Anda di halaman 1dari 17

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan tugas mata kuliah
Manajemen Pendidikan yang berupa makalah berjudul “Standar Pengelolaan
Pendidikan”.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari berbagai pihak, akan kami terima dengan senang hati.
Namun, di balik ketidaksempurnaan itu masih tersimpan satu harapan, semoga
makalah ini ada manfaatnya bagi pembaca.

Singaraja, 17 Oktober 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

PRAKATA................................................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................4
2.1 Definisi Standar Pengelolaan Pendidikan.......................................................................4
2.2 Perencanaan Standar Pengelolaan Pendidikan................................................................5
2.3 Pengorganisasian Standar Pengelolaan Pendidikan........................................................9
2.4 Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pendidikan..............................................................10
2.5 Pengawasan dan Evaluasi Standar Pengelolaan Pendidikan.........................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................13
3.2 Saran............................................................................................................................13

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang kualitas
pendidikannya masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari input dan output
pendidikan yang kurang profesional. Indonesia harus meningkatkan mutu
pendidikan, salah satu caranya ialah dengan mengembangkan proses manajemen
pendidikan ke arah yang lebih maju.
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia
adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,
khususnya pendidikan dasar dan menengah (Dikdasmen). Permasalahan tersebut
bukan hanya pada peserta didik, tetapi juga pada tenaga kependidikan, sarana-dan
prasarana, kurikulum, dan faktor pendukung pendidikan lainnya. Proses
pendidikan sekolah yang baik bergantung dengan manajemen atau pengelolaan
dari kepala sekolahnya. Selain itu, proses pendidikan pun sangat bergantung pada
pengelolaan pendidikan dari semua konten dalam pendidikan. Suatu sekolah
dikatakan bermutu jika pengelolaannya dimulai dengan efisiensi sekolah, sekolah
efisien, efektivitas sekolah, sekolah efektif, profesionalisme sekolah, dan sekolah
profesional (sekolah bermutu).
Segala hal dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai standar nasional
pendidikan sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan,
yaitu Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Dalam Pasal 2 tersebut diatur bahwa ruang lingkup standar nasional
pendidikan terdiri dari delapan ruang lingkup, yakni: (1) standar isi, (2) standar
proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga
kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7)
standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian. Sehingga salah satu aspek yang
sangat penting dalam pendidikan adalah proses pengelolaannya sehingga
berdasarkan standar nasional pendidikan yang telah dibuat oleh pemerintah
penting adanya standar pengelolaan dalam pendidikan. Maka dari itu untuk

1
mencapai standar pengelolaan pendidikan penting adanya perencanaan,
pengorganisasian, pelaksaan, pengawasan dan evaluasi di setiap satuan
pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah, sebagai
berikut :
1. Apakah definisi dari standar pengelolaan pendidikan?
2. Bagaimanakah perencanaan dari standar pengelolaan pendidikan?
3. Bagaimanakah pengorganisasian dari standar pengelolaan pendidikan?
4. Bagaimanakah pelaksanaan dari standar pengelolaan pendidikan?
5. Bagaimanakah pengawasan dan evaluasi dari standar pengelolaan pendidikan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
1. Mendeskripsikan dan menjelaskan definisi dari standar pengelolaan
pendidikan
2. Mendeskripsikan dan menjelaskan perencanaan dari standar pengelolaan
pendidikan
3. Mendeskripsikan dan menjelaskan pengorganisasian dari standar pengelolaan
pendidikan
4. Mendeskripsikan dan menjelaskan pelaksanaan dari standar pengelolaan
pendidikan
5. Mendeskripsikan dan menjelaskan pengawasan dan evaluasi dari standar
pengelolaan pendidikan

1.4 Manfaat
1. Bagi Lembaga Pendidikan
Manfaat yang dapat diperoleh oleh lembaga pendidikan yaitu dapat menjadi
referensi dalam memanajemen pengelolaan pendidikan.
2. Bagi Pembaca
Manfaat yang dapat diperoleh oleh pembaca yaitu dapat menambah wawasan
pembaca mengenai manajemen standar pengelolaan pendidikan di sekolah.
3. Bagi Penulis
Manfaat yang dapat diperoleh oleh penulis yaitu dapat menambah pemahaman
dan pengalaman penulis dalam menulis makalah mengenai manajemen

2
standar pengelolaan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanakan, serta pengawasan dan evaluasi standar pengelolaan pendidikan
dapat tercapai.

