Np
P=
N
Dimana :
P : Proportion = proporsi = proporsa=difficulty index=
angka indek kesukaran item.
B : banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul
terhadap butir item yang bersangkutan.
JS : jumlah teste yang mengikuti tes hasil belajar
Mengenai bagaimana cara meberikan penafsiran (interpretasi) terhadap
angka indek kesukaran item, Robert L. Thorndike mengemukakan :
Besarnya P Interpertasi
aPk −1
Pb =
a−1
Dimana :
Pb = P bersih
Pk = P kotor
a = alternative atau option yg disediakan
sebelum dilakukan perhitungan P bersih terlebih dahulu perlu
dikemukakan bahwa angka indek kesukaran item (P) seperti yang
telah diuraikan pada sebelumnya, karena P diperoleh tanpa
mempertimbangkan atau memperhatikan option atau alternative yang
dipasang pada setiap butir item yang sedang dianalisis derajat
kesukarannya. Dengan P bersih maka derajat kesukaran item itu telah
dikoreksi dengan jalan memperhatikan option yang dipasang pada
setiap butir item yang bersangkutan.
Langkah kedua, mentransformasikan nilai P bersih menjadi nilai z
dengan berkonsultasi pada tabel kura normal, kita ambil sebagai
contoh P bersih yang dimilikioleh butir item nomor.
B C
The Large Area z The Smaller Area
0,750 0,6745 0,250
S
B−
a−1
Pb =
B+ S
Dimana :
Pb = P bersih
B = jumlah teste yang jawabannya betul
S = jumlah teste yang jawabannya salah
a = alternative jawaban
langkah ketiga, mencari atau menghitung angka indeks kesukaran
item ialah dengan menggunakan angka indeks Davis yang sering
disingkat dengan indeks Davis saja, dan diberi lambang dengan huruf
D dapat diperoleh dengan menggunakan rumus :
D = 21,063 z + 50
Keuntungan dari penggunaan indeks ini ialah bahwa kita akan dapat
terhindar dari tanda negative, seperti yang dimungkinkan terjadi
apabila kita menggunakan skala kesukaran linier.
B C
The Large Area z The Smaller Area
0,735 0,6280 0,265
Jika kita ingin memperoleh angka indeks Davis secara cepat, maka
kita dapat menggunakan sebuah tabel yang disebut tabel untuk
mengestimasi nilai D (indeks Davis).