Anda di halaman 1dari 70

Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

JUNIOR CHAMBER INTERNATIONAL INDONESIA


(Affiliated to Junior Chamber International)

JCI INDONESIA
Anggaran Dasar
&
Anggaran Rumah Tangga

1
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

DAFTAR ISI

ANGGARAN DASAR
Bab I NAMA, KANTOR & TEMPAT DIADAKANNYA RAPAT

Pasal 1.1 NAMA, KANTOR & TEMPAT DIADAKANNYA RAPAT

Bab II DEKLARASI PRINSIP-PRINSIP, TUJUAN DAN IKRAR

Pasal 2.1 DEKLARASI PRINSIP


Pasal 2.2 IKRAR
Pasal 2.3 VISI DAN MISI JCI INDONESIA
Pasal 2.4 TUJUAN JUNIOR CHAMBER INTERNATIONAL INDONESIA
Pasal 2.5 HAK ASASI MANUSIA
Pasal 2.6 HAK ANAK
Pasal 2.7 PERDAMAIAN DUNIA

Bab III LARANGAN

Pasal 3.1 POLITIK


Pasal 3.2 AGAMA
Pasal 3.3 SERIKAT PEKERJA
Pasal 3.4 PERJUDIAN
Pasal 3.5 UNDIAN BERHADIAH

Bab IV AFILIASI

Pasal 4.1 AFILIASI

Bab V KEANGGOTAAN – ANGGOTA ORGANISASI LOKAL (Chapter)

Pasal 5.1 DEFINISI CHAPTER


Pasal 5.2 KUALIFIKASI
Pasal 5.3 DISKUALIFIKASI
Pasal 5.4 PENGUNDURAN DIRI
Pasal 5.5 CHAPTER POTENSIAL
Pasal 5.6 PEMBATASAN WILAYAH

2
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Bab VI MAJELIS UMUM

Pasal 6.1 KEKUASAAN / OTORITAS TERTINGGI


Pasal 6.2 RAPAT
Pasal 6.3 SUSUNAN
Pasal 6.4 VOTING / PENGAMBILAN SUARA
Pasal 6-5 WAKIL-WAKIL
Pasal 6.6 KORUM
Pasal 6.7 PENUNDAAN RAPAT MAJELIS UMUM

Pasal VII RAPAT UMUM

Pasal 7.1 RAPAT UMUM TAHUNAN


Pasal 7.2 RAPAT MAJELIS UMUM LUAR BIASA

BAB VIII PENGURUS

Pasal 8.1 PENGURUS TERPILIH


Pasal 8.2 PENGURUS YANG DITUNJUK
Pasal 8.3 MANTAN PRESIDEN TERBARU (ipp)
Pasal 8.4 TUGAS-TUGAS
Pasal 8.5 REMUNERASI
Pasal 8.6 PEMILIHAN
Pasal 8.7 MASA JABATAN
Pasal 8.8 KEADAAN DARURAT
Pasal 8.9 KEKOSONGAN JABATAN
Pasal 8.10 PENGGANTI
Pasal 8.11 PERANGKAPAN JABATAN
Pasal 8.12 PEMBERHENTIAN

Bab IX AUDITOR

Pasal 9.1 AUDITOR


Pasal 9.2 MASA JABATAN

Bab X DEWAN PENGURUS

Pasal 10.1 SUSUNAN DAN TUGAS-TUGAS

Bab XI KOMITE EKSEKUTIF

Pasal 11.1 SUSUNAN DAN TUGAS-TUGAS

3
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Bab XII LAMBANG & LENCANA

Pasal 12.1 LAMBANG

Bab XIII INTERPRETASI, PERUBAHAN, DSB.

Pasal 13.1 INTERPRETASI


Pasal 13.2 PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 13.3 TANGGAL EFEKTIF

Bab XIV MANUAL KEBIJAKAN

Pasal 14.1 MANUAL KEBIJAKAN


Pasal 14.2 PERUBAHAN
Pasal 14.3 PENGESAMPINGAN, PERUBAHAN, PENCABUTAN

Bab XV KOMITE - KOMITE

Pasal 15.1 DEFINISI


Pasal 15.2 JENIS KOMITE
Pasal 15.3 JENIS KOMITE TETAP

4
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I PENGGUNAAN NAMA & LENCANA

PASAL 1.1 PENGGUNAAN


PASAL 1.2 LARANGAN PENGGUNAAN NAMA

BAB II KEANGGOTAAN

PASAL 2.1 KEANGGOTAAN POTENSIAL


PASAL 2.2 KEANGGOTAAN PENUH / AFFILIASI PENUH (CHAPTER)
PASAL 2.3 ANGGARAN DASAR CHAPTER
PASAL 2.4 ANGGOTA PERSEORANGAN
PASAL 2.5 ANGGOTA KEHORMATAN

BAB III MAJELIS UMUM

PASAL 3.1 HAK PREROGATIF EKSLUSIF


PASAL 3.2 TANGGUNG JAWAB KHUSUS

BAB IV KONVENSI NASIONAL

PASAL 4.1 TANGGAL DAN TEMPAT


PASAL 4.2 PERUBAHAN
PASAL 4.3 PERJANJIAN
PASAL 4.4 PENGAWASAN PELAKSANAAN

BAB V PENGURUS

PASAL 5.1 MAYORITAS


PASAL 5.2 NON-KUMULATIF
PASAL 5.3 VOTING
PASAL 5.4 PENCALONAN
PASAL 5.5 KOMITE NOMINASI
PASAL 5.6 TATA CARA
PASAL 5.7 KUALIFIKASI
PASAL 5.8 KELANJUTAN KEANGGOTAAN

BAB VI PRESIDEN

PASAL 6.1 TUGAS – TUGAS


PASAL 6.2 KUALIFIKASI KHUSUS

5
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

BAB VII DEPUTI PRESIDEN

PASAL 7.1 TUGAS – TUGAS


PASAL 7.2 PERSYARATAN / KUALIFIKASI KHUSUS

BAB VIII WAKIL-PRESIDEN EKSEKUTIF

PASAL 8.1 TUGAS – TUGAS


PASAL 8.2 KUALIFIKASI KHUSUS
PASAL 8.3 PENUGASAN

BAB IX WAKIL-PRESIDEN

PASAL 9.1 TUGAS – TUGAS


PASAL 9.2 KUALIFIKASI KHUSUS
PASAL 9.3 PENUGASAN

BAB X SEKRETARIS JENDERAL

PASAL 10.1 TUGAS – TUGAS


PASAL 10.2 KUALIFIKASI KHUSUS
PASAL 10.3 SEKRETARIS JENDERAL EKSEKUTIF

BAB XI BENDAHARA

PASAL 11.1 TUGAS – TUGAS


PASAL 11.2 KUALIFIKASI KHUSUS
PASAL 11.3 PENGGANTI

BAB XII PENASEHAT HUKUM UMUM

PASAL 12.1 TUGAS – TUGAS


PASAL 12.2 KUALIFIKASI KHUSUS
PASAL 12.3 PENGGANTI

BAB XIII DIREKTUR EKSEKUTIF

PASAL 13.1 TANGGUNG JAWAB


PASAL 13.2 KUALIFIKASI KHUSUS
PASAL 13.3 PENUNJUKKAN DAN MASA JABATAN

6
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

BAB XIV PENGURUS

PASAL 14.1 PEMUNGUTAN SUARA / VOTING


PASAL 14.2 KORUM
PASAL 14.3 RAPAT – RAPAT

BAB XV KOMITE EKSEKUTIF

PASAL 15.1 VOTING


PASAL 15.2 KORUM
PASAL 15.3 RAPAT

BAB XVI KEGIATAN PROGRAM

PASAL 16.1 FUNGSI


PASAL 16.2 KERANGKA ACUAN
PASAL 16.3 PENGHARGAAN
PASAL 16.4 RESOLUSI

BAB XVII SENATOR

PASAL 17.1 DEFINISI


PASAL 17.2 PENCABUTAN
PASAL 17.3 KETUA KOMITE PENYARINGAN KESENATORAN
PASAL 17.4 SURAT EDARAN

BAB XVIII IURAN

PASAL 18.1 ANGGOTA CHAPTER


PASAL 18.2 KEANGGOTAAN POTENSIAL

BAB XIX KEUANGAN

PASAL 19.1 TAHUN BUKU


PASAL 19.2 ASET
PASAL 19.3 LAPORAN KEUANGAN
PASAL 19.4 PENGELUARAN
PASAL 19.5 ANGGARAN
PASAL 19.6 PEMBUKUAN
PASAL 19.7 KAS KECIL
PASAL 19.8 LAPORAN

7
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

BAB XX LAMBANG & LENCANA

PASAL 20.1 HAK PENGGUNAAN

BAB XXI PERATURAN PROSEDUR

PASAL 21.1 PENGANGKATAN


PASAL 21.2 SURAT SUARA
PASAL 21.3 MANUAL KEBIJAKAN

BAB XXII PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PASAL 22.1 VOTING


PASAL 22.2 PENGESAMPINGAN
PASAL 22.3 KEUANGAN TIDAK DAPAT DIKESAMPINGKAN / DILEPASKAN

BAB XXIII DEWAN PENASEHAT

PASAL 23.1 ANGGOTA


PASAL 23.2 KETUA DEWAN
PASAL 23.3 HAK DAN KEWAJIBAN

BAB XXIV TENTANG KOMITE

PASAL 24.1 PENUNJUKAN KETUA KOMITE


PASAL 24.2 SUSUNAN PENGURUS KOMITE
PASAL 24.3 TUGAS – TUGAS KOMITE

8
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

IKRAR JCI

Kami percaya….

Bahwa Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa memberikan makna dan tujuan
terhadap kehidupan manusia;
Bahwa persaudaraan antara sesama melebihi kedaulatan Negara;
Bahwa pemerataan ekonomi dapat dicapai oleh manusia yang merdeka melalui usaha
yang bebas;
Bahwa pemerintah lebih merupakan undang-undang daripada manusia;
Bahwa kekayaan dunia yang paling berharga terletak pada kepribadian manusia; dan
Bahwa pelayanan terhadap kemanusiaan adalah tugas terbaik dari kehidupan.

VISI JCI

“Menjadi jaringan global warga muda aktif yang terdepan”

MISI JCI

“Memberikan kesempatan berkembang kepada warga muda untuk menciptakan


perubahan yang positif”

9
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

ANGGARAN DASAR

JUNIOR CHAMBER INTERNATIONAL INDONESIA

BAB I NAMA, KANTOR & TEMPAT DIADAKANNYA RAPAT

PASAL 1.1 NAMA, KANTOR & TEMPAT DIADAKANNYA RAPAT

Organisasi ini dikenal sebagai “JUNIOR CHAMBER


INTERNATIONAL INDONESIA” atau disingkat “JCI
Indonesia” (selanjutnya disebut “Organisasi”),
bertempat kedudukan dan beralamat di:

Jalan Raya Pasar Minggu no 1A,


Pancoran, Jakarta Selatan 12780
Indonesia

BAB II DEKLARASI PRINSIP-PRINSIP, TUJUAN DAN IKRAR

PASAL 2.1 DEKLARASI PRINSIP-PRINSIP

Prinsip-prinsip Junior Chamber International, yang diilhami


oleh ikrar JCI, adalah berdasarkan:

 Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;


 Persaudaraan antara sesama;
 Kebebasan pribadi dan menjaga martabat;
 Menghormati Pemerintah dan Undang-undang;
 Penghargaan terhadap manusia secara individu; dan
 Pelayanan untuk tujuan kemanusiaan.

PASAL 2.2 IKRAR

Prinsip-prinsip Junior Chamber International Indonesia


dituangkan dengan Ikrar ini sebagai berikut:

Kami percaya:

Bahwa Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa


memberikan makna dan tujuan terhadap kehidupan manusia;

10
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Bahwa persaudaraan antara sesama melebihi kedaulatan


Negara;

Bahwa pemerataan ekonomi dapat dicapai oleh manusia


yang merdeka melalui usaha yang bebas;

Bahwa pemerintah lebih merupakan undang-undang


daripada manusia;

Bahwa kekayaan yang paling berharga terletak pada


kepribadian manusia; dan

Bahwa pelayanan terhadap kemanusiaan adalah pekerjaan


terbaik dari kehidupan.

PASAL 2.3 VISI DAN MISI JCI INDONESIA

VISI JCI

“Menjadi jaringan global warga muda aktif yang terdepan”

MISI JCI

“Memberikan kesempatan berkembang kepada warga muda


untuk menciptakan perubahan yang positif”

PASAL 2.4 TUJUAN JUNIOR CHAMBER INTERNATIONAL


INDONESIA

Tujuan Organisasi ini, yang diilhami oleh Deklarasi Prinsip-


prinsip JCI, adalah:

a. Mengembangkan dan memajukan apa yang menjadi


tujuan dari Junior Chamber International;
b. Mengarahkan kegiatan-kegiatan para anggotanya untuk
mencapai tujuan tersebut;
c. Mempromosikan keanggotaan pada seluruh warga muda;
d. Mempromosikan konsep gotong royong secara universal;
e. Mempromosikan konsep kesatuan nasional, integritas
dan hidup berdampingan secara damai kepada warga
muda di Indonesia.

11
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 2.5 HAK ASASI MANUSIA

Dalam menyatakan Deklarasi Prinsip-prinsipnya, Organisasi


ini yang berpedoman pada ikrarnya, mengakui Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia yang direkomendasikan pada
Chapter, sebagai contoh pengenalan penghormatan
universal atas hak asasi manusia, kebebasan dan prinsip
persamaan derajat.

PASAL 2.6 HAK ANAK

Organisasi ini mengakui dan mendukung Deklarasi


Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang perlindungan anak dan
mengusulkan agar Chapter dan anggota-anggotanya
melaksanakan program yang tetap dan berkelanjutan guna
membantu menyediakan baik satu maupun lebih, kebutuhan
dasar anak-anak, yaitu:

 Hak mendapatkan kasih sayang dan pengertian;


 Hak mendapatkan gizi yang memadai dan perawatan
medis;
 Hak mendapatkan pendidikan secara cuma-cuma;
 Hak mendapatkan kesempatan bermain dan rekreasi
sepantasnya;
 Hak mendapatkan nama dan kewarganegaraan;
 HAK mendapatkan perawatan khusus, jika yang
bersangkutan menderita cacat;
 Hak untuk didahulukan untuk mendapatkan bantuan
dalam hal terjadi bencana;
 Hak untuk belajar menjadi anggota masyarakat yang
berguna dan mengembangkan bakatnya;
 Hak untuk dibawa masuk kedalam semangat perdamaian
dan persaudaraan universal;
 Hak untuk menikmati hak-hak tersebut di atas, tanpa
memandang ras, warna kulit, jenis kelamin, bangsa
ataupun status sosial.

