Anda di halaman 1dari 11

Andhika

Nikita Sari1, Tutik Yuliani2 JURNAL Edueco


Universitas Balikpapan
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN UPAH MINIMUM
KOTA TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA
BALIKPAPAN TAHUN 2006 -2015

Andika Nikita Sari1, Tutik Yuliani2


Universitas Balikpapan.
pos-el : anindikita30@gmail.com1, tutik@uniba-bpn.ac.id2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Apakah pertumbuhan ekonomi dan upah
minimum kota memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap tingkat pengangguran di kota
Balikpapan tahun 2006 – 2015, (2) Manakah di antara pertumbuhan ekonomi dan upah minimum
kota yang memiliki pengaruh paling besar terhadap tingkat pengangguran di kota Balikpapan
tahun 2006 – 2015. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang bersumber dari
pihak ketiga yaitu Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan, berdasarkan runtut waktu (time series)
selama sepuluh tahun di mulai tahun 2006 – 2015. Cara memperoleh data di lakukan dokumentasi,
total data berjumlah 30 yang terdiri dari 10 data laju pertumbuhan ekonomi (PDRB) atas dasar
harga konstan, 10 data upah minimum kota dan 10 data pengangguran (penduduk yang sedang
mencari pekerjaan). Metode analisis data menggunakan uji regresi linear berganda dan uji
hipotesa yaitu uji F dan uji t.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi (X1) dan upah minimum
kota (X2) memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap tingkat pengangguran (Y) di kota
Balikpapan pada tahun 2006-2015, yaitu dengan melihat dari nilai sig. 0,000 < 0,05 artinya
signifikan. Sedangkan F"#$%&' 43,715 > F$()*+ 4,74. Pertumbuhan ekonomi (X1) tidak memiliki
pengaruh secara parsial terhadap tingkat pengangguran (Y) di kota Balikpapan tahun 2006-2015,
yaitu dengan melihat nilai t "#$%&' 2,316 < 2,364 t $()*+ dan nilai sig 0,054 > 0,05 artinya tidak
signifikan. Upah minimum kota (X2) tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap tingkat
pengangguran (Y) di kota Balikpapan tahun 2006-2015, yaitu dengan melihat nilai t "#$%&' 1,111
< 2,364 nilai sig 0,303 > 0,05 artinya tidak signifikan.

Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Kota, Tingkat


Penganggur

ABSTRACT

This study aims to determine: (1) Do the economic growth and minimum wage of the city
have a joint influence on the unemployment rate in the city of Balikpapan in 2006 - 2015, (2)
Which of the economic growth and minimum wage of the city that has the greatest influence to
the unemployment rate in Balikpapan city in 2006 - 2015. This study uses secondary data that is
data sourced from third party that is the Central Bureau of Statistics of Balikpapan City, based
on time series for ten years from 2006 to 2015. How to get data in the documentation, a total of
30 data consisting of 10 data of economic growth rate (GRDP) at constant prices, 10 city
minimum wage data and 10 unemployment data (job seekers). Methods of data analysis using
multiple linear regression test and hypothesis test that is F test and t test.
The results of this study indicate that economic growth (X1) and urban minimum wage
(X2) have a mutual influence on unemployment rate (Y) in Balikpapan city in 2006-2015, that is
by looking at the value of sig. 0.000 <0.05 means significant. Whereas 43.715> 4.74. Economic
growth (X1) has no partial effect on unemployment rate (Y) in Balikpapan city year 2006-2015,
that is, by looking at 2,316 <2,364 and sig 0,054> 0,05 meaning insignificant. City minimum

JURNAL Edueco Volume 1 Nomor 1 Juni 2018 1



Andhika Nikita Sari1, Tutik Yuliani2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan
wage (X2) has no partial influence on unemployment rate (Y) in Balikpapan city year 2006-2015,
that is by looking at value of 1,111 <2,364 value of sig 0,303> 0,05 meaning insignificant.

