KESEJAHTERAAN ANAK
KABUPATEN/KOTA
2015
INDEKS KOMPOSIT KESEJAHTERAAN ANAK
KABUPATEN/KOTA 2015
ISBN: 978-602-6571-25-0
Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm
Jumlah Halaman: viii + 138 halaman
Naskah: Tim Penyusun IKKA 2015
Diterbitkan oleh: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Dicetak oleh:
Pembina
Yohana Susana Yembise
Pengarah
Pribudiarta Nur Sitepu
Lies Rosdianty
Penanggung Jawab
Valentina Ginting
Soedarti Surbakti
Penulis
Wynandin Imawan
Editor
Arizal Ahnaf
Kontributor
Djamal Sekretariat
Gantjang Amanullah Totok Suharto
Nurma Midayanti Budi Triwinanta
Wachyu Winarsih Kun Maryati
Nona Iriana Ivana Ulimaninta Linarda
Ano Herwana Nendiyana Apriani
Harya B. Surbakti Julian Kusuma Wardana
Imiarti Didit Rudiansyah
Santi Zaenab Erma Setyo Wienari
PENDAHULUAN ___________________________________ 1
1. Latar Belakang ___________________________________ 3
2. Kesejahteraan Anak _______________________________ 5
3. Informasi Statistik Kesejahteraan Anak ________________ 8
LAMPIRAN _______________________________________ 55
3. Pada tahun 2016, IKKA tingkat provinsi dan tingkat nasional dihitung
dengan menggunakan 21 indikator, tetapi beberapa indikator
tidak dapat disediakan setiap tahun pada tingkat kabupaten dan
kota. Oleh karena itu pada publikasi ini disajikan IKKA 2015 pada
tingkat kabupaten, kota, provinsi dan nasional yang dihitung
dengan menggunakan 11 indikator output dan outcome. Keputusan
menggunakan 11 indikator menghitung IKKA, didasarkan kebutuhan
memperoleh IKKA pada tingkat kabupaten dan kota setiap tahun.
Secara statistik IKKA yang dihitung dengan 11 indikator dapat
memberikan gambaran kesejahteraan anak yang sama akuratnya
dengan IKKA dengan 21 indikator.
4. Sumber data 11 indikator pembentuk IKKA diperoleh dari sistem
pengumpulan data yang dilakukan setiap tahun oleh Badan Pusat
Statistik yang meliputi: Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas),
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dan Proyeksi Penduduk,
sehingga IKKA pada tingkat kabupaten dan kota dapat disediakan
setiap tahun.
5. IKKA nasional tahun 2015 mencapai angka 64,77 atau berada pada
status pencapaian RENDAH. Hal ini dilihat dari status pencapaian
kesejahtaraan anak tahun 2015 di 27 dari 34 provinsi dan 308 dari
413 kabupaten. Pencapaian status kesejahteraan di kota dapat
dikategorikan sebagai pencapaian yang MENENGAH. Hal ini terlihat
dari status pencapaian kesejahteran anak di 60 dari 98 kota.
1. Latar Belakang
Buku ini merupakan pengembangan dari buku Indeks Komposit
Kesejahteraan Anak (IKKA) yang diterbitkan oleh Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA)
pada tahun 2016. Pengembangan dilakukan untuk memperluas
pemanfaatan IKKA, tidak hanya terbatas pada penyediaan masukan
bagi pembuat kebijakan tingkat provinsi tetapi juga sampai
pada tingkat kabupaten/kota. Tingkat kecermatan IKKA hasil
pengembangan ini sedikit berkurang dengan
IKKA terdahulu tetapi secara statistik bedanya
Konvensi Hak Anak tidak signiikan. Dalam pengembangan IKKA
(CRC) mengamanatkan ini dasar hukum penyusunan IKKA serta konsep
dan deinisi yang berkaitan dengan anak tetap
pada pemerintah dan sama.
masyarakat akan Sebagai generasi penerus, anak1 akan
memberikan corak dan warna pada kehidupan
pentingnya memenuhi hak- bangsa di masa mendatang, dan karenanya
hak anak, untuk menjamin kualitas bangsa akan sangat bergantung dan
ditentukan oleh kualitas anak pada masa
dua hal: (1) kesejahteraan sekarang. Agar dapat menjalankan fungsinya
anak perlu dijaga, dibina, dan ditingkatkan
anak, (2) menyiapkan kualitas hidupnya sehingga dapat tumbuh
generasi penerus dan berkembang optimal sesuai usianya untuk
menjadi generasi berkualitas yang memiliki
potensi membangun bangsa.