PASAL 2.7 PERDAMAIAN DUNIA

Dalam mewujudkan pernyataan atas prinsip-prinsipnya dan


untuk meneruskan cita-cita pendirinya, yaitu Henry
Giessenbier, Jr., Organisasi ini memperjuangkan perdamaian
dunia yang benar dan selamanya.

12
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

BAB III LARANGAN

PASAL 3.1 POLITIK

Organisasi ini tidak akan melibatkan diri atau menjadi


partisan untuk suatu kegiatan politik dan tidak melakukan
promosi atau hal-hal semacamnya bagi kepentingan pihak
tertentu.

PASAL 3.2 AGAMA

Butir 1 Organisasi ini tidak akan melibatkan diri pada


kegiatan sekte atau agama, namun Organisasi
tidak melarang anggotanya untuk melibatkan
diri dalam kegiatan keagamaan yang
merupakan keyakinan dari anggota yang
bersangkutan

Butir 2 Yang dimaksud dengan “TUHAN” didalam


IKRAR atau Deklarasi Prinsip Organisasi, harus
diinterpretasikan sebagai keyakinan terhadap
agama masing-masing.

PASAL 3.3 SERIKAT PEKERJA

Organisasi ini tidak melibatkan diri dalam segala kegiatan


serikat pekerja

PASAL 3.4 PERJUDIAN

Perjudian dalam segala bentuknya sangat dilarang di


lingkungan Organisasi.

PASAL 3.5 UNDIAN BERHADIAH

Undian berhadiah hanya dapat diselenggarakan oleh


Organisasi setelah memperoleh izin terlebih dahulu dari
instansi/pejabat yang berwenang.

BAB IV AFILIASI

PASAL 4.1 Organisasi ini merupakan afiliasi dari “Junior Chamber


International Inc., (JCI)” yang berkantor pusat di:
St. Louis, Missouri, Amerika Serikat.
13
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

BAB V KEANGGOTAAN - CHAPTER

PASAL 5.1 DEFINISI CHAPTER

Chapter atau Anggota Organisasi Lokal adalah organisasi


pemuda yang memiliki maksud tujuan sejalan dengan tujuan
Organisasi ini dan yang secara resmi terafiliasi dengan
Organisasi ini. (Kata-kata “Organisasi Pemuda” di dalam
anggaran dasar ini diartikan sebagai semua organisasi lokal
yang terdaftar dibawah Kementrian Pemuda dan Olahraga
Republik Indonesia sebagai organisasi pemuda yang
bonafide yang ada didalam wilayah Negara Republik
Indonesia).

PASAL 5.2 KUALIFIKASI

Butir 1 Kesepakatan
Affiliasi penuh sebagai sebuah Chapter hanya
dapat diberikan kepada Chapter potensial dan
yang telah berdiri sekurang-kurangnya 6
(enam) bulan dan memenuhi syarat-syarat
yang diatur di dalam anggaran dasar,
Anggaran Rumah Tangga dan Manual
kebijakan Organisasi. Permohonan untuk
menjadi Chapter dengan status affiliasi penuh
harus mendapat persetujuan mayoritas dari
Majelis Umum di Konvensi Nasional setelah
memenuhi syarat peniliaian dari komite
penerimaan.

Butir 2 Batas Umur


Chapter harus beranggotakan individu yang
berusia minimal 18 tahun dan maksimal 40
tahun, dengan catatan keanggotan
berlangsung sampai akhir tahun kalender
dimana orang tersebut mencapai usia 40 tahun.

Butir 3 Diskriminasi Keanggotaan


Organisasi ini melarang seluruh Chapter
melakukan diskriminasi, kecuali tentang
batasan umur.

14
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Butir 4 Stabilitas:
Sebelum permohonan untuk menjadi status
Afiliasi penuh dipertimbangkan, maka Chapter
yang mengajukan permohonan tersebut wajib
menunjukkan sejarah stabilitas organisasi
tersebut, berikut pelaksanaan aktifitas-
aktifitasnya yang sejalan dengan maksud dan
tujuan Organisasi.

Butir 5 Minimal Keanggotaan


Pemohon untuk status afiliasi penuh harus
memiliki anggota sekurang-kurangnya 28
(duapuluh delapan) orang agar dapat
dipertimbangkan untuk menjadi anggota
Organisasi dan dari waktu-kewaktu menjaga
agar jumlah anggotanya tidak kurang dari
jumlah tersebut di atas.

Butir 6 Kunjungan Pejabat


Setelah menjadi Chapter potensial, untuk
menjadi status afiliasi penuh pemohon harus
telah menerima kunjungan dari seorang
pejabat Organisasi Nasional, sebelum
permohonannya dapat dipertimbangkan.

PASAL 5.3 DISKUALIFIKASI

Apabila Chapter gagal mempertahankan jumlah minimal


anggota yang diharuskan dalam Pasal 5-2 tersebut di atas,
atau apabila 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota
Pengurus Nasional berpendapat bahwa seorang anggota
tidak lagi memenuhi syarat keanggotaan berdasarkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tanggal Organisasi
ini, maka Pengurus Nasional dapat melakukan
pemberhentian sementara atau memecat anggota tersebut
atas persetujuan dari sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota Majelis Umum.

PASAL 5.4 PENGUNDURAN DIRI

Setiap Chapter sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari


keanggotaannya dalam Organisasi Nasional dengan
mengirim pemberitahuan atas keinginannya tersebut kepada
Sekretaris Jenderal dan telah menyelesaikan seluruh
15
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

kewajiban atas iuran-iuran yang harus dibayarkannya


kepada Organisasi.

PASAL 5.5 CHAPTER POTENSIAL

Butir 1 Definisi:

Chapter potensial adalah organisasi yang telah


terdaftar sebagai suatu perkumpulan dan telah
menerima mayoritas persetujuan dari komite
penerimaan yang ditentukan oleh mantan
president nasional terbaru yang terdiri dari
anggota dewan pengurus nasional.

Butir 2 Kualifikasi:
Permohonan status afiliasi sebagai Chapter
potensial harus memenuhi ketentuan pasal 2.2
Anggaran Rumah Tangga dan memiliki struktur
organisasi yang jelas.

Butir 3 Kunjungan Pejabat


Permohonan status afiliasi sebagai Chapter
Potensial harus telah menerima sebelumnya
kunjungan seorang anggota Komite Eksekutif
Organisasi sebelum permohonan tersebut dapat
dipertimbangkan.

PASAL 5.6 PEMBATASAN WILAYAH

Untuk memastikan agar sebagian besar pelayanan dapat


secara efektif diberikan kepada Chapter dan anggota
perseorangan, maka Chapter dapat dikelompokkan ke dalam
3 wilayah kerja atau lebih yang dinamakan area.

BAB VI MAJELIS UMUM

PASAL 6.1 KEKUASAAN/OTORITAS TERTINGGI


Majelis Umum merupakan kekuasaan tertinggi dalam
Organisasi ini. Majelis Umum mengarahkan segala urusan
dalam Organisasi ini dan masih memiliki seluruh hak dan hak
istimewa yang tidak secara khusus diberikan kepada Dewan
Pengurus Nasional atau Komite Eksekutif atau Presiden
Organisasi atau pejabat Organisasi ini.

16
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 6.2 RAPAT


Majelis Umum harus bertemu pada saat Konvensi Nasional.
Pemanggilan Rapat Majelis Umum Luarbiasa dilakukan oleh
Presiden Nasional atau 1/3 persetujuan dari jumlah suara
Majelis Umum melalui surat suara. Pemberitahuan Rapat
tersebut harus disampaikan kepada seluruh Chapter
sekurang-kurangnya 14 hari sebelum pemanggilan Rapat
Majelis Umum Luarbiasa melalui jalur komunikasi resmi yang
ditentukan di Anggaran Rumah Tangga.

PASAL 6.3 SUSUNAN

Butir 1 Delegasi
Majelis Umum terdiri dari Delegasi yang
mewakili Chapter, sebagaimana diuraikan di
bawah ini:

Butir 2 Ketua Delegasi


Ketua Delegasi yang mewakili sebuah Chapter
adalah Presiden dari Chapter tersebut, namun
merupakan wewenang Chapter tersebut untuk
menunjuk seorang wakil resmi untuk menjadi
Ketua Delegasi selain Chapter Presiden, dengan
ketentuan bahwa wakil resmi tersebut adalah
Anggota Perorangan (sebagaimana ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga 2-4) dari
Chapter tersebut. Tidak ada orang yang sama
yang dapat bertindak sebagai Ketua Delegasi
lebih dari 2 tahun berturut-turut. Ketua
Delegasi memiliki hak suara dan hak bicara
dalam Rapat Majelis Umum dan Ketua Delegasi
harus diberi bagian tempat duduk khusus
didalam Rapat Majelis Umum dan hanya boleh
didampingi oleh satu Delegasi lain berdasarkan
pilihannya.

Butir 3 Delegasi
Setiap Chapter harus mendaftarkan minimal
jumlah Delegasi yang merupakan anggota aktif
dari Chapter tersebut pada Rapat Majelis Umum
untuk mewakili jumlah suara Chapter tersebut
dan jumlah minimal tersebut harus sesuai
dengan jumlah suara yang ditetapkan dalam
Pasal 6-4 (b). Kegagalan mendaftarkan jumlah
17
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

minimal delegasi pada Rapat Majelis Umum


akan menyebabkan Chapter tersebut
kehilangan hak suara sesuai dengan jumlah yg
tertera di tabel di dalam Pasal 6-4 (b). Delegasi
harus diberikan bagian tempat duduk khusus
didalam Rapat Majelis Umum.

Butir 4 Anggota
Anggota Perorangan setiap Chapter berhak
hadir dan mendaftar pada Rapat Majelis Umum
dan akan dianggap sebagai peserta namun
tidak memiliki hak suara ataupun hak bicara.

Butir 5 Pejabat JCI Indonesia


Seluruh anggota pengurus nasional kecuali
presiden nasional yang bukan Delegasi Chapter
juga menjadi anggota Rapat Majelis Umum
memiliki hak bicara namun tidak memiliki hak
suara. Seluruh Anggota pengurus nasional
berhak mengusulkan mosi kedua dalam Rapat
Majelis Umum.

PASAL 6.4 VOTING/ PENGAMBILAN SUARA

Didalam pengambilan suara oleh Majelis Umum, seluruh


Chapter yang telah melunasi iuran yang ada yang ditetapkan
oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebelum
batas waktu pembayaran yang ditetapkan oleh Pengurus
Nasional, memiliki jumlah suara yang didasarkan kepada
jumlah anggota dengan rincian sebagai berikut:

a. Ketua Delegasi yang hadir dan memberikan suara berhak


atas satu (1) suara berdasarkan afiliasi; DITAMBAH

b. Masing-masing Delegasi yang terdaftar pada Majelis


Umum dan sesuai dengan jadwal hak pemberian suara,
sebagai berikut:

Dari 29 sampai 30 anggota - 1 suara


Dari 31 sampai 35 anggota - 2 suara
Dari 36 sampai 45 anggota - 3 suara
Dari 46 sampai 55 anggota - 4 suara
Dari 56 sampai 65 anggota - 5 suara
Dari 66 sampai 75 anggota - 6 suara

18
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Dari 76 sampai 85 anggota - 7 suara


Dari 86 sampai 95 anggota - 8 suara
Dari 96 sampai 105 anggota - 9 suara
Dari 106 sampai 155 anggota - 10 suara
Dari 156 sampai 205 anggota - 11 suara
Dari 206 sampai 255 anggota - 12 suara
Dari 256 sampai 305 anggota - 13 suara
Dari 306 sampai 355 anggota - 14 suara
Dari 356 sampai 405 anggota - 15 suara
Dari 406 sampai 455 anggota - 16 suara
Dari 456 sampai 505 anggota - 17 suara
Dari 506 sampai 555 anggota - 18 suara

Diatas 556 anggota - 19 suara

c. Dalam hal suara yang dikeluarkan berimbang, maka


Presiden Nasional selaku Ketua Majelis Umum memiliki
satu suara yang menentukan.

d. Deklarasi jumlah keanggotaan dalam suatu Chapter


harus diterima secara tertulis oleh seketariat nasional
secara komunikasi resmi sebelum 5 januari dan tunduk
kepada pembayaran sesuai dengan Anggaran Rumah
Tangga 18.1 Butir 2 supaya memenuhi syarat untuk
kekuatan suara pada Konvensi Nasional yang akan
datang. Jika deklarasi tersebut tidak diterima sebelum
tanggal 5 januari, maka jumlah anggota yang
dipergunakan dalam menentukan jumlah suara akan
dihitung berdasarkan anggota minimum yang ditetapkan
di pasal 5.2 (e).

e. Suara dari setiap Chapter diakumulasikan dan harus


diwakili hanya oleh Ketua Delegasi dari setiap Chapter.

PASAL 6.5 WAKIL-WAKIL

Perwakilan tidak diperbolehkan oleh anggota atau pengurus


dari Chapter lain.

PASAL 6.6 KORUM

50% (limapuluh persen) dari total suara sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 6.4 merupakan korum; Dengan syarat
sekurang-kurangnya 20% (duapuluh persen) dari Ketua
Delegasi hadir.
19
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 6.7 PENUNDAAN RAPAT MAJELIS UMUM

Apabila setelah ½ (setengah) jam setelah waktu yang


ditetapkan untuk Rapat Majelis Umum, korum tidak tercapai,
maka Rapat harus ditunda sampai dengan tanggal yang
tidak melebihi dari 30 (tigapuluh) hari yang akan diputuskan
oleh Ketua Rapat Majelis Umum dan jika korum tidak juga
tercapai setelah waktu yang ditetapkan untuk rapat yang
ditunda, maka ½ (setengah) jam setelah itu, anggota yang
hadir memiliki kuasa untuk melanjutkan rapat, namun tidak
memiliki kuasa untuk mengganti atau merubah Anggaran
Dasar maupun Anggaran Rumah Tangga Junior Chamber
International Indonesia atau membuat keputusan bagi
seluruh keanggotaan tentang agenda yang tidak tertulis
didalam pemberitahuan panggilan rapat yang tertunda.