Keywords: Econoamic Growth, Minimum Wage City, Level Unemploye

1. PENDAHULUAN maka tidak menutup kemungkinan


Kota Balikpapan merupakan pembangunan di negara tersebut akan
salah satu kota yang berada di wilayah maju. Hal ini sependapat dengan Sukirno
Kalimantan Timur. Pertumbuhan dalam Soptiani, dkk (2013:p2:4),
penduduk di kota Balikpapan dari tahun menyatakan bahwa “apabila
ketahun terus mengalami peningkatan. pertumbuhan ekonominya mengalami
Semakin meningkatnya jumlah kenaikan, diharapkan akan berpengaruh
penduduk yang tidak disertai dengan pada penurunan jumlah pengangguran,
penambahan lapangan pekerjaan, akan hal ini diikuti dengan tingkat upah. Jika
membuat tingkat pengangguran di kota tingkat upah naik akan berpengaruh pada
ini menjadi tinggi. Adapun indikator- penurunan jumlah pengangguran pula”.
indikator ekonomi yang mempengaruhi Berikut adalah data laju pertumbuhan
tingkat pengangguran antara lain ekonomi di kota Balikpapan.
pertumbuhan ekonomi negara atau Jika suatu negara mengalami
daerah bersangkutan, serta besaran upah peningkatan pertumbuhan ekonomi
yang berlaku. secara terus-menerus setiap tahunnya,
Pertumbuhan ekonomi maka tidak menutup kemungkinan
merupakan suatu tolok ukur bagi pembangunan di negara tersebut akan
keberhasilan pembangunan suatu maju. Hal ini sependapat dengan Sukirno
negara. Menurut Alam.S (2014:15) dalam Soptiani, dkk (2013:p2:4),
“Pertumbuhan ekonomi adalah, suatu menyatakan bahwa “apabila
keadaan dimana terjadi kenaikan produk pertumbuhan ekonominya mengalami
domestic bruto suatu negara tanpa kenaikan, diharapkan akan berpengaruh
memandang apakah kenaikan tersebut pada penurunan jumlah pengangguran,
lebih besar atau lebih kecil dari tingkat hal ini diikuti dengan tingkat upah. Jika
pertumbuhan penduduk”. tingkat upah naik akan berpengaruh pada
Jika suatu negara mengalami penurunan jumlah pengangguran pula”.
peningkatan pertumbuhan ekonomi Berikut adalah data laju pertumbuhan
secara terus-menerus setiap tahunnya, ekonomi di kota Balikpapan


Laju Pertumbuhan PDRB (%) Atas Dasar Harga Konstan 2000

6.00
5.57
4.60 4.66
4.00 3.60
2.00
1.31
-
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 1 Grafik laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan di Balikpapan
tahun 2011-2015.
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan Tahun 2011-2015.

JURNAL Edueco Volume 1 Nomor 1 Juni 2018 2



Andhika Nikita Sari1, Tutik Yuliani2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan
Berdasarkan gambar 1 grafik laju dan jasa yang di hasilkan menurun.
pertumbuhan PDRB atas dasar harga Menurunnya jumlah produksi barang
konstan di kota Balikapapan selama lima dan jasa tersebut dapat di pengaruhi oleh
tahun terakhir, mengalami fluktuasi beberpa faktor diantaranya adalah :
yang berarti tidak stabil dan selalu tanah dan kekayaan alam, jumlah dan
berubah-ubah. Pada tahun 2011 sebesar mutu penduduk atau tenaga kerja,
4,60% meningkat pada tahun 2012 teknologi, sikap dan sistem sosial di
sebesar 5,57% menurun kembali pada masyarakat.
tahun 2013 sebesar 3,60% meningkat Selain pertumbuhan ekonomi,
pada tahun 2014 sebesar 4,66% dan pada tingkat upah juga merupakan salah satu
tahun 2015 mengalami penurunan faktor yang mempengaruhi
kembali sebesar 1.31%. Data diatas pengangguran. Menurut Mankiw dalam
menunjukkan bahwa pertumbuhan Mustika (2010: 20), “upah merupakan
ekonomi di kota Balikpapan rendah. kompensasi yang diterima oleh satu unit
Rendahnya pertumbuhan tenaga kerja yang berupa jumlah uang
ekonomi di kota Balikpapan, dapat yang dibayarkan”. Berikut adalah data
terjadi karena jumlah produksi barang upah minimum di kota Balikpapan :

Upah minimum kota Balikpapan dalam ribuan

2,500
2,220
2,000 1,900
1,753
1,500
1,150 1,250
1,000
500
-
2011 2012 2013 2014 2015
Gambar 2 Grafik Upah minimum kota di Balikapapan tahun 2011-2015
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan Tahun 2011-2015

Berdasarkan gambar 1 grafik bahwa, “ semakin tinggi upah yang


upah minimum kota dalam ribuan, di ditetapkan akan membawa pengaruh
kota Balikpapan selama lima tahun pada tingginya tingkat pengangguran
terakhir mengalami kenaikan di setiap yang terjadi ”.
tahunnya. Pada tahun 2011 sebesar Rp. Pengangguran merupakan salah
1.150 , tahun 2012 sebesar Rp. 1.250 satu masalah yang masih belum bisa di
tahun 2013 sebesar Rp. 1.753, tahun selesaikan oleh pemerintah di setiap
2014 sebesar Rp.1.900 dan di tahun 2015 negara atau daerah baik itu di negara atau
meningkat kembali sebesar Rp.2.220 . daerah yang berkembang maupun maju.
Jika tingkat upah minimum yang Menurut Alam.S (2014 : 40)
ditetapkan pemerintah meningkat tinggi “pengangguran adalah orang yang tidak
setiap tahunnya, maka akan berpengaruh mempunyai pekerjaan, atau sedang
terhadap biaya output yang dikeluarkan mencari pekerjaan, atau sedang
perusahaan. Sehingga perusahaan akan mempersiapkan suatu usaha baru”.
melakukan efisiensi produksi dengan Kota Balikpapan merupakan
cara mengurangi jumlah tenaga kota yang kerap di juluki kota minyak
kerjanya. Hal ini sejalan dengan dan padat industri. Motto kota
pendapat Kaufman dan Hotchkiss, Balikpapan adalah BERIMAN
dalam Mustika (2010:20) menyatakan (bersih,indah,aman dan nyaman) menuju

