Anda di halaman 1dari 6

DETEKSI DINI GANGGUAN PENDENGARAN PADA ANAK

Azwar

Abstrak. Gangguan pendengaran pada anak perlu dideteksi sedini mungkin mengingat
pentingnya peranan fungsi pendengaran dalam proses perkembangan bicara. Keterlambatan
dalam diagnosis berarti pula terdapat keterlambatan untuk memulai intervensi dan akan
membawa dampak serius dalam perkembangan selanjutnya. Skrining pendengaran pada bayi
baru lahir dapat menemukan gangguan pendengaran sedini mungkin sehingga dapat dilakukan
habilitasi segera, menggunakan pemeriksaan elektrofisiologik yang bersifat obyektif, praktis,
otomatis dan non invasive. Identifikasi gangguan pendengaran secara dini dapat dilakukan
dengan cara mengamati reaksi anak terhadap suara atau tes fungsi pendengaran dengan metode
dan peralatan yang sederhana. Tes pendengaran pada anak tidak bisa ditunda hanya dengan
alasan usia anak belum memungkinkan untuk dilakukan tes pendengaran. Tes pendengaran
secara obyektif dibidang audiologi dengan peralatan elektrofisiologik sudah banyak
dikembangkan di beberapa Rumah Sakit seperti ABR, ASSR, elektroakustik imitans dan OAE
yang sangat berharga dalam diagnostik fungsi pendengaran secara dini tidak tergantung usia.
(JKS 2013; 1: 59-64)

Kata kunci : Deteksi dini, skrining pendengaran, ABR, OAE

Abstract. Hearing loss in children need to be detected as early as possible given the
importance of the role of auditory function in the process of speech development. Delay in
diagnosis also means there is a delay to start the intervention and will carry serious
consequences for subsequent development. Hearing screening in newborns can find hearing
loss as early as possible so that it can be done habilitation immediately, using
electrophysiological examination is objective, practical, automatic and non-invasive. Early
identification of hearing loss can be done by observing the child's reaction to sound or hearing
function tests with simple methods and equipment. Hearing tests in children can not be delayed
merely by reason of the child's age has not been possible to do a hearing test. Objective
hearing test in the field of audiology with electrophysiologic equipment has been developed in
several hospitals such as ABR, ASSR, OAE Electroacoustics imitans and very valuable in early
diagnostic auditory function is independent of age. (JKS 2013; 1: 59-64)

Key words: Early detection, hearing screening, ABR, OAE

Pendahuluan sikapnya yang sulit diatur. Orang tua baru


Kesehatan indera pendengaran merupakan menyadari adanya gangguan pendengaran
syarat penting bagi upaya peningkatan pada anak bila tidak ada respons terhadap
kualitas sumber daya manusia karena suara keras atau belum/terlambat berbicara.
sebagian besar infomasi diserap melalui Oleh karena itu informasi dari orang tua
proses mendengar yang baik. Bagi anak sangat bermanfaat untuk mengetahui
fungsi pendengaran berpengaruh dalam respons anak terhadap suara dilingkungan
perkembangan bicara dan berbahasa, rumah, kemampuan vokalisasi dan cara
sosialisasi dan perkembagan kognitifnya. mengucapkan kata.1,2
Menemukan gangguan pendengaran pada Gangguan pendengaran pada anak perlu
bayi tidak mudah, gangguan pendengaran dideteksi sedini mungkin mengingat
sering diabaikan karena orang tua tidak pentingnya peranan fungsi pendengaran
langsung sadar anaknya menderita dalam proses perkembangan bicara.
gangguan, kadang-kadang anak dianggap Identifikasi gangguan pendengaran secara
sebagai anak autis atau hiperaktif karena1 dini dengan cara mengamati reaksi anak
terhadap suara atau tes fungsi pendengaran
Azwar adalah Dosen Bagian Ilmu Kesehatan dengan metode dan peralatan yang
THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Syiah sederhana. Saat ini sudah banyak metode
Kuala/RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh

59
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 13 Nomor 1 April 2013

untuk menilai fungsi pendengaran anak. Jenis gangguan pendengaran


Tes pendengaran pada anak tidak bisa Ada tiga jenis gangguan pendengaran
ditunda hanya dengan alasan usia anak 1. Gangguan pendengaran konduktif
belum memungkinkan untuk dilakukan tes Gangguan pendengaran akibat masalah
pendengaran. Tanpa program skrining pada telinga luar atau tengah sehingga
pendengaran, gangguan pendengaran baru suara tidak dapat diteruskan sepenuhnya
diketahui pada usia 18 – 24 bulan.2 ke telinga bagian dalam. Gangguan
Tes pendengaran secara obyektif di pendengaran konduktif menurunkan
bidang audiologi dengan peralatan kekerasan suara, tetapi tidak
elektrofisiologik saat ini sudah banyak menyebabkan distorsi atau efek negatif
dikembangkan di beberapa Rumah Sakit terhadap kejernihan suara. Kebanyakan
dan klinik seperti ABR, ASSR, gangguan pendengaran konduktif dapat
elektroakustik imitans dan OAE yang diperbaiki dengan pengobatan.
sangat berharga dalam diagnostik fungsi 2. Gangguan pendengaran sensorineural
pendengaran secara dini tidak tergantung Gangguan pendengaran akibat
usia. Akan tetapi masalahnya adalah tidak kerusakan pada telinga bagian dalam
semua Rumah Sakit memiliki peralatan dan atau jalur ke otak. Gangguan
tersebut dan biaya pemeriksaan yang relatif pendengaran senssorineural tidak hanya
mahal. Sekalipun sudah ada tes mengurangi kenyaringan suara, tetapi
elektrofisiologik yang canggih, tes juga dapat membuat hilangnya
pendengaran dengan pengamatan tingkah kejelasan memahami pembicaraan.
laku anak terhadap rangsang suara Kehilangan pendengaran sensorineural
(behaviour observation audiometry), tetap biasanya permanen dan tidak dapat
harus dilakukan di bidang audiologi diperbaiki dengan pengobatan.
pediatri.2,3 3. Gangguan pendengaran campuran
Kombinasi keduanya komponen
Penyebab Gangguan Pendengaran pada konduktif dan sensorineural 1,3
Bayi dan Anak
Berdasarkan penelitian pada bayi yang tuli Identifikasi Awal Gangguan
sejak lahir terdapat sejumlah faktor risiko Pendengaran pada Anak
yang berperan. Faktor faktor risiko Orang tua yang ’jeli’ akan menangkap
yang mungkin menyebabkan gangguan tanda-tanda bayi/anak yang kurang
pendengaran adalah : memberikan reaksi terhadap suara di
1. Lahir belum cukup bulan (prematur). sekitarnya dan akan segera datang ke
2. Pernah dirawat di NICU (Neonatal rumah sakit guna evaluasi pendengaran,
Intensive Care Unit). tanpa menunggu usia anak lebih besar.
3. Pada saat hamil, ibu mengalami infeksi Pengenalan (deteksi) adanya ketulian yang
TORCH (Toksoplasma, Rubela, dini kemudian ditangani (intervensi) yang
Sitomegalovirus, Herpes) dini akan meningkatkan kemampuan anak
4. Kadar bilirubin darah yang tinggi untuk berbahasa dan bebicara. Karena pada
(hiperbilirubinemia), sehingga tahun-tahun pertama kehidupan (0-3
membutuhkan transfusi tukar. tahun), merupakan masa perkembangan
5. Terdapat kelainan anatomi pada wajah bahasa dan bicara yang paling kritis.
6. Pernah mendapat obat yang bersifat Penelitian membuktikan bahwa pada masa-
meracuni pendengaran (ototoksik) masa tersebut kualitas stimulasi
7. Di dalam keluarga terdapat penderita pendengaran berpengaruh pada perubahan-
tuli sejak lahir perubahan anatomis, fisiologis dan tingkah
8. Mengalami infeksi selaput otak laku yang diakibatkan oleh perkembangan
(meningitis)3 sistem pendengaran.3

60
Azwar, Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Anak

Keterlambatan dalam diagnosis berarti 2. Usia 4-7 bulan. usia 4 bulan apakah
pula terdapat keterlambatan untuk memulai anak mulai mampu menoleh kearah
intervensi dan akan membawa dampak datangnya suara diluar lapangan
serius dalam perkembangan selanjutnya pandang mata? Apakah anak mulai
yang dikemudian hari akan menambah mengoceh di usia 5-7 bulan, sebelum
beban keluarga, masyarakat maupun usia 7 bulan apakah anak mampu
negara. Orang tua masih belum memahami menoleh langsung ke arah sumber suara
masalah gangguan dengar pada anak secara diluar lapangan pandang mata?
dini, karena masih adanya anggapan bahwa 3. Usia 7-9 bulan. Apakah anak mampu
anak masih belum responsif terhadap suara mengeluarkan suara dengan nada yang
karena anak : ‘cuek’, ’bandel’ atau karena naik –turun atau monoton saja?
faktor usia anak masih belum mengerti 4. Usia 9-13 bulan. Apakah anak menoleh
bagaimana harus memberi respons bila ada suara dibelakangnya? Apakah
terhadap stimulus suara. Anggapan anak mampu menirukan beberapa jenis
tersebut mengakibatkan tertundanya suara? Apakah anak sudah mampu
diagnosis lebih awal karena sikap mengucapkan suara konsonan seperti
‘menunggu’ sampai usia anak dianggap ‘beh’, ‘geh’ , ‘deh’, ‘ma’
mampu memberikan respons atau dapat 5. Usia 13-24 bulan. Apakah dia
dilakukan tes pendengaran. Pengalaman di mendengar bila namanya dipanggil dari
rumah sakit juga cukup banyak didapati ruangan lain? Apakah anak memberikan
ketidak tahuan orang tua akan peranan respons dengan bervokalisasi atau
pendengaran sebagai dasar perkembangan bahkan datang kepada anda? Kata-kata
bicara. Hal ini terbukti dari masalah yang apa saja yang mampu diucapkan?
dikemukakan orang tua pada saat Apakah kwalitas suara dan cara
membawa anaknya ke rumah sakit. pengucapannya normal?5
Masalah yang masih sering dikemukakan
adalah ‘anak saya belum bisa berbicara’, Informasi dari orang tua mengenai respons
jarang yang mengajukan pertanyaan anak terhadap suara dan kemampuan
‘tolong diperiksa pendengarannya, karena berbicara disertai dengan penilaian kualitas
saya curiga anak saya ada masalah vokalisasi dan bicara pada saat anak datang
pendengaran’. Bahkan ada beberapa orang di rumah sakit dapat di perkirakan derajat
tua yang mengemukakan kemungkinan ada dan onset gangguan pendengaran anak.
masalah di pita suara atau lidahnya yang Suara anak yang melengking tinggi tanpa
membuat anak belum bisa berbicara.3,4,5 bisa mengontrol kekerasan suara dan hanya
mampu mengeluarkan suara huruf hidup,
Riwayat/anamnesa Respon Anak terhadap kemungkinan anak mengalami gangguan
Rangsang Suara pendengaran derajad berat sejak dilahirkan.
Informasi dari orang tua melalui anamnesa Apabila kualitas suaranya lebih baik
yang cermat mengenai respons anak kemungkinan gangguan pendengaran
terhadap rangsang suara dilingkungan terjadi kemudian setelah anak mampu
sehari-hari dirumah dan kemampuan berbicara.
vokalisasi dan cara pengucapan kata-kata Beberapa gejala pada anak dengan
anak sangat membantu menilai masalah kemungkinan mengalami gangguan
gangguan pendengaran dan perkembangan pendengaran yang bisa diamati sehari-hari
bicara-bahasa pada anak.5,6 oleh orang tua :5,6,7
1. Usia 0-4 bulan. Apakah bayi kaget 1. Kurang responsif terhadap suara-suara
kalau mendengar suara yang sangat yang ada disekitarnya : vacuum
keras ? Apakah bayi yang sedang tidur cleaner, klakson mobil, petir
terbangun kalau mendengar suara 2. Anak kelihatannya kurang perhatian
keras? terhadap apa yang terjadi disekitarnya,

61
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 13 Nomor 1 April 2013

kecuali yang bisa dinikmati dengan mengalami gangguan. Anak dengan


melihat. Anak tidak mudah tertarik tuli sensorineural akan berbicara lebih
dengan pembicaraan atau suara-suara keras supaya bisa menangkap suaranya
yang ada disekelilingnya sendiri
3. Cenderung berusaha melihat muka 11. Kemampuan berbicara dan pemahaman
lawan bicara dengan tujuan mencari kata-kata terbatas. Anak dengan
petunjuk dari gerak bibir dan ekspresi gangguan pendengaran akan
muka guna mendapat informasi mengalami penurunan kemampuan
tambahan apa yang diucapkan. Anak mendengar dan memahami arti kata-
kurang responsif apabila diajak bicara kata sehingga menghambat proses
tanpa diberi kesempatan melihat muka perkembangan bicara
lawan bicara
4. Sering minta kata-kata diulang lagi Skrining Pendengaran
5. Jawaban yang salah dengan pertanyaan Tujuan skrining pendengaran bayi baru
atau perintah sederhana lahir adalah menemukan gangguan
6. Kesulitan menangkap huruf mati/ pendengaran sedini mungkin sehingga
konsonan dapat dilakukan habilitasi segera,
7. Anak hanya memberikan respons menggunakan pemeriksaan
terhadap suara tertentu atau dengan elektrofisiologik yang bersifat obyektif,
kekerasan tertentu praktis, otomatis dan non invasive. Di
8. Kesulitan menangkap pembicaraan negara maju program skrining
didalam ruangan yang ramai. Anak pendengaran sudah dimulai sejak bayi
dengan gangguan pendengaran ringan berusia 2 hari atau sebelum keluar dari
atau sedang masih mampu menangkap rumah sakit. Program ini dilanjutkan
pembicaraan dilingkungan yang ribut dengan pemeriksaa pendengaran ulangan
seperti di kelas atau dirumah dengan pada usia 1 bulan. Untuk bayi yang tidak
suara-suara TV yang cukup lulus skrining harus melakukan
mengganggu. Anak dengan pemeriksaan ulang pada usia 3 bulan.
pendengaran yang normal mempunyai Gangguan pendengaran pada bayi sudah
kemampuan mengatasi kesulitan di harus dipastikan pada usia 3 bulan,
lingkungan mendengar yang sulit. sehingga bila diketahui bayi mengalami
9. Ucapan anak yang sulit dimengerti ketulian, upaya habilitasi sudah dapat
merupakan salah satu kemungkinan dimulai pada saat usia 6 bulan.Dengan
anak mengalami gangguan memastikan ketulian pada usia 3 bulan dan
pendengaran. Hal ini disebabkan anak memberikan habilitasi yang memadai
tidak mampu menangkap semua diharapkan pada usia 36 bulan
elemen pembicaraan dengan jelas perkembangan wicara anak yang
sehingga anak akan mengalami mengalami ketulian tidak terlalu berbeda
kesulitan meniru ucapan dengan betul jauh dengan anak yang pendengarannya
dan baik. Anak juga akan mengalami normal. Di Indonesia beberapa rumah sakit
gangguan pola berbicara yang sering telah menjalankan program skrining
rancu dengan masalah intelegensinya pendengaran namun masih bersifat
10. Bicara anak lemah atau bahkan terlalu sukarela. Sayangnya tidak semua rumah
keras. Hal ini menunjukkan bahwa sakit yang menjalankan program tersebut
anak tidak mendengar suaranya sendiri. memiliki fasilitas yang memadai untuk
Anak yang bicaranya pelan pemeriksaan pendengaran lanjutan.
kemungkinan mengalami tuli konduktif Kendala lainnya adalah belum semua
karena anak dapat menangkap suaranya orang tua memahami maksud skrining
sendiri melalui jalur hantaran tulang pendengaran bayi sehingga tidak
sekalipun hantaran udaranya melalukan pemeriksaan lanjutan.

62
Azwar, Deteksi Dini Gangguan Pendengaran pada Anak

Untuk bayi yang lulus skrining electrode) yang ditempel pada kulit
pendengaran, dengan perkataan lain kepala. Respon auditory evoked
pendengarannya baik, tetap harus potential yang berhasil direkam
dilakukan evaluasi berkala. Karena pada kemudian diproses melalui program
bayi yang lebih besar atau anak, dapat komputer dan ditampilkan sebagai 5
terjadi risiko lain seperti infeksi telinga gelombang defleksi positif
tengah, trauma ataupun terpapar dengan (gelombang I sampai V) yang terjadi
suara keras (bising). Berdasarkan sekitar 2-12 ms setelah stimulus
pertimbangan tersebut lakukan diberikan.2
pemeriksaan pendengaran berkala pada 2. Otoaccoustic Emission (OAE)
usia 4, 5, 6, 8 10, 12, 15 dan 18 tahun; Emisi otoakustik merupakan suara
ataupun setiap saat bila ada kecurigaan dengan intensitas rendah yang
gangguan pendengaran.2 dihasilkan pada koklea yang normal,
Pada prinsipnya metode tes pendengaran baik secara spontan maupun respon
pada anak dibedakan menjadi tes yang dari rangsang akustik. Skrining
subyektif berdasarkan pada pengamatan pendengaran pada bayi-bayi dapat
perilaku anak terhadap rangsang suara dilakukan dengan menggunakan alat
(behavioral observation audiometry, visual emisi otoakustik, karena metoda ini
re-inforcement audiometry) dan tes yang obyektif, aman, tidak memerlukan
non behavioral atau obyektif dengan prosedur yang invasif atau pengobatan
menggunakan alat elektrofisologik sebelum dilakukan pemeriksaan,
(Auditory brainstem response/ABR, pemeriksaannya cepat, hanya
Auditory Steady State Response/ASSR, memerlukan waktu beberapa detik
Otoacoustic Emission / OAE). sampai menit; caranya mudah, tidak
1. BERA/ABR memerlukan keahlian khusus, biaya
Deteksi dini gangguan pendengaran alat yang relatif murah.1,5
pada anak secara konvensional sulit 3. BOA
dan biasanya tidak bisa dilakukan Selama ini masih ada yang
sampai anak berumur 2 sampai 3 beranggapan bahwa tes pendengaran
tahun. Namun sekarang dengan secara pengamatan perilaku
adanya pemeriksaan Brainstem (behavioral observation audiometry/
Evoked Response Auditory (BERA), BOA) harus menunggu sampai anak
deteksi dini gangguan pendengaran usia mampu berbicara sehingga dapat
sudah dapat dilakukan sejak bayi. mengikuti prosedur tes, yang
Pemeriksaan BERA adalah suatu sebenarnya tidak demikian. Tes BOA
pemeriksaan elektrofisiologik yang sudah dapat dilakukan pada semua
obyektif, non invasif untuk menilai usia mulai bayi baru lahir dengan
respons sistim auditorik termasuk mempertimbangkan usia dan status
batang otak terhadap bunyi, sehingga perkembangan anak secara umum. Tes
dapat diketahui ambang pendengaran behaviour cukup dapat memberikan
maupun letak lesi pada sistim nilai ketepatan, efisiensi dan cukup
auditorik tersebut. BERA telah obyektif apabila dilakukan oleh
terbukti berguna dalam menentukan klinikus yang berpengalaman. Selain
status pendengaran bahkan pada itu tes BOA cukup relibel, cukup
pasien yang tidak kooperatif atau menyenangkan bagi anak-anak, cukup
pasien yang masih sangat muda. efisien dari segi waktu dan biaya. Tes
Respon terhadap stimulus auditorik BOA sederhana yang sering dilakukan
berupa respon auditory evoked di rumah sakit adalah dengan
potential yang sinkron direkam menggunakan benda atau mainan yang
melalui elektroda permukaaan (surface berbunyi seperti bel, terompet.3,8

63
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 13 Nomor 1 April 2013

4. Audiometri bermain/play audiometry dalam menangani gangguan pendengaran


Anak yang cukup kooperatif, mau pada anak.
pakai headphone dan bisa diajarkan
bagaimana memberikan respons Daftar Pustaka
apabila mendengar suara dapat 1. Jerger J.F. and Hayes, D. The Cross-check
dilakukan metode audiometri nada Principle in Pediatric Audiometry. Arch
murni seperti tes pada orang dewasa. Otolaryngol. 1976. 102 : 614-620.
Hanya metode respons apabila 2. Finitzo-Hieber T. Auditory Brainstem
mendengar suara dilakukan dengan Response. Its place in Infant Audiological
Evaluations. Sem Speech Lang and Hear.
mainan, seperti memasukkan kelereng 1982. 3: 76-86.
ke dalam kotak setiap mendengar 3. Northern J.L. and Down M.P. Behavioral
suara.8 Hearing Testing in Children. In : Hearing
test in Children. 4rd ed. Williams &
Kesimpulan Wilkins. 1991. pp 139-187.
Gangguan pendengaran pada anak perlu 4. Abiratno S.F : Hearing loss in Children.
dideteksi sedini mungkin mengingat Observation on Parent’s Concern of
pentingnya peranan fungsi pendengaran Children Hearing Impairment and the first
dalam proses perkembangan bicara. hearing Evaluation.Presented in the Asean
Identifikasi gangguan pendengaran pada Pasific Conference for the Deaf. Jakarta.
anak secara dini dengan cara pengamatan July 31st- August 4th,1989.
5. Abiratno S.F. Gangguan Perkembangan
reaksi anak terhadap suara atau tes fungsi Bicara dan Bahasa ditinjau dari Bidang
pendengaran dengan metode dan peralatan THT. Seminar Keterlambatan Bicara dan
yang sederhana, perlu difahami oleh semua Bahasa pada Anak. RS Fatmawati Jakarta.
profesi di bidang kesehatan yang banyak 26 Januari 2002
menghadapi bayi dan anak. Penilaian 6. Abiratno S. F. Deteksi dini gangguan fungsi
fungsi pendengaran pada anak-anak pendengaran dan perkembangan bicara
memerlukan pemahaman, latihan dan pada anak. Anamnesa dan tes pengamatan
pengalaman klinis yang cukup luas. Hasil tingkah laku terhadap rangsang suara.
pemeriksaan berdasarkan pengamatan Pelatihan Dokter Puskesmas dalam upaya
tingkah laku anak terhadap stimulus suara Kesehatan telinga Komunitas. RS Hasan
Sadikin-Unpad : Bandung. 15-16
sangat dipengaruhi oleh keterbatasan
September 2001.
perkembangan dan kematangan bayi atau 7. Law J. The Development of Early
anak. Dengan demikian pemilihan jenis tes Communication. In : The Early
BOA perlu disesuaikan dengan situasi dan Identification of Language Impairment in
kondisi masing-masing anak secara Children. Ed : Law J. Chapman & Hall.
individu. Tes pendengaran pada anak tidak London : 1992. Pp 1-14.
bisa ditunda hanya dengan alasan usia anak 8. Bellman M. Hearing test in Children. MSc
belum memungkinkan untuk dilakukan tes Course in Audiological Medicine.
pendengaran. Yang perlu dipertimbangkan University College London. 1990.
adalah penilaian fungsi pendengaran pada 9. Martin J.A.M. Auditory Communication
anak-anak merupakan proses yang Disorders of Childhood. Clinical and
dilakukan secara berkelanjutan dan harus Practical. MSc in Audiological Medicine
Course. University College London. 1989.
dipandang sebagai bagian yang integral

64

Anda mungkin juga menyukai