Kualitas anak Indonesia telah meningkat baik dilihat dari sisi kualitas
isik maupun kualitas mental. Secara isik dapat ditunjukkan bahwa
anak Indonesia usia dini mempunyai derajat dan status kesehatan
yang meningkat yang ditunjukkan oleh angka kematian bayi dan
balita yang menurun serta prevalensi imunisasi yang semakin
tinggi, antara lain akan terlihat pengaruhnya dari menurunnya
angka mortalitas.
1 Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan (Pasal 1, butir 1, UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)
2. Kesejahteraan Anak2
2 Menurut Undang-undang No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak Pasal 1 Kesejahteraan
Anak adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan anak yang dapat menjamin pertumbuhan dan
perkembangannya dengan wajar, baik secara rohani, jasmani maupun sosial;
26,1
23,3
14,5 14,6
11,9
5,8
4,1
Malaysia Thailand Vietnam Indonesia Filipina Cambodia Lao, PDR Timor Leste
Gambar 1.1 CDI 2006: 8 negara ASEAN
28,2
14,5
9,88
5,46
Indonesia
3 Lihat UNICEF Oice of Research (2013). ‘Child Well-being in Rich Countries: A comparative overview’,
Innocenti Report Card 11, UNICEF Oice of Research, Florence.
4 ‘Well-being’ merupakan pendekatan melihat kesejahteraan merupakan hasil positif yang berarti
bagi penduduk dan banyak sektor dalam kehidupan sosial, hal ini ditunjukkan bagaimana penduduk
merasakan bahwa kehidupannya berlangsung baik.
1. Penilaian Program
Pada era informasi dewasa ini, pencapaian program penting
untuk disampaikan dalam bentuk ukuran kuantitatif, bukan hanya
ukuran kualitatif seperti ‘kegiatan sudah selesai dilaksanakan’,
atau ‘peserta kegiatan menyatakan puas’ tetapi dalam bentuk
berapa banyak peserta dari kegiatan tersebut atau berapa persen
tingkat partisipasi kelompok sasaran. Evaluasi atas suatu kegiatan
seharusnya dinilai berdasarkan hasil kegiatan (ouput) atau
dampak dari kegiatan (outcome) dan bukan dinilai dari seberapa
banyak sumberdaya yang digunakan (input) atau berapa banyak
orang yang ikut dalam kegiatan (proses). Selain itu, pengukuran
secara kuantitatif diperlukan untuk menunjukkan penilaian yang
terukur atas suatu fenomena, sehingga kajian atas perkembangan
antarwaktu dan perbandingan antarwilayah dapat dilakukan.
Indikator merupakan suatu hasil pengukuran kuantitatif dalam
pelaksanaan suatu kegiatan/program yang memberikan gambaran
tentang permasalahan yang dihadapi, yaitu berkaitan dengan
kelompok sasaran atau target group (indikator rujukan), mengenai
penggunaan sumberdaya (indikator input), mengenai keterlibatan
kelompok sasaran dalam kegiatan/program (indikator proses),
hasil dari program (indikator output), dan dampak dari program
(indikator outcome). Untuk menilai keberhasilan suatu program/
kegiatan penggunaan indikator output dan indikator outcome
dinilai paling tepat.
Penilaian atas suatu kegiatan/program yang berkaitan dengan
pencapaian atas implementasi kebijakan memerlukan pengukuran
kuantitatif berupa indikator obyektif 5. Spektrum atau dimensi dari
penilaian atas implementasi kebijakan dan program menentukan
pilihan atas indikator yang digunakan. Penilaian atas pencapaian
15 Indikator obyektif merupakan hasil pengukuran atas suatu hal dimana semua pihak mempunyai persepsi
yang sama atas hal tersebut. Sebagai kontras, indikator subyektif merupakan hasil pengukuran dimana
setiap orang dapat/boleh mempunyai pendapat berbeda tergantung persepsi individu berdasarkan
aspirasi atau harapan masing-masing.
6 Pasal 27 (1) Undang-undang No. 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan menyebutkan
bahwa setiap kelahiran wajib dilaporkan paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak kelahiran. Selanjutnya,
Pasal 27 (2) menyebutkan bahwa berdasarkan laporan tersebut, Pejabat Pencatatan Sipil mencatat pada
Register Akta Kelahiran dan menerbitkan Kutipan Akta Kelahiran.
