p4k Manaj Keuangan
p4k Manaj Keuangan
ANGGARAN KEUANGAN
Di susun oleh :
Kusniarti 20170301208
Wilma S 20170301217
Dwi S 20170301188
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mencapai Millenium Development Goals (MDG's) tahun 2015, perlu upaya
kerja keras dalam pembangunan kesehatan, termasuk mengatur system pembiayaan kesehatan
yang baik.
5. Upaya yang dilakukan untuk rnengatur penyebaran dan pemanfaatan dana banyak
macamnya, yang umumnya berkisar pada:
Umum
Mengetahui masalah sistem pembiayaan kesehatan yang ada di Indonesia dan penyebab serta
penyelesaian masalah tersebut.
Khusus
Upaya yang dilakukan untuk rnengatur penyebaran dan pemanfaatan dana banyak macamnya,
yang umumnya berkisar pada:
1.4. Manfaat
3. Dapat dijadikan sebagai data dasar pengambilan keputusan untuk menyusun suatu rumusan
alokasi anggaran di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses
atau struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan
sesuatu yang telah ditetapkan (Ryans).
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan
atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Dari pengertian diatas maka biaya kesehatan dapat ditinjau dari
dua sudut yakni:
Biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan kesehatan adalah besarnya dana yang
harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan.
Biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan adalah besarnya dana yang harus
disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan.
Secara umum sumber biaya kesehatan ini dapat dibedakan atas dua macam:
Tergantung dari sistem pemerintahan yang dianut, ditemukan di negara yang bersumber
biaya kesehatannya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah.
Pada beberapa negara sumber biaya kesehatan juga berasal dari masyarakat.Pada negara
seperti ini masyarakat diajak berperan serta, baik dalam menyelenggarakan upaya kesehatan
maupun dalam pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan.
2.3. Macam-macam Biaya Kesehatan
Biaya yang dimaksud adalah yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan dan atau
memanfaatkan pelayanan kedokteran, yakni yang tujuan utamanya untuk mengobati penyakit
serta memulihkan kesehatan penderita.
Biaya yang dimaksud adalah yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan dan atau
memanfaatkan pelayanan kesehatan masyarakat, yakn dengan tujuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah penyakit.
Suatu biaya kesehatan yang baik haruslah memenuhi beberapa syarat pokok yakni:
Jumlah
Tersedianya dana dalam jumlah yang cukup dalam arti dapat membiayai
penyelenggaraan seluruh upaya kesehatan yang dibutuhkan serta tidak menyulitkan
masyarakat yang memanfaatkannya.
Penyebaran
Pemanfaatan
2.5. Upaya yang dilakukan untuk rnengatur penyebaran dan pemanfaatan dana banyak
macamnya, yang umumnya berkisar pada:
Peningkatan efektivitas
Peningkatan efektivitas dilakukan dengan mengubah penyebaran atau alokasi
penggunaari sumber dana. Berdasarkan pengalarnan yang dimiliki, maka alokasi tersebut
lebih diutamakan pada upaya kesehatan yang menghasilkan dampak vang lebih besar,
misalnya mengutamakan upaya pencegahan, bukan pengobatan penvakit.
Peningkatan efisiensi
Dengan disusunnya standar minimal pelayanan (minimum stein clard) akan dapat
dihindari pemborosan. Pada dasarnya ada dua macam standar minimal yang sering
dipergunakan yakni:
Contoh standar minimal sarana ialah standar minimal rumah sakit dan standar minimal
laboratorium.
Contoh standar minimal tindakan ialah tata cara pengobatan dan perawatan penderita, dan
daftar obat-obat esensial.
Dengan adanya standard minimal pelayanan ini, bukan saja pemborosan dapat
dihindari dan dengan demikian akan dapat ditingkatkan efisiensinya, tetapi juga sekaligus
dapat pula dipakai sebagai pedoman dalam menilai mutu pelayanan.
b. Kerjasama
Bentuk lain yang diperkenalkan untuk meningkatkan efisiensi ialah memperkenalkan konsep
kerjasama antar berbagai sarana pelayanan kesehatan. Sebagaimana telah disebutkan, ada dua
benttjk kerjasama yang dapat dilakukan yakni:
Kerjasama sistem: Bentuk kerjasama sistem Yang Paling Populer ialah sistem rujukan, Yakni
adanya hubungan kerja sama timbal balik antara satu sarana kesehatan dengan sarana
kesehatan lainnya.
Dari berbagai pengalaman diberbagai negara, ada tiga model sistem pembiayaan
kesehatan bagi rakyatnya yang diberlakukan secara nasional yakni model asuransi kesehatan
sosial(Social Health Insurance), model asuransi kesehatan komersial(Commercial/Private
Health Insurance), dan model NHS (National Health Services). Model Social Health
Insurance berkembang di beberapa Negara Eropa sejak Jerman dibawah Bismarck pada tahun
1882 kemudian ke Negara-negara Asia lainnya yakni Philipina, Korea, Taiwan.Kelebihan
sistem ini memungkinkan cakupan 100 persen penduduk dan relatif rendahnya peningkatan
biaya pelayanan kesehatan.
Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia yang berlaku saat ini adalahJaminan Kesehatan
Nasional yang dimulai pada tahun 2014 yang secara bertahap menuju ke Universal Health
Coverage. Tujuan Jaminan Kesehatan Nasional secara umum yaitu mempermudah
masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan
yang bermutu.Perubahan pembiayaan menuju ke Universal Coverage merupakan hal yang
baik namun mempunyai dampak dan risiko sampingan.
BAB III
PEMBAHASAN
Penyebab:
Kurangnya fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan dan sulitnya menjangkau fasilitas kesehatan
karena kondisi geografis.
Sebagai gambaran di Indonesia timur: Di daerah kawasan timur yang jumlah providernya
terbatas dan aksesnya kurang menyebabkan kurangnya supply (penyediaan layanan oleh
pemerintah dan pihak lain), sehingga akan muncul kesulitan terhadap akses ke fasilitas
kesehatan. Hal ini berimbas pada masyarakat di wilayah Indonesia bagian timur yang tidak
memiliki banyak pilihan untuk berobat di fasilitas kesehatan. Sementara di wilayah Indonesia
bagian barat dimana ketersediaan providernya banyak, diperkirakaan
pemanfaatan provider akan lebih banyak dan benefit package yang tidak terbatas. Hal yang
mengkhawatirkan adalah tanpa adanya peningkatan supply di Indonesia bagian timur, dana
BPJS Kesehatan akan banyak dimanfaatkan di daerah-daerah perkotaan dan di wilayah
Indonesia Barat. Situasi inilah yang membutuhkan kegiatan monitoring dengan seksama.
Penyebab:
Salah satu hal utama yang menyebabkan buruknya pelayanan itu adalah mekanisme
pembayaran yang digunakan BPJS Kesehatan yaitu INA-CBGs. Mekanisme kendali mutu
dan biaya yang diatur lewat Permenkes Tarif JKN itu mengelompokan tarif pelayanan
kesehatan untuk suatu diagnosa penyakit tertentu dengan paket. Sayangnya, mekanisme
pembiayaan yang dikelola Kementerian Kesehatan itu dinilai tidak mampu memberikan
pelayanan terbaik bagi peserta BPJS Kesehatan.Sehingga fasilitas kesehatan yang selama ini
melayani peserta JPK Jamsostek dan Askes enggan memberikan pelayanan.Serta adanya
permenkes tentang Tarif JKN yang intinya mengatur paket biaya dalam INA-CBGs. Lewat
sistem itu Kemenkes membatasi biaya pelayanan kesehatan peserta.
Mengatasi masalah system pembiayaan kesehatan diatas:
Ketidakmerataan BPJS
Pertama, pemerintah harus segera merealisasikan anggaran minimal 10% dari APBN 2014
untuk pembangunan kesehatan di Indonesia.Pembangunan kesehatan diprioritaskan untuk
peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, SDK, dan pemerataan tenaga kesehatan ke
seluruh pelosok negeri.Sehingga dengan begitu BPJS dapat berjalan dengan baik dan dapat
dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia secara adil dan merata tanpa
menguntungkan salah satu kelompok masyarakat.
Kedua, pemerintah bisa melibatkan organisasi profesi seperti IDI, PPNI, dan organisasi sosial
masyarakat jika JKN ingin sukses.Organisasi profesi mempunyai sumber daya dan perangkat
organisasi yang memadai serta keterlibatan organisasi profesi juga bisa memberikan
pemahaman tentang besarnya kapitasi dan jasa medis yang layak bagi tenaga kesehatan.
Mengganti mekanisme pembiayaan dari INA-CBGs menjadi Fee For Service seperti yang
digunakan sebelumnya oleh PT Jamsostek agar jaringan fasilitas kesehatan yang selama ini
bekerjasama mau melayani peserta BPJS Kesehatan. Serta Menkes harus mengubah regulasi
Permenkes tentang Tarif JKN tersebut karena menghambat pelayanan peserta.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
1. Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan
atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat
Jumlah
Penyebaran
5. Upaya yang dilakukan untuk rnengatur penyebaran dan pemanfaatan dana banyak
macamnya, yang umumnya berkisar pada:
Peningkatan efektivitas
Peningkatan efisiensi
6. Model Sistem pembiayaan kesehatan di beberapa Negara yakni model asuransi kesehatan
sosial(Social Health Insurance), model asuransi kesehatan komersial(Commercial/Private
Health Insurance), dan model NHS (National Health Services).
7. Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia yang berlaku saat ini adalah Jaminan Kesehatan
Nasional.
Masalah lain adalah besarnya re-imbustment dari BPJS untuk rumah sakit yang menyangkut
besaran jasa medik. Perubahan sistem pembiayaan yang kurang menghargai tenaga kesehatan
dan pengelola rumah sakit dapat menurunkan mutu pelayanan.
4.2. Saran
Sebagai calon seorang tenaga kesehatan, kita sudah seharusnya memahami tentang JKN
dan masalah apa saja yang ada didalamnya, karena kita selalu terlibat dengan pasien dan
terlebih lagi jika dapat mengusulkan penyelesaian terhadap masalah yang terjadi. Dengan
memahami yang terjadi kita akan tetap dapat memberikan pelayanan secara professional
tanpa menguntungkan salah satu pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Kompasiana.2011.kesehatan.(http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/10/16/kebijakan-
pembiayaan-kesehatan-403770.html). diakses tanggal 26 Maret 2014 pukul 18.30 WIB.
nuansabuletin.2013.Perhatian terhadap
Kesehatan.(http://nuansabuletin.blogspot.com/2013/01/perhatian-terhadap-kesehatan-
di.html). Diakses tanggal 26 Maret 2014 pukul 18.55 WIB.
Hukumonline.Januari 2014.Cabut
Regulasi .(http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52e4051a62d3c/cabut-regulasi-
penghambat-bpjs). Diakses tanggal 27 Maret 2014 pukul 10.40 WIB.