Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR


KINERJA PERUSAHAN PADA PT. RICKY KURNIAWAN
KERTAPERSADA (MAKIN GROUP) JAMBI
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan
Mahasiswa dan Dosen Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau
Email : laodesyarfan@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Ricky Kurniawan Kertapersada (Makin Group), yang
merupakan perusahaan perkebunan dan pengolahan hasil perkebunan sawit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui laporan keuangan dalam mengukur kinerja perusahaan yang berada dijambi. Populasi dalam
penelitian ini adalah data actual perusahaan dan sampel yang diambil adalah laporan keuangan tahun
2012, 2013, dan 2014 serta teknik analisis data yang digunakan adalah rasio keuangan (likuiditas,
solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas). Rasio likuiditas yang digunakan terdiri dari tiga rasio yakni
rasio lancar tahun 2012 sebesar 18,16%, tahun 2013 456,30% dan tahun 2014 sebesar 927,21%.
Sedangkan rasio kas tahun 2012 sebesar 0,00%, tahun 2013 0,28% dan tahun 2014 sebesar
0,01%.Sedangkan rasio cepat tahun 2012 sebesar 11,60%, tahun 2013 348,61% dan tahun 2014 sebesar
902,83%. Rasio solvabilitas yang digunakan terdiri dari tiga rasio yakni, rasio total hutang terhadap total
aktiva pada tahun 2012 sebesar 11,82%, tahun 2013 26,27% dan tahun 2014 sebesar 33,17%. Sedangkan
rasio total hutang terhadap total modal tahun 2012 sebesar -113,40%, tahun 2013 -135,63% dan tahun
2014 sebesar -149,63%. Sedangkan rasio total utang jangka panjang terhadap total modal tahun 2012
sebesar -139,79%, tahun 2013 -102,69% dan tahun 2014 sebesar -156,97%. Rasio aktivitas yang
digunakan terdiri dari dua rasio yakni rasio perputaran aktiva pada tahun 2012 sebesar 3,4, tahun 2013 1,5
dan tahun 2014 sebesar 1,2. Sedangkan rasio perputaran aktiva tetap pada tahun 2012 sebesar (6,4), tahun
2013 (6,2) dan tahun 2014 sebesar 15,1. Rasio profitabilitas yang digunakan terdiri dari tiga rasio yakni
NPM pada tahun 2012 sebesar -58%, tahun 2013 42% dan tahun2014 sebesar -13%. ROE pada tahun
2012 sebesar 36%, tahun 2013 -18% dan tahun 2014 sebesar 8%. Sedangkan ROA pada tahun 2012
sebesar 343%, tahun 2013 153% dan tahun 2014 sebesar 118%.
Kata Kunci : Laporan Keuangan, Kinerja Perusahaan

PENDAHULUAN semakin ketat, belum lagi kondisi


Latar Belakang Masalah perekonomian yang tidak menentu
Setiap perusahaan dalam menyebabkan banyak perusahaan yang
menjalankan usahanya bertujuan untuk tiba-tiba mengalami kebangkrutan. Oleh
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. karena itu, agar perusahaan dapat bertahan
Hal tersebut dapat terwujud apabila semua atau bahkan bisa tumbuh dan berkembang
unsur dalam perusahaan bersinergi dengan perusahaan harus mencermati kondisi dan
baik. Baik itu berupa sumber daya modal kinerja perusahaan. Untuk mengetahui
maupun sumber daya manusiannya. Kinerja dengan tepat bagaimana kondisi dan kinerja
yang baik dari sumber daya manusia yang perusahaan maka diperlukan suatu analisis
mengelola sumber daya modal perusahaan yang tepat.
sangat penting. (Nana Rubianti, 2013;2) Menurut Standar Akuntansi
Bidang keuangan merupakan Keuangan (2002;4) tujuan laporan
bidang yang sangat penting dalam suatu keuangan adalah :
perusahaan. Banyak perusahaan yang 1. Menyediakan informasi yang
berskala besar atau kecil, akan mempunyai menyangkut posisi keuangan,
perhatian besar dibidang keuangan. kinerja serta perubahan posisi
Terutama dalam perkembagan dunia usaha keuangan suatu perusahaan yang
yang semakin maju, persaingan antara satu bermanfaat bagi sejumlah besar
perusahaan dengan perusahaan lainnya

190
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan

pemakai dalam mengambil Seorang pemilik saham perusahaan


keputusan ekonomi. pada prinsipnya lebih berkepentingan
2. Laporan keuangan disusun untuk dengan keuntungan saat ini dan dimasa
memenuhi kebutuhan bersama oleh yang akan datang, dengan stabilitas
sebagian besar pemakainya, yang keuntungan tersebut dan perbandingannya
secara umum menggambarkan dengan keuntungan perusahaan lain. Ia
pengaruh keuangan dari kejadian akan menaruh minat pada kondisi keuangan
masa lalu, perusahaan sejauh hal itu dapat
3. Laporan keuangan juga mempengaruhi kemampuan perusahaan itu
menunjukkan apa yang telah untuk berkembang, membayar deviden, dan
dilakukan menajemen atau menghindari kebangkrutan. Bagi
pertanggungjawaban manajemen perusahaan sendiri, analisis terhadap kinerja
atas sumber daya yang perusahaan akan membantu dalam hal
dipercayakan kepadannya. perencanaan perusahaan.
Untuk menilai kinerja perusahaan Menurut J. Fred Weston dan
dapat dilihat dari laporan keuangan yang Thomas E. Copeland (2000;237) yang
disajikan oleh pihak manajemen dialih bahasakan oleh A. Jaka Wasana dan
perusahaan. Dalam Neraca dapat dilihat Kibandroko, ukuran kinerja dianalisis
apakah jumlah harta, hutang dan modal dalam tiga kelompok yaitu:
perusahaan bertambah ataupun berkurang, 1. Rasio Profitabilitas, mengukur
semua tergambar didalamnya. Untuk efektivitas manajemen berdasarkan
melihat apakah operasi perusahaan selama hasil pengembalian yang dihasilkan
periode tertentu mengalami kerugian atau dari penjualan dan investasi.
tidak, dapat dilihat dalam Laporan Laba 2. Rasio Pertumbuhan, mengukur
Rugi. kemampuan perusahaan untuk
Untuk menilai kinerja perusahaan, mempertahankan posisi
diperlukan beberapa tolok ukur. Tolok ukur ekonominya dalam pertumbuhan
yang sering digunakan adalah rasio atau perekonomian dan dalam industri
indeks, yang menghubungkan dua data atau pasar produk tempatnya
keuangan yang satu dengan yang lainnya. beroperasi.
Analisis dan intrepretasi dari 3. Rasio Penilaian, mengukur
macam-macam rasio dapat memberikan kemampuan manajemen untuk
pandangan yang lebih baik tentang kinerja mencapai nilai-nilai pasar yang
perusahaan dibandingkan analisis yang melebihi pengeluaran kas.
hanya didasarkan atas data keuangan Sebagaimana tersebut diatas, tujuan
sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio. utama laporan keuangan adalah
Jenis analisis bervariasi sesuai menyediakan informasi yang menyangkut
dengan kepentingan pihak-pihak yang posisi keuangan, kinerja serta perubahan
melakukan analisis. Pemberi kredit dagang posisi keuangan suatu perusahaan yang
akan menaruh perhatian terutama pada bermanfaat bagi sejumlah besar
kemampuan perusahaan dalam memenuhi pemakainya dalam pengambilan keputusan
kewajiban jangka pendeknya (likuiditas) ekonomi. Artinya, laporan keuangan
yang dianalisis karena tagihan mereka merupakan alat untuk memperoleh
bersifat jangka pendek. Tagihan pemberi informasi mengenai posisi keuangan dan
kredit jangka panjang, misalnya pemilik hasil operasi yang telah dicapai oleh suatu
surat hutang jangka panjang (obligasi), perusahaan. Informasi tersebut nantinya
bersifat jangka panjang. Oleh karena itu, ia akan digunakan sebagai bahan
lebih berminat terhadap kemampuan arus pertimbangan dalam pengambilan
kas untuk melunasi utang dalam jangka keputusan, baik oleh management
panjang. Pemilik obligasi akan menilai perusahaan maupun pihak ekstern
struktur modal perusahaan, sumber dan perusahaan.
penggunaan dana, serta profitabilitas Sehubungan dengan pengukuran
perusahaan. kinerja keuangan perusahaan, PT.Ricky

