Anda di halaman 1dari 1

MANISNYA MASIH TERASA DI LIDAH

Seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit. Seorang pemuda
datang menengoknya setiap hari dan menghabiskan waktu berjam-jam bersama
lelaki tua itu. Pemuda itu menyuapinya, membersihkan badannya, dan
membimbingnya berjalan-jalan di taman, lalu membantunya kembali berbaring.
Pemuda itu baru pergi setelah merasa lelaki tua itu sudah bisa ditinggal.

Suatu ketika perawat yang datang memberi obat dan memeriksa kondisi orang
tua Itu berkata, “Anak Bapak sungguh berbakti, setiap hari ia datang untuk
mengurus Bapak. Bapak sungguh beruntung.”

Lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua
matanya. Dengan nada sedih ia berkata, “Saya berangan-angan, seandainya ia
adalah salah seorang dari anak saya. Tetapi ia adalah anak yatim yang tinggal di
lingkungan tempat tinggal kami.

"Dulu sekali, saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Saya pun
menghiburnya dan membelikan permen untuknya. Setelah itu saya tidak pernah
lagi berbincang dengannya. Bertahun-tahun kemudian, ketika ia tahu kalau saya
dan istri hanya tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari untuk
memastikan kami baik-baik saja. Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia
mengajak saya dan istri saya tinggal di rumahnya, lalu secara rutin membawa
saya ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatan saya.

"Saya pernah bertanya keadanya, "Nak, mengapa engkau menyusahkan diri


untuk mengurus kami?" Sambil tersenyum ia menjawab, "MANISNYA PERMEN
MASIH TERASA DI LIDAH SAYA , PAK."
--------------------------------------------------------------------------

"Berbuatbaiklah kamu dimana pun kamu berada, maka alam semesta akan
selalu mencari kesempatan untuk membalas kebaikanmu."

Anda mungkin juga menyukai