PENDEKATAN
SIKLUS HDUP
Daftar B
Daftar indikator pembentuk IKKA tingkat kabupaten dan
kota
Tahapan Kebutuhan dan Risiko
Dimensi
Balita (0-4 tahun) Anak umur 5 – 17 tahun
Kelangsungan Hidup Angka kematian balita* Angka morbiditas
Perlindungan Prevalensi imunisasi dasar dan lengkap Prevalensi pernah kawin
Prevalensi pekerja anak
Tumbuh Kembang APS PAUD APS 5 – 17 tahun
Partisipasi % berwisata % berwisata
Identitas % memiliki akta kelahiran % memiliki akta kelahiran
* pada tahun tidak diselenggarakan Sensus Penduduk dan Supas, statistik Angka Kematian Balita bersumber dari proyeksi penduduk
(parameter demograi)
4. Sumber Data
Program pembangunan yang baik mensyaratkan adanya
monitoring dan evaluasi secara periodik dan berkelanjutan. Hal
ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran
dari program dapat diamati dan jika perlu dilakukan intervensi.
Informasi statistik yang memenuhi kebutuhan monitoring dan
evaluasi secara periodik dan berkelanjutan harus memenuhi
persyaratan pengukuran statistik yang baik, yaitu
1. Reliable, statistik yang dihasilkan dengan tingkat kesalahan
yang rendah sehingga dapat diandalkan;
2. Valid, statistik yang dihasilkan dapat mencerminkan hal yang
hendak diukur (shahih);
3. Sensitive, statistik yang dihasilkan akan dapat menunjukkan
perubahan kalau ada intervensi; dan
4. Sustainable, statistik yang dihasilkan dapat diadakan terus
menerus; atau dapat dipastikan bahwa statistik diperoleh dari
sistem pengumpulan data yang teratur.
70 IKKA Nasional
Pengelompokan 60 64,8
DAERAh atas dasar 50
Angka Kemiskinan
dan IKKA 40
30
20
10
Kuadran 3 Kuadran 4
0
0 10 20 30 40 50
?
Apa yang
Terjadi
Kuadran 3 Kuadran 4 DIMENGERTI
2. Perumusan IKKA
Sebagai indikator komposit, IKKA dituntut memiliki beberapa
sifat yang dirumuskan sebagai ‘SMARTS’ suatu akronim dengan
beberapa kekuatan sebagai berikut:
S = Simple, sederhana, mudah dipahami
M = Meaningful, bermakna, multi dimensi
A = Accurate, teliti, non-bias, no-fallacy
R = Repeatable, bisa diulang dengan mudah
T = Timely, tepat waktu
S = Sensitive, jika ada intervensi memperlihatkan perubahan.
Selain itu untuk pemanfaatan lebih lanjut, indeks komposit
seharusnya juga dapat mengukur perkembangan antarwaktu dan
perbedaan antarlokasi.
Bermakna multi dimensi menyiratkan bahwa indeks komposit
merupakan pengukuran fenomena yang bersifat lintas-sektor,
karena banyak dimensi yang digabung dan diformulasikan
menjadi satu ukuran tunggal (sederhana). Dalam rancangan awal,
pengukuran IKKA 2015 direncanakan menggunakan data kuantitatif
�� − ��
�= × 100 _________________________(1)
�� − ��
17 IKKA tingkat kabupaten dan kota dirancang menjadi IKKU bidang peningkatan kesejahteraan anak, sehingga penghitungan IKKA
tingkat kabupaten dan kota harus dapat dilakukan setiap tahun.
Kotak 3.1
Gambar 3.1. memperlihatkan aproksimasi (pendekatan) pada IKKA 21 indikator
(sumbu datar-X) menggunakan IKKA 11 indikator (sumbu tegak-Y). Diagram
pencar (scatter plot) (X,Y) membentuk garis linier (lurus), dimana titik-titik (X,Y)
berada pada jarak yang sangat dekat pada garis regressi yang memberikan
b=0,9172 dan R2 = 0,9506 (95%).
a. R2 = 95% mengindikasi aproksimasi IKKA 11 indikator menunjukkan tingkat
validitas sangat tinggi;
b. B = 0,9172 menunjukkan akurasi IKKA 11 indikator mencapai 92%
IKKA 11 indikator, merupakan ukuran yang valid dengan akurasi sangat tinggi.