BAB VII RAPAT UMUM

PASAL 7.1 RAPAT UMUM TAHUNAN

Butir 1 Konvensi Nasional :


Rapat tahunan Organisasi ini dikenal sebagai
Konvensi Nasional

Butir 2 Program:
Program Konvensi Nasional secara keseluruhan
harus dicantumkan didalam agenda acara,
mencakup Rapat-rapat Majelis Umum,
Pemilihan Pengurus, Sesi Perencanaan Strategis
dan Rapat konsolidasi antara pengurus lama
dan pengurus yang baru terpilih. Seminar dan
forum adalah terbuka untuk seluruh Anggota
Perorangan yang menghadiri Konvensi Nasional.

PASAL 7.2 Rapat Majelis Umum Luar biasa.

Butir 1 Rapat Majelis Umum Luar biasa


Setiap Rapat Majelis Umum selain dari yang
diselenggarakan di konvensi nasional disebut
Rapat Majelis Umum Luar biasa.

20
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Butir 2 Panggilan Rapat


Pemanggilan Rapat Majelis Umum Luar biasa
dapat dilakukan oleh Presiden Nasional atau
atas permintaan 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
anggota Pengurus Nasional atau atas
permintaan tertulis oleh 1/3 (satu per tiga) dari
jumlah Presiden Chapter yang telah melunasi
iuran tahunan dengan agenda yang tetap.

Butir 3 Pemberitahuan dan Usulan


Pemanggilan untuk Rapat Majelis Umum Luar
biasa harus memiliki agenda tetap yang akan
dipertimbangkan dalam Rapat Majelis Umum
Luar biasa tersebut dan penambahan agenda
baru harus disetujui oleh 2/3 (dua per tiga)
total Ketua Delegasi yang terdaftar pada Rapat
Majelis Umum Luar biasa tersebut.

Butir 4 Tata Cara Rapat


Tata Cara Rapat Majelis Umum Luar biasa
harus diatur oleh ketentuan-ketentuan yang
sama dengan Rapat Majelis Umum dalam
Konvensi Nasional.

BAB VIII PENGURUS

PASAL 8.1 PENGURUS TERPILIH.

Pengurus yang dipilih dari Organisasi ini adalah:

a. 1 (satu) Presiden
b. 1 (satu) Deputi Presiden
c. 2 (dua) sampai 4 (empat) Wakil Presiden Eksekutif
d. 4 (empat) sampai 12 (dua belas) Wakil-Presiden

Jumlah Wakil-Presiden Eksekutif dan Wakil-Presiden untuk


setiap masa jabatan akan ditetapkan oleh Dewan Pengurus
Nasional tahun sebelumnya sewaktu rapat pertengahan
tahun sebelumnya dan diberitahukan kepada seluruh
Chapter sekurang-kurangnya 90 (sembilan puluh) hari
sebelum tanggal Konvensi Nasional yang ditentukan pada
Konvensi Nasional sebelumnya.

21
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 8.2 PENGURUS YANG DITUNJUK.

Pengurus minimal yang ditunjuk dari Organisasi ini adalah:

a. Sekretaris Jenderal;
b. Bendahara;
c. Penasehat Hukum Umum;
d. Direktur Eksekutif;

Susunan pengurus yg ditunjuk diatas akan ditunjuk oleh


Presiden Nasional dengan persetujuan tertulis dari masing
masing Presiden Chapter nya kecuali pengurus eksekutif.

PASAL 8.3 MANTAN PRESIDEN TERBARU (IPP)

Disamping Pengurus terpilih dan Pengurus yang ditunjuk,


Mantan Presiden Terbaru (immediate past president) adalah
Pengurus yang paling senior setelah Presiden Nasional
Organisasi ini, akan tetapi Mantan Presiden Terbaru tersebut
tidak memiliki hak suara jika yang bersangkutan telah
mencapai umur 41 tahun.

PASAL 8.4 TUGAS-TUGAS.

Pengurus-Pengurus Organisasi wajib:

a. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Presiden;


b. Membuat rekomendasi kepada Presiden berkenaan
dengan tugas-tugas mereka;
c. Menghadiri seluruh Rapat Majelis Umum dan Dewan
Pengurus;
d. Sebagai anggotanya, menghadiri seluruh rapat Komite
Eksekutif;
e. Menyebarluaskan maksud dan tujuan Organisasi ini;
f. Menjalankan tugas dan tanggung jawab serta menjaga
kewibawaan individu selaku pengurus organisasi.

PASAL 8.5 REMUNERASI.

Seluruh Pengurus Organisasi ini harus menjalani jabatan


tanpa remunerasi keuangan dalam bentuk apapun.

22
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 8.6 PEMILIHAN

Pengurus yang disebut dalam Pasal 8-1 di atas akan dipilih


oleh Majelis Umum dalam Rapat Majelis Umum di Konvensi
Nasional, dan jika Rapat Majelis Umum tersebut tertunda
atau terbatalkan, maka Pengurus tersebut selanjutnya dapat
dipilih dalam Rapat Majelis Umum Luar biasa.

PASAL 8,7 MASA JABATAN

Masa jabatan setiap Pengurus adalah 1 (satu) tahun


kalendar, dimulai sejak tanggal satu Januari setelah
pemilihan atau penunjukannya.

PASAL 8.8 KEADAAN DARURAT

Dalam hal terjadi pembatalan atau penundaan diadakannya


Konvensi Nasional Tahunan, Pengurus dapat tetap
menjalankan jabatannya diluar masa yang ditetapkan dalam
Pasal 8-7 sampai dengan dimana pemilihan dapat
dilaksanakan pada Rapat Majelis Umum Luar biasa
berikutnya.

PASAL 8.9 Kekosongan jabatan.

Butir 1 Presiden
Setelah terjadinya kematian, ketidak mampuan,
pengunduran diri atau keadaan lain yang
membuat seorang Presiden tidak dapat
menjalankan jabatannya, maka Mantan
Presiden Terbaru akan menjalankan jabatan
sebagai Presiden sampai dengan Presiden yang
baru terpilih. Setiap orang yang tidak
menyelesaikan masa jabatannya sebagai
Persiden, kecuali karena kematian atau alasan
kesehatan, tidak dapat dianggap sebagai
Mantan Presiden dari Organisasi ini.

Butir 2 Pengurus lain


Kekosongan jabatan Pengurus lain selain posisi
Presiden Nasional, akan ditunjuk oleh Presiden
Nasional yang menjabat.

23
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 8.10 PENGGANTI

Pengurus-Pengurus yang terpilih tidak boleh menjabat


untuk jabatan yang sama untuk kedua kalinya, kecuali
pengurus tersebut terpilih terdahulu dikarenakan alasan
yang tertera di pasal 8-9.

PASAL 8.11 PERANGKAPAN JABATAN

Pengurus Organisasi ini tidak diperkenankan dipilih


sebagai Pengurus di Junior Chamber International atau
Chapter, sementara yang bersangkutan masih menjabat di
Junior Chambers International Indonesia. Akan tetapi
Mantan Presiden Terbaru (Immediate Past President/ IPP)
dari suatu Chapter/ Organisasi Nasional tidak termasuk
sebagai “Pengurus” dalam Pasal ini.

PASAL 8.12 PEMBERHENTIAN

Setiap Pengurus dalam Organisasi ini dapat diberhentikan


dari jabatannya, karena kegagalan atau ketidak-
mampuannya dalam menjalankan tugasnya sesuai
tanggung jawab pengurus yang tertera dalam Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini. Pengurus dapat
diberhentikan jika tidak menghadiri tiga kali rapat secara
berturut-turut, baik Rapat Dewan Pengurus, Komite
Eksekutif, Majelis Umum atau Majelis Umum Luar Biasa
dimana ia diwajibkan hadir. Pemberhentian ini harus
disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari Dewan Pengurus
Nasional. Kekosongan jabatan yang timbul karena
keadaan demikian harus diisi sesuai dengan Pasal 8-9
tanpa mengurangi hak Pengurus yang dikeluarkan untuk
mengajukan banding pada Rapat Majelis Umum atau
dalam Rapat Majelis Umum berikutnya, baik dalam
Konvensi Nasional tahunan maupun Rapat Majelis Umum
luar biasa.

BAB IX AUDITOR

PASAL 9.1 AUDITOR

Dewan Pengurus Nasional harus menunjuk auditor saat


rapat tengah tahun dewan pengurus nasional dan
penunjukan tersebut telah dilaporkan kepada majelis umum
24
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

di Konvensi Nasional sebelumnya. Auditor tersebut


bertanggung jawab hanya kepada Majelis Umum selama
tahun penugasan dan berhak atas remunerasi yang disetujui
oleh Majelis Umum.

PASAL 9.2 MASA JABATAN


Masa jabatan auditor adalah dimulai dari tanggal 1 Januari
sampai dengan 31 Desember setelah tahun penunjukannya.

BAB X DEWAN PENGURUS

PASAL 10.1 SUSUNAN DAN TUGAS-TUGAS

Pengurus Organisasi ini harus membentuk suatu Dewan


Pengurus, dengan tugas-tugas sebagai berikut:

a. Melatih dan memberikan arahan singkat kepada seluruh


Pengurus sehubungan tugas dan tanggungjawab mereka;
b. Mengkoordinir kegiatan seluruh Pengurus dalam tugas-
tugas mereka;
c. Menerima laporan dari seluruh Pengurus;
d. Membuat rekomendasi kepada Majelis Umum; dan
e. Melaksanakan seluruh tugas-tugas yang diserahkan
kepadanya oleh Majelis Umum.

BAB XI KOMITE EKSEKUTIF

PASAL 11.1 SUSUNAN DAN TUGAS TUGAS

Presiden, Mantan Presiden Terbaru, Deputi Presiden Nasional,


2 (dua) sampai dengan 4 (empat) orang Wakil Presiden
Eksekutif, Bendahara, Sekretaris Jenderal dan Penasehat
Hukum Umum harus membentuk suatu Komite Eksekutif
yang disingkat sebagai “EXCOM”, yang bertugas:

a. Mengurus Organisasi ini sesuai kekuasan yang diberikan


kepadanya oleh Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga dan Majelis Umum;
b. Memberi saran mengenai aktivitas kepada Dewan
Pengurus;
c. Memberi saran kepada Presiden, Deputi Presiden Nasional,
Wakil Presiden Eksekutif, Bendahara dan Sekrerataris
Jenderal;

25
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

d. Merupakan Komite Keuangan, memeriksa dan merevisi


anggaran tahunan saat rapat pertengahan tahun untuk
diajukan kepada Dewan Pengurus untuk mendapatkan
persetujuan.
e. Mantan Presiden Terbaru tidak memiliki hak suara jika
yang bersangkutan telah mencapai usia 41 (empatpuluh
satu) tahun.

BAB XII LAMBANG & LENCANA

PASAL 12.1 LAMBANG

Berkaitan dengan afiliasinya dengan Junior Chamber


International Inc., Organisasi ini menyetujui dan
menggunakan lambang resmi badan internasional, yang
memiliki ciri – ciri dasar sebagai berkut:

a. Merek Junior Chamber International Corporate terdiri dari


tipe logo dan bagian lambang Junior Chamber
International sebagai elemen tanda mereknya;
b. Minimal ruang yang dibutuhkan: merek harus selalu
memiliki minimal jarak ruang kosong. Hal ini memastikan
kejelasan komunikasi dan mencegah merek tersebut
hilang, disalahgunakan atau penuh sesak;
c. Palet Warna Junior Chamber International: Merek
Perkumpulan Junior Chamber International adalah
identitas satu-warna. Agar dapat mencerminkan warisan
Junior Chamber International sambil memberikan
kepadanya rasa baru yang segar. (Rincian palet warna
mengacu kepada kebijakan Junior Chambers
International, inc).

BAB XIII INTERPRETASI, PERUBAHAN ANGGARAN DASAR, DLL

PASAL 13.1 INTERPRETASI

Demi kelancaran jalannya Organisasi, maka Dewan


Pengurus Nasional memiliki hak mutlak dalam menafsirkan
isi daripada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
ini dan berhak memutuskan untuk mengesampingkan pasal
pasal yang dianggap belum cukup signifikan untuk dibahas
dan diputuskan. Keputusan Dewan Pengurus Nasional
adalah mengikat kepada seluruh anggota Majelis Umum
26
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

kecuali di pertanyakan dan dibatalkan oleh 2/3 (dua per tiga)


dari suara yang ditetapkan dalam Pasal 6-4 Anggaran Dasar
Ini dan hadir dalam rapat majelis umum pada konvensi
nasional ataupun rapat majelis umum luar biasa tersebut.

PASAL 13.2 PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Anggaran Dasar ini dapat dirubah atau disempurnakan


berdasarkan suara setuju minimal 2/3 (dua pertiga) dari
suara yang ditetapkan dalam Pasal 6.4 Anggaran Dasar Ini,
yang diputuskan pada rapat majelis umum dalam Konvensi
Nasional atau dalam Rapat Majelis Umum Luarbiasa yang
secara khusus diadakan untuk tujuan itu. Perubahan atau
penyempurnaan tersebut harus berlaku terhitung sejak
tanggal disetujuinya hal tersebut oleh Majelis Umum.

PASAL 13.3 TANGGAL EFEKTIF

Anggaran Dasar ini dan perubahannya berlaku efektif


setelah tanggal 1 Januari di tahun berikutnya.

BAB XIV MANUAL KEBIJAKAN

PASAL 14.1 MANUAL KEBIJAKAN

Kebijakan organisasi yang berisi peraturan pelaksanaan dan


aturan yang bersifat prosedural dan administratif akan diatur
lebih lanjut dalam Manual Kebijakan.

PASAL 14.2 PERUBAHAN

Butir 1 Kebijakan dapat diubah berdasarkan suara


setuju 2/3 (dua pertiga) dari seluruh anggota
Dewan Pengurus dalam rapat Dewan Pengurus
Nasional.

Butir 2 Tata Cara:


Usulan Perubahan hanya dapat diajukan oleh
anggota Dewan Pengurus nasional atau
Chapter dalam format yang lengkap dan sah.
Jika usulan perubahan diajukan oleh presiden
Chapter dan sekretaris yang menjadi keputusan
Chapter, maka usulan perubahan tersebut
harus disertai dengan salinan notulen rapat
27
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Chapter yang menyetujui keputusan tersebut


dan harus ditandatangani oleh presiden Chapter
dan harus di presentasikan oleh salah seorang
anggota Dewan Pengurus nasional dalam rapat
dewan pengurus nasional.

PASAL 14.3 PENGSAMPINGAN, PERUBAHAN, PENCABUTAN

Dengan tidak mengurangi ketentuan yang diatur dalam


Pasal 15.2., segala kebijakan dapat dikesampingkan, diubah
atau dibatalkan dengan suara terbanyak dari Majelis Umum
dalam Konvensi Nasional.

Bab XV KOMITE - KOMITE

PASAL 15.1 DEFINISI

Komite adalah tim khusus yang dibentuk dalam rangka


membantu tugas Nasional Presiden dan Sekretaris Jenderal
dalam menjalankan program ataupun roda organisasi.

PASAL 15.2 JENIS KOMITE

Komite dibagi menjadi 2 bagian.

1. Komite Tetap
yaitu komite yang setiap tahun berganti dan ditunjuk oleh
Nasional Presiden bersama Sekretaris Jendral.

2. Komite Tidak tetap (adhoc)


yaitu komite yang ditunjuk oleh Nasional Presiden
bersama Sekretaris Jendral yang mempunyai jangka
waktu kerja tidak setiap tahun berganti tetapi mengikuti
lamanya program yang dijalankan atau hingga program
tersebut dapat terlaksana dengan baik.

PASAL 15.3 JENIS KOMITE TETAP

1. Komite International Affair

2. Komite Konstitusi

28
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

3. Komite sponsorship dan kerjasama.

4. Komite IT dan Publikasi

5. Komite Perencanaan Strategis dan Membership

6. Komite ASEAN dan UN AFFAIRS

Hal – hal yang tidak diatur dalam anggaran dasar ini akan
ditetapkan di Anggaran Rumah Tangga dan Kebijakan Manual.

29
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

ANGGARAN RUMAH TANGGA

JUNIOR CHAMBER INTERNATIONAL INDONESIA

BAB I PENGGUNAAN NAMA DAN LENCANA

PASAL 1.1 PENGGUNAAN


Penggunaan nama “Junior Chamber International” atau
“JCI”, “Junior Chamber International Indonesia” atau “JCI
Indonesia” dan lencana sebagaimana diterangkan dalam
Pasal 13-1 hanya terbatas kepada Chapter dan Anggota
Perseorangan yang afiliasinya telah terdaftar pada
Organisasi Nasional JCI Indonesia dan telah memenuhi
persyaratannya termasuk pembayaran iuran tahunan sesuai
dengan waktu dan aturan yang ditetapkan oleh Dewan
Pengurus Nasional. Penggunaan nama atau logo tersebut
harus sesuai dengan Pedoman Identitas Organisasi yang
ditentukan oleh Junior Chambers Internasional.

PASAL 1.2 Larangan Penggunaan Nama

Butir 1 Apabila anggota chapter maupun chapter


tersebut berhenti atau diberhentikan dari
keanggotaannya, maka secara langsung tidak
dapat lagi menggunakan nama “Junior
Chamber International” atau “JCI”, “Junior
Chamber International Indonesia” atau “JCI
Indonesia” dan lencana sebagaimana
diterangkan dalam Pasal 13-1.

Butir 2 Apabila terjadi penyalahgunaan nama “Junior


Chamber International” atau “JCI”, “Junior
Chamber International Indonesia” atau “JCI
Indonesia” maka atas keputusan dari presiden
nasional dan atas persetujuan 2/3 pengurus
nasional yang hadir, berhak untuk melarang
penggunaan nama tersebut dan kerugian
materi maupun non-materi yang ditimbulkan
atas penyalahgunaan tersebut, ditanggung
sepenuhnya oleh yang bersangkutan.

30
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

BAB II KEANGGOTAAN

PASAL 2.1 KEANGGOTAAN POTENSIAL

Butir 1 Permohonan:
Setiap permohonan untuk menjadi anggota
potensial harus diajukan oleh presiden dan
sekretaris dari Chapter tersebut serta
dialamatkan ke Sekretaris Jenderal atau
Presiden Nasional organisasi ini, dan harus
disertai dengan keterangan lengkap sebagai
berikut :

a. Nama dan alamat Chapter pemohon;


b. Visi dan misi organisasi chapter tersebut
didirikan.
c. Nama, foto, nomor telepon, alamat email
dan alamat seluruh anggota dewan
pengurus.
d. Nama, foto, nomor telepon, alamat email,
dan alamat seluruh anggota Chapter.
e. Iuran keanggotaan yang dikenakan pada
saat permohonan sesuai dengan jumlah
anggota yang dilaporkan dengan minimal
anggota 8 orang.
f. Salinan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga pemohon serta ijin-ijin lain
berupa akte pendirian, domisili, npwp untuk
menjalankan organisasi chapter tersebut.
Anggaran dasar dan Anggaran Rumah
Tangga chapter tidak boleh bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga JCI Indonesia dan disetujui
oleh Penasihat Hukum Umum.
g. Gambaran kegiatan saat ini dan rencana-
rencana kerja selama 1 tahun kedepan.
h. Pembayaran Fee Charter yang tidak dapat
ditarik kembali dengan jumlah yang
ditentukan dalam manual kebijakan yang
hanya dipungut 1 (satu) kali pada saat
pendirian.

31
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Butir 2 Prosedur Pertimbangan:


Dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak
dokumen yang disyaratkan diajukan, Sekretaris
Jenderal harus menyampaikan ke Dewan
Pengurus untuk dipertimbangkan dalam Rapat
Dewan Pengurus yang dijadwalkan kemudian,
dimana keputusannya harus disetujui sekurang-
kurangnya oleh 2/3 (dua per tiga) anggota
Dewan Pengurus dan keputusan tersebut harus
diumumkan dalam Rapat Majelis Umum yang
akan datang. Hanya organisasi yang
menunjukkan tujuan yang jelas dan yang
memenuhi syarat untuk menjadi suatu Chapter
yang akan dipilih sebagai anggota potensial.

Butir 3 Pemberitahuan
Segera setelah permohonan untuk menjadi
anggota potensial disetujui Dewan Pengurus,
dan seluruh persyaratan sudah dipenuhi maka
Sekretaris Jenderal harus memberitahu
pemohon, dengan melampirkan:

a. Salinan Anggaran Dasar dan Anggaran


Rumah Tangga Organisasi ini;
b. Bukti pembayaran atas pembayaran iuran
dan fee charter yang telah ditentukan
apabila pemohon tersebut telah melakukan
pembayarannya.

Butir 4 Penerimaan
Dengan dilunasinya pembayaran iuran dan fee
charter pemohon akan menjadi anggota
potensial Organisasi ini dan akan menikmati
hak-hak istimewa keanggotaan potensial dan
apabila pembayaran tersebut tidak terlaksana
dalam waktu satu (1) bulan setelah
pemberitahuan persetujuan maka persetujuan
keanggotaan pemohon menjadi gugur.

Butir 5 Hak
Anggota potensial tidak memiliki hak suara
apapun didalam Organisasi dan tidak memiliki
hak-hak lainnya dalam bentuk apapun.

32
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Butir 6 Diskualifikasi
Keanggotaan potensial tunduk kepada
ketentuan Pasal 5.3. tentang diskualifikasi.

Butir 7 Keanggotaan Potensial Bersyarat:


Jika Dewan Pengurus Nasional didalam
putusannya mengabulkan Keanggotaan
Potensial dengan syarat-syarat tertentu
(manual kebijakan), maka Pemohon baru akan
menjadi anggota potensial setelah memenuhi
syarat-syarat tersebut dan setelah
mendapatkan rekomendasi dari Penasehat
Hukum Umum atau Sekretaris Jenderal yang
menyatakan bahwa syarat-syarat tersebut telah
dipenuhi.

Butir 8 Pembaharuan afiliasi/keanggotaan Potensial


Jika Chapter potensial tersebut tidak dapat
memenuhi persyaratan untuk menjadi status
afiliasi penuh pada periode pertama yaitu 6
bulan maka chapter tersebut dapat mengajukan
permohonan kepada sekretaris jenderal
organisasi ini untuk mengajukan perpanjangan
selama 1 periode lagi untuk dapat memenuhi
persyaratan sebagai status afiliasi penuh
dengan melampiri laporan lengkap tentang
kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya
sebagai anggota potensial.

Jika chapter potensial tidak mengajukan


perpanjangan pada periode kedua untuk
pengajuan menjadi afiliasi penuh atau Apabila
dalam periode kedua ini status afiliasi penuh ini
tetap tidak tercapai maka dengan sendirinya
akan didisafiliasi selaku chapter potensial, dan
Sekretaris Jenderal Organisasi akan
memberitahukannya kepada semua dan kepada
Pengurus/instansi pemerintah yang terkait.

33
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 2.2 KEANGGOTAAN PENUH/ AFFILIASI PENUH (CHAPTER)

Butir 1 Ketentuan Khusus


Permohonan untuk menjadi afiliasi penuh
harus ditujukan kepada Sekretaris Jenderal
tidak kurang dari 30 hari sebelum Rapat Majelis
Umum dimana mereka akan dinominasikan
menjadi afiliasi penuh.

Butir 2 Pemohon afiliasi penuh harus diwakili oleh


sekurang-kurangnya 2 (dua) anggotanya dalam
Rapat Majelis Umum dimana mereka
dinominasikan. Chapter memiliki hak suara
pada tanggal 1 januari tahun berikutnya setelah
memperoleh status afiliasi penuh.

Butir 3 Pemohon harus sudah memenuhi 28 anggota


beserta pembayaran iurannya.

PASAL 2.3 ANGGARAN DASAR CHAPTER

Setiap Chapter harus mengajukan salinan anggaran


dasarnya kepada Organisasi ini. Penasihat Hukum Umum
akan meninjau ulang dan apabila perlu, akan memberikan
saran kepada Chapter, jika terdapat pertentangan dengan isi
anggaran dasar Organisasi JCI Indonesia.

PASAL 2.4 ANGGOTA PERSEORANGAN

Butir 1 Seluruh Anggota Perseorangan Organisasi


harus berusia minimal 18 tahun dan maksimal
40 tahun, dan harus membayar iuran yang
telah ditetapkan oleh chapter masing-masing.
Anggota Perseorangan tidak memiliki hak suara
khusus didalam Organisasi Nasional ataupun
Internasional. Hak suara mereka dan hak-hak
lain diberikan melalui Chapter dimana mereka
menjadi anggotanya.

Butir 2 Seluruh Chapter menetapkan masa keanggotan


potensial minimal 6 (enam) bulan untuk
keperluan orientasi, aktifasi dan prosedur

34
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

pengenalan. Ketentuan ini diatur berdasarkan


kondisi dari masing-masing chapter.

PASAL 2.5 ANGGOTA KEHORMATAN

Butir 1 Anggota Kehormatan adalah status fungsional


yang diberikan LBOD (Chapter) Atau atas
usulan dari NBOD kepada Chapter (Chapter)

Butir 2 Usulan dari LBOD diajukan rekomendasinya


kepada NBOD untuk diberikan persetujuannya.

Butir 3 Anggota kehormatan tidak mempunyai hak


suara.

Butir 4 Ketentuan mengenai anggota kehormatan akan


diatur lebih lanjut di dalam AD ART Chapter dan
Manual kebijakan.

Butir 5 Usul dari Dewan Pengurus Nasional (NBOD)


tentang anggota kehormatan dipertimbangkan
dan diputuskan oleh NBOD dengan suara
mayoritas 2/3 dari pengurus yang ada.

Butir 6 Syarat anggota kehormatan yang diusulkan


oleh NBOD minimal antara lain :

a. Tidak pernah dipidana selama hidupnya.


b. Memberikan konstribusi secara materiil
maupun non materiil.
C. Mempunyai kepribadian dan budi pekerti
yang baik di mata masyaraat.
D. bersedia memberikan arahan, dan
mempunyai pengaruh yang baik di mata
masyarakat.

BAB III MAJELIS UMUM

PASAL 3.1 HAK PREROGATIF EKSLUSIF

Majelis Umum memiliki hak preprogatif eksklusif


menyangkut hal-hal yang tidak terbatas antara lain:
35
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

a. Pemilihan seluruh Pengurus berdasarkan pemilihan;


b. Penunjukan Sekretaris Jenderal/Sekretaris Jenderal
Eksekutif, Bendahara Nasional, Penasehat Hukum Umum
dan Auditor Independen;
c. Afiliasi Chapter dan Anggota Kehormatan ;
d. Persetujuan anggaran untuk tahun berikutnya;
e. Penentuan lokasi Konvensi berikutnya.

PASAL 3.2 TANGGUNG JAWAB KHUSUS

Majelis Umum bertanggung jawab atas:

a. Menerima dan bertindak atas laporan dari Presiden,


Deputi Presiden, Wakil-Presiden Eksekutif, Penasehat
Hukum Umum, Bendahara Nasional dan Sekretaris
Jenderal/Sekretaris Jenderal Eksekutif;
b. Menerima dan bertindak atas laporan dan rekomendasi
kebijakan umum dari Dewan Pengurus;
c. Menerima dan bertindak atas rekomendasi dari Dewan
Pengurus tentang program atau proyek yang berkaitan
dengan Komisi Perencanaan Strategi; dan
d. Menerima dan bertindak atas laporan dan rekomendasi
dari segala sumber lain yang berwenang yang ditunjuk
oleh Majelis Umum.

BAB IV KONVENSI NASIONAL

PASAL 4.1 TANGGAL DAN TEMPAT

Rapat majelis Umum dilakukan minimal 1 (satu) kali dalam


setahun dalam Konvensi Nasional yang akan diadakan setiap
tahun antara bulan September sampai dengan November.
Tanggal dan tempat setiap Konvensi harus diputuskan atas
dasar suara terbanyak oleh Majelis Umum pada Konvensi 2
(dua) tahun sebelumnya, kecuali chapter yang menjadi tuan
rumah tidak mampu melaksanakan persiapan Konvensi
Nasional atau mengundurkan diri sebagaimana diatur dalam
manual kebijakan.
36
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 4.2 PERUBAHAN

Dalam hal Rapat Majelis UmuM tidak menetapkan tanggal


dan tempat Konvensi Nasional berikutnya dalam Konvensi
Nasional sebelumnya, atau jika keputusan yang telah diambil
tentang tanggal dan/atau tempat tidak dapat dilaksanakan,
maka Dewan Pengurus Nasional memiliki hak penuh untuk
menetapkan tanggal dan/atau tempat lain dengan
memperoleh 2/3 persetujuan dari yang hadir dalam rapat
Dewan Pengurus Nasional.

PASAL 4.3 PERJANJIAN

Sekretaris Jenderal akan menandatangani perjanjian dengan


Chapter yang akan menjadi penyelenggara Konvensi
Nasional yang akan diadakan. Perjanjian tersebut akan
disetujui oleh Penasehat Hukum Umum yang isinya saling
bertanggung jawab untuk memikul hak dan kewajiban
masing-masing sebagaimana ditetapkan oleh Dewan
Pengurus.

PASAL 4.4 PENGAWASAN PELAKSANAAN

Pengaturan pelaksanaan dan susunan acara Konvensi


Nasional adalah hak dan tanggung jawab Presiden Nasional
yang bertindak melalui salah satu anggota dewan pengurus
nasional yang ditunjuk sebagai ketua steering committee
termasuk hal hal mengenai jumlah biaya registrasi dan
pembagian pendapatan tersebut dengan Organisasi Nasional.

BAB V PENGURUS

PASAL 5.1 MAYORITAS

Suara mayoritas harus diperoleh oleh setiap calon yang akan


dipilih dengan prosedur perhitungan suara, walaupun
sebagai calon tunggal.

37
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 5.2 NON-KUMULATIF

Presiden Nasional, Deputi Presiden, Wakil-Presiden Eksekutif


dan Wakil Presiden harus dipilih dengan surat suara masing-
masing calon, yang sifatnya tidak dapat diakumulasikan
(non-kumulatif basis). Calon hanya dapat terpilih jika
memperoleh suara mayoritas.

PASAL 5.3 VOTING

a. Dalam setiap pemilihan Presiden Nasional, Deputi


Presiden, Wakil Presiden Eksekutif, dan Wakil-Presiden,
Ketua Delegasi harus memberikan suara untuk masing-
masing posisi jabatan, dan jika Ketua delegasi tersebut
tidak memberikan suara disalah satu posisi jabatan,
maka suara ketua delegasi tersebut dinyatakan gugur
secara keseluruhan.
b. Bagi calon dengan jumlah suara yang paling rendah/yang
tidak terpilih wajib untuk menarik pencalonannya atau
secara otomatis akan dinyatakan gugur.
c. Jumlah suara yang diterima oleh setiap calon harus
diumumkan pada Rapat Majelis Umum.

PASAL 5.4 PENCALONAN

Butir 1 Batas Waktu


Seluruh calon Pengurus yang ditunjuk harus
diajukan dan disampaikan oleh Chapter kepada
Ketua Komite Nominasi dalam waktu minimal
60 (enam puluh) hari sebelum Konvensi
Nasional. Ketua Komite Nominasi dalam waktu
14 (empat belas) hari setelah tanggal batas
waktu pencalonan harus menyampaikan salinan
daftar calon kepada Sekretaris Jenderal yang
akan menyampaikan hasil tersebut kepada
seluruh chapter paling lambat 7 (tujuh) hari
setelahnya.

Butir 2 Perpanjangan Batas Waktu:


Apabila jumlah minimal nominasi tidak tercapai
maka Presiden dapat memperpanjang waktu
pengajuan pencalonan untuk jabatan tersebut
sampai dengan tanggal maksimal 14 (empat
belas) hari sebelum dimulainya Konvensi
38
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Nasional. Sebagai informasi, jumlah calon


minimal yang dicalonkan adalah:

a. 1 (satu) untuk Presiden


b. 1 (satu) untuk Deputi Presiden;
c. 2 (dua) untuk Wakil-presiden Eksekutif;
d. 4 (empat) untuk Wakil-Presiden;

Butir 3 Persetujuan:
Setiap calon untuk jabatan nasional harus
memiliki persetujuan tertulis dari presiden
chapter yang mencalonkan sebelum batas
waktu yang ditetapkan didalam Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga ini. Dimana
seorang calon adalah Presiden Chapter itu
sendiri maka formulir pencalonannya harus
ditandatangani oleh Pengurus terpilih yang
lebih senior selain dari calon tersebut.

PASAL 5.5 KOMITE NOMINASI

Komite Nominasi terdiri dari Mantan Presiden Nasional yang


berjumlah ganjil dan diketuai oleh Mantan Presiden Nasional
terbaru. Jika Mantan Presiden Terbaru berhalangan, maka
posisi ketua komite akan diserahkan kepada Mantan
Nasional Presiden sebelumnya. Komite Nominasi akan
memeriksa apakah syarat dan kualifikasi yang disyaratkan
telah dipenuhi seluruhnya oleh seluruh calon untuk jabatan
tersebut dan berhak penuh untuk menentukan secara sah
atas nominasi calon tersebut.

PASAL 5.6 TATA CARA

Setiap calon harus hadir secara pribadi dihadapan Komite


Nominasi untuk wawancara di rapat yang diadakan terpisah
yang waktu dan tempatnya ditentukan oleh Ketua Komite
Nominasi. Setiap calon pengurus nasional wajib mengikuti
dan lulus pelatihan kepengurusan nasional yang diadakan
oleh Komite Nominasi.

PASAL 5.7 KUALIFIKASI

a. Domisili:

39
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Seluruh anggota Dewan Pengurus dan setiap Pengurus


yang melaksanakan fungsi eksekutif didalam Organisasi
Nasional haruslah berdomisili di Indonesia selama masa
jabatan.
b. Umur:
Batas umur pada saat tahun pemilihan adalah maksimal
39 (tiga puluh Sembilan) tahun
c. Anggota:
Setiap calon untuk pemilihan adalah Anggota
Perseorangan dari sebuah Chapter. Calon tersebut wajib
tercatat sebagai anggota aktif minimal selama 3 (tiga)
tahun.
d. Kewajiban Keuangan:
Pada waktu pemilihan atau penunjukan, Chapter yang
mengajukan pencalonan harus melakukan pembayaran
iuran kepada organisasi nasional sebelum waktu yang
ditentukan oleh Dewan Pengurus Nasional.
e. Kehadiran:
Setiap calon untuk pemilihan harus terdaftar dan hadir
dalam Konvensi Nasional tersebut, Rapat Dewan
Pengurus Nasional sebelum Konvensi dan Pelatihan
pengurus nasional.
f. Kewajiban Training:
Setiap calon untuk pemilihan sudah harus dinyatakan
lulus minimal 3 (tiga) pelatihan resmi JCI.
g. Kualifikasi Khusus:
Disamping kualifikasi yang telah diuraikan di atas, setiap
calon harus memenuhi kualifikasi khusus untuk jabatan
dimana yang bersangkutan akan menjabat, sebagaimana
ditetapkan dalam anggaran rumah tangga ini dan juga
syarat syarat lain yang ditentukan oleh Komite Nominasi.

PASAL 5.8 KELANJUTAN KEANGGOTAN

a. Setiap pajabat wajib dan mempertahankan kualifikasi


pada pasal 5.7 (kecuali tentang umur) saat pemilihan,
dan selama masa jabatannya.
b. Setiap pengurus yang terpilih harus tetap
mempertahankan status keanggotaan aktif di chapter
yang mencalonkannya. Dan chapter tersebut harus tetap
berstatus afiliasi penuh kepada Organisasi Nasional
selama pengurus tersebut menjabat. Jika Chapter
tersebut tidak dapat mempertahankan status afiliasi

40
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

penuh, maka jabatan pengurus tersebut akan di


diskualifikasi saat itu juga.

BAB VI PRESIDEN

PASAL 6.1 TUGAS-TUGAS

Presiden akan menjabat sebagai Kepala Pengurus Eksekutif


dari JCI Indonesia dan akan memimpin seluruh Rapat
Majelis Umum dan Rapat Dewan Pengurus.

PASAL 6.2 KUALIFIKASI KHUSUS

a. Presiden harus memegang jabatan sekurang-kurangnya


2 (dua) tahun dalam Dewan Pengurus Nasional, dimana
1 (satu) tahun harus berada dalam Komite Eksekutif.
b. Presiden telah memegang jabatan sekurang-kurangnya 1
(satu) tahun penuh sebagai Deputi Presiden.
c. Calon Presiden harus hadir dalam Konvensi Nasional
sebelumnya dan menghadiri sekurang-kurangnya 2 (dua)
rapat Dewan Pengurus Nasional sebelum diadakannya
Konvensi Nasional.
d. Calon Presiden harus telah menghadiri sekurang-
kurangnya 1 (satu) Konvensi Pasifik Asia dan 1 (satu)
Kongres Dunia sebelum dilaksanakannya Konvensi
Nasional.

BAB VII DEPUTI PRESIDEN

PASAL 7.1 TUGAS-TUGAS

Deputi Presiden akan melaksanakan kuasa yang diberikan


kepadanya untuk melaksanakan fungsi-fungsi serta tugas-
tugas sebagai Presiden selama Presiden berhalangan/tidak
mampu bertindak melaksanakan fungsi-fungsi serta tugas-
tugasnya. Deputi Presiden dapat ditugaskan oleh Presiden,
Komite Eksekutif dan Dewan Pengurus untuk mengawasi
Komite-Komite Nasional dan pelaksanaan Program JCI dan
JCI Indonesia serta bertanggung jawab penuh mengenai
pekerjaan direktorat eksekutif yang kemudian melaporkan
pekerjaan tersebut kepada Presiden Nasional.

41
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Deputi Presiden menjabat sebagai salah satu anggota


Komite Perencanaan Strategis dan bertindak sebagai
pengawas program nasional jangka panjang.

PASAL 7.2 PERSYARATAN / KUALIFIKASI KHUSUS

a. Deputi Presiden harus telah menjabat sekurang-


kurangnya 2 (dua) tahun berturut-turut dalam Dewan
Pengurus, dimana 1 (satu) tahunnya sebagai anggota
Komite Eksekutif pada Dewan Pengurus Organisasi saat
ini dan sebelumnya.
b. Calon Deputi Presiden harus hadir dalam Konvensi
Nasional sebelumnya dan menghadiri sekurang-
kurangnya 2 (dua) rapat Pengurus sebelum Konvensi
Nasional diadakan.
c. Calon Deputi Presiden harus sudah pernah menghadiri
sekurang-kurangnya 1 (satu) Konverensi Asia Pacific
sebelum diadakannya Konvensi Nasional.

BAB VIII WAKIL-PRESIDEN EKSEKUTIF

PASAL 8.1 TUGAS-TUGAS

Tugas-tugas Wakil-Presiden Eksekutif mencakup:

a. Melakukan Pengawasan dan memberikan bantuan


kepada Wakil-Presiden yang ditugaskan kepadanya
dengan:

i. Koordinasi dan menyetujui rencana perjalanan


mereka,
ii. Memovitasi dan mengarahkan pekerjaan mereka
dalam bidang pelatihan dan merealisasikan
program JCI Indonesia pada tahun jabatan;
iii. Mendorong pengembangan JCI Indonesia dan
program JCI Internasional

b. Menjalankan tugas yang diberikan oleh Presiden Nasional


sesuai dengan bidang yang ditentukan pada rapat dewan
pengurus dibulan januari
c. Menjalin komunikasi intensif dengan Wakil-Presiden
Eksekutif lain.

42
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

d. Melapor kepada Majelis Umum, Dewan Pengurus dan


Komite Eksekutif.
e. Menjalankan tugas Ketua Komite Nasional dalam bidang
yang akan ditugaskan oleh Presiden Nasional.

PASAL 8.2 KUALIFIKASI KHUSUS

Seorang Wakil-Presiden Eksekutif harus menghadiri 2 (dua)


Konvensi Nasional sebelumnya dan sekurang-kurangnya 1
(satu) tahun sebagai anggota Dewan Pengurus Organisasi
Nasional Terpilih.

PASAL 8.3 PENUGASAN

Berdasarkan atas persetujuan Dewan Pengurus, Presiden


Nasional akan menugaskan setiap Wakil-Presiden Eksekutif
untuk mengawasi tidak lebih dari 5 (lima) Wakil-Presiden
dan tidak lebih dari 3 (tiga) posisi Ketua Komite Nasional.

BAB IX WAKIL-PRESIDEN

PASAL 9.1 TUGAS-TUGAS

Tugas-tugas Wakil-Presiden mencakup:

a. Melakukan promosi penerimaan dan pelaksanan seluruh


aktifitas struktural di wilayah Chapter yang ditugaskan
kepadanya;
b. Melakukan promosi program JCI dan nasional;
c. Melakukan koordinasi dengan Chapter untuk program
pengembangan Chapter;
d. Melaporkan kepada Wakil-Presiden Eksekutif tentang
kegiatan Chapter atau Komisi yang ditugaskannya.

PASAL 9.2 KUALFIKASI KHUSUS


Wakil Presiden harus sudah menjabat sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun dalam Dewan Pengurus Chapternya dimana
minimal satu tahunnya sebagai Wakil Presiden Eksekutif
Chapter atau telah menjabat minimal 1 (satu) tahun sebagai
Pengurus Organisasi Nasional tertunjuk (sebagaimana
ditetapkan dalam Pasal 8.2 Anggaran Dasar).

43
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 9.3 PENUGASAN

Presiden dengan berkonsultasi dengan Wakil-Presiden


Eksekutif akan menugaskan tidak kurang 4 (empat) namun
tidak lebih dari 7 (tujuh) Chapter atau tidak kurang dari 1
(satu) dan tidak lebih dari 2 (dua) Komisi kepada setiap
Wakil Presiden. Seluruh penugasan haruslah bersifat khusus
dan tunduk kepada keputusan Dewan Pengurus.

BAB X SEKRETARIS JENDERAL

PASAL 10.1 TUGAS-TUGAS

Butir 1 Rekaman:
Sekretaris harus mengusahakan agar cara
kerja Konvensi, segala rapat khusus dan rapat
Dewan Pengurus serta Komite Eksekutif
terekam dengan baik; Sekretaris juga
menyimpan buku-buku, register anggota form,
file, dokumen dan harta benda Organisasi.

Butir 2 Rencana perjalanan:


Sekretaris harus mengkoordinasikan rencana
perjalanan Presiden.

PASAL 10.2 KUALIFIKASI KHUSUS:

Sekretaris Jenderal harus telah menjabat sekurang-


kurangnya 2 (dua) tahun pada Dewan Pengurus Chapternya.

PASAL 10.3 SEKRETARIS JENDRAL EKSEKUTIF:

Presiden juga dapat menunjuk seorang Sekretaris Jenderal


Eksekutif sebagai pengganti Sekretaris Jenderal. Sekretaris
Jenderal Eksekutif memiliki hak dan tanggungjawab yang
sama seperti yang dimiliki oleh seorang Sekretaris Jenderal,
namun Sekretaris Jenderal Eksekutif tidak memiliki hak
suara dan tidak terikat kepada syarat minimum calon
pengurus Organisasi Nasional biasa. Seketaris Jendral
eksekutif akan di sebut sebagai seketaris jendral di dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini.

BAB XI BENDAHARA

44
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 11.1 TUGAS-TUGAS

Butir 1 Tanggungjawab;
Bendahara akan menduduki Ketua Komite
Keuangan (dimana anggota lainnya adalah
Presiden, Mantan Presiden terbaru, Sekretaris
Jenderal/Sekretaris Jenderal Eksekutif, Deputi
Presiden, Wakil Presiden Eksekutif, Penasehat
Hukum Umum, dan Direktur Eksekutif) dan
bertanggungjawab atas masalah keuangan
Organisasi.

Butir 2 Audit:
Bendahara harus menyiapkan data-data untuk
tahun keuangan terakhir yang akan
disampaikan kepada Auditor Independen untuk
dievaluasi, sesuai dengan Pasal 9.1 Anggaran
Dasar. Salinan data-data keuangan tersebut
harus disampaikan kepada seluruh Chapter
sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari
sebelum diadakannya Konvensi Nasional.

Butir 3 Kebijakan Fiskal:


Bendahara bertindak dalam posisinya di Komite
Keuangan, harus merekomendasikan kebijakan
fiskal kepada Majelis Umum untuk tahun
berjalan dan merencanakan anggaran untuk 1
(satu) tahun yang akan datang.

Butir 4 Pembukuan:
Bendahara harus menyimpan buku kas (harian,
bulanan dan tahunan), buku besar dan catatan
pembukuan lain atas nama Organisasi Nasional.

PASAL 11.2 KUALIFIKASI KHUSUS

Bendahara harus sudah menjabat sekurang-kurangnya 2


(dua) tahun dalam Dewan Pengurus Chapternya dan harus
memiliki latar belakang bisnis umum termasuk pengetahuan
kerja dalam bidang keuangan dan akunting.

45
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 11.3 PENGGANTI

Jika terjadi ketidakmampuan sementara dalam menjalankan


fungsinya, Bendahara dapat dibebastugaskan dengan
pengganti yang akan ditunjuk oleh Presiden.

BAB XII PENASEHAT HUKUM UMUM

PASAL 12.1 TUGAS-TUGAS

Butir 1 Legal:
Penasehat Hukum Umum bertanggung jawab
atas segala masalah hukum yang berkaitan
dengan Organisasi termasuk hak penggunaan
logo dan nama JCI.

Butir 2 Parlementer:
Penasehat Hukum Umum menjabat sebagai
Pejabat Parlementer dalam Rapat Majelis
Umum dan harus mengatur hal-hal tentang
Prosedur Parlementer serta interpretasi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
atas permintaan Pengurus yang memimpin
rapat untuk memastikan Organisasi Nasional
berjalan sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.

Butir 3 Konsultatif
Penasehat Hukum Umum memberikan saran
dan arahan kepada Organisasi Nasional dan
kepada Chapter tentang perkembangan
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Chapter untuk memberikan pedoman yang jelas
dalam kegiatan Chapter.

Butir 4 Pengawasan:
Pansehat Hukum Umum harus memastikan
bahwa Komite Eksekutif dan Dewan Pengurus
Nasional bekerja sesuai dengan dan dalam
batas ketentuan-ketentuan yang diatur dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Organisasi Nasional.

46
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 12.2 Kualifikasi Khusus:

Penasehat Hukum harus telah menjabat sekurang-


kurangnya dua (2) tahun dalam Dewan Pengurus
Chapternya dan harus memiliki pengetahuan tentang
ketentuan Anggaran Dasar JCI Indonesia.

PASAL 12.3 PENGGANTI

Parlementer: Jika Penasehat Hukum Umum tidak hadir


dalam Konvensi, Presiden akan menunjuk seorang anggota
perlementer yang akan menjabat selama dilangsungkannya
Konvensi.

BAB XIII DIREKTUR EKSEKUTIF

PASAL 13.1 TANGGUNG JAWAB

Butir 1 Administrator:
Sekretaris Jenderal adalah petugas atau
Pengurus administratif Organisasi, yang
bertanggungjawab untuk tugas-tugas
kesekertariatan dan pelaksanaan kebijakan
sesuai arahan Dewan Pengurus. Direktur
Eksekutif wajib menyerahkan anggaran biaya
kantor kepada bendahara supaya dimasukkan
kedalam Anggaran Nasional termasuk gaji
seketaris dan direktur eksekutif. Direktur
Eksekutif harus ikut menandatanganin kontrak
JCI Indonesia dengan Chapter termasuk
kontrak hak penyelenggara.

Butir 2 Supervisi:
Direktur Eksekutif akan mensupervisi kerjaan
para seketaris eksekutif dan memastikan
instruksi dari Presiden Nasional terlaksana
dengan baik.

Butir 3 Representatif:
Atas instruksi Presiden Nasional, Direktur
Eksekutif akan mewakili organisasi dalam
aktivitas sehari hari kantor seketariat, secara
internal maupun eksternal.

47
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 13.2 Kualifikasi Khusus:

Direktur eksekutif harus memiliki keahlian managerial


organisasi yang baik dan telah mengikuti Secretary General
Training yg diadakan oleh Junior Chambers International

PASAL 13.3 Penunjukan dan Masa Jabatan:

Direktur Eksekutif ditunjuk oleh Presiden Nasional. Masa


jabatannya adalah selama 3 (tiga) tahun dan boleh dipilih
maksimal 2 (dua) kali masa jabatan berturut turut.

BAB XIV DEWAN PENGURUS

PASAL 14.1 PEMUNGUTAN SUARA/VOTING

Butir 1 Pembagian Suara


Masing-masing anggota Dewan Pengurus
memiliki 1 (satu) suara termasuk Presiden
Nasional selaku Ketua Dewan Pengurus
Nasional dimana hanya memiliki suara jika
keputusan tidak bisa diambil oleh suara yang
terkumpul, Perwakilan tidak diijinkan.

Butir 2 Tanggal Efektif:


Dewan Pengurus dipilih dalam Konvensi
Nasional Tahunan dan memiliki hak untuk
menjabat segera setelah diputuskan oleh
Majelis Umum. Semua keputusan yang diambil
harus berlaku mulai tanggal 1 Januari
berikutnya.

PASAL 14.2 KORUM

Rapat Dewan Pengurus Nasional dianggap korum apabila


dihadiri oleh 50% dari seluruh anggota Dewan Pengurus.

PASAL 14.3 RAPAT-RAPAT

Butir 1 Waktu diadakannya Rapat:


Dewan Pengurus Nasional harus mengadakan
rapat sebelum dan segera setelah Rapat Majelis
Umum pada Konvensi Nasional Tahunan dan
48
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

pada waktu lain yang ditetapkan oleh mayoritas


Dewan Pengurus atau Presiden Nasional. Rapat
Dewan Nasional harus diadakan minimal 5 (lima)
kali dalam 1 (satu) tahun, termasuk 2 (dua) kali
sewaktu konvensi nasional.

Butir 2 Rapat Gabungan:


Rapat gabungan Dewan Pengurus yang baru
terpilih dan Dewan Pengurus yang keluar harus
diadakan setelah Rapat Majelis Umum saat
Konvensi Nasional namun sebelum akhir tahun
kalender.

Butir 3 Rapat Dewan Baru:


Setelah rapat gabungan, Dewan Pengurus
yang baru terpilih harus bertemu dan
membahas agenda yang mencakupi:
a. Pemberian tugas-tugas khusus hasil dari
keputusan yang diambil saat Rapat Majelis
Umum.
b. Persetujuan penugasan untuk Wakil-Presiden
Ekseutif dan Wakil-Presiden termasuk Komite
Nasional lainnya.

BAB XV KOMITE EKSEKUTIF

PASAL 15.1 VOTING

Butir 1 Hak:
Seluruh anggota Komite Eksekutif memiliki 1
(satu) suara kecuali Pemimpin Rapat yang
menjabat tanpa hak suara. Pemimpin Rapat
memiliki satu suara yang menentukan dalam
hal terjadi suara yang berimbang. Suara wakil
tidak diizinkan.

Butir 2 Tanggal Efektif:


Komite Eksekutif yang dipilih dalam Konvensi
Nasional berhak bertindak segera setelah Rapat
Majelis Umum, namun tindakan tersebut harus
hanya berlaku pada tanggal 1 Januari tahun
berikutnya.

49
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 15.2 KORUM

Korum Komite Eksekutif adalah 5 (lima) anggota Komite


Eksekutif yang hadir secara pribadi.

PASAL 15.3 RAPAT

Komite Eksekutif harus bertemu sekurang-kurangnya 2 (dua)


kali diluar konvensi nasional dan berapa kali sesuai
persetujuan mayoritas dari anggota nya yang memiliki hak
suara.

BAB XVI KEGIATAN PROGRAM

PASAL 16.2 FUNGSI

Butir 1 Bidang Kegiatan:


Untuk mempermudah tercapainya maksud dan
tujuan Organisasi ini, program kegiatannya
berlaku atas setiap dan seluruh 4 (empat)
bidang pengembangan:
a. Pengembangan Individu;
b. Pengembangan Komunitas;
c. Pengembangan Internasional;
d. Pengembangan Usaha.

Butir 2 Klasifikasi Kegiatan:

Untuk memudahkan penggolongan


kegiatannya, untuk kepentingan Chapter,
kegiatan dibagi dalam 8 (delapan)
penggolongan, sebagai berikut:

a. Kegiatan Kepemudaan
b. Pengembangan Masayarakat
c. Pengembangan Kepemimpinan
d. Masalah Internasional
e. Masalah ekonomi
f. Pendataan dan Pencitraan
g. Hubungan Masyarakat;
h. Peningkatan Keanggotaan dan Perpanjangan
i. Pengembangan Kewirausahaan.

50
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 16.2 KERANGKA ACUAN

Kerangka Acuan untuk masing-masing bidang kegiatan dan


penggolongan, adalah sebagai berikut.

Butir 1 Bidang Kegiatan:

Cakupan tugas untuk empat (4) bidang


pengembangan adalah sebagai berikut:-

a. Pengembangan individu:
Seluruh kegiatan dari sebuah Chapter dan
anggotanya untuk merealisasikan potensi
personalnya melalui pelatihan dalam teknik
kepemimpinan.

b. Pengembangan Komunitas:
Seluruh kegiatan dari sebuah Chapter dan
anggotanya yang ditujukan untuk
mempromosikan pengembangan ekonomi,
sosial dan spriritual didalam komunitasnya.

c. Pengembangan Internasional:
Kesempatan yang tersedia dalam Bidang
Internasional sangat mengesankan. Melalui
bidang ini anggota Junior Chamber
International dapat memperoleh kesadaran
mengenai apa yang terjadi pada bagian-
bagian lain di dunia ini. Bidang ini juga
memungkinkan suatu pengalaman langsung
dengan budaya yang berbeda dan
membantu anggota memahami sesama
anggota dan sesama manusia diseluruh
dunia, juga memberi kesempatan untuk
berkontribusi terhadap perdamaian dunia
dengan menciptakan persahabatan diseluruh
Negara.

d. Pengembangan Usaha:
Pengembangan usaha memberikan kepada
Junior Chamber International kesempatan
untuk meningkatkan ekonomi masyarakat
dengan melaksanakan proyek-proyek dalam
meningkatkan pengembangan produktifitas
51
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

dan keefektifan usaha. Juga, kontribusi


terhadap tujuan ini adalah kunjungan ke
perusahaan-perusahaan yang sukses untuk
belajar bagaimana mereka menjalankan
usaha mereka, adanya pengusaha sukses
yang bicara pada rapat bulanan, dan
melakukan sesi pelatihan tentang bagaimana
meningkatkan perusahaan atau pekerjaan
seseorang. Pengembangan ini juga untuk
meningkatkan ide-ide, sosialisasi yang
membuat kontak bisnis dan bekerja bersama
orang-orang dari latar belakang berbeda.

Butir 2 Klasifikasi Kegiatan:


Cakupan tugas dari masing-masing 8 (delapan)
klasifikasi adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Kepemudaan:
Melaksanakan kegiatan untuk kepentingan
pemuda, khususnya dalam bidang kesehatan,
pendidikan, kemakmuran dan rekreasi serta
meningkatkan pemahaman cita-cita Junior
Chamber International diantara pemuda.

b. Pengembangan Masyarakat:
mempelajari, mengembangkan dan
melaksanakan kegiatan dimana anggota
dapat meningkatkan ekonomi, sosial dan
budaya dan seberapa perlu, menggabungkan
usaha-usaha dengan warganegara untuk
mencapai tujuan-tujuan ini.

c. Pengembangan Kepemimpinan:
Melaksanakan kegiatan pengembangan
peribadi melalui pelatihan dalam teknik
kepemimpinan, praktek kewarganegaraan
yang baik dan keefektifan manajemen
Chapter.

d. Masalah Internasional:
Melaksanakan kegiatan yang dirancang untuk
menciptakan kesadaran tentang
52
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

pengembangan internasional dan masalah


dunia serta mengembangkan itikad baik,
pengertian dan kerjasama antar sesama
umat manusia.

e. Masalah Ekonomi:
Bekerja untuk meningkatkan standar hidup
secara umum, khususnya melalui kegiatan
yang ditujukan untuk mempelajari dan
memajukan perdagangan, pariwisata dan
pengembangan ekonomi.

f. Hubungan Masyarakat:
Memasyarakatkan pemahaman atas tujuan
dan kegiatan Junior Chamber International
kepada publik secara lebih efektif.

g. Keanggotaan dan Perluasan:


Mempromosikan dan melaksanakan kegiatan
untuk merekrut, mengaktifkan dan
mempertahankan anggota dalam Chapter
yang ada, dan mempromosikan perluasan
dan pembinaan Chapter baru untuk
membawa pergerakan Junior Chamber
International kepada seluruh kaum muda
diseluruh negeri.
h. Pengembangan Kewirausahaan:
Memberikan kesempatan kepada Anggota
Perseorangan untuk berkontribusi terhadap
pengembangan dan peningkatan
infrastruktur ekonomi dan kemakmuran
Negara.

PASAL 16.3 PENGHARGAAN

Butir 1 Fungsi:
Mengakui dan menghormati prestasi dalam
pencapaian tujuan Junior Chamber International
oleh Chapter atau Anggota Perseorangan.

Butir 2 Pengembangan:
Direktur Eksekutif melakukan penggolongan
penghargaan sesuai dengan relevansinya di

53
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

bidang kegiatan yang diselenggarakan oleh


chapter.

