Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BAJA SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

Disusun oleh :

Nama : Hendro Setiawan


Nim : DAB 113 014

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
2013
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt dan selawat beserta salam selalu
tercurah kepada junjungan kita rasulullah Muhammad SAW, atas izin-Nyalah
saya dapat menyelesaikan sebuah makalah yang berjudul “ Baja Sebagai Bahan
Bangunan “.
Bola reformasi telah menggelinding dengan laju. Seirama dengan lajunya
reformasi.ilmu pengetahuan dan teknologi juga telah berkembang dengan pesat
baik materi maupun penggunanya. Semoga makalah ini dapat menjadi
sumbangsih dalam belajar serta berguna bagi para pembaca terutama bagi kami
sendiri.
Tiada Gading yang tak retak dan begitu juga dalam penulisan Makalah ini
yang mungkin masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Oleh
sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Apabila ada kesalahan atau kekurangan mohon dimaafkan, Atas perhatiannya
saya ucapkan terimakasih.

Penulis

Hendro Setiawan, November 2013

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …….……………………………..…………….. i


DAFTAR ISI ………………….………….………………..…………... ii
BAB I PENDAHULUAN …….…………..…………..…...………….. 1
1.1 Latar belakang Perumusan masalah Tujuan ……..…….. 1
1.2 Tujuan …….…………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN………………………….……..…………….. 2
2.1 Baja sebagai bahan konstruksi …………………………. 2
2.2 Sifat – sifat baja ……………………………..…………. 2
2.3 Keuntungan dan kerugian baja …………………………. 4
2.4 Baja tulangan ……………………………..…………….. 5
2.4.1 Jenis / Klasifikasi material ………...……………. 6
2.5 Baja profil ……………………………..…….………….. 6
2.6 Baja ringan ……………………………..……………….. 8
2.6.1 Kegunaan baja ringan ……………..…………….. 8
2.6.2 Kelebihan dan kekurangan menggunakan
atap baja ringan ……………………..……..…….. 10
BAB III PENUTUP ………………………………………………. 12
3.1 Kesimpulan ……………………………………………… 12
3.2 Saran …………………………………………………….. 12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan baja sebagai bahan struktur utama dimulai pada akhir abad
kesembilan belas ketika metode pengolahan baja yang murah dikembangkan
dengan skala yang luas. Baja merupakan bahan yang mempunyai sifat struktur
yang baik. Baja mempunyai kekuatan yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan
tarik maupun tekan dan oleh karena itu baja adalah elemen struktur yang memiliki
batasan sempurna yang akan menahan beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan
lentur dengan fasilitas yang hampir sama. Berat jenis baja tinggi, tetapi
perbandingan antara kekuatan terhadap beratnya juga tinggi sehingga komponen
baja tersebut tidak terlalu berat jika dihubungkan dengan kapasitas muat
bebannya, selama bentuk-bentuk struktur yang digunakan menjamin bahwa bahan
tersebut dipergunakan secara efisien.

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini untuk melengkapi tugas teknologi bahan


konstruksi dan selanjutnya untuk menambah wawasan tentang beberapa jenis baja
serta mengetahui keunggulan, kelemahan, sifat dan karakteristik, syarat-syarat
penggunaan serta tentang aplikasi dari baja tulangan, baja profil, dan baja ringan
tersebut.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Baja Sebagai Bahan Kontruksi

Secara umum, baja adalah logam yang terdiri dari campuran sebagian
besar besi, dengan kandungan karbon antara 0.2% - 2.14% beratnya tergantung
‘grade’nya. Karbon dan elemen lainnya berfungsi sebagai pengeras, sehingga
menghasilkan logam yang lebih keras dan kuat daripada besi. . Baja adalah suatu
jenis bahan bangunan yang berdasarkan pertimbangan ekonomi, sifat, dan
kekuatannya, cocok untuk pemikul beban. Oleh karena itu baja banyak dipakai
sebagai bahan struktur, misalnya untuk rangka utama bangunan bertingkat sebagai
kolom dan balok, sistem penyangga atap dengan bentangan panjang seperti
gedung olahraga, hanggar, menara antena, jembatan, penahan tanah, fondasi tiang
pancang, bangunan pelabuhan, struktur lepas pantai, dinding perkuatan pada
reklamasi pantai, tangki-tangki minyak, pipa penyaluran minyak, air, atau gas.

2.2 Sifat - sifat Baja


Sifat -sifat baja yang paling utama untuk dikatahui adalah : Sifat
kekuatan/keteguhan, elastisitas, kekerasan dan sifat untuk kemungkinan dapat
ditempa .
Sifat kekuatan ; artinya mempunyai sifat kekuatan tinggi untuk menahan
tarik, tekan, lenturan dan geseran
Sifat elastis ; artinya sampai batas tertentu bahan baja mengalami
pembebanan dan akibat pembebanan tsb. Akan mengalami perubahan bentuk,
tetapi setelah pembebanan dihentikan maka bahan baja akan kembali pada bentuk
semula
Sifat kekerasan ; artinya tidak mudah mengalami cacat kalau kena
benturan. Jadi bahan baja ini cukup keras tetapi elastis

2
Sifat dapat ditempa ; artinya pada keadaan pijar / lembek karena dipanasi mudah
ditempa sehingga dapat dirubah bentuknya. Tetapi pada keadaan dingin/selesai
dipanasi kekuatannya tidak berubah

Selain sifat yang disebutkan diatas, baja juga memiliki beberapa sifat lainnya,
antara lain:
 Mengkilap
 Dapat dibentuk/ditempa menjadi lembaran, batangan dan sebagainya
 Sangat kuat
 Dengan campuran elemen tertentu, dapat dihasilkan kelebihan-kelebihan
yang dibutuhkan
 Menghantarkan panas dan listrik
 Mudah diubah bentuknya
 Tahan lama
Selain itu baja juga memiliki sifat mekanis berdasarkan SNI-2002 pasal 5.1.3
ditentukan sebagai berikut:

 Modulus elastisitas
: E = 200 Gpa
 Modulus Geser
: G = 80.000 Mpa
 Nisbah Poisoson
:μ = 0,3
 Koefisien pemuaian
:α = 12x10-6/o

3
Dengan sifat-sifat tersebut, baja adalah salah satu bahan baku pembuat
berbagai benda dan alat sesuai kebutuhan manusia.Tentunya, perbedaan sifat-nya
jika dibandingkan dengan bahan lainnya, seperti kayu atau plastik, memerlukan
perlakuan yang berbeda pula di dalam pengolahannya. Sebagai bahan bangunan,
baja dapat difungsikan sebagai beberapa elemen bangunan pada umumnya. Baik
sebagai elemen struktural, penutup/pelapis permukaan, maupun sebagai elemen
estetika

2.3 Keuntungan dan Kerugian Baja

Keuntungan:

 Mempunyai ketahanan terhadap tarik yang tinggi


 Disamping mempunyai ketahanan gaya tarik, juga tahan terhadap gaya
desak
 Berat Struktur secara keseluruhan lebih ringan dibandingkan beton
 Pondasi bangunan lebih ringan
 Dimensi lebih ramping
 Mudah didaur ulang

Kerugian:

 Mudah karatan
 Membutuhkan biaya perawatan yang mahan dan menerus selama umur
struktur
 Tidak tahan terhadap panas tinggi (kebakaran)
 Bentuk tampang terbatas (sesuai pabrik)
 Penyambungan membutuhkan alat sambung dan peralatan

4
2.4 Baja Tulangan

Pembuatan baja tulangan adalah dengan proses canai panas. Pembuatan


dilakukan dengan memanaskan bilet dalam pemanas sampai temperature ±1300ºC
untuk memperoleh sifat plastisitas yang baik sehingga mempermudah proses
pencanaian. Bilet yang telah dipanaskan dimasukkan dalam pasangan mesin roll,
setiap pasangan roll mereduksi luas penampang dan memperpanjang batang baja.
Baja tulangan terdiri atas baja tulangan polos dan baja tulangan sirip. Baja
tulangan polos khususnya digunakan untuk dowels spiral, dan pendukung
struktur. Baja tulangan deform digunakan untuk struktur yang memerlukan
kekuatan yang lebih tinggi sehingga permukaan batang terdapat sirip-sirip yang
berfungsi menghalangi terjadinya pergerakan baja tulangan pada arah longitudinal
terhadap beton.

Gambar : Baja Tulangan

5
2.4.1 Jenis/Klasifikasi material
Jenis/klasifikasi baja tulangan menurut SNI 07-2052-2002

No. Kelas Baja


Sifat Mekanis
Tulanagan
Batas Kuat Nomor Regang Sudut Diameter
ulur tarik batang min. % lengkung lengkung
min. min. uji
N/mm2 N/mm2
No. 2 20
P 1 BJTP 24 235 382 180º 3xd
No. 3 24
o
l No. 2 18 d ≤ 16 = 3 x d
o 2 BJTP 30 294 440 180º
No. 3 20 d > 16 = 4 x d
s
294 440 No. 2 16 d ≤ 16 = 3 x d
1 BJTP 30 180º
No. 3 18 d > 16 = 4 x d
343 490 No. 2 18 d ≤ 16 = 3 x d
S
d < 16 ≤ 40 =
i 2 BJTP 35 180º
No. 3 20 4xd
r
d > 40 = 5 x d
i
390 560 No. 2 16
p 3 BJTP 40 180º 5xd
No. 3 18
490 620 No. 2 12 d ≤ 25 = 5 x d
4 BJTP 50 90º
No. 3 14 d > 25 = 6 x d

2.6 Baja Profil

Baja Profil Yaitu baja berupa batangan (lonjoran) dengan penampang


berprofil dengan bentuk tertentu dengan panjang pada umumnya 6 meter ( namun
dapat dipesan di pabrik dengan panjang sampai 15 meter.

6
Bentuk elemen baja sangat dipengaruhi oleh proses yang digunakan untuk
membentuk baja tersebut. Sebagian besar baja dibentuk oleh proses hot-rolling
(penggilingan dengan pemanasan) atau cold-forming (pembentukan dengan
pendinginan). Penggilingan dengan pemanasan (hot-rolling) adalah proses
pembentukan utama di mana bongkahan baja yang merah menyala secara besar-
besaran digelindingkan di antara beberapa kelompok penggiling. Penampang
melintang dari bongkahan yang ash biasanya dicetak dari baja yang baru dibuat
dan biasanya berukuran sekitar 0,5 m x 0,5 m persegi, yang akibat proses
penggilingan ukuran penampang melintang dikurangi menjadi lebih kecil dan
menjadi bentuk yang tepat dan khusus.
Batasan bentuk penampang melintang yang dihasilkan sangat besar dan
masing-masing bentuk memerlukan penggilingan akhir tersendiri. Bentuk
penampang melintang I dan H biasanya digunakan untuk elemen-elemen besar
yang membentuk balok dan kolom pada rangka struktur. Bentuk kanal dan siku
cocok untuk elemen-elemen kecil seperti lapisan tumpuan sekunder dan sub-
elemen pada rangka segitiga. Bentuk penampang persegi, bulat, dan persegi empat
yang berlubang dihasilkan dalam batasan ukuran yang luas dan digunakan
seperti halnya pelat datar dan batang solid dengan berbagai ketebalan.

7
2.7 Baja Ringan

Baja ringan merupakan baja mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan
tipis, namun memililki fungsi setara baja konvensional. Rangka atap baja ringan
diciptakan untuk memudahkan perakitan dan konstruksi.Meskipun tipis,baja
ringan memiliki derajat kekuatan tarik 550 Mpa,sementara baja biasa sekitar 300
Mpa.Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengompensasi bentuknya yang tipis.

Gambar : Baja Ringan

2.7.1 Kegunaan baja ringan :

Yang akrab di telinga, ‘baja ringan’ itu adalah material yang hanya bisa
dipakai untuk kuda-kuda atau rangka atap. Ya, memang saat ini, penggunaan yang
paling populer dari baja ringan adalah sebagai rangka atap bangunan. Baik untuk
rumah tinggal, kantor, maupun berbagai jenis bangunan lainnya.

Sebenarnya, selain sebagai rangka atap, baja ringan juga bisa digunakan
untuk beragam keperluan lainnya. Percaya nggak bahwa baja ringan itu bisa juga
sebagai bahan dinding, rak, pembatas ruang, sampai pagar rumah.

8
Gambar : Rak dengan menggunakan baja ringan

Gambar : Rangka atap baja ringan

9
2.7.2 Kelebihan dan kekurangan menggunakan rangka atap baja ringan

Kelebihan :
 Karena bobotnya yang ringan dibandingkan kayu, maka beban yang harus
ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah.
 Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustile)
 Konsumen tidak perlu kuatir masalah rayap
 Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai susut.
 Kekuatan baja ringan bisa sampai 10 tahun.
Baja yang dipakai adalah baja bermutu tinggi, Hi-Ten G550 lapis zinc dan
alumunium. Baja di-treatment hingga tipis, lalu ditarik hingga mutu
bajanya tinggi. Kekuatannya sama dengan baja-baja biasa. Kuat, bisa
diinjak-injak, untuk menahan beban genteng, plafon, memasang lisplang
dan listrik,
 Pemasangan Sangat Efisien Sehari bisa memasang 25 m2. Jika mencapai
100 m2 bisa sampai empat hari. Hari kelima sudah bisa pasang genteng.
Sementara jika memakai kayu bisa dua kali dari itu. Apalagi baja
konvensional tiga kalinya. Bahkan saat pemasangan, tempatnya relatif
bersih, tak banyak sisa-sisa potongan.
 Segi pengerjaan sangat mudah dan cepat karena prosesnya mengikuti
rancangan dan modelnya seperti apa, bagian pabrik yang membuat rangka.
Setelah itu tinggal disambung dengan menggunakan baut. Memasangnya
pun tak lama hanya 3-4 hari saja. Sementara kayu, selain lebih berat,
tenaga yang dipakai pun lebih banyak meski bahannya lebih murah.
Kekuatan kayu pun diprediksi berusia 10-20 tahun saja. Sementara kalau
memakai baja ringan bisa mencapai 50-100 tahun. Jadi, jangan bayangkan
baja-baja yang berat, karena baja yang dipakai untuk kuda-kuda rumah
berbeda jenisnya. Ringannya seperti seng, kalau dibentangkan dan
ditekuk-tekuk gampang sekali. Terkena angin pun lebih fleksibel menahan
beban.
10
 Ramah Lingkungan
Kelebihan baja ringan saat terjadi kebakaran tidak memperbesar api,
ramah lingkungan, 100 persen dapat didaur ulang, tidak ada muai susut
akibat perubahan cuaca, tidak perlu dicat dan kesalahan saat pemasangan
bisa diminimalisasi.
 Tren memakai rangka baja ringan ini diramalkan akan bertahan lama.
Bayangkan jika orang masih memakai kayu, berapa banyak lagi pohon
yang ditebang. Apalagi dengan kemajuan zaman, teknologi tinggi, orang
maunya serba cepat dan praktis.
 Lain-lain
Anti rayap, anti jamur, anti karat, tahan cuaca, tanpa pengelasan, design
fleksibel dan, bebas biaya pemeliharaan

Kekurangan :
 Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti sistem rangka
kayu,sistem rangkanya yang berbentuk seperti jaring kurang menarik bila
tanpa penutup plafond.( Tidak disarankan menggunakan plafond)
 Karena strukturnya yang seperti jaring maka bila ada salah satu bagian
struktur yang salah hitung ia akan menyeret bagian lainnya.
 Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan
dibentuk berbagai profil. Pada konstruksi atap yang berbentuk bundar akan
lebih mudah bila konstruksinya menggunakan rangka kayu.
 Tidak adanya presisi pada garis level pasangan dinding bata atau balok
beton yang menjadi tempat dudukan kuda-kuda rangka atap baja ringan
tersebut. Dengan demikian, diperlukan revisi berupa penambalan,
pengganjalan, ataupun pembobolan dan pemangkasan di bagian-bagian
yang tidak level.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
Baja memiliki bermacam-macam jenis dan kegunaannya di dalam
kontruksi bangunan, oleh karena itu banyak yang mengunakan baja
tersebut karena dapat memudahkan pekerjaan, anti rayap, anti jamur, anti
karat, tahan cuaca, tanpa pengelasan, design fleksibel dan, bebas biaya
pemeliharaan serta mempunyai ketahanan terhadap tarik yang tinggi,
disamping mempunyai ketahanan gaya tarik, juga tahan terhadap gaya
desak.

3.2 SARAN
Perkembangan zaman mempengaruhi perkembangan manusia untuk
perkembangan kearah yang lebih baik dan menuntut setiap bangsa untuk
berusaha maju.begitu pula pada perkembangan baja, dimana penggunaan
baja mempengaruhi pada konstruksi bangunan disetiap pelosok. Oleh sebab
itu, gunakanlah baja untuk konstruksi bangunan dan lain-lain, karena dengan
menggunakan baja pekerjaan lebih cepat dan praktis.

12
DAFTAR PUSTAKA

Atap Baja Ringan.pdf


Macam_macam_profil baja.pdf
Kajian Ekonomis Baja Tulangan Beton.pdf
Baja ringan adalah baja canai dingin yang keras yang diproses
kembali.doc
Kajian Mutu Baja Tulangan Sirip.pdf
iii5-hadi-rusjanto-t.pdf

Anda mungkin juga menyukai