Kotak 3.2
Spearman Rank Correlation (rs) merupakan ukuran untuk menentukan besaran
korelasi antara dua variabel yang dihitung dalam bentuk urutan (rank).
6 ∑ �2� , d adalah selisih urutan provinsi antara dua metode.
�� = 1 −
�(�2 − 1)
Statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis bahwa tidak terdapat korelasi
antara dua metode yang diaplikasikan pada unit pengamatan yang sama.
0,00
Kota
Pangkal
6,59 Pinang
Karimun
0,04
Bandung
Barat
94,24 100,00
Konawe
Kep. Kota
Madiun
98,26
Wonogiri
78,80
5,71 Bantul
Labuhan
Batu
40,82
Kota
Salatiga
40,00
Kota
Blitar
54,71
Kulon
Progo
INDEKS 92,43 52,94 56,58 98,47 88,02 21,28 85,08 40,78 48,86 73,15 83,41
Angka Morbilitas Imunisasi Kawin Anak APS APS Balita Anak-anak Balita Anak 5-17
Kematian Muda Bekerja Pendidikan Pendidikan Berwisata Berwisata Punya Akta Tahun
Balita Anak Usia Anak Usia Berakta
Dini 5-17
Kelangsungan Hidup
IKKA 2015 = 64,77% 100
90
digambarkan oleh luasan 80
72,68
72,68%
2. Perlindungan 74,91%
3. Tumbuh kembang 53,18% 44,82
4. Partisipasi 44,82% 53,18
5. Identitas 78,28%
Partisipasi Tumbuh Kembang
Kelangsungan Hidup
100
90
80
70
60
50
40
DEN
Identitas 30 Perlindungan
20
10
0
Partisipasi
PART TK
Tumbuh Kembang
Gambar 4.2 Pemenuhan Hak Anak Tahun 2015: Indonesia, D.I.Y., Papua
BANTEN 60,07
Kesejahteraan anak JAWA TIMUR 66,15
ACEH 59,52
0,00 64,77
0,00 64,77
Tinggi Menengah
Tabel 4.7. Jumlah Kota dan Kabupaten menurut Status Pencapaian Pemenuhan
Hak Anak
DIMENSI HAK ANAK INDONESIA
STATUS KRITERIA
KH* PERL* TK* PART* IDEN*
PENCAPAIAN KLASIFIKASI
KOTA KAB KOTA KAB KOTA KAB KOTA KAB KOTA KAB
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Sangat tinggi IKKA ≥ 90,0 0 1 4 10 0 0 4 1 48 60
Tinggi 80,0≤IKKA<90,0 10 52 65 192 0 0 5 1 35 102
Menengah 66,7≤IKKA<80,0 67 250 26 148 3 7 9 3 14 114
Rendah 50,0≤IKKA<66,7 21 106 3 55 65 194 30 30 1 83
Sangat rendah IKKA<50,0 0 4 0 8 30 212 50 378 0 54
TOTAL 98 413 98 413 98 413 98 413 98 413
*
KH: Kelangsungan Hidup; PERL: Perlindungan; TK: Tumbuh Kembang; PART: Partisipasi; IDEN: Identitas
80
60
40
IdentitasN PE
Perlindungan
20
PART
Partisipasi TK
Tumbuh Kembang
KALIMANTAN BARAT
58,11
77,23
19
45,26
74,76
74,27
ACEH
59,52
77,61
23,42
50,6
71,92
74,07
SUMATERA UTARA
57,81
62,13
28,28
47,48
72,23
78,92
SUMATERA BARAT
61,62
72,07
35,64
46,56
76,18
77,64
BENGKULU
63,13
85,94
27,44
48,41
81,77
72,1
JAMBI
64,75
87,08
30,41
51,53
79,04
75,68
26,94
50,07
65,21
90,47
30,8
55,93
63,8
78,47
IKKA
¤
83,96 82,47
74,6 71,34 Indeks Identitas
Indeks Partisipasi
SULAWESI BARAT GORONTALO Indeks Tumbuh Kembang
60,4 63,94 Indeks Perlindungan
74,91 79,84
28,25 33,48 Indeks Kelangsungan Hidup
52,12 59,61
76,86 82,75
69,86 64,03
IKKA Predikat TINGGI
IKKA Predikat MENENGAH
SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA IKKA Predikat RENDAH