JURNAL Edueco Volume 1 Nomor 1 Juni 2018 2


Andhika Nikita Sari1, Tutik Yuliani2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

Madinatul Iman. Bersih yang berarti kota Balikpapan sangat bergantung dari
bebas dari fikiran jahat, tidak kotor, kinerja sektor tambang batubara
sehat jasmani maupun rohaninya. Indah tersebut. Jika keadaan ini terjadi secara
yang berarti memiliki akhlak mulia yang terus menerus, tidak menutup
di tandai dengan sikap dan perilaku yang kemungkinan banyak perusahaan yang
baik. Aman dan nyaman yang berarti menutup usahanya. Dan hal ini akan
mampu mewujudkan kondisi kota yang menimbulkan masalah pengangguran di
layak huni. Sehingga kota ini menjadi kota Balikpapan.
salah satu daya tarik bagi warga Masalah pengangguran yang
pendatang baru untuk mengadu nasib. meningkat berkaitan erat dengan
Namun di balik padatnya industri yang munculnya berbagai masalah baru, salah
ditawarkan bukan berarti lapangan satu diantaranya adalah masalah
pekerjaan yang disediakan luas dan kriminalitas. Seseorang yang
banyak. Maraknya pensiun dini atau menganggur dan putus asa akan
pemutusan hubungan kerja (PHK) kerap cenderung berbuat nekad dan melakukan
sekali menjadi permasalahan yang aksi kejahatan. Keadan ini tentu cukup
hangat di kota Balikpapan. sulit untuk mewujudkan misi dari kota
Penyebab maraknya PHK Balikpapan yang layak huni dan menuju
merupakan dampak dari melemahnya madinatul iman. Karena dikatakan kota
sektor industri dan sektor pertambangan layak huni adalah lokasi yang
di provinsi Kalimantan Timur yang memberikan hidup terbaik.Seperti
terjadi selama tiga tahun terakhir yaitu ketersediaan kebutuhan dasar, keamanan
dari tahun 2013-2015. Meskipun tidak terjaga serta tersedianya lapangan
memiliki tambang batubara, peran kota pekerjaan. Berikut adalah data yang
Balikpapan sangatlah vital karena menunjukkan jumlah pengangguran di
menjadi pusat jasa service dan jasa kota Balikpapan.
penunjang lainnya bagi industri
batubara. Puluhan perusahaan jasa dari
skala kecil hingga besar yang berada di

Grafik Jumlah Pengangguran di Balikpapan


dalam ( ribuan orang)

40,000
34,773
30,000
24,963 22,150 22,315
20,000
16,823
10,000
-
2011 2012 2013 2014 2015

Gambar .3 Grafik jumlah pengangguran di kota Balikapapan tahun 2011-2015

Berdasarkan gambar 3 grafik Pada tahun 2011 sebesar 34.773 , pada


pengangguran di kota Balikpapan dari tahun 2012 sebesar 24.963, pada tahun
tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. 2013 sebesar 22.150, pada tahun 2014

JURNAL Edueco Volume 1 Nomor 1 Juni 2018 4


Andhika Nikita Sari1, Tutik Yuliani2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