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Standar Pengelolaan Pendidikan


Standar adalah sebuah aturan, biasanya digunakan untuk bimbingan
tetapi dapat pula bersifat wajib (paling sedikit dalam praktik), memberi batasan
spesifikasi dan penggunaan sebuah objek atau karakteristik sebuah proses
dan/atau karakteristik sebuah metode. Standar dapat juga diartikan sebagai
spesifikasi teknis yang tersedia untuk masyarakat yang merupakan kerja sama dan
konsensus umum yang didasarkan pada IPTEK dan pengalaman agar dapat
dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat serta diakui oleh badan yang
berwenang.
Menurut Wardoyo (1980:41) pengelolaan adalah suatu rangkai kegiatan
yang berintikan perencanaan, pengorganisasian pengerakan dan pengawasan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan menurut
Harsoyo (1977:121) pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata
“kelola” mengandung arti serangkaian usaha yang bertujuan untuk mengali dan
memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna
mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Seperti dijelaskan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP atau PP
No. 32/2013 dan Permendiknas No. 19 Tahun 2007 bahwa yang dimaksudkan
dengan Standar Pengelolaan adalah Standar nasional pendidikan yang berkaitan
dngan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, propinsi, atau nasional agar tercapai

4
efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan. Standar Pengelolaan terdiri
dari 3 (tiga) bagian, yakni:
1. Standar Pengelolaan oleh satuan pendidikan
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
menerapkan manajemen berbasisi sekolah yang ditunjukan dengan
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
Sedangkan Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi
menerapkan otonomi perguruan tinggi.
2. Standar Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah
Standar pengelolaan oleh pemerintah daerah di buat sendiri dengan menyusun
rencana kerja tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program
seperti, wajib belajar, penuntasan pemberatan buta aksara, peningkatan mutu
dosen, akreditasi pendidikan dan lain-lain.
3. Standar Pengelolaan oleh Pemerintah.
Standar pengelolaan oleh pemerintah di buat sendiri dengan menyusun
rencana kerja tahunan bidang pendidikan dengan memprioritaskan program
seperti, wajib belajar, penuntasan pemberatan buta aksara, peningkatan mutu
dosen, akreditasi pendidikan, peningkatan relevansi pendidikan terhadap
kebutuhan lokal, nasional, dan global, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) bidang pendidikan dan lain-lain.

2.2 Perencanaan Standar Pengelolaan Pendidikan


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mengenai perencanaan, Antara lain :
1. Visi Sekolah/Madrasah
Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan visi serta
mengembangkannya. Biasanya visi ini dirancang bersama-sama kepala
sekolah dan deretan pimpinannya. Adapun ciri-ciri dari Visi sebuah
sekolah/madrasah yakni :
1) dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan
segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang.

5
Biasanya hal ini di rapatkan terlebih dahulu secara bersama-sama
antara kepala sekolah hingga jajaran guru.
2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan
3) dirumuskan berdasarkan masukan dari berbagai warga
sekolah/madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan, selaras
dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional
4) diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite
sekolah/madrasah. Yang mana rapatnya diadakan tertutup hanya
jajaran pemimpin sekolah dan komite yang telah dibetuk
sebelumnya.
5) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan. Biasanya disosialisasikan kepada
warga sekolah yang tidak termasuk dalam jajaran pemimpin
sekolah maupun komite.
6) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat. Hal ini dibahas secara
bersama-sama oleh orang-orang yang terlibat dalam perumusan
dan penijuan kembali.

2. Misi Sekolah/Madrasah
Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan misi serta
mengembangkannya. Perumusan ini dilakukan oleh orang-orang jajaran
pimpinan disekolah. Adapun maksud dari dibuatnya misi sekolah/madrasah
yakni :
1) memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional yang mana setelah
disosialisasikan dilaksanakan dan diamalkan oleh semua warga
sekolah
2) merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu
sesuai dengan visi yang telah ditetapkan sebelumnya.

6
3) menjadi dasar program pokok sekolah/madrasah, hal ini dijadikan
dasar dalam dasar program sekolah yang akan dikembangkan dan
akan dibahas secara dalam oleh pimpinan sekolah.
4) menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan
yang diharapkan oleh sekolah/madrasah
5) memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan
program sekolah/madrasah
6) memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan
satuan-satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat
7) dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang
berkepentingan termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan
oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah;
8) disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan
9) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.
3. Tujuan Sekolah/Madrasah
Sekolah/Madrasah merumuskan dan menetapkan tujuan serta
mengembangkannya. Adapun maksud dari dibuatnya sebuah tujuan di
sebuah sekolah/madrasah yakni :
1) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka
menengah (empat tahunan) dengan merapatkannya dan
merancangnya bersama-sama dewan pimpinan sekolah.
2) mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta
relevan dengan kebutuhan masyarakat
3) mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan
oleh sekolah/madrasah dan Pemerintah
4) mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah madrasah dan diputuskan oleh rapat
dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah
kemudian disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan
segenap pihak yang berkepentingan.
4. Rencana Kerja Sekolah/Madrasah

7
Sebuah Sekolah/Madrasah membuat rencana kerja yang dibuat berdasarkan
visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, adapun rencana
kerja yang dapat dibuat dengan 2 jenis jangka waktu Antara lain :
1) rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang
akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan
dengan mutu lulusan vang ingin dicapai dan perbaikan komponen
yang mendukung peningkatan mutu lulusan yang mana Rencana
kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan persetujuan
rapat dewan pendidik dan pertimbangan komite sekolah/madrasah
yang sebelumnya telah dirumuskan sebelumnya secara
musyawarah.
a. rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan
dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) dilaksanakan
berdasarkan rencana jangka menengah. Dimana Rencana kerja
tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah/madrasah yang
ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan,partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas yang juga dirancang bersama-sama
oleh dewan pimpinan sekolah maupun komite sekolah. Rencana
kerja tahunan ini mernuat ketentuan yang jelas mengenai:
1) Kesiswaan
2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran
3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya
4) sarana dan prasarana
5) keuangan dan pembiayaan
6) budaya dan lingkungan sekolah
7) peran serta masyarakat dan kemitraan
8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan
dan pengembangan mutu.
Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah madrasah buasanya
disetujui dalam rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan
dari komite sekolah/madrasah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan
kabupaten/kota. Pada sekolah/madrasah swasta rencana kerja ini disahkan
berlakunya oleh penyelenggara sekolah madrasah. Selain itu rencana kerja ini
dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.

8
2.3 Pengorganisasian Standar Pengelolaan Pendidikan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah mengenai pengorganisasian, Antara
lain :
a. Struktur organisasi sekolah/madrasah berisi tentang system
penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan
transparan yang sebelumnya telah dibahas bersama-sama dewan
pimpinan sekolah beserta para tenaga pendidik.
b. Semua pimpinan, pendidik, dan tenaga kependidikan mempunyai
uraian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas tentang
keseluruhan penyelenggaraan dana administrasi sekolah/madrasah.
Seluruh warga sekolah harus tau kedudukannya dan menyelenggarakan
tugas dan wewenangnya sesuai dengan porsinya masing-masing tanpa
ada yang mengambil alih wewenang lainnya tanpa persetujuan orang
yang bersangkutan.

c. Pedoman yang mengatur tentang Struktur organisasi sekolah/madrasah:


1) memasukkan unsur staf administrasi dengan wewenang dan
tanggung jawab yang jelas untuk menyelenggarakan administrasi
secara optimal yang mana cara bekerja tetap diawasi dan
dilaksanakan secara terbuak agar tidak ada penyelewengan
kekuasaan yang dapat merugikan lembaga yang bersangkutan.
2) dievaluasi secara berkala untuk melihat efektititas mekanisrne kerja
pengelolaan sekola dimana setiap warga sekolah mengati dan
melaksanakan tugasnya masing-masing agar apa yang telah di
susun dan direncanakan berjalan dengan lancer dan semuanya
tercapai.
3) diputuskan oleh kepala sekolah/madrasah dengan
mempertimbangkan pendapat dari komite sekolah/madrasah yang
sebelumnya diadakan rapat terlebih dahulu dalam pembahasan hal

9
yang bersangkutan agar kepala sekolah dapat menggambil
keputusan yang tepat dan merugikan pihak manapun.

2.4 Pelaksanaan Standar Pengelolaan Pendidikan


Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan berdasarkan pedoman
sekolah yang mana berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan operasional.
Sekolah/Madrasah membuat dan memiliki pedoman yang mengatur berbagai
aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yang
terkait. Pedoman pengelolaan sekolah meliputi:
1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP);
2) Kalender pendidikan/akademik;
3) Struktur organisasi sekolah;
4) Pembagian tugas di antara guru;
5) Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan;
6) Peraturan akademik;
7) Tata tertib sekolah/madrasah;
8) Kode etik sekolah/madrasah;
9) Biaya operasional sekolah
Pelaksanaan pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara mandiri,
efisien, efektif, dan akuntabel. Pelaksanaan kegiatan tersebut harus terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan dari rapat dewan pendidik dan komite sekolah
serta kemudian dipertanggungjawabkan kepada rapat dewan pendidik dan komite
sekolah. Selanjutnya, kepala sekolah mempertanggungjawabkan pelaksanaan
pengelolaan bidang akademik dalam bentuk laporan pada akhir tahun ajaran yang
disampaikan sebelum penyusunan rencana kerja tahun berikutnya.
Adapun pelaksanaan kegiatan sekolah yang dilaksanakan berdasarkan
bidang garapannya, meliputi:
a. Bidang Kesiswaan
1. Menetapkan petunjuk pelaksanaan operasional mengenai proses
penerimaan peserta didik.
2. Memberikan layanan konseling kepada peserta didik.
3. Melaksanakan kegiatan ekstra dan nonkurikuler untuk para
peserta didik.
4. Melakukan pembinaan prestasi unggulan.
5. Melakukan pelacakan terhadap alumni.
b. Bidang Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran
1. Menyusun KTSP dan jadwal berdasarkan kalender pendidikan

10
2. Menyusun dan mengembangkan program pembelajaran
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
ditetapkan.
3. Menyusun program penilaian hasil belajar peserta didik.
4. Menyusun dan menetapkan peraturan akademik.
c. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan.
2. Mengangkat pendidik dan tenaga kependidikan tambahan yang
dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
penyelenggara sekolah.
d. Bidang Sarana dan Prasarana
1. Menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai
pengelolaan sarana dan prasarana.
2. Merencanakan, mengadakan, memelihara sarana dan prasarana
yang ada di sekolah.
3. Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan
sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum.
e. Bidang Keuangan dan Pembiayaan
Menyusun pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional yang
mengacu pada standar pembiayaan.
f. Bidang Budaya dan Lingkungan Sekolah
1. Menciptakan suasana, iklim, dan lingkungan pendidikan yang
kondusif untuk pembelajaran yang efisien dalam prosedur
pelaksanaan.
2. Menetapkan pedoman tata tertib/peraturan sekolah.
3. Menetapkan kode etik warga sekolah.
g. Bidang Humas
Sekolah menjalin kemitraan dan kerja sama dengan masyarakatt dan
lembaga lain untuk mendukung program pelaksanaan kegiatan
sekolah dalam rangka pengelolaan pendidikan.

2.5 Pengawasan dan Evaluasi Standar Pengelolaan Pendidikan


Pengawasan dapat diartikan sebagai proses kegiatan monitoring untuk
meyakinkan bahwa semua kegiatan organisasi terlaksana seperti yang