58,98 62,16
60,68 70,24 IKKA Predikat SANGAT RENDAH
27,69 36,7
52,81 51
86,81 81,37
66,93 71,5
MALUKU UTARA
56,17
65,25
12,2
53,28
75,77
74,33
MALUKU
57,95
64,01
19,7
52,71
77,38
75,96
PAPUA BARAT
55,77
62,66
23,68
51
73,29
68,23
PAPUA
48,47
43,53
19,78
36,96
65,36
76,73
SULAWESI SELATAN
IKKA
64,27
79,58
38,24
49,38
79,54
74,59
12
47,28
Kota
Pangkal
Pinang
Belitung
Kota
Salatiga
Sleman
Bantul
IKKA TERTINGGI
Kota
Kota Blitar
Madiun
83,62
7
Kabupaten/Kota
IKKA Predikat TINGGI
122
Kabupaten/Kota
IKKA Predikat MENENGAH
342
Kabupaten/Kota
IKKA Predikat RENDAH
40
Kabupaten/Kota
IKKA Predikat SANGAT RENDAH
IKKA TERENDAH
Yahukimo
33,76
Daftar Pustaka
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI ACEH
Kota Banda Aceh 71,38 83,68 55,71 84,83 92,62 77,64
Kota Sabang 78,23 86,09 54,41 61,34 95,56 75,13
Kota Langsa 71,08 79,96 50,27 57,21 89,04 69,51
Aceh Tengah 79,73 87,28 48,43 31,58 87,92 66,99
Aceh Jaya 66,25 80,48 66,11 31,91 89,36 66,82
Aceh Barat Daya 75,68 76,61 56,93 27,83 92,09 65,83
Aceh Tamiang 73,24 88,65 46,35 26,84 85,52 64,12
Aceh Besar 80,63 72,78 53,50 15,00 93,60 63,10
Bener Meriah 63,67 85,10 46,91 28,03 91,02 62,95
Kota Lhokseumawe 79,54 67,60 48,86 20,97 94,05 62,21
Simeulue 81,62 70,37 52,86 18,18 78,01 60,21
Subulussalam 74,60 60,16 56,12 33,41 75,27 59,91
Pidie 75,62 73,55 49,32 15,11 78,73 58,46
Pidie Jaya 65,20 76,36 53,23 20,77 72,73 57,66
Aceh Selatan 75,49 67,14 58,82 11,38 74,65 57,50
Aceh Singkil 74,72 62,22 52,30 21,52 74,98 57,15
Aceh Barat 64,86 70,90 53,70 17,12 78,38 56,99
Bireuen 69,01 71,79 48,14 22,06 73,76 56,95
Nagan Raya 74,05 58,04 48,59 14,79 75,28 54,15
Gayo Lues 70,18 58,30 45,88 15,30 75,91 53,11
Aceh Utara 76,19 64,61 48,03 05,29 68,57 52,54
Aceh Timur 63,53 61,64 46,96 26,08 59,96 51,63
Aceh Tenggara 76,26 61,35 50,03 15,62 43,41 49,33
ACEH 74,07 71,92 50,60 23,42 77,61 59,52
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI RIAU
Kota Pekanbaru 75,65 82,62 45,51 62,59 77,96 68,87
Kota Dumai 76,49 84,42 44,80 41,00 84,38 66,22
Siak 80,29 81,83 49,52 35,52 82,96 66,02
Bengkalis 72,26 84,46 52,49 34,18 79,66 64,61
Rokan Hulu 84,31 80,62 48,00 29,80 72,36 63,02
Kuantan Singingi 78,70 73,54 48,46 24,10 75,66 60,09
Rokan Hilir 81,40 67,88 47,59 37,32 58,04 58,45
Kepulauan Meranti 76,31 81,39 54,04 13,20 65,88 58,16
Pelalawan 74,04 70,67 44,56 33,46 66,59 57,86
Kampar 69,79 74,63 46,08 26,50 72,28 57,86
Indragiri Hulu 78,07 71,90 46,50 18,80 65,18 56,09
Indragiri Hilir 70,99 64,16 46,03 23,46 60,56 53,04
RIAU 77,02 76,39 47,36 34,63 71,47 61,37
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI SUMATERA SELATAN
Kota Prabumulih 77,71 80,19 50,81 36,24 85,76 66,14
Lahat 73,46 89,66 50,12 20,30 87,76 64,26
Ogan Komering Ulu 74,78 87,85 47,16 25,48 85,95 64,24
Kota Pagaralam 66,51 83,86 50,22 28,22 90,18 63,80
Kota Palembang 75,02 76,91 49,89 29,01 84,19 63,00
Kota Lubuk Linggau 67,13 85,74 49,92 16,97 94,63 62,88
Musi Rawas 83,77 85,37 44,15 08,57 88,71 62,11
Banyuasin 77,80 81,34 45,57 14,93 85,29 60,98
Muara Enim 75,05 75,63 48,74 21,60 83,63 60,93
Ogan Ilir 65,51 75,10 55,06 26,17 82,25 60,82
Ogan Komering Ulu Timur 66,11 84,48 46,52 22,07 82,18 60,27
Ogan Komering Ulu Selatan 72,94 79,67 47,43 13,56 83,18 59,36
Musi Banyuasin 73,22 66,94 47,73 18,99 88,18 59,01
Ogan Komering Ilir 74,83 79,32 47,36 14,16 75,87 58,31
Empat Lawang 66,41 71,27 48,46 21,31 83,13 58,12
Musi Rawas Utara 80,37 67,79 43,61 22,07 74,00 57,57
Penukal Abab Lematang Ilir 79,53 63,36 43,00 15,12 74,92 55,19
SUMATERA SELATAN 75,36 78,73 48,17 20,95 83,86 61,41
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI LAMPUNG
Kota Metro 73,24 85,50 62,05 50,63 90,94 72,47
Way Kanan 75,41 84,47 46,03 30,65 88,61 65,03
Kota Bandar Lampung 78,76 84,09 51,29 27,17 83,16 64,89
Lampung Tengah 61,52 83,26 46,13 51,65 77,29 63,97
Tulangbawang 75,54 83,95 48,23 34,18 77,16 63,81
Pesawaran 74,66 82,01 49,62 23,32 86,41 63,20
Mesuji 79,99 83,18 44,60 15,90 85,06 61,75
Lampung Utara 69,24 83,60 45,42 22,09 87,05 61,48
Lampung Selatan 74,24 84,08 47,14 21,82 79,96 61,45
Pringsewu 77,30 80,63 50,34 18,26 79,99 61,30
Lampung Timur 82,75 80,99 50,87 16,61 74,75 61,19
Tulangbawang Barat 73,44 82,16 42,79 22,46 82,36 60,64
Lampung Barat 75,57 79,91 42,48 14,75 84,34 59,41
Tanggamus 70,35 81,47 46,73 20,20 72,82 58,31
Pesisir Barat 72,74 75,56 44,00 13,52 81,88 57,54
LAMPUNG 74,15 82,72 47,92 27,26 80,64 62,54
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Kota Batam 79,36 84,82 47,68 42,04 93,95 69,57
Kota Tanjung Pinang 73,14 78,65 49,58 40,01 95,32 67,34
Bintan 75,16 87,56 46,65 33,62 87,21 66,04
Kepulauan Anambas 79,89 77,52 52,96 22,61 90,33 64,66
Karimun 83,39 83,93 47,27 15,18 91,67 64,29
Natuna 70,46 83,69 57,86 21,65 86,78 64,09
Lingga 72,13 79,30 56,26 21,16 90,96 63,96
KEPULAUAN RIAU 78,77 84,09 48,50 36,16 92,89 68,08
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI DKI JAKARTA
Kota Jakarta Selatan 69,71 75,47 52,61 83,31 94,06 75,03
Kota Jakarta Timur 69,89 83,50 54,06 59,43 93,75 72,13
Kepulauan Seribu 63,31 83,70 63,20 56,19 89,57 71,19
Kota Jakarta Barat 65,98 80,08 51,06 52,57 94,91 68,92
Kota Jakarta Utara 60,40 80,66 49,60 56,74 91,65 67,81
Kota Jakarta Pusat 60,29 75,60 54,64 53,50 94,36 67,68
DKI JAKARTA 66,35 79,93 52,32 61,87 93,77 70,85
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI B A L I
Kota Denpasar 68,90 88,90 48,48 97,24 87,98 78,30
Badung 70,80 89,13 47,61 59,24 91,00 71,56
Tabanan 63,32 90,22 48,14 51,08 83,45 67,24
Gianyar 66,90 89,48 48,94 46,00 80,96 66,46
Jembrana 65,85 87,53 45,70 40,01 84,68 64,75
Bangli 56,51 84,76 43,71 59,18 69,94 62,82
Klungkung 69,71 88,44 47,82 21,81 82,91 62,14
Buleleng 46,63 83,25 44,41 64,36 60,99 59,93
Karang Asem 69,04 84,10 43,20 42,96 58,84 59,63
BALI 68,05 87,99 47,49 67,04 83,28 70,77
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
Kota Kupang 65,54 90,35 54,72 36,17 78,91 65,14
Lembata 60,93 90,27 54,34 20,41 60,11 57,21
Sabu Raijua 80,49 69,26 58,15 05,39 71,62 56,98
Sikka 68,38 88,62 58,62 04,78 58,67 55,81
Manggarai Barat 64,71 82,66 43,44 10,00 69,67 54,09
Ngada 71,78 82,83 47,06 06,05 60,48 53,64
Kupang 60,87 77,65 54,72 17,31 55,76 53,26
Sumba Timur 62,66 86,32 57,28 27,41 32,56 53,24
Manggarai 67,25 88,22 51,04 03,01 53,54 52,61
Flores Timur 50,22 90,56 49,80 08,53 61,12 52,05
Ende 63,43 87,68 47,71 18,25 41,38 51,69
Rote Ndao 63,45 60,61 49,60 17,22 67,00 51,58
Sumba Barat 59,01 87,96 60,62 00,58 46,69 50,97
Alor 76,74 63,20 49,07 01,01 56,15 49,23
Timor Tengah Selatan 58,23 78,73 50,50 19,32 31,99 47,75
Manggarai Timur 63,66 81,64 45,38 08,75 38,52 47,59
Nagekeo 54,06 82,24 44,05 03,79 52,97 47,42
Timor Tengah Utara 58,06 83,70 53,51 11,79 25,93 46,60
Sumba Tengah 50,20 80,59 61,16 05,70 34,40 46,41
Belu 49,00 83,19 50,91 11,59 36,01 46,14
Sumba Barat Daya 66,44 73,99 47,87 12,00 19,33 43,93
Malaka 54,56 81,83 49,37 02,99 22,40 42,23
NUSA TENGGARA TIMUR 61,35 81,78 51,36 12,00 47,28 50,76
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Lamandau 83,39 77,41 60,06 47,69 89,31 71,57
Seruyan 83,79 78,97 48,93 39,51 85,77 67,39
Kotawaringin Barat 80,41 83,28 44,30 37,91 90,12 67,20
Kota Palangka Raya 68,14 77,59 48,86 51,83 88,93 67,07
Sukamara 64,55 80,07 60,63 40,56 88,23 66,81
Barito Selatan 79,25 71,78 61,04 25,98 86,97 65,01
Katingan 66,80 80,08 52,54 41,94 81,76 64,63
Gunung Mas 82,78 77,62 48,42 34,94 79,32 64,62
Barito Timur 70,77 83,21 53,22 32,23 78,89 63,66
Barito Utara 75,60 70,43 51,82 26,67 85,05 61,92
Pulang Pisau 63,80 75,17 49,14 35,66 81,30 61,01
Murung Raya 74,62 74,05 53,20 13,06 58,42 54,67
Kotawaringin Timur 64,44 79,02 44,89 16,75 67,41 54,50
Kapuas 65,76 62,46 47,22 18,39 51,21 49,01
KALIMANTAN TENGAH 72,98 77,78 52,10 34,02 82,90 63,96
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Kota Bontang 77,34 81,17 56,44 51,81 93,73 72,10
Kota Balikpapan 77,45 87,31 49,21 46,55 93,31 70,77
Penajam Paser Utara 77,13 89,57 49,91 33,41 93,24 68,65
Berau 83,38 84,31 52,37 24,32 90,89 67,05
Kota Samarinda 74,64 85,55 49,58 23,95 92,82 65,31
Paser 80,92 88,23 47,52 19,20 89,73 65,12
Kutai Barat 79,36 82,38 47,58 21,69 82,95 62,79
Mahakam Ulu 73,93 88,81 47,72 14,68 84,36 61,90
Kutai Timur 71,10 77,68 47,57 26,27 83,73 61,27
Kutai Kartanegara 68,20 81,96 50,84 11,93 88,87 60,36
KALIMANTAN TIMUR 74,60 83,96 50,07 26,94 90,47 65,21
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI SULAWESI UTARA
Kota Manado 77,52 80,01 62,20 54,37 86,95 72,21
Kota Tomohon 74,54 87,37 54,14 22,90 90,24 65,84
Bolaang Mongondow Utara 76,94 77,65 65,42 19,00 87,21 65,24
Kota Kotamobagu 75,87 86,94 56,06 23,03 83,40 65,06
Minahasa Selatan 65,27 87,03 52,79 39,82 79,83 64,95
Kota Bitung 67,09 84,08 54,36 30,48 83,23 63,85
Kepulauan Talaud 78,12 87,91 56,61 13,68 82,63 63,79
Bolaang Mongondow Timur 61,14 83,83 61,81 27,63 81,49 63,18
Siau Tagulandang Biaro 75,31 86,31 49,84 24,13 77,88 62,69
Minahasa 76,80 77,52 52,00 15,17 82,88 60,87
Kepulauan Sangihe 65,68 85,51 58,41 21,17 71,46 60,45
Minahasa Tenggara 63,83 83,01 54,54 20,04 71,49 58,58
Minahasa Utara 65,62 83,89 52,02 16,29 72,46 58,06
Bolaang Mongondow Selatan 67,49 70,67 51,02 29,94 62,69 56,36
Bolaang Mongondow 65,81 81,01 48,37 16,25 61,91 54,67
SULAWESI UTARA 71,34 82,47 55,93 30,80 78,47 63,80
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI SULAWESI BARAT
Polewali Mandar 75,56 80,09 51,73 19,03 87,41 62,77
Majene 71,37 77,48 59,15 30,62 73,82 62,49
Mamuju Utara 67,16 78,64 50,07 40,51 71,39 61,56
Mamuju Tengah 77,14 71,38 44,72 42,56 67,35 60,63
Mamuju 56,88 73,35 52,72 37,37 69,12 57,89
Mamasa 75,94 78,02 49,80 10,76 64,43 55,79
SULAWESI BARAT 69,86 76,86 52,12 28,25 74,91 60,40
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI MALUKU
Kota Ambon 75,64 89,26 53,44 42,94 80,37 68,33
Maluku Tenggara 78,08 90,50 61,99 03,75 73,26 61,52
Kota Tual 75,67 83,50 55,66 21,99 62,75 59,91
Maluku Tenggara Barat 80,98 84,79 50,21 03,90 58,23 55,62
Kepulauan Aru 81,63 71,98 51,83 11,37 59,33 55,23
Seram Bagian Barat 75,83 69,76 50,66 11,59 61,69 53,90
Maluku Tengah 75,59 75,56 52,17 07,54 58,05 53,78
Buru 72,33 65,83 51,15 16,95 62,49 53,75
Maluku Barat Daya 78,09 77,98 53,50 03,60 52,93 53,22
Buru Selatan 84,63 59,26 57,98 15,63 40,77 51,65
Seram Bagian Timur 72,98 63,44 47,00 08,66 39,16 46,25
MALUKU 75,96 77,38 52,71 19,70 64,01 57,95
Indeks
Kabupaten/Kota Kelangsungan Perlindungan Tumbuh Partisipasi Identitas IKKA
Hidup Kembang
PROVINSI PAPUA BARAT
Kota Sorong 67,94 79,70 55,08 44,21 77,83 64,95
Teluk Bintuni 65,07 76,95 56,36 29,16 66,30 58,77
Teluk Wondama 75,77 56,38 54,84 52,19 49,62 57,76
Raja Ampat 69,99 64,28 50,62 55,15 48,08 57,62
Sorong 70,73 87,21 51,64 02,08 76,25 57,58
Manokwari 63,44 76,28 51,65 23,89 69,65 56,98
Fakfak 74,80 74,54 49,48 07,92 67,86 54,92
Sorong Selatan 65,26 76,88 52,67 17,71 46,62 51,82
Kaimana 54,49 70,84 55,67 21,18 54,35 51,31
Maybrat 73,90 71,05 47,90 11,38 36,82 48,21
Manokwari Selatan 79,84 58,52 46,30 15,94 39,17 47,96
Tambraw 73,33 60,88 48,75 02,37 30,99 43,26
Pegunungan Arfak 76,02 52,22 34,74 01,11 05,90 34,00
PAPUA BARAT 68,23 73,29 51,00 23,68 62,66 55,77