dalam
Rina Kusumawati (2006) yang hasil
bekerja.
penelitiannya variabel budaya organisasi
4. Rekan kerja yang mendukung, karya-
wan dengan satu yang lainnya bekerja dan kedisiplinan berpengaruh signifikan
sama dengan baik, sehingga peker- terhadap pengembangan karier PNS di
jaan yang ditangani dapat diselesaikan lingkungan Dinas Pariwisata Kabupaten
sesuai dengan perencanaan. Boyolali. Juga sesuai dengan hasil peneli-
5. Kesesuaian kepribadian dengan pe- tian Fitri Nugraheni (2006) yang hasil
kerjaan, para karyawan mempunyai penelitiannya adalah gaya kepemimpinan
tipe kepribadian kongruen, sehingga transformasional dan gaya kepemimpinan
karyawan dapat melaksanakan tugas transaksional melalui kepercayaan dan
yang diemban sesuai dengan kemam- keadilan distributif berpengaruh signifikan
puan yang dimiliki. terhadap kinerja karyawan.
Dari analisis tersebut, maka variabel
yang dominan pengaruhnya terhadap Keterbatasan Penelitian
kinerja karyawan (Y) adalah variabel Objek penelitian ini hanya terbatas
kepuasan kerja (X3), karena koefisien pada karyawan di PD BPR Bank Pasar
regresinya paling besar. Surakarta, sehingga jumlah sampel yang
digunakan relatif kecil. Variabel penelitian
Uji F ini hanya terbatas pada variabel kepe-
Nilai Fhitung = 18,019 lebih besar mimpinan, kepercayaan dan kepuasan
dari Ftabel = 3,84, dan nilai signifikansinya
kerja yang diasumsikan mempengaruhi
lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak,
kinerja karyawan, sehingga masih banyak
berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel kepemimpinan, keperca- variabel lain yang belum diteliti yang
yaan dan kepuasan kerja secara ber- mungkin mempunyai pengaruh terhadap
sama-sama terhadap kinerja karyawan. kinerja karyawan.

42 Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia Vol. 2 No. 1 Desember 2007 : 35 – 43


Saran Robbins, Stephen, 2001, SPSS Statistik
Adapun saran yang dapat peneliti Multivariat, PT. Elex Komputindo,
sampaikan dalam penelitian ini adalah Kelompok Gramedia, Jakarta.
sebagai berikut: Suharsimi Arikunto, 1996, Prosedur Pene-
Hendaknya PD BPR Bank Pasar litian Suatu Pendekatan Praktik,
Surakarta dalam usaha meningkatkan Rineka Cipta, Jakarta.
kinerja karyawan perlu meningkatkan
kepuasan kerja karyawan, karena dari Sutrisno Hadi, 1998, Metodologi Rese-
hasil analisis variabel kepuasan kerja arch, BPFE, Yogyakarta.
karyawan merupakan yang dominan T. Hani Handoko, 2000, Manajemen,
mempengaruhi kinerja karyawan. BPFE, Yogyakarta.
Selain itu PD PBR Bank Pasar
Surakarta juga perlu memperhatiakan Yulk, Garry, 1998, Leadership in Organi-
variabel kepemimpinan dan keprcayaan, zation 4th Edition, Internasional
misalnya pemimpin menciptakan Edition
lingkung-an kerja yang harmonis, serta Yulhan Yahya, 1998, “Analisis Manaje-
adanya pemberian kepercayaan kepada men Kualitas Jasa Terhadap
bawahan dalam melaksanakan berbagai Kepuasan Masyarakat di Rumah
tugas. Sakit Budi Utomo Surabaya”, Tesis
UNS Surakarta, (Tidak Dipublika-
DAFTAR PUSTAKA sikan).
Alex S. Nitisemito, 1996, Manajemen
Personalia, BPFE, Yogyakarta.
Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo,
2000, Statistik Induktif, BPFE,
Yogyakarta.
Fitri Nugraheni, 2006, “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Transformasional
dan Transaksional Terhadap Kinerja
de-ngan Kepercayaan Terhadap Pe-
mimpin dan Keadilan Distributif
sebagai Variabel Pemoderasi”, Tesis
UNS Surakarta, (Tidak Dipublikasi-
kan).
Hadari Nawawi, 1999, Manajemen Perso-
nalia, Ghalia Indonesia. Jakarta.
Handoko dan Djiptono, 1996, “Kepemim-
pinan Transformasional dan Pember-
dayaan”, Jurnal Ekonomi Bisnis
Indonesia, 11 (3), 23-34.
Rina Kusumawati, 2006, “Pengaruh
Kedisiplinan, Budaya Organisasi dan
Kekuasaan Terhadap Pengembang-
an Karier PNS Di lingkungan Dinas
Pariwisata Kabupaten Boyolali”,
Tesis UNS Surakarta, (Tidak Dipubli-
kasikan).

Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan dan Kepuasan Kerja … (Untung SW. dan Bangun S.) 43

Anda mungkin juga menyukai