191
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419

Kurniawan Kertapersada menarik bagi Tujuan dan Kegunaan Penelitian


penulis untuk diteliti. Perusahaan tersebut 1. Tujuan Penelitian
adalah salah satu perusahaan perkebunan Sesuai dengan masalah yang
dan pengolahan hasil perkebunan sawit di diuraikan diatas, maka maksud dan tujuan
Jambi dimana pada periode 2014 meraup penelitian ini adalah:
laba bersih Rp. 3.698.466.291,-, mengalami a. Untuk mengetahui kondisi kinerja
penurunan 38% dari periode 2013 yakni PT. Ricky Kurniawan Kertapersada
sebesar Rp. 9.846.055.741,-. Dan jika tahun 2012 – 2014
dibandingkan dengan perolehan laba b. Untuk mengetahui hubungan antara
periode 2013 dengan periode 2012 juga analisis laporan keuangan dengan
mengalami penurunan sebesar 69% dari penilaian kinerja perusahaan.
perolehan Rp. 14.225.187.607,- (laporan
keuangan PT. Ricky Kurniawan 2. Kegunaan Penelitian
Kertapersada 2012, 2013, 2014) Adapun kegunaan penelitian yang
Dari data tersebut secara umum didapatkan dalam penyusunan skripsi ini
bisa dilihat bahwa PT. Ricky Kurniawan diharapkan akan dapat memberikan
Kertapersada memiliki kinerja perusahaan manfaat antara lain:
yang menurun atau kurang baik dari dalam a. Manfaat Teoritis
perbandingan tiga tahun yaitu pada tahun Sebagai sarana untuk menerapkan
2012, 2013, dan 2014. Namun bagaimana disiplin ilmu khususnya dalam
pengukuran kinerja perusahaan dengan bidang andministrasi bisnis laporan
melihat Analisis Laporan Keuangan apakah keuangan yang diperoleh selama
kinerja PT. Ricky Kurniawan Kertapersada belajar diperguruan tinggi pada
juga termasuk katagori kurang baik?. keadaan sebenarnya, sehingga
Karena dengan Analisis Laporan Keuangan dapat menambah pengetahuan dan
kita bisa melihat secara spesifik dan lebih pengalaman didalam bidang
detail kinerja perusahaan sehingga bisa penelitian.
menjadi bahan pertimbangan bagi b. Manfaat Akademis
manajemen dalam melakukan evaluasi dan Sebagai informasi yang dapat
perbaikan kinerja untuk pengembangan digunakan untuk bahan penelitian
perusahaan kedepannya terutama dalam bagi peneliti yang berminat dalam
menghadapi persaingan usaha dari bidang yang serupa.
perusahaan sejenis. c. Manfaat Praktis
Berdasarkan uraian diatas, penulis Diharapkan dapat menjadi masukan
tertarik untuk melakukan penelitian dengan dalam merumuskan kebijakan serta
judul: “Analisis Laporan Keuangan tindakan-tindakan selanjutnya
Dalam Mengukur Kinerja Perusahaan sehubungan dengan penggunaan
Pada PT. Ricky Kurniawan analisis laporan keuangan.
Kertapersada (Makin Group) Jambi.”
STUDI KEPUSTAKAAN
Perumusan Masalah Pengertian Laporan Keuangan
Dari latar belakang yang telah Laporan keuangan dipersiapkan
diuraikan, maka masalah dalam penelitian atau dibuat dengan maksud untuk
ini dapat diuraikan sebagai berikut: memberikan gambaran atau laporan
1. Bagaimana kinerja PT. Ricky kemajuan (Progrest Report) secara periodik
Kurniawan Kertapersada tahun yang dilakukan pihak manajemen yang
2012 – 2014 bersangkutan. Jadi, laporan keuangan
2. Bagaimanakah hubungan antara adalah bersifat historis serta menyeluruh
analisis laporan keuangan dengan dan sebagai suatu progrest report laporan
pengukuran kinerja perusahaan. keuangan terdiri dari data-data yang
merupakan hasil dari suatu dari suatu
kombinasi antara: fakta yang telah dicatat
(recorded fact), prinsip dan kebiasaan-

192
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan

kebiasaan didalam akuntansi (accounting pencatatan, seluruh input harus disertai


convertion and postulate), pendapatan dengan bukti-bukti transaksi.
pribadi (personal judgement). Laporan keuangan akan menjadi
Laporan keuangan adalah hasil lebih bermanfaat untuk pengambilan
proses pencatatan akuntansi keuangan. keputusan ekonomi apabila informasi
Laporan keuangan itu berisi informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi
tentang prestasi perusahaan dibidang apa yang akan terjadi dimasa mendatang.
keuangan pada masa lampau. Laporan Dengan mengolah lebih lanjut laporan
keuangan yang utama yaitu neraca dan keuangan akan diperoleh prediksi tentang
perhitungan rugi-laba. Namun, dalam apa yang mungkin akan terjadi dimasa
praktek sering diikutsertakan beberapa mendatang.
laporan lain untuk memperjelas, misalnya
laporan perubahan modal atau laporan laba Jenis Laporan Keuangan
yang ditahan, laporan perubahan modal Menurut Sofyan Syafri Harahap
kerja, perhitungan harga pokok, dan lain- (2015;106) jenis laporan keuangan utama
lain. Neraca memberikan gambaran dan pendukung laporan keuangan terdiri
mengenai posisi keuangan perusahaan pada atas:
tanggal tertentu. Perhitungan rugi-laba a. Daftar Neraca yang
menunjukan hasil aktivitas perusahaan menggambarkan posisi keuangan
selama satu periode. Laporan keuangan perusahaan pada satu tanggal
merupakan bagian penting dari informasi tertentu.
keuangan bagi pimpinan perusahaan, b. Perhitungan laba/rugi yang
investor, kreditur, pemerintah dan pihak- menggambarkan jumlah hasil,
pihak lain yang berkepentingan. Dua buah biaya, dan laba/rugi perusahaan
laporan keuangan yang terpenting adalah pada suatu periode tertentu.
neraca (balance sheet) dan perhitungan c. Laporan dan sumber penggunaan
rugi-laba (income statement). dana, disini dimuat sumber dan
Sofyan Syafri Harahap (2015;4) pengeluaran perusahaan selama
memberikan keterangan, neraca yaitu periode tertentu.
menggambarkan posisi keuangan d. Laporan arus kas, disini
perusahaan pada satu tanggal tertentu. digambarkan sumber dan
Neraca menggambarkan posisi harta, utang, penggunaan kas dalam suatu
dan modal pada tanggal tertentu. sedang periode.
daftar yang memuat perincian tentang e. Laporan harga pokok produksi
pendapatan perusahaan yang berasal dari yang menggambarkan berapa dan
penjualan barang dagangan atau jasa dan unsur apa yang diperhitungkan
tentang perincian beban yang dipikul oleh dalam harga pokok produksi suatu
perusahaan beserta besar laba bersih atau barang.
rugi bersih perusahaan selama suatu periode f. Laporan laba ditahan, menjelaskan
akuntansi disebut perhitungan laba. posisi laba ditahan yang tidak
Dalam prinsip-prinsip Akuntansi dibagikan kepada pemilik saham.
Indonesia (Ikatan Akuntan Indonesia, g. Laporan perubahan modal,
2007;11) dikatakan bahwa laporan menjelaskan perubahan posisi
keuangan ialah neraca dan perhitungan modal baik saham dalam Perseroan
rugi-laba serta segala keterangan- Terbatas atau modal dalam
keterangan yang dimuat dalam lampiran- perusahaan perseroan.
lampirannya antara lain laporan sumber dan
penggunaan dana-dana. Analisa Laporan Keuangan
Sedangkan menurut Toto Prihadi Analisa laporan keuangan
(2014;44) mengemukakan bahwa laporan merupakan suatu proses yang penuh
keuangan adalah hasil (output), sedangkan pertimbangan salah satu tujuannya adalah
masukannya (input-nya) berupa transaksi untuk mengidentifikasikan perubahan-
bisnis. Supaya masuk kedalam sistem perubahan pokok pada trend, jumlah dan

193
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419

hubungan, serta alasan-alasan perubahan perusahaan, sebagaimana yang terdapat


tersebut, perubahan- perubahan sering kali dalam kamus besar bahasa Indonesia,
merupakan tanda peringatan awal kinerja memiliki beberapa pengertian: (a)
terjadinya pergeseran menuju keberhasilan sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang
atau kegagalan suatu perusahaan. Proses dihasilkan, (c) kemampuan kinerja.
pertimbangan ini dapat ditingkatkan Sedangkan menurut Prawisetono (2005;39)
melalui pengalaman dan alat-alat analisis mengemukakan bahwa pengertian tersebut
(Munawir, 2004;35) menunjukan kinerja perusahaan bukan
Dalam analisa laporan keuangan hanya dapat dilihat dari sisi hasil kerja yang
sifat analisis yang dibutuhkan tergantung dicapai, akan tetapi kesesuaian dan
pada permasalahan yang ada dan kebutuhan tanggung jawab, norma-norma, serta
pemakai laporan keuangan yang masing- peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
masing mempunyai kepetingan yang dalam lingkup internal (perusahaan)
berbeda-beda. Para investor berkepentingan maupun yang ditetapkan oleh lingkungan
terhadap informasi laporan keuangan eksternal perusahaan (pemerintah). Kinerja
perusahaan dalam rangka penentuan perusahaan (corporate performance) sangat
kebijaksanaan perencanaan modalnya ditentukan oleh seluruh komponen yang
apakah perusahaan mempunyai prospek terkait terutama karyawan sebagai salah
yang cukup baik dan akan diperoleh satu unsur sumber daya yang dimiliki
keuntungan yang cukup baik. Para kreditur perusahaan. Ini berarti bahwa kinerja yang
mempunyai kecendrungan untuk menilai baik yang ditunjukan oleh para karyawan
laba yang akan diperoleh dan kemampuan merupakan indikator penting pada kinerja
perusahaan untuk mengembalikan perusahaan secara keseluruhaan.
pinjaman, membayar beban bunga pada Disamping aspek penting yang
saat jatuh tempo (Munawir;31) dikemukakan diatas, berikut ini dipertegas
Terdapat berbagai teknis laporan Mulyadi (2001;52) bahwa kinerja
keuangan didalamnya juga termasuk perusahaan adalah penciptaan dalam jumlah
berbagai rasio keuangan, yang dapat memadai.
digunakan untuk melakukan penilaian Akan tetapi, penciptaan kekayaan
kinerja sebuah perusahaan melalui dalam jumlah yang memadai tidak cukup
perbandingan data keuangan masa lalu. untuk menciptakan kinerja organisasi
Saat ini yang kemudian digunakan untuk perusahaan apa lagi dalam kondisi usaha
memprediksi masa depan. Namun yang semakin kompetitif. Hal lain yang
demikian. “tidak ada rasio keuangan untuk harus dilakukan oleh perusahaan adalah
menilai kinerja yang dapat memberikan pencapaian kinerja organisasi perusahaan
jawaban mutlak, setiap pandangan yang melalui pelipatgandaan kekayaan
diperoleh bersifat relatif, karena kondisi perusahaan dengan cara peletakan leverage
dan operasi perusahaan ke perusahaan kepada sumber daya manusia guna
lain”. membangun keunggualan kompetitif
melalui peningkatan human capital,
Kinerja Keuangan manajer berperan dalam menjadikan
Kinerja perusahaan pada dasarnya produktif pengetahuan (knowledge) yang
terdapat dua perspektif utama yaitu dikuasai oleh karyawan. Jadi, kemampuan
persperktif keuangan dan non keuangan, organisasi perusahaan dalam mengelola
akan tetapi sehubungan dengan topik yang intangible asset akan menjadikan
telah dikemukakan penulis pada latar perusahaan lebih sukses. intangible asset
belakang masalah, maka akan difokuskan yang dimaksud mencakup pengembangan
pada kinerja perusahaan ditinjau dari hubungan dengan pelanggan, pengenalan
perspektif keuangan. Istilah kinerja produk baru, kemampuan menghasilkan
keuangan ini telah banyak dikenal oleh produk jasa dengan kualitas tinggi dengan
masyarakat pelaku ekonomi. Kinerja biaya yang minimal, kemampuan
keuangan merupakan tingkat prestasi meningkatkan skill dan pemberian motivasi
(performance) yang dicapai oleh

194
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan

kepada karyawan, sera pengembangan Sementara menurut (White,


teknologi informasi. 2002;32) mengatakan bahwa rasio
Penilaian kinerja perusahan seperti keuangan digunakan untuk membandingkan
yang dikemukakan pada uraian diatas tingkat imbal hasil dari berbagai perusahaan
merupakan penilaian kinerja berdasarkan untuk membantu investor dan kreditur
aspek keuangan dan non keuangan yang membuat keputusan investasi dan kredit
dikenal dengan istilah balanced scorecard. yang baik. Ada empat rasio yang digunakan
Meskipun penilaian kinerja dapat dilakukan untuk mengukur berbagai aspek dari
dari kedua aspek tersebut (keuangan dan hubungan risiko dan return, yaitu sebagai
non-keuangan). Akan tetapi dalam berikut:
penelitian ini difokuskan pada kinerja a. Analisis likuiditas: mengukur
perusahaan PT.Ricky Kurniawan kecukupan sumber kas perusahaan
Kertapersada (Makin Group) ditinjau dari untuk memenuhi kewajiban yang
aspek keuangan, dengan sasaran umum berkaitan dengan kas dalam jangka
penilaian kinerja difokuskan kepada pendek.
likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan b. Analisis solvency dan long tern
aktivitas usaha. debt (leverage): menelaah struktur
Sehubungan dengan sasaran modal perusahaan, termasuk
pencapaian kinerja keuangan perusahaan sumber dana jangka panjang dan
tersebut diatas, menurut Kaplan dan Norton kemampuan perusahaan untuk
(2006;48) bahwa: pengukuran kinerja memenuhi kewajiban investasi dan
keuangan perlu mempertimbangkan adanya utang jangka pandang
tahapan siklus kehidupan bisnis yaitu c. Analisis aktivitas: mengevaluasi
pertumbuhan (growth), bertahan (sustain) revenue dan output yang dihasilkan
dan memanen (harvest). Pada setiap oleh asset perusahaan.
tahapan siklus kehidupan tersebut memiliki d. Analisis prifitabilitas: mengukur
sasaran yang berbeda, sehingga penekanan earnings (laba) perusahaan relatif
pengukuran yang dilakukan akan berbeda terhadap revenue (sales) dan modal
pula. yang diinvestikasikan.
Menurut Koplan dan Norton salah satu tujuan dan keunggulan
(2006;48) bahwa pertumbuhan (growth) rasio adalah dapat digunakan untuk
sebagai tahapan awal siklus kehidupan membandingkan return dan resiko dari
perusahaan yang ditunjukan dengan adanya perusahaan dengan ukuran yang berbeda.
produk atau jasa yang secara signifikan Rasio juga dapat menunjukan profil suatu
memiliki potensi pertumbuhan yang baik. perusahaan, karakteristik ekonomi, strategi
pada tahapan ini, beberapa hal yang bersaing dan keunikan karakteristik operasi,
dijalankan pihak manajemen adalah keuangan dan investasi.
komitmen untuk mengembangkan produk Analisis laporan keuangan yang
atau jasa baru, membangun fasilitas banyak digunakan adalah analisis tentang
pelayanan, menanbah kemampuan operasi rasio keuangan. Berdasarkan sumber
pelayanan, mengembangkan sistem analisis, rasio keuangan dapat dibedakan
infrastruktur dan jaringan distribusi, dan menjadi:
mengembangkan hubungan dengan a. Perbandingan internal (Time Series
pelanggan. Analysis), yaitu membandingkan
rasio-rasio finansial perusahaan
Rasio Keuangan dan Manfaatnya dari satu periode ke periode
Rasio keuangan digunakan secara lainnya.
khusus oleh investor dan kreditor dalam b. Perbandingan eksternal (Cross
keputusan investasi atau penyaluran dana. Sectional Approach), yaitu
Analisis tersebut dapat dilakukan dengan membandingkan rasio-rasio
cara membandingkan rasio perusahaan perusahaan satu dengan perusahaan
dengan industri. (Toto Prihadi, 2014;242) yang lainnya yang sejenis pada saat
bersamaan atau membandingkan

195
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419

dengan rasio rata-rata industry pada Earning per Share, Book Value per
saat yang sama. Share, dan Price to Book Value.
Menurut Ang (2007;18) rasio Penggolongan analisa ratio menurut
keuangan dapat dikelompokan menjadi Weston dan Copelan (2000;191) adalah
lima jenis, berdasarkan ruang lingkupnya sebagai brikut:
yaitu: a. Pengukuran kinerja
a. Rasio likuiditas, yang menyatakan 1. Ratio profitabilitas (profitability
kemampuan perusahaan untuk ratio), mengukur efektivitas
memenuhi kewajibannya dalam manajemen dengan melihat
jangka waktu pendek. Likuiditas pengembalian yang diperoleh dari
(likuiditas) berarti mempunyai penjualan dan investasi.
cukup dana ditangan untuk 2. Ratio pertumbuhan (growth ratio),
membayar tagihan pada saat jatuh mengukur kemampuan perusahaan
tempo dan berjaga-jaga terhadap untuk mempertahankan posisi
kebutuhan kas yang tidak terduga. ekonomisnya dalam pertumbuhan
Rasio ini terbagi menjadi Current ekonomi dan industry atau pasar
Rasio, Quick Ratio, dan Net produk dimana perusahaan itu
Working Capital. beroperasi.
b. Rasio solvabilitas, menunjukan 3. Ratio penilaian (valuation ratio),
kemampuan perusahaan dalam mengukur kemampuan manajemen
memenuhi kewajiban jangka untuk memperoleh nilai pasar yang
panjang. Rasio ini terbagi menjadi berlebih dari pada pengeluaran.
Debt Ratio, Dept to Equity Ratio, b. Pengukuran efesiensi operasi
Long Tern Debt to Equity Ratio, 1. Asset dan manajemen investasi,
Long Tern Debt to Capitalization mengukur efektivitas keputusan
Ratio, Times Interest Earned, Cash investasi perusahaan dan
Flow Interest Coverage, Cas Flow penggunaan sumber daya
to Net Income, dan Cash Return on perusahaan.
Sales. 2. manajemen biaya, mengukur
c. Rasio aktivitas, menunjukan bagaimana biaya elemen-elemen
kemampuan perusahaan dalam individual decontrol
memanfaatkan harta yang c. Pengukuran kebijakan keuangan
dimilikinya. Rasio ini terbagi 1. Leverage ratios, mengukur derajat
menjadi Total Asset Turnovel, pembiayaan asset perusahaan oleh
Fixed Asset Turnovel, Account hutang.
Receivable Turnovel, Inventory 2. Liquidity ratios, mengukur
Turnovel, Average Collection kemampuan perusahaan untuk
Period, dan Day’s Sales in melunasi obligasi yang jatuh
Inventory. tempo.
d. Rasio rentabilitas, menunjukan Menurut Sutrisno (2002;247),
kemampuan dari perusahaan dalam dalam bukunya “Manajemen Keuangan”
menghasilkan keuntungan. Rasio jenis ratio dikelompokkan menjadi:
ini terbagi menjadi Groos Profit 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Margin, Net Profit Margin, 2. Rasio Leverage (Leverage Ratio)
Operating Return on Asset, Return 3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
on Equity dan Operating Ratio. 4. Rasio Keuangan (Profitability
e. Rasio pasar, digunakan untuk Ratio)
melihat perkembangan nilai 5. Rasio Penilaian (Valuation Ratio)
perusahaan secara relatif terhadap
nilai buku perusahaan. Rasio ini Penjelasan mengenai rasio-rasio
terbagi menjadi Devidend Yield, tersebut diatas akan dijabarkan sebagai
Devidend per Share, Deviden berikut (Sutrisno, 2003;247-254):
Payout Ratio, Prie Earning Ratio,

196
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Rasio keuntungan dapat diukur dengan


Rasio-rasio yang digunakan untuk beberapa indikator yaitu:
mengukur kemampuan perusahaan dalam a. Profit Margin
membayar hutang-hutang jangka b. Return on Assets
pendeknya, Likuiditas adalah kemampuan c. Return on Equity
perusahaan untuk membayar kewajiban- d. Return on Investment
kewajiban yang segera harus dipenuhi. e. Earning Per Share
Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui 5. Rasio Penilaian
sumber informasi tentang modal kerja yaitu Rasio-rasio ini untuk mengukur
pos-pos aktiva lancar. Ukuran dari kemampuan manajemen untuk menciptakan
likuiditas terdiri dari tiga alat ukur yaitu: nilai pasar agar melebihi biaya modalnya.
a. Current Rasio Rasio ini merupakan rasio yang lazim dan
b. Quick Ratio atau Acid Test Ratio yang khusus dipergunakan dipasar modal
c. Cash Ratio yang menggambarkan situasi/keadaan
2. Ratio Leverage (Leverage Ratio) prestasi perusahaan dipasar modal. Rasio
Rasio ini menggambarkan penilaian ini terdiri dari:
hubungan antara hutang perusahaan a. Price Earning Rasio
terhadap modal atau asset, Ratio ini dapat b. Market to Book Value Rasio
melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai
oleh hutang atau pihak luar dengan Analisis keuangan melakukan
kemampuan perusahaan yang digambarkan tugasnya sesuai dengan kepentingan pihak
oleh modal (equity). Perusahaan yang baik yang meminta jasanya. Dengan perhatian
meskinya memiliki komposisi modal yang lain,ada beragam fokus analisis sesuai
lebih besar dari hutang. Ratio ini bisa juga dengan aneka macam kepentingan. Calon
dianggap bagian dari rasio solvabilitas. ada kreditur jangka pendek, misalnya menyoroti
lima rasio dalam rasio leverage yaitu: likuiditas (kemampuan perusahaan untuk
a. Total Debt to Total Asset Ratio melunasi kewajiban jangka pendek).
b. Total Debt to Total Equity Ratio Sedangkan calon kreditur jangka panjang
c. Time Interest Earned Ratio terutama memperhatikan solvabilitas dan
d. Fixed Charge Converage Ratio profitabilitas. Sedangkan para pemodal
e. Debt Service Converage Ratio (investor) ekuitas memperhatikan semua
3. Rasio aktivitas (Activity Ratio) ukuran-ukuran kekuatan dan kelemahan
Rasio ini menggambarkan aktivitas finansial. Selain memperhatikan likuiditas,
yang dilakukan perusahaan dalam solvabilitas, efisiensi aktivitas, mereka
menjalankan operasinya baik dalam memperhatikan pula profitabilitas dan
kegiatan penjualan, pembelian, dan resiko. Namun dalam praktek, mereka lebih
kegiatan lainnya. Rasio-rasio untuk memfokuskan perhatian pada beberapa
mengukur efektifitas perusahaan dalam rasio finansial utama yang dianggap paling
memanfaatkan sumber dananya. Dalam berpengaruh terhadap harga saham.
rasio ini ada empat rasio yaitu:
a. Inventory Turn Over METODE PENELITIAN
b. Receivable Turnover Tipe Penelitian
c. Fixed Assets Turnover Penelitian ini menggunakan tipe
d. Total Assets Turnover penelitian deskriptif yaitu tipe yang
4. Rasio Keuntungan (Profitability Ratio) mengumpulkan, menyusun,
Merupakan rasio yang digunakan menginterpretasikan, dan menganalisa data
untuk mengukur efektifitas perusahaan sehingga memberikan keterangan lengkap
dalam mendapatkan keuntungan. Rasio ini mengenai perusahaan yang berkaitan
menggambarkan kemampuan perusahaan dengan masalah yang dibahas.
mendapatkan laba melalui semua Dengan metode kuantitatif dan
kemampuan, dan sumber yang ada seperti kualitatif karena penelitian ini berkaitan
kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah dengan angka serta objek penelitian yaitu
karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. pada perusahaan dengan kurun waktu

197
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419

tertentu dengan mengumpulkan data dan b. Analisis Vertikal (Analisis Statis) yaitu
informasi yang berkaitan dengan teknik analisis terhadap laporan
perusahaan dan disusuaikan dengan tujuan keuangan hanya terdapat satu periode
penelitian. Menurut sugiyono (2013;15) atau satu saat saja, yaitu dengan
mengemukakan bahwa data kualitatif memperbandingkan antara pos yang
adalah data yang dinyatakan dalam bentuk satu dengan pos yang lain dalam
kalimat. Sedangkan data kuantitatif adalah laporan keuangan, sehingga keadaan
data yang berbentuk angka. keuangan hanya diketahui pada saat itu
juga tanpa mengetahui
Lokasi Penelitian perkembangannya.
Dalam usaha pengumpulan data
yang diperlukan dalam menyusun skripsi Jenis dan Sumber Data
ini adapun lokasi penelitian yang diambil 1. Data Primer
penulis adalah PT.Ricky Kurniawan Yaitu berupa data yang diperoleh
Kertapersada (Makin Group) yang secara langsung dari perusahaan atau
beralamat di jalan D.I. Panjaitan RT/RW : data yang terjadi dilapangan penelitian
06/03 No. 16 ABC Simpang Surya Kebun yang diperoleh dari observasi yang
Handil Jelutung Kota Jambi. Alasan penulis akan diolah oleh penulis.
melakukan penelitian dilokasi ini karena 2. Data Skunder
PT. Ricky Kurniawan Kertapersada adalah Yang telah ada diperusahaan data
PT satu-satunya yang penulis temukan yang sekunder yang penulis kumpulkan dari
dapat memberikan informasi berserta data pihak internal perusahaan PT Ricky
laporan keuangan 3 tahun terakhir yang Kurniawan Kertapersada (Makin
dibutuhkan dalam penelitian ini. Group). Laporan keuangan perusahaan
berupa laporan neraca, laba rugi,
Populasi dan Sampel sejarah singkat perusahaan dan
Populasi merupakan wilayah struktur organisasi dan akte pendiri PT
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek Ricky Kurniawan Kertapersada
yang mempunyai kualitas dan karakteristik (Makin Group).
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik Teknik Pengumpulan data
kesimpulannya (Sugiono;2013). Populasi Penelitian ini menggunakan dua
dalam penelitian ini adalah laporan metode pengumpulan data, yaitu:
keuangan PT. Ricky Kurniawan a. Teknik observasi (Pengamatan)
Kertapersada disususn dalam bentuk Suatu kegiatan yang dilakukan penulis
tahunan yang terdiri dari neraca, laporan untuk melakukan pengamatan secara
laba rugi, laporan kualitas aktiva produktif, langsung terhadap laporan keuangan
dan catatan atas laporan keuangan. guna mendapatkan data primer
sementara sampel yang digunakan adalah b. Dokumen (Dokumentasi)
laporan keuangan selama 3 periode yaitu Pengumpulan data sekunder yang
periode 2012-2014. berupa laporan keuangan tahunan
Teknik Penarikan Sampel PT.Ricky Kurniawan Kertapersada
Menurut Munawir dalam bukunya yang diperoleh didalam perusahaan.
“Analisis Laporan Keuangan”, teknik c. Teknik wawancara mendalam, yaitu
penarikan sampel dalam penelitian ini proses memperoleh keterangan untuk
meliputi: tujuan penelitian dengan cara tanya
a. Analisis Horizontal (Analisis jawab sambil bertatap muka dengan
Dinamis), yaitu teknik analisis dengan informan atau orang yang
mengadakan perbandingan laporan diwawancarai
keuangan untuk beberapa periode atau d. Kusioner merupakan teknik
beberapa saat, sehingga akan diketahui pengumpulan data dengan cara
perkembangannya. memberikan seperangkat pertanyaan
kepada responden untuk dijawabnya.