Butir 3 Penghargaan Baru dan Perubahan Penghargaan:


Penggunaan putusan baru, pengganti atau
pergantian dalam gambaran putusan
membutuhkan persetujuan 2/3 (dua per tiga)
suara Majelis Umum.

Butir 4 Putusan Juri dalam Konvensi Nasional:

a. Presiden berhak menetapkan 4 (empat)


anggota dewan nasional untuk menjabat
senagai juri dan setiap anggota dewan juri
memiliki satu (1) suara.
b. Dalam hal Komite Eksekutif menganggap
bahwa jumlah orang yang diangkat tidak
cukup untuk membentuk dewan juri,
maka jumlah anggota dapat ditambah.
c. Keputusan yang diambil oleh Ketua
Komite Juri adalah sah dan tidak dapat
diganggu gugat.
d. Mantan Presiden Terbaru harus menjadi
Ketua Komite Juri.

PASAL 16.4 RESOLUSI

Butir 1 Prosedur untuk mengajukan resolusi kepada Rapat


Majelis Umum.

Butir 1.1 Seluruh resolusi yang akan dipertimbangkan


dalam Rapat Majelis Umum, selain dari
keputusan untuk mengubah Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga serta agenda
yang akan dipertimbangkan terlebih dahulu
oleh Dewan Pengurus, dapat disajikan hanya
oleh Chapter dan anggota Dewan Pengurus dan
disampaikan kepada Sekretaris
Jenderal/Sekretaris Jenderal Eksekutif,
sekurang-kurangnya 45 (empat puluh lima) hari
sebelum pemanggilan rapat Majelis Umum.
Agenda akan diajukan sepenuhnya dan dalam
bentuk yang layak untuk diambil tindakan.
54
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Butir 1.2 Bila perubahan yang diisulkan adalah untuk


merubah Anggaran Dasar atau Anggaran Dasar
Anggaran Rumah Tangga, maka usulan harus
diajukan kepada Sekretaris Jenderal/Sekretaris
Jenderal Eksekutif tidak kurang dari 120
(seratus dua puluh) hari sebelum pemanggilan
Rapat Majelis Umum dalam Konvensi Nasional
atau Rapat Majelis Umum Luar Biasa.

Butir 1.3 Sekretaris Jenderal/Sekretaris Jenderal


Eksekutif harus segera setelah diterimanya
pemberitahuan tentang usulan perubahan,
meneruskan ke Komisi Peninjauan Perubahan
Anggaran Dasar yang akan mengajukan
rekomendasi kepada Dewan Pengurus untuk
disetujui secara musyawarah untuk mufakat.
Perubahan yang diusulkan dan rekomendasi
Ketua Komisi Peninjauan Perubahan Anggaran
Dasar dan Dewan Pengurus Nasional harus
disampaikan kepada seluruh Chapter sekurang-
kurangnya 30 (tigapuluh) hari sebelum
panggilan Rapat Majelis Umum.

Butir 1.4 Komite Peninjauan Perubahan Anggaran Dasar,


terdiri dari Presiden, Mantan Presiden Terbaru,
Deputi Presiden, Penasehat Hukum Umum,
Sekretaris Jendral/Sekretaris Jenderal Eksekutif;
dan harus diketuai oleh Penasehat Hukum
Umum. Komite Peninjauan Perubahan
Anggaran Dasar harus mempertimbangkan
seluruh usulan perubahan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga dan juga
mempertimbangkan seluruh resolusi yang
disetujui oleh Dewan Pengurus dan Majelis
Umum, dan untuk pelaksanaannya, jika perlu,
harus menyiapkan perubahan terhadap Pasal-
pasal Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga serta kebijakan-kebijakan untuk
pertimbangan Dewan Pengurus. Keputusan dari
Komite Peninjauan Perubahan Anggaran Dasar
adalah final dan tidak dapat diganggu gugat.

55
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Butir 2 Prosedur:
Usulan perubahan yang disajikan oleh Chapter
harus dinyatakan secara tertulis oleh Presiden
Chapter dan Sekretaris sebagai perwakilan
Chapter, disertai dengan notulen rapat Chapter
dimana usulan tersebut disetujui.

Butir 3 Pengajuan terlambat:


Pengajuan terlambat sah apabila disetujui
dengan persetujuan 2/3 (dua per tiga) oleh
Majelis Umum.

BAB XVII SENATOR

PASAL 17.1 DEFINISI

Keanggotaan seumur hidup, hak senator JCI dapat diberikan


kepada Anggota Perseorangan atau anggota terdahulu
sebagai bentuk penghormatan kepada mereka atas jasa dan
pelayanan yang telah mereka berikan kepada Organisasi ini.
Tidak ada putusan kesenatoran harus dibuat kecuali dengan
dipatuhinya prosedur yang dimuat dalam Manual Putusan
Kesenatoran yang ditentukan oleh Ketua Senator JCI
Indonesia yang secara otomatis dijabat oleh Mantan
Presiden Terbaru kecuali Mantan President Terbaru belum
berstatus Senator. Jika demikian, maka Ketua Senator
sebelumnya akan melanjutkan posisinya sebagai Ketua
Senator sampai waktu dimana ada Mantan President
Terbaru yang sudah berstatus Senator.

PASAL 17.2 PENCABUTAN

Kesenatoran JCI dapat ditangguhkan sementara atau


dicabut setiap saat atas keputusan suara terbanyak anggota
senator JCI Indonesia yang hadir saat rapat senator JCI
Indonesia melalui Presiden Nasional, Jika Senator yang
bersangkutan tidak melaksanakan sendiri dengan cara yang
semestinya tugas-tugas sebagai seorang Senator JCI.
Senator terdahulu dapat memohon kepada Majelis Umum
Organisasi ini yang dapat menangguhkan, mengubah,
mencabut atau secara lain menganti keputusan tersebut.
Tidak ada dana kontribusi yang harus dikembalikan kepada
senator yang ditangguhkan/dicabut.

56
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

PASAL 17.3 KETUA KOMITE PENYARINGAN KESENATORAN

Ketua Komite secara otomatis adalah Mantan Presiden


Terbaru Organisasi kecuali Mantan Presiden Terbaru
tersebut belum tercatat sebagai JCI senator dimana Mantan
Presiden Terbaru sebelumnya akan menjabat sebagai Ketua
Komite sampai dengan adanya Mantan Presiden Terbaru
yang telah tercatat sebagai JCI Senator.

PASAL 17.4 SURAT EDARAN

Mantan Presiden Terbaru Organisasi Nasional selaku Ketua


Komite Senator JCI Indonesia bertanggung jawab atas
persiapan dan distribusi, sesuai dengan keterbatasan
anggaran, informasi dan aktivitas kepada senator yang lain
tentang masalah yang berkaitan dengan Senator JCI
Indonesia.

BAB XVIII IURAN

PASAL 18,1 ANGGOTA CHAPTER

Butir 1 Iuran:
Setiap Chapter harus membayar sumbangan
sebanyak Rp.300.000,- (tiga ratus ribu Rupiah)
per tahun untuk setiap Anggota Perseorangan
yang dilaporkan kepada Organisasi Nasional.

Butir 2 Cara Pembayaran:


Iuran harus dibayar dimuka kepada Bendahara
sebelum tanggal 17 Maret tahun berikutnya dari
tanggal dimana keanggotaan yang
bersangkutan dinyatakan secara tertulis kepada
Direktur Eksekutif sebelum 5 Januari tahun
tersebut.

Butir 3 Tunggakan & Pengawasan Keuntungan:


Jika Chapter menunggak pembayaran iuran 1
(satu) bulan setelah tanggal jatuh tempo,
pemberitahuan akan dikirimkan oleh Bendahara
dengan surat tercatat atau e-mail ke Chapter
yang bersangkutan untuk ditindaklanjuti; dan
57
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

jika pembayaran iuran tidak juga diterima oleh


Bendahara dalam waktu 14 (empat belas) hari
sejak tanggal pemberitahuannya, maka hak-hak
keanggotan Chapter tersebut akan
ditangguhkan sampai jumlah terhutang
tersebut diselesaikan. Chapter yang membayar
dalam batas waktu tersebut akan memperoleh
kembali hak-hak keanggotaannya, kecuali hak
suara untuk tahun tersebut. Setelah iuran
tahun berikutnya serta sisa hutang-hutang
chapter dibayar pada waktunya, Chapter
tersebut dapat memperoleh kembali hak
suaranya pada tahun berikutnya.

Butir 4 Pemutusan:
Jika jumlah yang terhutang tetap belum
dibayarkan setelah 6 (enam) bulan setelah
pengiriman pemberitahuan sebagaimana
dimaksud dalam butir 3 di atas, maka Chapter
tersebut akan kehilangan seluruh hak-hak
keanggotaannya dan hak-hak terhadap
organisasi ini termasuk penggunaan logo JCI
dan akan dibekukan sampai iuran keanggotan
yang terhutang kepada Organisasi Nasional
dibayar lunas dan memohon kepada Dewan
Pengurus untuk mengembalikan keadaannya
seperti semula. Jika jumlah yang terhutang
tetap belum dibayarkan 1 (satu) tahun setelah
pembekuan dan tidak ada tindakan
permohonan dari yang bersangkutan untuk
dikembalikan kepada keadaan semula diajukan
kepada Dewan Nasional, maka Organisasi
Nasional berhak untuk menarik kembali atau
mencabut semuak hak yang dimiliki oleh
chapter termasuk status affiliasi. Status senator
– senator yang berasal dari chapter tersebut
akan diajukan oleh Senate Chairman dan
diputuskan oleh Presiden Nasional untuk
dibatalkan.

Butir 5 Kegagalan Mendaftar Keanggotaan secara


penuh dan tepat waktu:

58
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Seluruh Chapter harus mendaftarkan


keanggotaan mereka secara penuh dan tepat
waktu ke Dewan Pengurus sekurang-kurangnya
5 januari tahun pada tahun itu dan
sebagaimana ditetapkan dalam butir 1 di atas.
Kegagalan memenuhi kewajiban tersebut
mengakibatkan Chapter tersebut tunduk
kepada pemutusan pelayanan. Chapter tersebut
tidak dapat menjadi tuan rumah
proyek/program JCI Indonesia, memiliki suara
dalam Rapat Majelis Umum, menempatkan
calon Pengurus JCI/ JCI Indonesia, menerima
kunjungan Pengurus JCI Indonesia, atau
layanan lain yang berkaitan.

PASAL 18.2 ANGGOTA POTENSIAL

Anggota Potensial harus membayar iuran yang sama seperti


yang ditetapan untuk Chapter dan diatur oleh Anggaran
Rumah Tangga sebagaimana ditetapkan oleh Pasal 18.1
anggaran rumah tangga Organisasi ini.

BAB XIX KEUANGAN

PASAL 19.1 TAHUN BUKU


Tahun Buku Organisasi adalah dimulai dari tanggal 1 Januari
sampai dengan tanggal 31 Desember.

PASAL 19.2 ASET


Seluruh dana dan aset lain harus dipegang atas nama Junior
Chamber International Indonesia.

PASAL 19.3 LAPORAN KEUANGAN

Butir 1 Laporan yang Diaudit:


Bendahara harus membuat laporan untuk
Tahun Keuangan yang terakhir, disimpulkan
untuk disertifikasi oleh seorang auditor
independen yang ditunjuk oleh Organisasi.
Salinan resmi Laporan ini harus disampaikan
kepada seluruh Chapter sekurang-kurangnya
tanggal 30 Juni tahun berikutnya.

59
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Butir 2 Laporan Manajemen:


Bendahara membuat dan menyajikan Laporan
Manajemen kepada Majelis Umum dari tanggal
satu (1) Januari tahun tersebut sampai dengan
tanggal yang tidak lebih dari satu bulan
sebelum Konvensi Nasional.

PASAL 19.4 PENGELUARAN

Seluruh pengeluaran dikuasakan oleh Dewan Pengurus dan


harus dibayar dalam bentuk cek yang ditandangani oleh
Bendahara dan Presiden Nasional.

PASAL 19.5 ANGGARAN

Bendahara bertanggung jawab atas anggaran tahuan


kepada Komite Keuangan dan kepada Majelis Umum pada
Konvensi National Tahunan.

PASAL 19.6 PEMBUKUAN

Bendahara harus menyimpan buku arus kas, buku besar dan


rekaman pembukuan lain.

PASAL 19.7 KAS KECIL

Bendahara harus menyimpan kas kecil dengan jumlah


Rp.5.000.000,- (lima juta Rupiah) dan uang melebihi jumlah
tersebut harus disetorkan ke Bank yang disetujui oleh
Dewan Pengurus. Rekening Bank harus atas nama
Organisasi.

PASAL 19.8 LAPORAN

Bendahara dapat menyiapkan laporan yang dilaporkan pada


setiap rapat Dewan Pengurus Nasional atau Komite Eksekutif
yang dijadwalkan.

BAB XX LAMBANG & LENCANA

PASAL 20.1 HAK PENGGUNAAN

Butir 1 Penggunaan lencana remsi dan penyesuaiannya


serta penggunaan kata “afiliasi dengan Junior
60
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Chamber International Indonesia” harus


dibatasi pada Anggota Organisasi Lokal yang
afiliasinya tercatat dan selama keanggotaannya
mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.

Butir 2 Hak penggunaan lencana resmi dan


penyesuaiannya serta kalimat tersebut dengan
sendirinya berakhir pada saat pemutusan
segala afiliasi anggota.

BAB XXI PERATURAN PROSEDUR

PASAL 21.1 PENGANGKATAN

Aktivitas Organisasi ini akan dilaksanakan sesuai dengan


Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan, apabila
tidak diartikan lain, disesuai dengan “Robert Rules of Law” .

PASAL 21.2 SURAT SUARA

Butir 1 Prosedur:
Dalam hal tidak dimungkinkan untuk melakukan
Rapat Majelis Umum dan Rapat Dewan
Pengurus, pengambilan suara secara surat
menyurat yang diketuai oleh Presiden Nasional
dapat dianggap sah, kecuali untuk
menggantikan Rapat dalam Konvensi Nasional.
Surat menyurat tersebut dapat dilakukan
dengan email jci.web.id yang tercatat secara
resmi oleh Organisasi Nasional dan diberikan
awal tahun kepada ketua delegasi chapter.

Butir 2 Cara Pengiriman:


Surat tersebut dianggap sah terkirim setelah
Organisasi Nasional menerima konfirmasi
elektronik secara otomatis oleh system.