11
direncanakan dan sekaligus juga merupakan kegiatan untuk mengoreksi dan
memperbaiki bila ditemukan adanya penyimpangan yang akan mengganggu
pencapaian tujuan.
Program pengawasan sekolah meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi,
pelaporan, pemeriksaan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Satuan pendidikan
harus menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung jawab dan
berkelanjutan yang didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan. Program
pengawasan tersebut selanjutnya disosialisasikan ke seluruh pendidik dan tenaga
kependidikan. Pengawasan dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh
pemimpin satuan pendidikan dan komite sekolah atau bentuk lain dari lembaga
perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan, supervisi dilakukan
secara teratur dan berkesinambungan oleh pengawas atau pemilik satuan
pendidikan dan kepala satuan pendidikan. Supervisi meliputi supervisi manajerial
dan akademik.
Supervisi pengelolaan akademik dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan oleh kepala sekolah/madrasah dan pengawas sekolah/madrasah.
Pedoman pengelolaan KTSP, kalender pendidikan dan pembagian tugas pendidik
dan tenaga kependidikan dievaluasi dalam skala tahunan, sementara lainnya
dievaluasi sesuai kebutuhan. Adapun jenis-jenis evaluasi:
1. Evaluasi diri adalah evaluasi yang dilakukan pihak sekolah untuk menilai
kinerja sekolah itu sendiri. Pihak sekolah menetapkan prioritas indik ator
untuk mengukur, menilai kinerja dan melakukan perbaikan dalam rangka
pelaksaaan Standar Nasional Pendidikan. Evaluasi diri atau evaluasi
sekolah dilakukan secara periodic berdasarkan pada data dan informasi
yang sahih.
2. Evaluasi dan pengembangan kurikulum adalah proses yang dilakukan
secara komprehensif dan flexible agar bisa menghadapi kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mutakhir danbersifat menyeluruh yang
artinya melibatkan semua pihak.
3. Evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga pendidik meliputi
kesesuaian penugasan dengan keahlian, keseimbangan beban kerja dan
kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam pelaksaan tugas. Evaluasi

12
harus memperhatikan pencapaian prestasi dan perubahan perubahan
peserta didik.
Guru melaporkan hasil evaluasi dan penilaian sekurang-kurangnya setiap
akhir semester yang ditujukan kepada kepala sekolah/madrasah dan orang
tua/wali peserta didik. Tenaga kependidikan melaporkan pelaksanaan teknis dari
tugas masing-masing sekurang-kurangnya setiap akhir semester yang ditujukan
kepada kepala sekolah/madrasah. kepala sekolah, secara terus menerus
melakukan pengawasan pelaksanaan tugas tenaga kependidikan. Kepala sekolah
melaporkan hasil evaluasi kepada komite sekolah/madrasah dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan sekurang-kurangnya setiap akhir semester. Pengawas
sekolah melaporkan hasil pengawasan di sekolah kepada bupati/walikota melalui
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan
dan sekolah yang bersangkutan, setelah dikonfirmasikan pada sekolah terkait.
Setiap pihak yang menerima laporan hasil pengawasan menindaklanjuti
laporan hasil pengawasan tersebut dalam rangka meningkatkan mutu
sekolah/madrasah, termasuk memberikan sanksi atas penyimpangan yang
ditemukan. Sekolah/Madrasah mendokumentasikan dan menggunakan hasil
pemantauan, supervisi, evaluasi, dan pelaporan serta catatan tindak lanjut untuk
memperbaiki kinerja sekolah/madrasah, dalam pengelolaan pembelajaran dan
pengelolaan secara keseluruhan.

13
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Seperti dijelaskan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP atau
PP No. 32/2013 dan Permendiknas No. 19 Tahun 2007 bahwa yang
dimaksudkan dengan Standar Pengelolaan adalah Standar nasional pendidikan
yang berkaitan dngan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, propinsi, atau
nasional agar tercapai efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu Standar Pengelolaan
oleh satuan pendidikan, Standar Pengelolaan oleh Pemerintah Daerah, dan
Standar Pengelolaan oleh Pemerintah.
Manajemen standar pengelolaan pendidikan meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanakan, serta pengawasan dan evaluasi standar
pengelolaan pendidikan dapat tercapai. Keempat manajemen tersebut sangat
berkesinambungan. Apabila salah satunya tidak dilaksanakan maka proses
pengelolaan pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya masih ada beberapa kekurangan
baik itu meliputi pendalaman materinya maupun pengembangan lebih lanjut.
Sehingga penulis memberikan saran agar pembaca dapat mencari literature
lain yang lebih mendalam mengenai penerapan manajemen standar
pengelolaan pendidikan baik dalam permendiknas maupun sumber lainnya.

14
REFERENSI

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007


John. 2015. “Pemenuhan Standar Pengelolaan Di Sekolah”. [online]. Tersedia:
http://blogomjhon.blogspot.com/2015/10/pemenuhan-standar-pengelolaan.html.
Diakses pada 25 September 2017.
Anonim. 2012. “Standar Pengelolaan Pendidikan. [online]. Tersedia:
https://goenable.wordpress.com/2012/01/08/standar-pengelolaan-pendidikan/.
Diakses pada 25 September 2017.

15

Anda mungkin juga menyukai