Bab 2 PDF
Bab 2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
bahkan mungkin untuk pemegang saham dalam memastikan setiap unit di dalam
meluasnya rentang kendali yang dihadapi perusahaan yang bersekala besar dan
memadai adalah audit internal yang memenuhi profesi audit internal meliputi:
sebagai berikut:
1. Independensi sangat diperlukan oleh auditor internal karena dalam
pemeriksa.
yang berada dalam suatu organisasi untuk memeriksa pembukuan, keuangan, dan
operasional lainnya sebagai pemberi jasa kepada manajemen. Audit internal wajib
intern dalam suatu organisasi, yang dibuat untuk memantau efektifitas dari
Pengertian audit internal menurut Hiro Tugiman (2006 : 11) adalah sebagai
berikut :
Secara umum pengertian audit internal dapat diartikan bahwa audit adalah
proses sistematis yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen
dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan
(direktur utama), auditor internal melapor kepada pejabat tertinggi lainnya dalam
kepada komite audit yang dibentuk oleh dewan komisaris. Pemeriksaan internal
yang dilakukan oleh auditor internal merupakan suatu alat pengawasan yang
untuk area audit yang ditugaskan dari auditing supervisor. Senior auditor
4. Tanggung jawab staff auditor melaksanakan tugas audit pada suatu lokasi
audit.
jawab audit internal adalah untuk memelihara pengendalian intern yang efektif
Untuk hal tersebut, auditor intern akan memberikan berbagai analisis, penilaian,
internal yang dimiliki organisasi, serta kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang
diberikan.
Menurut Hiro Tugiman (2006:41) dalam melaksanakan kegiatan
1. Compliance test
2. Verivication
3. Protection of assets
4. Appraisal of control
5. Appraising performance
6. Recommending operating improvements
Menurut Arens et. al (2010 : 16), terdapat tiga jenis utama audit, yaitu:
1. Operational audit evaluates the efficiency and effectiveness of each part of
the organization's procedures and methods of operation. At the end of the
operational audit, management usually expect the suggestions to improve
operations.
2. Compliance audit conducted to determine whether the auditee follow the
procedures, rules, or regulations imposed by a higher authority.
3. Financial statement audit is done to determine whether the financial
statements are stated in accordance with the criteria. Typically, the
applicable criteria are the accounting principles generally accepted.
Secara umum kualifikasi auditor dapat di artikan bahwa audit operasional
mengevaluasi efisiensi dan efektifitas setiap bagian dari prosedur dan metode
review atau penelaahan yang dilakukan tidak terbatas pada akuntansi, tetapi dapat
mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas
yang lebih tinggi. Hasil dari audit ketaatan biasanya dilaporkan kepada
manajemen, bukan kepada pemakai luar. Hal ini dikarenakan manajemen adalah
telah yang dinyatakan telah sesuai dengan kriteria tertentu. Biasanya, kriteria yang
begitu, auditor mungkin saja melakukan audit atas laporan keuangan yang disusun
dengan menggunakan akuntansi dasar kas atau beberapa dasar lainnya yang cocok
Hasil akhir dari pekerjaannya, audit internal harus membuat laporan kepada
Dari dua kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan audit internal
2.2 Independensi
adalah sikap tidak memihak kepada kepentingan siapa pun dalam melakukan
mempunyai kewajiban bersikap jujur tidak saja kepada pihak manajemen, tetapi
juga terhadap pihak ketiga sebagai pemakai laporan keuangan, seperti kreditor,
suatu pandangan yang tidak memihak. Oleh karena itu, independensi harus
independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk tidak
dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga
berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan
menyatakan pendapatnya. Maka, audit yang di hasilkan akan sesuai dengan fakta
sikap mental independen auditor menurut Mulyadi (2010 : 26) adalah sebagai
berikut:
independen adalah sikap yang bebas dari pengaruh pada saat masa penugasannya
laporan audit yang berkualitas. Auditor melakukan tugasnya bebas dari kendali
pihak luar yang menginginkan sebuah hasil laporan audit yang dikendalikan,
sehingga laporan audit yang dihasilkan bebas dari rekayasa apapun sehingga tidak
dikendalikan oleh pihak lain, dan pada masa penugasannya tidak bergantung pada
pihak lain atau membutuhkan pihak lain sehingga membuat laporan audit yang
auditor harus benar-benar menunjukan sikap yang independen terhadap hasil yang
telah di audit.
aspek, yaitu:
1. independence in fact exists when the auditor is actually able to maintain
an unbiased attitude throughout the audit.
