Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
kepada hambanya, khususnya bagi penulis yang telah mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul “pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau “
Dalam menulis karya ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala – kendala,
sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik.
Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat hal –
hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan,
kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini.
Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna,
Amin..
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 3
BAB V PENUTUP 7
5.1 Kesipulan
5.2 Saran 7
BAB I
PENDAHULUAN
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Dalam
ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen biotik
dan komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan
komponen abiotik antara lain : udara, gas, angina, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara
komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya
matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup
lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hija.
Dalam penulisan makalah ini kami membahas, melihat dan mengamati sebatas pada pengaruh
cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman {kacang hijau}.
Sesuatu di sebut makalah, jika ada kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, antara apa
yang ada dan apa yang seharusnya, dan apa yang tersedia dengan apa yang di butuhkan.
Perumusan masalah nya adalah :
1.4.1 Asumsi
Benih kacang hijau yang di tanam tersebut memiliki daya tumbuh yang berbeda karena pengaruh
cahaya matahari
1.4.2 Hipotesa
Berdasarkan asumsi di atas dapat di simpulkan bahwa : Ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.1 komponen penyusun ekosistem adalah komponen biotik dan komponen abiotik ( biologi 1B
Erlangga, pengarang Istamar syamsuri,dkk )
2.1.2 Cahaya matahari membantu tumbuhan hijau melakukan fotosintesis ( Biologi 1B
Yusditira,Drs.Bagod Sudjadi M.Ed. )
2.1.3 Dalam menyusun ekosistem antara komponen biotic dan komponen abiotik saling
ketergantungan ( Sains Biologi 1A Slamet prawirohartono,Bumi aksara )
2.1.4 Tanpa cahaya matahari kehidupan di muka bumi tidak akan ada ( Depdikbud )
2.1.5 Tumbuhan tumbuh mencari matahari ( Biologi 3A Erlangga, pengarang Istamar
syamsuri,dkk )
2.1.6 Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan
(Biologi 3A Erlangga, pengarang Istamar syamsuri,dkk )
2.1.7 Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil sehingga daun
menjadi pucat (Biologi 3A Erlangga, pengarang Istamar syamsuri,dkk )
2.1.8 Jika intensitas cahaya terlalu tinggi, klorofil akan rusak (Biologi 3A Erlangga, pengarang
Istamar syamsuri,dkk )
3
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Tujuan :Mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang
hijau
Tempat :Rumah Ranti di Jake
Waktu :Tanggal 20 Pebruari 2009 samapai 28 Pebruari 2009
Populasi adalah satu gelas di tempat terang dan satu gelas di tempat gelap
4
3.5 Penyajian data
No
Mulai rendam
Mulai tumbuh Tinggi
Tempat terang Tempat gelap
1 20 Pebruari 2009 - - -
2---
3 21 Pebruari 2009 1,1 cm 1,30 cm
4 22 Pebruari 2009 2,3 cm 2,40 cm
5 23 Pebruari 2009 2,9 cm 3,80 cm
6 24 Pebruari 2009 4,8 cm 4,60 cm
7 25 Pebruari 2009 6,0 cm 5,30 cm
8 26 Pebruari 2009 6,2 cm 7,00 cm
9 27 Pebruari 2009 7,3 cm 13,1 cm
10 Rata – rata pertumbuhan kacang hijau 4,37 cm 5,36 cm
Warna daun kecambah yang di tempat terang berwarna hijau sedangkan di tempat gelap kuning (
pucat )
Pertumbuhan batang di tempat terang lebih lambat dari tempat gelap hal ini di sebabkan karena
adanya hormone auksin
Di tempat terang arah tumbuhnya kea rah matahari sedangkan di tempat gelap batang nya
menjadi bengkok karena mencari cahaya matahari
Warna batang di tempat terang hijau dan kuat sedangkan di tempat gelap warnanya putih susu
dan rapuh
Daun kecambah di tempat terang mengandun klorofil sedangkan di tempat gelap tidak
BAB IV
PENYAJIAN HASIL EKSPERIMEN
4.2. kesimpulan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan Data
Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa rata – rata kacang hijau yang tertinggi adalah
kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan pertumbuhannya yang paling cepat juga di
tempat gelap. Hal ini di sebab kan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat
gelap.
5.2 Saran
Di muka bumi ini . tumbuhan adalah sumber makanan , saran kami adalah marilah kita menjaga
kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan
ada di muka bumi ini. Dan semoga dengan adanya makalah yang kami buat yang berjudul
“Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau “ para pembaca tertarik
membacanya
Daftar Pustaka
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpaha
nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul “
Perkecambahan Biji Kacang Hijau “.
Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan kondisi-kondisi yang
diperlukan untuk perkecambahan biji kacang hijau dan mengetahui factor yang mempengaruhi
biji kacang hijau untuk berkecambah.
Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan penulis semata-
mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya penulis dengan ketulusan hati mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Pengajar Mata Pelajaran Biologi kelas XII IA 1 yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan percobaan ini. Penulis juga berterima kasih
kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu
menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman
penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.
Serta akhir kata penulis ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.
Penulis
Kelompok 4 Biologi XII IA 1
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan Embrio
Embrio berkembang didalam biji. Setelah fertilisasi, zigot mengalami rangakian pembelahan sel.
Salah satu dari dua sel yang berasal dari mitosis zigot akan berkembang menjadi embrio asli,
sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio didalam bakal biji )ovulum) berkembang menjadi massa bulat yang mengandung ratusan
sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan akhirnya membentuk seluruh
jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon. Kotiledon berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan dan perkecambahan (germinasi).
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem apical
ujung (terminal) dan meristem apical aka. Sel-sel tersebut berada dalam kondisi dorman ketika
biji pada masa dorminasi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel tersebut berkembang
menjadi daerah pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti stelah mencapai taqhapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah
menjadi biji matang. Biji tersebut tetap, yaitu sesuai untuk perkecambahan./ Di dalam biji yang
matang, endosperma makanan telah terdiferensiasi menjadi lapisan terluar sel (aleuron) dan
massa sel terdalam bertepung. Sel-sel aleuron menyintesis enzim a-milase. Enzim tersebut dapat
mengubah cadangan zat pati didalam endosperma menjadi gula yang dapat digunakan oleh
embrio.
Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki
kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut
adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.
Tahapan perkecambahan
Perkembangan bij berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa
tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan,
pengiriman bahan makanan terlarut dan hormone ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya,
serta asimilasi (fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam
kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan
hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja
mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat
molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati di uraikan menjadi
maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan
untuk membuat dinding sel bagi sel-sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan
asam amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa
saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji
kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun
pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis.
Tipe Perkecambahan
Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan hipogeal dan
epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula
keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif tetap posisinya. Contoh
tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal hipokotillah yang tumbuh
memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan
tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh
para ahli agronomi untuk memperkirakan kedalaman tanam.
2. Faktor internal : faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan.
2.2 Hipotesis
Biji kacang hijau dapat tumbuh dengan baik apabila disimpan di tempat yang sedikit cahaya
atau gelap dan pada ruangan dengan suhu hangat. Selain itu, air juga merupakan salah satu factor
yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau.
Biji kacang hijau tidak dapat tumbuh dengan baik apabila terjadi pencampuran Sodium
hidroksida dengan larutan pirogalol dsertai kurangnya oksigen.
BAB III
METODE PENELITIAN
Cara Kerja :
1. Susunlah lima tabung reaksi
2. Tempatkan tabung A, D, dan E ditempat hangat di laboraturium yang terkena cahaya
3. Masukkanlah tabung B didalam lemari pendingin
4. Masukkanlah tabung C disalam tempat yang hangat di dalam lemari yang gelap.
Keterangan :
Tabung A: berisi air, diatas kawat kasa diberi kapas basah dan biji kacang, kemudian
diletakkan ditempat yang hangat terkena cahaya.
Tabung B: seperti tabung A, kemudian diletakkan ditempat yang gelap dan dingin.
Tabung C : seperti tabung A kemudian diletakkan ditempat yang gelap dan hangat.
Tabung D: berisi larutan sodium hidroksida yang mengandung pirogalol, diatas kawat kassa
diberi kapas basah dan biji kacang. Tabung diletakkan ditempat yang hangat terkena cahaya.
Tabung E: diatas kawat kasa diberi kapas kering dan biji kacang. Tabung diletakkan ditempat
yang hangat terkena cahaya.
5. Masukkanlah data hasil percobaan kalian kedalam table yang menunjukkan kondisi iji didalam
setiap tabung.
6. Biarkanlah tabung-tabung tersebut dalam beberapa hari kemudia pelajarilah untuk melihat
biji-biji tersebut berkecambah atau tidak.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Tabung
ABCDE
Air
Hangat
Oksigen
Cahaya
Biji Berkecambah
4.2 Pembahasan
Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan
lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh
cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal
ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau
yang disebut dengan fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormone yang
banyak atau sedikit qita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga
kita lebih mudah untuk mengetahuinya. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat
yang terang dan gelap diantaranya :
Untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat
selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan.hal ini
disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. sedangkan untuk
tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat
dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat
kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin
dihambat oleh sinar matahari.
Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk internal
dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk proses
perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain
ikut mempengaruhi. Menurut leteratur perkecambahan di pengaruhi oleh hormon auxin , jika
melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok,
hal itu disebabkan karena hormon auxin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya
kurang merata. Sedangkan di tempat yang perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal itu
juga di sebabkan pengaruh hormon auxin yang aktif secara merata ketika terkena cahaya.
Sehingga di hasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas .
Faktor-faktor yang menyebabkan dormansi pada biji dapat dikelompokkan dalam: (a) faktor
lingkungan eksternal, seperti cahaya, temperatur, dan air; (b) faktor internal, seperti kulit biji,
kematangan embrio, adanya inhibitor, dan rendahnya zat perangsang tumbuh; (c) faktor waktu,
yaitu waktu setelah pematangan, hilangnya inhibitor, dan sintesis zat perangsang tumbuh.
Dormansi pada biji dapat dipatahkan dengan perlakuan mekanis, cahaya, temperatur, dan bahan
kimia.
Proses perkecambahan dalam biji dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses
perkecambahan fisiologis dan proses perkecambahan morfologis. Sedangkan dormansi yang
terjadi pada tunas-tunas lateral merupakan pengaruh korelatif dimana ujung batang akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bagian tumbuhan lainnya yang dikenal dengan
dominansi apikal. Derajat dominansi apikal ditentukan oleh umur fisiologis tumbuhan tersebut.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau adalah :
1. Air
Berfungsi untuk melunakan kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transportasi
makanan terlarut, dan hormone ke daerah meristematik (titik tumbuh) serta brsama dengan
hormone membangun pemanjangan dan pengembangan sel.
2. Cahaya
Cahaya merupakan factor pengendali pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan terutama
berperan dalam proses berlangsungnya fotosintesis.
3. Suhu
Suhu berperan dalam mengontrol perkecambahan dan pertumbnuhan vegetatif. Sehubungan
dengan perkecambahan proses imbibisi berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.
5.2 Saran
1. Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memcah dormansi biji itu
sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan
dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat dimaksimalkan.
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian.
3. Kodisi kapas dan air harus steril