sebesar 22,315 dan di tahun 2015 sebesar Kedua sebagian besar


16.823. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat kota Balikpapan merupakan
selama lima tahun terakhir jumlah pendatang dari berbagai daerah, ada
pengangguran di kota Balikpapan yang sudah menetap bekerja dan adapula
rendah. yang sedang mencari pekerjaan. Ketika
Tri Yudhiarso (2015) melakukan pekerja yang mengalami PHK ataupun
penelitian mengenai analisis faktor- orang yang tidak kunjung mendapat
faktor yang mempengaruhi tingkat pekerjaan di kota Balikpapan, mereka
pengangguran di kabupaten Jombang tentu akan memilih ke daerah lain untuk
tahun 2004-2013. Hasil penelitian mencari pekerjaan yang layak.
tersebut menunjukan bahwa PDRB, Meskipun upah minimum kota
pertumbuhan penduduk, upah minimum meningkat, tetapi itu hanya berpengaruh
kota berpengaruh terhadap tingkat kepada orang yang bekerja saja. Hal ini
pengangguran di kabupaten Jombang. sependapat dengan Adam Smith dan
Berdasarkan gambar 1 grafik laju David Ricardo dalam Alam.S (2014 :
pertumbuhan PDRB atas dasar harga 17), menyatakan bahwa “ pertambahan
konstan, gambar 2 grafik upah minimum penduduk merupakan faktor yang
kota dan gambar 3 grafik jumlah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.”
pengangguran di kota Balikpapan tahun Kedua faktor di atas merupakan
2011-2015. Menunjukkan bahwa penyebab terjadi rendahnya tingkat
pertumbuhan ekonomi yang rendah dan pengangguran di tengah pertumbuhan
meningkatnya upah minimum kota ekonomi yang rendah, tetapi tetap saja
membuat tingkat pengangguran di kota masalah pengangguran ini tidak dapat di
Balikpapan rendah. Rendahnya tingkat hilangkan secara keseluruhan. Masalah
pengangguran di tengah pertumbuhan pengangguran ini penting untuk di
ekonomi yang rendah di kota Balikpapan analisa karena pengangguran dapat
bisa di pengaruhi oleh beberapa hal mengganggu stabilitas ekonomi baik di
diantaranya sebagai berikut, pertama suatu negara maupun daerah. Banyaknya
berkurangnya permintaan barang jumlah pengangguran dapat menurunkan
produksi dan meningkatnya upah daya beli masyarakat, karena orang yang
minimum kota yang di tetapkan menganggur tidak mempunyai
pemerintah membuat perusahaan penghasilan. Dan meningkatnya jumlah
melakukan banyak pemutusan hubungan pengangguran dapat memunculkan
kerja (PHK). kriminalitas, karena seseorang yang
Dengan banyaknya PHK menganggur dan putus asa akan
tersebut, orang yang tidak bekerja tentu cenderung berbuat nekad dan melakukan
akan berfikir lebih keras bagaimana aksi kejahatan.
caranya memenuhi kebutuhan pokok
agar dapat bertahan hidup. Keadaan ini
lah yang membuat sebagian orang Pertumbuhan Ekonomi
merubah pola pikirnya untuk menjadi
Pertumbuhan ekonomi sering
pengusaha baru, memilih menciptakan
dijadikan acuan sebagai indikator
lapangan pekerjaan daripada harus
keberhasilan ekonomi di suatu wilayah.
melamar pekerjaan kepada perusahaan.
Indikator tersebut misalnya masalah
Adapun salah satu jenis usaha yang di
tentang penganguran serta kesejahteraan
pilih pengusaha baru seperti home
masyarakat yang membaik. Menurut
industry. Hal ini sependapat dengan
Sukirno (2015 : 9 ),menyebutkan bahwa
Sukirno (2015:429), menyatakan bahwa
: “Pertumbuhan ekonomi adalah
“ sistem sosial dan sikap masyarakat
perkembangan kegiatan dalam
merupakan faktor yang mempengaruhi
perekonomian yang menyebabkan
pertumbuhan ekonomi.”
barang dan jasa yang diproduksikan

JURNAL Edueco Volume 1 Nomor 1 Juni 2018 5


Andhika Nikita Sari1, Tutik Yuliani2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

dalam masyarakat bertambah dan Sedangkan menurut Sukirno


kemakmuran masyarakat meningkat”. (2015: 28), “pengangguran adalah
Menurut Alam.S ( 2014 : 15 ), “ jumlah tenaga kerja dalam
pertumbuhan ekonomi adalah suatu perekonomian yang secara aktif mencari
keadaan dimana terjadi kenaikan produk kerja tetapi belum memperolehnya”.
domestic bruto suatu negara, tanpa
memandang apakah. kenaikan tersebut 2. METODE PENELITIAN
lebih besar atau lebih kecil dari tingkat Jenis penelitian ini adalah penelitian
pertumbuhan penduduk”. Menurut kuantitatif, tujuan di buat penelitian ini
Irawan (2014: 434), “ pertumbuhan adalah untuk mengetahui pengaruh
ekonomi adalah peningkatan produk pertumbuhan ekonomi ( X/ ) dan upah
nasional bruto atas seluruh barang dan minimum kota ( X0 ) terhadap tingkat
jasa akhir yang di hasilkan oleh pengangguran (Y) di kota Balikpapan
perekonomian dalam waktu satu tahun, tahun 2006 – 2015. Penelitian ini
setelah di kurangi penyusutan”. menggunakan data sekunder yaitu data
yang bersumber dari pihak ketiga yaitu
Upah Minimimum Kota Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan,
Menurut Keputusan Menteri berdasarkan runtut waktu (time series)
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor selama sepuluh tahun di mulai tahun
226 Pasal 1 Tahun 2000, “Upah 2006 – 2015.
Minimum Regional tingkat (UMR) I Cara memperoleh data di lakukan
telah di rubah namanya menjadi Upah dokumentasi, total data berjumlah 30
Minimum Propinsi (UMP), dan Upah yang terdiri dari 10 data laju
Minimum Regional tingkat II diubah pertumbuhan ekonomi (PDRB) atas
menjadi Upah Minimum Kabupaten atau dasar harga konstan, 10 data upah
Kota (UMK)”. minimum kota dan 10 data
Menurut Peraturan Menteri pengangguran (penduduk yang sedang
Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 tanggal mencari pekerjaan). Kemudian data
29 Mei 1989, “upah minimum kabupaten tersebut di analisis meggunakan
adalah suatu standar minimum yang komputer dengan program aplikasi SPSS
digunakan oleh para pengusaha atau versi 21.0.
pelaku industri untuk memberikan upah Untuk mengetahui pengaruh
kepada pegawai karyawan atau buruh di pertumbuhan ekonomi dan upah
dalam lingkungan usaha atau kerjanya minimum kota terhadap tingkat
pada suatu Kabupaten atau Kota pada pengangguran di kota Balikpapan
suatu tahun tertentu”. menggunakan analisis regresi linier
berganda dengan rumus Y = a + bX1 +
Pengangguran bX2 +
Menurut Djohanputro dalam Penjelasan :
Aprilia Putri (2016 : p4 : 3), menyatakan Y = Tingkat Pengangguran
bahwa “Pengangguran adalah mereka a = Konstanta
yang ingin bekerja, sedang berusaha b = Koefisien
mendapatkan atau mengembangkan X1 = Pertumbuhan ekonomi
pekerjaan tetapi belum berhasil X2 = Upah minimum kota
mendapatkannya atau menemukan nya”. e = Eror
Menurut Suparmoko dalam
Qomariyah(2013:p1:4),“pengangguran Dalam analisis regresi linear
adalah ketidak mampuan angkatan kerja berganda ini menggunakan uji
untuk memperoleh pekerjaan sesuai persayaratan analisi : uji normalitas, uji
dengan yang mereka butuhkan atau linearitas , asumsi klasik yang terdiri dari
mereka inginkan”.

JURNAL Edueco Volume 1 Nomor 1 Juni 2018 6


Andhika Nikita Sari1, Tutik Yuliani2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

uji multikolinearitas, heterokedastisitas tetapkan oleh pemerintah


dan autokorelasi. sehingga banyak perusahaan
melakukan pemutusan hubungan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN terhadap karyawannya. Hal ini di
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi lakukan perusahaan agar dapat
dan Upah Minimum Kota Terhadap menghemat biaya produksi
Tingkat Pengangguran Di Kota karena para penyedia kerja tidak
Balikpapan. mampu membayar upah
Analisis hipotesis pertama karyawannya. Sehingga apabila
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan upah
pertumbuhan ekonomi dan upah minimum kota mengalami
minimum kota memiliki kenaikan maupun penurunan
pengaruh secara bersama-sama akan berdampak pada tingkat
terhadap tingkat pengangguran pengangguran.
di kota Balikpapan. Berdasarkan Berdasarkan pembahasan
hasil pengujian analisis regresi diatas, menjawab hipotesa
dengan program SPSS versi 21.0, pertama yang berbunyi
diperoleh nilai koefisien pertumbuhan ekonomi dan upah
determinasi ( R² ) sebesar 0,926 minimum kota memiliki
atau 92,6 % dan hasil uji pengaruh secara bersama-sama
simultan sig. 0,000 < 0,05 artinya terhadap tingkat pengangguran
signifikan. Sedangkan F"#$%&' di kota Balikpapan tahun 2006-
43,715 > F$()*+ 4,74 artinya 2015 dapat diterima. Secara
signifikan. umum hasil penelitian ini
Pertumbuhan ekonomi dan menunjukkan terdapat hubungan
upah minimum kota merupakan yang positif dan signifikan antara
faktor-faktor yang berpengaruh pertumbuhan ekonomi dan upah
terhadap tingkat pengangguran. minimum kota Balikpapan.
Pertumbuhan ekonomi identik Hasil penelitian ini sejalan
dengan kenaikan jumlah barang dengan penelitian terdahulu yang
maupun jasa yang di produksi di lakukan oleh Aprilia Putri (
oleh suatu wilayah tertentu tanpa 2016 ) menyatakan bahwa
memperhatikan tingkat adanya pengaruh inflasi, upah
pertumbuhan penduduk. Kondisi minimum kota dan pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi kota ekonomi terhadap tingkat
Balikpapan dari tahun 2006- pengangguran terbuka di Jawa
2015 mengalami fluktuatif yang Timur Tahun 2003-2014.
berarti tidak stabil dan selalu
berubah-ubah. Pada tahun 2015 Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi
Badan Pusat Statistik mencatat Terhadap Tingkat Pengangguran Di
pertumbuhan ekonomi kota Kota Balikpapan.
Balikpapan sebesar 1.31% data Pertumbuhan ekonomi sering
tersebut menunjukkan bahwa dijadikan acuan sebagai
pertumbuhan ekonomi di kota indikator keberhasilan ekonomi
Balikpapan rendah. di suatu wilayah. Indikator
Rendahnya pertumbuhan tersebut misalnya masalah
ekonomi di sebabkan oleh tentang pengangguran serta
berkurangnya permintaan kesejahteraan masyarakat yang
produksi barang. Keadaan ini di membaik. Pengujian yang
tambah dengan meningkatnya dilakukan dengan uji t
upah minimum kota yang di mendapatkan hasil, bahwa
variabel pertumbuhan ekonomi
JURNAL Edueco Volume 1 Nomor 1 Juni 2018 7
Andhika Nikita Sari1, Tutik Yuliani2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

