Anda di halaman 1dari 3

REFLEKSI KASUS

STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

DISUSUN OLEH

EKA SAPUTRA

20154030137

PROFESI NERS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016
1. Deskripsi kejadian
Intensive care unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
terpisah, dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang
ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita
penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam jiwa atau potensial
mengancam jiwa. RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo sendiri memiliki ruang
ICU dengan kapasitas 13 bed.
Pada waktu saya praktek di ruang ICU saat itu terisi 9 pasien dan itu
dikatakan sudah penuh dan saat akan ada pasien baru sudah tidak bisa masuk
lagi, padahal masih tersisa 4 bed lagi jika ingin memaksimalkan semua bed
yang ada. Setelah saya bertanya dengan perawat di ICU kenapa hanya 9 bed
saja yang dipakai saat ini, perawatnya menjelaskan bahwa untuk saat ini ICU
baru bisa menerima maksimal 9 pasien. Hal itu dikarenakan tenaga perawat
yang masih kurang jika ingin memakai seluruh bed yang ada, yaitu 13 deb.
2. Perasaan saat menghadapi kasus ini
Perasaan saya saat menghadapi kasus ini adalah dilema, hal ini dikarenakan
antara ingin menyelamatkan nyawa seseorang yang dalam kondisi kritis tetapi
juga jika tetap menerima pasien baru padahal ruangan sudah terisi 9 orang
akan membuat kita tidak maksimal dalam memonitor dan memberikan
perawatan pada pasien.
3. Evaluasi
Sisi negative: ruangan yang ada dan seharusnya disa dipakai untuk
menyelamatkan nyawa seseorang namun tidak terpakai karena keterbatasan
tenaga perawat, hal tersebut menunjukkan kurang pedulinya pengelola rumah
sakit terhadap jumlah prawat yang ada di ICU
Sisi positif: kita tidak bisa memaksakan sesuatu jika itu akan mempengaruhi
kinerja menjadi tidak maksimal
4. Analisa
Kasus ini sangat menarik karena terkait menyelamatkan pasien yang
sedang dalam kondisi kritis, harusnya ICU yang masih bisa menampung 4
pasien lagi tetapi tidak bisa karena terkendala jumlah perawat yang ada.
Kurangnya tenaga perawat yang ada di ICU bisa terjadi karena
pengelola rumah sakit kurang memperhatikan. Walaupun sudah mengetahui
ruang ICU kekurangan perawat jika harus memaksimalkan jumlah bed yang
ada yaitu 13 bed, tetapi pengelola rumah sakit tidak segera menambah jumlah
perawat.
Sebagai seoang ners kita harus bisa berfikir secara baik tentang hal ini,
sikap atau tindakan yang diambil oleh perawat-prawat di ICU sudah sangat
tepat. Yaitu dengan tidak memaksakan menggunakan 13 bed dan hanya
menggunakan maksimal 9 bed. Hal itu dilakukan karena selain memperhatikan
keselamatan pasien tetapi juga agar kinerjanya bisa maksimal.
5. Kesimpulan
Bisa sampai kekurangan perawat di ruangan sangat penting adalah bentuk

kurang perhatiannya pengelola rumah sakit, hal ini seharusnya tidak terjadi

dikarenakan terkait menyelamatkan pasien yang sedang dalam kondisi kritis.


6. Action plan
Yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan

mengusulkan atau mendesak pengelola rumah sakit agar cepat menambah

jumlah perawat di ruang ICU.

Anda mungkin juga menyukai