2. Independence in appearance is the result of others interpretations of this
independence.
auditor harus mempunyai kejujuran yang tinggi, keterkaitan yang erat dengan
auditnya.
menjalankan auditnya dengan baik secara independen dan objektif. Pendapat yang
dinyatakan melalui laporan audit tidak akan dipercaya oleh para pemakai jasa
penampilan. Oleh karena itu, independensi dalam penampilan sangat penting bagi
Selain itu Mautz dan Sharaf (2001 : 247) berpendapat bahwa ada dua
atau bagian-bagian tertentu dalam audit. Selain itu bebas dari campur tangan
pihak lain untuk menyusun prosedur yang dipilih. Dalam penyusunan program
audit bebas dari usaha-usaha pihak lain untuk menentukan subjek pemeriksannya.
perusahaan untuk menetapkan kegiatan apa saja yang akan diperiksa, dan auditor
internal bebas dari kepentingan pribadi maupun pihak lain yang dapat membatasi
kegiatan pelaksanaan.
audit bebas dari bahasa yang dapat menimbulkan multi tafsir, serta tidak ada
isi laporan. Selain itu auditor menghindari praktik yang dapat menghilangkan
2.3 Kompetensi
Standar umum pertama (IAI, 2001 : 001.12) menyebutkan bahwa audit harus
di laksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis
cukup dan eksplisit dapat melakukan audit secara objektif, cermat, dan seksama.
Maka, audit yang dilaksanakan dengan objektif, cermat, dan seksama akan
dan dalam semua tanggung jawabnya, setiap anggota harus melakukan upaya
untuk pencapaian tingkat kompetensi yang akan meyakinkan bahwa kualitas yang
prinsip etika. Tetapi kompetensi tidak selalu berjalan baik ada faktor yang dapat
1. Task achievement
2. Relationship
3. Personal attribute
4. Managerial
5. Leadership
komunikasi dan bekerja baik dengan orang lain dan memuaskan kebutuhannya.
maksud, visi, dan tujuan organisasi. Kompetensi yang berkenaan dengan ini
nilai-nilai.
2.3.2.1 Pengetahuan
secara lebih mendalam, selain itu auditor akan lebih mudah dalam mengikuti
Menurut Kusharyanti (2003 : 11) secara umum ada lima pengetahuan yang
pengauditan umum seperti risiko audit, prosedur audit, dan lain-lain kebanyakan
diperoleh diperguruan tinggi, sebagian dari pelatihan dan pengalaman. Untuk area
dapatkan dari pendidikan formal perguruan tinggi, sebagian besar dari pelatihan
berkelanjutan.
mengenai sebab dan akibat menunjukkan perbedaan yang besar. Auditor yang
dimiliki sama. Jadi ukuran keahlian tidak cukup hanya pengalaman tetapi
diperlukan pertimbangan-pertimbangan lain dalam pembuatan suatu keputusan
yang baik karena pada dasarnya manusia memiliki unsur lain disamping
2.3.2.2 Pengalaman
tidak hanya dipengaruhi oleh pendidikan formal tetapi banyak faktor lain yang
pengalaman seseorang, maka hasil pekerjaannya semakin akurat dan lebih banyak
semakin banyak akan berhubungan positif dengan kualitas audit dan semakin
1. Penyelenggaraan pelayanan
2. Prosedur operasional
dilakukan oleh internal auditor adalah merupakan suatu alat pengawasan yang
pelayanan tanpa adanya batasan ruang lingkup sehingga tuntutan atas kinerja
auditor internal semakin besar. Maka tugas auditor tidak mudah dan ringan,
internal.
dimana fungsi ini menganalisa seluruh aktivitas perusahaan. Adapun hasil dari
fungsi pelaksanaan audit berupa laporan audit yang bermanfaat sebagai tolak
adalah:
oleh orang yang independen dan kompeten yang bebas dari kepentingan atas hasil
pemeriksaan.
praktik akuntansi dan prosedur audit yang harus dimiliki oleh setiap auditor.
auditor internal karena sikap kompetensi yaitu mempunyai tanggung jawab dalam
dan kompetensi dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan
auditor yang selanjutnya akan mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh
manajemen puncak.
berarti sesuai dengan Standards For the Profesional of Internal Audit, agar dapat
yang dihadapi oleh suatu perusahaan tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, agar
integritas dan auditor internal yang independen dan kompetensi untuk menjaga
Kemudian setelah adanya kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh pemilik,
Dengan demikian, bahwa tidak ada suatu bidang yang tidak bisa dilakukan
audit oleh para auditor internal. Namun bahwa dengan tidak adanya pembatasan
ruang lingkup audit ini, berarti tuntutan atas kinerja auditor internal semakin
besar. Maka tugas auditor internal tidak lah mudah dan ringan, diperlukan auditor
ruang lingkup audit ini kepada segenap audit untuk memperlancar pelaksanaan
Independensi Kualitas
(X1) Pelaksanaan
Pelayanan
(Y)
Kompetensi
(X2)
Hipotesis tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: