Anda di halaman 1dari 2

Peringatan Isra' Mi'raj

Nabi Muhammad SAW 1439 H


14 April 2018 (27 Rajab 1439 H)

Pengertian Isra’ Mi’raj


Menurut Bahasa Isra’ adalah “ berjalan di waktu malam “, sedangkan
menurut istilah yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW di waktu malam
dari Masjidil Haram (mekah) hingga Masjidil Aqsa (palestina), bertepatan
dengan malam 27 Rajab satu tahun sebelum hijrahnya nabi. ( banyak
pendapat ulama ). Allah SWT berfirman :

َّ َۡۡ ۡ َ َ ۡ ۡ َ ً۬‫َ ا‬ َ
َۡ َ َ ۡ ‫ُس ۡب َح ٰـ َن َّٱل ِذ ٓى أ‬
‫ۡس ٰى ِب َع ۡب ِد ِهۦ ل ۡيل ِّمن ٱل َم ۡس ِج ِد ٱلح َر ِام ِإَل ٱل َم ۡس ِج ِد ٱۡلق َصا ٱل ِذى ب ٰـ َركنا‬
ُ َ ۡ ُ َّ َ ُ ُ َّ َ ٰ َ َ ۡ ُ َ ُ ُ َۡ َ
: .
١ ‫حوله ۥ ِل ِنيه ۥ ِمن ءايـ ِتنآ ۚ ِإنه ۥ هو ٱلس ِميع ٱلب ِص رن اإلۡساء‬
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya, agar kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda(kebesaran) kami. Sesungguhnya
dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. Al Israa’: 1)

Menurut bahasa Mi’raj adalah “alat untuk naik (tangga), secara istilah
mi’raj yaitu Nabi Muhammad SAW dinaikkan dari masjidil aqsha ke langit
sampai ke Sidratul Muntaha (Sidratul Muntaha berasal dari kata sidrah &
muntaha. Sidrah adalah pohon Bidara. Sedangkan muntaha berarti tempat
berkesudahan). Dgn demikian, secara bahasa Sidratul Muntaha berarti
pohon Bidara tempat berkesudahan. Disebut demikian karena tempat ini
tdk bisa dilewati lebih jauh lagi oleh manusia & merupakan tempat
diputuskannya segala urusan yg naik dari dunia di bawahnya maupun segala
perkara yang turun dari atasnya. Allah SWT berfirman :
َ َُْْ َْ َْ َ ْ ُ ‫َََ ْ َ ُ ََْ ا‬
‫ولقد رآه نزلة أخرى ِعند ِسدر ِة المنته‬
“Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupa yang asli)
pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha” (Q.S An Najm: 13-
14)
Hikmah Isra’ Mi’raj
1. Menguatkan iman yang ada dalam dada kita, sehingga tidak mudah
terpengaruh atau terpancing oleh keadaan dan lingkungan yang tidak
menguntungkan.

2. Nabi Muhammad SAW untuk menerima perintah sholat, Nabi dipanggil


sendiri ke hadirat Allah SWT. Tidak seperti perintah-perintah yang
lainnya yang cukup dengan perantara wahyu yang dibawa oleh Malaikat
Jibril. Ini menunjukkan bahwa perintah wajib sholat itu sangat
penting. Sholat adalah satu rangka pokok iman.

3. Motivasi untuk memiliki akhlak mulia. Sebab budi pekerti yang baik
dapat dipakai sebagai ukuran tinggi rendahnya derajat manusia disisi
Allah.

4. Membangun pribadi kita dengan mengerjakan sholat lima waktu dengan


khusu’, ikhlas dan tekun hanya karena Allah semata. Inilah sikap
seorang muslim. Kita dituntut untuk turun ke bumi ini dengan membaka
bekal sholat yang kokoh.

Anda mungkin juga menyukai