memiliki nilai signifikansi 0,054 2.339 orang atau 13,90 %,


> 0,05 dan nilai t "#$%&' 2,316 < tamatan SD 1.950 orang atau
2,364 t $()*+ . Maka dapat di 11,59 %, tidak tamat SD
simpulkan bahwa pertumbuhan 1.413 orang atau 8,40 % dan
ekonomi tidak memiliki sarjana 205 orang atau 1,22 %.
pengaruh secara parsial terhadap Dengan data pencari kerja
tingkat pengangguran di kota diatas, kota Balikpapan akan
Balikpapan pada tahun 2006- mengalami masalah
2015. Hasil ini ini tidak sesuai ketenagakerjaan yang cukup
dengan penelitian terdahulu yang pelik. Karena saat ini tuntutan
di lakukan oleh Isty Qomariyah dari dunia kerja mensyaratkan
(2013), menyatakan bahwa jenjang pendidikan yang tinggi
adanya pengaruh pertumbuhan minimal adalah sarjana, selain itu
ekonomi terhadap tingkat dunia usaha menuntut
pengangguran di Jawa Timur kompetensi bahkan sertifikasi
pada tahun 2001 – 2011. dari para pencari kerja. Apabila
Dalam hasil penelitian ini struktur ketenagakerjaan tersebut
menunjukkan bahwa nilai tidak teratasi, maka warga
persamaan Y = 3,443 + Balikpapan akan menjadi
0,285 X/ + 0,226 X0 , dapat di penonton dan hanya menjadi
jelaskan bahwa setiap kenaikan pekerja kasar yang tidak
pertumbuhan ekonomi, maka membutuhkan skill. Artinya
tingkat pengangguran di kota geliat atau pertumbuhan
Balikpapan akan naik. Hasil ekonomi kota tidak bisa
penelitian ini tidak sependapat dinikmati secara maksimal oleh
dengan teori Sukirno dalam warga, karena level pekerjaan
Soptiani, dkk ( 2013 : p2 : 4 ), yang membutuhkan skill di isi
menyatakan bahwa “apabila oleh tenaga kerja yang berasal
pertumbuhan ekonominya dari luar daerah Balikpapan
mengalami kenaikan, diharapkan bahkan dari luar negeri.
akan berpengaruh pada
penurunan jumlah
pengangguran, hal ini diikuti Pengaruh Upah Minimum Kota
dengan tingkat upah. Jika tingkat Terhadap Tingkat Pengangguran Di
upah naik akan berpengaruh pada Kota Balikpapan.
penurunan jumlah pengangguran Pengujian yang dilakukan
pula”. dengan uji t mendapatkan hasil
Rendahnya kompetensi yang bahwa variabel upah minimum
di miliki angkatan kerja kota memiliki nilai signifikansi
merupakan salah satu faktor yang 0,303 > 0,05 dan nilai t "#$%&'
menyebabkan tingkat 1,111 < 2,364 t $()*+ . Jadi dapat di
pengangguran di kota simpulkan bahwa upah minimum
Balikpapan meningkat di tengah kota tidak memiliki pengaruh
pertumbuhan ekonomi yang secara parsial terhadap tingkat
tinggi. Pada tahun 2015 Badan pengangguran di kota
Pusat Statistik mencatat jumlah Balikpapan pada tahun 2006-
pencari kerja di kota Balikpapan 2015. Hasil penelitian ini tidak
dari sisi pendidikan di dominasi sesuai dengan penelitian
oleh tamatan SLTA sebesar terdahulu yang di lakukan oleh
10.916 orang atau 64,89 %, Tri Yudhiarso (2015) “UMK
disusul tamatan SLTP sebesar berpengaruh terhadap tingkat
JURNAL Edueco Volume 1 Nomor 1 Juni 2018 8
Andhika Nikita Sari1, Tutik Yuliani2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

