Artikel
Artikel
ABSTRAK: Pembelajaran Biologi untuk materi tertentu seperti topik sistem ekskresi
manusia yang mempelajari identifikasi organ ekskresi dan mekanisme ekskresi pada masing-
masing organ yang sulit diamati siswa secara langsung membutuhkan adanya media
pembelajaran. Mengkaji objek secara langsung jarang dilakukan karena alasan tenaga, biaya,
dan waktu. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis
multimedia dengan bantuan Adobe Flash CS3 dan untuk menguji kelayakan media
pembelajaran berbasis multimedia pada materi sistem ekskresi untuk siswa kelas XI IPA 3
SMA Brawijaya Smart School, Malang. Model pengembangan yang digunakan adalah 3-D,
meliputi define, design, dan develop. Media pembelajaran yang dikembangkan sudah
termasuk sangat valid dan layak digunakan dalam pembelajaran untuk membantu siswa
memahami materi sistem ekskresi.
METODE
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
4-D (four D model). Model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D ini
dikembangkan oleh S. Thiagarajan. Alasan penggunaan model pengembangan
Thiagarajan ini karena langkah-langkah model tersebut mampu memberikan
arahan yang detail sehingga menghasilkan produk yang jelas. Langkah-langkah
model pengembangan 4-D ini terdiri atas 4 tahap, yaitu define (pendefinisian),
design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran).
Namun, dalam penelitian ini dilakukan modifikasi dan hanya sampai tahap 3-D
karena produk pengembangan tidak sampai disebarkan.
Adapun tahapan 3D tersebut adalah tahap deefin, design, dan develop.
1. Tahap pendefisian (Define)
Tahap pendefisian atau Define merupakan tahapan untuk menetapkan syarat
syarat pembelajaran. Tahap awal ini berdasarkan pada berbagai macam kegiatan
analisis, yakni analisis kebutuhan, analisis siswa, analisis tujuan pembelajaran,
analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar, dan penentuan tujuan
instruksional.
2. Tahap Perencanaan (Design)
Tujuan dari tahap ini adalah untuk merancang suatu perangkat pembelajaran.
Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan materi, pemilihan media, pemilihan
format pengambangan media, desain awal. Pada tahapan desain awal meliputi
langkah-langkah:
a. Menentukan materi
b. Mengumpulkan bahan sesuai materi yang telah ditentukan
c. Menentukan desain menu tampilan
d. Penyusunan materi yang akan dimasukkan dalam tampilan awal
e. Pembuatan video tutorial
f. Mengemas media dalam CD
3. Tahap Pengembangan (Develop)
Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah
direvisi berdasarkan masukan dari validator. Tahapan ini meliputi beberapa
langkah, yaitu (a) validasi, (b) revisi, (c) uji coba produk (terbatas), dan (d) revisi.
Media pembelajaran ini divalidasi oleh ahli media (dosen) dan ahli materi
(dosen Biologi dan guru Biologi). Subjek uji coba melibatkan 24 siswa XI IPA 3
SMA Brawijaya Smart School Malang. Data yang dihasilkan dalam
pengembangan ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
dihasilkan dari tanggapan ahli media, ahli materi, dan tanggapan siswa mengenai
produk yang dikembangkan. Data yang dihasilkan berkaitan dengan kelayakan
atau kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan perangkat yang
mendukung media tersebut. Sedangkan data kuantitatif berupa nilai rata-rata yang
diperoleh dari skor angket validasi yang disusun dengan skala Likert (skala
bertingkat).
Adapun kriteria kualifikasi penilaian diadaptasi dari Akbar dan Sriwiyana
(2010) ditunjukkan pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Kriteria Validasi Analisis Persentase
No Kriteria Tingkat Validitas
1 75,01% – 100,00% Sangat Valid ( dapat digunakan tanpa revisi )
2 50,01% – 75,00% Cukup valid ( dapat digunakan dengan revisi kecil )
3 25.01% – 50.00% Tidak Valid ( tidak dapat digunakan )
4 00.00% – 25.00% Sangat tidak valid ( terlarang digunakan )
HASIL
Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa
perangkat lunak media pembelajaran yang berbasis multimedia. Matapelajaran
yang disajikan dalam media ini adalah matapelajaran Biologi denga materi sistem
ekskresi. Media ini dapat dijalankan pada komputer ataupun laptop.
Perangkat lunak media pembelajaran yang berbasis multimedia ini
ditampilkan dengan layout yang menarik dan kemudahan navigasi. Penampilan isi
materi yang menarik pada media ini akan memotivasi siswa dalam belajar.
Kemudahan navigasi akan memudahkan siswa untuk menggunakan media
pembelajaran ini.
Tampilan media pembelajaran yang dihasilkan terbagi menjadi beberapa
bagian. Bagian pertama adalah antarmuka awal yang berisi splash screen berlatar
belakang warna biru. Ditengah terdapat logo Universitas Negeri Malang dan
terdapat nama pembuat media. Bagian kedua adalah antarmuka halaman utama.
Terdapat empat navigasi yaitu Home, Profile, Materi, dan Exit. Pada bagian
Home akan menunjukkan konten berupa SK, KD, Indikator, Tujuan dan
Pendahuluan. Profil merupakan bagian yang menyajikan identitas dari pembuat
media pembelajaran. Materi merupakan bagian yang menyajikan isi dari materi
mengenai sistem ekskresi meliputi paru-paru, kulit, hati, dan ginjal serta soal
evaluasi bagi pengguna media. Materi organ hati dikutip dari jurnal milik
Juhryyah (2008) sedangkan materi organ paru-paru, kulit, dan
ginjal dikutip dari berbagai macam buku mengenai sistem
ekskresi. Exit merupakan navigasi yang digunakan untuk keluar dari
permainan. Tampilan antarmuka halaman utama akan disajikan pada Gambar 1.
Bagian terakhir adalah isi media pembelajaran meliputi materi organ paru-
paru, materi mengenai organ kulit, materi mengenai organ hati, dan materi
mengenai organ ginjal. Pada fitur paru-paru berisi tentang materi mengenai organ
paru-paru, permainan drag and drop, dan video animasi mengenai proses
pernafasan. Pada fitur kulit berisi tentang materi mengenai organ kulit, permainan
drag and drop, dan video animasi mengenai kulit. Pada fitur hati berisi tentang
materi mengenai organ hati, permainan drag and drop, dan video animasi
mengenai hati. Pada fitur ginjal berisi tentang materi mengenai organ ginjal,
permainan drag and drop, dan video animasi mengenai ginjal. Pada fitur soal
evaluasi berisi tentang 10 macam soal mengenai materi paru-paru, kulit, hati, dan
paru-paru. Tampilan mengenai permainan drag and drop paru-paru akan disajikan
pada Gambar 2 dan tampilan mengenai video animasi paru-paru akan ditampilkan
pada Gambar 3.
Gambar 2 Permainan Drag and Drop
Media pembelajaran ini telah divalidasi oleh ahli media dan ahli materi.
Berikut ringkasan hasil validasi oleh ahli media dan ahli media pada tabel berikut.
Tabel 2. Hasil Validasi Media Pembelajaran Keseluruhan
Aspek yang dinilai oleh ahli media meliputi bahan penarik perhatian,
penyajian materi, dan kemudahan dalam penggunaan media. Aspek yang dinilai
oleh ahli materi meliputi indikator pembelajaran dan sajian materi organ paru-
paru, kulit, hati, dan ginjal. Aspek yang dinilai oleh siswa meliputi bahan
penarikan, sajian materi, keinteraktifan, dan kemudahan penggunaan media.
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa rata-rata persentase Media
Pembelajaran secara keseluruhan adalah sebesar 88,42% yang berarti secara
keseluruhan Media Pembelajaran sangat valid dan dapat digunakan.
PEMBAHASAN
Media pembelajaran pada materi sistem ekskresi telah dirancang sesuai
dengan tahapan model 3D yang diadaptasi dari model 4D oleh Thiagarajan.
Tahapan dari Thiagarajan adalah define, design, dan develop. Media yang telah
jadi divalidasi oleh ahli media, ahli materi, dan siswa. Berdasarkan hasil validasi
ahli media, ahli materi dan hasil uji coba yang dilakukan didapatkan bahwa media
pembelajaran sangat valid dan layak untuk digunakan.
Media pembelajaran berbasis multimedia yang telah dikembangakan dapat
dikatakan sudah mencakup multimedia interaktif karena pada media pembelajaran
ini sudah terdapat teks, gambar, suara, dan video animasi. Selain itu, siswa dapat
berinteraksi langsung dengan media pembelajaran ini terutama pada saat
melakukan permainan drag and drop dan dalam menjawab soal yang ada pada
media pembelajaran. Hal ini tentu berbeda jika siswa hanya mempelajari materi
ekskresi melalui media cetak seperti buku. Siswa hanya akan belajar secara pasif
tanpa adanya interaksi yang dilakukan siswa. Menurut Ardianti (2012) Media
pembelajaran interaktif merupakan salah satu produk berbasis TIK yang
dimanfaatkan untuk media yang dapat memudahkan dan membangkitkan minat
belajar siswa dalam pembelajaran
Sesuai dengan pernyataan Wijaya, dkk (2012) multimedia merupakan
perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, grafik, audio, dan
digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi dari pengirim ke penerima
pesan/informasi. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi
dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga
pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh
multimedia interaktif adalah: Aplikasi game dan CD interaktif. Karakteristik
terpenting dari multimedia interaktif dalam pembelajaran di kelas adalah siswa
tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk
berinteraksi selama mengikuti pembelajaran.
Media pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peniliti dapat
dikatakan telah bermanfaat sesuai dengan hasil uji coba pada siswa. Pada aspek
penilaian kemenarikan media dan peningkatan motivasi belajar mendapatkan nilai
91,66% (sangat valid). Hal ini menujukkan jika media yang dikembangkan cukup
menarik perhatian siswa dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada
aspek penilaian kemudahan memahami materi yang ditampilkan mendapat nilai
83,33% (sangat valid). Hal ini juga menunjukkan jika materi yang ditampilkan
lebih mudah dipahami oleh siswa.
Media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti saat ini memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan produk. Kelebihan produk perangkat lunak
media pembelajaran ini adalah media pembelajaran ini tidak memerlukan proses
instalasi pada komputer. Isi materi dan soal yang disajikan sudah sesuai dengan
Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa. Terdapat permainan drag and
drop pada setiap submateri. Kualitas gambar, video, musik, dan efek suara sudah
baik, dan sudah saling terintegrasi dengan baik satu sama lain. Produk yang
dikembangkan dapat digunakan sebagai sarana belajar mandiri oleh siswa. Media
pembelajaran yang dikembangkan telah melalui tahap validasi dan dilakukan uji
terbatas serta revisi sehingga media pembelajaran telah layak untuk digunakan.
Selain memiliki kelebihan, produk yang dihasilkan juga memiliki
beberapa kekurangan, yakni media ini hanya bisa dijalankan pada perangkat keras
komputer atau laptop yang berbasis Operation System Windows dengan DVD
room. Pengguna media pembelajaran ini tidak diberi kebebasan dalam
menentukan submateri yang dikerjakan karena pengguna harus menyelesaikan
submateri awal yang telah ditentukan untuk dapat melanjutkan pada materi
berikutnya. Produk yang telah jadi dikemas dalam bentuk CD sehingga produk
tidak boleh terkena panas, tergores ataupun pecah karena akan mempengaruhi
tampilan.
DAFTAR RUJUKAN
Akbar, Sa’dun dan Sriwiyana, Hadi. 2010. Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Cipta Media.
Ardianti, Ni Made Yunia. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Berbasis Team Assisted Individualization Untuk Mata Pelajaran Teknologi
Informasi Dan Komunikasi (Tik) Dengan Pokok Bahasan Desain Grafis
Pada Siswa Kelas XII SMAN 1 Sukasada. 1 (3): 219-243.
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Baisa, Idi Rathomy. 2010. Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Web
Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan
Biologi, 1 (2): 189-197.
Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda.
Hermawan, Sandi. 2011. Pembuatan Cd Pembelajaran Biologi Smp Kelas VIII
Dengan Menggunakan Adobe Flash Cs . (Online),
(http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/15835/pembuatan-cd-
pembelajaran-biologi-smp-kelas-viii-dengan-menggunakan-adobe-Flash-
cs-3.html), diakses 12 Maret 2012.
Juhryyah, Sri. 2008. Gambaran Histopatologi Organ Hati Dan Ginjal
Tikus Pada Intoksikasi Akut Insektisida (Metofluthrin, D-Phenothrin, D-
Allethrin Dengan Dosis Bertingkat. (Online),
(http://repository.upi.edumajournal/operator/upload/s_bio_chapter1.pdf),
diakses 3 Mei 2013.
Thiagarajan. 1974. Instructional Development for Training Teachers of
Exceptional Children. Indiana: Indiana University.
Wijaya, Yoga Permana. Prasaoran. Rohendi, Dedi. 2012. Efektivitas
Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Konteks Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK. (Online), (https://
yogapermanawijaya.files.efektivitas-pembelajaran-multimedia-interaktif-
berbasis-konteks-terhadap-hasil-belajar-siswa-pada-mata-
pelajar.pd0,d.bmk), diakses 24 Juni 2013.