PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Dengan adanya praktek baja, diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mengetahui apa itu baja
b. Menggergaji profil baja dengan baik dan benar
c. Membuat sambungan pada baja
d. Mampu mengelas dengan baik dan benar
e. Mampu mendirikan suatu bangunan baja dengan baik dan benar
Profil baja ini biasa di gunakan untuk membuat sebuah kolom, ring balk, tiang
pancang, top & bottom cord member pada truss, komposit beam atau coloum, kanti
liver kanopi dan lain sebagainya.
Wide Flange juga memiliki macam - macam istilah lainnya dalam menyebutkan profil
baja ini seperti IWF , UB , UC , Balok H , Balok I dan Balok W.
Profil baja U atau UNP ini memiliki fungsi yang hampir menyerupai profil
baja WF, namun profil baja ini tidak dapat di gunakan untuk struktur kolom,
karena ukurannya yang lebih kecil dan mudah mengalami tekukan - tekukan di
setiap sisi nya. Profil baja ini biasa di gunakan untuk rangka atap. Profil baja ini
juga memiliki sebutan - sebutan yang beragam sepeti Baja UNP, Channel U,
Kanal U dan Profil U.
Profi baja ini memiliki fungsi untuk purlin (Balok dudukan penutup atap) ,
girts (Elemen yang memegang penutup dinding seperti metal sheet dan lain
sebagainya), member pada truss, rangka komponen arsitektural. Seperti Profil baja
lainnya profil baja ini juga memiliki istilah - istilah lainnya seperti Balok purlin,
kanal C, C- Channeldan CNP.
Fungsi dan penggunaan istilah dari profil baja ini sama dengan RHS
(Rectangular Hollow Section).
Stell pipe adalah sejenis pipa yang berbahan dasar baja, fungsi dari profil baja
ini adalah bracking, Secondary beam (yang biasa ada di rangka atap), kolom
arstektural, support arsitektural.
a. Bahwa tidak ada perubahan struktur dari logam disambung. Oleh karena itu
banyak dipakai pada pembebanan-pembebanan dinamis.
b. Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat.
c. Pemeriksaannya lebih mudah.
d. Sambungan keling dapat dibuka dengan memotong kepala dari paku keling
tersebut
Kelemahan
a. Hanya satu kelemahan bahwa ada pekerjaan mula berupa pengeboran lubang
paku kelingnya di samping kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang tadi
selama paku keling dipasang. Adapun pemasangan paku keling bisa dilakukan
dengan tenaga manusia, tenaga mesin dan bisa dengan peledak (dinamit)
khususnya untuk jenis-jenis yang besar.
b. Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua
komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan
rumah tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dll
1. Sambungan Plat
a. Lap Joint (sambungan berimpit), sambungan yang menempatkan plat
yang akan disambung saling berimpuitan dan kedua plat tersebut
disambung dengan paku keling. Biasanya pada plat yang overlaps satu
plat dengan lainnya.
b. Butt Joint (sambungan bilah), sambungan yang menempatkan kedua
ujung plat yang akan disambung saling berdekatan, lalu kedua plat
tersebut ditutup menggunakan bilah, kemudian masing – masing plat
disambung menggunakan paku keling.
2. Susunan paku
10 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
perdagangan elektrode / batang las terdapat berbagai ukuran diameter yaitu
21/2 mm, 31/4 mm, 4 mm, 5 mm, 6 mm, dan 7 mm.
Untuk konstruksi baja yang bersifat strukturil (memikul beban
konstruksi)) maka sambungan las tidak diijinkan menggunakan las Otogen,
tetapi harus dikerjakan dengan las listrik dan harus dikerjakan oleh tenaga
kerja ahli yang profesional.
11 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
BAB III
Jobsheet ini memberikan pengetahuan atau simulasi dari pekerjaan konstruksi baja.
3.1.1 Tujuan
Dengan adanya jobsheet ini diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mendirikan konstruksi baja dengan baik dan benar
b. Mengetahui metode – metode pelaksanaan pada konstruksi baja
c. Membiasakan diri dengan teamwork
d. Menggunakan peralatan dengan baik dan benar
3.1.3 Peralatan
a. Kunci pas
b. Scaffolding
c. Meteran
d. Waterpass
e. Unting – unting
f. Benang
g. Papan kayu
12 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
3.1.4 Bahan
a. Balok baja
b. Kolom baja
c. Gording
d. Balok rafter
e. Mur – baut
f. Atap seng.
13 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
3.1.6 Hasil Kerja
3.2.1 Tujuan
Dengan adanya latihan mengelas, khususnya menggunakan las listrik,
diharapkan mahasiswa mampu :
a. Melakukan pekerjaan pengelasan dengan baik dan benar.
b. Mengetahui cara atau metode pengelasan yang benar dan efisien waktu.
c. Menggunakan alat dengan baik dan benar.
3.2.3 Peralatan
a. Alat las listrik
b. Tang
c. Meja kerja las
14 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
3.2.4 Bahan
a. Baja siku 50 x 50 x 5mm
b. Elektroda
15 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
3.3 Sambungan Paku Keling
Pada job sambungan rangka, mahasiswa diberikan tugas untuk membuat
prototype sambungan pada rangka kuda – kuda. Dengan media penyambung paku
keling.
3.3.1 Tujuan
Dengan diberikannya job sambungan rangka, diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mengetahui metode/cara menyambung objek menggunakan paku keling.
b. Mampu mengetahui penggunaan paku keling sebagai material
penyambung.
c. Mampu menggunakan alat dengan baik dan benar.
3.3.3 Peralatan
a. Bor mesin
b. Penggaris
c. Pensil
d. Gunting potong
e. Palu
f. Ragum meja
g. Meja kerja
3.3.4 Bahan
a. Plat seng
b. Baja siku 20x20x2 mm
c. Kertas / mal
16 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
3.3.5 Langkah kerja
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Potong baja siku 20 x 20 x mm. Panjang 16 cm sebanyak 4 buah, 32 cm
sebanyak 2 buah. Buat mal, sebagai acuan untuk membuat plat simpul.
c. Setelah mal terbuat, potong plat seng sesuai dengan mal yang telah
dibuat.
d. Buat garis sumbu pada plat seng. Sebagai acuan atau letak dari titik
berat.
e. Rangkai plat seng dan baja
f. Tentukan lokasi dimana baja siku akan dibuat 2 lubang.
g. Kemudian bor menggunakan mesin bor.
h. Kikir pada ujung – ujung baja serta pada bekas bor, untuk membersihkan
sisa – sisa logam, serta agar tidak tajam.
i. Masukkan paku keling pada lubang, kemudian pukul menggunakan palu
pada sisi yang bawah, diatas ragum meja besi, sampai bagian baawah
menjadi gepeng, dan paku keling mengikat baja siku serta plat seng.
j. Lakukan pada lubang sisi yang lain, hingga semua terpasang paku
keling.
17 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
3.4 Latihan Dasar Kerja Bangku (Menggergaji)
3.4.1 Tujuan
Dengan adanya job menggergaji manual, diharapkan mahasiswa mampu :
a. Menggunakan alat dengan baik dan benar.
b. Mengetahui metode dalam menggergaji baja dengan benar.
3.4.3 Peralatan
a. Gergaji besi manual
b. Meteran
c. Jangka sorong
d. Kapur / penanda
3.4.4 Bahan
a. Baja siku 40x40x4 mm
18 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
3.4.6 Langkah Kerja
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Potong baja profil siku 8,5cm
c. Buat garis tegak lurus dan miring sesuai dengan gambar rencana.
d. Kemudian potong / gergaji sesuai dengan garis yang telah di buat.
3.5.1 Tujuan
Dengan diberikannya job sheet membuat box ATK, diharapkan mahasiswa
mampu :
a. Mengetahui bagaimana cara membuat box ATK dan bisa menyambung
menggunakan paku rivet.
b. Mengetahui metode penyambungan plat.
c. Mampu menggunakan alat dengan baik dan benar serta sesuai dengan
fungsinya.
19 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
c. Helm safety
d. Baju bengkel
3.5.3 Peralatan
a. Penggaris
b. Gunting potong
c. Alat pemotong lembaran plat
d. Penitik
e. Gun rivet
f. Palu
g. Solder
h. Meja kerja
i. Kuas
3.5.4 Bahan
a. Paku rivet
b. Plat seng
c. Besi timah
d. Kawat besi
e. Cairan HCL
A : 1.5 cm
B : 5.0 cm
A B C D C : 14.0 cm
D: 8.0 cm
Gambar 3.6 Gambar Kerja Pembuatan Box ATK
20 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
d. Potong kawat besi 45cm, untuk penggulung pada ujung atas plat.
e. Gulung sampai kawat tergulung dengan plat sebanyak 1 gulungan.
f. Kemudian tekuk menggunakan mesin tekuk plat untuk mendapatkan
bentuk sesuai dengan gambar.
g. Setelah itu bor untuk menyatukan antara ujung kanan dan kiri plat agar
membentuk balok.
h. Membuat alas dengan ukuran 20 cm x 14 cm.
i. Kemudian pasang pada bawah box ATK tadi yang berbentuk balok
supaya bagian bawah tertutup.
j. Menguas bagian yang akan disolder dengan cairan HCL.
k. Setelah selesai solder dengan timah bagian yang sudah dikuas
menggunakan cairan HCL tadi.
l. Setelah itu membuat pembatas dengan ukuran 12 cm x 10 cm.
m. Tekuk ujung kanan dan kiri masing-masing 2 cm
n. Pasang ditengah box ATK lalu bor dan paku dengan menggunakan paku
rivet.
21 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
3.6 Aplikasi Las Listrik
Jobsheet ini diberikan bertujuan agar mahasiswa mengetahui akan aplikasi
atau penggunaan las listrik pada benda – benda di sekitar. Dalam hal ini mahasiswa
diberikan tugas untuk membuat rangka rak dari baja serta menggunakan sambungan
las.
3.6.1 Tujuan
Dengan adanya jobsheet aplikasi las listrik, mahasiswa diharapkan mampu :
a. Mengetahui fungsi dari las listrik
b. Merancang atau mendesain objek dengan sambungan las.
c. Mengaplikasikan las listrik pada sebuah benda / objek.
d. Menggunakan alat dengan baik dan benar.
3.6.3 Peralatan
a. Las listrik
b. Kunci pas
c. Gergaji mesin
d. Gerenda
e. Bor mesin dan portabel
f. Spidol
g. Palu
h. Meteran
i. Mesin potong kayu
j. Palu rivet
k. Palu keling
22 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
3.6.4 Bahan
a. Baja siku 40 x 40 x 4mm
b. Elektroda
c. Paku rivet
d. Paku keling
23 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Baja merupakan bahan bangunan yang sering digunakan sebagai bahan bangunan
atau kontruksi karena sifat baja yang memiliki banyak kelebihan, yaitu: Kekuatan Tinggi,
Keseragaman, Elastisitas, Permanen, Daktilitas, Liat (Toughness), Kemudahan
penyambungan baik dengan baut, paku keling maupun las, Cepat dalam pemasangan,
Dapat dibentuk menjadi profil yang diinginkan, Kemungkinan untuk penggunaan kembali
setelah pembongkaran, Masih bernilai meskipun tidak digunakan kembali sebagai elemen
struktur. Adapun kesimpulan yang didapat dari praktik baja ini adalah:
a. Baja merupakan suatu bahan konstruksi yang lazim digunakan dalam struktur
bangunan sipil. Karena kekuatan yang tinggi dan ketahanan terhadap gaya luar yang
besar maka baja ini juga telah menjadi bahan pilihan untuk konstruksi menara air
rangka baja
b. Baja terdiri dari: Hot Rolled Shapes dan Colded Formed Shapes. Baja memiliki
banyak macam profil dan penggunaannya disesuaikan dengan konstruksi beban yang
sudah diperhitungkan sebelumya.
c. Pada proses penyambungan baja dapat dilakukan dengan: sambungan paku keling,
paku rivet, patri, mur – baut dan las.
d. Aplikasi dari baja antara lain: struktur gudang, rangka atap, meja kursi, pagar dan lain
sebagainya.
4.2 Saran
Dalam melakukan kerja baja di butuhkan kesabaran dan ketelitian yang tinggi
untuk membuat benda kerja yang pas ukuran dan rapi. Dan agar mendapat keterampilan
kerja praktek baja maka mahasiswa perlu pengetahuan dasar yang cukup mengenai
praktek kerja baja melalui pengenalan alat yang digunakan maupun cara penggunaannya
dengan baik. Saran – saran yang dapat penulis sampaikan setelah pelaksanaan Praktik
adalah:
a. Pada saat melakukan pekerjaan baiknya pahami dan mengerti akan gambar rencana.
24 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
b. Gunakan alat pelindung diri yang baik dan semestinya karena kita bekerja dengan
berbagai alat mesin.
c. Peralatan yang tidak layak pakai sebaiknya, jangan digunakan lagi.
d. Cek alat dan benda uji sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan.
e. Selalu berhati – hati dan saling membantu dalam menyelesaikan sebuah masalah.
25 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
LAMPIRAN
26 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a
DAFTAR PUSTAKA
http://kodokebonceng.blogspot.co.id/2011/06/laporan-praktek-kerja-bengkel-kerja.html
Diakses pada 27 - 09 – 2018 pukul 22.15
27 | L a p o r a n P r a k t i k B a j a