pengangguran di Kabupaten kebijakan mengenai aturan


Jombang dengan arah negatif. besaran upah minimum kota
Hal ini membuktikan bahwa yang harus di gunakan oleh para
dengan meningkatnya UMK penyedia lapangan pekerjaan
yang sesuai maka akan (pengusaha / perusahaan), yang
menurunkan tingkat bertujuan untuk mensejahterakan
pengangguran di Kabupaten para pekerja tetapi kenyataan
Jombang”. yang terjadi tidak sesuai. Ada
Dalam hasil penelitian ini beberapa pengusaha yang
menunjukkan bahwa nilai menerapkan dan ada pula yang
persamaan Y = 3,443 + tidak menerapkan upah
0,285 X/ + 0,226 X0 , dapat di minimum kota untuk membayar
jelaskan bahwa setiap kenaikan pekerjanya.
upah minimum kota, maka Perusahaan yang bergerak di
tingkat pengangguran di kota sektor minyak, gas dan jasa
Balikpapan akan naik. Hasil biasanya menerapkan upah
penelitian ini sependapat dengan minimum kota yang di tetapkan
teori Kaufman dan Hotchkiss, oleh pemerintah untuk
dalam Mustika ( 2010: 20) membayar pekerjanya.
menyatakan bahwa, “ semakin Sedangkan di luar sektor
tinggi upah yang ditetapkan akan minyak,gas dan jasa biasanya
membawa pengaruh pada memberikan upah di bawah upah
tingginya tingkat pengangguran minimum kota, hal ini di
yang terjadi ”. karenakan pengusaha atau
Apabila tingkat upah penyedia kerja tidak mampu
minimum yang ditetapkan membayar pekerjanya sesuai
pemerintah meningkat tinggi dengan aturan pemerintah.
setiap tahunnya, maka akan Meskipun upah minimum
berpengaruh terhadap biaya meningkat tinggi dan seharusnya
output yang dikeluarkan menjadi pendorong sebagian
perusahaan. Akibatnya harga orang untuk semangat mencari
pokok penjualan dari suatu pekerjaan, tetapi kenyataannya
barang produksi akan meningkat hal ini tidak berlaku bagi mereka
dan harga yang di tawarkan yang bekerja di sektor-sektor lain
kepada masyarakat juga akan seperti dagang dan agraris.
meningkat. Jika permintaan Mereka tidak dapat merasakan
barang tersebut menurun, maka kenaikan upah minimum yang
keuntungan yang akan di peroleh berlaku.
perusahaan juga menurun Berdasarkan pembahasan di
bahkan tidak menutup atas, menjawab hipotesa kedua
kemungkinan perusahaan akan yang berbunyi upah minimum
mengalami kerugian dan kota lebih memiliki pengaruh
melakukan pemutusan paling besar terhadap tingkat
hubungan kerja terhadap pengangguran di kota
karyawannya guna mengurangi Balikpapan tahun 2006-2015
biaya produksi. Sehingga tidak dapat di terima. Karena
dampak yang di timbulkan upah minimum kota tidak
adalah meningkatnya jumlah memiliki pengaruh secara parsial
pengangguran. terhadap tingkat pengangguran
Meskipun pemerintah kota di kota Balikpapan tahun 2006-
Balikpapan telah menetapkan 2015.

JURNAL Edueco Volume 1 Nomor 1 Juni 2018 9


Andhika Nikita Sari1, Tutik Yuliani2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

Badan Pusat Statistik.(2008).


4. KESIMPULAN Balikpapan Dalam Angka 2007.
Terdapat pengaruh signifikan antara Balikpapan : Badan Pusat Statistik.
variabel pertumbuhan ekonomi dan upah Badan Pusat Statistik.(2009).
minimum kota terhadap tingkat Balikpapan Dalam Angka 2008.
pengangguran sebesar F"#$%&' 43,715 > Balikpapan : Badan Pusat Statistik.
F$()*+ 4,74. Maka dapat di simpulkan Badan Pusat Statistik.(2010).
bahwa pertumbuhan ekonomi dan upah Balikpapan Dalam Angka 2009.
minimum kota memiliki pengaruh secara Balikpapan : Badan Pusat Statistik.
bersama-sama terhadap tingkat Badan Pusat Statistik.(2011).
pengangguran di kota Balikpapan tahun Balikpapan Dalam Angka 2010.
2006-2015, Variabel Pertumbuhan Balikpapan : Badan Pusat Statistik.
Ekonomi memiliki nilai t "#$%&' 2,316 < Badan Pusat Statistik.(2012).
2,364 t $()*+ dan nilai sig 0,054 > 0,05 Balikpapan Dalam Angka 2011.
artinya tidak signifikan. Maka dapat di Balikpapan : Badan Pusat Statistik.
simpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi Badan Pusat Statistik.(2013).
tidak memiliki pengaruh secara parsial Balikpapan Dalam Angka 2012.
terhadap tingkat pengangguran di kota Balikpapan : Badan Pusat Statistik.
Balikpapan tahun 2006-2015. Variabel Badan Pusat Statistik.(2014).
upah minimum kota memiliki nilai Balikpapan Dalam Angka 2013.
t "#$%&' 1,111 < 2,364 nilai sig 0,303 > Balikpapan : Badan Pusat Statistik.
Badan Pusat Statistik.(2015).
0,05 artinya tidak signifikan. Maka dapat
Balikpapan Dalam Angka 2014.
di simpulkan bahwa upah minimum kota
Balikpapan : Badan Pusat Statistik.
tidak memiliki pengaruh secara parsial
Badan Pusat Statistik.(2016).
terhadap tingkat pengangguran di kota
Balikpapan Dalam Angka 2016.
Balikpapan tahun 2006-2015.
Balikpapan : Badan Pusat Statistik.
Cita, P. (2015). Pengaruh Pertumbuhan
5. DAFTAR PUSTAKA Penduduk Dan Struktur Ekonomi
Agung, N. B. (2005). Strategi jitu Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
memilih metode statistic penelitian Dan Pengangguran Di Indonesia,
dengan SPSS. Jakarta : Rineka (Online), 5(10) hal.1103-1124,
Cipta. Dewi, A. M. C, and Nugroho, SBM.
Alam, S. (2013). Ekonomi.Jakarta: (2010). Analisis Tingkat
Erlangga. Pengangguran Dan Faktor-Faktor
Anggoro, M. H., & Soesatyo, Y. (2015) . Yang Mempengaruhinya Di Kota
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Semarang. Diss. Universitas
Dan Pertumbuhan Angkatan Kerja Diponegoro, (Online),
Terhadap Tingkat Pengangguran Duwi, P. (2012).Belajar Cepat Olah
Di Kota Surabaya. Jurnal Data Statistik dengan SPSS.
Pendidikan Ekonomi (JUPE), Yogyakarta : C.V ANDI.
(Online) 3(3) hal.1-13, Gunawan, S. (2013).Statistik Terapan
Aprilia, P. D. (2016). Analisis Beberapa Berbasis Komputer Dengan
Faktor yang Mempengaruhi Program IBM SPSS Statistics
Tingkat Pengangguran Terbuka di 19.Jakarta : Mitra Wacana Media.
Jawa Timur Tahun 2003-2014, Irawan. (2014). Ekonomika
Jurnal Pendidikan Ekonomi Pembangunan.Yogyakarta :
(JUPE),(Online) 4(3) BPFE-Yogyakarta.
Badan Pusat Statistik. (2007). Izzah, N. (2015). Analisis Dampak
Balikpapan Dalam Angka 2006. Kenaikan Upah Minimum Provinsi
Balikpapan : Badan Pusat Statistik. Terhadap Tingkat Pengangguran

JURNAL Edueco Volume 1 Nomor 1 Juni 2018 10


Andhika Nikita Sari1, Tutik Yuliani2 JURNAL Edueco
Universitas Balikpapan

Dan Tingkat Partisipasi Angkatan Soptiani, N. K dan Ayuningsari, A.A K.


Kerja Di Jakarta 2004 -2013. (2013). Pengaruh pertumbuhan
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi ekonomi, tingkat inflasi dan upah
(Online). 7(1) hal.1-16,) minimum terhadap jumlah
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan pengangguran di Bali. EJurnal EP
Transmigrasi Nomor 226 Pasal 1 Uud, (Online), V 2 (4) hal.216-
Tahun 2000. 225.
Kurniawan, R. C. (2012). Analisis Sukirno, S. (2015). Makroekonomi Teori
Pengaruh PDRB, UMK, dan Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo
Inflasi Terhadap Tingkat Persada.
Pengangguran Terbuka di Kota Syahril. (2014). Analisis Pengaruh
Malang Tahun 1980-2011. Jurnal Pertumbuhan Ekonomi Dan
Ilmiah Mahasiswa FEB, (Online) Kesempatan Kerja Terhadap
1(1) hal. 1-24. Pengangguran Di Kabupaten Aceh
Mankiw, G. (2012). Principles Of Barat. Jurnal Ekonomi Dan
Economics Pengantar Ekonomi Kebijakan Publik Indonesia,
Makro. Jakarta : Salemba Empat. (Online), 1(2) hal. 79-85,
Nirmala M. (2014). Analisis Upah Tim FKIP Universitas Balikpapan.
Terhadap Pengaangguran Di Kota (2012). Panduan Penulisan Tugas
Manado Tahun 2003-2012. Jurnal Akhir.Yogyakarta : Lilin Persada
Berkala Ilmiah Efisiens, (Online) Perss.
14(2) hal.14 28,. Tri Yudhiarso, S. (2015). Analisis
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor. Faktor-Faktor Yang
05/Men/1989 tanggal 29 Mei Mempengaruhi Tingkat
1989. Pengangguran Di Kabupaten
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Jombang Tahun 2004-2013.
7 Pasal 1 Tahun 2013. EJurnal Universitas Jember,
Peraturan Walikota Nomor 34 Tahun (Online),
2013. Undang-Undang Nomor 13 Pasal 1 Ayat
Qomariyah, I. (2013). Pengaruh Tingkat 30 Tahun 2003 tentang
Inflasi Dan Pertumbuhan Ekonomi Ketenagakerjaan.
Terhadap Tingkat Pengangguran Widodo. (2012). Cerdik Menyusun
Di Jawa Timur. Jurnal Pendidikan Proposal Penelitian Skripsi,
Ekonomi, (Online), 1(3) hal.7-22. Tesis, & Disertasi. Jakarta:
Magna Script Publishing.

JURNAL Edueco Volume 1 Nomor 1 Juni 2018 11

Anda mungkin juga menyukai