Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PELATIHAN MANAJEMEN DATA

DI RST WIJAYAKUSUMA

Hari, tanggal: Rabu, 24 Oktober 2018


Tempat : Aula Pertemuan RST Wijayakusuma
Pembicara : dr. Nendyah Roestijawati
Peserta : 30 pegawai RST Wijaya Kusuma
5 pegawai RS Khusus Bedah jatiwinangun
5 pegawai RS Ananda

Pelatihan diberikan dengan durasi 2 jam dimulai dari jam 07.29 dan diakhiri pada jam 09.29
Dimana pemyampaian materi dilakukan selama 1,5 jam dan sesi pertanyaan selama 30 menit.
1. Kapan dilakukan Validasi :
 Indicator / pengukuran baru diimplementasi
 Data akan dipublikasi
 Perubahan indicator sebelumnya
 Data dari indicator / pengukuran, berubah tanpa dapat dijelaskan
 Sumber data berubah
 Subjek pengumpulan data berubah
2. Langkah-langkah validasi data ;
 Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam pengumpulan
data sebelumnya
 Menggunakan sample statistic sahih. Sample 100% dibutuhkan hanya jika jumlah data
sangat kecil
 Membandingkan data asli dengan data yang dikumpulkan ulang
 Kalkulasi akurasi dengan akurasi 90% (patokan yang baik)
 Jika elemen data yang ditemukan ternyata tidak sama, catat alasannya (misalnya data
tidak jelas definisinya) dan kemudian lakukan koreksi
 Koleksi sample baru setelah semua tindakan koreksi
Dilakukan unruk memastikan tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan
3. Kepala unit atau kepala ruang tidak boleh menjadi validator
4. Proses validasi : alat, pengumpul data dan metode sudah standar
5. Benchmarking ada 3 :
a. Dengan standar
b. Dengan standar internasional (JCI)
c. Dengan RS lain dengan catatan :
 Indicator mutu wajib / nasional
 RS yang sejenis
 Profil indicator yg sama (numerator dan denumeratornya)
6. Sesi pertanyaan :
a. Ada miskom pokja SKP dan pmkp, bahwa pengambilan data dilakukan oleh pmkp.
Bagaimana cara koordinasi yang terbaik antar pokja?
Jawab : yang melakukan kerja adalah unit, yang mengumpulkan data adalah PIC.
Memang banyak data yang dishare ke banyak pokja, apalagi tkrs, jadi
memang harus ada koordinasi antar pokja. Yaitu share data yang
dibutuhkan oleh pokja lain. Biasanya pokja punya data masing-masing.
Semangat harus tinggi. Pimpinan RS berperan untuk memberikan
instruksi kepada bawahannya.
b. Apa saja data yang harus divalidasi?
Jawab : untuk data yang sifatnya observasi tidak bisa divalidasi, jadi data yang
bisa divalidasi adalah data yang sifatnya data riil yang bisa diukur .
Indicator mutu yang wajib divalidasi adalah indicator mutu klinis
sedangkan indicator area manajerial tidak wajib. Apabila data yang ada
sifatnya adalah observasi, maka validator dan pic melakukan tandem agar
dapat dilihat bahwa pengumpul data benar dalam mengumpulkan data.
c. Pelatihan untuk validator dan PIC apakah harus pelatihan eksternal, atau boleh internal
?
Jawab : yang wajib mengikuti pelatihan eksternal adalah pimpinan RS dan ketua
kmkprs. Dan yang melakukan inhouse training untuk pelatihan validator
dan pic di rumah sakit.
d. Antara analisa dan validasi duluan mana ?
Jawab : Analisa merupakan proses validasi
Indicator baru harus dilakukan validasi, apakah analisa yang dilakukan
oleh pmkp sudah benar atau belum. Apabila sudah benar dan sesuai, maka
baru bisa ditayangkan

Anda mungkin juga menyukai