Abstrak
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Ricky Kurniawan Kertapersada (Makin Group), yang
merupakan perusahaan perkebunan dan pengolahan hasil perkebunan sawit. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui laporan keuangan dalam mengukur kinerja perusahaan yang berada dijambi. Populasi dalam
penelitian ini adalah data actual perusahaan dan sampel yang diambil adalah laporan keuangan tahun
2012, 2013, dan 2014 serta teknik analisis data yang digunakan adalah rasio keuangan (likuiditas,
solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas). Rasio likuiditas yang digunakan terdiri dari tiga rasio yakni
rasio lancar tahun 2012 sebesar 18,16%, tahun 2013 456,30% dan tahun 2014 sebesar 927,21%.
Sedangkan rasio kas tahun 2012 sebesar 0,00%, tahun 2013 0,28% dan tahun 2014 sebesar
0,01%.Sedangkan rasio cepat tahun 2012 sebesar 11,60%, tahun 2013 348,61% dan tahun 2014 sebesar
902,83%. Rasio solvabilitas yang digunakan terdiri dari tiga rasio yakni, rasio total hutang terhadap total
aktiva pada tahun 2012 sebesar 11,82%, tahun 2013 26,27% dan tahun 2014 sebesar 33,17%. Sedangkan
rasio total hutang terhadap total modal tahun 2012 sebesar -113,40%, tahun 2013 -135,63% dan tahun
2014 sebesar -149,63%. Sedangkan rasio total utang jangka panjang terhadap total modal tahun 2012
sebesar -139,79%, tahun 2013 -102,69% dan tahun 2014 sebesar -156,97%. Rasio aktivitas yang
digunakan terdiri dari dua rasio yakni rasio perputaran aktiva pada tahun 2012 sebesar 3,4, tahun 2013 1,5
dan tahun 2014 sebesar 1,2. Sedangkan rasio perputaran aktiva tetap pada tahun 2012 sebesar (6,4), tahun
2013 (6,2) dan tahun 2014 sebesar 15,1. Rasio profitabilitas yang digunakan terdiri dari tiga rasio yakni
NPM pada tahun 2012 sebesar -58%, tahun 2013 42% dan tahun2014 sebesar -13%. ROE pada tahun
2012 sebesar 36%, tahun 2013 -18% dan tahun 2014 sebesar 8%. Sedangkan ROA pada tahun 2012
sebesar 343%, tahun 2013 153% dan tahun 2014 sebesar 118%.
Kata Kunci : Laporan Keuangan, Kinerja Perusahaan
190
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan
191
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419
192
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan
193
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419
194
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan
195
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419
dengan rasio rata-rata industry pada Earning per Share, Book Value per
saat yang sama. Share, dan Price to Book Value.
Menurut Ang (2007;18) rasio Penggolongan analisa ratio menurut
keuangan dapat dikelompokan menjadi Weston dan Copelan (2000;191) adalah
lima jenis, berdasarkan ruang lingkupnya sebagai brikut:
yaitu: a. Pengukuran kinerja
a. Rasio likuiditas, yang menyatakan 1. Ratio profitabilitas (profitability
kemampuan perusahaan untuk ratio), mengukur efektivitas
memenuhi kewajibannya dalam manajemen dengan melihat
jangka waktu pendek. Likuiditas pengembalian yang diperoleh dari
(likuiditas) berarti mempunyai penjualan dan investasi.
cukup dana ditangan untuk 2. Ratio pertumbuhan (growth ratio),
membayar tagihan pada saat jatuh mengukur kemampuan perusahaan
tempo dan berjaga-jaga terhadap untuk mempertahankan posisi
kebutuhan kas yang tidak terduga. ekonomisnya dalam pertumbuhan
Rasio ini terbagi menjadi Current ekonomi dan industry atau pasar
Rasio, Quick Ratio, dan Net produk dimana perusahaan itu
Working Capital. beroperasi.
b. Rasio solvabilitas, menunjukan 3. Ratio penilaian (valuation ratio),
kemampuan perusahaan dalam mengukur kemampuan manajemen
memenuhi kewajiban jangka untuk memperoleh nilai pasar yang
panjang. Rasio ini terbagi menjadi berlebih dari pada pengeluaran.
Debt Ratio, Dept to Equity Ratio, b. Pengukuran efesiensi operasi
Long Tern Debt to Equity Ratio, 1. Asset dan manajemen investasi,
Long Tern Debt to Capitalization mengukur efektivitas keputusan
Ratio, Times Interest Earned, Cash investasi perusahaan dan
Flow Interest Coverage, Cas Flow penggunaan sumber daya
to Net Income, dan Cash Return on perusahaan.
Sales. 2. manajemen biaya, mengukur
c. Rasio aktivitas, menunjukan bagaimana biaya elemen-elemen
kemampuan perusahaan dalam individual decontrol
memanfaatkan harta yang c. Pengukuran kebijakan keuangan
dimilikinya. Rasio ini terbagi 1. Leverage ratios, mengukur derajat
menjadi Total Asset Turnovel, pembiayaan asset perusahaan oleh
Fixed Asset Turnovel, Account hutang.
Receivable Turnovel, Inventory 2. Liquidity ratios, mengukur
Turnovel, Average Collection kemampuan perusahaan untuk
Period, dan Day’s Sales in melunasi obligasi yang jatuh
Inventory. tempo.
d. Rasio rentabilitas, menunjukan Menurut Sutrisno (2002;247),
kemampuan dari perusahaan dalam dalam bukunya “Manajemen Keuangan”
menghasilkan keuntungan. Rasio jenis ratio dikelompokkan menjadi:
ini terbagi menjadi Groos Profit 1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Margin, Net Profit Margin, 2. Rasio Leverage (Leverage Ratio)
Operating Return on Asset, Return 3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
on Equity dan Operating Ratio. 4. Rasio Keuangan (Profitability
e. Rasio pasar, digunakan untuk Ratio)
melihat perkembangan nilai 5. Rasio Penilaian (Valuation Ratio)
perusahaan secara relatif terhadap
nilai buku perusahaan. Rasio ini Penjelasan mengenai rasio-rasio
terbagi menjadi Devidend Yield, tersebut diatas akan dijabarkan sebagai
Devidend per Share, Deviden berikut (Sutrisno, 2003;247-254):
Payout Ratio, Prie Earning Ratio,
196
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan
197
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419
tertentu dengan mengumpulkan data dan b. Analisis Vertikal (Analisis Statis) yaitu
informasi yang berkaitan dengan teknik analisis terhadap laporan
perusahaan dan disusuaikan dengan tujuan keuangan hanya terdapat satu periode
penelitian. Menurut sugiyono (2013;15) atau satu saat saja, yaitu dengan
mengemukakan bahwa data kualitatif memperbandingkan antara pos yang
adalah data yang dinyatakan dalam bentuk satu dengan pos yang lain dalam
kalimat. Sedangkan data kuantitatif adalah laporan keuangan, sehingga keadaan
data yang berbentuk angka. keuangan hanya diketahui pada saat itu
juga tanpa mengetahui
Lokasi Penelitian perkembangannya.
Dalam usaha pengumpulan data
yang diperlukan dalam menyusun skripsi Jenis dan Sumber Data
ini adapun lokasi penelitian yang diambil 1. Data Primer
penulis adalah PT.Ricky Kurniawan Yaitu berupa data yang diperoleh
Kertapersada (Makin Group) yang secara langsung dari perusahaan atau
beralamat di jalan D.I. Panjaitan RT/RW : data yang terjadi dilapangan penelitian
06/03 No. 16 ABC Simpang Surya Kebun yang diperoleh dari observasi yang
Handil Jelutung Kota Jambi. Alasan penulis akan diolah oleh penulis.
melakukan penelitian dilokasi ini karena 2. Data Skunder
PT. Ricky Kurniawan Kertapersada adalah Yang telah ada diperusahaan data
PT satu-satunya yang penulis temukan yang sekunder yang penulis kumpulkan dari
dapat memberikan informasi berserta data pihak internal perusahaan PT Ricky
laporan keuangan 3 tahun terakhir yang Kurniawan Kertapersada (Makin
dibutuhkan dalam penelitian ini. Group). Laporan keuangan perusahaan
berupa laporan neraca, laba rugi,
Populasi dan Sampel sejarah singkat perusahaan dan
Populasi merupakan wilayah struktur organisasi dan akte pendiri PT
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek Ricky Kurniawan Kertapersada
yang mempunyai kualitas dan karakteristik (Makin Group).
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik Teknik Pengumpulan data
kesimpulannya (Sugiono;2013). Populasi Penelitian ini menggunakan dua
dalam penelitian ini adalah laporan metode pengumpulan data, yaitu:
keuangan PT. Ricky Kurniawan a. Teknik observasi (Pengamatan)
Kertapersada disususn dalam bentuk Suatu kegiatan yang dilakukan penulis
tahunan yang terdiri dari neraca, laporan untuk melakukan pengamatan secara
laba rugi, laporan kualitas aktiva produktif, langsung terhadap laporan keuangan
dan catatan atas laporan keuangan. guna mendapatkan data primer
sementara sampel yang digunakan adalah b. Dokumen (Dokumentasi)
laporan keuangan selama 3 periode yaitu Pengumpulan data sekunder yang
periode 2012-2014. berupa laporan keuangan tahunan
Teknik Penarikan Sampel PT.Ricky Kurniawan Kertapersada
Menurut Munawir dalam bukunya yang diperoleh didalam perusahaan.
“Analisis Laporan Keuangan”, teknik c. Teknik wawancara mendalam, yaitu
penarikan sampel dalam penelitian ini proses memperoleh keterangan untuk
meliputi: tujuan penelitian dengan cara tanya
a. Analisis Horizontal (Analisis jawab sambil bertatap muka dengan
Dinamis), yaitu teknik analisis dengan informan atau orang yang
mengadakan perbandingan laporan diwawancarai
keuangan untuk beberapa periode atau d. Kusioner merupakan teknik
beberapa saat, sehingga akan diketahui pengumpulan data dengan cara
perkembangannya. memberikan seperangkat pertanyaan
kepada responden untuk dijawabnya.
198
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan
199
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419
200
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan
Berdasarkan tabel 5.2. Debt to Asset Ratio juga menunjukkan rasio utang terhadap
(DAR) atau rasio utang terhadap aktiva PT. modal atau Debt to Equity Ratio (DER)
Ricky Kurniawan Kertapersada tahun 2012 pada tahun 2012 adalah -113,40%, tahun
adalah 11,82%, pada tahun 2013 adalah 2013 adalah -135,63%, tahun 2014 adalah -
26,27%, tahun 2014 adalah 33,17%. 149,63% artinya setiap Rp 1 modal
Maksud dari rasio ini adalah bahwa pada perusahaan menjamin utang perusahaan
tahun 2012 PT. Ricky Kurniawan senilai Rp. -1,13 untuk tahun 2012, Rp -
Kertapersada menggunakan dana dari 1,36 tahun 2013 dan Rp. -150 untuk tahun
kreditur sebesar 11,82% tahun 2012, 2014. Hal ini dapat dilihat dari laporan
26,27% tahun 2013 dan 33,17% tahun keuangan PT. Ricky Kurniawan
2014. Presentase DAR yang semakin naik Kertapersada bahwa total hutang
setiap tahunnya menunjukan bahwa mengalami kenaikan secara singnifikan
sebagian besar investasi didanai dari pada tahun 2014 dan nilai ekuitas
hutang. hal ini terjadi karena adanya mengalami penurunan pada tahun 2013 dan
peningkatan total hutang dari tahun ke 2014 dibandingkan nilai ekuitas pada tahun
tahun, terutama pada tahun 2012 dan 2012.
2014.Pada rasio Long Term Debt to Equity
Ratio (LTDER) menunjukkan pada tahun 3. Rasio Profitabilitas
2012 adalah -139,79%, tahun 2013 adalah - Rasio ini mengukur efektifitas
102,69% dan tahun 2014 adalah -156,97%, manajemen secara keseluruhan yang
hal ini memperlihatkan bahwa perusahaan dtujukan besar kecilnya tingkat keuntungan
memiliki kemampuan 139,79% modalnya yang diperoleh dalam hubungannya dengan
dalam menjamin hutang jangka panjangnya penjualan maupun investasi. Rule of thumb
pada tahun 2012 begitu juga pada tahun pada setiap rasio ini adalah bahwa hasil
2013 sebesar -102,69% dan -156,97% pada penghitungan rasio harus lebih besar dari
tahun 2014. Penurunan ini terjadi karena bunga deposito berjangka satu tahun. Jika
adanya peningkatan nilai hutang jangka hasil perhitungan rasio lebih kecil dari suku
panjang terutama pada rekening hutang bunga satu tahun, maka hasil investasi yang
afiliasi yang naik secara signifikan dan dilakukan lebih kecil daripada investasi
tidak diimbangi dengan adanya peningkatan pada deposito berjangka (Darsono dan
pada jumlah modal sendiri. Pada tabel 5.2 Ashari, 2005;56)
Tabel 3 Hasil Perhitungan Keseluruhan Rasio Profitabilitas
Tahun 2012-2014
Keterangan Tahun
2012 2013 2014
Return on Asset -199% 63% -16%
Return on Equity 36% -18% 8%
Net Profit Margin -58% 42% -13%
Sumber : Data Olahan
Pada tabel 5.3 menunjukkn Retur pada rekening Pemeliharaan TM-KUD.
on Asset (ROA) pada tahun 2012 sebesar - Sedangkan tahun 2014 kerugian disebabkan
199%, tahun 2013 sebesar 63% dan tahun karena membengkaknya beban langsung
2014 sebesar -16%. Ini berarti setiap Rp. 1 dimana sub rekening yang terlihat
aktiva mampu menghasilkan laba bersih signifikan besar adalah pembelian TBS –
Rp. -1,99 pada tahun 2013, Rp. 0,63 pada Mitra. Sedangkan Return on Equity (ROE)
tahun 2013 dan Rp. -0,16 pada tahun 2014. pada tahun 2012 sebesar 36%, tahun 2013
Ketidak stabilan ROA ini dikarenakan sebesar -18% dan pada tahun 2014 sebesar
terjadinya kerugian perusahaan pada tahun 8%. Persentase ini menggambarkan bahwa
2012 dan 2014, dilihat dari laporan setiap Rp. 1 modal mampu menghasilkan
keuangan tahun 2012 kerugian perusahaan Rp. 0,36 pada tahun 2012, Rp. -0,18 pada
terlihat karena besarnya beban lain-lain tahun 2013, Rp. 0,08 untuk tahun 2014.
yang dikeluarkan perusahaan, terutama Penurunan ROE pada tahun 2012 dan 2014
201
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419
terlihat dilaporan keuangan terjadi 2014, hal ini terjadi juga disebabkan
penurunan modal yang disebabkan adanya kerugian yang dialami oleh perusahaan
rugi yang dialami perusahaan pada tahun pada tahun 2012 dan 2014 tersebut.
2012 dan 2014. Untuk Net Profit Margin
(NPM) juga berfluktuasi selama tiga tahun 4. Rasio Aktivitas
tersebut yaitu sebesar -58% tahun 2012, Rasio Aktivitas adalah rasio yang
42% tahun 2013 dan -13% untuk tahun digunakan untuk mengukur tingkat
2014. Ini menggambarkan bahwa setiap Rp. efektifitas pemanfaatan sumberdaya
1 penjualan menghasilkan laba/rugi bersih perusahaan.
sebesar Rp. -0,58 untuk tahun 2012, Rp.
0.42 tahun 2013 dan Rp. -0,13 pada tahun
Tabel 4. Hasil Perhitungan Keseluruhan Rasio Aktivitas Tahun 2012-2014
Keterangan Tahun
2012 2013 2014
Total Asset Turn Over 3,4 1,5 1,2
Fixed Assets Turn Over (6,4) (6,2) 15,1
Sumber : Data Olahan
Pada tabel 5.4 terlihat Total Asset dengan Fixed Asset Turn Over (FATO)
Turn Over (TATO) pada tahun 2012 dalam tiga tahun terjadi fluktuasi tingkat
adalah 3,4 kali, tahun 2013 adalah 1,5 kali produktif perusahaan dalam memanfaatkan
dan tahun 2014 adalah 1,2 kali. Rasio ini aset tetapnya, terlihat pada tahun 2012
menunjukkan bahwa efektivitas adalah 6,4 kali, tahun 2013 adalah -6,2 kali,
penggunaan aktiva dalam menghasilkan dan tahun 2014 adalah 15,1 kali. Hal ini
penjualan lebih dari 1, itu artinya artinya perusahaan kurang produktif
perusahaan selama tiga tahun tersebut ditahun 2012 dan 2013 dimana tingkat
cukup produktif dalam memanfatkan aktiva produktifitas perusahaan tidak mencapai 1,
secara keseluruhan walaupun dari tahun namun ditahun 2014 tingkat produktifitas
ketahun terlihat penurunan, hal ini terlihat perusahaan mencapai 15,1 dalam
dilaporan keuangan adanya ketidak stabilan memanfaatkan aktiva tetapnya. Hal ini
penjualan/pendapatan perusahaan dari terlihat dilaporan keuangan perusahaan
tahun ke tahun sementara total aktiva bahwa aktiva tetap bernilai negative ditahun
terlihat semakin naik. Namun berbeda 2012 dan 2013.
202
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan
Nilai Rasio
Kinerja Keuangan Keteranga keteranga keteranga
2012 n 2013 n 2014 n
1. Likuiditas
456.30 927.21
a. Current Ratio 192.40% Baik % baik % baik
b. Cash Ratio 0.00% tidak baik 0,28% tidak baik 0.01% tidak baik
348.61 902.83
c. Quick Ratio 122.93% Baik % baik % baik
2. Solvabilitas
a. Debt to Asset
Ratio 11.82% Baik 26.27% baik 33.17% baik
- -
b.Long term debt to - 102.69 156.97
equity 139.79% tidak baik % tidak baik % tidak baik
- -
c. Debt to Equity - 135.63 149.63
Ratio 113.40% tidak baik % tidak baik % tidak baik
3. Probitabilitas
a.Return on Asset 343% Baik 153% baik 118% baik
b. Return on Equity 36% Baik -18% tidak baik 8% tidak baik
c. Net Profit Margin -58% tidak baik 42% baik -13% tidak baik
4. Aktivitas
a. Total Asset Turn
Over 3.43 Baik 1.53 baik 1.18 baik
b. Fixed Asset Turn
Over (6,39) tidak baik (6,20) tidak baik 15.09 baik
Dari tabel diatas hasil penghitungan Ricky Kurniawan telah memiliki hasil
Rasio Keuangan PT. Ricky Kurniawan produksi CPO dan PT. Ricky Kurniawan
Kertapersada dapat dijelaskan sebagai juga memberikan pinjaman kepada
berikut : perusahaan lain dalam group perusahaan
sehingga nilai piutang meningkat secara
1. Rasio Likuiditas signifikan.
Hasil analisis rasio likuiditas dapat Kemampuan perusahaan dalam
diketahui bahwa pada tahun 2012-2014 PT. mengembalikan hutang jangka pendek
Ricky Kurniawan Kertapersada mempunyai termasuk dalam kategori baik yang terjadi
kinerja yang termasuk kategori baik pada tahun 2012, 2013 dan tahun 2014
berdasarkan current ratio, hal ini yang diukur berdasarkan quick ratio, hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan mampu disebabkan oleh adanya penurunan hutang
mengembalikan seluruh hutang jangka lancar yang dapat dijamin dengan baik oleh
pendek dengan melalui aktiva lancar. aktiva lancar perusahaan akibat adanya
Dilihat dari aktivitas perusahaan peningkatan persediaan, persediaan
peningkatan current ratio pada tahun 2013 meningkat karena adanya peningkatan
dan 2014 karena terjadi peningkatan pada persediaan pupuk secara signifikan ditahun
rekening piutang perusahaan secara 2013 dan untuk kinerja keuangan likuiditas
signifikan, dimana pada tahun tersebut PT. berdasarkan pada cash ratio pada tahun
203
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419
2012, 2013 dan tahun 2014 mengalami ini karena sudah terjadi penjualan dan
kinerja yang tidak baik, hal ini disebabkan casflow perusahaan telah membaik,
oleh ketidak mampuan kas perusahaan sehingga hutang jangka pendek mulai
menutupi hutang lancar. dibayar sedangkan di tahun 2014 adanya
Kas perusahaan mengalami secara pembukuan hutang baru.
fluktuatif disetiap tahun, hal ini Rasio solvabilitas menunjukkan
dikarenakan perusahaan baru meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
penjualan di tahun 2013 setelah adanya kewajiban finansialnya seandainya
produksi CPO. Hal ini terjadi karena perusahaan tersebut pada saat itu
perusahaan yang baru mendirikan dan dilikuidasi. Dengan demikian solvabilitas
mengoperasikan pabrik pengolahan hasil berarti kemampuan perusahaan untuk
kebun pada tahun 2011, ditahun 2012, 2013 membayar hutang-hutangnya, baik jangka
dan 2014 hasil produksi semakin panjang maupun jangka pendek
meningkat. (Sawir,2005:13-14).
Menurut (Harahap, 2009: 301)
rasio likuiditas merupakan rasio yang 3. Rasio Profitabilitas
mengukur kemampuan perusahaan Berdasarkan hasil perhitungan
memenuhi kewajiban jangka terhadap rasio rentabilitas diketahui bahwa
pendeknya.Untuk dapat memenuhi selama tahun 2012 sampai tahun 2014 PT.
kewajibannya yang sewaktu-waktu ini, Ricky Kurniawan Kertapersada memiliki
maka perusahaan harus mempunyai alat- kemampuan menghasilkan laba melalui
alat untuk membayar yang berupa aset-aset perputaran aktiva, namun tidak mampu
lancar yang jumlahnya harus jauh lebih menghasilkan keuntungan melalui modal
besar dari pada kewajiban-kewajiban yang sendiris ecara stabil.
harussegera dibayar berupa kewajiban- Kinerja keuangan perusahaan termasuk
kewajiban lancar. kategori sehat terjadi pada tahun 2013
karena mampu menghasilkan keuntungan
2. Rasio Solvabilitas melalui modal sendiri dengan tingkat NPM
Hasil analisis rasio solvabilitas 42%.
yang diukur berdasarkan pada debt to asset Terjadinya kerugian pada PT.
ratio, diketahui bahwa selama tahun 2012- Ricky Kurniawan Kertapersada pada tahun
2014 termasuk dalam kategori baik. 2012 dan 2014 ini disebabkan kurang
Pada setiap tahunnya ada penambahan aset optimalnya penggunaan hasil penjualan
tetap perusahaan berupa pembangunan untuk memberikan laba bersih pada
pabrik, perumahan karyawan, dan lain-lain. perusahaan, ini disebabkan hasil penjualan
Sehingga nilai total Aktiva dalam laporan yang diperoleh perusahaan dialokasikan
keuangan meningkat setiap tahunnya. untuk menjamin kewajiban-kewajiban yang
Sedangkan pada long-term debt to menjadi beban bagi perusahaan baik dalam
equity ratio dan debt to equity ratio jangka pendek maupun jangka panjang,
diketahui bahwa selama tahun 2012-2014 sehingga perusahaan mengalami kerugiaan.
termasuk dalam kategori tidak baik, hal ini Rasio rentabilitas sangat penting
menunjukkan bahwa pada PT. Ricky untuk mengetahui sampai sejauh mana
Kurniawan Kertapersada mempunyai kemampuan suatu perusahaan dalam
kemampuan yang baik dalam memenuhi menghasilkan keuntungan baik berasal dari
kewajibannya dengan mengandalkan asset kegiatan operasional perusahaan yang
yang dia miliki namun darisegi permodalan bersangkutan maupun dari hasil non
perusahaan tidak mempunyai kemampuan operasional. Seluruh rasio rentabilitas akan
yang baik dalam menutupi seluruh menunjukkan kondisi yang lebih baik
kewajibannya. kalau angkanya semakin besar dan akan
Hal ini terjadi karena adanya semakin jelek kalau angkanya menjadi
peningkatan hutang jangka panjang disetiap semakin kecil (Sawir, 2005: 31-33).
tahunnya. Sementara secara total hutang,
mengalami penurunan pada tahun 2013, hal
204
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan
205
Jurnal Valuta Vol 2 No 2, Oktober 2016, 190-207 ISSN : 2502-1419
menunjukkan bahwa pada PT. Ricky volume penjualan pada tahun 2012 sebesar
Kurniawan Kertapersada mempunyai 3,4 tahun 2013 1,5 dan tahun 2014 sebesar
kemampuan yang baik dalam memenuhi 1,2. Hasil tersebut menunjukkan selama
kewajibannya dengan mengandalkan asset tiga tahun perusahaan cukup produktif.
yang dia miliki namun darisegi permodalan Sedangkan rasio jumlah dana yang
perusahaan tidak mempunyai kemampuan ditanamkan terhadap aktiva tetap pada
yang baik dalam menutupi seluruh tahun 2012 sebesar (6,4) tahun 2013 (6,2)
kewajibannya . dan tahun 2014 sebesar 15,1. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
3. Return on Asset yang produktif cumin ditahun 2014.
Berdasarkan hasil perhitungan dan Jadi dengan demikian dapat
pembahasan diperoleh rasio ROA pada diketahui bahwa hasil perhitungan rasio
tahun 2012 sebesar -199%, tahun 2013 63% aktivitas dapat dilihat bahwa PT. Ricky
dan tahun 2014 sebesar -16%. Hasil Kurniawan Kertapersada memiliki aktivitas
tersebut menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dalam perputaran asset
setiap tahunnya tidak sama, akantetapi perusahaan secara keseluruhan baik pada
kurang baik. Sedangkan rasio ROE pada tahun 2012, 2013, maupun tahun 2014.
tahun 2012 sebesar 36%, tahun 2013 -18% Sementara dari perputaran aktiva tetapnya
dan tahun 2014 sebesar 8%. Hasil tersebut PT. Ricky Kurniawan Kertapersada tidak
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan baik.
setiap tahunnya mengalami penurunan
kecuali tahun 2012. Sedangkan rasio NPM Saran
pada tahun 2012 sebesar -58%, tahun 2013 1. Memperkecil pengeluaran biaya
42% dan tahun 2014 sebesar -13%. Hasil terutama biaya umum
tersebut menujukkan bahwa kinerja 2. Mengurangi karyawan yang kurang
perusahan setiap tahunnya berfluktuasi perlu / karyawan support agar ke
selama tiga tahun. depan beban karyawan berkurang.
Jadi dengan demikian dapat 3. Menyerahkan pengelolaan kebun
diketahui bahwa tahun 2012-2014 PT. koperasi kepada koperasi sehingga
Ricky Kurniawan Kertapersada memiliki perusahaan tidak lagi menanggung
kemampuan menghasilkan laba melalui kerugian biaya di koperasi. Sejalan
perputaran aktiva, namun tidak mampu dengan rasionalisasi atau
menghasilkan keuntungan melalui modal pengurangan karyawan kebun
sendiris ecara stabil. Kinerja keuangan koperasi. Sehingga beban
perusahaan termasuk kategori sehat terjadi perusahaan berkurang.
pada tahun 2013 karena mampu 4. Perusahaan hanya mengelola kebun
menghasilkan keuntungan melalui modal inti dengan melakukan prioritas
sendiri dengan tingkat NPM 42%. pekerjaan yang menunjang panen.
Terjadinya kerugian pada PT. Terhadap kebun koperasi / plasma
Ricky Kurniawan Kertapersada pada tahun hanya melakukan pembinaan dan
2012 dan 2014 ini disebabkan kurang membeli buah koperasi.
optimalnya penggunaan hasil penjualan 5. Dana yang ada prioritas pada
untuk memberikan laba bersih pada pembayaran gaji karyawan, lalu
perusahaan, ini disebabkan hasil penjualan bayar hutang kepada pihak ketiga
yangdiperoleh perusahaan dialokasikan baru untuk operasional
untuk menjamin kewajiban-kewajiban yang 6. Melakukan renegosiasi jadwal
menjadi beban bagi perusahaan baik dalam (penjadwalan kembali) pembayaran
jangka pendek maupun jangka panjang, hutang dengan bank
sehingga perusahaan mengalami kerugian. 7. Menunda investasi yang baru.
4. Rasio Aktivitas
Berdasarkan hasil perhitungan dan
pembahasan diperoleh rasio jumlah
perputaran total aktiva terhadap jumlah
206
Analisis Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Perusahaan...
Kurnia Dwi Ramadhan dan La Ode Syarfan
207