Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MATA KULIAH IPS SD 1

“LINGKUNGAN HIDUP”

Dosen Pembimbing: Drs.Zulkipli M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 5

Novarina Fahrisa A1E315193

Novia Aliani A1E315194

Rahmawati A1E315199

Ria Fiola Ifani Sari A1E315203

Siti Robiah A1E315218

Adam Suskhan Noor Ovani A1E315302

Amru Ihsan A1E315324

PROGRAM STUDI PENDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2015

i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah IPS SD 1, yang berjudul “Lingkungan
Hidup” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada bapak Drs.Zulkipli M.Pd selaku dosen yang telah memberikan materi, masukan, dan saran
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami meminta maaf bila terdapat banyak kekurangan. Kami pun mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca agar dapat menjadi acuan untuk dapat membuat makalah selanjutnya
yang jauh lebih baik dari sekarang.

Wassalamualaikum wr.wb

Banjarmasin, Oktober 2015

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ...................................................................................................................... 1
D. Manfaat .................................................................................................................... 2

BAB II ISI ................................................................................................................................ 3

A. Definisi Lingkungan Hidup ................................................................................... 3


B. Unsur Lingkungan Hidup....................................................................................... 3
C. Macam Lingkungan Hidup .................................................................................... 4
D. Pentingnya Lingkungan Hidup .............................................................................. 5
E. Permasalahan Lingkungan Hidup .......................................................................... 5
F. Faktor Kerusakan Lingkungan Hidup .................................................................... 8
G. Pelestarian Lingkungan Hidup ............................................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup telah menjadi perhatian serius
dari pemerintah. Usaha – usaha dalam pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan
lingkungan hidup telah dilakukan secara menyakinkan. Usaha ini ditujukan untuk
meningkatkan laju pembangunan dan sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan
hidup bangsa di masa yang akan datang.
Penggunaan sumber - sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan dapat
menyebabkan rusaknya lingkungan hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi kita dapat menikmati dampak positifnya, tetapi di
sisi lain kita harus waspada dari dampak negatif. Karena dampak negatif ini akan
menimbulkan malapetaka yang menimpa lingkungan hidup yang pada akhirnya akan
mengancam kehidupan. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang
Lingkungan Hidup, sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang lingkungan
hidup dan dapat berpartisipasi dalam pelestariannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan Hidup?
2. Apa arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan?
3. Apa saja permasalahan dan faktor kerusakan yang ada di Lingkungan Hidup?
4. Bagaimana melestarikan Lingkungan Hidup?

C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari Lingkungan Hidup
2. Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan
3. Menjelaskan permasalahan dan faktor kerusakan Lingkungan Hidup
4. Menjelaskan bagaimana pelestarian Lingkungan Hidup

1
D. Manfaat
Menambah pengetahuan tentang Lingkungan Hidup, khususnya tentang apa definisi
Lingkungan Hidup, arti penting Lingkungan hidup, permasalahan dan faktor kerusakan
dalam Lingkungan Hidup dan bagaimana pelestariannya.

2
BAB II

ISI

A. Definisi Lingkungan Hidup


Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1982, lingkungan hidup merupakan kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut,
lingkungan hidup tersusun dari berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain,
yaitu unsur biotik, abiotik, dan sosial budaya.

B. Unsur Lingkungan Hidup


1. Unsur Biotik
Unsur biotik adalah unsur-unsur makhluk hidup atau benda yang dapat
menunjukkan ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan, tumbuh, dan
berkembang biak. Secara umum, unsur biotik meliputi produsen, konsumen, dan
pengurai.
 Produsen, yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari bahan
anorganik sederhana. Produsen pada umumnya adalah tumbuhan hijau yang dapat
membentuk bahan makanan (zat organik) melalui fotosintesis.
 Konsumen, yaitu organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen terdiri atas hewan dan manusia. Konsumen memperoleh makanan dari
organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan.
 Pengurai atau perombak (dekomposer), yaitu organisme yang mampu menguraikan
bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai terdiri atas bakteri dan
jamur.

3
2. Unsur Abiotik
Unsur abiotik adalah unsur-unsur alam berupa benda mati yang dapat mendukung
kehidupan makhluk hidup. Termasuk unsure abiotik adalah tanah, air, cuaca, angin,
sinar matahari, dan berbagai bentuk bentang lahan.
3. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya merupakan bentuk penggabungan antara cipta, rasa, dan karsa
manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam
setempat.Termasuk unsur sosial budaya adalah adat istiadat serta berbagai hasil
penemuan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Macam Lingkungan Hidup


Lingkungan Hidup dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Lingkungan Hidup Alamiah


Lingkungan hidup alamiah adalah suatu system yang amat dinamis yang merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, makhluk hidup, dan komponen-
komponen abiotik lainnya, tanpa adanya dominasi campur tangan manusia. Interaksi
yang terjadi di dalam lingkungan hidup alamiah dan sekitarnya membentuk suatu
ekosistem. Salah satu contoh lingkungan hidup alamiah, yaitu hutan primer.

2. Lingkungan Hidup Buatan atau Binaan


Lingkungan hidup binaan adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah didominasi
oleh kehadiran manusia. Lingkungan hidup binaan ini dapat terbentuk karena
kebutuhan hidup manusia dengan jumlah penduduk yang makin meningkat memaksa
manusia mengubah lingkungan hidup alamiah. Dalam proses membentuk lingkungan
hidup binaan ini, manusia menghasilkan limbah. Oleh karena itu, lingkungan hidup
binaan selalu ditandai oleh timbulnya limbah yang membawa dampak bagi kehidupan

4
manusia, baik dampak fisik, hayati, sosial maupun dampak yang terasa langsung oleh
manusia itu sendiri.
D. Pentingnya Lingkungan Hidup bagi Kehidupan
Wahana bagi keberlanjutan kehidupan lingkungan hidup merupakan tempat
berinteraksinya makhluk hidup yang membentuk suatu jaringan kehidupan.
1. Tempat Tinggal (Habitat) Lingkungan merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup
dari mulai tingkat rendah sampai ke tingkat yang tinggi. Masing-masing spesies
membentuk kelompok, contohnya adalah manusia beserta sesamanya membentuk satu
kelompok pada suatu daerah menjadi suatu masyarakat tertentu.

2. Tempat Mencari Makan (Niche) Oleh karena lingkungan hidup merupakan tempat
tinggal makhluk hidup, maka selain nyaman dan aman mereka juga memerlukan makan
bagi kelangsungan hidupnya. Jadi selain untuk tempat tinggal, lingkungan juga
merupakan tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup.

3. Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas Sosial, Ekonomi, Politik,


Budaya, dan Lain-lain. Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang
menunjukkan ketergantungan antar manusia dengan sesamanya. Melalui proses
interaksi social manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.

E. Permasalahan Lingkungan Hidup


Permasalahan pokok di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan didup,
antara lain meliputi :
1. Rehabilitasi dan restorasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dari kerusakan
sebagai akibat tindakan di masa lampau dan pencegahan terhadap kemungkinan
kerusakan lebih lanjut di masa yang akan datang.
2. Penggunaan teknologi modern yang sebaik – baiknya dan selektif di berbagai sektor
pembangunan serta pengawasannya atas segala sebab dan akibatnya yang tidak
diinginkan terhadap lingkungan hidup
3. Peningkatan kualitas lingkungan hidup untuk kesejahteraan generasi sekarang dan yang
akan datang.
5
Permasalahan yang paling mendesak pada saat ini dan perlu mendapat perhatian adalah
masalah penduduk, pencemaran ( air, udara, dan tanah ), dan energy.

1. Masalah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan karena meningkatnya kehidupan
sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana kesehatan sehingga
mengurangi angka kematian. Dengan memperhatikan perkembangan penduduk ini,
banyak para ahli baependapat bahwa batas maksimal jumlah penduduk yang dapat
ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga dapat tercapai di abad kedua puluh
satu.

Hal ini memprihatinkan karena pertumbuhan penduduk akan berakibat pada banyak
aspek kehidupan, diantaranya pendidikan, ketenaga – kerjaan, dan lingkungan hidup.
Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan makanan, air,
energi, dan papan yang dibutuhkan oleh manusia. Akibatnya semakin meningkat pula
pengeksploitasian terhadap sumber daya alam yang ada. Permintaan akan melampaui
penawaran sehingga menyebabkan sumber – sumber alam tidak mampu memenuhi
kebutuhan penduduk. Keadaan ini telah menyebabkan terjadinya masalah – masalah
yang diakibatkan oleh jumlah penduduk, misalnya masalah social, krisis ekonomi,
kelaparan, migrasi, sampai terjadi konflik.

2. Masalah Pencemaran ( air, udara, dan tanah )


a. Pencemaran Air
Air merupakan sumber kehidupan, namun pada saat ini masalah air
merupakan permasalahan yang rumit mulai dari peristiwa banjir sampai terjadinya
kekeringan. Pengambilan air di seluruh dunia diduga meningkat lebih dari 35 kali
lipat dibanding selama tiga abad yang lampau, dan masih terus meningkat dengan
cepat. Banyak daerah gersang dan separoh gersang sudah menderita kekurangan
air yang serius. Kelangkaan air merupakan masalah, namun konsumsi air oleh
manusia yang cenderung meningkat merupakan ancaman yang perlu segera
ditangani. Permasalahan air tidak terbatas pada kelangkaan saja, melainkan juga
limbah buangan yang dihasilkan. Pembuangan limbah air oleh pabrik – pabrik
secara langsung ke sungai tanpa melalui pemprosesan yang sempurna telah
6
menyebabkan tanaman – tanaman produksi milik petani menjadi layu bahkan dapat
mematikan.
Pembuangan limbah ke dalam tanah juga akan mencemari sumber air
resapan. Logam – logam berat yang dihasilkan oleh pabrik seperti cadmium,
tembaga, nikel, seng, dan logam berat lainnya mengumpul di tanah, merembes
memasuki air tanah, untuk kemudian mencemari cadangan air minum.
b. Pencemaran Udara
Gas – gas rumah kaca terutama yang dihasilkan oleh pembakaran bahan –
bahan fosil, pembakaran hutan, pertanian serta peternakan terkumpul di atmosfer
dan menyebabkan terperangkapnya panas dari bumi. Selain itu kemajuan teknologi
transportasi juga berdampak terhadap lingkungan hidup. Kendaraan bermotor
adalah sumber utama pencemaran karbon monoksida, hidrokarbon, dan nitrogen
oksida. Motor – motor penggerak termasuk diesel dan motor dua tack atau motor
– motor tua, sangat berperan dalam pencemaran. Kabut oksidator yang terbentuk
dengan bantuan sinar surya, semakin mewarnai kehidupan kota – kota besar baik
di negara – negara maju maupun negara berkembang. Semua itu mengganggu
kesehatan manusia dan merusak tumbuhan, dan tanaman pangan.
c. Pencemaran Tanah
Tanah sebagai unsur habitat manusia, juga tidak luput dari permasalahan
pencemaran. Industri telah menciptakan plastik sebagai alat pebungkus,
kepraktisan telah menjadi mode bagi kehidupan manusia modern, sehingga orang
lebih senang membeli makanan dengan bungkus plastik dari pada bungkus daun
atau kertas.
Sekarang sampah plastik dapat dijumpai dimana mana dan menjadi masalah,
karena dapat menyumbat selokan mengotori sungai, mengganggu pemandangan
karena menumpuk di tempat pembuangan sampah. Bahkan sebagian ikut mengalir
ke laut meracuni ikan atau mengotori pantai.
Alangkah tidak sebandingnya keuntungan dan kemudahan menggunakan
plastik dengan kerugian yang ditimbulkannya. Kantung plastik hanya digunakan
beberapa hari atau bahkan jam saja, tetapi setelah itu mengotori bumi berpuluh –
puluh tahun lamanya.
7
3. Energi
Dalam masyarakat industri, produksi menggunakan bahan bakar batubara atau
minyak dan gas bumi. Permasalahan muncul ketika terjadi kenaikan harga minyak yang
menyebabkan terjadinya krisis energi di negara – negara yang tidak menghasilkan tetapi
membutuhkan komoditi tersebut untuk kelangsungan industrinya, seperti Jepang,
Jerman, Belanda.
Pemakaian energi akan berdampak negatif terhadap lingkungan, misalnya dalam
bentuk aliran asam, emisi etana dan limbah tambang, tumpahan minyak dari instalasi
pantai / lepas pantai dan dari kapal, pencemaran udara oleh sulfur dioksida, nitrogen
oksida, dan karbon dioksia ketika batubara, minyak, atau gas dibakar. Pemakaian
batubara dan bahan bakar yang mengandung karbon menimbulkan permasalahan,
seperti gas hasil pembakaran batu bara, yaitu sulfur dioksida ( SO2 ) akan berdampak
lokal maupun global. Di atmosfer SO2 bereaksi dengan air dan menghasilkan asam
sulfur yang membahayakan makhluk tertentu. Hujan sulfur ( hujan asam ) akan
mematikan makhluk air dan tumbuh – tumbuhan.

F. Faktor Kerusakan Lingkungan Hidup


Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi
2 jenis yaitu :
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah
menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami
yang memporak- porandakan bumi serambi Mekah dan nias, serta gempa 5 skala
Richteryang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh fenomena
alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi. Peristiwa alam lainnya
yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
a. Letusan Gunung Berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang
menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang
ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
 Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan
8
 Lava panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
 Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
 Gas yang mengandung racun
 Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain-
lain.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa
hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), tyerjadinya tanah
turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat
mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat
memprediksi kan kapan terjadinya gempa.Oleh karena itu, bahaya yang
ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung
berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat
langsung maupun tidak langsung, di antaranya :
 Beberapa bangunan roboh
 Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
 Tanah longsor akibat goncangan
 Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang
pusat)
c. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi
menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena
perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara
di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi
wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si kawasan Asia seperti
Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi
Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa
telah terjadi perubahan iklim Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya gejala
pemanasan global. Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang
menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin

9
topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung) dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
 Merobohkan bangunan
 Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
 Membahayakan penerbangan
 Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal

2. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia


Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antara lain :
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai
dampak adanya kawasan industry
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan
air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan
hutan
c. Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
 Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
 Perburuan liar
 Merusak hutan bakau
 Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
 Pembuangan sampah si sembarang tempat
 Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
 Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

G. Pelestarian Lingkungan Hidup


Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan
bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus
melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan
10
kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar
manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia
secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di
dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:

a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,


dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan.

11
1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki
tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya
pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata
Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL
(Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan
tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi
terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-
masing.

Adapun pelestarian yang dapat dilakukan pada tanah, udara, hutan, laut/pantai, flora
dan fauna sebagai berikut:

a) Pelestraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)


Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan
dengan masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran
air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta
terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak
ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan
kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika
lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan
12
dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali
(reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau
pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di bangun tera sering atau sengke dan,
sehingga mampu menghambat laju aliran hujan.
b) Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas
memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen. Udara yang
kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap
organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
a. Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar kita Tanaman
dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot
kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara
diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas
berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan industri yang aman bagi
lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC
maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang
dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozom
menyusut.

c) Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa
diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan
13
a) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul
b) Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c) Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d) Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
e) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
d) Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara :
a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea
sekitar pantai
b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut,
karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e) Pelestarian Flora dan Fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan
tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut
akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan
fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia
upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya
adalah :
a. Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa
b. Melarang kegiatan perburuan liar
c. Menggalakan kegiatan penghijauan.

14
BAB III
PENUTUP

Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata
lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3
unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik).
Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai
tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi
semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat lingkungan
itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri. Untuk itu kita
harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk di tempati.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Mujinem, Senen Anwar.2009.Pengembangan Pendidikan IPS SD 3 sks. Jakarta:


Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Dapartemen Pendidikan Nasional.
Pradieta. 2011. Pelestarian Lingkungan Hidup. http://pradieta-
pelestarianlingkunganhidup.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-lingkungan-lingkungan-
hidup.html. (Diakses tanggal 17 Oktober 2015)
Tim blog Ekosistem dan Ekologi. Pengertian Lingkungan Hidup, Kerusakan Lingkungan, dan
Pelestarian Lingkungan. http://ekosistem-ekologi.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-
lingkungan-hidup-kerusakan.html. (Diakses tanggal 17 Oktober 2015)
Astariyan, Ria. 2013. Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan.
http://www.slideshare.net/riaastariyan/bab-iii-smp-kelas-viii-herlan200. (Diakses tanggal
10 Oktober 2015)
Strada, Edy. 2013. Lingkungan Hidup dan Pelestariannya. http://rpp-
smp.blogspot.co.id/2013/09/lingkungan-hidup-dan-pelestariannya.html. (Diakses tanggal
10 Oktober 2015)

16

Anda mungkin juga menyukai