Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi
satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama (WHO).
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama
dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka
tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang optimal maka dibutuhkan
perawatan kesehatan masyarakat, dimana perawatan kesehatan masyarakat itu sendiri
adalah bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara kesehatan masyarakat dan
perawatan yang didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif
dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. Peningkatan
peran serta masyarakat bertujuan meningkatkan dukungan masyarakat dalam berbagai
upaya kesehatan serta mendorong kemandirian dalam memecahkan masalah kesehatan.
Dalam praktek keperawatan komunitas difokuskan kepada masalah keperawatan yang
timbul pada masyarakat yang dimungkinkan oleh karena masalah kesehatan secara umum.
Dengan keterbatasan waktu, sumber daya manusia dan jam praktek maka masalah
dibatasi dalam lingkup masalah keperawatan. Dalam praktek keperawatan komunitas kali
ini kelompok memfokuskan masalah di bidang kesehatan.
Selain itu, selama proses belajar praktek keperawatan komunitas, mahasiswa
mengidentifikasi populasi dengan risiko dan sumber yang tersedia untuk bekerjasama
dengan komunitas dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi perubahan
kemunitas dengan penerapan proses keperawatan komunitas dan pengorganisasian
komunitas. Harapan yang ada, masyarakat akan mandiri dalam upaya meningkatkan status
kesehatannya.

1
1.2 Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat, sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan..
b. Merumuskan alternatif untuk memecahkan masalah yang telah teridentifikasi
c. Memperoleh pengalaman dalam mengenal situasi dan kondisi kesehatan masyarakat.
d. Memperoleh pengalaman dalam mengenal dan menentukan sumberdaya di masyarakat.
e. Memperoleh pengalaman dalam mengelola asuhan keperawatan komunitas.
f. Memperolah pengalaman dalam mengidentifikasi atau membantu masyarakat.
g. Memberikan informasi tentang masalah kesehatan (penyuluhan) kepada masyarakat.
h. Mengevaluasi dan merumuskan rencana tindak lanjut untuk mengatasi masalah
kesehatan

1.3 Manfaat Laporan


Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Masyarakat
Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan lingkungan,
pendidikan, keselamatan dan permasalahan kesehatan yang ada serta pelayanan sosial
serta kegiatan sosial kemasyarakatan.
2. Puskesmas
Memberikan gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan kesehatan serta
sosial kemasyarakatan.
3. Mahasiswa / Penyusun
Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam memberikan asuhan
keperawatan individu, keluarga, kelompok dan komunitas.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pelayanan Kesehatan Utama


Paradigma sehat merupakan modal pembangunan kesehatan yang dalam jangka
panjang akan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap dan bertindak mandiri dalam
menjaga kesehatannya sendiri melalui kesadaran terhadap pentingnya upaya-upaya
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif. Paradigma sehat ditetapkan sebagai model
pembangunan kesehatan di Indonesia, yaitu pembangunan kesehatan yang mengutamakan
upaya-upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya-upaya kuratif dan
rehabilitatif (Depkes, 2001). Unsur penting dalam paradigma sehat meliputi; Program dan
kebijakan yang Bottom-up, mentalitas proaktif, pemberdayaan sumber daya lokal,
pembangunan kesehatan berbasis masyarakat, sistem prabayar pelayanan kesehatan, dan
pembangunan kesehatan multi sektor.
Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan
gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat atau yang sakit secara komprehensif
melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan
melibatkan peran serta aktif dari masyarakat (Stanhope, 2004). Manusia sebagai sasaran
pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan. Sebagai sasaran praktek
keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat (Riyadi,
2007).
1. Individu sebagai klien
2. Keluarga sebagai klien
3. Masyarakat sebagai klien

2.2 Konsep Keperawatan Komunitas


Menurut Riyadi(2001) keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai
bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan
spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik
sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia. Kemudian menurut Handerson (1980)
dalam Ali. Z (2001) menjelaskan bahwa pelayanan keperawatan adalah upaya untuk
membantu individu baik sakit maupun sehat, dari lahir sampai meninggal dunia dalam

3
bentuk peningkatan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki sehingga individu tersebut
dapat secara optimal melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan dalam perawatan
kesehatan masyarakat adalah :
1. Pendidikan kesehatan (Health Promotion)
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar,
tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan (Naomi, 2002).
2. Proses kelompok (Group Process)
Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok masyarakat sebagai
klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya, yaitu: individu, keluarga, dan
kelompok khusus.
3. Kerjasama atau kemitraan (Partnership)
Kemitraan adalah hubungan atau kerja sama antara dua pihak atau lebih, berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau memberikan manfaat (Depkes
RI, 2005).
Perawat di komunitas dapat bekerja sebagai perawat keluarga, perawat sekolah,
perawat kesehatan kerja dan perawat gerontologi.
a. Perawat keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan
masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan
sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Ande, 2009).
b. Perawat keluarga
Perawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang keperawatan yang dipersiapkan untuk
praktek memberikan pelayanan individu dan keluarga disepanjang rentang sehat sakit.
Peran perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan keperawatan keluarga,
berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan
kebijakan di bidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case managemen dan
konsultasi (Ande, 2009).
c. Perawat kesehatan sekolah
Keperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan
pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga
maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan.

4
d. Perawat kesehatan kerja
Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam
memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan
(American Asociation of Occupational Health Nursing). Perawat kesehatan kerja
mengaplikasikan praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan unik individu,
kelompok dan masyarakat di tatanan industri, pabrik, tempat kerja, tempak konstruksi,
universitas dan lain-lain.
e. Perawat gerontologi
Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan
pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi di berbagai tatanan dan
membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi yang
optimal.

2.3 Peran Perawat komunitas


Banyak peranan yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat diantaranya
adalah :
1. Sebagai penyedia pelayanan (Care provider)
2. Sebagai Pendidik dan konsultan (Nurse Educator and Counselor)
3. Sebagai Panutan (Role Model)
4. Sebagai pembela (Client Advocate)
5. Sebagai Manajer kasus (Case Manager)
6. Sebagai kolaborator
7. Sebagai perencana tindakan lanjut (Discharge Planner)
8. Sebagai pengidentifikasi masalah kesehatan (Case Finder)
9. Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator of Services)
10. Pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader)
11. Pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care Provider And
Researcher)

2.4 Asuhan Keperawatan Komunitas


Target keperawatan komunitas adalah :
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima semua
orang dari berbagai golongan
2. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam hal ini

5
komunitas
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu terjalin
kerjasama yang baik
4. Lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan komunitas baik bersifat mendukung
maupun mengahambat
5. Pencegahan penyakit dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap orang.

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan komunitas, metode yang digunakan adalah


proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah di dalam bidang keperawatan, melalui
tahap-tahap sebagai berikut :
1. Pengkajian
Dalam tahap pengkajian ini terdapat 5 kegiatan, yaitu : pengumpulan data, pengolahan
data, analisis data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat dan
prioritas masalah (Mubarak, 2005).
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah
kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil
untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial
ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhi (Mubarak, 2005).
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Wawancara atau anamnesa
2) Pengamatan
3) Pemeriksaan fisik
Menurut Anderson dan Elizabeth T (2006), dalam pengkajian sumber data yang
dipergunakan dapat diperoleh melalui beberapa sumber, yaitu :
1) Sensus
Sensus merupakan sumber data yang paling lengkap. Data sensus dapat
diperoleh dengan cara survey terhadap masyarakat.

Data Statistik Vital :


Data statistik vital adalah data tentang kejadian-kejadian yang tercatat
secara legal, seperti kelahiran, kematian, perkawinan, dan perceraian, yang
dikumpulkan secara terus-menerus oleh badan pemerintahan.

6
1) Laporan Penyakit yang Terinformasikan
2) Catatan Medis dan Rumah Sakit
3) Catatan Autopsi
b. Pengolahan data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data denga cara
sebagai berikut :
1) Klasifikasi data atau kategori data
2) Penghitungan prosentase cakupan dengan menggunakan telly
3) Tabulasi data
4) Interpretasi data
c. Analisis data
Fase-fase yang dapat digunakan dalam membantu proses analisis adalah :
1) Kategorisasi
Untuk menganalisis data pengkajian komunitas, sangat membantu jika pertama-
tama mengkategorikan data. Data dapat dikategorikan dalam berbagai cara.
Kategori data pengkajian komunitas meliputi:
a) Karakteristik demografi (ukuran keluarga, usia, jenis kelamin, dan kelompok
etnik dan ras).
b) Karakteristik geografik (batas wilayah, jumlah dan ukuran lahan tempat
tinggal, ruang public, dan jalan).
c) Karakteristik social-ekonomi (kategori pekerjaan, penghasilan, pendidikan
yang dicapai, dan pola penyewaan atau kepemilikan rumah).
d) Struktur dan pelayanan kesehatan (rumah sakit, klinik, pusat pelayanan
kesehtan mental, dan sebagainya).
2) Ringkasan
Berupa diagram dan grafik.
3) Pembandingan
d. Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan
Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang selanjutnya dilakukan
intervensi.

7
e. Prioritas masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria diantaranya adalah (Mubarak,
2005) :
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
3) Berat ringannya masalah
4) Kemungkinan masalah untuk diatasi
5) Tersedianya sumberdaya masyarakat
f. Aspek politis
Dalam menyusun atau mengurut masalah atau diagnosis komunitas sesuai dengan
prioritas (penapisan) yang digunakan dalam keperawatan komunitas adalah format
penapisan menurut Stanhope , Lancaster, 1988 :
No Kriteria Bobot kriteria 1-10 Masalah Bobot : 1 - 10 Rasional Makna masalah
1. 1 Kesadaran masyarakat terhadap masalah
2. Motivasi komuniti untuk mengatasi masalah
3. Kemampuan perawat untuk mengatasi masalah
4. Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi
5. Bertanya akibat jika masih tetap
6. Cepat masalah teratasi

2. Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa
keperawatan akan memberi gambaran masalah dan status kesehatan masyarakat baik
yang nyata (aktual), dan yang mungkinterjadi (potensial) (Mubarak, 2005). Diagnosa
keperawatan mengandung komponen utama yaitu problem (masalah), etiologi
(penyebab), sign atau symtom (tanda gejala) (Mubarak, 2005).
3. Perencanaan keperawatan.
Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosa
keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus
mencakup perumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan dan
kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan (Mubarak, 2005).

8
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah
disusun. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan, perawat kesehatan masyarakat harus
bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini melibatkan pihak
Puskesmas, Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2005). Prinsip yang umum
digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan komunitas adalah :
a. Inovative
b. Integrated
c. Rasional
d. Mampu dan mandiri
Level pencegahan dalam pelaksanaan praktik keperawatan komunitas terdiri atas:
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tersier
5. Evaluasi atau Penilaian
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman
atau rencana proses tersebut. Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan
sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang
telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2005).
Evaluasi dilakukan atas respon komunitas terhadap program kesehatan dalam upaya
mengukur kemajuan terhadap tujuan obyektif program. Data evaluasi merupakan hal
penting untuk memperbaiki database dan diagnosis keperawatan komunitas yang
dihasilkan dari analisis pengkajian data komunitas.Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah
masukan (input), pelaksanaan (proses) dan hasil akhir (output). Penilaian yang
dilakukan berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai, sesuai dengan perencanaan yang
telah disusun semula. Sejalan dengan landasan teoretis dalam menjalin kemitraan
dengan komunitas, program evaluasi yang kita jalankan didasarkan pada prinsip yang
dikenukakan oleh Foundation, W.K.K (1998).
Prinsip tersebut disimpulkan sebagai berikut :
a. Memperkuat program
b. Menggunakan pendekatan multipel
c. Merancang evaluasi untuk memnuhi isu nyata

9
d. Menciptakan proses partisipasi
e. Memungkinkan fleksibilitas
f. Membangun kapasitas
Komponen penting dalam fokus evaluasi adalah:
a. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan
b. Perkembangan atau kemajuan proses
c. Efisiensi biaya
d. Efektifitas kerja
e. Dampak : apakah status kesehatan meningkat/menurun, dalam jangka waktu
berapa?

Perubahan ini dapat diamati seperti gambar dibawah ini:

Gambar 2.1 Perubahan dampak kesehatan

Keterangan:
: peran masyarakat
: peran perawat

Tujuan akhir perawatan komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait


dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil
keputusan tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan
yang dapat mendukung upaya peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan
adalah pemecahan masalah keperawatan melalui proses asuhan keperawatan
komunitas.

10
FORMAT PENULISAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

I. DATA DEMOGRAFI
A. Struktur Keluarga
Nama KK :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/Bangsa :

B. Daftar Anggota Keluarga

No. Nama/Umur Jenis Hub. Agama Pendidikan Pekerjaan Keadaan Ket.


Kelamin Keluarga Fisik
L P Sehat Sakit

C. Data Ekonomi
a. Penghasilan rata-rata perbulan :
1. <Rp 1.000.000 2. Rp 1.000.000-3.000.000 3. >Rp 3.000.000
b. Apakah keluarga menabung :
1. Ya 2. Tidak

11
II. LINGKUNGAN FISIK
A. PERUMAHAN
a. Status Kepemilikan :
1.Sewa 2. Numpang 3. Milik sendiri
b. Tipe Rumah
1.Permanen 2. Semi permanent 3. Tidak permanen
c. Lantai
1.Tanah 2. Papan 3. Tegel 4. Semen
d. Ada jendela di setiap kamar
1.Ya 2. Tidak
e. Ada jendela di setiap rumah
1.Ya 2. Tidak
f. Jika Ya, apakah dibuka setiap hari
1.Ya 2. Tidak
g. Pencahayaan dalam rumah di siang hari
1.Terang 2. Remang-remang 3. Gelap
h. Jarak rumah dengan tetangga
1.Bersatu 2. Dekat 3. Terpisah
i. Halaman di sekitar rumah
1.Ada 2. Tidak
j. Jika ada , lokasinya
1.Di depan 2. Disamping 3. Di belakang
k. Pemanfaatan pekarangan
1.Kebun 2. Kolam 3. Kandang
l. Berapa luas rumah………m²
B. Sumber Air
a. Sumber air untuk masak dan minum
1.PAM 2. Sumur 3. Air mineral
b. Jika di PAM, sumur
1.Dimasak 2. Tidak
c. Sumber air mandi/ mencuci
1.PAM 2. Sumur 3. Sungai 4. Lain-lain, sebutkan...
d. Jarak sumber air dengan septic tank
1.< 10 m 2. > 10 m

12
e. Tempat penampungan air sementara
1.Bak 2. Gentong 3. Ember 4. Lain- lain, sebutkan...
f. Kondisi tempat penampungan air
1.Terbuka 2. Tertutup
g. Kondisi air dalam penampungan
1.Berwarna 2. Berbau 3. Berasa 4. Tidak berasa/ berwarna
h. Ada jentik dalam penampungan air
1.Ya 2. Tidak
C. Pembuangan Sampah
a. Dimana keluarga membuang sampah
1.Sungai 2. Ditimbun 3. Dibakar 4. Sembarang tempat
5.Lain-lain, sebutkan...
b. Penampungan sampah sementara
1.Ada 2. Tidak ada/ berserakan
c. Bila ada, keadaannya
1.Terbuka 2. Tertutup
d. Jarak dengan rumah
1.Dekat (< 5 m) 2. Jauh (> 5 m)
D. Pembuangan Limbah
a. Kebiasaan keluarga BAB & BAK
1.Jamban/ WC 2. Sungai 3. Sembarang
b. Jenis jamban yang digunakan
1.Cemplung 2. Plengsengan 3. Leher angsa
c. Pembuangan air limbah
1.Resapan 2. Got 3. Semabarangan
d. Kondisi saluran pembuangan
1.Lancar 2. Tersumbat/ tergenang
E. Kandang Ternak
a. Kepemilikan kandang tenak
1.Tidak 2. Ya, jenisnya………….
b. Bila Ya, letak kandang
1.Dalam rumah 2. Di luar rumah
c. Kondisi
1.Terawat 2. Tidak terawat

13
III. KONDISI KESEHATAN UMUM
A. Pelayanan Kesehatan
a. Sarana kesehatan terdekat
1.Rumah sakit 2. Puskesmas 3. dr/ Perawat/ Bidan
4. Balai pengobatan 5. Lain-lain, sebutkan...
b. Kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila sakit
1.RS 2. Puskesmas 3. Dokter praktik
4. Perawat 5. Bidan 6. Lain-lain, sebutkan...
c. Kebiasaan Keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan
1.Beli obat bebas 2. Jamu
d. Sumber pendanaan kesehatan keluarga
1.ASTEK/ASKES 2. Tabungan 3. Dana sehat
4. JPS/ASKES MASKIN 5. Tidak ada
e. Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan keluarga
1.Jalan kaki 2. Becak 3. Angkot
4.Kendaraan pribadi
f. Jarak rumah dengan sarana kesehatan
1.< 1 Km 2. 1- 2 Km 3. 2- 5 Km
4.> 5 Km
B. Masalah Kesehatan Khusus
a. Penyakit yang paling sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir
1.Demam berdarah 2. Batuk pilek 3. Asma
4. TBC 5. Thypoid 6. Infeksi menular seksual
7. Lain-lain, sebutkan...
IV. IBU HAMIL DAN MENYUSUI
A. Pasangan Usia Subur
a. Apakah salah satu anggota keluarga ada PUS (Pasangan Usia Subur)
1.Tidak 2. Ya
b. Bila Ya, apakah menjadi akseptor KB
1.Tidak 2. Ya
c. Bila Ya, jenia kontrasepsi yang dipakai
1.IUD 2. Suntik 3. Pil 4. Susuk
5. Kondom 6. Tubektomi 7. Vasektomi
d. Bila tidak, alasannya
1.Dilarang suami 2. Agama 3. Tidak tahu
4.Lain-lain, sebutkan……….
B. Ibu Hamil
a. Apakah ada ibu hamil dalam keluarga
1.Tidak 2. Ya
b. Bila Ya, umur kehamilan trimester
1.I (0- 3 bulan) 2. II (4- 6 bulan) 3. III (7- 9 bulan)
c. Bila Ya, kehamilan yang ke

14
1.1 2. 2 3. 3
4. > 3
d. Berapa usia bumil saat ini
1.< 20 tahun 2. 20 – 35 tahun 3. > 35 tahun
e. Apakah ibu memeriksakan kehamilannya
1.Tidak 2. Ya, sebutkan…………..
f. Bila Ya
1.2 kali 2. 3 kali 3. 4 kali
g. Bila Tidak, alasannya
1.Tidak ada biaya 2. Tidak sempat 3. Tidak tahu
4. Lain-lain, sebutkan…………
h. Apakah mendapatkan TT
1.Tidak 2. Ya
i. Bila Ya
1.Lengkap (2 kali) 2. Tidak lengkap (1 kali)
j. Adakah penyakit/ keluhan yang dirasakan bumil saat ini
1.Lemah, letih, lesu 2. Pusing
3. Mual & muntah 4. Bengkak di kaki atau tempat lain
5. Lain-lain, sebutkan……...

C. Ibu Menyusui
a. Apakah ada buteki
1.Tidak 2. Ya
b. Bila Ya, apakah ibu meneteki anaknya
1.Tidak 2. Ya
c. Bila Ya, lamanya menyusui
1.< 1 bulan 2. 1 – 4 bulan 3. 5 – 12 bulan
4. > 12 bulan
d. Bila Tidak, alasannya
1.Pekerjaan 2. Tidak tahu 3. Penyakit
4.Lain-lain, sebutkan………
D. Balita
a. Apakah ada anggota keluarga yang berusia balita
1.Tidak 2. Ya
b. Apakah setiap bulan balita dibawa ke posyandu
1.Tidak 2. Ya
c. Bila Tidak, alasannya
1.Jauh 2. Tidak ada waktu 3. Lain-lain, sebutkan….
d. Apakah anak ibu sudah diimunisasi
1.Tidak 2. Ya
e. Jenis imunisasi yang sudah didapatkan
1.Polio….kali 2. BCG 3. DPT…..kali
4. Hepatitis 5. Campak
f. Bila tidak diimunisasi, alasannya
1.Tidak tahu 2. Waktu 3. Lain-lain, sebutkan

15
g. Apakah anak memiliki KMS
1.Tidak 2. Ya
h. Hasil penimbangan di KMS, pada saat ini berat badan anak berada pada
1.Di daerah garis hijau 2. Diatas garis hijau sampai kuning
3. Di bawah garis titik-titik 4. Di bawah garis merah

E. Anak dan Remaja


a. Dalam keluarga mempunyai anak sekolah/ remaja
1.Tidak 2. Ya
b. Jika Ya, usia anak saat ini
1.6 – 10 tahun 2. 11 – 15 tahun 3. 16 – 21 tahun
c. Pendidikan anak berada pada tingkat
1.SD 2. SMP 3. SMA
4. PT
d. Kegiatan anak di luar sekolah
1.Kegamaan, sebutkan….. 2. Karang Taruna
3. Olahraga, sebutkan……… 4. Lain-lain, sebutkan…..
e. Apakah ada anak yang menderita penyakit
1.Tidak 2. Ya, sebutkan
f. Jika Ya, sudahkah berobat
1.Sudah 2. Belum, alasannya
g. Jika sudah, berobat kemana
1.Medis, sebutkan…. 2. Non medis, sebutkan….
h. Bagaimana penggunaan waktu luang anak
1.Musik/ TV 2. Olahraga 3. Rekreasi
4. Keagamaan
i. Kebiasaan anak
1.Merokok 2. Alkohol 3. Narkoba
4.Lain-lain, sebutkan……..
F. Usia Lanjut
a. Apakah anggota keluarga ada yang berusia lanjut (lebih dari 60 tahun)
1.Tidak ada 2. Ada, usianya……..
b. Apakah lansia memiliki keluhan penyakit
1.Tidak 2. Ya
c. Jika Ya, jenis penyakitnya
1.Asma 2. TBC 3. Hipertensi 4. Kencing manis
5. Rheumatik/arthritis 6. Katarak 7. Osteoporosis
8. Penyakit kulit 9. Jantung
10. Liver 11.Lain-lain, sebutkan…….
d. Upaya yang telah dilakukan
1.Berobat ke sarana kesehatan 2. Berobat ke non medis
3. Diobati sendiri 4. Lain-lain, sebutkan……..
e. Penggunaan waktu senggang pada lansia
1.Berkebun/pekerjaan rumah 2. Jalan-jalan
3. Senam 4. Lain-lain, sebutkan………

16
f. Apakah ada posyandu lansia di daerah tempat tinggal saudara
1.Tidak ada 2. ada
g. Jika ada, apakah lansia ikut posyandu lansia tersebut
1.Tidak 2. Ya…….kali/bulan
h. Jika tidak, alasannya
1.Tidak tahu 2. Tidak mau

ANALISA DATA

Data Masalah

17
PRIORITAS MASALAH (STANHOPE & LANCASTER)

NO. KRITERIA Bobot Kriteria Masalah Bobot Masalah RASIONAL Makna Masalah
(1-10) (1-10) (C X M)
1. Kesadaran masyarakat
terhadap masalah

2. Motivasi komunitas
untuk mengatasi
masalah

3. Kemampuan perawat
untuk mengatasi
masalah

4. Fasilitas yang tersedia


untuk mengatasi

5. Beratnya akibat jika


masih tetap

6. Cepatnya masalah
teratasi

18
PENAPISAN PRIORITAS MASALAH

No. Masalah Sekor

19
RENCANA KEGIATAN (POA)

No. Masalah Rencana Penanggung Waktu Tempat Dana Sumber


Kegiatan Jawab Kegiatan Kegiatan

20
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

RW:….. KEL:………….. KEC:…………..

No. Masalah Sasaran Tujuan Strategi Rencana Hari/Tanggal Tempat Evaluasi


Kep. Kegiatan
Komunitas
Kriteria Standar

21
IMPLEMENTASI (PELAKSANAAN KEGIATAN)

No. Kegiatan Hasil Hambatan

22
BERDASARKAN TINGKAT KEMANDIRIAN

PUSKESMAS :...............................................................................

BULAN :...............................................................................

NO NAMA SASARAN KELUARGA RAWAN SELESAI DI BINA


KODE DESA HASIL KUNI PEMBINAAN
DESA KM KM II KM KM IV TOTAL JUMLAH
III JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kessimpulan
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis meliputi biologis, psikologis,
sosial dan spiritual yang utuh dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit
cacat dan kelemahan yang memungkinkan setiap individu hidup secara mandiri dan
produktif secara sosial dan ekonomis. Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer,
sekunder dan tersier.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi
satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan kesehatan/ keperawatan.
Peran yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan masyarakat adalah sebagai
penyedia pelayanan (Care Provider), pendidik dan konsultan (Nurse Educator and
Counselor), panutan (Role Model), pembela (Client Advocate), manajer kasus (Case
Manajer), kolaborator, perencana tindak anjut (Discharge Planner), pengidentifikasi
masalah kesehatan (Case Finder), koordinator pelayanan kesehatan (Coordinator of
Services), pembawa perubahan atau pembaharu dan pemimpin (Change Agent and Leader),
dan pengidentifikasi dan pemberi pelayanan komunitas (Community Care Provider And
Researcher). Tahapan proses keperawatan kesehatan komunitas yaitu 1) pengkajian yang
terdiri dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, penentuan masalah atau
perumusan masalah kesehatan, prioritas masalah, dan aspek politis; 2) diagnosa
keperawatan; 3) perencanaan keperawatan; 4) pelaksanaan; serta 5) evaluasi dan penilaian.

3.2 Saran
Peran petugas kesehatan sangat penting untuk menangani masalah kesehatan yang
muncul. Sehingga kerjasama antara petugas kesehatan dan masyarakat harus dijalin
dengan kuat sehingga masalah-masalah kesehatan yang ada di masyarakat segera teratasi.

24
DAFTAR PUSTAKA

Panduan Keperawatan Komunitas Program Studi D3 Keperawatan Stikes Muhammadiyah


Klaten 2016/ 2017

25

Anda mungkin juga menyukai