198
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan

Jadi penulis menyebarkan kuisioner a. 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 =


tersebut kepada responden yang Penjualan
Total Aktiva
× 100%
terpilih menjadi sampel dalam
4. Rasio Profitabilitas
penelitian ini, untuk menjawab
Rasio ini mengukur efektifitas manajemen
pertanyaan-pertanyaan yang telah
secara keseluruhan yang ditunjukan
disediakan oleh peneliti.
besar kecilnya tingkat keuntungan
yang diperoleh dalam hubungannya
Teknik Analisis Data
dengan penjualan maupun investasi.
Penelitian ini menggunakan teknik
Rasio yang digunakan ada 3 rasio
analisis deskriptif, artinya data yang
yaitu:
diperoleh dilapangan diolah sedemikian Laba Bersih
rupa sehingga memberikan data yang a. 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = Total Asset ×
sistematis, actual dan akurat mengenai 100%
permasalahan yang diteliti. Teknik analisis Laba Bersih
b. 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 = Total Modal ×
deskriptif yang digunakan untuk
menganalisis data yaitu dengan 100%
menggunakan rasio yang terdiri dari: c. 𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
Laba Bersih
1. Rasio Likuiditas Penjualan
× 100%
Adalah rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam HASIL PENELITIAN DAN
memenuhi kewajiban (utang) jangka PEMBAHASAN
pendek. Rasio yang digunakan dalam A. Perhitungan Rasio Keuangan PT.
rasio likuiditas ini ada tiga, yaitu : Ricky Kurniawan Kertapersada
Aktiva Lancar
a. 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Hutang Lancar × Analisis laporan keuangan
100% memfokuskan pada perhitungan rasio agar
Kas dapat mengetahui kondisi keuangan masa
b. 𝐶𝑎𝑠𝑕 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Hutang Lancar
× 100% lalu, Sekarang dan memproyeksikan
c. 𝐶𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = keadaan di masa yang akan datang. Analisis
Jumlah Aktiva Lancar – Persediaan rasio merupakan salah satu bentuk yang
Jumlah Hutang Lancar
×
umum digunakan dalam analisis terhadap
100% laporan keuanganperusahaan.
Rasio adalah suatu angka yang
2. Rasio Solvabilitas menunjukkan hubungan antara suatu unsur
Adalah rasio yang digunakan untuk dengan unsur yang lain dalam suatu laporan
mengukur kemampuan perusahaan keuangan dan dinyatakan dalam bentuk
dalam memenuhi kewajiban jangka matematis yang sederhana. Analisis rasio
panjangnya. Rasio yang digunakan diharapkan dapat memberikan gambaran
dalam rasio ini ada tiga rasio, yaitu: tentang kondisi keuangan dan mengukur
a. 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja
Total Aktiva
× 100% perusahaan timbul sebagai akibat dari
Total Hutang
pengambilan keputusan manajemen.
b. 𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑡𝑜 𝑒𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Jumlah hutang jangka panjang
Berdasarkan sumber data yang
Jumlah modal sendiri
× 100% berupa laporan keuangan yang terdiri dari
c. 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = neraca, laporan rugi/laba dan laporan arus
Total Utang khas, yang penulis peroleh, maka penulis
Ekuitas
× 100%
melakukan analisis terhadap laporan
3. Rasio Aktivitas keuangan perusahaan untuk mengukur
Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yang terdiri dari :
tingkat efektifitas pemanfaatan
sumberdaya perusahaan. Rasio yang 1. Rasio Likuiditas
digunakan dalam rasio ini yaitu: Rasio likuiditas adalah rasio yang
bertujuan untuk mengetahui kemampuan

199
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419

perusahaan dalam membayar kewajiban Dari data laporan keuangan PT.Ricky


jangka pendek. Rule of thumb (Pedoman) Kurniawan Kertapersada, maka hasil
dalam menganalisis adalah current ratio perhitungan/analisis rasio likuiditas
antara 100% s.d. 200% Diatas 200% berarti disajikan dalam tabel sebagai berikut:
banyak aktiva menganggur (Darsono dan
ashari, 2005;52).
Tabel 1. Hasil Perhitungan Keseluruhan Rasio Likuiditas Tahun 2012-2014
Keterangan Tahun
2012 2013 2014
Current Ratio 192,4% 456,30% 927,21%
Cash Ratio 0,00% 0,28% 0,01%
Quick Ratio 122,93% 348,61% 902,83%
Sumber: Data Olahan
Berdasarkan tabel 5.1, dapat dilihat hutang lancarnya dengan menggunakan kas.
bahwa besarnya rasio lancar (Current ratio) Hal ini terjadi karena nilai kas pada laporan
PT.Ricky Kurniawan Kertapersada pada keuangan sangat kecil dan tidak stabil dari
tahun 2012 adalah 192,4% tahun 2013 tahun 2012 sampai 2014 tersebut.
adalah 456,30% dan tahun 2014 adalah Sedangkan Quick ratio atau rasio cepat PT.
927,21%. Rasio ini menggambarkan bahwa Ricky Kurniawan Kertapersada pada tahun
setiap Rp. 1 utang lancar menjamin dengan 2012 adalah 122,93%, tahun 2013 adalah
aktiva lancar sebesar Rp 1,924% untuk 348,6% dan 902,8% untuk tahun 2014, ini
tahun 2012, Rp. 4,563 untuk tahun 2013 memperlihatkan bahwa rasio cepat
dan Rp.9,272, untuk tahun 2014. Hal menunjukkan peningkatan dari tahun 2012
tersebut menunjukkan bahwa PT. Ricky smpai dengan 2014. Dapat dilihat pada
Kurniawan Kertapersada pada tahun 2012, laporan keuangan, hal ini terjadi karena
2013 dan 2014 perusahaan memiliki adanya kenaikan nilai aktiva lancar dan dan
kemampuan melunasi kewajiban jangka penurunan nilai hutang lancar pada tiga
pendek dengan aktiva lancarnya karena tahun berturut-turut tersebut.
terjadi peningkatan persentase rasio lancar
mulai dari tahun 2012, 2013 dan 2014 2. Rasio Solvabilitas
tersebut. Dilihat dari laporan keuangan, Rasio Solvabilitas adalah rasio yang
peningkatan ini terjadi karena adanya digunakan untuk mengukur kemampuan
penigkatan nilai aktiva lancar dari tahun ke perusahaan dalam memenuhi kewajiban
tahun terutama pada rekening piutang yang jangka panjangnya. Rule of thumb dari rasio
mengalami peningkatan signifikan dan solvabilitas adalah maksimum 100%.
terjadi penurunan pada hutang lancar dari Artinya perusahaan banyak mengandalkan
tahun 2012 hingga 2014. Namun dilihat modal dari saham, bukan utang (Darsono
dari Rasio Kas PT. Ricky Kurniawan dan Ashari, 2005;54)
Kertapersada pada tahun 2012 adalah Dari data laporan keuangan PT.Ricky
0,00%, tahun 2013 adalah 0,28%, dan tahun Kurniawan Kertapersada, maka hasil
2014 adalah 0,01%, itu artinya perusahaan perhitungan/analisis rasio likuiditas
tidak memiliki kemampuan melunasi disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Hasil Perhitungan Keseluruhan Rasio Solvabilitas Tahun 2012-2014.


Keterangan Tahun
2012 2013 2014
Debt to Asset Ratio 11,82% 26,27% 33,17%
Long term debt to equity ratio -139,79% -102,69% -156,97%
Debt to Equity Ratio -113,40% -135,63% -149,63%
Sumber : Data diolah

200
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan

Berdasarkan tabel 5.2. Debt to Asset Ratio juga menunjukkan rasio utang terhadap
(DAR) atau rasio utang terhadap aktiva PT. modal atau Debt to Equity Ratio (DER)
Ricky Kurniawan Kertapersada tahun 2012 pada tahun 2012 adalah -113,40%, tahun
adalah 11,82%, pada tahun 2013 adalah 2013 adalah -135,63%, tahun 2014 adalah -
26,27%, tahun 2014 adalah 33,17%. 149,63% artinya setiap Rp 1 modal
Maksud dari rasio ini adalah bahwa pada perusahaan menjamin utang perusahaan
tahun 2012 PT. Ricky Kurniawan senilai Rp. -1,13 untuk tahun 2012, Rp -
Kertapersada menggunakan dana dari 1,36 tahun 2013 dan Rp. -150 untuk tahun
kreditur sebesar 11,82% tahun 2012, 2014. Hal ini dapat dilihat dari laporan
26,27% tahun 2013 dan 33,17% tahun keuangan PT. Ricky Kurniawan
2014. Presentase DAR yang semakin naik Kertapersada bahwa total hutang
setiap tahunnya menunjukan bahwa mengalami kenaikan secara singnifikan
sebagian besar investasi didanai dari pada tahun 2014 dan nilai ekuitas
hutang. hal ini terjadi karena adanya mengalami penurunan pada tahun 2013 dan
peningkatan total hutang dari tahun ke 2014 dibandingkan nilai ekuitas pada tahun
tahun, terutama pada tahun 2012 dan 2012.
2014.Pada rasio Long Term Debt to Equity
Ratio (LTDER) menunjukkan pada tahun 3. Rasio Profitabilitas
2012 adalah -139,79%, tahun 2013 adalah - Rasio ini mengukur efektifitas
102,69% dan tahun 2014 adalah -156,97%, manajemen secara keseluruhan yang
hal ini memperlihatkan bahwa perusahaan dtujukan besar kecilnya tingkat keuntungan
memiliki kemampuan 139,79% modalnya yang diperoleh dalam hubungannya dengan
dalam menjamin hutang jangka panjangnya penjualan maupun investasi. Rule of thumb
pada tahun 2012 begitu juga pada tahun pada setiap rasio ini adalah bahwa hasil
2013 sebesar -102,69% dan -156,97% pada penghitungan rasio harus lebih besar dari
tahun 2014. Penurunan ini terjadi karena bunga deposito berjangka satu tahun. Jika
adanya peningkatan nilai hutang jangka hasil perhitungan rasio lebih kecil dari suku
panjang terutama pada rekening hutang bunga satu tahun, maka hasil investasi yang
afiliasi yang naik secara signifikan dan dilakukan lebih kecil daripada investasi
tidak diimbangi dengan adanya peningkatan pada deposito berjangka (Darsono dan
pada jumlah modal sendiri. Pada tabel 5.2 Ashari, 2005;56)
Tabel 3 Hasil Perhitungan Keseluruhan Rasio Profitabilitas
Tahun 2012-2014
Keterangan Tahun
2012 2013 2014
Return on Asset -199% 63% -16%
Return on Equity 36% -18% 8%
Net Profit Margin -58% 42% -13%
Sumber : Data Olahan
Pada tabel 5.3 menunjukkn Retur pada rekening Pemeliharaan TM-KUD.
on Asset (ROA) pada tahun 2012 sebesar - Sedangkan tahun 2014 kerugian disebabkan
199%, tahun 2013 sebesar 63% dan tahun karena membengkaknya beban langsung
2014 sebesar -16%. Ini berarti setiap Rp. 1 dimana sub rekening yang terlihat
aktiva mampu menghasilkan laba bersih signifikan besar adalah pembelian TBS –
Rp. -1,99 pada tahun 2013, Rp. 0,63 pada Mitra. Sedangkan Return on Equity (ROE)
tahun 2013 dan Rp. -0,16 pada tahun 2014. pada tahun 2012 sebesar 36%, tahun 2013
Ketidak stabilan ROA ini dikarenakan sebesar -18% dan pada tahun 2014 sebesar
terjadinya kerugian perusahaan pada tahun 8%. Persentase ini menggambarkan bahwa
2012 dan 2014, dilihat dari laporan setiap Rp. 1 modal mampu menghasilkan
keuangan tahun 2012 kerugian perusahaan Rp. 0,36 pada tahun 2012, Rp. -0,18 pada
terlihat karena besarnya beban lain-lain tahun 2013, Rp. 0,08 untuk tahun 2014.
yang dikeluarkan perusahaan, terutama Penurunan ROE pada tahun 2012 dan 2014

201
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419

terlihat dilaporan keuangan terjadi 2014, hal ini terjadi juga disebabkan
penurunan modal yang disebabkan adanya kerugian yang dialami oleh perusahaan
rugi yang dialami perusahaan pada tahun pada tahun 2012 dan 2014 tersebut.
2012 dan 2014. Untuk Net Profit Margin
(NPM) juga berfluktuasi selama tiga tahun 4. Rasio Aktivitas
tersebut yaitu sebesar -58% tahun 2012, Rasio Aktivitas adalah rasio yang
42% tahun 2013 dan -13% untuk tahun digunakan untuk mengukur tingkat
2014. Ini menggambarkan bahwa setiap Rp. efektifitas pemanfaatan sumberdaya
1 penjualan menghasilkan laba/rugi bersih perusahaan.
sebesar Rp. -0,58 untuk tahun 2012, Rp.
0.42 tahun 2013 dan Rp. -0,13 pada tahun
Tabel 4. Hasil Perhitungan Keseluruhan Rasio Aktivitas Tahun 2012-2014
Keterangan Tahun
2012 2013 2014
Total Asset Turn Over 3,4 1,5 1,2
Fixed Assets Turn Over (6,4) (6,2) 15,1
Sumber : Data Olahan
Pada tabel 5.4 terlihat Total Asset dengan Fixed Asset Turn Over (FATO)
Turn Over (TATO) pada tahun 2012 dalam tiga tahun terjadi fluktuasi tingkat
adalah 3,4 kali, tahun 2013 adalah 1,5 kali produktif perusahaan dalam memanfaatkan
dan tahun 2014 adalah 1,2 kali. Rasio ini aset tetapnya, terlihat pada tahun 2012
menunjukkan bahwa efektivitas adalah 6,4 kali, tahun 2013 adalah -6,2 kali,
penggunaan aktiva dalam menghasilkan dan tahun 2014 adalah 15,1 kali. Hal ini
penjualan lebih dari 1, itu artinya artinya perusahaan kurang produktif
perusahaan selama tiga tahun tersebut ditahun 2012 dan 2013 dimana tingkat
cukup produktif dalam memanfatkan aktiva produktifitas perusahaan tidak mencapai 1,
secara keseluruhan walaupun dari tahun namun ditahun 2014 tingkat produktifitas
ketahun terlihat penurunan, hal ini terlihat perusahaan mencapai 15,1 dalam
dilaporan keuangan adanya ketidak stabilan memanfaatkan aktiva tetapnya. Hal ini
penjualan/pendapatan perusahaan dari terlihat dilaporan keuangan perusahaan
tahun ke tahun sementara total aktiva bahwa aktiva tetap bernilai negative ditahun
terlihat semakin naik. Namun berbeda 2012 dan 2013.

202
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan

Pembahasan Rasio Keuangan PT. Ricky Kurniawan Kertapersada

Tabel 5. Rekapitulasi Kinerja Keuangan PT. Ricky Kurniawan

Nilai Rasio
Kinerja Keuangan Keteranga keteranga keteranga
2012 n 2013 n 2014 n
1. Likuiditas
456.30 927.21
a. Current Ratio 192.40% Baik % baik % baik
b. Cash Ratio 0.00% tidak baik 0,28% tidak baik 0.01% tidak baik
348.61 902.83
c. Quick Ratio 122.93% Baik % baik % baik
2. Solvabilitas
a. Debt to Asset
Ratio 11.82% Baik 26.27% baik 33.17% baik
- -
b.Long term debt to - 102.69 156.97
equity 139.79% tidak baik % tidak baik % tidak baik
- -
c. Debt to Equity - 135.63 149.63
Ratio 113.40% tidak baik % tidak baik % tidak baik
3. Probitabilitas
a.Return on Asset 343% Baik 153% baik 118% baik
b. Return on Equity 36% Baik -18% tidak baik 8% tidak baik
c. Net Profit Margin -58% tidak baik 42% baik -13% tidak baik
4. Aktivitas
a. Total Asset Turn
Over 3.43 Baik 1.53 baik 1.18 baik
b. Fixed Asset Turn
Over (6,39) tidak baik (6,20) tidak baik 15.09 baik

Dari tabel diatas hasil penghitungan Ricky Kurniawan telah memiliki hasil
Rasio Keuangan PT. Ricky Kurniawan produksi CPO dan PT. Ricky Kurniawan
Kertapersada dapat dijelaskan sebagai juga memberikan pinjaman kepada
berikut : perusahaan lain dalam group perusahaan
sehingga nilai piutang meningkat secara
1. Rasio Likuiditas signifikan.
Hasil analisis rasio likuiditas dapat Kemampuan perusahaan dalam
diketahui bahwa pada tahun 2012-2014 PT. mengembalikan hutang jangka pendek
Ricky Kurniawan Kertapersada mempunyai termasuk dalam kategori baik yang terjadi
kinerja yang termasuk kategori baik pada tahun 2012, 2013 dan tahun 2014
berdasarkan current ratio, hal ini yang diukur berdasarkan quick ratio, hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan mampu disebabkan oleh adanya penurunan hutang
mengembalikan seluruh hutang jangka lancar yang dapat dijamin dengan baik oleh
pendek dengan melalui aktiva lancar. aktiva lancar perusahaan akibat adanya
Dilihat dari aktivitas perusahaan peningkatan persediaan, persediaan
peningkatan current ratio pada tahun 2013 meningkat karena adanya peningkatan
dan 2014 karena terjadi peningkatan pada persediaan pupuk secara signifikan ditahun
rekening piutang perusahaan secara 2013 dan untuk kinerja keuangan likuiditas
signifikan, dimana pada tahun tersebut PT. berdasarkan pada cash ratio pada tahun

203
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419

2012, 2013 dan tahun 2014 mengalami ini karena sudah terjadi penjualan dan
kinerja yang tidak baik, hal ini disebabkan casflow perusahaan telah membaik,
oleh ketidak mampuan kas perusahaan sehingga hutang jangka pendek mulai
menutupi hutang lancar. dibayar sedangkan di tahun 2014 adanya
Kas perusahaan mengalami secara pembukuan hutang baru.
fluktuatif disetiap tahun, hal ini Rasio solvabilitas menunjukkan
dikarenakan perusahaan baru meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
penjualan di tahun 2013 setelah adanya kewajiban finansialnya seandainya
produksi CPO. Hal ini terjadi karena perusahaan tersebut pada saat itu
perusahaan yang baru mendirikan dan dilikuidasi. Dengan demikian solvabilitas
mengoperasikan pabrik pengolahan hasil berarti kemampuan perusahaan untuk
kebun pada tahun 2011, ditahun 2012, 2013 membayar hutang-hutangnya, baik jangka
dan 2014 hasil produksi semakin panjang maupun jangka pendek
meningkat. (Sawir,2005:13-14).
Menurut (Harahap, 2009: 301)
rasio likuiditas merupakan rasio yang 3. Rasio Profitabilitas
mengukur kemampuan perusahaan Berdasarkan hasil perhitungan
memenuhi kewajiban jangka terhadap rasio rentabilitas diketahui bahwa
pendeknya.Untuk dapat memenuhi selama tahun 2012 sampai tahun 2014 PT.
kewajibannya yang sewaktu-waktu ini, Ricky Kurniawan Kertapersada memiliki
maka perusahaan harus mempunyai alat- kemampuan menghasilkan laba melalui
alat untuk membayar yang berupa aset-aset perputaran aktiva, namun tidak mampu
lancar yang jumlahnya harus jauh lebih menghasilkan keuntungan melalui modal
besar dari pada kewajiban-kewajiban yang sendiris ecara stabil.
harussegera dibayar berupa kewajiban- Kinerja keuangan perusahaan termasuk
kewajiban lancar. kategori sehat terjadi pada tahun 2013
karena mampu menghasilkan keuntungan
2. Rasio Solvabilitas melalui modal sendiri dengan tingkat NPM
Hasil analisis rasio solvabilitas 42%.
yang diukur berdasarkan pada debt to asset Terjadinya kerugian pada PT.
ratio, diketahui bahwa selama tahun 2012- Ricky Kurniawan Kertapersada pada tahun
2014 termasuk dalam kategori baik. 2012 dan 2014 ini disebabkan kurang
Pada setiap tahunnya ada penambahan aset optimalnya penggunaan hasil penjualan
tetap perusahaan berupa pembangunan untuk memberikan laba bersih pada
pabrik, perumahan karyawan, dan lain-lain. perusahaan, ini disebabkan hasil penjualan
Sehingga nilai total Aktiva dalam laporan yang diperoleh perusahaan dialokasikan
keuangan meningkat setiap tahunnya. untuk menjamin kewajiban-kewajiban yang
Sedangkan pada long-term debt to menjadi beban bagi perusahaan baik dalam
equity ratio dan debt to equity ratio jangka pendek maupun jangka panjang,
diketahui bahwa selama tahun 2012-2014 sehingga perusahaan mengalami kerugiaan.
termasuk dalam kategori tidak baik, hal ini Rasio rentabilitas sangat penting
menunjukkan bahwa pada PT. Ricky untuk mengetahui sampai sejauh mana
Kurniawan Kertapersada mempunyai kemampuan suatu perusahaan dalam
kemampuan yang baik dalam memenuhi menghasilkan keuntungan baik berasal dari
kewajibannya dengan mengandalkan asset kegiatan operasional perusahaan yang
yang dia miliki namun darisegi permodalan bersangkutan maupun dari hasil non
perusahaan tidak mempunyai kemampuan operasional. Seluruh rasio rentabilitas akan
yang baik dalam menutupi seluruh menunjukkan kondisi yang lebih baik
kewajibannya. kalau angkanya semakin besar dan akan
Hal ini terjadi karena adanya semakin jelek kalau angkanya menjadi
peningkatan hutang jangka panjang disetiap semakin kecil (Sawir, 2005: 31-33).
tahunnya. Sementara secara total hutang,
mengalami penurunan pada tahun 2013, hal

204
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan

4. Rasio Aktivitas Jadi dengan demikian dapat


Dilihat hasil perhitungan rasio diketahui bahwa pada tahun 2012-2014 PT.
aktivitas dapat dilihat bahwa PT. Ricky Ricky Kurniawan Kertapersada mempunyai
Kurniawan Kertapersada memiliki aktivitas kinerja yang termasuk kategori baik
yang baik dalam perputaran asset berdasarkan current ratio, hal ini
perusahaan secara keseluruhan baik pada menunjukkan bahwa perusahaan mampu
tahun 2012, 2013, maupun tahun 2014. mengembalikan seluruh hutang jangka
Sementara dari perputaran aktiva tetapnya pendek dengan melalui aktiva lancar.
PT. Ricky Kurniawan Kertapersada tidak Kemampuan perusahaan dalam
baik. mengembalikan hutang jangka pendek
Hal ini dipengaruhi oleh termasuk dalam kategori baik terjadi pada
peningkatan nilai total aktiva pada tahun tahun 2012, 2013 dan tahun 2014 yang
2012, 2013, dan 2014, sementara penjualan diukur berdasarkan quick ratio, hal ini
mengalami penurunan pada tahun 2013. disebabkan oleh adanya penurunan hutang
Menurut Harahap (2009;308), rasio lancar yang dapat dijamin dengan baik oleh
aktivitas menggambarkan aktivitas yang aktiva lancar perusahaan akibat adanya
dilakukan perusahaan dalam menjalankan peningkatan persediaan dan untuk kinerja
operasinya baik dalam kegiatan penjualan, keuangan likuiditas berdasarkan pada cash
pembelian, dan kegiatan lainnya. Rasio ini ratio pada tahun 2012, 2013 dan tahun
dinyatakan sebagai perbandingan 2014 mengalami kinerja yang tidak baik,
penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya. hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan
Rasio ini dinyatakan sebagai perbandingan kas perusahaan menutupi hutang lancar.
penjualan dengan berbagai elemen aset.
2. Rasio Solvabilitas
PENUTUP Berdasarkan hasil perhitungan dan
Pada bab terakhir ini, penulis akan pembahasan diperoleh rasio total hutang
mengemukakan beberapa kesimpulan dan terhadap total aktiva pada tahun 2012
beberapa saran sebagai hasil dari penelitian sebesar sebesar 11,82%, tahun 2013
dan pembahasan yang penulis lakukan pada 26,27% dan tahun 2014 sebesar 33,17% .
PT. Ricky Kurniawan Kertapersada (Makin Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
Group) jambi. kinerja perusahaan meningkat setiap
tahunnya. Sedangkan rasio total hutang
Kesimpulan terhadap total modal pada tahun 2012
Beberapa kesimpulan yang bisa sebesar -113,40%, tahun 2013 -135,63%
penulis tarik adalah sebagai berikut: dan pada tahun 2014 sebesar -149,63%.
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan
1. Rasio Likuiditas bahwa kinerja perusahaan dalam keadaan
Beberapa hasil perhitungan dan tidak sehat. Sementara itu rasio total hutang
pembahasannya, diperoleh rasio lancar pada terhadap modal sendiri pada tahun 2012
tahun 2012 sebesar 192,4%, tahun 2013 sebesar -139,79%, tahun 2013 -102,69%
456,30% dan tahun 2014 sebesar 927,21%. dan tahun 2014 sebesar -156,97%.
Dari hasil tersebut menunjukkan kinerja Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan
perusahaan pada PT. Ricky Kurniawan kinerja perusahaan dalam keadaan
mengalami peningkatan. Sedangkan kas menurun.
rasio pada tahun 2012 sebesar 0,00%, tahun Jadi dengan demikian dapat
2013 0,28% dan tahun 2014 sebesar 0,01%. diketahui bahwa analisis rasio solvabilitas
Berdasarkan hasil diatas menunjukkan yang diukur berdasarkan pada debt to asset
kinerja keuangan mengalami penurunan. ratio,diketahui bahwa selama tahun 2012-
Sedangkan rasio cepat pada tahun 2012 2014 termasuk dalam kategori baik,
sebesar 122,93%, tahun 2013 348,61% dan sedangkan pada long-term debt to equity
tahun 2014 sebesar 902,83%. Berdasarkan ratio dan debt to equity ratio diketahui
hasil diatas menunjukkan rasio cepat terus bahwa selama tahun 2012-2014 termasuk
bertambah. dalam kategori tidak baik, hal ini

205
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419

menunjukkan bahwa pada PT. Ricky volume penjualan pada tahun 2012 sebesar
Kurniawan Kertapersada mempunyai 3,4 tahun 2013 1,5 dan tahun 2014 sebesar
kemampuan yang baik dalam memenuhi 1,2. Hasil tersebut menunjukkan selama
kewajibannya dengan mengandalkan asset tiga tahun perusahaan cukup produktif.
yang dia miliki namun darisegi permodalan Sedangkan rasio jumlah dana yang
perusahaan tidak mempunyai kemampuan ditanamkan terhadap aktiva tetap pada
yang baik dalam menutupi seluruh tahun 2012 sebesar (6,4) tahun 2013 (6,2)
kewajibannya . dan tahun 2014 sebesar 15,1. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
3. Return on Asset yang produktif cumin ditahun 2014.
Berdasarkan hasil perhitungan dan Jadi dengan demikian dapat
pembahasan diperoleh rasio ROA pada diketahui bahwa hasil perhitungan rasio
tahun 2012 sebesar -199%, tahun 2013 63% aktivitas dapat dilihat bahwa PT. Ricky
dan tahun 2014 sebesar -16%. Hasil Kurniawan Kertapersada memiliki aktivitas
tersebut menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dalam perputaran asset
setiap tahunnya tidak sama, akantetapi perusahaan secara keseluruhan baik pada
kurang baik. Sedangkan rasio ROE pada tahun 2012, 2013, maupun tahun 2014.
tahun 2012 sebesar 36%, tahun 2013 -18% Sementara dari perputaran aktiva tetapnya
dan tahun 2014 sebesar 8%. Hasil tersebut PT. Ricky Kurniawan Kertapersada tidak
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan baik.
setiap tahunnya mengalami penurunan
kecuali tahun 2012. Sedangkan rasio NPM Saran
pada tahun 2012 sebesar -58%, tahun 2013 1. Memperkecil pengeluaran biaya
42% dan tahun 2014 sebesar -13%. Hasil terutama biaya umum
tersebut menujukkan bahwa kinerja 2. Mengurangi karyawan yang kurang
perusahan setiap tahunnya berfluktuasi perlu / karyawan support agar ke
selama tiga tahun. depan beban karyawan berkurang.
Jadi dengan demikian dapat 3. Menyerahkan pengelolaan kebun
diketahui bahwa tahun 2012-2014 PT. koperasi kepada koperasi sehingga
Ricky Kurniawan Kertapersada memiliki perusahaan tidak lagi menanggung
kemampuan menghasilkan laba melalui kerugian biaya di koperasi. Sejalan
perputaran aktiva, namun tidak mampu dengan rasionalisasi atau
menghasilkan keuntungan melalui modal pengurangan karyawan kebun
sendiris ecara stabil. Kinerja keuangan koperasi. Sehingga beban
perusahaan termasuk kategori sehat terjadi perusahaan berkurang.
pada tahun 2013 karena mampu 4. Perusahaan hanya mengelola kebun
menghasilkan keuntungan melalui modal inti dengan melakukan prioritas
sendiri dengan tingkat NPM 42%. pekerjaan yang menunjang panen.
Terjadinya kerugian pada PT. Terhadap kebun koperasi / plasma
Ricky Kurniawan Kertapersada pada tahun hanya melakukan pembinaan dan
2012 dan 2014 ini disebabkan kurang membeli buah koperasi.
optimalnya penggunaan hasil penjualan 5. Dana yang ada prioritas pada
untuk memberikan laba bersih pada pembayaran gaji karyawan, lalu
perusahaan, ini disebabkan hasil penjualan bayar hutang kepada pihak ketiga
yangdiperoleh perusahaan dialokasikan baru untuk operasional
untuk menjamin kewajiban-kewajiban yang 6. Melakukan renegosiasi jadwal
menjadi beban bagi perusahaan baik dalam (penjadwalan kembali) pembayaran
jangka pendek maupun jangka panjang, hutang dengan bank
sehingga perusahaan mengalami kerugian. 7. Menunda investasi yang baru.
4. Rasio Aktivitas
Berdasarkan hasil perhitungan dan
pembahasan diperoleh rasio jumlah
perputaran total aktiva terhadap jumlah

206
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan

DAFTAR PUSTAKA Edisi ke 10. Jakarta: Salemba


Empat
Tunggal, Widjaja Amin. 2000. Dasar- Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Dasar Analisis Laporan Administrasi. Bandung: Alfabeta
Keuangan. Jakarta: Rineka Cipta Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi 3.
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat
Jakarta: Rajagrafindo Persada. Munawir. 2001. Analisis Laporan
Bathara, Lamun, Yulianda dan Darwis. Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta
2011. Dasar-Dasar Manajemen. Siagian, Sondang P. 2003. Filsafat
pekanbaru: Pusat Pengembangan Administrasi, Edisi Revisi.
Pendidikan Universitas Riau Jakarta: Bumi Aksara
Sutabri, Tata. 2005. Sistem Informasi Hamim, Sufian. 2005. Administrasi,
Manajemen. Yogyakarta: Andi Organisasi, dan Manajemen.
Baridwan, Zaki. 2000. Intermediate Pekanbaru: UIR Press
Accounting. Yogyakarta: Fakultas Zulkifli. 20013. Usulan Penelitian, Skripsi
Ekonomi Universitas Gadjahmada dan Kertas Kerja Mahasiswa.
Prihadi, Toto. 2014. Memahami Laporan Pekanbaru: Fakultas Ilmu Sosial
Keuangan Sesuai IFRS dan dan Ilmu Politik Universitas Islam
PSAK. Jakarta: Ppm Riau
Hanafi, Mamduh M. 2003. Edisi Revisi Rubiyanti, Nana. 2013. Analisis Rasio
Manajemen. Yogyakarta: Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Akademi Manajemen Perusahaan Perusahaan Pada PT. Admiral
Ykpn Lines Cabang Tanjungpinang.
Subramanyam, K.R. dan Wild, Jhon J. Jurnal Ekonomi Akuntansi
2014. Analisis Laporan Keuangan Kusmadiyanto, Andra. 2006. Analisis
Financial Statement Analysis. Laporan Keuangan Untuk
Jakarta: Salemba Empat Menilai Kinerja Perusahaan
Prihadi, Toto. 2013. Analisis Laporan Kelompok Industri Rokok. Skripsi.
Keuangan Teori dan Aplikasi. Universitas Widyatama
Jakarta: Ppm Mortoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber
Weston dan Copeland. 2000. Manajemen Daya Manusia. Edisi Ketiga.
Keuangan, jilid 1, alih bahasa Yogyakarta: BPEE
Wasana, Kibandroko. Jakarta: Nainggolan, Pahala. 2004. Cara Mudah
Erlangga Memahami Akuntansi. Jakarta:
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. Standar PPM
Akuntansi Keuangan, per 1 april Sugiyarso dan F. Winarni. 2005.
2002. Jakarta: Salemba Empat Manajemen Keuangan.
Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Yogyakarta: Media Pressindo
Kritis Atas Laporan Keuangan. Van Horne, James. 2005. Fundamental Of
Jakarta: RajaGrafindo Financial Manajement. Buku 1
Subramanyam, K.R. dan Wild, Jhon J. dan 2. Jakarta: Salemba Empat
Analisis Laporan Keuangan Hanafi. 2003. Analisis Laporan Keuangan.
Financial Statement Analysis. Edisi Revisi. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN

207

Anda mungkin juga menyukai