Butir 3 Balasan:
Jika dalam 14 (empat belas) hari dari tanggal
konfirmasi pengiriman diterima oleh Organisasi
Nasional tidak menerima balasan dari chapter,
maka hak suara dari chapter tersebut
dinyatakan gugur.
61
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Butir 4 Mayoritas:
Persetujuan dari mayoritas 2/3 (dua per tiga)
suara yang diterima adalah perlu untuk
persetujuan usulan yang diajukan dengan surat
suara.

Butir 5 Minimal Suara:


Minimal 51% (lima puluh satu persen) dari
total suara yang ditetapkan dalam Pasal 6.4
harus diterima dalam bentuk balasan email
untuk memberlakukan keputusan tersebut.

PASAL 21.3 MANUAL KEBIJAKAN

Butir 1 Manual kebijakan harus mengikat seluruh


anggota Organisasi dan hanya dapat
dikesampingkan, diubah, diganti atau
dibatalkan dengan cara yang ditetapkan dalam
Pasal 15.2 dan 15.3 Anggaran Dasar.

Butir 2 Segala perubahan, penggantian atau tambahan


terhadap Manual Kebijakan akan berlaku
setelah disetujui oleh Dewan Pengurus Nasional.

BAB XXII PERUBAHAN TERHADAP ANGGARAN RUMAH TANGGA

PASAL 22.1 VOTING

Dengan tunduk kepada ketentuan Pasal 14.2 Anggaran


dasar di atas, Anggaran Rumah Tangga ini dapat diubah,
diganti, ditambah atau dibatalkan dengan suara mayoritas
dari total suara yang hadir dan korum sesuai dengan jumlah
suara yang ditentukan di pasal 6.4 Anggaran Dasar dalam
Konvensi Nasional atau Rapat Majelis Umum Luar biasa yang
dipanggil secara khusus untuk tujuan tersebut. Perubahan
atau penggantian tersebut harus berlaku dari tanggal
disetujui oleh Majelis Umum.

PASAL 22.2 PENGESAMPINGAN

Segala Anggaran Rumah Tangga Organisasi dapat


dikesampingkan dengan persetujuan 2/3 suara terbanyak
62
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Anggota Majelis Umum yang hadir dalam Rapat Majelis


Umum yang korum dengan pemberitahuan 14 (empat belas)
hari sebelumnya, yang menyatakan dengan jelas alasan-
alasan pengsampingan tersebut.

PASAL 22.3 KEUANGAN TIDAK DAPAT DIKESAMPINGKAN/


DILEPASKAN

Dengan mengindahkan Pasal 21. 2 Anggaran Rumah


Tangga ini, Pasal 19.3 Anggaran Rumah Tangga tentang
Keuangan tidak dapat dikesampingkan/dibatalkan.

BAB XXIII DEWAN PENASEHAT

PASAL 23.1 ANGGOTA

Butir 1 Definisi
Setiap Mantan Presiden Nasional JCI Indonesia
yang bersedia untuk mejalankan tugas tugas
yang diberikan oleh ketua dewan penasehat
dan mematuhi segala peraturan yang telah
disetujui oleh dewan penasehat.

Butir 2 Syarat-syarat:

a. Memiliki status Mantan Presiden Nasional


dan tidak terbatas oleh umur.
b. Mematuhi peraturan yang di setujui oleh 2/3
dari dewan penasehat.
c. Menghadiri minimal 1 acara JCI Indonesia
per tahun.
d. Disetujui oleh 2/3 anggota Dewan Penasehat
JCI Indonesia.

Butir 3 Hak dan Kewajiban:


a. Setiap Anggota memiliki 1 (satu) hak suara
dalam rapat Dewan Penasehat dan hak suara
tersebut tidak bisa diwakilkan.
b. Menghadiri rapat Dewan Penasehat yang
diatur waktu dan tempatnya oleh Ketua
Dewan Penasehat.

Butir 4 Masa Keanggotaan


63
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Melekat dan bersifat seumur hidup, kecuali


individu tersebut mengajukan pengunduran
diri atau gagal dalam mengikuti 2 kali
berturut turut Rapat Dewan Penasehat
kecuali diizinkan oleh Ketua Dewan.

PASAL 23.2 KETUA DEWAN

Butir 1 Tugas-tugas
Ketua Dewan akan menjadi kepala pengurus
Dewan Penasehat dan akan memimpin seluruh
Rapat Dewan Penasehat.

Butir 2 Syarat-syarat:
a. Menghadiri minimal 3 (tiga) Rapat Dewan
Penasehat sebelum pemilihan dan adalah
anggota Dewan Penasehat yang aktif.
b. Dipilih oleh 2/3 anggota Dewan Penasehat
JCI Indonesia yang hadir dalam Rapat
Dewan Penasehat tersebut.

Butir 3 Hak dan Kewajiban:


a. Menghadiri minimal 2 acara JCI Indonesia
per tahun.
b. Menghadiri minimal 2 rapat Komite
Eksekutif Nasional JCI Indonesia per tahun.
c. Memimpin dan mengatur tempat dan waktu
Rapat Dewan Penasehat minimal 2 kali
setahun.

Butir 4 Masa Jabatan


Ketua Dewan akan dipilih setiap 3 tahun dan
boleh dipilih kembali.

PASAL 23.3 HAK DAN KEWAJIBAN

a. Memberikan nasehat dan rekomendasi kepada Pengurus


Nasional dan Pengurus Lokal.

b. Memiliki hak bertanya dan meminta penjelasan kepada


Pengurus Nasional dan Pengurus Lokal mengenai
aktivitas organisasi berjalan.

64
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

c. Apabila dinilai kepengurusan organisasi nasional ataupun


lokal tidak berjalan sesuai dengan Anggaran Dasar dan
Rumah Tangga Organisasi maka Dewan Penasehat dapat
mengambil alih kepemimpinan dengan tahapan :

1. Dewan penasihat minimal 3 orang secara bersama


sama telah melakukan pemanggilan 3 x berturut –
turut dalam kurun waktu 3 bulan, dan dalam kurun
waktu tersebut telah memberikan arahan, nasihat,
ataupun evaluasi agar roda organisasi dapat berjalan
dengan baik kembali

2. Apabila setelah pemanggilan 3 x berturut – turut


dalam ayat 1 diatas tidak berjalan, maka atas
persetujuan bersama dengan minimal tiga anggota
dewan penasihat, roda organisasi ini dapat diambil
alih dan kewenangan penuh ada pada dewan
penasihat dalam waktu 3 bulan kedepan sejak kurun
waktu 3 bulan pada ayat pertama terpenuhi telah
tersusun kembali susunan kepengurusan organisasi
dan mensosialisasikan kepada seluruh chapter yang
ada

3. Hal tersebut diatas berlaku mutatis mutandis bagi


chapter yang ada dan diatur tersendiri lebih lanjut
dalam AD ART Chapter

d. Membentuk kepengurusan Anggota Penasehat melalui


rapat anggota penasehat tersendiri.

BAB XXIV TENTANG KOMITE

PASAL 24.1 PENUNJUKAN KETUA KOMITE

Penunjukkan Ketua Komite Tetap

Setelah pemilihan Nasional Presiden di konvensi


nasional maka selanjutnya Nasional Presiden terpilih
bersama Nasional Secretary General yang ditunjuk
oleh Nasional Presiden wajib membentuk dan
menunjuk Ketua Komite Tetap dalam waktu 30 hari
terhitung sejak selesainya pelaksanaan Nasional
Konvensi.

65
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

Bila dalam kurun waktu 30 hari belum menunjuk


komite tetap maka Eksekutif Komite (NVP dan NEVP)
wajib mengusulkan dan menunjuk Ketua Komite Tetap
secara musyawarah mufakat atau voting dengan
suara mayoritas.

Penunjukkan Ketua Komite Tidak Tetap

Komite tidak tetap ditunjuk oleh Nasional Presiden dan


Sekretaris Jendral sesuai dengan kebutuhan dalam
menjalankan program dan roda organisasi

PASAL 24.2 SUSUNAN PENGURUS KOMITE

A. Susunan pengurus Komite Tetap dan Komite


Tidak Tetap

Dalam kurun waktu 7 hari setelah SK dikeluarkan


selaku ketua komite maka Ketua Komite wajib
menunjuk satu wakil ketua komite tetap atau satu
wakil ketua komite tidak tetap.

Dan khusus untuk komite tetap dalam waktu 30 hari


setelah SK ketua komite diterbitkan maka masing
masing komite berkoordinasi dengan Presiden Lokal
Chapter untuk meminta Presiden Lokal Chapter untuk
dapat memberikan anggotanya secara sukarela untuk
duduk menjadi anggota di komite tetap. Kecuali
Komite International Affair, Komite ASEAN dan UN
Affair yang hanya terdiri dari ketua serta wakil ketua
dan Komite konstitusi yang sudah secara langsung
Penasehat hukum umum chapter menjadi anggota di
komite konstitusi, maka dengan susunan per komite
sebagai berikut :

1. Komite International Affair


a. Seorang Ketua
b. Seorang Wakil Ketua

2. Komite Konstitusi
a. Seorang Ketua
b. Seorang Wakil Ketua
c. Seorang Penasehat Hukum Umum Nasional
66
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

d. Seluruh Penasehat Hukum Umum Chapter

3. Komite Sponsorship dan Networking


a. Seorang Ketua
b. Seorang Wakil Ketua
c. Seluruh Chapter masing-masing 1 orang

4. Komite IT dan Publikasi


a. Seorang Ketua
b. Seorang Wakil Ketua
c. Seluruh Chapter masing-masing 1 orang

5. Komite Perencanaan Strategis dan Membership


a. Seorang Ketua
b. Seorang Wakil Ketua
c. Seluruh Chapter masing-masing 1 orang

6. Komite ASEAN dan UN AFFAIRS


a. Seorang Ketua
b. Seorang Wakil Ketua

B. Penasihat Komite tetap

Setelah masa kepengurusan ketua komite tetap


berakhir maka dengan diterbitkan SK baru bagi Ketua
Komite yang baru, Ketua Komite yang lama secara
otomatis menjadi Anggota Penasihat Komite tetap
seumur hidup tanpa dibatasi umur.

Anggota penasihat komite minimal 1 x dalam waktu 3


bulan sekali berkoordinasi dengan komite yang
berkaitan, memberikan masukan, berkonsolidasi
dalam rangka penyempurnaan bidang komite masing
masing, dan melakukan transisi wacana sehingga
proses kaderisasi organisasi dapat berjalan disetiap
komite.

PASAL 24.3 TUGAS – TUGAS KOMITE

Tugas Umum Komite

67
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

1. Membantu Nasional Presiden dan Sekretaris Jendral


melaksanakan program khusus dalam rangka
menggerakkan roda kepengurusan organisasi.

2. Memberikan masukan – masukan, saran, dan usulan


program dan solusi kepada Nasional Presiden dan
Sekretaris Jendral dalam menggerakkan organisasi.

3. Memberikan laporan berkala setiap bulan atas


pelaksanaan program yang dijalankan.

4. Mengimplementasikan program di lapangan secara


langsung dan dapat bertindak taktis dengan
berkoordinasi kepada Nasional Presiden dan
Sekretaris Jendral.

Tugas Khusus Komite

1. Komite International Affair

a. Segera mempersiapkan acara keberangkatan untuk


program Kongres Asia Pacific (ASPAC) dan Kongres
dunia (World Conggres)

b. Melakukan konsolidasi dengan komite lain yang


berhubungan dan berkonsolidasi dengan para
chapter untuk mempersiapkan para anggota chapter
untuk berangkat ke acara tersebut serta tidak
menutup kemungkinan melasanakan survey
pendahuluan ke Negara yang dituju.

2. Komite Konstitusi

a. Melaksanakan studi, pengkayaan wacana, dan


sosialisasi atas konstitusi JCI Indonesia berikut
Konstitusi para chapternya.
b. Mengusulkan perubahan atas konstitusi JCI
Indonesia dan para chapternya ke arah yang lebih
baik.
c. Menyusun dan menyempurnakan Manual
Kebijakan JCI Indonesia.
d. Membuat rekomendasi diakhir masa kepengurusan
agar dapat ditindaklanjuti oleh pengurus
berikutnya.
68
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

3. Komite Sponsorship dan Networking

a. Membangun hubungan baru dengan para pihak


termasuk instansi pemerintah, senator, Past
National Presiden, maupun lembaga dan
perusahaan lain dalam rangka menunjang
kegiatan organisasi ini.

b. Membina, membangun hubungan yang


berkesinambungan dan menciptakan sebuah
kegiatan yang berguna bagi kedua belah pihak.

c. Mencari pendanaan bagi kegiatan organisasi ini.

4. Komite IT dan Publikasi

a. Membuat dan membangun system IT dan tidak


terbatas melakukan pembenahan ataupun
penyempurnaan dan pengelolaan atas website
dan hal lain yang bersifat online.

b. Memberikan publikasi atau sosialisasi kepada


seluruh chapter atas kegiatan ataupun Chapter
dengan Nasional

5. Komite Perencanaan Strategis dan Membership

I. Perencanaan Strategis

a. Menetapkan dokumen perencanaan strategis,


menerapkan dan menjaga program kerja 5
tahunan yang telah ditentukan oleh NBOD.

b. Mengevaluasi dan memberikan masukan kepada


NBOD dalam menerapkan kerangka kerja yang
telah ditetapkan oleh tim komite strategic planning
dan bersama NBOD mensosialisasikan kepada
seluruh chapter agar program berjalan sesuai
koridor yang teah ditetapkan.

69
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014
Constitutions and By-Laws Junior Chamber International Indonesia

c. Memberikan rekomendasi disaat berakhirnya


kepengurusan.

II. Membership

a. melakukan pendataan ulang dan mengevaluasi


membership jci Indonesia di setiap chapter.

b. melaksanakan langkah – langkah strategis dalam


mengembangkan membership yang ada di setiap
chapter.

c. memberikan rekomendasi disaat berakhinrya


kepengurusan.

6. Komite ASEAN dan UN AFFAIRS

a. Membangun dan mengembangkan hubungan JCI


Indonesia dengan Negara Negara ASEAN dan UN
PBB.

b. Mengusulkan program program jangka pendek


termasuk studi banding dan kunjungan ke
Negara Negara tetangga dan UN

c. mengkolaborasi program dan pengembangan


program berkaitan dengan visi misi ASEAN dan
UN PBB, serta elaborasi dengan pemerintahan
kita dengan Negara tetangga.

Hal – hal yang belum diatur dalam anggaran rumah tangga ini
akan diatur di dalam Manual Kebijakan JCI Indonesia

70
Disahkan
pada Natcon 10-12 Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai