Anda di halaman 1dari 11

Inilah 10 Teladan Pola Makan Sehat Cara Rasulullah

Mengawali artikel ini, Perlu kita mengingat kembali Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
terjemahannya ;
“Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (al-Ahzab [33]:
21).
Dalam berbagai aktivitas dan pola kehidupan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memang sudah
dirancang oleh Allah subhaanahu wa ta’ala sebagai contoh teladan yang baik (uswah hasanah) bagi semua
manusia. Teladan ini mencakup berbagai aspek kehidupan termasuk dalam hal pola makan yang bermuara
pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kesehatan merupakan aset kekayaan yang tak ternilai harganya. Ketika nikmat kesehatan dicabut oleh Allah
subhaanahu wa ta’ala, maka manusia rela mencari pengobatan dengan biaya yang mahal bahkan ke tempat
yang jauh sekalipun. Sayangnya, hanya sedikit orang yang penduli dan memelihara nikmat kesehatan yang
Allah subhaanahu wa ta’ala telah anugerahkan sebelum dicabut kembali oleh-Nya.
Karena Allah telah menegaskan kepada kita bahwa Beliau (Rasulullah) adalah teladan, inilah teladan yg bisa
kita ikut bagaimana pola makan Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam agar Sehat dan berberkah dan
mendapatkan amal.
Asupan awal kedalam tubuh Rasulullah adalah udara segar pada waktu subuh. Beliau bangun sebelum subuh
dan melaksanakan qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan, udara sepertiga malam terakhir sangat
kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi
metabolisme tubuh. Hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama
seharian penuh.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda :
“Dua nikmat yang sering kali manusia tertipu oleh keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang”. (HR.
Bukhari no. 6412).
Dalam hadist lain disebutkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda,
“Nikmat yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak adalah ketika
dikatakan kepadanya, “Bukankah Aku telah menyehatkan badanmu serta memberimu minum dengan air
yang menyegarkan?”
(HR. Tirmidzi: 3358. dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani).
Menurut Indra Kusumah SKL, S.Psi dalam bukunya “Panduan Diet ala Rasulullah”, kesehatan sering
dilupakan, padahal ia seakan-akan bisa diumpamakan sebagai mahkota indah di atas kepala orang-orang
sehat yang tidak bisa dilihat kecuali oleh orang-orang yang sakit.
Sepintas masalah makan ini tampak sederhana, namun ternyata dengan pola makan yang dicontohkan
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Beliau terbukti memiliki tubuh yang sehat, kuat dan bugar.
Ketika Kaisar romawi mengirimkan bantuan dokter ke Madinah, ternyata selama setahun dokter tersebut
kesulitan menemukan orang yang sakit. Dokter tersebut bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa
sallam tentang rahasia kaum muslimin yang sangat jarang mengalami sakit.
Seumur hidupnya, Rasulullah hanya pernah mengalami sakit dua kali sakit. Pertama, ketika diracun oleh
seorang wanita Yahudi yang menghidangkan makanan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di
Madinah. Kedua, ketika menjelang wafatnya.
Pola makan seringkali dikaitkan dengan pengobatan karena makanan merupakan penentu proses
metabolisme pada tubuh kita. Pakar kesehatan selama ini mengenal dua bentuk pengobatan yaitu pengobatan
sebelum terjangkit penyakit atau preventif (ath thib Al wiqo’i) dan pengobatan setelah terjangkit penyakit (at
thib al’ilaji).
Dengan mencontoh pola makan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, kita sebenarnya sedang menjalani
terapi pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza).
Hal itu jauh lebih baik dan murah daripada harus berhubungan dengan obat-obat kimia senyawa sintetik
yang hakikatnya adalah racun, berbeda dengan pengobatan alamiah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
melalui makanan dengan senyawa kimia organik.
Beberapa gambaran pola hidup sehat Rasulullah berdasarkan berbagai riwayat yang bisa dipercaya, sebagai
berikut:
1. Di pagi hari, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut
dan gigi. Organ tubuh tersebut merupakan organ yang sangat berperan dalam konsumsi makanan. Apabila
mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan menjadi terganggu.
2. Di pagi hari pula Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam membuka menu sarapannya dengan segelas air
dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al Qur’an, madu
merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh menunjukkan arti umum dan menyeluruh.
Pada dasarnya, bisa menjadi obat berbagai penyakit. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk
membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
“Sesungguhnya Rasulullah saw minum air zamzam sambil berdiri. “(Diriwayatkan oleh Ahmad bin Mani’,
dari Husyaim, dari `Ashim al Ahwal dan sebagainya,dari Sya’bi, yang bersumber dari Ibnu `Abbas r.a.)
“Sesungguhnya Rasulullah saw menarik nafas tiga kali pada bejana bila Beliau minum. Beliau bersabda :
“Cara seperti ini lebih menyenangkan dan menimbulkan kepuasan.” (Diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’id,
dan diriwayatkan pula oleh Yusuf bin Hammad,keduanya menerima dari `Abdul Warits bin Sa’id, dari Abi
`Ashim, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)
“Minuman yang paling disukai Rasulullah saw adalah minuman manis yang dingin.”(Diriwayatkan oleh
Ibnu Abi `Umar, dari Sufyan, dari Ma’mar, dari Zuhairi, dari `Urwah, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
3. Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam senantiasa
mengonsumsi tujuh butih kurma ajwa’ (matang). Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda,
“Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun”.
Hal itu terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah
percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam
kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Salah seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra’
yang ikut makan tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selamat dari
racun tersebut.
4. Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Selain itu, Rasulullah
juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah
tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan melancarkan
pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan
menjaga suhu tubuh di musim dingin.
“Keluarga Nabi saw tidak pernah makan roti sya’ir sampai kenyang dua hari berturut-turut hingga
Rasulullah saw wafat.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin al Matsani, dan diriwayatkan pula oleh
Muhammad bin Basyar, keduanya menerima dari Muhammad bin Ja’far, dari Syu’bah, dari Ishaq, dari
Abdurrahman bin Yazid, dari al Aswad bin Yazid, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
Sya’ir,khintah dan bur, semuanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan “gandum” sedangkan
sya’ir merupakan gandum yang paling rendah mutunya. Kadang kala ia dijadikan makanan ternak, namun
dapat pula dihaluskan untuk makanan manusia. Roti yang terbuat dari sya’ir kurang baik mutunya sya’ir
lebih dekat kepada jelai daripada gandum.
Abdurrahman bin Yazid dan al Aswad bin Yazid bersaudara, keduanya rawi yang tsiqat.”Rasulullah saw.
tidak pernah makan di atas meja dan tidak pernah makan roti gandum yang halus, hingga
wafatnya.”(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari’Abdullah bin `Amr –Abu Ma’mar-,dari
`Abdul Warits, dari Sa’id bin Abi `Arubah, dari Qatadah, yang bersumber dari Anas r.a.)
“Sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Saus yang paling enak adalah cuka.”
Abdullah bin `Abdurrahman berkata : “Saus yang paling enak adalah cuka.”(Diriwayatkan oleh Muhammad
bin Shal bin `Askar dan `Abdullah bin`Abdurrahman,keduanya menerima dari Yahya bin Hasan,dari
Sulaiman bin Hilal, Hisyam bin Urwah, dari bapaknya yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
“Rasulullah saw bersabda : “Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya. Sesungguhnya ia
berasal dari pohon yang diberkahi.”(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan, dari Abu Ahmad az Zubair,
dan diriwayatkan pula oleh Abu Nu’aim, keduanya menerima dari Sufyan, dari ` Abdullah bin `Isa, dari
seorang laki-laki ahli syam yang bernama Atha’, yang bersumber dari Abi Usaid r.a.)
5. Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat
mengatakan, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selalu mengonsumsi sana al makki dan sanut. Menurut
Prof. Dr. Musthofa, di Mesir deudanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis. Mungkin istilahnya cukup asing
bagi orang di luar Arab, tapi dia menjelaskan, intinya adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki
kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan
penyakit.
6. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas
terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah
dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.
7. Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah tetapi tidak rutin
mengonsumsinya. Diantaranya, tsarid yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak. Beliau
juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula. Kemudian, beliau
juga senang makan buah anggur dan hilbah (susu).
“Nabi saw memakan qitsa dengan kurma (yang baru masak).”(Diriwayatkan oleh Isma’il bin Musa al Farazi,
dari Ibrahim bin Sa’id, dari ayahnya yang bersumber dari `Abdullah bin Ja’far r.a.)
Qitsa adalah sejenis buah-buahan yang mirip mentimun tetapi ukurannya lebih besar (Hirbis)
“Sesungguhnya Nabi saw memakan semangka dengan kurma (yang baru masak)”(Diriwayatkan oleh
Ubadah bin `Abdullah al Khaza’i al Bashri, dari Mu’awiyah bin Hisyam,dari Sufyan, dari Hisyam bin
`Urwah, dari bapaknya, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)
8. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sering menyempatkan diri untuk berolahraga. Terkadang beliau
berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan
istri tercintanya, Aisyah radiyallahu’anha.
9. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Hal itu yang
melatari, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur
lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk
hak tubuh.
10. Pola makan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa
siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).
Fakta-fakta di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa
siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).
Inilah yang disebut dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar penerapan Food Combining (FC).
Selain itu, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk tidak dikombinasikan untuk dimakan secara
bersama-sama. Makanan-makanan tersebut antara lain:
 Jangan minum susu bersama makan daging.
 Jangan makan ayam bersama minum susu.
 Jangan makan ikan bersama telur.
 Jangan makan ikan bersama daun salad.
 Jangan minum susu bersama cuka.
 Jangan makan buah bersama minum susu
Demikianlah Pola makan Rasulullah, semoga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Wassalam (dp/dais)
Diet Rasulullah (Food Combining):
– Jangan makan SUSU bersama DAGING
– Jangan makan DAGING bersama IKAN
– Jangan makan IKAN bersama SUSU
– Jangan makan AYAM bersama SUSU
– Jangana makan IKAN bersama TELUR
– Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD
– Jangan makan SUSU bersama CUKA
– Jangan makan BUAH bersama SUSU
Cara makan jangan makan buah setelah makan nasi, sebaliknya makanlah buah
terlebih dahulu, baru makan nasi. Tidur 1 jam setelah makan tengah hari. Jangan
sesekali makan malam dengan makanan yang berat (nasi,daging) makan malamlah
dengan sayuran dan buah, barang siapa yang makan malam dengan makanan berat
dia akan dimakan usia dan kolestrol dalam badan akan berganda. Nampak memang
sulit, tapi kalau tidak percaya cobalah…pengaruh tidak dalam jangka pendek, akan
tetapi berpengaruh bila sudah tua nanti. Dalam kitab juga melarang kita makan,
makanan darat bercampur dengan makanan laut. Nabi pernah mencegah kita makan
ikan bersama susu, karena akan mempercepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh
ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion + sedangkan
dalam ikan ion -. Jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan
terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita.
Al-Qur’an juga mengajarkan kita menjaga kesehatan seperti membuat amalan :
– Mandi pagi sebelum subuh sekurang-kurangnya sejam sebelum matahari terbit
(air sejuk yang meresap ke dalam badan dapat mengurangi lemak)
– Rasulullah mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air es) setiap pagi.
Mujarabnya Insya Allah jauh dari penyakit.
– Waktu sholat subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu sujud sekurang-kurangnya
semenit setelah membaca doa), kita akan terhindar dari sakit kepala atau migrant.
Ini terbukti oleh para ilmuwan yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu
sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa millimeter ruang udara dalam saluran
darah di kepala yang tidak di penuhi darah, dengan bersujud maka darah akan
mengalir keruang tersebut.
– Nabi juga mengajarkan kita makan dengan tangan dan bila habis hendaklah
menjilat jari. Begitu juga ahli saintis telah menemukan enzyme banyak terkandung di
celah jari-jari yaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur (enzyme sejenis alat
pencerna makanan).
Selamat mencoba (:

Cara Makan Rasulullah SAW

Konon Rasulullah SAW tidak pernah menderita sakit perut sepanjang


hayatnya. Hal ini terjadi karena beliau pandai menjaga pola makan. Apa saja yang
dihindari Rasulullah ketika makan ? yang dilakukan dan tidak ?
Selain tidak makan berlebihan, ada hal-hal lain yang dihindari ataupun dilakukan
Rasulullah ketika makan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kitab2 Thibb An-Nabi
(pengobatan ala Rasulullah). Salah satunya yang ditulis oleh Jalaluddin Abdurrahman
Ibnu Abu Bakar As Suyuthi, dalam menulis Thibb An-Nabi. Ia merujuk pada buku2
kisah pengobatan Rasul sebelumnya juga karya2 bn Sina yang terkenal. Berikut
beberapa hal yang dilakukan dan dihindari Rasulullah saat makan yang disebutkan
dalam kitab “Thibb An-Nabi” karya As Suyuthi.
Hal yang dilakukan Rasulullah
1. mencuci tangan hingga bersih, juga dari bau2 masakan, dan berdoa sebelum dan
sesudah makan.
2. makan makanan yang dingin di musim panas dan sebaliknya yang panas di
musim dingin.
3. menghabiskan makanan hingga tandas
4. menjilati jari2nya tiga kali setelah makan. Hal ini dipercaya dapat membantu
pencernaan karena terdapat banyak enzim pencernaan di antara celah2 jari, yaitu
10x lebih banyak daripada yang terdapat di dalam air liur.
5. selalu makan malam meski sekedar segenggam roti kering ataupun kurma.
Menghindari makan malam akan membuat orang menjadi cepat tua. Hadits ini
diriwayatkan oleh Anas ra dan Ibnu Ibn Tarmidzi (HR Muslim)
6. makan tujuh butir kurma dipagi hari
7. mengenai adab di meja makan, Anas ra bertutur, bila ada orang tua, Rasulullah
selalu mendahulukannya, beliau juga mengambil hidangan yang terdekat
dengannya dan makan dengan tangan kanan
Hal yang dihindari Rasulullah
1. terges-gesa ketika makan
2. makan makanan yang sama beberapa kali berturut2 (beberapa kali waktu
makan)
3. makan makanan yang panas. Nabi tidak pernah terlihat meniup-niup makanan
atau minuman yang panas. Hal ini diriwayatkan oleh Anas ra
4. makan sambil berbaring (HR Bukhari)
5. bernafas dalam wadah makanan ataupun minuman. Abu Nu’aim dan Anas ra
menyatakan, Nabi biasa mengambil nafas 3xsetiap minum 1 teguk. Beliau
menyatakan itu lebih menyehatkan dan memuaskan, beliau juga memalingkan
mukanya dari wadah minuman ketika bernafas. Hal ini dilakukan agar minuman
dalam wadah itu tetap terjaga kebersihan
6. langsung tidur setelah makan. Abu Nu’aim mengatakan Rasulullah bersabda
:”kunyahlah makanan dengan menyebut natgjma Allah dan disertai do’a,
janganlah kalian langsung tidur setelah makan, sebab itu akan membuat kalian
susah buang air besar.”
7. langsung makan lagi setelah makan
8. mencampurkan berbagai jenis makanan dalam sekali makan, terutama ketika
tubuh sedang sakit
9. memakan buah setelah makan utama. Prinsip ini dapat dijelaskan dengan
gamblang dalam treori food combining di mana hal ini merupakan salah satu
prinsip dasar. Tujuannya adalah untuk mencegah fermentasi dan pembusukan
makanan dalam lambung. Menurut Nur Rachmiseorang praktisi food combining,
buah2 dapat dicerna oleh lambung dalam waktu 15 hingga 20 menit, kecuali
pisang yang membutuhkan waktu 45 menit untuk tercerna. Jika buah dimakan
setelah makan utama yang membutuhkan waktu lebih lama untuk tercerna, maka
ia tidak bisa turun ke usus halus. Sebaliknya ia akan tertahan di lambung oleh
makan utama yang kita makan sebelumnya. Padahal asam lambung terus
diproduksi untuk mencerna bah2an itu. “Akibatnya terjadi fermentasi yang
selanjutnya justru membusukkan makanan yang sebelumnya kita makan,” kata
salah seorang program assistant di friedrich Nauman Stifting yang pernah
menderita komplikasi berbagai penyakit ketika berusia 32 tahun dan sembiuh
total setelah menjalankan food combining secara disiplin selama tiga bulan.
10. makanan yang sangat asam karena akan mempercepat penuaan.
11. terlalu sering makan makanan bergaram karena akan membuat badan kering
dan kurus.
12. cuka dan lemak, jika wadah makan terbuat dari kuningan
13. Rasulullah tidak memakan makanan berikut ini secara berbarengan, dan beliau
juga menganjurkan para sahabatnya berlaku serupa :
 Buah-buahan dengan susu
 Daging dengan susu
 Ayam dengan susu
 Ikan dengan susu
 Ikan dengan telur
ALL YOU EVER WANTED TO KNOW ABOUT FOOD
COMBINING
MARCH 21, 2012

You asked for it. I just hope you really want to know.
I haven’t posted anything about food combining before for a couple reasons, the first and most glaring
excuse being that I don’t strictly follow these rules myself. The second reason is because my goal here at My
New Roots is to get you excited about eating a raw brownie instead of a regular brownie, which I feel is
such a huge step in the right direction, that throwing another caveat into your new, healthy lifestyle
feels cruel. Just when you thought you had it all figured out, here comes another rule?!? I know. I get it. I
struggle with this one a lot (hence the not doing it part).
Judging by the number inquisitive emails piling up, lots of you want to know about this food combining. So
what is it exactly?
Food combining is a centuries-old way of eating for optimal digestion and assimilation of nutrients. Food
combining centers around the idea that meals should be kept simple in order to be digested properly by
enzymatic action – the natural way our body works to break down food and absorb nutrients. As different
foods require their own unique enzymes (even foods in the same basic category, such as wheat and barley),
too many different foods in one meal confuse the body and it is not able to produce all of the necessary
enzymes simultaneously. This leads to a whole host of digestive issues, starting with belching, heartburn,
intestinal gas, abdominal pain and swelling. As benign as these symptoms seem, they are just
that: symptoms of a larger problem. If you are experiencing these digestive “upsets” on a regular basis, you
should definitely consider food combining. After years of ignoring these signs that your body is delivering,
you can begin to experience far more serious problems and irreversible damage.
When food is not digested properly, many issues arise. For one, when we eat too many different foods at one
sitting, the body has a difficult time digesting through enzymatic action. Instead bacterial digestion takes
over, leading to the aforementioned issues, but also creating poisonous bi-products. Secondly, when
undigested food leaves the stomach, small portions can pass through into the intestinal tract, become trapped
in crevices, and putrefy, producing toxins. Food that the body cannot utilize wastes energy and overworks
the organs, which will eventually lead to organ malfunction. Undigested foods are also perfect breeding
grounds for unfriendly bacteria that further cause fermentation to occur. Thirdly, tiny particles can pass into
the blood stream, causing allergic reactions.
The last reason, and one that definitely motivates me, is that food which we do not digest completely, cannot
be broken down into parts that our bodies can assimilate. If I choose to invest extra money in organic foods
for the higher nutrient levels, isn’t in my best interest then to eat in way that actually allows me to unlock
those nutrients? I think so!
In North American food culture, we’ve been conditioned to eat a “balanced diet”, yet somehow this term has
been misinterpreted to mean a “balanced meal”. We throw all kinds of stuff on one single plate, pour a big
glass of milk on the side, with the best intentions – to cover all our nutritional bases. Unfortunately, this
doesn’t exactly accomplish what we were aiming for.
If we look to our ancestors, and in fact many cultures around the world, individual foods were eaten alone,
or combined with only one or two other foods. Such primitive eating patterns were practiced for thousands
of years and are the foundation of our digestive capacities. Simple dietary plans are simply best, especially
for anyone with compromised digestion, in a weakened or stressed condition. Eating simply is also a way to
preserve vitality and maintain strong digestion into the later years of life.
There are two ways of food combining. The first one I’ll present, Plan A, is the “light” version, and designed
for people with normal digestion and without any serious health conditions. The second, Plan B, is one that
ideally should be followed by everyone, but especially those with poor digestion and major health
problems.

Plan A – Food Combining for Better Digestion {click here to download a PDF}
This plan for food combining is relatively simple and follows eating in a specific order for satisfactory
digestion. This does not mean that all of these categories of foods should be eaten in the same meal; it means
that the categories should be eaten in a specific sequence. The best-digested meals are in fact very simple
ones, including a maximum of three foods per meal.
1. Protein // Eat proteins first. Although we’re pretty used to digging in the bread basket before our steaks
(or legumes, nuts, seeds…) it is best to eat protein foods first as they require the most digestive enzymes in
comparison with those required for plants and starches. When you eat protein-rich foods after starches or
other food, your stomach acids will not be sufficient for their digestion. Protein foods can be combined with
cooked or raw green and non-starchy vegetables.
2. Starch // Eat starches after protein foods, or omit protein foods altogether and eat only starches. Starches
can be combined with cooked or raw green and non-starchy vegetables.
3. Salad // Eat raw vegetables, salad and sprouts after proteins or starch. These foods contain their own
enzymes and digest more rapidly than proteins and starches.
4. Dessert // Eat sweets last. Desserts include fruits, dried fruits, and any foods containing concentrated
sweeteners such as honey, maple syrup, or molasses. Because of their relatively simple carbohydrate
structures, sweet foods digest very quickly.

Plan B – Food Combining for Maximum Digestibility {click here to download a PDF}
This plan is similar to Plan A, but a little more restrictive for people with compromised digestion, in times of
sickness, or for those wanting to prolong heir strong digestive powers. Refer to the graphic to see which
foods can be combined in one meal – they are directly connected by a dotted line.
1. Eat high protein foods, starchy foods, and high-fat foods in separate meals // The macronutrient
groups that we are all familiar with (carbohydrates, protein, fats) are best kept separate when eating, and
should not be combined at all in Plan B. Rice and beans? No. Pizza? No. Steak and Potatoes? You get the
idea. However, all of these categories combine well with green and non-starchy vegetables, respectively.
Green veggies actually aid the digestion of starches, proteins and fats, so having eggs with steamed spinach
is a great idea; eggs on toast not so much.
2. Fruit and sweet foods should be eaten alone // Although we all love dessert to end a meal, fruit and
sweet foods have relatively simple carbohydrate structures, meaning they digest very quickly. While the
sugars in the cookie you just ate on top of dinner have already broken down, the other foods in the meal sit
and ferment. Crazy as it sounds, it is best to eat dessert first (at least 30 minutes before a meal), or wait 4
hours after. Enjoy a piece of fruit first thing in the morning as a terrific cleanser, then wait half an hour
before eating a full breakfast.
Plan B: The Exceptions
Of course there are exceptions to every rule, so just to confuse inform you further, here are a few more
conditions to eat by:
1. Foods that are high in fat and protein (cheese, yogurt, kefir, nuts, and oil-bearing seeds) are okay to
combine with acidic (sour) fruit. Examples: tahini and lemon dressing, almonds and sour apples, yogurt and
strawberries.
2. Drink dairy milk alone. When milk from animals is consumed with other foods it tends to curdle,
insulating itself from digestive enzymes. Curdled/fermented milk products such as cheese, yogurt, and
buttermilk do not cause this problem and can combine well with green vegetables.
3. Eat melons alone. Melons digest very rapidly, and will cause any other food with which they are eaten to
ferment. Proscuitto and cantaloupe = digestive suicide.
4. Celery and lettuce can be eaten with fruits.
5. Lemon, lime, and tomato can be eaten with green vegetables.
As I said before, I am not so strict when it comes to food combining. I enjoy eating a banana with my
morning grains, I like butternut squash and chickpea soup, and I love raw brownies! You should see my
breakfast smoothies: I jam just about anything edible into that blender and whizz it up, without batting an
eyelash. Fruits, veggies, nut milk, algae, chlorophyll, bee pollen, avocado, flax oil, …basically something
from every single food group because I still have a hard time wrapping my head around the fact that it won’t
digest properly – I’ve been taught for so long to eat as much good stuff as possible! Doesn’t that mean all in
one go? Argh. I too struggle with being a more health-conscious individual.
So where does this leave us? Well, I am going to continue on my path with greater awareness of these
principles, and use them as a guide whenever possible. I will still drink my green smoothies once in a while,
but maybe commit to proper food combining at least one meal a day. That feels reasonable for me right now.
Start small. I love how I am talking myself through this in front of you.
In the meantime, I went back about a year in the archives and dug up a few the recipes that are a pretty good
fit with food combining principles. There are many that can also be tweaked just a bit to suit the plan you
choose to follow. No, the raw cashew dreamcake was not on that list, sniff, but I suppose it should be saved
for special occasions anyway. Not Tuesday breakfasts.
Wild Mushrooms on Toast
Roasted Sesame Winter Slaw
Chanterelle Soup
Roasted Roots
Lemony Leeks with Chickpeas
Spicy Roasted Broccoli with Almonds
Carrots with Mellow Miso
Grilled Corn Salsa
Tarragon String Bean Salad
Black Rice Salad
Asparagus Ribbon Salad
Sources:
Pitchford, Paul. Healing with Whole Foods. Berkeley, California: North Atlantic Books, 2003.
Haas, Elson M. Staying Healthy with Nutrition. Berkley, CA: Wiley, 2006.
Balch, Phyllis A. Prescription for Dietary Wellness. New York, NY: Penguin, 2003.
* Charts modeled after those found in Healing with Whole Foods by Paul Pitchford *
Copyright 2012 My New Roots at mynewroots.blogspot.com
FOOD COMBINING
With digestive issues increasing at alarming rates, you might want to skip the antacids and try this
all-natural approach to eating, instead.

The basic concept behind food combining is that you eat foods together that have roughly the
same digestion time, so that you don’t create a “traffic jam” in your stomach, which could
potentially lead to bloating, discomfort, fermentation, and even yeast overgrowth in your gut. By
simply eating certain foods together, and keeping others apart, you could feel better without taking
any drastic measures!
Best of all, you don’t have to give up any food groups that you love– you just won’t eat them all at
the same time.
Here’s a break-down of how certain foods combine:

(*click
on chart above to ENLARGE!)
As you can see in the chart above, the foods have been divided into four general categories:
 Fresh fruit
 Starches
 Flesh (Animal Protein)
 Nuts, Seeds & Dried Fruit
For a properly combined meal, simply choose ONE category and only eat foods out of that
category for that particular meal. The foods listed within the same category combine well with each
other, and you may also include anything from the “Neutral” column to fill out your plate.
Wait 3-4 hours between each meal, before switching categories.

For example:
A properly-combined starch meal might look something like this:
A sandwich on whole-grain bread, filled with avocado, mustard, lettuce, tomato and sprouts.
Served with a leafy side salad and a baked sweet potato topped with butter. You could follow this
meal with some dark chocolate for dessert!
A properly-combined flesh meal might look something like this:
A leafy green salad topped with cherry tomatoes and goat cheese, followed by a piece of baked
fish served with a side of roasted broccoli and cauliflower. You could follow this meal with some
dark chocolate or goat’s milk ice cream for dessert!
A properly-combined nut & seed meal might look something like this:
A leafy green salad topped with dried cranberries and raw walnuts, followed by a platter of raw
hummus served with raw crudités. Dessert could be a slice of raw cheesecake, a few raw
macaroons, or a couple raw almond butter cups!
Fresh fruit is best eaten in the mornings, on an empty stomach.
This is because fruit digests so quickly, typically within 30 minutes of eating. (However, fruit can be
combined with leafy green vegetables in a green smoothie, if you like!) Fruit is not recommended
as a dessert after a meal, as it could potentially cause fermentation, gas and bloating, and
promote bacterial overgrowth in the body. You can eat fruit as an afternoon snack or post-workout,
as long as it’s been 3-4 hours since your last properly-combined meal.

Note: There is a lot of debate over the science behind food combining, without much evidence to
back it up. (There is little money to be made in this field, which probably accounts for the lack of
funded studies.) Personally, I think why food combining works for me, and for many others, is that
it encourages you to make better choices, without feeling restricted. When you’re choosing just
ONE food category at a time, then filling the rest of your plate with raw and cooked vegetables,
you’re bound to be making healthier choices! So, despite the lack of scientific evidence, food
combining may just work because it encourages the consumption of more whole foods and
simpler meals.
Remember, you can eat ANYTHING you want– just not necessarily all at the same time.
Happy combining!!

Anda mungkin juga menyukai